Financial Behavior Perilaku Investor Pojok BEI di Kota Bandung.

(1)

ABSTRAK

Financial Behavior adalah suatu perilaku yang ditunjukan seseorang apabila orang tersebut dihadapkan pada suatu pilihan yang mengharuskannya untuk mempertaruhkan sejumlah uang. Keputusan seorang investor untuk berinvestasi dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor investasi seperti risiko, nilai investasi dan faktor lainnya.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik perilaku investor khususnya di pojok BEI ketika mereka dihadapkan pada situasi menginvestasikan uang dalam jumlah yang tidak besar dibandingkan bila berinvestasi pada perusahaan sekuritas lainnya. Sehingga diperoleh analisis perilaku dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan investor di Pojok BEI dan apakah keputusan-keputusan tersebut merupakan keputusan-keputusan yang rasional, yang terbaik dibuat oleh investor atau malah bersifat irasional.

Respoden penelitian ini sebanyak 55 orang yang merupakan investor pojok BEI di kota bandung khususnya di universitas Kristen Maranatha, Widyatama dan Sangga Buana YPKP sedangkan beberapa responden lainnya berasal dari pojok BEI universitas lain. penelitian ini dijelaskan secara deskriptif dan menggunakan metode spearman rho.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan investasi investor dipengaruhi oleh faktor risiko, pola pikir investor dan nilai investasinya serta pendapat dari pihak yang ahli atau yang memiliki hubungan dekat seperti teman dan keluarga.


(2)

ABSTRACT

Financial Behavior is a behavior that indicated a person if the person is faced with a choice that required him to risk some money. An investor's decision to invest influenced by many factors such as risk investment, the value of investments and other factors.

The purpose of this study to investigate the characteristics of investor behavior, especially investor Pojok BEI in Bandung when they face situations to invest money not to much than if they invested in other securities firms. The analysis of behavioral of finance can provide a overview of investor behavior and what factors are influencing them to decision in Pojok BEI and whether these decisions are rational decision, the best choice or even irrational.

Number of respondents for this study were 55 people who are investors Pojok BEI in Bandung, especially at Maranatha Christian University, Widyatama University and Sangga Buana YPKP, another respondents from an other universities. The study is described with descriptive and use spearman rho method.

The results showed that the investment decisions of investors are influenced by risk factors, the mindset of investors and its investment value as well as the opinion of the experts or the parties who have a close relationship as friends and family.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Behavioral Finance ... 7

