Jumlah UKM | Karya Tulis Ilmiah Jumlah UKM

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 5:59:14 2017 / +0000 GMT

Jumlah UKM
LINK DOWNLOAD [30.09 KB]
Persaingan perlu dijaga eksistensinya demi terciptanya efisiensi baik bagi konsumen ataupun bagi usaha itu sendiri. Dalam
konsep persaingan usaha, dengan asumsi bahwa faktor yang mempengaruhi harga adalah permintaan dan penawaran, dengan kondisi
lain berada dalam ceteris paribus . Persaingan usaha akan dengan sendirinya menghasilkan barang atau jasa yang memiliki daya
saing yang paling baik , melalui mekanisme produksi yang efektif dan efisiensi, dengan menggunakan seminimum mungkin
faktor-faktor produksi yang ada.[1]
Sistem ekonomi berlandaskan persaingan persaingan bukan hanya mewujudkan efisiensi alokasi yang tinggi, yaitu efisensi
yang berkaitan dengan kombinasi palin efektif dari faktor produksi tenaga kerja , modal dasar . Keunggulan sistem persaingan
terutama terlihat apabila dipandang secara dinamis sebagai pendorong pembangunan ekonomi.
Bank dunia memberi argumen bahwa persaingan dapat mendorong pelaku usaha untuk memusatkan perhatian pada efisiensi
dan memenuhi permintaan konsumen, menyediakan barang dan jasa dengan harga yang lebih rendah , mutu yang lebih baik dan
dengan pilihan lebih banyak.
Dalam analisis konvensional, pengaruh arus balik positif memiliki peran utama untuk pertumbuhan suatu usaha/perusahaan
dalam industri kecil [2]. Hasil eksternal ekonomi terhadap kondisi permintaan dan penawaran adalah peningkatan pertumbuhan dan
daya tarik bagi masuknya usaha baru yang ingin memasuki industri kecil.
Pengaruh lainnya adalah tingkat pertumbuhan produk yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak inovasi . Masuknya
perusahaan/usaha baru yang lambat akan memungkinkan memberi kontribusi kemunduran dari industri kecil. Setiap faktor yang

dapat mengurangi motivasi atau kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar disebut hambatan untuk
masuk(barrir to entry).
Hambatan masuk menurut Sherped(1990) merupakan keadaan yang membuat usaha lain sulit memasuki suatu pasar tertentu.
Ukuran usaha dipengaruhi oleh faktor teknologi dan biaya yang menentukan efisiensi.
Sumber-sumber rintangan yang utama dapat dikategorikan menjadi exogen dan endogen. Exogen dikaitkan dengan kondisi
yang mendasarkan suatu pasar pada: teknologi, skala ekonomi, differensiasi produk. Endogen mengaitkan pada kondisi dan aktifitas
strategi perushaan atau usaha yang ditentukan oleh pemilihan kepemilikan yang diminati.
Menurut Greer(1992)[3] berdasar Bain, hambatan teknik maupun struktural dibedakan menjadi :

- Perbedaan biaya perunit secara absolut merupakan keunggulan biaya absolut dari perusahaan yang sudah ada dipasar, jika
perusahaan/suatu usaha yang ada dipasar bisa memproduksi dan memmasarkan dengan biaya paling efisien dari perusahaan
baru.
- Skala ekonomi menjadi hambatan bagi perusahaan baru jika perusahaan yang telah ada mencapai skala ekonomi yang
tinggi yaitu apabila semakin banyak barang yang diproduksi maka biaya perunit semakin rendah. Masuknya suatu usaha
dalam industri yang ada memilki keuntungan dan kerugian tersendiri.
Tabel 2.2
Keuntungan Dan Kerugian Dari Sisi Permintaan Dan Penawaran
Terhadap Masuknya New Firm

Keuntungan


Sisi demand
Sisi supply

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 5:59:14 2017 / +0000 GMT

- Dekatnya pelanggan
- Alasan pembagian
- Mengurangi biaya
- Eksternalitas informasi

- Informasi
- Spesialisasi tenaga kerja
- Insfrastruktur
- Eksternalitas informasi


