Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Faktor-Faktor Kedisiplinan Pegawai Puskesmas Garuda Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pelayanan Puskesmas.
iv
Indra Prasetya Yarman, 2006 Pembimbing : dr. Felix Kasim, M. Kes
Besarnya rasa tanggung jawab seseorang diwujudkan dalam bentuk kedisiplinan, hal ini penting untuk keberhasilan pelayanan puskesmas, sehingga sebagai seorang pemimpin kepala puskesmas tentunya ingin parapegawainya berdisiplin. Kedisiplinan akan meningkatkan keberhasilan pelayanan puskesmas kepada masyarakat. Dari pernyataan di atas penulis ingin mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kedisiplinan
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Garuda selama bulan Juli – Desember 2005. Sampel diambil dengan cara observasi variabel(variabel kedisiplinan terhadap kepala puskesmas dan kuesioner kepada para pegawai puskesmas yang menilai variabel( variabel kedisiplinan yang dilakukan oleh kepala puskesmas. Hasil dari penelitian ini adalah tidak didapatkannya hubungan antara kepemimpinan dengan faktor(faktor kedisiplinan parapegawai, karena dari
perhitungan didapatkan hitung lebih kecil daripada tabel.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kepemimpinan kepala puskesmas tidak mempengaruhi faktor(faktor kedisiplinan parapegawainya, karena pada Puskesmas Garuda ini parapegawai telah memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas(tugas mereka.
(2)
v
Indra Prasetya Yarman, 2006 Pembimbing : dr. Felix Kasim, M. Kes
! " # $ % &''(
!
! )
counted are
smaller than tabel.
(3)
vii Abstrak...iv ...v Kata pengantar...vi Daftar isi...vii Daftar Tabel...ix
BAB I Pendahuluan...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Identifikasi Masalah...2
1.3 Tujuan Penelitian...2
1.4 Manfaat Penelitian...2
1.5 Kerangka Pemikiran...3
1.6 Metodologi...3
1.7 Lokasi dan Waktu...4
BAB II Tinjauan Pustaka...5
2.1 Puskesmas...5
2.1.1 Pengertian Puskesmas...5
2.1.2 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja Puskesmas...6
2.2 Kepemimpinan...7
2.2.1 Pengertian Kepemimpinan...7
2.2.2 Gaya Kepemimpinan...9
2.3 Kedisiplinan...10
2.3.1 Pengertian kedisiplinan...10
2.3.2 Indikator(indikator kedisiplinan...11
BAB III Bahan dan Metode Penelitian...13
3.1 Metode Penelitian...13
3.2 Rancangan Penelitian...13
3.3 Instrumen Penelitian...13
3.4 Pengumpulan Data...14
3.4.1 Metode Pengumpulan Data...14
3.4.2 Ruang Lingkup Populasi dan Sampel...14
3.4.3 Penentuan Sampel...14
3.5 Hipotesis...15
3.6 Analisis Data...16
3.6.1 Analisis Bivariat...16
3.6.2 Analisis Univariat...16
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan...17
4.1 Analisis Univariat...19
4.1.1 Kategori Penilaian...19
4.1.2 Observasi yang Dilakukan Terhadap Pimpinan...23
4.1.3 Hubungan Antara Kepemimpinan Sebagai Variabel Dependen dengan Faktor(faktor Kedisiplinan Sebagai Variabel Independen...25
(4)
4.1.4.1 Tujuan dan Kemampuan...27
4.1.4.2 Teladan Pimpinan...28
4.1.4.3 Balas Jasa...29
4.1.4.4 Keadilan...30
4.1.4.5 Pengawasan Melekat...30
4.1.4.6 Sanksi Hukuman...31
4.1.4.7 Ketegasan...32
4.1.4.8 Hubungan Kemanusiaan...33
4.2 Analisis Bivariat...34
BAB V Kesimpulan dan Saran...38
1.1 Kesimpulan...38
1.2 Saran...38
Daftar Pustaka... ...39
Lampiran 1...40
Lampiran 2...42
Lampiran 3...45
(5)
ix
Tabel 1.1 Angka kematian bayi dan ibu melahirkan...2
Tabel 4.1 Distribusi Tujuan dan Kemampuan Pimpinan Menurut Responden...19
Tabel 4.2 Distribusi Teladan Pimpinan Menurut Responden...20
Tabel 4.3 Distribusi Balas Jasa Menurut Responden...20
Tabel 4.4 Distribusi Keadilan Menurut Responden...21
Tabel 4.5 Distribusi Pengawasan Melekat Menurut Responden...21