2.1.1 Pengertian Dan Pengelompokan Financial Behavior ... 8

2.1.2 Prospect Theory (Teori Prospek) ...10

2.2 Sikap Investor Dalam Berinvestasi ...13

2.2.1 Bias Psikologi Dan Investasi ...15

2.2.3 Illusion Of Control ...17

2.2.4 Penelitian Terdahulu ...18

2.3 Kerangka Pemikiran ...23

BAB III METODE PENELITIAN ...25

3.1 Tempat Dan Waktu Objek Penelitian ...25

3.3 Jenis Penelitian ...26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...26

3.5 Teknik Analisis Data ...30

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ...31

4.1 Data Empiris ...31

4.2 Pembahasan ...44

4.3AnalisisData... .45

4.3.1 Tingkat Toleransi Risiko dan Penerimaan Kerugian Investor... 45

4.3.2 Tingkat Rasionalitas Dan Kemampuan Analisis Investor ...50

4.3.3 Hubungan Antara Frekuensi Dan Pengalaman Investor ...55


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...62

5.1 Kesimpulan...62

5.2 Saran ...64

DAFTAR PUSTAKA ...66 LAMPIRAN I

LAMPIRAN II CV


(5)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Jenis Kelamin ...31

Grafik 4.2 Umur Responden...32

Grafik 4.3 Jurusan Program Studi...33

Grafik 4.4 Universitas Investor Melakukan Trading Stock...34

Grafik 4.5 Frekuensi Investor Melakukan Trading Stock ...35

Grafik 4.6 Jangka Waktu Trading Stock ...36

Grafik 4.7 Sumber-sumber Investasi ...37

Grafik 4.8 Tingkatan dan Aktivitas Perusahaan ...38

Grafik 4.9 Nilai Investasi ...39

Gafik 4.10 Pembelian Saham Bluechip ...40

Grafik 4.11 Proporsi Hadiah Undian TV ...42

Grafik 4.12 Alternatif Pemilihan Portofolio...43

Grafik 4.13 Perilaku Ikut-ikutan ( Herd Behavior ) ...59


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Konsep Teori Keuangan Standard dan Behavioral Finance.. 9 Tabel 4.1 Korelasi analisis Fundamental dan Area Bisnis Perusahaan ...50 Tabel 4.2 Korelasi analisis Teknikal dan Frekuensi Melakukan Trading ...52 Tabel 4.3 Korelasi Frekuensi dan Jangka Waktu Bermain Saham ...54


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah Financial Behavior sejak tahun 2001 mulai menjadi topik yang menarik di Indonesia, khususnya bagi kalangan pebisnis dan akademisi. Dalam hal ini perilaku seseorang mengelola uang yang dimiliki, sudut pandang atau pola pikirnya dalam menghadapi tantangan keuangan saat krisis, proses pengambilan keputusannya berinvestasi, bahkan sampai pada pengambilan keputusan irasional investor mulai menjadi suatu fenomena yang menarik untuk diteliti.

Harus diakui banyak faktor dalam kehidupan manusia yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan akan uang, di mulai dari hal yang sederhana seperti daftar belanja bulanan seorang ibu rumah tangga hingga pada hal yang rumit seperti pada daftar saham yang ada di dalam portofolio seorang investor saham. Namun masalahnya bukanlah seberapa banyak uang yang dimiliki atau yang ada dalam rekening bank tapi bagaimana cara pengelolaan uang tersebut hingga nilainya bisa lebih tinggi dan terus bertambah. Perilaku orang dalam mengelola uang berbeda-beda, ada yang pintar dan sukses mengelola uang tapi tidak sedikit juga yang gagal sampai bangkrut bahkan stres dan bunuh diri yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan skill dalam mengelola uang yang dimiliki. Dari hal-hal ini uang telah menunjukkan bahwa dia memiliki peranan dan pengaruh yang sangat besar di dalam segala aspek kehidupan manusia.


(8)

2

Karena itulah penulis tertarik untuk lebih mempelajari perilaku-perilaku manusia dalam hal ini adalah investor yang melibatkan proses-proses emosional dari dalam dirinya masing-masing dan sejauh mana hal tersebut dapat berpengaruh pada proses pengambilan keputusan apabila keadaannya sedang dihadapkan dengan mempertaruhkan sejumlah uang.

Menurut Pompian (2006) Behavioral finance dibagi menjadi dua topik yaitu behavioral finance macro dan behavioral finance micro. Behavioral finance micro mendeteksi dan mendeskripsikan anomali-anomali dalam hipotesis pasar efisien yang mungkin dapat dijelaskan dengan model behavioral (keperilakuan). Sedangkan behavioral finance micro menguji perilaku-perilaku atau bias-bias psikologis dari investor individual yang membedakannya dari perilaku rasional yang dikemukakan oleh teori ekonomi klasik, teori portofolio dan hipotesis pasar efisien.

Dalam teori keuangan standar, investor selalu diasumsikan rasional yaitu investor selalu berusaha mengidentifikasi dan memproses informasi yang relevan untuk mengambil keputusan yang optimal.Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, muncul berbagai bukti empiris yang menunjukkan adanya perilaku investor yang menyimpang dari prediksi tersebut. Bukti empiris tersebut bertentangan dengan paradigma pasar efisien (efficient market hypothesis) yang begitu dominan sebelumnya yang mengatakan bahwa harga suatu financial asset mencerminkan informasi yang relevan. Hal ini disebabkan adanya bias kognitif (cognitive bias) yang mendistorsi persepsi sehingga menyebabkan harga pasar dari suatu sekuritas menyimpang dari nilai fundamentalnya (Charness and Gneezy, 2003). Karena itu


(9)

3

sifat dari penyimpangan-penyimpangan ini mulai banyak diperhatikan dan menarik untuk dijadikan penelitian.

