Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMA di Magelang tahun 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAH TERHADAP EFIKASI KOLEKTIF GURU
Studi kasus: Guru-guru SMA di Magelang
Ripta Agata Natalia
Universitas Sanata Dharma
111324004
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimanakah persepsi
guru-guru terhadap kepemimpinan transformasional kepala sekolah; (2)
bagaimanakah tingkat efikasi guru-guru di SMA Taruna Nusantara, SMA Van
Lith, Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan SMA Negeri
1 Magelang; dan (3) seberapa besar kontribusi gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskripsi eksplanatori yang
dilaksanakan di tujuh sekolah di Magelang pada bulan Oktober-November
2015 dan teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana. Populasi
dalam penelitian ini adalah guru-guru di tujuh sekolah di Magelang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan sampel yang
diambil berjumlah 105 guru. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah efikasi kolektif guru dan
variabel independen adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah.
Metode penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana. Uji instrumen
berupa uji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) menurut persepsi guru,
kepemimpin kepala sekolah masuk dalam kategori transformatif dan dimensi
yang paling mendukung kepemimpinan kepala sekolah adalah dimensi
membangun kultur sekolah, (2) tingkat efikasi kolektif masuk kategori tinggi
(masuk dalam interval 67-83 dengan jumlah 64,8%), (3) terdapat kontribusi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru
sebesar 0,192 yang dilihat dari standardized koefisien dengan signifikansi
0,050.
Kata kunci: kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi
kolektif guru

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

CONTRIBUTION OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP OF
HEADMASTERS ON COLLECTIVE EFFICACY OF TEACHERS IN
SENIOR HIGH SCHOOLS OF MAGELANG REGENCY IN 2015
Ripta Agata Natalia
Sanata Dharma University
2016
This study aims to determine: (1) how well the teachers’ perception
towards the principal transformational leadership; (2) how the level of the
teacher efficacy in Taruna Nusantara Senior High School,Van Lith Senior High
School, Mertoyudan Seminary Senior High School, Senior High School2,
Tarakanita Senior High School, and one state Magelang Senior High School; and
(3) the contribution of the principal transformational leadership style to the
collective teacher efficacy.
This research is a descriptive explanatory research which was conducted at
seven senior high schools in Magelang from October to November 2015. The
populationsof the study were the teachers at seven senior high schools in
Magelang. The sampling technique was simple random sampling collected from
105 teachers. The data were also collected by using questionnaires. The
dependent variable of this study was the collective teacher efficacy and the
independent variablewas the principal transformational leadership. The test

instruments were validity and reliability.The data were analyzed by using simple
linear regression.
The results show that: (1) based on the teachers’ perception, the principal
leadershipis in the transformative category and the most supporting dimension of
the principal leadership is the dimension of school cultural building; (2) the level
of the collective efficacy was high (67-83 out of 64.8%); and (3) Three
isn’tanycontributionof transformational leadership against the collective efficacy
(r = 0.192; sig = 0.05 )

Keywords: principal transformational leadership and collective teacher efficacy

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAH TERHADAP EFIKASI KOLEKTIF GURU SMA DI MAGELANG
TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:
Ripta Agata Natalia
NIM: 111324004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
“Engkau, TUHAN, janganlah menahan rahmat-Mu dari padaku, kasihMu,
dan kebenaranMu kiranya menjaga aku selalu…”
(Mazmur 40:12)
Dengan penuh rasa syukur skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selama ini tidak pernah meninggalkan
saya dalam susah maupun senang.
2. Bapak Dr. Ir. Hadi Haryanto, MP dan Ibu Puji Astuti, SE selaku
orang tua saya, terima kasih atas doa, penguatan hati dan kasih
sayang yang tidak terhingga dan selalu memberikan yang terbaik
bagi saya.
3. Reza Yosafat Christiawan, SE selaku kakak saya, terima kasih atas

doa dan bantuan kakak selama ini. Hanya karya kecil ini yang bisa
aku persembahkan
4. Kepada April, Nita, Firma, Deta, Yuli, Reres, Deni, mbak Anin,
Ranti, Ita, dan Ayu selaku sahabat-sahabat saya yang sangat saya
sayangi. Terima kasih atas bantuan doa, semangat, nasihat,
hiburan, traktiran dan semangat yang kamu berikan selama ini.
5. Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2011 terima kasih
atas bantuan, semangat, dan kerja samanya selama ini. Terima
kasih atas gelak tawa dan solidaritas yang luar biasa sehingga
membuat masa-masa kuliah lebih berarti.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Ibu Dra. C. Wigati RetnoAstuti., M. Si., M. Ed dan Bapak C. Teguh
Dalyono, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing saya. Terima kasih
selama ini telah membantu saya, sudah dinasehati dan sudah
mengajari saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir saya.
Saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari bapak ibu.

Seluruh dosen Pendidikan Ekonomi terima kasih banyak untuk
semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang
telah anda semua berikan kepada saya.

