Urgensi Penulisan Artikel Ilmiah bagi Mahasiswa.

16/02/2016

I GUSTI NGURAH PARIKESIT WIDIATEDJA,SH.,M.Hum.,LLM

Perspektif Lalu (PAST)
Rekam Jejak Menulis sebagai Cikal Bakal Kesuksesan Sebagai
Mahasiswa Hukum
Perspektif Kini (PRESENT)
Menulis sebagai Prasyarat Kelulusan pada Jenjang Pendidikan
Tinggi Hukum
Perspektif Nanti (FUTURE)
Potensi Menulis sebagai Jaminan Kesuksesan Akademik dan
Karir

Rendahnya Jumlah Publikasi Artikel Ilmiah
di Indonesia
Rendahnya Kesadaran Menulis di Kalangan
Profesional Hukum
Rendahnya Budaya Menulis Masyarakat
Indonesia


1

16/02/2016

Jumlah Publikasi Perguruan Tinggi Terkemuka ASEAN
49227

50000
45000
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0

9081

3731

1570

1124

518

512
Jumlah Publikasi

Total Publikasi 11 PT di Indonesia
(Data Scopus 1978 sd Januari 2009)

1200
1000
800
600

1124 1100


400
690
200
0

512
252

214

212

206

163

129

103


Sisi Internal
1.

Media pelatihan penemuan ide, konsep, pemikiran, dan
gagasan baru secara runtut dan sistematis

2.

Peningkatan objektivitas dan daya kritis dalam
menganalisis permasalahan
Sisi Eksternal

1.

SaranaTransfer Ilmu dan Pengetahuan yang paling
efektif (Ikatlah Ilmu dengan Menulisnya)

2.


Jika umurmu tak sepanjang umur dunia, sambunglah
dengan menulis

3.

Jaminan Kesuksesan di Dunia Kampus dan Dunia Kerja

2

16/02/2016

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.


JUDUL
NAMA PENULIS
IDENTITAS ASAL INSTITUSI
ABSTRAK
PENDAHULUAN
ISI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Singkat dan Jelas (12-15 Kata)
Mencerminkan Keseluruhan Isi Artikel
Memuat Kata-kata Kunci
Berkarakter Hukum

EFEKTIFITAS PASAL 69 UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN 2001
TENTANG LISENSI PATEN BAGI KEPENTINGAN ALIH TEKNOLOGI DI
INDONESIA
PARIWISATA BUDAYA DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG
KEPARIWISATAAN N0. 10 TAHUN 2009
REKONSTRUKSI PENGATURAN CONFIDENTIAL PRINCIPLE PADA

MEDIASI SENGKETA PERDATA DI INDONESIA: STUDI
PERBANDINGAN DENGAN PRAKTEK DI AMERIKA SERIKAT
THE IMPACT OF GENERAL AGREEMENT ON TRADE IN SERVICES
(GATS) FOR THE OPERATION OF FOREIGN BANKS IN INDONESIA
PROTECTING INDIGENOUS PEOPLES THROUGH RIGHT TO NATURAL
RESOURCES: LESSON FROM THE EXISTENCE OF NAVAJO TRIBE IN
THE UNITED STATES.

3

16/02/2016

KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL
KARAKTER TRI HITA KARANA DALAM PARIWISATA
BUDAYA
OPTIMALISASI FUNGSI PAJAK SEBAGAI SOLUSI
PENINGKATAN PENDAPATAN DALAM APBN
ANALISIS PERAN MEDIA DALAM ERA KEBEBASAN
PERS


MENCANTUMKAN NAMA LENGKAP TANPA
GELAR
BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP
KESELURUHAN ISI ARTIKEL
APABILA TERDAPAT DUA/LEBIH
PENULIS, URUTAN PENULIS DISESUAIKAN
DENGAN PROPORSI KONTRIBUSI YG
DIBERIKAN

MERUPAKAN TEMPAT DIMANA PENULIS BERAKTIVITAS
SECARA DOMINAN
CONTOH:
1. MAHASISWA: KONSENTRASI PK DAN ASAL FAKULTAS
2. DOSEN

: TEMPAT MENGAJAR

3. PENGACARA : TEMPAT KANTOR
NB: Beberapa jurnal mensyaratkan alamat email penulis bagi

keperluan korespondensi

4

16/02/2016

PARIWISATA BUDAYA DALAM PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG KEPARIWISATAAN N0.
10 TAHUN 2009
oleh
IGN PARIKESIT WIDIATEDJA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA
ngurahparikesit@gmail.com