Tabel 4.6 Distribusi Sanksi Hukuman Menurut Responden...22
Tabel 4.7 Distribusi Ketegasan Menurut Responden...22
Tabel 4.8 Distribusi Hubungan Kemanusiaan Menurut Responden...23
Tabel 4.9 Hasil Observasi Terhadap Tujuan Dan Kemampuan...23
Tabel 4.10 Hasil Observasi Terhadap Teladan Pimpinan...23
Tabel 4.11 Hasil Observasi Terhadap Keadilan...24
Tabel 4.12 Hasil Observasi Terhadap Pengawasan Melekat...24
Tabel 4.13 Hasil Observasi Terhadap Sanksi Hukuman...24
Tabel 4.14 Hasil Observasi Terhadap Ketegasan ...24
Tabel 4.15 Hasil Observasi Terhadap Hubungan Kemanusiaan...25
Tabel 4.16 Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Tujuan dan Kemampuan..25
Tabel 4.17 Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Teladan Pimpinan...25
Tabel 4.18 Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Keadilan...26
Tabel 4.19 Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Pengawasan Melekat...26
Tabel 4.20 Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Sanksi Hukuman...26
Tabel 4.21 Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Ketegasan...27
Tabel 4.22 Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Hubungan Kemanusiaan..27
Tabel 4.1.1 Distribusi Pimpinan Mengajak Responden Merumuskan Tujuan Menurut Responden...27
Tabel 4.1.2 Distribusi Pimpinan Bersikap Sesuia dengan Jabatannya Menurut Responden...28
Tabel 4.1.3 Distribusi Responden Puas pada Posisi yang Diberikan oleh Pimpinan...28
Tabel 4.2.1 Distribusi Pimpinan Hadir Tepat Waktu Menurut Responden ...28
Tabel 4.2.2 Distribusi Pimpinan Hadir Selama Waktu Kerja Menurut Responden...29
Tabel 4.3.1 Distribusi Kecukupan Gaji untuk Kebutuhan Sehari(hari Menurut Responden...29
Tabel 4.3.2 Distribusi Kecukupan Insentif Menurut Responden...29
Tabel 4.4.1 Distribusi Perlakuan Pimpinan yang Membeda(bedakan Perlakuan Kepada Pegawainya Menurut Responden...30
Tabel 4.4.2 Distribusi Penggunaan Hukuman dan Hadiah Untuk Mengontrol Pegawai Menurut Responden...30
Tabel 4.5.1 Distribusi Frekuensi Komunikasi Pimpinan dengan Pegawainya Menurut Responden...30
Tabel 4.5.2 Distribusi Pimpinan Menjelaskan Tugas yang Harus Dikerjakan oleh Pegawainya Menurut Responden...31
(6)
Tabel 4.5.3 Distribusi Pimpinan Memberitahukan Harus dan Bagaimana Mengerjakan Suatu Pekerjaan Menurut Responden...31 Tabel 4.6.1 Distribusi Pimpinan Menindak Pegawai yang Melanggar Peraturan
Menurut Responden...31 Tabel 4.6.2 Distribusi Sanksi yang Diberikan Sesuai dengan Peraturan yang
Berlaku Menurut Responden...32 Tabel 4.7.1 Distribusi Ketegasan Pimpinan Terhadap Pegawainya yang
Melanggar Peraturan Menurut Responden ...32 Tabel 4.7.2 Distribusi Konsistensi Terhadap Hukuman yang Diberikan Menurut
Responden...32 Tabel 4.8.1 Distribusi Perselisihan Antaran Pegawai Menurut Responden...33 Tabel 4.8.2 Distribusi Perhatian Pimpinan Terhadap Konflik yang Terjadi Antara Pegawai Menurut Responden...33 Tabel 4.8.3 Distribusi Pimpinan Mengembangkan Sikap Bersahabat Menurut
Responden...33 Tabel 4.23 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kedisiplinan Pegawai Puskesmas
Garuda...34 Tabel 4.24 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kedisiplinan Pegawai Puskesmas
(7)
52
Nama : Indra Prasetya Yarman
NRP : 0010098
Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 06 Juli 1982
Alamat : Jln Bengawan No. 54 Bandung
Riwayat Pendidikan :
SD Taruna Bakti (Kelas 1 – 5)
SD Negeri 2 Indragiri Hulu, Rengat, Riau (Kelas 6), lulus tahun 1994 SMP Taruna Bakti, lulus tahun 1997
SMU Taruna Bakti, lulus tahun 2000
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha tahun 2000 sampai sekarang.
