2. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Penyusunan
Rencana Kerja Sekolah (RKS)
Bahan Pembelajaran
Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
2011

Bahan Ajar
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah
Tim Pengembang Bahan Ajar
Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Pengarah

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
Dr. Abi Sujak

Prof. Dr, Siswandari, M.Stats

Penanggung Jawab

Dr. Abdul Kamil Marisi

Tim Penulis

Medira Ferayanti, S.S, M.A

Kepala BPSDMP-PMP
Kepala Pusbangtendik
Kepala LPPKS

Drs. Joko Wardjojo, MT
Joko Priyadi, S.Pd

Tim Produksi

Ady Saefudin, S.Pd

Ghandi Kusuma Jaya, S.T
Indah Mustika Rini, S.Pd
Siti Budiyah, S.Si

Diterbitkan Oleh
LPPKS, Karanganyar
@2011

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopy, atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari LPPKS.

KATA PENGANTAR
Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah
mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010
tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas
ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses
pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan
pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah
Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus

seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan
Calon Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah
tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok
dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan
sekolah.

Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai
dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk
pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan
pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran,
pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi
kepala sekolah menujukkan peningkatan yang signi�ikan dan pada gilirannya akan
dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara
berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan
berdampak pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah,
berjiwa wirausaha, dan profesional.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan
pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita
semua.
Surakarta, Juni 2011

Kepala LPPKS

Prof. Dr. Siswandari, M.Stats

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

i

ii

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Tentang Bahan Ajar Ini
Kompetensi yang Diharapkan
Ruang Lingkup Materi
Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran 1
MENGENAL EVALUASI DIRI SEKOLAH
Materi
Penugasan
Kegiatan Pembelajaran 2
INSTRUMEN EDS
Bentuk instrumen
Bukti Fisik
Deskripsi Indikator
Tahapan Pengembangan
Rekomendasi
Studi Kasus
Penugasan
Re�leksi
Kegiatan Pembelajaran 3
PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)
Penugasan
Materi
Latihan


i
iii
1
2
3
4
6
6
7
8
11
11
11
11
11
12
13
14
15
16

17
17
18
21
23

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

iii

iv

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

Tentang Bahan Ajar Ini
Di dalam lingkungan sekolah/ madrasah,
perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen
memegang peran penting untuk sebuah upaya
kemajuan sekolah. Rencana diibaratkan seperti suatu
peta. Ketika rencana telah dibuat, anda dapat selalu

melihat sejauh mana kemajuan yang telah dibuat,
dan seberapa jauh posisi anda dari tujuan yang telah
dicanangkan. Dengan mengetahui dimana posisi
anda sekarang, anda dapat mengambil keputusan
kemana akan pergi atau apa yang akan anda lakukan
berikutnya.
Mengingat betapa pentingnya perencanaan
ini, setiap sekolah/ madrasah membutuhkan
perencanaan yang terprogram dan terarah, yang
meliputi rencana jangka menengah dan pendek. Hal
ini diperkuat dengan diterbitkannya Permendiknas
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
yang menyatakan bahwa sekolah harus membuat
Rencana Kerja Sekolah yang terdiri dari Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT). RKJM menggambarkan tujuan
yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun,
sedangkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dicapai
dalam kurun waktu tahunan. Permendiknas tersebut
juga menyatakan bahwa RKT adalah rencana kerja

tahunan sekolah/madrasah yang berdasar pada
rencana kerja jangka menengah (empat tahunan)
yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) sebagai
istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan
Belanja Sekolah/Madrasah (RAPB-S/M).