Dari penjelasan tersebut penelitian yang saya buat ini akan lebih diarahkan pada behavioral finance micro penelitian ini akan menganalisis perilaku-perilaku investor dalam proses pengambilan keputusan yang dilihat dari perspektif financial behavior dengan setting penelitian yang dipakai adalah para investor saham pojok BEI di kota Bandung. Penelitian ini akan lebih diarahkan pada pojok BEI yang berada di kampus-kampus, sehingga nantinya penulis dapat lebih mudah mengelompokan dan membandingkan sifat atau karakter investor berdasarkan tempat mereka melakukan trading saham. Pemilihan investor saham di pojok karena banyak investor baru biasanya terjun ke pasar saham melalui pojok BEI. Karena adanya persyaratan yang lebih mudah untuk modal awal yang harus dimiliki berkisar dua hingga lima juta rupiah saja. Dengan syarat tersebut, mudah bagi siapa saja termasuk mahasiswa atau dosen sekalipun untuk ikut memiliki saham. Selain itu pojok BEI dianggap sebagai tempat pembelajaran dan pengenalan akan saham bagi para investor baru, banyak investor ikut bergabung di pojok BEI ini bukanlah hanya karena mengharapkan return yang besar saja namun hal tersebut lebih ditekankan sebagai ajang proses mengenal investasi dibandingkan harus berinvestasi di perusahaan sekuritas yang mensyaratkan modal yang relatif besar. Dari alasan-alasan tersebut pojok BEI dianggap tepat untuk dijadikan tempat penelitian penulis. Pojok BEI dianggap sebagai suatu batu loncatan bagi para investor dalam mempelajari saham dan mengenali pasar modal, di pojok BEI juga investor dapat mengembangkan kepekaan mereka dalam merespon isu-isu saham dan banyak hal


(10)

4

lainnya yang bisa dipelajari investor menyangkut dengan saham dan pasar modal. Dari sinilah penulis dapat mempelajari perilaku investor tentang bagaimana investor bertindak, bagaimana proses investor mengambil suatu keputusan untuk jual atau beli dan pengaruhnya terhadap keputusannya yang diharapkan proses pembelajaran tersebut dapat terus bekembang seiring dengan semakin seringnya frekuensi investor melakukan trading.

Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai perilaku investor dalam perdagangan saham, faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku investor, bagaimana proses pengambilan keputusan tersebut dan apakah perilaku investor tersebut berdampak terhadap keputusan investasinya dengan menjadikan Pojok BEI di kota Bandung sebagai penelitian penulis, sehingga judul penelitian ini adalah “ Financial Behavior : Perilaku Investor Pojok BEI di kota Bandung . “

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investor Pojok BEI di kota Bandung dalam berinvestasi?

2. Apakah terdapat pengaruh antara perilaku investor terhadap keputusannya dalam berinvestasi?


(11)

5

3. Karakteristik investasi seperti apa saja yang disukai oleh para investor Pojok BEI di kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan investor Pojok BEI di kota Bandung

2. Untuk mengetahui pengaruh perilaku investor Pojok BEI di kota Bandung terhadap keputusannya berinvestasi.

3. Untuk mengetahui karakteristik investasi seperti apa yang menarik bagi investor Pojok BEI di kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata bagaimana fenomena dan penerapan teori tentang Financial Behavior dapat diterapkan dalam praktek sebenarnya khususnya pada investor Pojok BEI di kota Bandung. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

1. Pojok BEI di kota Bandung

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pojok BEI di kota bandung mengenai perilaku-perilaku apa saja yang dimilliki oleh para investornya dan sebagai tambahan informasi mengenai karakteristik investor dalam kegiatan pedagangan saham.


(12)

6 2. Pihak lain

Penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi, perbandingan dan bahan referensi untuk pengkajian lebih lanjut bagi para pembaca khususnya topik mengenai Financial Behavior.

3. Penulis

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen program S-1 Universitas Kristen Maranatha. Melalui penelitian ini, penulis juga memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai topik Financial Behavior.