(8)
40
#(!#@ ;#(!#@ 9#,- '!5@$ (;#$!
#
!'#+
Puskesmas ini memiliki tujuan organisasi yang jelas Posisi yang ditunjuk oleh pimpinan cocok dengan kemampuan karyawan
Posisi yang ditempati pimpinan sesuai dengan kemampuannya
Pimpinan datang tepat waktu
Pimpinan selalu hadir pada jam kerja
Pimpinan tidak menganak emaskan karyawannya
Setiap karyawan yang melanggar peraturan diberi hukuman yang sesuai dengan peraturan
< >
pada suatu persoalan pimpinan memberikan bimbingan atau petunjuk atau pengarahan
Pimpinan mengawasi pekerjaan karyawannya Pimpinan sering berkomunikasi dengan karyawan
Ada aturan terhadap pelanggaran
Pimpinan menindak karyawan yang melanggar peraturan yang ada
Sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku
(9)
Pimpinan tegas dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran
Pimpinan konsisten terhadap saksi yang diberikan
Hubungan antar karyawan baik
Hubungan antara karyawan dengan pimpinan baik Pimpinan mengetahui jika ada konflik antar karyawan
(10)
1. Apakah pemimpin Anda mengajak anggota kelompok bersama(sama merumuskan tujuan?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
2. Apakah pimpinan anda bersikap dan bertindak sesuai dengan jabatannya? a) Sering
b) Jarang c) Tidak pernah .
3. Apakah anda merasa cocok dengan posisi yang diberikan oleh pimpinan kepada anda?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
4. .Apakah pimpinan anda datang tepat waktu ke puskesmas ini? a) Sering
b) Jarang c) Tidak pernah
5. Apakah pimpinan anda hadir selama waktu kerja? a) Sering
b) Jarang c) Tidak pernah
6. Cukupkah gaji anda untuk memenuhi kebutuhan sehari(hari anda? a) Sering
b) Jarang c) Tidak pernah
7. Apakah insentif yang telah diberikan kepada anda cukup memuaskan? a) Sering
b) Jarang c) Tidak pernah
(11)
8. Apakah pimpinan anda membeda(bedakan perlakuan terhadap para pegawainya?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
9. Apakah pemimpin anda menggunakan hadiah dan hukuman untuk mengontrol para pegawai?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
10. Bagaimana frekuensi komunikasi antara pimpinan anda dengan para pegawainya?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
11. Apakah pemimpin anda menjelaskan tugas(tugas yang harus dikerjakan oleh anda?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
12. Apakah pemimpin anda memberitahukan kepada para pegawai tentang apa yang harus dan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
13. Apakah pimpinan anda menindak pegawai yang melanggar peraturan yang ada?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
14. Apakah sanksi yang diberikan oleh pimpinan anda sesuai dengan peraturan yang berlaku?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
(12)
15. apakah pimpinan bertindak tegas terhadap pegawai yang melanggar peraturan?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
16. Terhadap suatu tindakan hukuman terhadap pegawai, apakah pimpinan konsisten terhadap hukuman yang diberikan?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
