GAMBARAN KARAKTERISTIK KANKER PAYUDARA DI RSUP SANGLAH TAHUN 2014-2015.
GAMBARAN KARAKTERISTIK KANKER PAYUDARA
DI RSUP SANGLAH TAHUN 2014-2015
Ening-Widiana, M.T.,1 Widiana, I.K.2
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2
SubBagian Bedah Onkologi, Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
ABSTRAK
Latar belakang: Kanker payudara masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Dunia. Khusus
pada wanita, kanker payudara menjadi penyebab kematian nomor dua setelah kanker paru.
Menurut buletin jendela data dan informasi kesehatan tahun 2013, diperkirakan jumlah pasien
kanker payudara sebanyak 1.223 orang di Bali. Pemilihan terapi dan menilai prognosis kanker
payudara, pemeriksaan immunohistokimia menjadi salah satu diwajibkan. Tujuan studi ini untuk
mengetahui gambaran karakteristik kanker payudara berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia
seperti reseptor hormon dan HER2 di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2015.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif retrospektif dengan
mengambil data sekunder pada pasien kanker payudara telah dilakukan pemeriksaan
imunohistokimia di RSUP Sanglah tahun 2014-2015.
Hasil: Dari 166 kasus kanker payudara diperiksa imunohistokimia menunjukan reseptor hormon
positif ganda (ER+, PR+) 45,8%, reseptor hormon negatif ganda (ER-, PR-) 39,8%, reseptor
hormon (ER+, PR-) >10 %, reseptor homornal (ER-, PR+) 3,6%, HER2 positif 64,5% dan HER2
negatif 35,5%. Berdasarkan subtipe, luminal A (ER+/PR+, HER2-) 24,7%, luminal B (ER+/PR+,
HER2+) 36,8%, HER2 positif (ER-, PR-, HER2+) 24,1% dan Basal-like/TNBC (ER-, PR-,
HER2-) 14,4%. Berdasarkan kategori umur, keempat subtipe ditemukan paling banyak pada
umur diatas 50 tahun dan sebagian besar pasien kanker payudara tercatat pada stadium IIIB dan
IIA.
Kesimpulan: Hasil tersebut diatas menunjukan bahwa reseptor hormon positif ganda tercatat 76
(45,8%) dan HER2 positif sebanyak 107 (64,5%). Subtipe luminal B ditemukan lebih banyak
dibandingkan dengan subtipe lainnya yaitu sebanyak 61 (36,8%). Berdasarkan umur, keempat
subtipe ditemukan paling banyak pada umur diatas 50 tahun dan sebagian besar pasien kanker
payudara tercatat pada stadium IIIB dan IIA.
Kata Kunci: Imunohistokimia (IHC), Reseptor hormon, HER2, Subtipe kanker payudara
ABSTRACT
Background: Breast cancer is still a worldwide problem. Especially on women, breast cancer is
the second-leading cause of death after lung cancer. Based on buletin jendela data dan informasi
kesehatan at 2013, the number of breast cancer patient estimated as many as 1.223 people in
Bali. The selection of therapy and assessment of breast cancer’s prognosis, also
immunohistochemistry became obligated to do. The purpose of this study was to know the
characteristic representation of breast cancer based on immunohistochemistry such as hormone
receptor and HER2 at RSUP Sanglah in 2014-2015.
Method: This study used retrospective descriptive study design taking secondary data on breast
cancer patient who underwent immunohistochemistry at RSUP Sanglah in 2014-2015
Results: from 166 cases of breast cancer who underwent immunohistochemistry showed double
positive on hormone receptor (ER+, PR+) 45,8%, double negative on hormone receptor (ER-,
1
PR-) 39,8%, hormone receptor (ER+, PR-) >10 %, hormonal receptor (ER-, PR+) 3,6%, HER2
positive 64,5% and HER2 negative 35,5%. Based on subtype, luminal A (ER+/PR+, HER2-)
24,7%, luminal B (ER+/PR+, HER2+) 36,8%, HER2 positive (ER-, PR-, HER2+) 24,1% and
Basal-like/TNBC (ER-, PR-, HER2-) 14,4%. Based on age category, those four subtypes found
mostly on people aged more than 50 years old and most of the breast cancer patients recorded in
stage IIIB and IIA.
Conclusion: the results showed that double positive hormone receptor was 76 (45,8%) and
HER2 positive as many as 107 (64,5%). Luminal B subtype was found to be more frequent
compared with other subtypes which were 61 (36,8%). Based on age, those four subtypes found
mostly on people aged more than 50 years old and most of the breast cancer patients recorded in
stage IIIB and IIA.
Keywords: immunohistochemistry (IHC), hormone receptor, HER2, Breast Cancer Subtype
Berdasarkan data International Agency for
PENDAHULUAN
Kanker payudara saat ini masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat Dunia. Khusus
pada kaum wanita, kanker payudara menjadi
penyebab kematian nomor dua setelah kanker
paru. Angka kejadiannya merupakan jenis
kanker terbanyak didiagnosis pada wanita di
wilayah ASEAN dan pada umumnya di
Dunia.1 Indonesia merupakan salah satu
negara dengan insiden kanker payudara
cukup tinggi, diikuti oleh Jepang, Malaysia,
Filipina, Singapura, Sri Lanka, dan Taiwan.2
Negara
ASEAN,
Singapura
menempati
peringkat tertinggi dengan rerata insiden
kanker payudara terbanyak yakni, 59.9% per
100.000 penduduk, sedangkan Indonesia
merupakan negara dengan angka kematian
kanker payudara tertinggi yakni, 36.2% per
Kanker payudara di Indonesia merupakan
urutan kedua kasus kanker terbanyak pada
setelah
kanker
bahwa pada tahun 2012 presentase insiden
kanker payudara pada wanita di Indonesia
sebesar 43.3% dan presentase kematian
sebesar 12.9%.4 Data jumlah penderita
kanker payudara di Bali masih belum
diketahui secara rinci. Menurut Buletin
Jendela Data dan Informasi Kesehatan tahun
2013, skrining awal kanker payudara telah
dilakukan kepada 78.359 orang di Bali, dari
hasil sekrining tersebut diperkirakan jumlah
pasien kanker payudara adalah sebanyak
1.223 orang.4
Dalam pemilihan terapi dan memprediksi
prognosis, pemeriksaan immunohistokimia
(IHC) menjadi salah satu pemeriksaan
diwajibkan. Pemeriksaan IHC merupakan
100.000 penduduk.1
wanita
Research on Cancer (IARC), diketahui
leher
rahim.
2,3
suatu
teknik
digunakan
untuk
mengkarakterisasi protein intraseluler atau
permukaan
sel
pada
jaringan
tubuh.5
2
Pemeriksaan ini dilakukan sebagai langkah
menurunnya proliferasi gen kanker terkait.5,6
awal menentukan diagnosis, terapi serta
Pasien kanker payudara dengan subtipe
prognosis terhadap pasien kanker payudara.5
luminal A memiliki prognosis lebih baik dan
Pada pemeriksaan IHC, subtipe dari sel
memiliki tingkat kekambuhan lebih rendah
kanker payudara telah dapat diidentifikasi
dari subtipe lainnya.6
dengan menggunakan profil ekspresi gen,
Subtipe luminal B ditemukan sekitar
diproses secara kompleks dan relatif mahal.