Peraturan lain yang mendukung perencanaan
program sekolah ini adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

1

Penyelenggaraan Pendidikan pasal 51 menyatakan,
bahwa satuan pendidikan harus membuat kebijakan
tentang perencanaan program dan pelaksanaannya
secara transparan dan akuntabel. Kebijakan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada pasal

51, oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan
pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah
dituangkan dalam : 1). rencana kerja tahunan satuan
pendidikan; 2). anggaran pendapatan dan belanja
tahunan satuan pendidikan; dan 3). peraturan
satuan atau program pendidikan.
Seorang calon kepala sekolah/ madrasah
diharapkan memahami cara penyusunan rencana
jangka menengah dan pendek. Dengan memiliki
pemahaman terhadap aspek ini, diharapkan calon
kepala sekolah/ madrasah ini dapat mengurutkan
program prioritas dan dapat memastikan kemajuan
implementasi rencana tersebut.
Nah, apakah anda siap untuk belajar lebih banyak
tentang materi dalam modul ini? Saya harap
iya, karena mempelajari penyusunan RKJM dan
RKAS ini merupakan salah satu bekal anda untuk
menjadi kepala sekolah/ madrasah yang mampu
berkontribusi untuk peningkatan mutu sekolah
melalui perencanaan program sesuai dengan

kebutuhan/ kondisi nyata sekolah/ madrasah.

Kompetensi yang Diharapkan
Pada akhir pembelajaran modular ini, anda akan
mendapatkan pengetahuan tentang penyusunan
rencana jangka menengah dan jangka pendek.

2

Secara spesi�ik, anda akan dapat melakukan hal-hal

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

di bawah ini setelah menyelesaikan modul ini:

1. Menjelaskan konsep EDS.
2. Mengisi instrumen EDS dengan baik.
3. Menyusun RKJM berdasarkan rekomendasi pada
instrumen EDS.
4. Menyusun RKAS dengan mengutamakan
program-program prioritas
Target pencapaian di atas sangat bermanfaat
untuk membantu anda : a) menilai penguasaan
anda terhadap materi di atas, b) membuat rencana
individu untuk meningkatkan kompetensi anda
dalam penyusunan RKS (RKJM dan RKAS)

Ruang Lingkup Materi
Untuk membekali calon kepala sekolah/ madrasah
ini tentang perencanaan jangka menengah dan
pendek ini, tiga unit kegiatan pembelajaran akan
disajikan dalam modul ini, yaitu:
- Kegiatan belajar 1 : Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
- Kegiatan belajar 2 : Penyusunan Rencana Kerja
sekolah (RKS)

Nomor dalam kegiatan pembelajaran ini
mewakilkan urutan prasyarat materi dalam modul
ini. Pada kegiatan pembelajaran 1, peserta akan
diminta untuk belajar cara mengisi instrumen
EDS serta membuat rekomendasi perbaikan dan
pengembangan sekolah/madrasah. Hasil pengisian
instrumen ini akan menjadi dasar dalam penyusunan
RKS (kegiatan pembelajaran 2).

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

3

Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
mempelajari materi ini mencakup aktivitas individual dan kelompok.

Di dalam In Service Learning I, aktivitas individual
meliputi:
1. merenungkan/ menjawab pertanyaan (apersepsi)
2. melakukan latihan/tugas/memecahkan kasus
3. membaca materi
4. melakukan re�leksi
5. membaca referensi lainnya
Sedangkan aktivitas kelompok meliputi:
1. mendiskusikan materi dan tugas,
2. sharing pengalaman dalam melakukan latihan
dan memecahkan kasus,
3. role play

Aktivitas individu adalah hal yang utama. Sedangkan
aktivitas kelompok lebih merupakan forum untuk
berbagi, memberikan pengayaan dan penguatan
terhadap kegiatan yang telah dilakukan masingmasing individu. Dengan mengikuti langkah-langkah
belajar di atas, diharapkan para calon kepala sekolah/
madrasah dapat secara individu dan bersama-sama
meningkatkan kompetensinya untuk menyiapkan
diri mereka sebagai kepala sekolah/ madrasah.

4

Untuk On the Job Learning, peserta akan diminta
untuk menyusun rencana tindak kepemimpinan.
Rencana tindak ini akan disesuaikan dengan hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian
(AKPK) calon. Setiap calon akan membuat rencana
tindakan yang berbeda sesuai dengan hasil AKPK
mereka. Akan tetapi, setiap calon mestinya akan
membuat RKS yang akan mewadahi program/

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

kegiatan mata diklat lainnya
peningkatan kompetensi calon.

dalam

rangka

Dalam kegiatan In Service Learning 2, peserta diminta
untuk memaparkan hasil On the Job Learning di atas,
dengan melampirkan semua bukti dan dokumen
dalam portofolio peserta.

