4. Penyisihan Piutang pada Pemerintah Daerah
KEMENTERIAN DALAM
NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENYISIHAN PIUTANG
PADA PEMERINTAH DAERAH
oleh:
DIREKTORAT PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2015
PENYISIHAN PIUTANG
Definisi
Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib
dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau hak
hak pemerintah daerah yang dapat dinilai
dengan uang sebagai akibat perjanjian atau
akibat lainnya berdasarkan perturan perundangundangan atau akibat lainnya yang sah.
Penyisihan piutang tidak tertagih adalah
estimasi yang dilakukan untuk piutang tidak
tertagih pada akhir setiap periode yang
dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun
piutang berdasarkan penggolongan kualitas
piutang.
DEFINISI
Nilai realiasasi bersih (Net Realizable Value)
piutang adalah jumlah bersih piutang yang
diperkirakan dapat ditagih.
Penghapusbukuan
piutang
adalah
pengurangan piutang dan penyisihan piutang
tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.
Penghapustagihan piutang adalah hilangnya
hak tagih dan/atau hak menerima tagihan
atas piutang.
Umur piutang adalah jangka waktu dari
tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal
pelaporan
TUJUAN:
Penyisihan piutang bertujuan untuk menyajikan
nilai bersih piutang yang dapat direalisasikan
(net realizable value).
Untuk mendapatkan nilai bersih piutang
tersebut pertama kali dilakukan perhitungan
nilai penyisihan piutang.
Nilai bersih piutang yang dapat direalisasikan
diperoleh dari piutang dikurangi dengan
penyisihan piutang.
Penyisihan
piutang
bukan
merupakan
penghapusan piutang
TATA CARA PENYISIHAN
PIUTANG
Tata cara penyisihan piutang dilakukan
dengan tahapan:
1. Penentuan jenis-jenis piutang;
2. Penentuan kualitas piutang;
3. Penentuan besaran penyisihan piutang;
4. Pencatatan akuntansi piutang;
5. Pelaporan penyisihan piutang; dan
6. Penghapusan piutang.
BAGAN ALIR PIUTANG
PIUTANG
PENYISIHAN
PIUTANG
PENGHAPU
S
BUKUAN
PSL 7-8
PP14/2005
PENGHAPUS
TAGIHAN
PSL 12&13
PP14/2005
PENETAPAN
KEPALA
DAERAH
PSL 10 PP
14/2005
CATATAN:
*Tata cara penghapusan Pajak & Retribusi mengacu pd psl 168 UU 28/2009
** Tata cara penghapusan selain pajak&retribusi mengacu 7 s.d 13 PP
14/2005
PENENTUAN JENIS-JENIS
PIUTANG
Jenis-jenis piutang yang akan dilakukan penghitungan penyisihan
piutang, meliputi:
a. Piutang dari Pungutan Pendapatan Daerah;
Piutang Pajak Daerah;
Piutang Retribusi; dan
Piutang lain-lain PAD Yang Sah.
b. Piutang dari Perikatan:
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran;
Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMD dan Lembaga Lainnya;
dan
Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi.
c.
Piutang dari Transfer Antar Pemerintahan:
Piutang transfer pemerintah pusat;
Piutang transfer pemerintah lainnya; dan
Piutang transfer pemerintah daerah lainnya
PENENTUAN KRITERIA KUALITAS PIUTANG
Tujuan:
Melaksanakan prinsip kehati-hatian agar hasil
penagihan piutang yang telah disisihkan senantiasa
dapat direalisasikan
Langkah-langkah:
1. Menilai
kualitas
piutang,
dengan
mempertimbangkan jatuh tempo piutang dan upaya
penagihan
2. Menetapkan Kualitas Piutang, digolongkan atas :
a. kualitas lancar;
b. kualitas kurang lancar;
c. kualitas diragukan; dan
d. kualitas macet.
Kriteria kualitas piutang dari pajak daerah yang penghitungan dan
pembayarannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self
assessment) dilakukan dengan ketentuan:
Kualitas Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
Masih dalam tanggang waktu jatuh tempo; dan/atau
Wajib Pajak menyetujui hasil pemeriksaan; dan/atau
Wajib pajak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak kurang kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau
Wajib Pajak menyetujui sebagian hasil pemeriksaan; dan/atau
Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan; dan/atau
Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.
Kualitas Macet, dengan kriteria:
Umur piutang lebih 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak tidak diketahui keberadaannya; dan/atau
Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
Wajib pajak mengalami musibah (force majeure).