15-20%
Subtipe
payudara
sel
diidentifikasi
dengan
dari
seluruh
dan memiliki
subtipe
kanker
fenotipe
lebih
menggunakan biological marker kemudian
agresif, dengan tingkat keganasan tinggi,
akan memperlihatkan ada atau tidaknya
indeks proliferasi dan prognosis lebih buruk
reseptor
reseptor
dibandingkan dengan luminal A.5,6 Subtipe
Human
ini memiliki tingkat kekambuhan lebih
Epidermal Growth Factor Receptor 2
tinggi dan apabila hal tersebut terjadi maka,
(HER2+/HER2-).
kanker
tingkat kelangsungan hidup menjadi lebih
payudara ini semakin dikembangkan sebagai
rendah dibandingkan dengan luminal A.6
langkah
dan
Seluruh pasien kanker payudara dengan
kanker
subtipe luminal diberikan hormon terapi
estrogen
progesteron
(PR+/PR-)
awal
memprediksi
(ER+/ER-),
dan
Subtipe
sel
pemilihan
prognosis
terapi
pasien
payudara.5,6
karena dinilai memberikan hasil lebih baik
Pada St. Gallen 2015, mengatakan bahwa
dalam terapi.6,8
Subtipe HER2 positif ditemukan
kanker payudara terbagi atas empat subtipe
diidentifikasi berdasarkan ER dan PR
sekitar
berlebihan atau tidak ada sama sekali dan
payudara. HER2 positif baik secara biologis
adanya amplifikasi berlebihan pada onkogen
ataupun klinis bersifat lebih agresif,
HER2.5,7 Empat subtipe sudah dikenal
memiliki tingkat metastasis ke otak dan
adalah luminal A, luminal B, HER2 positif
paru-paru lebih tinggi dibandingkan dengan
dan Basal-like sering ditemukan yaitu Triple
subtipe luminal.6 Subtipe ini ditandai dengan
Negative Breast cancer (TNBC).7
peningkatan ekspresi gen HER2 dan gen lain
Luminal A merupakan subtipe paling
sering ditemukan sekitar 50-60% dari
15-20%
dari
subtipe
kanker
dan
terkait dengan jalur HER2. Subtipe HER2
positif memiliki prognosis buruk.5,6,8
seluruh subtipe kanker payudara. Pada
Basal-like terdiri atas banyak jenis.
luminal A terjadi peningkatan pada ER dan
Salah satu jenis Basal-like sering ditemukan
3
adalah TNBC. Pada klasifikasi IHC, Basal-
diagnosis
like/TNBC
tidak
imunohistokimia / IHC. Pengumpulan data
mengekspresikan ER, PR dan HER2. Perlu
dilakukan pada bulan Maret 2016 dan data
dijelaskan bahwa TNBC dan Basal-like
ini merupakan data sekunder diperoleh dari
tidak sepenuhnya sama, dan ada sekitar 20-
data rekam medis pasien kanker payudara di
30% hal ini tidak sesuai pada studi.5,6
Sub Bagian Bedah Onkologi, Bagian Bedah
Seperti halnya HER2 positif, pasien dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
subtipe ini memiliki prognosis lebih buruk
RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2015.
dibandingkan
subtipe
Sampel penelitian diambil menggunakan
luminal. Pada subtipe HER2 positif dan
sistem total sampling. Kriteria inklusi
Basal-like/TNBC, terapi disarankan adalah
mencakup
berbasis
merupakan
pasien
subtipe
dengan
kemoterapi.8
adjuvan
kanker payudara
berdasarkan
seluruh data pasien
kanker
Pada
payudara telah dilakukan pemeriksaan IHC
mengatakan bahwa
pada tahun 2014-2015 disertai dengan
pemeriksaan IHC dapat mengklasifikasi
informasi berupa umur, stadium kanker
subtipe, karakteristik genetik dan molekuler
payudara, diagnosis utama patologi, terapi
berhubungan erat dan dapat membantu
utama serta terapi adjuvant. Kriteria eksklusi
prognosis, agresivitas tumor, dan pemilihan
adalah pasien dengan rekam medik tidak
terapi pada pasien kanker payudara.5,7,8
lengkap. Data kemudian akan diolah dengan
Berdasarkan hal tersebut, pemeriksaan IHC
menggunakan program Stastistical Product
diharapkan dapat dilakukan pada seluruh
and Service Solution (SPSS). Penelitian ini
pasien
Penelitian
menyajikan data berbentuk ketegorik dan
mengenai pemeriksaan IHC di Bali belum
dianalisis dengan cara deskriptif. Kemudian
banyak dilakukan, sehingga peneliti tertarik
data akan diringkas dalam bentuk tabel-tabel
untuk
distribusi frekuensi dan grafik.
beberapa penelitian
kanker
meneliti
payudara.
gambaran
karakteristik
pasien kanker payudara di RSUP Sanglah
Denpasar tahun 2014-2015.
HASIL
Tabel
METODE
Penelitian ini menggunakan studi
deskriptif
retrospektif.
Data
1.
Karakteristik
Pasien
Kanker
Payudara di RSUP Sanglah Tahun 20142015
penelitian
diambil dari data pasien telah ditegakan
4
Karakteristik
N=166
Presentase
pemeriksaan IHC adalah sebanyak 166
kasus.
Umur
≤40 tahun
28
16,9
Distribusi dari data hasil IHC pada tabel
41-45 tahun
28
16,9
diatas menunjukkan bahwa, berdasarkan
46-50 tahun
34
20,4
umur ditemukan kejadian paling banyak
> 50 tahun
76
45,8
pada umur lebih dari 50 tahun sedangkan
dari distribusi stadium sebagian besar pasien
Stadium
I
7
4,2
kanker payudara tercatat di RSUP Sanglah
IIA
36
21,7
berada pada stadium IIIB dan diikuti
IIB
17
10,2
stadium IIA.
IIIA
8
4,8
Hasil IHC menunjukan deteksi reseptor
IIIB
66
39,8
hormon terbanyak pada pasien kanker
IIIC
6
3,6
payudara adalah reseptor hormon positif
IV
26
15,7
ganda (ER+, PR+) dengan jumlah 76
(45,8%) kasus, reseptor hormon negatif
Receptor hormon
ER+ PR+
76
45,8
ganda (ER-, PR-) kedua tertinggi jumlah 66
ER+ PR-
18
10,8
(39,8%) kasus, reseptor hormon (ER+, PR-)
ER- PR+
6
3,6
menunjukan lebih dari 10% sedangkan
ER- PR-
66
39,8
reseptor homornal (ER-, PR+) presentase
terendah yaitu 3,6%. Pemeriksaan terhadap
Ekspresi HER-2
HER-2+
107
64,5
HER2, didapatkan HER2 positif dengan
HER-2-
59
35,5
jumlah 107 (64,5%) kasus dan HER2 negatif
jumlah 59 (35,5%) kasus.