ABSTRACT MERUPAKAN RINGKASAN
PENTING KESELURUHAN ARTIKEL YANG
MELIPUTI PENDAHULUAN,ISI, DAN
KESIMPULAN DALAM BENTUK SINGKAT
NAMUN JELAS
HANYA TERDIRI DARI 1-2 PARAGRAF

DENGAN 150-300 KATA
DILENGKAPI DENGAN KEYWORDS

REKONSTRUKSI PENGATURAN CONFIDENTIAL PRINCIPLE BAGI KOMUNIKASI PADA
MEDIASI SENGKETA PERDATA DI INDONESIA: STUDI PERBANDINGAN DENGAN PRAKTEK
DI AMERIKA SERIKAT
ABSTRACT

Although being popular, the role of mediation in resolving civil disputes is yet to be
maximal. One of the reason is the vague regulation concerning the confidential principle
for communication in mediation. The existing regulation only explains that mediation is
undertaken based on closed principle, and the mediator is obliged to maintain
confidentiality, either in the form of words and notes, which was revealed in mediation. As
a comparison, The Uniform Mediation Act ("UMA") in the United States stipulates that all
forms of communications that occurs during mediation or is made for purposes of
considering, conducting, participating in mediation are subject to the confidential principle.
Hence, those communications have privilege and then they can not be used as evidence
and all involved parties can not be witnessess at the subsequent court proceeding. For
Indonesia, therefore, the reconstruction of the existing regulations should clearly classify
communications that are confidential in mediation. Besides, it should regulate the way the

parties may waive the confidential principle. Lastly, the exceptions of confidential principle
for communication in mediation should also be clearly defined.
Keywords: Confidential Principle, Communication, Mediation, Civil Dispute

5

16/02/2016

MEMUAT LATAR BELAKANG
a. Fenomena Hukum yang sedang
populer/aktual/fundamental
b. Permasalahan Hukum
KAJIAN NORMATIF (Konflik Norma, Norma Kabur, Norma
Kosong)
KAJIAN EMPIRIS (GAP Law in a book and law in actions)
c. TIDAK TERLALU EKSPLORATIF, HANYA BERSIFAT
NARATIF DAN DESKRIPTIF
MEMUAT PERMASALAHAN

Mediasi telah mendapatkan tempat tersendiri sebagai
bagian dari alternatif penyelesaian sengketa permasalahan
perdata di Indonesia baik ditinjau dari perspektif
sosiologis, filosofis, dan yuridis. (Fenomena Hukum yg
Populer)
Jika ditelusuri lebih jauh, salah satu titik pangkal
ketidakefektifan proses mediasi adalah ketidakjelasan
ataupun kekaburan pengaturan mengenai prinsip
kerahasiaan (confidential principle) bagi komunikasi yang
terjadi selama proses mediasi berlangsung. (Kajian
Normatif)
The Uniform Mediation Act (“UMA”) yang menjadi dasar
hukum pelaksanaan mediasi di Amerika Serikat pada
prinsipnya mengatur bahwa segala bentuk komunikasi
yang terjadi dan berhubungan dengan pelaksanaan
mediasi adalah tunduk pada confidential principle. (Naratif)

Artikel ini akan mengidentifikasi dan
menganalisis sejumlah peraturan nasional yang
mengatur tentang confidential principle
khususnya dalam hal komunikasi yang terjadi
pada proses mediasi sengketa perdata.
Selanjutnya, penelitian ini berupaya
merekonstruksi pengaturan confidential principle
bagi komunikasi yang terjadi pada proses
mediasi sengketa perdata di Indonesia setelah
melakukan perbandingan dengan praktek yang
terdapat di Amerika Serikat.