Kerugian

- Kemacetan dan persaingan pada pasar ouput

- Kemacetan dan persaingan pada pasar input

Sumber : Dynamic Of Industrial Of Clustering In British Finance Service,2001
Keuntungan dari sisi demand , kesatu perusahaan ditempat tertentu mendapat keuntungan dengan adanya konsentrasi dekat
dengan pelanggan, kedua perusahaan akan mengambil market share dengan usaha saingan sekitar, ketiga ditempat yang ada saingan
akan mengurangi biaya untuk mendatangkan pelanggan. Begitu pun keuntungan yang didapat dari sisi penawaran.
Mamfaat Persaingan Usaha bagi UKM
Persaingan akan mendorong setiap UKM untuk melakuakan kegiatan usahanya seefisien mungkin agar dapat menjual
barang-barang dan jasa dengan harga yang serendah-rendahnya. Apabila tiap UKM berlomba-lomba untuk menjadi seefisien
mungkin agar memungkinkan untuk menjual barang semurah mungkin dalam rangka bersaing dengan saingan lain, maka keadaan
itu akan memungkinkan konsumen membeli barang yang paling murah yang ditawarkan pasar yang bersangkutan.
Dikatakan masyarakat konsumen efisien apabila para produsen dapat membuat barang-barang yang dibutuhkan oleh
masyarakat dan menjualnya pada harga yang dibutuhkan tersebut. Dikatakan UKM efisien bila mampu menghasilkan barang dan
jasa dengan biaya serendah-rendahnya dan sumber daya sekecil mungkin.
Motivasi mengatasi persaingan dalam melakukan kegiatan usaha antara UKM yang satu dengan yang lain adalah wajar.

Persaingan yang bertujuan untuk mengatasi kekuatan pasar bukan hanya terjadi antara unit usaha yang paling kecil tetapi sampai
dengan unit usaha yang paling besar.
Ungkapan filosofis tentang persaingan[4] ? Banyak orang memberi argumentasi bahwa persaingan yang hidup dapat

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 5:59:14 2017 / +0000 GMT

menurunkan harga barang dan meningkatkan pengalokasian sumber daya secara efisien, juga membantu bisnis kecil dan membuka
peluang bagi tiap orang serta dapat mendistribusikan uang keseluruh lapisan masyarakat bukan yang kuat saja.
Banyak sedikitnya UKM juga sangat ditentukan di pasar mana ia berada, karena ketika ia berada dalam pasar persaingan
sempurna (perfect competition), maka sesuai dengan ciri-ciri pasar persaingan sempurna yaitu:

- Banyak perusahaan
- Produknya homogen
- Pelaku usaha mudah keluar masuk pasar
Ciri-ciri diatas memungkinkan jumlah UKM yang ada bertambah karena tidak adanya barrier to entry dalam memasuki

pasar. Selain itu juga jumlah UKM sangat ditentukan oleh bagaimana UKM itu dapat terus exist atau exit, dimana AR lebih kecil
dari AC (ARAC) itu menandakan UKM itu akan terus ada(exist)
Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar pada awalnya dijelaskan oleh teori Laisez Faire dari Adam Smith, yang menyatakan bahwa Invisible Hand
dari self interest masing-masing individu lain. Dalam terminologi yang lebih modern , teori ini dapat dijelaskan dengan perilaku
memaksimalkan kesejahteraan (welfare maximization) konsumen baik individu maupun secara bersama dengan perilaku
memaksimalkan keuntungan dari suatu usaha yang mengarah pada Pareto Efficient .
Suatu ekonomi yang efisien baik produsen maupun alokatif mencukupi kriteria pareto, yakni tidak ada orang yang dapat
dibuat lebih baik lagi tanpa membuat orang lain lebih buruk lagi. Menurut teori ini system pasar akan bekerja sama dengan
berdirinya sistem perdagangan bebas dan terbuka, dimana setiap orang dapat menentukan secara bebas perilaku yang akan diambil
olehnya, lebih lanjut teori Adam Smith tidak hanya besandar kepada profit motif tetapi juga menekankan pentingnya nilai
persaingan usaha dan juga dengan kritik kepada pelaku usaha yang menetapkan harga tinggi diantara sesama pelaku usaha.
Persaingan memerlukan mekanisme pasar dan mekanisme harga yang berfungsi dan bertujuan kepada akses pasar sebebas
mungkin dan pada saat yang sama menyediakan insentif untuk meningkatkan jumlah UKM. Banyak sedikitnya pelaku usaha dalam
hal ini UKM yang menawarkan barang atau jasa ini menunjukkan struktur pasar dari barang dan jasa tersebut, untuk keperluan itulah
maka diperlukaan mekanisme pengaturan persaingan usaha agar UKM bisa terlindungi dan terus tumbuh.
[1] Gunawan Wijaya,2002, Merger dalam Perspektif Monopoli : Seri Hukum Bisnis, PT Raja Grafindo Persada , Jakarta.
[2] Naresh R. Pradit : The Dynamic Of Industry Clustering In British Financial Service,Okt, 2001
[3] Douglass F Greer : Industrial And Public Policy : third edition, Milan publishing company, 1992
[4] Yudha bakti, 30 April 1998 : Analisis Ekonomi Terhadap Hukum Persaingan, Makalah Seminar Nasional Pendekatan Ekonomi

Dalam Rangka Globalisasi Kerjasama BPPN dan Fakultas Hukum UNPAD, Bandung

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/3 |