Dilihat
Pemeriksaan IHC pada pasien kanker
payudara di RSUP Sanglah sudah semakin
rutin dikerjakan. Hal ini terbukti dari data
dari
distribusi
reseptor
hormon menunjukkan angka tertinggi adalah
ER+,
PR+
dan
terendah
ER-,
PR+
penelitian diambil dari Sub Bagian Bedah
sedangkan HER2+ 64,5% dan HER2–
Onkologi
Fakultas
35,5% hal ini menunjukan angka berbeda
Kedokteran Universitas Udayana / RSUP
bila merujuk dari hasil studi pada umumnya
di
Bagian
Bedah
Sanglah, didapatkan kasus kanker payudara
pada
tahun
2014-2015
yaitu HER2 positif berkisar 25-30 %.
dilakukan
5
Subtipe Kanker Payudara di RSUP
Sanglah Tahun 2014-2015
Berdasarkan
pemeriksaan
IHC
tersebut akan mudah diketahui subtipe
kanker
payudara
di
RSUP
Sanglah
Denpasar. Subtipe luminal B (ER+/PR+,
HER2+)
ditemukan
paling
banyak
dibandingkan dengan subtipe lainnya yaitu
sebanyak 61 (36,8%) kasus. Jenis subtipe
Basal-like/TNBC (ER-, PR-, HER2-) paling
sedikit
ditemukan
24
(14,4%)
kasus.
Sedangkan Subtipe luminal A (ER+/PR+,
HER2-) dan HER2 positif (ER-, PR-,
Grafik 2. Persentase distribusi subtipe
kanker payudara tahun 2014-2015
HER2+) ditemukan hampir sama yaitu 41
(24,7%) kasus dan 40 (24,1%) kasus.
PEMBAHASAN
Distribusi subtipe kanker payudara pada
Pemeriksaan IHC sudah ada sejak
pasien dapat dilihat lebih jelas pada grafik 1
tahun 2003, dan dua tahun terakhir sudah
dan 2.
dikerjakan secara rutin di RSUP Sanglah.
Pemeriksaan IHC dulunya dikenal dengan
pemeriksaan mahal, kini dapat dilakukan
karena telah masuk kedalam salah satu
pemeriksaan laboratorium ditanggung oleh
asuransi kesehatan milik Negara seperti
BPJS. Hal ini tentu akan berdampak menjadi
lebih baik kedepannya bagi perkembangan
terapi dan penilaian prognosis bagi pasien
kanker payudara.
Berdasarkan pemeriksaan IHC telah
dilakukan
Grafik
1.
Distribusi
payudara tahun 2014-2015
subtipe
kanker
hormon
merupakan
secara
positif
kasus
keseluruhan,
ganda
reseptor
(ER+,
terbanyak
PR+)
ditemukan
6
dengan jumlah 76 (45,8%) kasus. Merujuk
Selain reseptor hormon positif ikut berperan
penelitian di Eropa pada kasus kanker
dalam pemilihan terapi pada pasien kanker
payudara etnis Eropa dan Arab/Maroccan
payudara adalah nilai HER2. Pada penelitian
dengan jumlah sampel sebanyak 350 kasus
ini ditemukan frekuensi cukup tinggi pada
etnis
kasus
HER2 positif sebanyak 107 (64,5%) kasus
Arab/Maroccan, menunjukan hasil tidak
dan hasil HER2 negatif sebanyak 59
banyak berbeda yaitu 86% dan 76%. 9 Hasil
(35,5%) kasus. Penelitian ini menunjukan
serupa ditemukan pada penelitian lainnya di
hasil HER2 positif lebih dominan pada
Asia Tenggara dengan presentase 62,5% dan
tahun 2014-2015. Hasil serupa ditemukan di
penelitian
presentase
Brazil dengan presentasi HER2 positif yaitu
73,8%.10,11 Hasil serupa ditemukan pula
68,77%.14 Hasil ini berbeda pada penelitian
pada penelitian dengan sampel sebanyak
lainnya dengan 1.104 sampel mendapatkan
346 kasus pada etnis Asia di Amerika. Studi
hasil HER2 negatif lebih tinggi yaitu 64,4%
ini menemukan bahwa, wanita etnis Korea
dibandingkan dengan HER2 positif di Asia
Selatan dan Filipina memiliki reseptor
Tenggara.10
hormon positif lebih rendah yaitu sekitar
mendukung penelitian diatas dengan hasil
68% dan 54,2% dibandingkan dengan
HER2 negatif sebanyak 61,4%.11
wanita etnis Cina dan Jepang yaitu 82,1%
Berdasarkan
dan 82,5%, namun hal ini menunjukan
HER2
bahwa etnis Asia memiliki presentase lebih
bersamaan dengan pemeriksaan reseptor
Eropa
di
dan
Cina
91
etnis
dengan
12
Penelitian
hasil
hendaknya
di
diatas,
Cina
juga
pemeriksaan
mendapat
perhatian
dari 50% untuk reseptor hormon positif.
hormon. Hal ini disebabkan pemilihan terapi
Berdasarkan hal tersebut, perbedaan nilai
berbeda (personalize) dan prognosis pada
reseptor hormon ini mungkin dipengaruhi
pasien kanker. HER2 positif dikaitkan
oleh faktor ras dan etnis di tiap wilayah.
dengan
Sebagian besar ras dan etnis dikatakan
kecenderungan terjadinya metastasis ke
memiliki kecenderungan untuk memiliki
organ lain, rekurensi, dan mortalitas tinggi.
reseptor
banyak
Pemeriksaan subtipe kanker payudara di
daripada reseptor hormon negatif. Jumlah
RSUP Sanglah didominasi oleh subtipe
sampel terbatas dan berbeda tiap wilayah
luminal. Luminal B ditemukan paling
penelitian mungkin juga mempengaruhi
banyak yaitu, 61 (36,8%) kasus dan subtipe
perbedaan hasil penelitian.13
luminal A ditemukan sebanyak 41 (24,7%)
hormon
positif
lebih
prognosis
buruk
serta
adanya
7
kasus. Jenis subtipe lainnya, HER2 positif
Pada
(ER-, PR-, HER2+) ditemukan hampir sama
prognosis lebih baik dibandingkan subtipe
banyaknya dengan luminal A sebanyak 40
lainnya. Berbeda dengan luminal A, luminal
(24,1%) kasus dan Basal-like/TNBC hanya
B cenderung memiliki prognosis lebih
ditemukan 24 (14,4%) kasus. Pada studi di
buruk, walaupun secara sama dilakukan
Brazil juga menemukan subtipe luminal
pengobatan dengan terapi hormon. Hal
lebih banyak dibandingkan subtipe lainnya
tersebut disebabkan proliferasi sel kanker
dengan presentase subtipe luminal B 44,61%
lebih tinggi pada luminal B dibandingkan
lebih besar dibandingkan dengan luminal A
dengan luminal A. Pada pasien kanker
23,79%, sedangkan HER2 positif dan Basal-
payudara subtipe HER2 positif dan Basal-
like/TNBC
sebanyak
like/TNBC keduanya memiliki prognosis
14,50% dan 17,10%.14 Penelitian lainnya di
buruk dibandingkan dengan subtipe luminal.