17. Adakah perselisihan antar pegawai di puskesmas ini? a) Sering
b) Jarang c) Tidak pernah
18. Apakah pemimpin anda memperhatikan konflik(konflik yang terjadi pada antara pegawai?
a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah
19. Apakah pemimpin anda berupaya mengembangkan sifat bersahabat? a) Sering
b) Jarang c) Tidak pernah
(13)
45
0
A
Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan Tujuan dan Kemampuan
6 %!%6!,#,
121#, '#, %#%61#,
#!+ 1(#,- 5*#
Baik 29 0 29
Sedang 0 0 0
Total 29 0 29
oa = 29 ob = 0 oc = 0 od = 0 Ea = (a+b) (a+c)
N X2 = ∑ (o(E)2
E
Df = (jumlah kolom – 1) (jumlah baris – 1) = (2(1) (2(1)
= 1
Ea = (29+0) (29+0) = 29 x 29 = 29 29 29
Eb = 29 x 0 = 0 29 Ec = 0 x 29 = 0 29 Ed = 0 x 0 = 0 29
X2 = (29(29)2 + (0(0)2 + (0(0)2 + (0(0)2 = tak terhingga 29 0 0 0
(14)
Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan Teladan Pimpinan
6 %!%6!,#,
#'#, !%6!,#,
#!+ 1(#,- 5*#
Baik 29 0 29
Sedang 0 0 0
Total 29 0 29
oa = 29 ob = 0 oc = 0 od = 0 Ea = (a+b) (a+c)
N X2 = ∑ (o(E)2
E
Df = (jumlah kolom – 1) (jumlah baris – 1) = (2(1) (2(1)
= 1
Ea = (29+0) (29+0) = 29 x 29 = 29
29 29
Eb = 29 x 0 = 0 29 Ec = 0 x 29 = 0 29 Ed = 0 x 0 = 0 29
X2 = (29(29)2 + (0(0)2 + (0(0)2 + (0(0)2 = tak terhingga 29 0 0 0
(15)
Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan Keadilan 6 %!%6!,#,
#'! #,
#!+ 1(#,- 5*#
Baik 0 0 0
Sedang 29 0 29
Total 29 0 29
oa = 0 ob = 0 oc = 29 od = 0 Ea = (a+b) (a+c)
N X2 = ∑ (o(E)2
E
Df = (jumlah kolom – 1) (jumlah baris – 1) = (2(1) (2(1)
= 1
Ea = (0+0) (0+29) = 0 29
Eb = 0 x 0 = 0 29
Ec = (29+0) (29+0) = 29 x 29 = 29 29 29
Ed = 29 x 0 = 0 29
X2 = (0(0)2 + (0(0)2 + (29(29)2 + (0(0)2 = tak terhingga 0 0 29 0
(16)
Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan Pengawasan Melakat 6 %!%6!,#,
,-#?#$#, #+#(
#!+ 1(#,- 5*#
Baik 29 0 29
Sedang 0 0 0
Total 29 0 29
oa = 29 ob = 0 oc = 0 od = 0 Ea = (a+b) (a+c)
N X2 = ∑ (o(E)2
E
Df = (jumlah kolom – 1) (jumlah baris – 1) = (2(1) (2(1)
= 1
Ea = (29+0) (29+0) = 29 x 29 = 29 29 29
Eb = 29 x 0 = 0 29 Ec = 0 x 29 = 0 29 Ed = 0 x 0 = 0 29
X2 = (29(29)2 + (0(0)2 + (0(0)2 + (0(0)2 = tak terhingga 29 0 0 0
(17)
Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan Sanksi Hukuman
6 %!%6!,#,
#,+$! 1+1%#,
#!+ 1(#,- 5*#
Baik 29 0 29
Sedang 0 0 0
Total 29 0 29
oa = 29 ob = 0 oc = 0 od = 0 Ea = (a+b) (a+c)
N X2 = ∑ (o(E)2
E
Df = (jumlah kolom – 1) (jumlah baris – 1) = (2(1) (2(1)
= 1
Ea = (29+0) (29+0) = 29 x 29 = 29
29 29
Eb = 29 x 0 = 0 29 Ec = 0 x 29 = 0 29 Ed = 0 x 0 = 0 29
X2 = (29(29)2 + (0(0)2 + (0(0)2 + (0(0)2 = tak terhingga 29 0 0 0
(18)
Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan Ketegasan 6 %!%6!,#,
* -#$#,
#!+ 1(#,- 5*#
Baik 0 21 21
Sedang 0 8 8
Total 0 29 29
oa = 0 ob = 21 oc = 0 od = 8 Ea = (a+b) (a+c)
N X2 = ∑ (o(E)2
E
Df = (jumlah kolom – 1) (jumlah baris – 1) = (2(1) (2(1)
= 1
Ea = (0+21) (0+0) = 0 29
Eb = 21 x 29 = 21 29
Ec = 0 x 8 = 0 29 Ed = 8 x 29 = 8 29
X2 = (0(0)2 + (21(21)2 + (0(0)2 + (8(8)2 = tak terhingga 0 21 0 8
(19)
Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan Hubungan Kemanusiaan
6 %!%6!,#,
1@1,-#, %#,1$!##,
#!+ 1(#,- 5*#