(13)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pada bab 4 dapat disimpulkan :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investor Pojok BEI di kota Bandung dalam berinvestasi adalah :

a) Risiko dari investasinya. Risiko akan suatu nilai investasi akan mempengaruhi keputusan investor yang kemudian keputusannya nanti akan sangat tergantung pada batasan toleransi yang dapat diterima oleh investor tersebut. Dari penelitian ini didapatkan investor muda memiliki sikap toleransi yang lebih besar dalam menerima risiko atau kemungkinanakan akan kerugian.

b) Jenis investasi menjadi pertimbangan penting bagi investor, investasi yang memiliki prospek yang menjanjikan akan menjadi daya tarik yang kuat bagi investor untuk berinvestasi. Seperti hasil yang didapat dari penelitian ini saham menjadi alternatif investasi favorit para investor untuk berinvestasi karena memiliki prospek yang bagus menjanjikan keuntungan yang besar bahkan dalam waktu singkat, walaupun sebenarnya investor mengetahui bahwa saham merupakan investasi yang berisiko besar.

c) Pola pikir investor adalah faktor berikutnya, seorang investor yang sudah berpengalaman akan lebih konsisten dalam keputusannya, mereka sepenuhnya mengerti dan lebih percaya diri terhadap keputusan yang dibuatnya. Dalam penelitian ini sebagian besar samplenya masih berumur


(14)

63

dibawah 30 tahun sehingga termasuk pada kalangan investor muda. Investor ini masih dalam tahap terus belajar, sehingga diharapkan seiring dengan semakin banyaknya frekuensi mereka bermain saham maka pengalaman, pengetahuan dan pola pikirnya akan semakin dewasa dan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten dari sebelumnya. d) Pendapat dari pihak luar sebenarnya cukup berpengaruh dalam

pengambilan keputusan responden untuk berinvestasi walaupun dalam pernyataannya mereka tidak mengakui hal tersebut. Yang artinya berpengaruh disini tidak serta-merta mengubah keputusan responden, hanya saja masukan/pendapat pihak luar akan lebih membuat investor untuk berpikir ulang atau memeriksa kembali pilihannya hanya untuk memastikan bahwa pilihannya tersebut tepat dan merupakan pilihan yang terbaik.

2. Terdapat pengaruh antara perilaku investor terhadap keputusannya dalam berinvestasi.

Investor yang berpengalaman, yang membuat keputusan dengan perhitungan/pertimbangan yang matang atas dasar yang kuat akan lebih konsisten dalam keputusannya, lebih percaya diri dan tidak akan mudah dipengaruhi oleh pihak luar, investor ini cenderung lebih dewasa, tenang dan rasional dalam mengambil suatu keputusan.


(15)

64

3. Karakteristik investasi yang disukai oleh para investor Pojok BEI di kota Bandung adalah investasi yang memiliki pengembalian yang cepat dan besar yakni saham. Hampir seluruh responden yang sebagian besar berlatar belakang pendidikan ekonomi dan bisnis ini memilihsaham sebagai alternatif untuk berinvestasi walaupun saham memiliki tingkat risiko yang besar namun tidak membuat para investor takut untuk berkecimpung dalam dunia ini dan menginvestasikan dananya., banyak investor baru yang terusbermunculan dan terus datang utnuk ikut menanamkan modalnya, membuat investasi ini terus bergerak dan menggairahkan para investor. Itulah mengapa saham dianggap sebagai alternatif investasi yang menjanjikan.

5.2 Saran

1. Para Investor dalam melakukan perdagangan saham sebaiknya menganalisis perhitungannya dengan teliti dan akurat, mencari sumber-sumber informasi yang mendukung sehingga nantinya investor dapat lebih lebih percaya diri dalam mengambil suatu keputusannya dan lebih konsisten. Jadi kalaupun nantinya terjadi suatu keadaan yang aneh di pasar saham, investor dapat lebih tenang dan mempercayai bahwa keputusannya adalah benar.