Cina juga menemukan hal serupa dengan
Pada subtipe ini pemberian terapi kombinasi
didominasi
menjadi pilihan seperti kemoterapi dan
11
51,5%.
hanya
oleh
ditemukan
luminal
Penelitian
B
di
sebanyak
Yogyakarta
luminal
A
dikatakan
memiliki
terapi target (targeting therapy).
menemukan bahwa subtipe luminal A lebih
Luminal merupakan subtipe lebih sering
banyak ditemukan dengan presentase 38,1%
ditemukan pada usia tua, sedangkan subtipe
sedangkan luminal B hanya 16,7%.13 Salah
Basal-like/TNBC dan HER2 positif lebih
satu penelitian di Asia Tenggara juga
sering pada usia muda.13 Berdasarkan
didominasi oleh subtipe luminal A dengan
pernyataan
45,8%. Bila diperhatikan, penelitian ini
diperoleh di RSUP Sanglah menemukan hal
hampir
besar
serupa, dimana subtipe luminal ditemukan
subtipe
paling banyak pada pasien berumur lebih
luminal merupakan subtipe paling sering
dari 50 tahun, sedangkan subtipe Basal-
ditemukan pada pasien kanker payudara
like/TNBC ditemukan lebih banyak pada
dibandingkan dengan subtipe HER2 positif
pasien berumur kurang dari 50 tahun. Pada
dan Basal-like/TNBC di RSUP Sanglah.
subtipe HER2 positif, ditemukan jumlah
Subtipe
kasus sama antara pasien berumur lebih dari
penelitian
sama
dengan
menyatakan
luminal
mempengaruhi
sebagian
bahwa
memiliki
reseptor
karakteristik
hormon
pada
tersebut,
hasil
penelitian
50 tahun ataupun kurang dari 50 tahun,
pemeriksaan IHC. Subtipe ini merupakan
Sebagian besar pasien kanker payudara
faktor prediktif utama untuk terapi hormon.
tercatat di RSUP Sanglah berada pada
8
stadium III yaitu IIIB dan diikuti oleh
kategori umur, keempat subtipe ditemukan
stadium II yaitu IIA. Insiden kanker
paling banyak pada umur lebih dari 50 tahun
payudara di negara maju terutama Amerika
dan sebagian besar pasien kanker payudara
bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan
tercatat di RSUP Sanglah Denpasar berada
dengan Asia, dan mayoritas terjadi pada
pada stadium IIIB dan IIA. Reseptor hormon
stadium awal.13 Berbeda dengan hasil
positif ganda ditemukan dengan 45,8% dan
penelitian dimana kasus kanker payudara
reseptor hormon negatif ganda menempati
banyak ditemukan pada stadium lanjut. Hal
peringkat kedua dengan 39,8%, sedangkan
tersebut
reseptor
mungkin
dikarenakan program
hormon
lainnya
menunjukan
deteksi dini kurang dan juga masyarakat
presentase lebih rendah yakni pada (ER+,
masih
PR-) 10% dan (ER-, PR+) 3,6%. Pada
kurang
mendapatkan
informasi
mengenai masalah ini.
pemeriksaan
Penelitian di Yogyakarta menemukan bahwa
positif sebanyak 64,5% dan HER2 negatif
subtipe kanker payudara memiliki hubungan
sebanyak
signifikan antara umur dan karakteristik
ditemukan paling banyak dibandingkan
klinikopatologis berupa stadium dan grading
dengan subtipe lainnya yaitu 36,8%. Jenis
histopatologis kanker payudara.13
subtipe Basal-like/TNBC paling sedikit
Penelitian ini masih belum menggambarkan
ditemukan yaitu, 14,4%, Sedangkan subtipe
keseluruhan
kanker
luminal A dan HER2 positif ditemukan
payudara di Bali tahun 2014-2015. Hal ini
hampir sama banyaknya yaitu 24,7% dan
disebabkan karena data diperoleh hanya
24,1%.
populasi
pasien
HER2,
35,5%.
didapatkan
Subtipe
HER2
luminal
B
bersumber dari data pasien datang dan
melakukan pemeriksaan di RSUP Sanglah
DAFTAR PUSTAKA
Denpasar. Pasien kanker payudara lainnya
1.
Kimman M, Norman R, Jan S, Kingston
mungkin datang ke rumah sakit lainnya atau
D, Woodward M. The Burden of Cancer
tidak mencari bantuan medis sehingga tidak
in Member Countries of the Association
tercatat pada penelitian ini.
of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Asian Pacific J Cancer Prev 2012;
SIMPULAN
Pemeriksaan IHC pada pasien kanker
13:411-20.
payudara di RSUP Sanglah tahun 2014-2015
sudah tercatat sebanyak 166 kasus. Pada
9
2. McDonald M, Hertz RP, Lowenthal
SWP. The Burden of Cancer in Asia.
and
PFIZER Medical Division 2008.
Cancer Epidemiology. Springer Science
3. Youlden DR, Cramb SM, Dunn NAM,
Muller JM, Pyke CM, Baade PD. The
Clinical
Characteristics
9. Preat F, Simon P, Noel JC. Differences
in
Breast
Immunohistochemical
Cancer:
An
International
Breast
and Business Media, LLC 2010.
Descriptive Epidemiology of Female
Breast
Carcinoma
Subtypes
Comparison of Screening, Incidence,
Between Immigrant Arab and European
Survival and Mortality. Elsevier Cancer
Women. Biomed Central Diagnostic
Epidemiology 2012; 36:237–48.
Pathology 2014; 9:26.
4. Primadi O, Budijanto D, Kurniasih N,
5.
8. Phipps AI, Li CI. Breast Cancer Biology
10. Hashmi AA, Edhi MM, Naqvi H,
Wahidin M, Sabrida, H, Tehuteru ES,
Khurshid
Adriana, Wiradinata D. Buletin Jendela
Subtypes of Breast Cancer in South
Data dan Informasi Kesehatan. Bakti
Asian
Husada Kementrian Kesehatan RI 2015.
Immunohistochemical
Zaha
Her2neu Gene Amplification by FISH
DC.
Significance
of
A,
Faridi
Technique:
World J Clin Oncol 2014; 5(3):382-92.
Clinicopathologic
O,
Barutca
S.
Biological
Molecular
Population
Immunohistochemistry in Breast Cancer.
6. Yersal
N.
by
Profile
Association
and
with
other
Parameters.
The
Breast Journal 2014; 20(6):578–85.
Subtypes of Breast Cancer: Prognostic
11. Si W, Li Y, Han Y, Zhang F, Wang Y,
and Therapeutic Implications. World J
Li Y, Linghu RX, Zhang X, Yang J.
Clin Oncol 2014; 5(3):412-24.
Epidemiological and Clinicopathological
7. Coates AS, Winer EP, Goldhirsch A,
Trends of Breast Cancer in Chinese
Gelber RD, Gnant M, Piccart-Gebhart
Patients During 1993 to 2013. Medicine.
M, Thurlimann B, Senn HJ. Tailoring
2015; 94(26).
Therapies - Improving the Management
12. Chuang
E,
Christos
P,
Flam
A,
of Early Breast Cancer: St Gallen
McCarville K, Forst M, Shin S, Vahdat
International Expert Consensus on the
L, Swistel A, Simmons R, Osborne M,
Primary Therapy of Early Breast Cancer
Moore A, Mazumdar M, Klein P. Breast
2015. Annals of Oncology Advance
Cancer Subtypes in Asian-Americans
2015.
Differ According to Asian Ethnic Group.
10
Immigr Minor Health. 2012; 14(5):754–
58.
13.
Widodo I, Dwianingsih EK, Triningsih
E,
Utoro
T,
Soeripto.
Clinicopathological
Features
of
Indonesian
Cancers
with
Breast
Different Molecular Subtypes. Asian Pac
J Cancer Prev 2014; 15(15):6109-13.
14. Andrade
ACDM,
Junior
CHF,
Guimaraes BD, Barros AWP, Almeida
GSD, Weller M. Molecular Breast
Cancer Subtypes and Therapies in A
Public Hospital of Northeastern Brazil.