Terima kasih atas semangat, bantuan, perhatian, dan kasih sayang kalian
semua hingga aku dapat segenggam harapan ini.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO
Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan
yang kita inginkan,
Hadapilah kenyataan itu meskipun berat
terus melangkah tanpa rasa takut

-Ripta-

vi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAH TERHADAP EFIKASI KOLEKTIF GURU SMA DI
MAGELANG TAHUN 2015
Ripta Agata Natalia
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimanakah persepsi
guru-guru terhadap kepemimpinan transformasional kepala sekolah; (2)

bagaimanakah tingkat efikasi guru-guru di SMA Taruna Nusantara, SMA Van
Lith, Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan SMA Negeri
1 Magelang; dan (3) seberapa besar kontribusi gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksplanatori yang
dilaksanakan di tujuh sekolah di Magelang pada bulan Oktober-November
2015. Populasi penelitian ini adalah guru-guru di tujuh sekolah di Magelang.
Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling berjumlah
105 guru. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah efikasi kolektif guru dan variabel independen
adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Uji instrumen berupa
uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan regresi linear
sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) menurut persepsi guru,
kepemimpinan kepala sekolah termasuk dalam kategori transformatif dan
dimensi yang paling mendukung kepemimpinan kepala sekolah adalah dimensi
membangun kultur sekolah; (2) tingkat efikasi kolektif termasuk dalam
kategori tinggi (67-83 dengan jumlah 64,8%); dan (3) tidak ada kontribusi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif (r =
0.192; sig = 0.05).

Kata kunci: kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi
kolektif guru

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
CONTRIBUTION OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP OF
HEADMASTERS ON COLLECTIVE EFFICACY OF TEACHERS IN
SENIOR HIGH SCHOOLS OF MAGELANG REGENCY IN 2015
Ripta Agata Natalia
Sanata Dharma University
2016
This study aims to determine: (1) how well the teachers‟ perception
towards the principal transformational leadership; (2) how the level of the
teacher efficacy in Taruna Nusantara Senior High School,Van Lith Senior High
School, Mertoyudan Seminary Senior High School, Two State Senior High
School, Tarakanita Senior High School, and One State Magelang Senior High
School; and (3) the contribution of the principal transformational leadership style

to the collective teacher efficacy.
This research is a descriptive explanatory research which was conducted at
Seven Senior high schools in Magelang from October to November 2015. The
populations of the study were the teachers at Seven Senior High Schools in
Magelang. The sampling technique was simple random sampling collected from
105 teachers. The data were also collected by using questionnaires. The dependent
variable of this study was the collective teacher efficacy and the independent
variable was the principal transformational leadership. The test instruments were
validity and reliability.The data were analyzed by using simple linear regression.
The results show that: (1) based on the teachers‟ perception, the principal
leadership is in the transformative category and the most supporting dimension of
the principal leadership is the dimension of school cultural building; (2) the level
of the collective efficacy was high (67-83 out of 64.8%); and (3) Three isn‟t any
contribution of transformational leadership against the collective efficacy
(r = 0.192; sig = 0.05).

Keywords: principal transformational leadership and collective teacher efficacy

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Efikasi
Kolektif Guru” dengan baik dan lancar.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan progam studi S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata
Dharma..
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1.

Drs. Johanes Eka Priyatama, M.Sc., Ph.D. sebagai Rektor Universitas Sanata
Dharma periode 2014-2018

2.

Dra. C. Wigati Retno Astuti M.Si., M.Ed selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Dasar Universitas Sanata Dharma.

3.

Dra. C. Wigati Retno Astuti M.Si., M.selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan dukungan, semangat,

dan membimbing penulis dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4.

Bapak C. Teguh Dalyono, M.S selaku dosen pembimbing II yang dengan
sabar dan tulus telah membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.

5.

Bapak/Ibu selaku dosen penguji III

6.

Segenap dosen-dosen Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah mendidik serta membagi ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang sangat bermanfaat bagi peneliti.

7.

Tujuh SMA di Magelang yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian dan memberikan banyak bantuan bagi penulis.

8.

Guru-guru SMA di tujuh sekolah di Magelang

9.