Kriteria kualitas piutang dari pajak daerah yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah (official assessment) dilakukan dengan
ketentuan:
Kualitas Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
Masih dalam tanggang waktu jatuh tempo; dan/atau
Wajib pajak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak kurang kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau
Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.
Kualitas Macet, dengan kriteria:
Umur piutang lebih dari 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak tidak ditemukan; dan/atau
Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
Wajib pajak mengalami musibah (force majeure).
Kriteria kualitas piutang dari retribusi daerah dilakukan dengan
ketentuan:
Kualitas Lancar
• Umur piutang 0 sampai dengan 1 (satu) bulan; dan/atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan sampai dengan
tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.
Kualitas Kurang Lancar
• Umur piutang 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan; dan/atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama
tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Diragukan
• Umur piutang 3 (tiga) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan; dan
atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Macet
• Umur piutang lebih dari 12 (dua belas) bulan; dan/atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan atau Piutang telah diserahkan kepada
Kriteria kualitas piutang selain pajak dan retribusi daerah dilakukan
dengan ketentuan:
Kualitas Lancar
• Apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo yang ditetapkan.
Kualitas Kurang Lancar
• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Diragukan
• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Macet
• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan atau Piutang telah
diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan piutang
negara.
PENENTUAN BESARAN PENYISIHAN
PIUTANG
Besaran penyisihan piutang tidak tertagih pada setiap
akhir tahun (Periode Pelaporan) dapat ditentukan
sebagai berikut:
No.
Kualitas Piutang
1. Lancar
Besaran Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
0,5 %
2. Kurang Lancar
10 %
3. Diragukan
50 %
4. Macet
100 %
PENCATATAN AKUNTANSI
Dokumen Yang Digunakan:
• Bukti memorial penyisihan piutang
Pihak terkait:
• PPK-SKPD / PPK-SKPKD
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal
XXXXX
No
Bukti
Kode
Rekening
Uraian
Debit
X.X.X.XX.XX
Beban Penyisihan piutang
Tidak tertagih ...........
XXX
X.X.X.XX.XX
Penyisihan Piutang
Tidak Tertagih
XXXXX
Kredit
XXX
PELAPORAN – LAPORAN OPERASIONAL
PEMERINTAH PROVINSI/KAB/KOTA.....
SKPD : ......................
LAPORAN OPERASIONAL
Untuk Periode Yang Berakhir 31 desember 2015
URAIAN
2015
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
xxx
Pendapatan Retribusi Daerah
xxx
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Lainlain PAD Yang Sah
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
xxx
xxx
xxxx
JUMLAH PENDAPATAN
xxxx
BEBAN
Beban Pegawai
xxx
Beban Persediaan
xxx
Beban Jasa
xxx
Beban Pemeliharaan
xxx
Beban Perjalanan Dinas
xxx
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
xxx
Beban Penyusutan
xxx
JUMLAH BEBAN
SURPLUS (DEFISIT) LO
xxxx
xxx
PELAPORAN – NERACA
PEMERINTAH PROVINSI/KAB/KOTA.....
SKPD : ......................
NERACA
31 DESEMBER 2015
Aset
Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar :
Kewajiban :
Kas.......
xxx Utang Jangka Pendek :
Piutang...........
xxx ....................
xxx
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
(xx)
xxx
Persediaan.......
xxx ....................
xxx
..........
xxx ....................
Jumlah Aset Lancar
Aset tetap :
xxx
xxx
Jumlah Kewajiban Jk. Pendek
xxx
Tanah
xxx Utang Jangka Panjang :
Bangunan
xxx ....................
xxx
Kendaraan
xxx ....................
xxx
Akumulasi Penyusutan
(xx) ....................
Jumlah Aset Tetap
Aset Lainnya :
xxx
xxx
Jumlah Kewajiban Jk. Pendek
xxx Ekuitas :
xxx Ekuitas
xxx
Jumlah Aset Lainnya
JUMLAH ASET
xxx
xxx
Jumlah Ekuitas
xxx
xxx
xxx JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS
xxx
PENGHAPUSAN PIUTANG
Penghapusan piutang oleh Pemerintah Daerah
terdiri atas:
1. Penghapusbukuan piutang atau
penghapusan bersyarat piutang; dan
2. Penghapustagihan piutang atau
penghapusan mutlak piutang.