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

5

Kegiatan Pembelajaran 1

MENGENAL
EVALUASI DIRI SEKOLAH

Seorang kepala sekolah/ madrasah memiliki
peranan yang sangat penting dalam memajukan
sekolah/ madrasah. Kepala sekolah/madrasah
diharapkan dapat menjadi lokomotif dan
kekuatan untuk membimbing, menjadi contoh,
serta menggerakkan para pendidik dan tenaga
kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
yang telah dirumuskan.

Pencapaian tujuan pendidikan ini harus didukung
oleh penyusunan dan implementasi programprogram yang terarah, sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan nyata sekolah/ madrasah. Untuk itu,
diperlukan data dan informasi yang relevan. Dengan
menggunakan instrumen Evaluasi Diri Sekolah, data
dan informasi ini dapat dikumpulkan.
Bahan pembelajaran ini akan membahas bagaimana
sekolah/ madrasah melaksanakan EDS dalam
mengevaluasi pelaksanaan kinerja sekolah dipandang
berdasar SPM dan SNP. Untuk membahas hal ini
dengan jelas perlu dibarengi dengan mempelajari
Instrumen EDS itu sendiri dan mempraktekkannya.

6

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

Materi
Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah adalah EDS/M
adalah proses Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah
yang bersifat internal untuk melihat kinerja sekolah
berdasarkan SPM dan SNP yang hasilnya dipakai
sebagai dasar Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/
Madrasah dan sebagai masukan bagi perencanaan
investasi pendidikan tingkat kab/kota.

Proses Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah
merupakan
siklus,
yang
dimulai
dengan
pembentukan Tim Pengembang Sekolah (TPS),
pelatihan penggunaan instrumen, pelaksanaan EDS
di sekolah dan penggunaan hasilnya sebagai dasar
penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS. Sekolah
melakukan proses EDS setiap tahun sekali. EDS/M
dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)
yang terdiri atas: Kepala Sekolah, wakil unsur guru,
wakil Komite Sekolah, wakil orang tua siswa, dan
pengawas.
Proses EDS ini secara mendasar menjawab 3 (tiga)
pertanyaan kunci di bawah ini, yaitu:

1. Seberapa baikkah kinerja sekolah kita? Hal ini
terkait dengan posisi pencapaian kinerja untuk
masing-masing indikator SPM dan SNP.
2. Bagaimana kita dapat mengetahui kinerja sekolah?
Hal ini terkait dengan bukti apa yang dimiliki
sekolah untuk menunjukkan pencapaiannya.
3. Bagaimana kita dapat meningkatkan kinerja?
Dalam hal ini sekolah melaporkan dan
menindaklanjuti apa yang telah ditemukan
sesuai pertanyaan di nomor 2 dan nomor 3
sebelumnya.
EDS amat diperlukan oleh sekolah karena evaluasi
ini adalah evaluasi internal yang dilakukan oleh dan

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

7

untuk sekolah sendiri guna mengetahui kekuatan
dan kelemahannya sendiri , semacam cermin muka
yang dapat dipakai dalam melihat kekuatan dan
kelemahannya sendiri untuk selanjutnya dipakai
dasar dalam upaya memperbaiki kinerjanya.

Penugasan
Evaluasilah diri anda, apakah anda sudah
menjadi orang tua yang baik? Kemukakan
alasan anda !
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
.

Sebelum mengenal instrumen EDS, anda akan diajak
untuk mengenal bagian-bagian dalam instrumen
EDS
dengan cara melakukan kegiatan berikut ini.