Orang tua yang tercinta, Hadi Haryanto dan Puji Astuti yang selalu
memberikan doa, semangat, perhatian dan segala kebutuhan yang saya
xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................................ vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............................
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................................ ix
ABSTRACT ...................................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xvi
DAFTAR BAGAN ........................................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xix
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 8
E. Definisi Operasional dan Indikator ................................................................... 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 11
A. Kepemimpinan ................................................................................................ 11
1. Pengertian Kepemimpinan ........................................................................... 11
B. Model-model Kepemimpinan ........................................................................... 12
C. Kepemimpinan Transformasional .................................................................... 14
1. Teori Kepemimpinan Transformasional ....................................................... 15
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Transformasional ............ 20
E. Dampak Positif Kepemimpinan Transformasional ........................................... 21
F. Penelitian Terdahulu Kepemimpinan Transformasional .................................. 22
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Efikasi Kolektif ................................................................................................ 22
H. Dampak positif Efikasi Kolektif....................................................................... 25
I. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Kolektif ........................................ 26
J. Penelitian Terdahulu Mengenai Efikasi Kolektif .............................................. 27
K. Penelitian Terdahulu Pengaruh Kepemimpinan Transformasioanl
Terhadap Efikasi Kolektif ............................................................................... 27
L. Kerangka Berpikir Teoritis ............................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................... 32
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 32
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................................ 32
D. Populasi Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .............................................. 33
E. Operasionalisasi Variabel ................................................................................. 33
1. Variabel Dependen ....................................................................................... 33
2. Variabel Independen ..................................................................................... 34
F. Data yang Diperlukan ....................................................................................... 36
1. Data Primer ................................................................................................... 36
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 37
H. Pengujian Instrumen Penelitian........................................................................ 38
1. Validitas ........................................................................................................ 38
2. Reliabilitas .................................................................................................... 43
I. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 45
1. Analisis Deskriptif ........................................................................................ 45
2. Teknik Pengujian Hipotesis .......................................................................... 53
BAB IV GAMBARAN UMUM ....................................................................................... 56
A. Sma Negeri 1 Magelang .................................................................................... 56
B. Sma Negeri 2 Magelang .................................................................................... 58
C. Sma Negeri 3 Magelang .................................................................................... 61
D. Sma Seminari Mertoyudan ................................................................................ 65
E. Sma Tarakanita Magelang ................................................................................. 69
F. Sma Taruna Nusantara ....................................................................................... 73
xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Sma Van Lith ..................................................................................................... 75
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................................... 80
1. Demografi Responden .................................................................................. 80
2. Deskripsi Variabel ........................................................................................ 82
3. Analisis Uji Prasyarat ................................................................................... 88
4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 90
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 93
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 99
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 100
C. Saran .................................................................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

2.1 Indikator Kepemimpinan Transformasional .................................................................. 16
3.1 Data Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ................................................ 37
3.2 Data Efikasi Kolektif Guru ............................................................................................. 37
3.3 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Visi Bersama ........................ 39
3.4 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Membangun
Konsensus Sekolah ............................................................................................................... 39
3.5 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Ekspektasi Kinerja
yang Tinggi ........................................................................................................................... 40
3.6 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Menjadi Model ..................... 40
3.7 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Dukungan Sosial .................. 40
3.8 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional DimensiMemberi Stimulasi
Intelektual .............................................................................................................................. 41
3.9 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Membangun Kultur
Sekolah .................................................................................................................................. 41
3.10 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Menciptakan Kultur
Kolaboratif ............................................................................................................................ 41
3.11 Uji Validitas Efikasi Kolektif Guru .............................................................................. 42
3.12 Uji Reliabilitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ............................. 44
3.13 Hasil Uji Reliabilitas Efikasi Kolektif Guru ................................................................. 44
5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................................ 81
5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan................................................. 81
5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja......................................................... 82
5.4 Kategori Dimensi Visi Bersama ..................................................................................... 82
5.5 Kategori Dimensi Membangun Konsensus Sekolah ....................................................... 82
5.6 Kategori Dimensi Ekspektasi Konerja yang Tinggi ....................................................... 84
5.7 Kategori Dimensi Menjadi Model .................................................................................. 84
5.8 Kategori Dimensi Dukungan Sosial ................................................................................ 85
5.9 Kategori Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual .......................................................... 86
5.10 Kategori Dimensi Membangun Kultur Sekolah............................................................ 86
xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.11 Kategori Dimensi Struktur Kolaboratif ......................................................................... 87
5.12 Kategori Efikasi Kolektif Guru ..................................................................................... 88
5.13 Hasil Uji Normalitas ..................................................................................................... 89
5.14 Uji Homogenitas Varians .............................................................................................. 89
5.15 Hasil Uji Linearitas ....................................................................................................... 90
5.16 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................................ 91
5.17 Uji F .............................................................................................................................. 96
5.18 Uji Hipotesis ................................................................................................................. 96

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SKEMA
2.2 Kepemimpinan Transformasional ................................................................................... 21
2.3 Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Efikasi
Kolektif Guru ........................................................................................................................ 29

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Kisi-kisi Kepemimpinan Transformasional dan Efikasi Kolektif
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran 4 Hasil Data Kuesioner
Lampiran 5 Uji Normalitas
Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 7 Uji Homogenitas Varians dan Uji Linearitas
Lampiran 8 Uji Regresi Linear Sederhana
Lampiran 9 Data Guru