Penghapusbukuan
piutang
adalah
pengurangan piutang dan penyisihan piutang
tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.
Penghapustagihan piutang adalah hilangnya
hak tagih dan/atau hak menerima tagihan
atas piutang.
PENGHAPUSAN PIUTANG
Penghapusan piutang oleh Pemerintah
Daerah terdiri atas:
1. Penghapusbukuan piutang atau
penghapusan bersyarat piutang; dan
2.Penghapustagihan piutang atau
penghapusan mutlak piutang.
Penghapusbukuan
piutang
adalah
pengurangan piutang dan penyisihan piutang
tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.
Penghapustagihan piutang adalah hilangnya
hak tagih dan/atau hak menerima tagihan
atas piutang.
PENGHAPUSBUKUAN PIUTANG
Dapat dilakukan dengan pertimbangan, al:
Piutang melampaui batas umur (kedaluwarsa) yang ditetapkan sebagai
kriteria kualitas piutang macet; dan/atau
Debitor tidak melakukan pelunasan 1 bulan setelah tanggal Surat
Tagihan Ketiga; dan/atau
Debitor mengalami musibah (force majeure); dan/atau
Debitor meninggal dunia dengan tidak meninggalkan harta warisan dan
tidak mempunyai ahli waris, atau ahli waris tidak dapat ditemukan
berdasarkan surat keterangan dari pejabat yang berwenang; dan/atau
Debitor tidak mempunyai harta kekayaan lagi, dibuktikan dengan surat
keterangan dari pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa
debitor memang benarbenar sudah tidak mempunyai harta kekayaan
lagi; dan/atau
Debitor dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; dan/atau
Debitor yang tidak dapat ditemukan lagi karena pindah alamat dan/atau
telah meninggalkan Indonesia berdasarkan surat keterangan/
pernyataan dari pejabat yang berwenang; dan/atau Dokumendokumen
sebagai dasar penagihan kepada debitor tidak lengkap atau tidak dapat
ditelusuri lagi dan/atau Objek piutang hilang dan dibuktikan dengan
dokumen keterangan dari pihak kepolisian.
PENGHAPUSBUKUAN PIUTANG
Tata cara penghapusbukuan piutang atau penghapusan
bersyarat piutang dilakukan mengacu pada ketentuan
peraturan perundangundangan.
Perlakuan akuntansi penghapusbukuan piutang atau
penghapusan bersyarat piutang dilakukan dengan cara
mengurangi akun piutang dan akun penyisihan piutang
tidak tertagih.
Penghapusbukuan piutang atau penghapusan bersyarat
piutang tidak menghilangkan hak tagih dan oleh karena
itu terhadap piutang yang sudah dihapusbukukan ini
masih dicatat secara ekstrakomtabel dan diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG
Dapat dilakukan dengan pertimbangan, al:
Penghapustagihan karena mengingat jasajasa pihak yang berutang
kepada daerah, untuk menolong pihak berutang dari keterpurukan yang
lebih dalam, misalnya kredit UKM yang tidak mampu membayar.
Penghapustagihan sebagai suatu sikap menyejukkan, membuat citra
penagih menjadi lebih baik, memperoleh dukungan moril lebih luas
menghadapi tugas masa depan.
Penghapustagihan sebagai sikap berhenti menagih, menggambarkan
situasi tak mungkin tertagih melihat kondisi pihak tertagih.
Penghapustagihan untuk restrukturisasi penyehatan utang, misalnya
penghapusan denda, tunggakan bunga dikapitalisasi menjadi pokok
kredit baru, reschedulling dan penurunan tarif bunga kredit.
Penghapustagihan setelah semua upaya tagih dan cara lain gagal atau
tidak mungkin diterapkan, misalnya, kredit macet dikonversi menjadi
saham/ekuitas/penyertaan, dijual, jaminan dilelang.
Penghapustagihan sesuai hukum perdata umumnya, hukum kepailitan,
hukum industri.
Penghapustagihan secara hukum sulit atau tidak mungkin dibatalkan,
apabila telah diputuskan dan diberlakukan, kecuali cacat hukum.
PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG
Tata cara penghapustagihan piutang atau penghapusan
mutlak piutang dilakukan mengacu pada ketentuan
peraturan perundangundangan.