8

1. Lakukan brainstorming tentang indikator
apa sajakah yang menunjukkan bahwa anda
sudah atau belum menjadi orang tua yang
baik (fasilitator akan membimbing anda untuk
melakukan brainstorming).
2. Instrumen evaluasi diri anda ada pada halaman 4.
Adapun yang dimuat dalam instrumen tersebut
adalah hal-hal sebagai berikut:
a. Standar : Menjadi orang baik.
b. Komponen : Menjadi orang tua yang baik.
c. Indikator umum: (hasil brainstorming)
d. Indikator khusus/ rinci: (hasil brainstorming)
e. Bukti �isik (bukti �isik yang dapat anda
tunjukkan jika anda telah memenuhi indikatorindikator tersebut) :

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

f. Deskripsi komponen sesuai dengan bukti
�isik dan indikator (uraikan komponen di atas
sesuai dengan kondisi nyata sekolah dengan
mengacu kepada bukti �isik dan indikator
rinci):
g. Tahap pengembangan (1, 2, 3 atau 4) (Dari
indikator rinci, susunlah tahap pengembangan
1, 2, 3 dan 4, dengan acuan tahap pengembangan
1 adalah tahap terendah yang merupakan
tahap dimana anda belum memenuhi satupun
indikator yang telah dirinci. Tahap 2, adalah
tahapan dimana anda baru memenuhi sedikit
dari indikator yang telah dirinci. Tahap 3
adalah tahapan dimana anda sudah memenuhi
sebagian atau sebagian besar dari indikator
tersebut. Sedangkan, tahap 4 adalah tahapan
dimana anda telah memenuhi semua indikator
untuk menjadi orang tua yang baik :
h. Rekomendasi untuk peningkatan dan
pengembangan (Setelah anda mengidenti�ikasi
dimana tahap pengembangan anda sekarang,
susunlah rekomendasi untuk meningkatkan
atau mengembangan tahap pengembangan
anda. Rekomendasi yang disusun hendaklah
rekomendasi yang praktis/ operasional, dan
tidak normatif atau hanya sekedar wacana).

Isilah setiap komponen di atas (a-h) pada instrumen
evaluasi diri yang telah disediakan pada halaman 4.

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

9

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH
1. STANDAR : MENJADI ORANG BAIK
Komponen

1.1. PERAN SAYA SEBAGAI ORANG TUA SUDAH
SESUAI DENGAN NORMA

1.1.1.
Dstnya.

Indikator (UMUM)

1. MENJADI ORANG BAIK (STANDAR)

1.1. SEBAGAI ORANG TUA, PERAN SAYA SUDAH SESUAI DENGAN NORMA (KOMPONEN)
1.

TOR)

Bukti-bukti Fisik

Tahap ke-4

Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik

Tahap Pengembangan

Tahap ke-3

Tahap ke -2

Tahap ke-1

Rekomendasi

Dengan melakukan tugas di atas, diharapkan anda sudah
tidak asing lagi dengan bagian-bagian dalam instrumen
EDS, dan sudah mengerti konsep serta bagian-bagian
instrumen EDS. Dengan melakukan kegiatan ini,
diharapkan anda dapat mengisi instrumen EDS dengan
baik.

10

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

Kegiatan Pembelajaran 2

INSTRUMEN EDS

Bentuk instrumen
Instrumen EDS/M terdiri dari 8 (delapan) standar
nasional pendidikan yang dijabarkan ke dalam
26 komponen dan 60 indikator. Setiap standar
terdiri atas sejumlah komponen yang mengacu
pada masing-masing standar nasional pendidikan
sebagai dasar bagi sekolah dalam memperoleh
informasi kinerjanya yang bersifat kualitatif. Setiap
komponen terdiri dari beberapa indikator yang
memberikan gambaran lebih menyeluruh dari
komponen yang dimaksudkan.

Bukti Fisik

Bukti fisik yang tersedia digunakan sebagai
bahan dasar untuk menggambarkan kondisi
sekolah terkait dengan indikator yang dinilai.
Bukti fisik tersebut misalnya catatan kajian,
hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi
dengan pemangku kepentingan seperti komite
sekolah, orangtua, guru-guru, siswa, dan unsur
lain yang terkait.
Deskripsi Indikator

Kolom ringkasan deskripsi indikator berdasarkan
bukti fisik pada instrumen EDS/M diisi uraian
singkat yang menjelaskan situasi nyata yang
terjadi di sekolah sesuai dengan indikator
pada setiap komponen yang mengacu kepada
Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional
Pendidikan.

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

11

1.

