LEGAL PROTECTION OF CHILDREN EXPERIENCING VIOLENCE IN NURSERY (DAY CARE) VIEWED FROM LAW NUMBER 35 OF 2014 CONCERNING THE AMENDMENT OF LAW NUMBER 23 OF 2002 CONCERNING THE PROTECTION OF CHILDREN.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MENGALAMI
KEKERASAN DI TEMPAT PENITIPAN ANAK (DAY CARE) DITINJAU
DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

ABSTRAK

Anak merupakan amanah dan anugerah dari Tuhan Yang Maha
Esa yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia.
Kesibukan orang tua bekerja di luar rumah terkadang membuat
pemenuhan hak anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi
terbengkalai. Menjamurnya Tempat Penitipan Anak atau biasa disebut
dengan Day Care di berbagai daerah di Indonesia seringkali dianggap
sebagai solusi untuk memenuhi hak anak. Kenyataannya, tujuan Tempat
Penitipan Anak untuk memenuhi hak anak tidak berjalan dengan baik.
Terdapat beberapa kasus dimana anak yang seharusnya mendapatkan
pengasuhan yang baik dari pihak Tempat Penitipan Anak ternyata
mengalami kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan
menentukan upaya pemenuhan hak anak yang mengalami kekerasan di
Tempat Penitipan Anak serta mengkaji akibat hukum bagi Tempat

Penitipan Anak yang terbukti melakukan kekerasan.
Metode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis
normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data
sekunder sementara data primer diperlukan sebagai penunjang untuk
melengkapi kekurangan dari data sekunder. Spesifikasi penelitian
menggunakan metode deskriptif analitis yaitu penelitian yang
menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan
dengan teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif. Adapun
metode analisis yang digunakan adalah normatif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemenuhan hak anak
korban kekerasan yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak telah dijamin
oleh Undang-undang Perlindungan Anak dalam bentuk pemberian
perlindungan khusus, namun dalam pelaksanaannya belum semua anak
korban kekerasan di Tempat Penitipan Anak mendapatkan perlindungan
khusus sehingga Undang-undang Perlindungan Anak belum berjalan
dengan baik. Akibat hukum bagi Tempat Penitipan Anak yang terbukti
melakukan kekerasan terhadap anak berupa pencabutan izin pendirian
Tempat Penitipan Anak.

iv