Penghapustagihan piutang atau penghapusan mutlak
piutang dilakukan dengan cara menutup ekstrakomptabel
dan tidak melakukan penjurnalan dan diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
TERIMA KASIH
NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENYISIHAN PIUTANG
PADA PEMERINTAH DAERAH
oleh:
DIREKTORAT PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2015
PENYISIHAN PIUTANG
Definisi
Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib
dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau hak
hak pemerintah daerah yang dapat dinilai
dengan uang sebagai akibat perjanjian atau
akibat lainnya berdasarkan perturan perundangundangan atau akibat lainnya yang sah.
Penyisihan piutang tidak tertagih adalah
estimasi yang dilakukan untuk piutang tidak
tertagih pada akhir setiap periode yang
dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun
piutang berdasarkan penggolongan kualitas
piutang.
DEFINISI
Nilai realiasasi bersih (Net Realizable Value)
piutang adalah jumlah bersih piutang yang
diperkirakan dapat ditagih.
Penghapusbukuan
piutang
adalah
pengurangan piutang dan penyisihan piutang
tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.
Penghapustagihan piutang adalah hilangnya
hak tagih dan/atau hak menerima tagihan
atas piutang.
Umur piutang adalah jangka waktu dari
tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal
pelaporan
TUJUAN:
Penyisihan piutang bertujuan untuk menyajikan
nilai bersih piutang yang dapat direalisasikan
(net realizable value).
Untuk mendapatkan nilai bersih piutang
tersebut pertama kali dilakukan perhitungan
nilai penyisihan piutang.
Nilai bersih piutang yang dapat direalisasikan
diperoleh dari piutang dikurangi dengan
penyisihan piutang.
Penyisihan
piutang
bukan
merupakan
penghapusan piutang
TATA CARA PENYISIHAN
PIUTANG
Tata cara penyisihan piutang dilakukan
dengan tahapan:
1. Penentuan jenis-jenis piutang;
2. Penentuan kualitas piutang;
3. Penentuan besaran penyisihan piutang;
4. Pencatatan akuntansi piutang;
5. Pelaporan penyisihan piutang; dan
6. Penghapusan piutang.
BAGAN ALIR PIUTANG
PIUTANG
PENYISIHAN
PIUTANG
PENGHAPU
S
BUKUAN
PSL 7-8
PP14/2005
PENGHAPUS
TAGIHAN
PSL 12&13
PP14/2005
PENETAPAN
KEPALA
DAERAH
PSL 10 PP
14/2005
CATATAN:
*Tata cara penghapusan Pajak & Retribusi mengacu pd psl 168 UU 28/2009
** Tata cara penghapusan selain pajak&retribusi mengacu 7 s.d 13 PP
14/2005
PENENTUAN JENIS-JENIS
PIUTANG
Jenis-jenis piutang yang akan dilakukan penghitungan penyisihan
piutang, meliputi:
a. Piutang dari Pungutan Pendapatan Daerah;
Piutang Pajak Daerah;
Piutang Retribusi; dan
Piutang lain-lain PAD Yang Sah.
b. Piutang dari Perikatan:
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran;
Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMD dan Lembaga Lainnya;
dan
Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi.
c.
Piutang dari Transfer Antar Pemerintahan:
Piutang transfer pemerintah pusat;
Piutang transfer pemerintah lainnya; dan
Piutang transfer pemerintah daerah lainnya
PENENTUAN KRITERIA KUALITAS PIUTANG
Tujuan:
Melaksanakan prinsip kehati-hatian agar hasil
penagihan piutang yang telah disisihkan senantiasa
dapat direalisasikan
Langkah-langkah:
1. Menilai
kualitas
piutang,
dengan
mempertimbangkan jatuh tempo piutang dan upaya
penagihan
2. Menetapkan Kualitas Piutang, digolongkan atas :
a. kualitas lancar;
b. kualitas kurang lancar;
c. kualitas diragukan; dan
d. kualitas macet.
Kriteria kualitas piutang dari pajak daerah yang penghitungan dan
pembayarannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self
assessment) dilakukan dengan ketentuan:
Kualitas Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
Masih dalam tanggang waktu jatuh tempo; dan/atau
Wajib Pajak menyetujui hasil pemeriksaan; dan/atau
Wajib pajak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak kurang kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau
Wajib Pajak menyetujui sebagian hasil pemeriksaan; dan/atau
Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan; dan/atau
Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.
Kualitas Macet, dengan kriteria:
Umur piutang lebih 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak tidak diketahui keberadaannya; dan/atau
Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
Wajib pajak mengalami musibah (force majeure).