BMC Women's Health 2014; 14:110.
11
DI RSUP SANGLAH TAHUN 2014-2015
Ening-Widiana, M.T.,1 Widiana, I.K.2
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2
SubBagian Bedah Onkologi, Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
ABSTRAK
Latar belakang: Kanker payudara masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Dunia. Khusus
pada wanita, kanker payudara menjadi penyebab kematian nomor dua setelah kanker paru.
Menurut buletin jendela data dan informasi kesehatan tahun 2013, diperkirakan jumlah pasien
kanker payudara sebanyak 1.223 orang di Bali. Pemilihan terapi dan menilai prognosis kanker
payudara, pemeriksaan immunohistokimia menjadi salah satu diwajibkan. Tujuan studi ini untuk
mengetahui gambaran karakteristik kanker payudara berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia
seperti reseptor hormon dan HER2 di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2015.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif retrospektif dengan
mengambil data sekunder pada pasien kanker payudara telah dilakukan pemeriksaan
imunohistokimia di RSUP Sanglah tahun 2014-2015.
Hasil: Dari 166 kasus kanker payudara diperiksa imunohistokimia menunjukan reseptor hormon
positif ganda (ER+, PR+) 45,8%, reseptor hormon negatif ganda (ER-, PR-) 39,8%, reseptor
hormon (ER+, PR-) >10 %, reseptor homornal (ER-, PR+) 3,6%, HER2 positif 64,5% dan HER2
negatif 35,5%. Berdasarkan subtipe, luminal A (ER+/PR+, HER2-) 24,7%, luminal B (ER+/PR+,
HER2+) 36,8%, HER2 positif (ER-, PR-, HER2+) 24,1% dan Basal-like/TNBC (ER-, PR-,
HER2-) 14,4%. Berdasarkan kategori umur, keempat subtipe ditemukan paling banyak pada
umur diatas 50 tahun dan sebagian besar pasien kanker payudara tercatat pada stadium IIIB dan
IIA.
Kesimpulan: Hasil tersebut diatas menunjukan bahwa reseptor hormon positif ganda tercatat 76
(45,8%) dan HER2 positif sebanyak 107 (64,5%). Subtipe luminal B ditemukan lebih banyak
dibandingkan dengan subtipe lainnya yaitu sebanyak 61 (36,8%). Berdasarkan umur, keempat
subtipe ditemukan paling banyak pada umur diatas 50 tahun dan sebagian besar pasien kanker
payudara tercatat pada stadium IIIB dan IIA.
Kata Kunci: Imunohistokimia (IHC), Reseptor hormon, HER2, Subtipe kanker payudara
ABSTRACT
Background: Breast cancer is still a worldwide problem. Especially on women, breast cancer is
the second-leading cause of death after lung cancer. Based on buletin jendela data dan informasi
kesehatan at 2013, the number of breast cancer patient estimated as many as 1.223 people in
Bali. The selection of therapy and assessment of breast cancer’s prognosis, also
immunohistochemistry became obligated to do. The purpose of this study was to know the
characteristic representation of breast cancer based on immunohistochemistry such as hormone
receptor and HER2 at RSUP Sanglah in 2014-2015.
Method: This study used retrospective descriptive study design taking secondary data on breast
cancer patient who underwent immunohistochemistry at RSUP Sanglah in 2014-2015
Results: from 166 cases of breast cancer who underwent immunohistochemistry showed double
positive on hormone receptor (ER+, PR+) 45,8%, double negative on hormone receptor (ER-,
1
PR-) 39,8%, hormone receptor (ER+, PR-) >10 %, hormonal receptor (ER-, PR+) 3,6%, HER2
positive 64,5% and HER2 negative 35,5%. Based on subtype, luminal A (ER+/PR+, HER2-)
24,7%, luminal B (ER+/PR+, HER2+) 36,8%, HER2 positive (ER-, PR-, HER2+) 24,1% and
Basal-like/TNBC (ER-, PR-, HER2-) 14,4%. Based on age category, those four subtypes found
mostly on people aged more than 50 years old and most of the breast cancer patients recorded in
stage IIIB and IIA.
Conclusion: the results showed that double positive hormone receptor was 76 (45,8%) and
HER2 positive as many as 107 (64,5%). Luminal B subtype was found to be more frequent
compared with other subtypes which were 61 (36,8%). Based on age, those four subtypes found
mostly on people aged more than 50 years old and most of the breast cancer patients recorded in
stage IIIB and IIA.
Keywords: immunohistochemistry (IHC), hormone receptor, HER2, Breast Cancer Subtype
Berdasarkan data International Agency for
PENDAHULUAN
Kanker payudara saat ini masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat Dunia. Khusus
pada kaum wanita, kanker payudara menjadi
penyebab kematian nomor dua setelah kanker
paru. Angka kejadiannya merupakan jenis
kanker terbanyak didiagnosis pada wanita di
wilayah ASEAN dan pada umumnya di
Dunia.1 Indonesia merupakan salah satu
negara dengan insiden kanker payudara
cukup tinggi, diikuti oleh Jepang, Malaysia,
Filipina, Singapura, Sri Lanka, dan Taiwan.2
Negara
ASEAN,
Singapura
menempati
peringkat tertinggi dengan rerata insiden
kanker payudara terbanyak yakni, 59.9% per
100.000 penduduk, sedangkan Indonesia
merupakan negara dengan angka kematian
kanker payudara tertinggi yakni, 36.2% per
Kanker payudara di Indonesia merupakan
urutan kedua kasus kanker terbanyak pada
setelah
kanker
bahwa pada tahun 2012 presentase insiden
kanker payudara pada wanita di Indonesia
sebesar 43.3% dan presentase kematian
sebesar 12.9%.4 Data jumlah penderita
kanker payudara di Bali masih belum
diketahui secara rinci. Menurut Buletin
Jendela Data dan Informasi Kesehatan tahun
2013, skrining awal kanker payudara telah
dilakukan kepada 78.359 orang di Bali, dari
hasil sekrining tersebut diperkirakan jumlah
pasien kanker payudara adalah sebanyak
1.223 orang.4
Dalam pemilihan terapi dan memprediksi
prognosis, pemeriksaan immunohistokimia
(IHC) menjadi salah satu pemeriksaan
diwajibkan. Pemeriksaan IHC merupakan
100.000 penduduk.1
wanita
Research on Cancer (IARC), diketahui
leher
rahim.
2,3
suatu
teknik
digunakan
untuk
mengkarakterisasi protein intraseluler atau
permukaan
sel
pada
jaringan
tubuh.5
2
Pemeriksaan ini dilakukan sebagai langkah
menurunnya proliferasi gen kanker terkait.5,6
awal menentukan diagnosis, terapi serta
Pasien kanker payudara dengan subtipe
prognosis terhadap pasien kanker payudara.5
luminal A memiliki prognosis lebih baik dan
Pada pemeriksaan IHC, subtipe dari sel
memiliki tingkat kekambuhan lebih rendah
kanker payudara telah dapat diidentifikasi
dari subtipe lainnya.6
dengan menggunakan profil ekspresi gen,
Subtipe luminal B ditemukan sekitar
diproses secara kompleks dan relatif mahal.