2. Sebagai wadah Investasi yang dipercayai oleh para investor , Pojok BEI di kota bandung khususnya di Universitas Kristen Maranatha, Widyatama dan Universitas Sangga Buana YPKP sebaiknya Pojok BEI ini dapat memberikan informasi, saran, arahan dan gambaran yang jelas serta up to date akan situasi-situasi yang sedang terjadi di bursa saham bagi para investornya, karena seperti


(16)

65

yang dinyatakan dalam penelitian ini masukan atau pendapat dari para analis ternyata cukup berpengaruh dalam pengambilan keputusan seorang investor. sehingga nantinya bila Pojok BEI ini berhasil memberikan arahan yang tepat dan akurat bagi para investornya, mereka akan cenderung bermain lebih tenang, lebih rasional dan konsisten dalam mengambil suatu keputusan. Kepercayaan investor didapatkan, citra pojok BEI lebih dikenal, lebih berintegritas dan pastinya keberhasilan tersebut akan mengundang lebih banyak lagi investor untuk menanamkan modal dan mempercayakan investasinya pada Pojok BEI di ketiga Universitas ini.

3. Bagi peneiti selanjutnya, sebaiknya penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan skala lebih besar tidak hanya terbatas pada Pojok BEI saja, tapi bisa dikembangkan pada perusahaan-perusahaan sekuritas yang lebih besar sehingga jumlah sampel yang didapatkanpun lebih besar.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Aczel and R Duncan Luce (2006). “ A behavioral Condotion for Prelec’s Weighting Function On The Positive Line Without Assuming W(1).” Forthcoming in Jornal of Mathematical Psychology.

Andrias Harefa, Roy Sembel, Parpudi Lubis ( 2010 ), Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik Perencanaan Keuangan.

Axell, P., Axsater, C-J., Landqvist, S & Rydberg, J. (2002). Perdagangan Saham – Pengendalian Kontrol Individu Dalam Pemiilihan Saham.

Bjorklund, T. & Erlingsson, J. (2001). Rasionalitas dalam pengambilan keputusan - Sebuah studi empiris mengenai rasionalitas investor saham. Sekolah Ekonomi Hogs, Universitas Lund, Swedia.

Char ness and Gneezy, 2003 Por tfolio Choice and Risk Attitudes: An Exper iment.

Cliff A. Robb and Deanna L. Shar pe 2009, Effect of Per sonal Financial Know ledge on College Students Cr edit Car d Behavior .

Dalia Gilad and Doron Kliger, Priming of Risk Attitudes of Professionals in Financial Decision Making 2008.

Daniel Kahneman and Amos: 1992, Advances in Prospect Theory: Cumulative Representation of Uncertainty. Journal of Risk and Uncertainty, 5, pp. 297— 323.

Dewiyanti Gitasmara. (2009). Global Meltdown. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok

Fakhrudin, dan M Sopian Hadianto. 2001, Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal; Buku 1. Jakarta. Gramedia

Hartono, Jogiyanto. (2004), “the recency Effect of Accounting information,” Gadjah Mada Intenational Journal of Business, Vol.6 No.1, p85-116.

Journal of Economic Behavior & Organization 68 (2008), Transaction costs and informational cascades in financial markets.

Kamran Sairafi, Karl Selleby, Thom Stahl 2008, Behavioral Finance – The Student Perspective.


(18)

Kenneth Shaw and Mishka vom Dorp, A study of household’s reaction to financial news and whether their reaction is rational. Bachelors Thesis, Spring 2008. Lintner, A. G., (1998). Behavioral Finance: Why Investors Make Bad Decisions.

Yanni-Bilkey Investment Consulting.

Mukhyi, M. A. Teori pengambilan Keputusan ( Slide presentasi ), 2008.

Nofsinger, J (2002). Cited in behavioralfinance.net, Retrieved October 8, 2008, from http://overconfidence.behaviouralfinance.net/

Pompian, M. (2006): Behavioral Finance and Wealth Management – How to Build Optimal Portfolios That Account for Investor Biases.

Ricciardi, V. & Simon, H. K. (2000). What is Behavioral Finance?. Business, Education and Technology Journal Fall 2000.

Shefrin, Hersh, 2000. Beyond Greed and Fear : Understanding Behavioral Finance and the Psychology of Investing.

Warsono. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio; Edisi I, Penerbit UMM Press, Malang.