Baik 26 0 26
Sedang 3 0 3
Total 29 0 29
oa = 26 ob = 0 oc = 3 od = 0 Ea = (a+b) (a+c)
N X2 = ∑ (o(E)2
E
Df = (jumlah kolom – 1) (jumlah baris – 1) = (2(1) (2(1)
= 1
Ea = (26+0) (29+0) = 26 x 29 = 26
29 29
Eb = 26 x 0 = 0 29 Ec = 29 x 3 = 3 29 Ed = 3 x 0 = 0 29
X2 = (26(26)2 + (0(0)2 + (3( 3)2 + (0(0)2 = tak terhingga 26 0 3 0
(20)
1
) ) #*#(
#+#,-Dalam sistem kesehatan nasional telah ditetapkan bahwa salah satu unsur umum dari tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Yang menjadi penanggung jawab dari pelayanan kesehatan masyarakat tersebut adalah Departeman Kesehatan yang menurut Kepres No 15 Tahun 1984 diserahkan tugas sebagai penyelenggara sebagian dari tugas umum pemerintah dan pembangunan di bidang kesehatan. Ujung tombak pelaksana pelayanan dan pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat dipercayakan pada puskesmas. Puskesmas sendiri merupakan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Karena fungsinya sebagai ujung tombak pelaksana pelayanan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat, maka seorang petugas puskesmas perlu memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas(tugasnya. Besarnya rasa tanggung jawab ini diwujudkan dalam bentuk kedisiplinan, sehingga seorang pemimpin akan berusaha agar pegawainya memiliki kedisiplinan yang tinggi (Hasibuan, 2003).
Seorang pemimpin akan memiliki gaya kepemimpinannya sendiri, di mana gaya kepemimpinannya ini akan mempengaruhi kedisiplinan parapegawainya (Hasibuan, 2003). Karenanya penulis menghubungkan antara pengaruh kepemimpinan seorang kepala puskesmas dengan faktor(faktor kedisiplinan para petugas puskesmasnya. Kedisiplinan petugas akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan yang ingin dicapai oleh puskesmas sebagai ujung tombak terhadap pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan Puskesmas Garuda dapat kita lihat dari menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan bayi dalam 4 tahun terakhir.
(21)
Tabel 1.1
Angka kematian bayi dan ibu melahirkan
Kematian bayi Kematian ibu melahirkan
Keterangan Tahun
orang % orang %
2001 6 0.4 1 0.2
2002 14 1 2 0.4
2003 24 1.8 2 0.5
2004 7 0.6 0 0
) ' ,*!.!+#$! #$# #/
Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap faktor(faktor kedisiplinan pegawai puskesmas Garuda Bandung.
)0 121#, , !*!#,
1. Tujuan Umum :
Mengetahui peningkatan kinerja pegawai Puskesmas Garuda yang dipengaruhi oleh tingkat kedisiplinan pegawai puskesmas.
2. Tujuan Khusus :
Mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap faktor(faktor kedisiplinan
)3 #,.##* , !*!#,
1. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan puskesmas pada umumnya, dan khususnya Puskesmas Garuda.
(22)
2. Sebagai bahan masukan bagi kepala puskesmas, maupun calon(calon kepala puskesmas.
3. Sebagai sumbangan bagi civitas akademi FK, terutama dalam bidang kepemimpinan.
4. Untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam menulis suatu karya tulis ilmiah dan menambah pengetahuan penulis di bidang kedokteran terutama dalam ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat.
)4 (#,-+# %!+!(#,
) *5' 5-!