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu komponen kemajuan suatu bangsa. Dalam
hal mutu pendidikan, Indonesia masih sangat tertinggal. Rendahnya mutu
pendidikan di Indonesia menghambat munculnya orang-orang yang berkualitas
karena dengan pendidikan akan mampu menghasilkan orang-orang yang
berkualitas untuk membawa negara Indonesia menuju negara yang lebih maju.
Beberapa permasalahan pendidikan di Indonesia yang masih belum bisa
diselesaikan, antara lain biaya sekolah yang mahal, fasilitas yang kurang
memadai, kurangnya pemerataan pendidikan, permasalahan kurikulum 2013,
masih banyaknya masyarakat yang buta huruf, serta mutu guru yang rendah.
Selain permasalahan di atas, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies
Baswedan seperti dimuat dalam website Antara News.com, menunjukkan bahwa
hasil survey PISA (Progamme For International Study Assessment), menunjukkan
bahwa pendidikan di Indonesia memperoleh rangking 64 dari 65 negara.
Kenyataan ini sangat memprihatinkan karena pendidikan di Indonesia bisa
dikatakan masih tertinggal dari negara lain. Rangking yang rendah tersebut
dipengaruhi oleh berbagai permasalahan seperti yang telah disebutkan di atas.
Salah satu yang berperan sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan di
atas adalah kepala sekolah.
Kepala sekolah merupakan tokoh penggerak bagi seluruh kegiatan yang
dilakukan di sekolah dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Hal ini dapat dibuktikan dengan temuan dari beberapa peneliti yang
melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa terdapat dampak positif
kepemimpinan kepala sekolah, di antaranya: (1) pesan kepala sekolah dalam
Manajemen Berbasis Sekolah oleh (Paskalis, Sindju & Thamrin), (2)
meningkatkan kinerja akademik guru oleh (Adir, Aunurrahman & Thamrin), (3)
kepemimpinan sekolah dan budaya sekolah terhadap profesi serta implikasinya
terhadap kinerja guru oleh (Suhartini), (4) kepemimpinan berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya manusia guru oleh (Rohmi, Minarsih & Warso), dan lain
sebagainya. Untuk mencapai suatu tujuan organisasi, kepemimpinan merupakan
salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dan berperan dalam mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Dikatakan sangat penting dan berperan karena
kepemimpinan seorang pemimpin memiliki kendali untuk memutuskan suatu visi
dan misi, mempengaruhi, mengajak, mengumpulkan dan menggerakkan orangorang untuk mencapai tujuan bersama.
Masyarakat modern memiliki berbagai acuan ilmiah yang secara teoritikal
memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kepemimpinan yang efektif
dalam kehidupan organisasional, baik di bidang kenegaraan, di bidang keniagaan,
di bidang politik, bahkan juga di bidang keagamaan dan di bidang organisasiorganisasi sosial yang sifatnya nirlaba (Siagian, 1988: 1). Menurut Fiedler (Rivai,
2013: 3) kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individuindividu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok
orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Selain itu, menurut Pfiffner (Rivai, 2013: 3) kepemimpinan adalah kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki. Dengan kata lain, kepemimpinan seorang pemimpin
sangat dibutuhkan supaya mampu memotivasi dan membawa bawahannya untuk
mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang pemimpin agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan.
Organisasi yang ada di sekolah tidak luput dari kepemimpinan. Sekolah
adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Karena sifatnya yang kompleks
dan unik, sekolah sebagai organisasi yang memerlukan tingkat koordinasi yang
tinggi. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah (Wahjosumidjo,
2007: 81). Kepala sekolah masa kini seharusnya mampu menjadi teladan, panutan
dan mampu memotivasi baik guru ataupun staf untuk mampu berprestasi dan
mencapai apa yang menjadi tujuan sekolah. Namun masih banyak kepala sekolah
yang kurang memperhatikan bawahannya. Kepala sekolah begitu diktator
sedangkan guru dan siswanya begitu tidak nyaman dengan kepemimpinan kepala
sekolah. Hal ini mengesankan bahwa kepala sekolah tidak memiliki hubungan
yang baik dengan guru, staf dan siswa. Hubungan yang demikian tidak saling
menguntungkan karena guru, staf dan siswa melakukan apa yang diinginkan atau
ditugaskan oleh kepala sekolah dengan terpaksa.
Dalam kepemimpinan, telah dikembangkan salah satu pendekatan terbaru dan
paling

populer,

yaitu

kepemimpinan

transformasional.

Menurut

Burn,”…kepemimpinan transformasional itu merupakan proses di mana orang
terlibat dengan orang lain, dan menciptakan hubungan yang meningkatkan
motivasi dan moralitas dalam diri pemimpin dan pengikut (Northouse, 2013:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

