ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. H KHUSUSNYA Tn. H DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN: GASTRITIS DI WILAYAH PUSKESMAS GROGOL I.

0

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA Tn. H KHUSUSNYA Tn. H DENGAN
GANGGUAN PENCERNAAN: GASTRITIS
DI WILAYAH PUSKESMAS GROGOL I

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh :
AYU ASTUTI
J.200.070.060

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

1


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang wajib
di penuhi seorang manusia untuk bertahan hidup. Keadaan ini dibuktikan
dengan adanya sistem pencernaan atau traktus gastrointestinal yang
merupakan salah satu sistem yang mendukung tubuh manusia. Sistem
pencernaan atau gastrointestinal terdiri dari beberapa organ, yaitu mulut,
esofagus, gaster, colon dan anus. (Mansjoer A, 2000 ).
Sistem pencernaan akan terganggu apabila salah satu atau beberapa
organ pencernaan terjadi inflamasi, kerusakan, maupun ketidaknormalan.
Salah satu gangguan pencernaan yang paling sering dijumpai dan diderita
masyarakat adalah gastritis atau di masyarakat umum sering disebut
dengan penyakit maag atau dalam istilah kesehatan dikenal dengan
gastritis.
Budiana (2006), mengatakan bahwa Gastritis ini terbesar di seluruh
dunia dan bahkan diperkirakan diderita lebih dari 1,7 milyar. Pada negara
yang sedang berkembang infeksi diperoleh pada usia dini dan pada negara
maju sebagian besar dijumpai pada usia tua.

Pada

tahun

1979

seorang

pakar

patologi

dan

peneliti

berkebangsaan Australia John Robin Warren (lahir pada 11 Juni 1937 di

1


2

Adelaide) berhasil menemukan bakterium Helicobacter pylori. Bersama
dengan rekannya Barry Marshall, Warren membuktikan bahwa bakterium
tersebut merupakan penyebab sakit maag atau gastritis
Awalnya Warren telah bertahun-tahun mengamati asalnya bakteri
di lambung pasien gastritis, namun ia tidak menyampaikannya di forum
ilmiah. Saat itu pendapat tentang peran utama asam lambung yang
berlebihan sebagai penyebab sakit maag masih dominan. Akhirnya pada
tahun 1982, bersama dengan Marshall, Warren melaporkan hasil penelitian
dalam bentuk surat singkat di majalah Lancet tentang organisme mirip
Campylobacter. Penelitian selanjutnya memperkuat bukti bahwa infeksi
kuman itu merupakan penyebab penyakit maag.
Angka kejadian infeksi Gastritis Helicobacter Pylory pada
beberapa daerah di Indonesia menunjukkan data yang cukup tinggi.
Menurut Maulidiyah dan Unun (2006), di Kota Surabaya angka kejadian
Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan di Medan angka
kejadian infeksi cukup tinggi sebesar 91,6%. Di Jawa, khususnya Jawa
Tengah, penyakit gastritis ini mencapai 47%.
Adanya penemuan infeksi Helicobacter Pylory ini mungkin

berdampak pada tingginya kejadian Gastritis. Faktor etiologi Gastritis
lainnya adalah asupan alkohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan
berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%) (Herlan,
2001).

3

Dari hasil penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita
Gastritis antara pria dan wanita, ternyata Gastritis lebih banyak pada
wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia.
Di Inggris 6-20% menderita Gastritis pada usia 55 tahun dengan
prevelensi 22% insiden total untuk segala umur pada tahun 1988 adalah 16
kasus/1000 pada kelompok umur 45-64 tahun. Insiden sepanjang usia
untuk Gastritis adalah 10% (Harun Riyanto, 2008).
Banyak orang umum yang berpendapat bahwa nyeri pada perut
atau nyeri epigastrum adalah hal yang biasa, hanya ditangani dengan
analgetik dan antasit saja. Padahal gastritis merupakan salah satu penyakit
yang mudah sekali berulang, peanganan yang paling mudah untuk
menangani gastritis adalah makan yang teratur, menghindari makanan
yang mudah mengiritasi lambung, dan menghindari lelah dan stress.


4

B. Identifikasi Masalah
Bagaimana penerapan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga
Tn. H khususnya Tn. H dengan ganngguan pencernaan: gastritis di
wilayah Puskesmas Grogol I.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui penerapan asuhan keperawatan
keluarga pada keluarga Tn. H khususnya Tn. H dengan gangguan
pencernaan: gastritia di wilayah puskesmas Grogol I.
2. Tujuan khusus
a. Melaksanakan pengkajian pada keluarga Tn. H dengan salah satu
anggota keluarga yaitu Tn. H yang menderita gastritis.
b. Merumuskan dan menegakkan diagnose keperawatan pada
keluarga Tn. H dengan salah satu anggota keluarga yaitu Tn. H
yang menderita gastritis. .
c. Menyusun intervensi keperawatan pada keluarga Tn. H dengan
salah satu anggota keluarga yaitu Tn. H yang menderita gastritis. .

d. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga Tn. H dengan salah
satu anggota keluarga yaitu Tn.H yang menderita gastritis.

5

e. Melaksanakan evaluasi pada keluarga Tn. H dengan salah satu
anggota keluarga yaitu Tn.H yang menderita gastritis.
D. Manfaat
1. Bagi Rumah sakit
Membantu meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas
khususnya asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota
keluarga menderita gastritis.
2. Bagi perawat
Membantu

meningkatkan

keterampilan

perawat


dalam

melakukan asuhan keperawatan keluarga khususnya pada keluarga
dengan salah satu anggota keluarga menderita gastritis.
3. Bagi Instalasi Akademik
Menambah

wawasan

dan

pengetahuan

tentang

asuhan

keperawatan keluarga khususnya pada keluarga dengan salah satu
anggota keluarga menderita gastritis.

4. Bagi Pasien dan Keluarga
Menambah wawasan dan pengetahuan pasien dan keluarga di
bidang kesehatan, dalam memberikan perawatan pada anggota
keluarga yang sakit, khususnya anggota keluarga menderita gastritis

6

5. Bagi Pembaca
Memberikan

informasi

mengenai

masalah

keperawatan

keluarga khususnya asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu
anggota keluarga menderita gastritis.


Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.H DENGAN MASALAH UTAMA “DIABETES MELITUS” KHUSUSNYA PADA TN.H, DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAYENGAN SURAKARTA.

0 5 7

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H KHUSUSNYA PADA Ny.R DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER : HIPERTENSI DI DESA KALIWINGKO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL 1 SUKOHARJ.

0 0 6

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN: ASMA BRONKHIAL PADA Tn. M DI WILAYAH PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO.

0 2 5

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER: HIPERTENSI PADA Ny. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA 1.

0 0 5

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A KHUSUSNYA PADA Ny. S DENGAN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI.

0 0 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PERSYARAFAN : Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A Dengan Masalah Utama Gangguan Persyarafan : Stroke Non Hemoragik Pada Tn. A Di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Sukoharjo.

0 2 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PERSYARAFAN : Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A Dengan Masalah Utama Gangguan Persyarafan : Stroke Non Hemoragik Pada Tn. A Di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Sukoharjo.

0 2 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : HIPERTENSI Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Pada Tn. S Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangrah Surakarta.

0 0 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.S Khususnya Pada Tn.S Dengan Tuberkulosis (TBC) Di Puskesmas Sangkrah Surakarta.

0 2 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.S Khususnya Pada Tn.S Dengan Tuberkulosis (TBC) Di Puskesmas Sangkrah Surakarta.

0 0 15