15-20%
Subtipe
payudara
sel
diidentifikasi
dengan
dari
seluruh
dan memiliki
subtipe
kanker
fenotipe
lebih
menggunakan biological marker kemudian
agresif, dengan tingkat keganasan tinggi,
akan memperlihatkan ada atau tidaknya
indeks proliferasi dan prognosis lebih buruk
reseptor
reseptor
dibandingkan dengan luminal A.5,6 Subtipe
Human
ini memiliki tingkat kekambuhan lebih
Epidermal Growth Factor Receptor 2
tinggi dan apabila hal tersebut terjadi maka,
(HER2+/HER2-).
kanker
tingkat kelangsungan hidup menjadi lebih
payudara ini semakin dikembangkan sebagai
rendah dibandingkan dengan luminal A.6
langkah
dan
Seluruh pasien kanker payudara dengan
kanker
subtipe luminal diberikan hormon terapi
estrogen
progesteron
(PR+/PR-)
awal
memprediksi
(ER+/ER-),
dan
Subtipe
sel
pemilihan
prognosis
terapi
pasien
payudara.5,6
karena dinilai memberikan hasil lebih baik
Pada St. Gallen 2015, mengatakan bahwa
dalam terapi.6,8
Subtipe HER2 positif ditemukan
kanker payudara terbagi atas empat subtipe
diidentifikasi berdasarkan ER dan PR
sekitar
berlebihan atau tidak ada sama sekali dan
payudara. HER2 positif baik secara biologis
adanya amplifikasi berlebihan pada onkogen
ataupun klinis bersifat lebih agresif,
HER2.5,7 Empat subtipe sudah dikenal
memiliki tingkat metastasis ke otak dan
adalah luminal A, luminal B, HER2 positif
paru-paru lebih tinggi dibandingkan dengan
dan Basal-like sering ditemukan yaitu Triple
subtipe luminal.6 Subtipe ini ditandai dengan
Negative Breast cancer (TNBC).7
peningkatan ekspresi gen HER2 dan gen lain
Luminal A merupakan subtipe paling
sering ditemukan sekitar 50-60% dari
15-20%
dari
subtipe
kanker
dan
terkait dengan jalur HER2. Subtipe HER2
positif memiliki prognosis buruk.5,6,8
seluruh subtipe kanker payudara. Pada
Basal-like terdiri atas banyak jenis.
luminal A terjadi peningkatan pada ER dan
Salah satu jenis Basal-like sering ditemukan
3
adalah TNBC. Pada klasifikasi IHC, Basal-
diagnosis
like/TNBC
tidak
imunohistokimia / IHC. Pengumpulan data
mengekspresikan ER, PR dan HER2. Perlu
dilakukan pada bulan Maret 2016 dan data
dijelaskan bahwa TNBC dan Basal-like
ini merupakan data sekunder diperoleh dari
tidak sepenuhnya sama, dan ada sekitar 20-
data rekam medis pasien kanker payudara di
30% hal ini tidak sesuai pada studi.5,6
Sub Bagian Bedah Onkologi, Bagian Bedah
Seperti halnya HER2 positif, pasien dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
subtipe ini memiliki prognosis lebih buruk
RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2015.
dibandingkan
subtipe
Sampel penelitian diambil menggunakan
luminal. Pada subtipe HER2 positif dan
sistem total sampling. Kriteria inklusi
Basal-like/TNBC, terapi disarankan adalah
mencakup
berbasis
merupakan
pasien
subtipe
dengan
kemoterapi.8
adjuvan
kanker payudara
berdasarkan
seluruh data pasien
kanker
Pada
payudara telah dilakukan pemeriksaan IHC
mengatakan bahwa
pada tahun 2014-2015 disertai dengan
pemeriksaan IHC dapat mengklasifikasi
informasi berupa umur, stadium kanker
subtipe, karakteristik genetik dan molekuler
payudara, diagnosis utama patologi, terapi
berhubungan erat dan dapat membantu
utama serta terapi adjuvant. Kriteria eksklusi
prognosis, agresivitas tumor, dan pemilihan
adalah pasien dengan rekam medik tidak
terapi pada pasien kanker payudara.5,7,8
lengkap. Data kemudian akan diolah dengan
Berdasarkan hal tersebut, pemeriksaan IHC
menggunakan program Stastistical Product
diharapkan dapat dilakukan pada seluruh
and Service Solution (SPSS). Penelitian ini
pasien
Penelitian
menyajikan data berbentuk ketegorik dan
mengenai pemeriksaan IHC di Bali belum
dianalisis dengan cara deskriptif. Kemudian
banyak dilakukan, sehingga peneliti tertarik
data akan diringkas dalam bentuk tabel-tabel
untuk
distribusi frekuensi dan grafik.
beberapa penelitian
kanker
meneliti
payudara.
gambaran
karakteristik
pasien kanker payudara di RSUP Sanglah
Denpasar tahun 2014-2015.
HASIL
Tabel
METODE
Penelitian ini menggunakan studi
deskriptif
retrospektif.
Data
1.
Karakteristik
Pasien
Kanker
Payudara di RSUP Sanglah Tahun 20142015
penelitian
diambil dari data pasien telah ditegakan
4
Karakteristik
N=166
Presentase
pemeriksaan IHC adalah sebanyak 166
kasus.
Umur
≤40 tahun
28
16,9
Distribusi dari data hasil IHC pada tabel
41-45 tahun
28
16,9
diatas menunjukkan bahwa, berdasarkan
46-50 tahun
34
20,4
umur ditemukan kejadian paling banyak
> 50 tahun
76
45,8
pada umur lebih dari 50 tahun sedangkan
dari distribusi stadium sebagian besar pasien
Stadium
I
7
4,2
kanker payudara tercatat di RSUP Sanglah
IIA
36
21,7
berada pada stadium IIIB dan diikuti
IIB
17
10,2
stadium IIA.
IIIA
8
4,8
Hasil IHC menunjukan deteksi reseptor
IIIB
66
39,8
hormon terbanyak pada pasien kanker
IIIC
6
3,6
payudara adalah reseptor hormon positif
IV
26
15,7
ganda (ER+, PR+) dengan jumlah 76
(45,8%) kasus, reseptor hormon negatif
Receptor hormon
ER+ PR+
76
45,8
ganda (ER-, PR-) kedua tertinggi jumlah 66
ER+ PR-
18
10,8
(39,8%) kasus, reseptor hormon (ER+, PR-)
ER- PR+
6
3,6
menunjukan lebih dari 10% sedangkan
ER- PR-
66
39,8
reseptor homornal (ER-, PR+) presentase
terendah yaitu 3,6%. Pemeriksaan terhadap
Ekspresi HER-2
HER-2+
107
64,5
HER2, didapatkan HER2 positif dengan
HER-2-
59
35,5
jumlah 107 (64,5%) kasus dan HER2 negatif
jumlah 59 (35,5%) kasus.