176)”. Tipe pemimpin ini sangat peduli terhadap kebutuhan, kemampuan dan
motivasi serta mau membantu pengikutnya untuk mencapai kemampuan terbaik.
Jenis kepemimpinan ini tidak mementingkan salah satu pihak saja, baik kepala
sekolah, guru, atau staf.
Dalam kepemimpinan transformasional seorang pemimpin benar-benar sangat
memperhatikan kinerja bawahannya (guru dan staf) untuk mencapai kemampuan
terbaik dan mencapai hasil yang lebih dari yang diharapkan. Selain itu, jenis
kepemimpinan ini mendukung pengikut ketika mencoba pendekatan baru dan
mengembangkan cara inovatif untuk menghadapi masalah organisasi. Hal itu
mendorong karyawan untuk memikirkan hal-hal secara mandiri dan terlibat dalam
pengambilan keputusan yang hati-hati (Northhouse, 2013: 182). Menurut
pandangan Leithwood (2010: 507) dimensi yang digunakan untuk menentukan
perilaku kepemimpinan transformasional meliputi: (1) mengembangkan visi
bersama bagi sekolah; (2) membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah,
(3) menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi; (4) menjadi panutan atau model;
(5) memberi support atau dukungan; (6) menyediakan stimulasi intelektual; (7)
membangun kultur sekolah dan (8) membangun kultur kolaboratif.
Sehubungan dengan dimensi kepemimpinan menurut Leithwood, terdapat
banyak

penelitian

dalam

bidang

pendidikan

yang

menyatakan

bahwa

kepemimpinan pengajaran (Hallinger & Murphy, 1985) dan kepemimpinan
transformasi (Bass, 1985; Leithwood & Jantzi, 2000; Griffith, 2004; Ross & Gray,
2006) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kesuksesan sebuah sekolah di
samping mampu meningkatkan kepercayaan dan keyakinan guru-guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Kepercayaan atau keyakinan diri secara bersama dalam melaksanakan suatu
tugas dengan berhasil dirujuk sebagai efikasi kolektif dan aspek ini senantiasa
terwujud dalam komunitas profesional sekolah (Muijs & Harris, 2006). Menurut
Bandura (Jess, 2010: 219), efikasi kolektif adalah “keyakinan yang dimiliki
manusia untuk mencapai hasil yang diinginkan”. Efikasi kolektif dalam suatu
kelompok (guru) juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan serta
keyakinan bahwa mereka mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok
tersebut. Efikasi kolektif sendiri sangat penting untuk diterapkan tidak hanya di
bidang pendidikan namun juga dalam organisasi lainnya. Dikatakan penting
dikarenakan efikasi kolektif sangat mendukung dalam keberhasilan suatu sekolah.
Efikasi kolektif sendiri tidak memandang berapa jumlah orang dalam satu
kelompok, yang terpenting adalah kepercayaan satu sama lain dalam
melaksanakan tugas dalam kelompok tersebut secara keseluruhan, baik tugas
dalam mendidik murid-murid maupun tugas administrasi dan lain-lain. Selain itu,
efikasi kolektif seharusnya ada dalam diri masing-masing guru supaya dalam
bekerja sama dengan guru yang lain dan kepala sekolah mampu melihat
kemampuan komunitas dalam kelompok supaya dapat menyelesaikan tugasnya
sebagai guru dengan baik.
Dalam penelitian terdahulu mengenai efikasi kolektif yang menguji pengaruh
kepemimpinan pentakbir sekolah terhadap pembelajaran pelajar ditemukan bahwa
efikasi kolektif guru berperan sebagai mediator antara kepemimpinan transformasi
terhadap efikasi kolektif guru dan pembelajaran pelajar (Kanesan, tt). Kesimpulan
dari penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh kepemimpinan pengajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

kepemimpinan transformasi dan efikasi kolektif guru terhadap pembelajaran
pelajar. Selain itu, kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan pengajaran
memberikan kesan positif terhadap efikasi kolektif guru.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ratna & Lantip (tt) yang menguji
pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja guru dan
budaya sekolah terhadap kedisiplinan siswa di Kabupaten Bantul merumuskan
bahwa: kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kedisiplinan siswa. Hal ini dibuktikan dengan angka signifikansi kurang
dari 0,05, dan koefisien regresi (β)= 0,631 dan koefisien determinasi (R2)= 0,398.
Artinya bahwa 39,8% kedisiplinan siswa di Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh
kepemimpinan transformasional kepala sekolah.
Mengacu pada pengaruh positif dari kepemimpinan transformasional, seperti
ditemukan dalam kedua penelitian di atas maka peneliti memandang perlu untuk
melakukan

penelitian

yang

menguji

kontribusi

gaya

kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru. Peneliti memilih
gaya kepemimpinan transformasional dibandingkan gaya kepemimpinan yang lain
karena menurut Burn tipe kepemimpinan yang mampu memotivasi bawahan
(guru) adalah kepemimpinan transformasional. Selain itu, melihat dari penelitian
terdahulu gaya kepemimpinan transformasional memiliki kontribusi yang besar
terhadap efikasi kolektif guru. Selain itu gaya kepemimpinan ini masih jarang
diterapkan oleh kepala sekolah karena gaya kepemimpinan ini memang masih
baru. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apakah di Magelang kepala
sekolah sudah menerapkan gaya kepemimpinan transformasional atau belum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