Kriteria kualitas piutang dari pajak daerah yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah (official assessment) dilakukan dengan
ketentuan:
Kualitas Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
Masih dalam tanggang waktu jatuh tempo; dan/atau
Wajib pajak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak kurang kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau
Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.
Kualitas Macet, dengan kriteria:
Umur piutang lebih dari 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan;
dan/atau
Wajib pajak tidak ditemukan; dan/atau
Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
Wajib pajak mengalami musibah (force majeure).
Kriteria kualitas piutang dari retribusi daerah dilakukan dengan
ketentuan:
Kualitas Lancar
• Umur piutang 0 sampai dengan 1 (satu) bulan; dan/atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan sampai dengan
tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.
Kualitas Kurang Lancar
• Umur piutang 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan; dan/atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama
tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Diragukan
• Umur piutang 3 (tiga) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan; dan
atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Macet
• Umur piutang lebih dari 12 (dua belas) bulan; dan/atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan atau Piutang telah diserahkan kepada
Kriteria kualitas piutang selain pajak dan retribusi daerah dilakukan
dengan ketentuan:
Kualitas Lancar
• Apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo yang ditetapkan.
Kualitas Kurang Lancar
• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Diragukan
• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Macet
• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan atau Piutang telah
diserahkan kepada instansi yang menangani pengurusan piutang
negara.
PENENTUAN BESARAN PENYISIHAN
PIUTANG
Besaran penyisihan piutang tidak tertagih pada setiap
akhir tahun (Periode Pelaporan) dapat ditentukan
sebagai berikut:
No.
Kualitas Piutang
1. Lancar
Besaran Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
0,5 %
2. Kurang Lancar
10 %
3. Diragukan
50 %
4. Macet
100 %
PENCATATAN AKUNTANSI
Dokumen Yang Digunakan:
• Bukti memorial penyisihan piutang
Pihak terkait:
• PPK-SKPD / PPK-SKPKD
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal
XXXXX
No
Bukti
Kode
Rekening
Uraian
Debit
X.X.X.XX.XX
Beban Penyisihan piutang
Tidak tertagih ...........
XXX
X.X.X.XX.XX
Penyisihan Piutang
Tidak Tertagih
XXXXX
Kredit
XXX
PELAPORAN – LAPORAN OPERASIONAL
PEMERINTAH PROVINSI/KAB/KOTA.....
SKPD : ......................
LAPORAN OPERASIONAL
Untuk Periode Yang Berakhir 31 desember 2015
URAIAN
2015
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
xxx
Pendapatan Retribusi Daerah
xxx
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Lainlain PAD Yang Sah
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
xxx
xxx
xxxx
JUMLAH PENDAPATAN
xxxx
BEBAN
Beban Pegawai
xxx
Beban Persediaan
xxx
Beban Jasa
xxx
Beban Pemeliharaan
xxx
Beban Perjalanan Dinas
xxx
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
xxx
Beban Penyusutan
xxx
JUMLAH BEBAN
SURPLUS (DEFISIT) LO
xxxx
xxx
PELAPORAN – NERACA
PEMERINTAH PROVINSI/KAB/KOTA.....
SKPD : ......................
NERACA
31 DESEMBER 2015
Aset
Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar :
Kewajiban :
Kas.......
xxx Utang Jangka Pendek :
Piutang...........
xxx ....................
xxx
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
(xx)
xxx
Persediaan.......
xxx ....................
xxx
..........
xxx ....................
Jumlah Aset Lancar
Aset tetap :
xxx
xxx
Jumlah Kewajiban Jk. Pendek
xxx
Tanah
xxx Utang Jangka Panjang :
Bangunan
xxx ....................
xxx
Kendaraan
xxx ....................
xxx
Akumulasi Penyusutan
(xx) ....................
Jumlah Aset Tetap
Aset Lainnya :
xxx
xxx
Jumlah Kewajiban Jk. Pendek
xxx Ekuitas :
xxx Ekuitas
xxx
Jumlah Aset Lainnya
JUMLAH ASET
xxx
xxx
Jumlah Ekuitas
xxx
xxx
xxx JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS
xxx
PENGHAPUSAN PIUTANG
Penghapusan piutang oleh Pemerintah Daerah
terdiri atas:
1. Penghapusbukuan piutang atau
penghapusan bersyarat piutang; dan
2. Penghapustagihan piutang atau
penghapusan mutlak piutang.
