Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma Produk Sarung Gajah Duduk Pada PT. Pismatex Pekalongan

T
ABSTRAC
ABSTRACT

PT. Pismatex Pekalongan in an effort to improve the quality of the product
using the method of Total Quality Management (TQM). Although the use of this
method is commonly used by companies to control the defective product, but the
level is still relatively less accuracy. Because the production process is found to
the problem as there is a discrepancy between the expected results with the
production of consumer, product defects during production has resulted in
declining sales and productivity levels. So the party had to change the standard
enterprise quality control system which was originally used TQM to the six sigma
method. The six sigma method prioritizes the reduction of defective products to be
more efficient in the production process and reduce production costs for
replacement of defective products.
The purpose of this study was: (1) to describe and analyze the quality
control strategies the Six Sigma method using DMAIC to reduce product defects
in PT. Pismatex; (2) Describe the barriers in the implementation of quality
improvement strategies by the Six Sigma method using DMAIC to reduce product
defects in PT. Pismatex; and (3) to describe the solutions implemented to
overcome barriers to quality improvement strategies the Six Sigma method using

DMAIC to reduce product defects in PT. Pismatex.
Analysis technique the Six Sigma method using DMAIC to perform quality
control process prior to export products and DMAIC requires a stage where
companies must seek and know the criteria for the disability occurs.
The results of this study concluded that PT. Pismatex perform quality
control system with the Six Sigma method using DMAIC. DMAIC done by both
analytical tools fishbone diagrams and Pareto charts with both the tools
companies can reduce the number of overall disability with an average disability
0.094487085 and sigma level reach the target during the last 5 years. The most
important step in the DMAIC phase is the analysis step which aims to determine
what factors cause defective products some of these factors are factors of raw
materials and machinery used, labor factor, and factor methods or standards used.
Keywords: quality control, six sigma

Sari Pati

PT. Pismatex Pekalongan dalam upaya meningkatkan kualitas produk
menggunakan metode Total Quality Management (TQM). Meskipun penggunaan
metode ini umum digunakan oleh perusahaan untuk mengontrol produk cacat,
namun tingkat keakuratannya masih relatif kurang. Karena dalam proses produksi

masih ditemukan masalah seperti terjadi ketidaksesuaian antara hasil produksi
dengan yang diharapkan konsumen, kecacatan produk saat produksi yang sering
terjadi mengakibatkan penjualan dan tingkat produktivitas menurun. Sehingga
pihak perusaahaan harus mengubah sistem pengendalian kualitas yang semula
menggunakan TQM ke metode six sigma. Metode Six sigma mengutamakan
pengurangan produk cacat agar lebih efisien dalam proses produksi serta
mengurangi biaya produksi untuk penggantian produk cacat.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mendeskripsikan dan menganalisis
strategi pengendalian kualitas dengan metode six sigma menggunakan DMAIC
untuk mengurangi produk cacat pada PT. Pismatex; (2) Mendeskripsikan
hambatan-hambatan dalam penerapan strategi peningkatan kualitas dengan
metode six sigma menggunakan DMAIC untuk mengurangi produk cacat pada PT.
Pismatex; dan (3) Mendeskripsikan solusi yang diterapkan untuk mengatasi
hambatan strategi peningkatan kualitas dengan metode six sigma menggunakan
DMAIC untuk mengurangi produk cacat pada PT. Pismatex.
Teknik analisis menggunakan metode six sigma dengan DMAIC untuk
melakukan proses pengendalian kualitas produk ekspor dan sebelum dilakukan
DMAIC memerlukan tahap dimana perusahaan harus mencari dan mengetahui
kriteria kecacatan yang terjadi.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Pismatex melakukan sistem

pengendalian kualitas dengan metode six sigma dengan DMAIC. DMAIC
dilakukan dengan kedua alat analisis diagram tulang ikan dan diagram pareto
dengan kedua alat tersebut perusahan dapat menekan angka kecacatan secara
menyeluruh dengan rata-rata kecacatan 0,094487085 dan level sigma mencapai
target selama 5 tahun terakhir. Langkah terpenting dalam tahap DMAIC adalah
pada langkah analisis yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang
menyebabkan produk cacat beberapa faktor tersebut yaitu faktor bahan baku serta
mesin yang digunakan, faktor tenaga kerja, serta faktor metode atau standar yang
digunakan.

Kata kunci : pengendalian kualitas, six sigma