Terdapat

delapan

dimensi

kepemimpinan

transformasional

menurut

Leithwood yang bisa menjadi pegangan seorang kepala sekolah dalam
menerapkan gaya kepemimpinan transformasional yang diharapkan mampu
mengembangkan efikasi kolektif guru. Melihat begitu pentingnya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dalam menumbuhkan dan mengembangkan
efikasi guru, maka peneliti ingin mengetahui apakah terdapat kontribusi antara
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru pada
tujuh sekolah di Magelang, antara lain: SMA Taruna Nusantara, SMA Van Lith,
Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan SMA Negeri 1
Magelang. Peneliti memilih tujuh sekolah tersebut karena sekolah tersebut
merupakan sekolah favorit di kota Magelang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah persepsi guru-guru terhadap kepemimpinan transformasional
kepala sekolah?
2. Bagaimanakah tingkat efikasi guru pada SMA Taruna Nusantara, SMA Van
Lith, Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan SMA Negeri 1
Magelang?
3. Seberapa

besar,

jika

ada,

kontribusi

antara

gaya

kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan persepsi guru-guru terhadap gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

2. Untuk mendeskripsikan tingkat efikasi guru-guru di SMA Taruna Nusantara,
SMA Van Lith, Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 2, SMA Tarakanita, dan
SMA Negeri 1 Magelang.
3. Untuk menguji dan menganalisis seberapa besar kontribusi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru.
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada kepala sekolah
untuk mengevaluasi gaya kepemimpinan apakah sudah sesuai dengan harapan dan
keinginan guru dalam memimpin suatu lembaga sekolah serta mampu membuat
para guru percaya akan kemampuan mereka dan termotivasi untuk melakukan
tugas-tugasnya dalam kelompok (efikasi kolektif).
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan bagi mahasiswa atau
pihak lain yang membutuhkan untuk memberi gambaran mengenai hubungan
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru.
3. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang
berguna untuk penulis dalam menganalisis masalah, serta mampu menjadi bekal
untuk kedepannya jika penulis bekerja menjadi seorang kepala sekolah untuk
menerapkan kepemimpinan transformasional dalam memimpin suatu sekolah
serta mampu menumbuhkan efikasi kolektif dari para guru supaya tujuan yang
ingin dicapai bersama dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

4. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian, sumber referensi,
pengetahuan dan evaluasi dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif guru.
E. Definisi Operasional dan Indikator
1.

Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional merupakan hubungan pemimpin dan

bawahan yang mampu menumbuhkan motivasi dan moralitas dalam diri
pemimpin itu sendiri dan bawahannya.
Indikator untuk menentukan perilaku kepemimpinan kepala sekolah menurut
Leithwood sebagai berikut:
1) Mengembangkan visi bersama bagi sekolah
2) Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah
3) Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi
4) Menjadi panutan atau model
5) Memberi support atau dukungan
6) Menyediakan stimulasi intelektual
7) Membangun kultur sekolah
8) Membangun kultur kolaboratif
2.

Efikasi kolektif
Efikasi kolektif adalah keyakinan yang dimiliki oleh guru untuk mencapai

hasil yang diinginkan bersama dengan kelompoknya. Efikasi kolektif dalam suatu
kelompok (guru) juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

keyakinan bahwa mereka mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok
tersebut. Indikatornya adalah analisis terhadap tugas guru dan assesmen terhadap
kompetensi guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Kepemimpinan
1.

Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dicari oleh banyak organisasi

dan bernilai tinggi. Banyak orang berpikir, kepemimpinan merupakan suatu
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk meningkatkan kehidupan pribadi,
sosial dan profesional seorang pemimpin. Dalam masyarakat modern dan negara
yang semakin maju, setiap organisasi dituntut untuk memiliki seorang pemimpin
yang memiliki gaya kepemimpinan yang baik untuk mencapai tujuan yang
diinginkan oleh suatu organisasi tersebut. Oleh karena pengertian dan pemahaman
tentang kepemimpinan sangat beragam, banyak peneliti yang tertarik untuk
meneliti tentang kepemimpinan itu sendiri.
Beberapa definisi dari para ahli, antara lain:
a)

Definisi menurut Yulk (2005: 5), bahwa kepemimpinan merupakan proses

seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya yang terjadi secara alami dalam
sistem sosial dan banyak disebarkan kepada para anggotanya.
b) Sedangkan Rivai, Bachtiar dan Amar (2013: 3) mengatakan bahwa
“kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk memengaruhi
aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang
untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, sehingga dalam suatu
organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi”.
11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Dari definisi yang telah diungkapkan oleh kedua ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa kepemimpinan sangat penting dalam sebuah organisasi. Peran pemimpin
sangat penting dalam memengaruhi para anggotanya untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan.
B. Model- model Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan suatu gambaran kemampuan seorang
pemimpin dalam memimpin bawahannya berdasarkan kemampuan atau keahlian
yang dimilikinya. Rivai (2013: 13) mengemukakan terdapat empat model
kepemimpinan, yaitu:
a.

Model yang pertama adalah kepemimpinan partisipatif dan pendelegasian.