Dilihat
Pemeriksaan IHC pada pasien kanker
payudara di RSUP Sanglah sudah semakin
rutin dikerjakan. Hal ini terbukti dari data
dari
distribusi
reseptor
hormon menunjukkan angka tertinggi adalah
ER+,
PR+
dan
terendah
ER-,
PR+
penelitian diambil dari Sub Bagian Bedah
sedangkan HER2+ 64,5% dan HER2–
Onkologi
Fakultas
35,5% hal ini menunjukan angka berbeda
Kedokteran Universitas Udayana / RSUP
bila merujuk dari hasil studi pada umumnya
di
Bagian
Bedah
Sanglah, didapatkan kasus kanker payudara
pada
tahun
2014-2015
yaitu HER2 positif berkisar 25-30 %.
dilakukan
5
Subtipe Kanker Payudara di RSUP
Sanglah Tahun 2014-2015
Berdasarkan
pemeriksaan
IHC
tersebut akan mudah diketahui subtipe
kanker
payudara
di
RSUP
Sanglah
Denpasar. Subtipe luminal B (ER+/PR+,
HER2+)
ditemukan
paling
banyak
dibandingkan dengan subtipe lainnya yaitu
sebanyak 61 (36,8%) kasus. Jenis subtipe
Basal-like/TNBC (ER-, PR-, HER2-) paling
sedikit
ditemukan
24
(14,4%)
kasus.
Sedangkan Subtipe luminal A (ER+/PR+,
HER2-) dan HER2 positif (ER-, PR-,
Grafik 2. Persentase distribusi subtipe
kanker payudara tahun 2014-2015
HER2+) ditemukan hampir sama yaitu 41
(24,7%) kasus dan 40 (24,1%) kasus.
PEMBAHASAN
Distribusi subtipe kanker payudara pada
Pemeriksaan IHC sudah ada sejak
pasien dapat dilihat lebih jelas pada grafik 1
tahun 2003, dan dua tahun terakhir sudah
dan 2.
dikerjakan secara rutin di RSUP Sanglah.
Pemeriksaan IHC dulunya dikenal dengan
pemeriksaan mahal, kini dapat dilakukan
karena telah masuk kedalam salah satu
pemeriksaan laboratorium ditanggung oleh
asuransi kesehatan milik Negara seperti
BPJS. Hal ini tentu akan berdampak menjadi
lebih baik kedepannya bagi perkembangan
terapi dan penilaian prognosis bagi pasien
kanker payudara.
Berdasarkan pemeriksaan IHC telah
dilakukan
Grafik
1.
Distribusi
payudara tahun 2014-2015
subtipe
kanker
hormon
merupakan
secara
positif
kasus
keseluruhan,
ganda
reseptor
(ER+,
terbanyak
PR+)
ditemukan
6
dengan jumlah 76 (45,8%) kasus. Merujuk
Selain reseptor hormon positif ikut berperan
penelitian di Eropa pada kasus kanker
dalam pemilihan terapi pada pasien kanker
payudara etnis Eropa dan Arab/Maroccan
payudara adalah nilai HER2. Pada penelitian
dengan jumlah sampel sebanyak 350 kasus
ini ditemukan frekuensi cukup tinggi pada
etnis
kasus
HER2 positif sebanyak 107 (64,5%) kasus
Arab/Maroccan, menunjukan hasil tidak
dan hasil HER2 negatif sebanyak 59
banyak berbeda yaitu 86% dan 76%. 9 Hasil
(35,5%) kasus. Penelitian ini menunjukan
serupa ditemukan pada penelitian lainnya di
hasil HER2 positif lebih dominan pada
Asia Tenggara dengan presentase 62,5% dan
tahun 2014-2015. Hasil serupa ditemukan di
penelitian
presentase
Brazil dengan presentasi HER2 positif yaitu
73,8%.10,11 Hasil serupa ditemukan pula
68,77%.14 Hasil ini berbeda pada penelitian
pada penelitian dengan sampel sebanyak
lainnya dengan 1.104 sampel mendapatkan
346 kasus pada etnis Asia di Amerika. Studi
hasil HER2 negatif lebih tinggi yaitu 64,4%
ini menemukan bahwa, wanita etnis Korea
dibandingkan dengan HER2 positif di Asia
Selatan dan Filipina memiliki reseptor
Tenggara.10
hormon positif lebih rendah yaitu sekitar
mendukung penelitian diatas dengan hasil
68% dan 54,2% dibandingkan dengan
HER2 negatif sebanyak 61,4%.11
wanita etnis Cina dan Jepang yaitu 82,1%
Berdasarkan
dan 82,5%, namun hal ini menunjukan
HER2
bahwa etnis Asia memiliki presentase lebih
bersamaan dengan pemeriksaan reseptor
Eropa
di
dan
Cina
91
etnis
dengan
12
Penelitian
hasil
hendaknya
di
diatas,
Cina
juga
pemeriksaan
mendapat
perhatian
dari 50% untuk reseptor hormon positif.
hormon. Hal ini disebabkan pemilihan terapi
Berdasarkan hal tersebut, perbedaan nilai
berbeda (personalize) dan prognosis pada
reseptor hormon ini mungkin dipengaruhi
pasien kanker. HER2 positif dikaitkan
oleh faktor ras dan etnis di tiap wilayah.
dengan
Sebagian besar ras dan etnis dikatakan
kecenderungan terjadinya metastasis ke
memiliki kecenderungan untuk memiliki
organ lain, rekurensi, dan mortalitas tinggi.
reseptor
banyak
Pemeriksaan subtipe kanker payudara di
daripada reseptor hormon negatif. Jumlah
RSUP Sanglah didominasi oleh subtipe
sampel terbatas dan berbeda tiap wilayah
luminal. Luminal B ditemukan paling
penelitian mungkin juga mempengaruhi
banyak yaitu, 61 (36,8%) kasus dan subtipe
perbedaan hasil penelitian.13
luminal A ditemukan sebanyak 41 (24,7%)
hormon
positif
lebih
prognosis
buruk
serta
adanya
7
kasus. Jenis subtipe lainnya, HER2 positif
Pada
(ER-, PR-, HER2+) ditemukan hampir sama
prognosis lebih baik dibandingkan subtipe
banyaknya dengan luminal A sebanyak 40
lainnya. Berbeda dengan luminal A, luminal
(24,1%) kasus dan Basal-like/TNBC hanya
B cenderung memiliki prognosis lebih
ditemukan 24 (14,4%) kasus. Pada studi di
buruk, walaupun secara sama dilakukan
Brazil juga menemukan subtipe luminal
pengobatan dengan terapi hormon. Hal
lebih banyak dibandingkan subtipe lainnya
tersebut disebabkan proliferasi sel kanker
dengan presentase subtipe luminal B 44,61%
lebih tinggi pada luminal B dibandingkan
lebih besar dibandingkan dengan luminal A
dengan luminal A. Pada pasien kanker
23,79%, sedangkan HER2 positif dan Basal-
payudara subtipe HER2 positif dan Basal-
like/TNBC
sebanyak
like/TNBC keduanya memiliki prognosis
14,50% dan 17,10%.14 Penelitian lainnya di
buruk dibandingkan dengan subtipe luminal.