Metode Penelitian : Deskriptif ( Analitik
Rancangan Penelitian : Cross sectional
Metode Pengumpulan Data : Survei
Tehnik Pengumpulan Data : 1. Wawancara
2. Observasi Instrumen Penelitian : 1. Kuesioner
2. Daftar +
Responden : Pegawai Puskesmas Garuda
Kepemimpinan
#+*5( .#+*5( '!$!6 !,#,
7
1. tujuan dan kemampuan 2. Teladan pimpinan 3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Pengawasan melekat 6. Sanksi hukuman 7. Ketegasan
8. Hubungan kemanusiaan
Keberhasilan puskesmas dalam
rendahnya AKI dan AKB (tabel 1.1)
(23)
Sampel : Total Populasi
)8 5+#$! '#, #+*1
Lokasi : Puskesmas Garuda
(24)
38
4) ) $!%61 #,
Berdasarkan hasil penelitian terhadap kepala puskesmas melalui kuestioner dan observasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pegawai Puskesmas Garuda memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, karena sudah tidak dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala puskesmas berdasarkan hasil observasi langsung dan kuestioner.
4) ) #(#,
Berdasarkan hasil penelitian dan masukan dari responden selama penelitian, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah :
1. Kedisiplinan pegawai Puskesmas Garuda perlu dipertahankan, antara lain dengan cara :
a. Meningkatkan balas jasa bagi para pegawai puskesmas. b. Peningkatan komunikasi antara pimpinan dan parapegawainya
2. Diadakannya pelatihan berkala baik untuk pimpinan maupun bagi para pegawai puskesmas yang dapat meningkatkan kedisiplinan. Seperti pelatihan cara berkomunikasi dan berinteraksi, penjabaran dan sosialisasi mengenai tujuan dari puskesmas, dan sebagainya.
3. Sebaiknya menggunakan uji validitas dan uji reabilitas instrumen yang lebih kompeten daripada sekedar expert judgement/ face validity.
(25)
39
Azrul Azwar. 2005. # - Edisi tiga. Jakarta :
Binarupa Aksara
Departemen Kesehatan RI. 1991. # - * # $ .. Jakarta :
Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi.
Departemen Kesehatan RI. 2002. //.01 # 0 * # .
Jakarta : Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi.
Fandi Tjiptono dan Anastasia Diana. 2001. ! 2 0 . Edisi
Revisi. Yogyakarta : ANDI.
Faustino Cardoso Gomes. 2003. 0 * 3 % 0 Edisi 2.
Yogyakarta : ANDI.
Gouzali Saydan. 1996. 0 * 3 % 0 4 3 #
0 Jakarta : Djambatan
Malayu S.P. Hasibuan. 2003. 0 * 3 % 0 . Edisi Revisi.
Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono. 2001. 0 # . Bandung : ALFABETA.
Sondang P. Siagian. 1983. 5 - # .
(1)
) ) #*#(
#+#,-Dalam sistem kesehatan nasional telah ditetapkan bahwa salah satu unsur umum dari tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Yang menjadi penanggung jawab dari pelayanan kesehatan masyarakat tersebut adalah Departeman Kesehatan yang menurut Kepres No 15 Tahun 1984 diserahkan tugas sebagai penyelenggara sebagian dari tugas umum pemerintah dan pembangunan di bidang kesehatan. Ujung tombak pelaksana pelayanan dan pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat dipercayakan pada puskesmas. Puskesmas sendiri merupakan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Karena fungsinya sebagai ujung tombak pelaksana pelayanan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat, maka seorang petugas puskesmas perlu memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas(tugasnya. Besarnya rasa tanggung jawab ini diwujudkan dalam bentuk kedisiplinan, sehingga seorang pemimpin akan berusaha agar pegawainya memiliki kedisiplinan yang tinggi (Hasibuan, 2003).
