Peserta SNMPTN Menurun.

RADAR BA1~DUNG CE!:""

o Senin o Selasa

1
17

---

~3
18

o Jan

0

19
Peb

456
20


C) Rabu
7
22

21

o Mar OApr

OMei

.

Kamis

0

o Sabtu 0 Minggu

Juma!


8
9
10
',1
23
24
;~5
26
--OJun
8Jul
0 Ags

12
27
- ,OScp

13

14

15
16
28
29
30
31
- - - .-.
o Ok! ONov ODes

RACHMAHIRADAR BANDUNG

SERIUS: Para peserta serius mengerjakan soal-soal di hari pertama
SNMPTN di Aula Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati U.kur,
kemarin (117).

Peserta SNMPTN Menurun
SEPERTINY A trend penurunan
peserta Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) hanya terjadi di Bandung saja.
Soalnya, di kota besar lainnya,

seperti Surabaya justru peserta
SNMPTN mengalami peningkatan.
Itu diungkapkan Rektor Unpad,
Ganjar Kurnia saat meninjau lang-

Kliping

sung pelaksanaan SNMPTN bersama tiga rektcir perguruan tinggi
lainnya di Gedung Labtek V ITS.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena di Surabaya informasi
yang kami peroleh peserta SNMPTN
justru meningkat.
.

Humas
-

Unpad
--


!,eser1tl..; Baca Ha'-4..

2009

Peserta SNMPTN Menurun
Sambungan

dari Hal J

Bahkan kabamya mencapai angka 60 ribu peserta," ujar Ganjar
kemarin.
Ganjar sendiri menyayangkan
kecilnya jumlah peserta dari
Jabar. "Sebagai gambaran di
SMUP (Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran) siswa di
Jabar yang masuk ke Unpad
sedikit, apalagi dari wilayah
Priangan. Saya khawatir di
SNMPTN siswa di Jabar .tidak
bisa bersaing aengan siswa di

luar Jabar. Mudah-mudahan
tidak terjadi di SNMPTN),"
ungkapnya.
Tahun ini, Unpad sendiri tercatat
sebagai perguruan tinggi (PTN)
di Panlok Bandung yang menyediakan kuota terbanyak dengan 3.800 kursi. Sedangkan ITB
menyediakan 1. I40 kursi, UPI
2.345 kursi, dan UIN SaD 680
kursi. Panitia SNMPTN menyebutkan, jumlah tersebut dapat
berubah sebagai antisipasi penambahan kapasitas.
Sementara itu hari pertama
pelaksanaan
SNMPTN yang
diikuti sebanyak 25.378 peserta
membawahi 89 sublokasi dengan
1.400 ruangan yang disiapkan.
"Ujian dimulai tepat pukul 08.00
WIB," ujar Asep Gana Suganda,
Sekretaris Panlok SNMPTN
Bandung, kemarin( 1/7).

Asep mengungkapkan panitia
mencatat satu peserta mengundurkan diri karena menolak
mengikuti ujian. Sebelumnya ia
mengajukan penambahan waktu, namun ditolak panitia. "Dia
kesiangan
- -- kebetulan "Iokasinya
~

di ITB, terus meminta pen ambahan waktu karena dia terlambatnya lebih dari 30 menit
bahkan dia meminta penambahan waktu. Tentu saja tidak
kami izinkan. Dan akhirnya dia
memutuskan untuk mengundurkan diri," terangnya.
Selain itu dua peserta SNMPTN mengaku nyasar, dan
akhirnya harus mengikuti ujian
di ruang panitia, karena lokasi
ujian peserta itu dengan panitia
cukup jauh. "Kami akhirnya
memutuskan agar.kedua peserta
itu ujian di ruang panitia, namun
besok (hari ini) mereka harus

ujian di lokasi yang telah ditetapkan," jelasnya.
Salah satu peserta yang nyasar Yuli Rantini, 17, menyebutkan, keterlambatan dirinya
karena ia tidak melakukan pengecekan lokasi ~ehari sebelumnya karena baru datang ke
Bandung. "Saya nginepnya di
Garut, tadi saya datang dari
Garut terus saya datang ke
panitia dulu untuk menanyakan
lokasi ujian, tapi karenajauh dan
waktunya mepet saya diminta
unuk ujian di ruang panitia," ujar
siswa asal Riau itu.
Sementara itu, beberapa peserta' tunanetra mengaku kesulitan mengerjakan Tes Potensi
Akademik (TPA). Salah satu
peserta tuna netra, Anita Mustika (19) mengungkapkan,
ia
hanya mampu mengerjakan dua
soal analisis gambar dari 10 soal
yang diujikan. "Terlalu sulit
dideskripsikan," ujar Atika, rekan
yang membantu membacakan

soal (reader) kepada Anita
-

,_.

~-

Mustika, yang ditemui usai
pelaksanaan TPA di Gedung
Benny Subianto Institut Teknologi Bandung (ITB) Lantai tiga.
Atika menyebutkan,
selain
soal bagian gambar yang dinilai
cukup suI it dibacakan,
soal
pada bagian penalaran logis
juga dinilai terlalu panjang.
"Peserta yang saya bantu banyak meminta pertanyaan dan
jawaban dibacakan ulang, sehingga hal ini tentu memakan
waktu yang cukup lama, padahal waktu yang disediakan

hanya satu jam untuk 55 soal,"
ungkap Atika.
Sulitnya soal TPA ini juga
diungkapkan seorang reader,
Peter yang mengaku tidak satupun soal bagian gambar dijawab oleh peserta yang dibantunya. "Soalnya sulit sekali. Saya
benar-benar tidak dapat membantu peserta," keluh Peter yang
berpengalaman menjadi reader
bahasa Inggris dan bahasa
Jerman bagi guru-guru tunanetra.
Ketua SNMPTN Panitia Lokal
Bandung, Adang Surahman,
mengatakan,
pihaknya akan
melakukan evaluasi terhadap
soal TPA terutama pelaksanaan
ujian TPA tersebut untuk kali
pertamanya di SNMPTN. "Tidak ada dispensasi bagi peserta
tunanetra. Namun, hal ini tetap
akan kami evaluasi," jelasnya.
TPA merupakan mata ujian

baru yang ditambahkan pada
pelaksanaan SNMPTN tahun
ini. Peserta diberikan 55 soal
dengan empat bagian di dalamnya yang diselesaikan dalam
waktu
satu jam.
(tie)~
~.,
CL: I