Menurut Rivai, kepemimpinan partisipatif merupakan sekumpulan aturan dengan
tujuan untuk menentukan ragam dan banyaknya pengambilan keputusan
partisipatif dalam situasi yang berbeda. Dalam model yang pertama ini, pemimpin
meminta saran dan masukan dari para anggota sebagai masukan dan pertimbangan
dalam membuat keputusan.
b.

Model yang kedua adalah kepemimpinan karismatik. Menurut Rivai, terdapat

tujuh (7) karakteristik utama dalam kepemimpinan karismatik, yaitu:
1) Percaya diri: seorang pemimpin yang benar-benar percaya akan kemampuan
dirinya sendiri.
2) Suatu visi: tujuan ideal untuk mengajukan masa depan yang lebih baik.
3) Kemampuan untuk mengungkapkan visi dengan gamblang. Pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang mampu menjelaskan visinya kepada para anggotanya
dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

4) Keyakinan kuat akan visi itu. Seorang pemimpin karismatik bergabung dalam
pencapaian visi tersebut, mau mengambil resiko yang tinggi dan mau
mengeluarkan biaya walaupun biaya itu sangat tinggi.
5) Perilaku yang di luar aturan. Pemimpin dengan karisma, melakukan sesuatu
dengan perilaku yang dipahami sebagai baru, dan berlawanan dengan norma. Hal
ini bila berhasil akan menimbulkan kekaguman tersendiri bagi para anggotanya.
6) Agen perubahan. Hal ini pemimpin yang karismatik dipahami sebagai agen
perubahan yang radikal. Maksudnya adalah seorang pemimpin menuntut dengan
keras untuk mencapai perubahan.
7) Kepekaan lingkungan. Pemimpin mampu membuat penilaian akan kendala
yang ada di lingkungan dan sumber daya yang diperlukan untuk membuat
perubahan.
c.

Model yang ketiga adalah kepemimpinan transformasional. Menurut Rivai,

model yang ketiga ini merupakan pemimpin yang memotivasi anggotanya ke arah
tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas tugas dengan peran masing-masing
anggota.
Saat ini, dari ketiga model di atas yang sedang banyak diteliti oleh para
peneliti adalah model yang ketiga, yaitu kepemimpinan transformasional yang
saat ini belum banyak dilakukan di Indonesia.
Sedangkan Wirawan (2013: 134) mengemukakan satu model kepemimpinan
yang

lain

yaitu

kepemimpinan

transaksional.

Baik

kepemimpinan

transformasional maupun transaksional sama-sama memiliki tujuan yang sama,
yaitu untuk mempengaruhi para pengikut. Dalam kepemimpinan transaksional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

hubungan antara pemimpin dan pengikut merupakan kontrak transaksi, Wirawan
(2013: 134). Artinya, apa yang dibutuhkan oleh pemimpin ditukarkan dengan apa
yang dibutuhkan oleh pengikut. Hal ini biasanya dilakukan melalui proses tawar
menawar. Jadi inti dari kepemimpinan transaksional adalah jika pemimpin mampu
memberikan apa yang dibutuhkan oleh pengikut maka pengikut akan memberikan
apa yang dibutuhkan oleh pemimpin. Jika pemimpin tidak mampu memberikan
apa yang diinginkan oleh pengikut, maka pengikut bisa saja tidak merespon apa
yang diinginkan oleh pemimpin, mogok kerja dan lain sebagainya.
C. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan di mana
seorang pemimpin memotivasi anggotanya ke arah tujuan yang ditegakkan
dengan memperjelas tugas dengan peran masing-masing anggota. Seorang
pemimpin mau mencurahkan perhatiannya kepada apa yang dibutuhkan oleh
anggotanya, mengubah kesadaran para anggota akan persoalan-persoalan yang
ada dengan memandang suatu persoalan dengan cara baru, mampu meningkatkan
gairah, kepercayaan, dan mengilhami para anggota untuk mengeluarkan upaya
ekstra mereka untuk mencapai tujuan kelompok.
Menurut Wirawan (2013: 138) istilah kepemimpinan transformasional
(transformational leadership) merupakan hasil suatu perkembangan pemikiran
beberapa teoretisi. Diawali oleh pemikiran James MacGregor Burn tahun 1979
yang

menggunakan

istilah

Transforming

Leadership

(kepemimpinan

menstransformasi) kemudian dikembangkan oleh Bernard M. Bass tahun 1985
dalam bukunya yang berjudul Leadership and Perfomance Beyond Expextations

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

yang

menggunakan

istilah

Transformational

Leadership

(kepemimpinan

transformasional).
1.

Teori Kepemimpinan Transformasional

a.