Behavioral finance research library


(1)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pada bab 4 dapat disimpulkan :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investor Pojok BEI di kota Bandung dalam berinvestasi adalah :

a) Risiko dari investasinya. Risiko akan suatu nilai investasi akan mempengaruhi keputusan investor yang kemudian keputusannya nanti akan sangat tergantung pada batasan toleransi yang dapat diterima oleh investor tersebut. Dari penelitian ini didapatkan investor muda memiliki sikap toleransi yang lebih besar dalam menerima risiko atau kemungkinanakan akan kerugian.

b) Jenis investasi menjadi pertimbangan penting bagi investor, investasi yang memiliki prospek yang menjanjikan akan menjadi daya tarik yang kuat bagi investor untuk berinvestasi. Seperti hasil yang didapat dari penelitian ini saham menjadi alternatif investasi favorit para investor untuk berinvestasi karena memiliki prospek yang bagus menjanjikan keuntungan yang besar bahkan dalam waktu singkat, walaupun sebenarnya investor mengetahui bahwa saham merupakan investasi yang berisiko besar.

c) Pola pikir investor adalah faktor berikutnya, seorang investor yang sudah berpengalaman akan lebih konsisten dalam keputusannya, mereka sepenuhnya mengerti dan lebih percaya diri terhadap keputusan yang dibuatnya. Dalam penelitian ini sebagian besar samplenya masih berumur


(2)

63

dibawah 30 tahun sehingga termasuk pada kalangan investor muda. Investor ini masih dalam tahap terus belajar, sehingga diharapkan seiring dengan semakin banyaknya frekuensi mereka bermain saham maka pengalaman, pengetahuan dan pola pikirnya akan semakin dewasa dan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten dari sebelumnya. d) Pendapat dari pihak luar sebenarnya cukup berpengaruh dalam

pengambilan keputusan responden untuk berinvestasi walaupun dalam pernyataannya mereka tidak mengakui hal tersebut. Yang artinya berpengaruh disini tidak serta-merta mengubah keputusan responden, hanya saja masukan/pendapat pihak luar akan lebih membuat investor untuk berpikir ulang atau memeriksa kembali pilihannya hanya untuk memastikan bahwa pilihannya tersebut tepat dan merupakan pilihan yang terbaik.

2. Terdapat pengaruh antara perilaku investor terhadap keputusannya dalam berinvestasi.

Investor yang berpengalaman, yang membuat keputusan dengan perhitungan/pertimbangan yang matang atas dasar yang kuat akan lebih konsisten dalam keputusannya, lebih percaya diri dan tidak akan mudah dipengaruhi oleh pihak luar, investor ini cenderung lebih dewasa, tenang dan rasional dalam mengambil suatu keputusan.


(3)

64

3. Karakteristik investasi yang disukai oleh para investor Pojok BEI di kota Bandung adalah investasi yang memiliki pengembalian yang cepat dan besar yakni saham. Hampir seluruh responden yang sebagian besar berlatar belakang pendidikan ekonomi dan bisnis ini memilihsaham sebagai alternatif untuk berinvestasi walaupun saham memiliki tingkat risiko yang besar namun tidak membuat para investor takut untuk berkecimpung dalam dunia ini dan menginvestasikan dananya., banyak investor baru yang terusbermunculan dan terus datang utnuk ikut menanamkan modalnya, membuat investasi ini terus bergerak dan menggairahkan para investor. Itulah mengapa saham dianggap sebagai alternatif investasi yang menjanjikan.

5.2 Saran

1. Para Investor dalam melakukan perdagangan saham sebaiknya menganalisis perhitungannya dengan teliti dan akurat, mencari sumber-sumber informasi yang mendukung sehingga nantinya investor dapat lebih lebih percaya diri dalam mengambil suatu keputusannya dan lebih konsisten. Jadi kalaupun nantinya terjadi suatu keadaan yang aneh di pasar saham, investor dapat lebih tenang dan mempercayai bahwa keputusannya adalah benar.