Penghapusbukuan
piutang
adalah
pengurangan piutang dan penyisihan piutang
tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.
Penghapustagihan piutang adalah hilangnya
hak tagih dan/atau hak menerima tagihan
atas piutang.
PENGHAPUSAN PIUTANG
Penghapusan piutang oleh Pemerintah
Daerah terdiri atas:
1. Penghapusbukuan piutang atau
penghapusan bersyarat piutang; dan
2.Penghapustagihan piutang atau
penghapusan mutlak piutang.
Penghapusbukuan
piutang
adalah
pengurangan piutang dan penyisihan piutang
tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.
Penghapustagihan piutang adalah hilangnya
hak tagih dan/atau hak menerima tagihan
atas piutang.
PENGHAPUSBUKUAN PIUTANG
Dapat dilakukan dengan pertimbangan, al:
Piutang melampaui batas umur (kedaluwarsa) yang ditetapkan sebagai
kriteria kualitas piutang macet; dan/atau
Debitor tidak melakukan pelunasan 1 bulan setelah tanggal Surat
Tagihan Ketiga; dan/atau
Debitor mengalami musibah (force majeure); dan/atau
Debitor meninggal dunia dengan tidak meninggalkan harta warisan dan
tidak mempunyai ahli waris, atau ahli waris tidak dapat ditemukan
berdasarkan surat keterangan dari pejabat yang berwenang; dan/atau
Debitor tidak mempunyai harta kekayaan lagi, dibuktikan dengan surat
keterangan dari pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa
debitor memang benarbenar sudah tidak mempunyai harta kekayaan
lagi; dan/atau
Debitor dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; dan/atau
Debitor yang tidak dapat ditemukan lagi karena pindah alamat dan/atau
telah meninggalkan Indonesia berdasarkan surat keterangan/
pernyataan dari pejabat yang berwenang; dan/atau Dokumendokumen
sebagai dasar penagihan kepada debitor tidak lengkap atau tidak dapat
ditelusuri lagi dan/atau Objek piutang hilang dan dibuktikan dengan
dokumen keterangan dari pihak kepolisian.
PENGHAPUSBUKUAN PIUTANG
Tata cara penghapusbukuan piutang atau penghapusan
bersyarat piutang dilakukan mengacu pada ketentuan
peraturan perundangundangan.
Perlakuan akuntansi penghapusbukuan piutang atau
penghapusan bersyarat piutang dilakukan dengan cara
mengurangi akun piutang dan akun penyisihan piutang
tidak tertagih.
Penghapusbukuan piutang atau penghapusan bersyarat
piutang tidak menghilangkan hak tagih dan oleh karena
itu terhadap piutang yang sudah dihapusbukukan ini
masih dicatat secara ekstrakomtabel dan diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG
Dapat dilakukan dengan pertimbangan, al:
Penghapustagihan karena mengingat jasajasa pihak yang berutang
kepada daerah, untuk menolong pihak berutang dari keterpurukan yang
lebih dalam, misalnya kredit UKM yang tidak mampu membayar.
Penghapustagihan sebagai suatu sikap menyejukkan, membuat citra
penagih menjadi lebih baik, memperoleh dukungan moril lebih luas
menghadapi tugas masa depan.
Penghapustagihan sebagai sikap berhenti menagih, menggambarkan
situasi tak mungkin tertagih melihat kondisi pihak tertagih.
Penghapustagihan untuk restrukturisasi penyehatan utang, misalnya
penghapusan denda, tunggakan bunga dikapitalisasi menjadi pokok
kredit baru, reschedulling dan penurunan tarif bunga kredit.
Penghapustagihan setelah semua upaya tagih dan cara lain gagal atau
tidak mungkin diterapkan, misalnya, kredit macet dikonversi menjadi
saham/ekuitas/penyertaan, dijual, jaminan dilelang.
Penghapustagihan sesuai hukum perdata umumnya, hukum kepailitan,
hukum industri.
Penghapustagihan secara hukum sulit atau tidak mungkin dibatalkan,
apabila telah diputuskan dan diberlakukan, kecuali cacat hukum.
PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG
Tata cara penghapustagihan piutang atau penghapusan
mutlak piutang dilakukan mengacu pada ketentuan
peraturan perundangundangan.
Penghapustagihan piutang atau penghapusan mutlak
piutang dilakukan dengan cara menutup ekstrakomptabel
dan tidak melakukan penjurnalan dan diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
TERIMA KASIH