James McGregor Burns
Burn (Wirawan, 2013) memformulasikan kepemimpinan menstransformasi

sebagai berikut:
1) Baik pemimpin maupun pengikut sama-sama memiliki tujuan bersama yang
mencerminkan nilai-nilai, motivasi, kebutuhan, keinginan, aspirasi serta harapan
mereka. Seorang pemimpin lalu melihat tujuan tersebut kemudian bertindak tidak
hanya atas namanya sendiri namun juga atas nama para pengikutnya.
2) Walaupun memiliki tujuan bersama (antara pemimpin dan pengikut), namun
dalam mencapai tujuan tersebut memiliki tingkat dan potensi yang berbeda.
Esensi dari hubungan pemimpin dan pengikut adalah interaksi pemimpin dan
pengikut dengan level motivasi dan kekuasaan, termasuk di dalamnya ada
keterampilan untuk mencapai tujuan bersama.
3) Kepemimpinan menstransformasi merupakan kepemimpinan moral yang
meningkatkan perilaku manusia khususnya dalam hal memimpin. Kepemimpinan
menstransformasi mengembangkan sistem dengan mengemukakan visi yang
mendorong berkembangnya masyarakat baru. Visi tersebut menghubungkan nilainilai antara pemimpin dan pengikut kemudian menyatukannya. Baik pemimpin
maupun pengikut sama-sama mengangkat ke level yang lebih tinggi serta
menciptakan moral yang makin lama makin tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

4) Pada akhirnya, kepemimpinan menstransformasi mengajarkan para pengikut
bagaimana menjadi seorang pemimpin dengan melakukan peran aktif dalam
perubahan.
5) Tingkat tertinggi dalam kepemimpinan menstransformasi adalah terciptanya
nilai-nilai akhir yang meliputi keadilan, kebebasan, kemerdekaan, persamaan,
menstransformasi, dan persaudaraan dalam masyarakat.
b.

Benard M. Bass
Dalam kepemimpinan transformasional, kepemimpinan merupakan proses

satu arah, yaitu pemimpin menstransformasi pengikut, Bass (Wirawan, 2013).
Bass bersama dengan Avolio (1990) mendefinisikan kepemimpinan
transformasional dengan istilah 4.I, yaitu:
1) Individual consideration (perhatian individu). Jika ingin mengembangkan
pengikutnya, seorang pemimpin harus menciptakan lingkungan atau iklim kerja
atau organisasi yang mendukung. Perhatian individual di mana seorang pemimpin
mampu mengurusi setiap kebutuhan mereka, di mana seorang pemimpin menjadi
mentor yang baik bagi para pengikut dan membuka komunikasi terbuka antara
pemimpin dan pengikut. Indikator kepemimpinan transformasional dapat dilihat
pada tabel 2.1.



Tabel 2.1 Indikator Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin
Pengikut
Mempunyai visi, tujuan,
motivasi, keinginan,
kebutuhan, aspirasi,
harapan, hari depan
menyatu dengan yang
diimpikan pengikut



Visi, tujuan, nilai-nilai,
motivasi, keinginan,
kebutuhan, aspirasi, harapan,
hari depan menyatu dengan
yang diimpikan pemimpin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17







Motivasi, kekuasaan,
keterampilan untuk
merealisasi visi lebih
tinggi daripada pengikut
akan tetapi berusaha
mengangkat motivasi
pengikut agar sama tinggi.
Menstimulasi dan
mentransformasi para
pengikut untuk setingkat
dengan pemimpin





Menggunakan pemimpin
sebagai panutan sehingga
berusaha
mengidentifikasikan dirinya
dengan pemimpin.

Memotivasi pemimpin untuk
mencapai tujuan bersama

Menggunakan kekuasaan
keahlian dan karisma

Sumber: Wirawan, 2013
2) Intellectual stimulation (stimulasi intelektual). Jika yang pertama seorang
pemimpin harus menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, maka untuk
yang kedua, seorang pemimpin menstimulasi pengikut supaya mereka
menggunakan imajinasinya untuk melakukan sesuatu yang dapat diterima oleh
sistem sosial.
3) Inspirational motivation (motivasi inspirasional). Untuk bagian yang ketiga
ini, seorang pemimpin harus menciptakan gambaran yang jelas mengenai visi
yang secara optimis mampu dicapai dan pemimpin sendiri harus mampu membuat
para pengikut untuk mengikatkan diri pada visi tersebut.
4) Idealized influenzace (pengaruh teridealisasi). Untuk yang terakhir, menurut
Bass, seorang pemimpin harus mampu bertindak sebagai panutan bagi para
pengikutnya. Seorang pemimpin harus memiliki keteguhan hati dan kemantapan
untuk mencapai tujuan, mengambil tanggung jawab secara penuh serta
memberikan penghargaan kepada para pengikut yang berprestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

c.

Kenneth Leithwood
Leithwood

merupakan

salah

satu

tokoh

mengenai

kepemimpinan

transformasional. Leithwood memiliki semua alat ukur yang digunakan untuk
mengukur

apakah

kepala

sekolah

sudah

menerapkan

kepemimpinan

transf

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dengan Komitmen Kontinuans Guru

0 58 113

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 3 22

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 2 20

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 14

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 16

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2005.

0 3 26

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN KINERJA PERANGKAT KERJA DAERAH KABUPATEN BLORA.

2 3 18

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16

Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMP Negeri Kecamatan Negara Batin.

1 2 202

Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMP di Kecamatan Tempel.

0 4 169