2. Sebagai wadah Investasi yang dipercayai oleh para investor , Pojok BEI di kota bandung khususnya di Universitas Kristen Maranatha, Widyatama dan Universitas Sangga Buana YPKP sebaiknya Pojok BEI ini dapat memberikan informasi, saran, arahan dan gambaran yang jelas serta up to date akan situasi-situasi yang sedang terjadi di bursa saham bagi para investornya, karena seperti


(4)

65

yang dinyatakan dalam penelitian ini masukan atau pendapat dari para analis ternyata cukup berpengaruh dalam pengambilan keputusan seorang investor. sehingga nantinya bila Pojok BEI ini berhasil memberikan arahan yang tepat dan akurat bagi para investornya, mereka akan cenderung bermain lebih tenang, lebih rasional dan konsisten dalam mengambil suatu keputusan. Kepercayaan investor didapatkan, citra pojok BEI lebih dikenal, lebih berintegritas dan pastinya keberhasilan tersebut akan mengundang lebih banyak lagi investor untuk menanamkan modal dan mempercayakan investasinya pada Pojok BEI di ketiga Universitas ini.

3. Bagi peneiti selanjutnya, sebaiknya penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan skala lebih besar tidak hanya terbatas pada Pojok BEI saja, tapi bisa dikembangkan pada perusahaan-perusahaan sekuritas yang lebih besar sehingga jumlah sampel yang didapatkanpun lebih besar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aczel and R Duncan Luce (2006). “ A behavioral Condotion for Prelec’s Weighting Function On The Positive Line Without Assuming W(1).” Forthcoming in Jornal of Mathematical Psychology.

Andrias Harefa, Roy Sembel, Parpudi Lubis ( 2010 ), Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik Perencanaan Keuangan.

Axell, P., Axsater, C-J., Landqvist, S & Rydberg, J. (2002). Perdagangan Saham – Pengendalian Kontrol Individu Dalam Pemiilihan Saham.

Bjorklund, T. & Erlingsson, J. (2001). Rasionalitas dalam pengambilan keputusan - Sebuah studi empiris mengenai rasionalitas investor saham. Sekolah Ekonomi Hogs, Universitas Lund, Swedia.

Char ness and Gneezy, 2003 Por tfolio Choice and Risk Attitudes: An Exper iment.

Cliff A. Robb and Deanna L. Shar pe 2009, Effect of Per sonal Financial Know ledge on College Students Cr edit Car d Behavior .

Dalia Gilad and Doron Kliger, Priming of Risk Attitudes of Professionals in Financial Decision Making 2008.

Daniel Kahneman and Amos: 1992, Advances in Prospect Theory: Cumulative Representation of Uncertainty. Journal of Risk and Uncertainty, 5, pp. 297— 323.

Dewiyanti Gitasmara. (2009). Global Meltdown. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok

Fakhrudin, dan M Sopian Hadianto. 2001, Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal; Buku 1. Jakarta. Gramedia

Hartono, Jogiyanto. (2004), “the recency Effect of Accounting information,” Gadjah Mada Intenational Journal of Business, Vol.6 No.1, p85-116.

Journal of Economic Behavior & Organization 68 (2008), Transaction costs and informational cascades in financial markets.

Kamran Sairafi, Karl Selleby, Thom Stahl 2008, Behavioral Finance – The Student Perspective.


(6)

Kenneth Shaw and Mishka vom Dorp, A study of household’s reaction to financial news and whether their reaction is rational. Bachelors Thesis, Spring 2008. Lintner, A. G., (1998). Behavioral Finance: Why Investors Make Bad Decisions.

Yanni-Bilkey Investment Consulting.

Mukhyi, M. A. Teori pengambilan Keputusan ( Slide presentasi ), 2008.

Nofsinger, J (2002). Cited in behavioralfinance.net, Retrieved October 8, 2008, from http://overconfidence.behaviouralfinance.net/

Pompian, M. (2006): Behavioral Finance and Wealth Management – How to Build Optimal Portfolios That Account for Investor Biases.

Ricciardi, V. & Simon, H. K. (2000). What is Behavioral Finance?. Business, Education and Technology Journal Fall 2000.

Shefrin, Hersh, 2000. Beyond Greed and Fear : Understanding Behavioral Finance and the Psychology of Investing.

Warsono. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio; Edisi I, Penerbit UMM Press, Malang.

Behavioral finance research library