Cina juga menemukan hal serupa dengan
Pada subtipe ini pemberian terapi kombinasi
didominasi
menjadi pilihan seperti kemoterapi dan
11
51,5%.
hanya
oleh
ditemukan
luminal
Penelitian
B
di
sebanyak
Yogyakarta
luminal
A
dikatakan
memiliki
terapi target (targeting therapy).
menemukan bahwa subtipe luminal A lebih
Luminal merupakan subtipe lebih sering
banyak ditemukan dengan presentase 38,1%
ditemukan pada usia tua, sedangkan subtipe
sedangkan luminal B hanya 16,7%.13 Salah
Basal-like/TNBC dan HER2 positif lebih
satu penelitian di Asia Tenggara juga
sering pada usia muda.13 Berdasarkan
didominasi oleh subtipe luminal A dengan
pernyataan
45,8%. Bila diperhatikan, penelitian ini
diperoleh di RSUP Sanglah menemukan hal
hampir
besar
serupa, dimana subtipe luminal ditemukan
subtipe
paling banyak pada pasien berumur lebih
luminal merupakan subtipe paling sering
dari 50 tahun, sedangkan subtipe Basal-
ditemukan pada pasien kanker payudara
like/TNBC ditemukan lebih banyak pada
dibandingkan dengan subtipe HER2 positif
pasien berumur kurang dari 50 tahun. Pada
dan Basal-like/TNBC di RSUP Sanglah.
subtipe HER2 positif, ditemukan jumlah
Subtipe
kasus sama antara pasien berumur lebih dari
penelitian
sama
dengan
menyatakan
luminal
mempengaruhi
sebagian
bahwa
memiliki
reseptor
karakteristik
hormon
pada
tersebut,
hasil
penelitian
50 tahun ataupun kurang dari 50 tahun,
pemeriksaan IHC. Subtipe ini merupakan
Sebagian besar pasien kanker payudara
faktor prediktif utama untuk terapi hormon.
tercatat di RSUP Sanglah berada pada
8
stadium III yaitu IIIB dan diikuti oleh
kategori umur, keempat subtipe ditemukan
stadium II yaitu IIA. Insiden kanker
paling banyak pada umur lebih dari 50 tahun
payudara di negara maju terutama Amerika
dan sebagian besar pasien kanker payudara
bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan
tercatat di RSUP Sanglah Denpasar berada
dengan Asia, dan mayoritas terjadi pada
pada stadium IIIB dan IIA. Reseptor hormon
stadium awal.13 Berbeda dengan hasil
positif ganda ditemukan dengan 45,8% dan
penelitian dimana kasus kanker payudara
reseptor hormon negatif ganda menempati
banyak ditemukan pada stadium lanjut. Hal
peringkat kedua dengan 39,8%, sedangkan
tersebut
reseptor
mungkin
dikarenakan program
hormon
lainnya
menunjukan
deteksi dini kurang dan juga masyarakat
presentase lebih rendah yakni pada (ER+,
masih
PR-) 10% dan (ER-, PR+) 3,6%. Pada
kurang
mendapatkan
informasi
mengenai masalah ini.
pemeriksaan
Penelitian di Yogyakarta menemukan bahwa
positif sebanyak 64,5% dan HER2 negatif
subtipe kanker payudara memiliki hubungan
sebanyak
signifikan antara umur dan karakteristik
ditemukan paling banyak dibandingkan
klinikopatologis berupa stadium dan grading
dengan subtipe lainnya yaitu 36,8%. Jenis
histopatologis kanker payudara.13
subtipe Basal-like/TNBC paling sedikit
Penelitian ini masih belum menggambarkan
ditemukan yaitu, 14,4%, Sedangkan subtipe
keseluruhan
kanker
luminal A dan HER2 positif ditemukan
payudara di Bali tahun 2014-2015. Hal ini
hampir sama banyaknya yaitu 24,7% dan
disebabkan karena data diperoleh hanya
24,1%.
populasi
pasien
HER2,
35,5%.
didapatkan
Subtipe
HER2
luminal
B
bersumber dari data pasien datang dan
melakukan pemeriksaan di RSUP Sanglah
DAFTAR PUSTAKA
Denpasar. Pasien kanker payudara lainnya
1.
Kimman M, Norman R, Jan S, Kingston
mungkin datang ke rumah sakit lainnya atau
D, Woodward M. The Burden of Cancer
tidak mencari bantuan medis sehingga tidak
in Member Countries of the Association
tercatat pada penelitian ini.
of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Asian Pacific J Cancer Prev 2012;
SIMPULAN
Pemeriksaan IHC pada pasien kanker
13:411-20.
payudara di RSUP Sanglah tahun 2014-2015
sudah tercatat sebanyak 166 kasus. Pada
9
2. McDonald M, Hertz RP, Lowenthal
SWP. The Burden of Cancer in Asia.
and
PFIZER Medical Division 2008.
Cancer Epidemiology. Springer Science
3. Youlden DR, Cramb SM, Dunn NAM,
Muller JM, Pyke CM, Baade PD. The
Clinical
Characteristics
9. Preat F, Simon P, Noel JC. Differences
in
Breast
Immunohistochemical
Cancer:
An
International
Breast
and Business Media, LLC 2010.
Descriptive Epidemiology of Female
Breast
Carcinoma
Subtypes
Comparison of Screening, Incidence,
Between Immigrant Arab and European
Survival and Mortality. Elsevier Cancer
Women. Biomed Central Diagnostic
Epidemiology 2012; 36:237–48.
Pathology 2014; 9:26.
4. Primadi O, Budijanto D, Kurniasih N,
5.
8. Phipps AI, Li CI. Breast Cancer Biology
10. Hashmi AA, Edhi MM, Naqvi H,
Wahidin M, Sabrida, H, Tehuteru ES,
Khurshid
Adriana, Wiradinata D. Buletin Jendela
Subtypes of Breast Cancer in South
Data dan Informasi Kesehatan. Bakti
Asian
Husada Kementrian Kesehatan RI 2015.
Immunohistochemical
Zaha
Her2neu Gene Amplification by FISH
DC.
Significance
of
A,
Faridi
Technique:
World J Clin Oncol 2014; 5(3):382-92.
Clinicopathologic
O,
Barutca
S.
Biological
Molecular
Population
Immunohistochemistry in Breast Cancer.
6. Yersal
N.
by
Profile
Association
and
with
other
Parameters.
The
Breast Journal 2014; 20(6):578–85.
Subtypes of Breast Cancer: Prognostic
11. Si W, Li Y, Han Y, Zhang F, Wang Y,
and Therapeutic Implications. World J
Li Y, Linghu RX, Zhang X, Yang J.
Clin Oncol 2014; 5(3):412-24.
Epidemiological and Clinicopathological
7. Coates AS, Winer EP, Goldhirsch A,
Trends of Breast Cancer in Chinese
Gelber RD, Gnant M, Piccart-Gebhart
Patients During 1993 to 2013. Medicine.
M, Thurlimann B, Senn HJ. Tailoring
2015; 94(26).
Therapies - Improving the Management
12. Chuang
E,
Christos
P,
Flam
A,
of Early Breast Cancer: St Gallen
McCarville K, Forst M, Shin S, Vahdat
International Expert Consensus on the
L, Swistel A, Simmons R, Osborne M,
Primary Therapy of Early Breast Cancer
Moore A, Mazumdar M, Klein P. Breast
2015. Annals of Oncology Advance
Cancer Subtypes in Asian-Americans
2015.
Differ According to Asian Ethnic Group.
10
Immigr Minor Health. 2012; 14(5):754–
58.
13.
Widodo I, Dwianingsih EK, Triningsih
E,
Utoro
T,
Soeripto.
Clinicopathological
Features
of
Indonesian
Cancers
with
Breast
Different Molecular Subtypes. Asian Pac
J Cancer Prev 2014; 15(15):6109-13.
14. Andrade
ACDM,
Junior
CHF,
Guimaraes BD, Barros AWP, Almeida
GSD, Weller M. Molecular Breast
Cancer Subtypes and Therapies in A
Public Hospital of Northeastern Brazil.
BMC Women's Health 2014; 14:110.
11