Seorang pemimpin akan memiliki gaya kepemimpinannya sendiri, di mana gaya kepemimpinannya ini akan mempengaruhi kedisiplinan parapegawainya (Hasibuan, 2003). Karenanya penulis menghubungkan antara pengaruh kepemimpinan seorang kepala puskesmas dengan faktor(faktor kedisiplinan para petugas puskesmasnya. Kedisiplinan petugas akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan yang ingin dicapai oleh puskesmas sebagai ujung tombak terhadap pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan Puskesmas Garuda dapat kita lihat
(2)
2
Tabel 1.1
Angka kematian bayi dan ibu melahirkan
Kematian bayi Kematian ibu melahirkan Keterangan
Tahun
orang % orang %
2001 6 0.4 1 0.2
2002 14 1 2 0.4
2003 24 1.8 2 0.5
2004 7 0.6 0 0
) ' ,*!.!+#$! #$# #/
Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap faktor(faktor kedisiplinan pegawai puskesmas Garuda Bandung.
)0 121#, , !*!#,
1. Tujuan Umum :
Mengetahui peningkatan kinerja pegawai Puskesmas Garuda yang dipengaruhi oleh tingkat kedisiplinan pegawai puskesmas.
2. Tujuan Khusus :
Mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap faktor(faktor kedisiplinan
)3 #,.##* , !*!#,
1. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan puskesmas pada umumnya, dan khususnya Puskesmas Garuda.
(3)
kepala puskesmas.
3. Sebagai sumbangan bagi civitas akademi FK, terutama dalam bidang kepemimpinan.
4. Untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam menulis suatu karya tulis ilmiah dan menambah pengetahuan penulis di bidang kedokteran terutama dalam ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat.
)4 (#,-+# %!+!(#,
) *5' 5-!
Metode Penelitian : Deskriptif ( Analitik Rancangan Penelitian : Cross sectional Metode Pengumpulan Data : Survei
Tehnik Pengumpulan Data : 1. Wawancara 2. Observasi Instrumen Penelitian : 1. Kuesioner
2. Daftar +
Responden : Pegawai Puskesmas Garuda Kepemimpinan
#+*5( .#+*5( '!$!6 !,#,
7
1. tujuan dan kemampuan 2. Teladan pimpinan 3. Balas jasa4. Keadilan
5. Pengawasan melekat 6. Sanksi hukuman 7. Ketegasan
8. Hubungan kemanusiaan
Keberhasilan puskesmas dalam
rendahnya AKI dan AKB (tabel 1.1)
(4)
4
Sampel : Total Populasi
)8 5+#$! '#, #+*1
Lokasi : Puskesmas Garuda
(5)
4) ) $!%61 #,
Berdasarkan hasil penelitian terhadap kepala puskesmas melalui kuestioner dan observasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pegawai Puskesmas Garuda memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, karena sudah tidak dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala puskesmas berdasarkan hasil observasi langsung dan kuestioner.
4) ) #(#,
Berdasarkan hasil penelitian dan masukan dari responden selama penelitian, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah :
1. Kedisiplinan pegawai Puskesmas Garuda perlu dipertahankan, antara lain dengan cara :
a. Meningkatkan balas jasa bagi para pegawai puskesmas. b. Peningkatan komunikasi antara pimpinan dan parapegawainya
2. Diadakannya pelatihan berkala baik untuk pimpinan maupun bagi para pegawai puskesmas yang dapat meningkatkan kedisiplinan. Seperti pelatihan cara berkomunikasi dan berinteraksi, penjabaran dan sosialisasi mengenai tujuan dari puskesmas, dan sebagainya.
3. Sebaiknya menggunakan uji validitas dan uji reabilitas instrumen yang lebih kompeten daripada sekedar expert judgement/ face validity.
(6)
Azrul Azwar. 2005. # - Edisi tiga. Jakarta : Binarupa Aksara
Departemen Kesehatan RI. 1991. # - * # $ .. Jakarta :
Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi.
Departemen Kesehatan RI. 2002. //.01 # 0 * # .
Jakarta : Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi.
Fandi Tjiptono dan Anastasia Diana. 2001. ! 2 0 . Edisi
Revisi. Yogyakarta : ANDI.
Faustino Cardoso Gomes. 2003. 0 * 3 % 0 Edisi 2.
Yogyakarta : ANDI.
Gouzali Saydan. 1996. 0 * 3 % 0 4 3 #
0 Jakarta : Djambatan
Malayu S.P. Hasibuan. 2003. 0 * 3 % 0 . Edisi Revisi.
Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono. 2001. 0 # . Bandung : ALFABETA.
Sondang P. Siagian. 1983. 5 - # .