6

16/02/2016

UMUMNYA MEMUAT METODE, HASIL, DAN
PEMBAHASAN ARTIKEL
HARUS MENJAWAB PERMASALAHAN
PEMBAHASAN HARUS BERSIFAT
SISTEMATIS, LOGIS, DAN KRITIS
MERUJUK PADA SUMBER HUKUM YANG TERSEDIA
PENDEKATAN STUDI PERBANDINGAN/KOMPARATIF
AKAN MENINGKATKAN KUALITAS ARTIKEL ILMIAH

JAWABAN PERMASALAHAN SECARA
SINGKAT DAN PADAT
BUKAN MERUPAKAN HASIL
PREDIKSI/SPEKULASI
DAPAT DILENGKAPI DENGAN SARAN DAN
REKOMENDASI

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu sebab ketidakefektifan proses mediasi adalah
ketidakjelasan ataupun kekaburan pengaturan mengenai prinsip kerahasiaan (confidential
principle) bagi komunikasi yang terjadi selama proses mediasi berlangsung. PERMA No. 1 Tahun
2008 hanya menjelaskan bahwa mediasi dilangsungkan berdasarkan pada asas tertutup kecuali
para pihak menyatakan lain. Sementara itu, dalam Pedoman Perilaku Mediator, mediator
diwajibkan menjaga kerahasiaan, baik dalam bentuk perkataan maupun catatan, yang
terungkap dalam proses mediasi. Di Amerika Serikat, The Uniform Mediation Act (“UMA”)
dengan tegas mengatur bahwa segala bentuk komunikasi yang terjadi dan berhubungan
dengan pelaksanaan mediasi adalah tunduk pada confidential principle. Dengan
demikian, proses komunikasi tersebut mendapatkan hak istimewa (privilege) dengan tidak
dapat menjadi barang bukti dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan mediasi tidak
dapat dijadikan saksi pada persidangan berikutnya, serta tidak dapat dikenakan tindakan
hukum atas komunikasi yang mereka lakukan selama proses mediasi terjadi.
Dengan melihat realitas pengaturan mediasi di Indonesia dan membandingkan praktek
mediasi di Amerika Serikat, maka terdapat 2 (dua) cara utama dalam merekonstruksi
pengaturan confidential principle. Pertama, rekonstruksi pengaturan terkait ruang lingkup
komunikasi pada mediasi yang terkualifikasi sebagai confidential principle. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan definisi dan ruang lingkup yang lebih tegas dan detail mengenai
komunikasi pada mediasi yang terkualifikasi sebagai confidential. Selanjutnya, rekonstruksi
pengaturan terkait pengecualian-pengecualian komunikasi dan pelepasan hak istimewa
komunikasi yang telah terkualifikasi sebagai confidential principle dapat dilakukan dengan
mensyaratkan adanya pernyataan tegas yang dinyatakan secara tertulis apabila para pihak
memang benar-benar berkeinginan untuk melepaskan hak istimewa tersebut.

7

16/02/2016

MERUJUK PADA KETENTUAN PENULISAN
PADA SUATU JURNAL
E-JOURNAL FH UNUD
Nama pengarang (tanpa gelar), tahun terbit, judul
(cetak miring), nama penerbit, tempat
terbit, yang masing-masing diselingi tanda koma
dan diakhiri dengan titik.
Huala Adolf,2010, Hukum Ekonomi
Internasional, Rajawali Pers, Jakarta.

1.
2.
3.

Aspek kelayakan/substansi meliputi:
Kompetensi Keilmuan Karya Ilmiah
Keaktualan Karya Ilmiah
Kontribusi bagi Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Hukum

1.
2.
3.

Aspek keaslian meliputi:
Tidak pernah dipublikasikan sebelumnya
Tidak ditemukan gejala kecurangan ilmiah
Tidak menyimpang dari norma akademik dan
norma hukum

Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh
atau mencoba memperoleh kredit atau nilai suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyertakan sumber secara tepat dan memadai
Plagiarism meliputi (tapi tidak terbatas pada):
a. mengacu dan/atau mengutip suatu istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data
dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan
kutipan dan/atau tanpa menyebutkan sumber secara memadai;
b. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data
dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan
kutipan dan/atau tanpa menyebutkan sumber secara memadai;
c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai;
d. merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata
dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai.

8

16/02/2016

Dosen dan PNS : Menulis sebagai Prasyarat untuk kenaikan
pangkat dan jabatan
Pengacara : menulis surat tuntutan/gugatan
Notaris : menulis dan merumuskan akta-akta terkait
hubungan hukum diantara para pihak
Konsultan hukum: menulis konsep kontrak/perjanjian dan
menuliskan pendapat/opini hukum secara tepat dan
objektif
Hakim: menulis dan merumuskan keputusan
bebas/tidaknya suatu tersangka

9