ISI

1.1.1

Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan

1.1.

STANDAR

Kurikulum sudah sesuai dan relevan

panduan disusun BSNP
Bukti-Bukti Fisik

KOMPONEN

INDIKATOR

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Check list pada tahapan pengembangan
yang sesuai dengan kondisi sekolah
Tahapan Pengembangan

Tahap Ke-4
Kurikulum
kami

Tahap Ke-3

sekolah

dissun

Kurikulum

dan kami

Tahap Ke-2

sekolah

disusun

dan

dikembangkan

dikembangkan sesuai

panduan BSNP dan

BSNP

sesuai

dengan

menjadi

rujukan

kurikulum

sekolah

dengan

panduan

bagi pengembangan

Kurikulum

Tahap Ke-1

sekolah

kami disusun mengikuti
panduan
disusun
masih

BSNP

yang

namun

memerlukan

pengembangan

K u r i k u l u m
sekolah
belum

kami

sepenuhnya

mengikuti

panduan

yang disusun BSNP

lainnya yang memiliki
karakteristik
sama

yang

Rekomendasi

Tahapan Pengembangan
Deskripsi indikator berdasarkan bukti �isik menjadi rujukan bagi anggota TPS
untuk menentukan posisi tahapan pengembangan sekolah.

Sekolah kemudian membandingkan deskripsi setiap indikator dengan
rubrik yang ada dibawahnya untuk melihat posisi tahapan pencapaian.
Sekolah kemudian memilih rubrik yang lebih mendekati atau sama dengan
deskripsi sekolah untuk kemudian memberi tanda centang (√) pada tahapan
pengembangan yang sesuai.
Tahapan pengembangan ini memiliki makna sebagai berikut:
1. Tahap ke-1, belum memenuhi SPM. Pada tahap ini, kinerja sekolah
mempunyai banyak kelemahan dan membutuhkan banyak
perbaikan.

12

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

2. Tahap ke-2, memenuhi SPM. Pada tahap ini,
terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan
tetapi masih sangat butuh perbaikan.
3. Tahap ke-3, memenuhi SNP. Pada tahap ini,
kinerja sekolah baik, namun masih perlu
peningkatan.
4. Tahap ke-4, melampaui SNP. Pada tahap
ini, kinerja sekolah sangat baik, melampaui
standar yang telah ditetapkan.

Tahapan pengembangan bisa berbeda dalam
indikator yang berbeda pula. Hal ini penting sebab
sekolah harus menilai kinerja apa adanya. Dalam
pelaksanaan EDS/M yang dilakukan setiap tahun,
sekolah mempunyai dasar nyata indikator atau
komponen atau standar mana yang memerlukan
perbaikan secara terus-menerus.
Rekomendasi

Setelah menentukan tahapan pengembangan, sekolah
kemudian menyusun rekomendasi berdasarkan bukti
�isik, deskripsi, dan tahapan pengembangan untuk
setiap indikator. Rekomendasi tidak hanya difokuskan
pada indikator yang dianggap lemah namun juga
disusun untuk setiap indikator yang telah mencapai
standar nasional pendidikan. Sehingga rekomendasi
ini dapat digolongkan dengan rekomendasi perbaikan/
peningkatan dan rekomendasi pengembangan.

Rekomendasi ini kemudian direkap sebagai
dasar masukan dalam penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS).

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

13

Studi Kasus
Sebelum mengisi instrumen EDS, mari lakukan halhal berikut terlebih dahulu.

1. Pelajari studi kasus dari SMAN Senyum Merona,
Kota Yahya.
2. Setelah mempelajari studi kasus tersebut, jawablah
pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan di
bawah studi kasus tersebut!
Sekolah Senyum Merona,

“Sekolah Senyum Merona berdiri sejak tahun 1955. Sekolah ini
memiliki Visi “Karya bagi pendidikan yang berprestasi, berdisiplin dan
berwawasan lingkungan” serta Misi “Menyelenggarakan pendidikan
bermutu dan terjangkau dalam mencapai 8 Standar Nasional
Pendidikan”.
Dari data yang ada di sekolah, diketahui bahwa:
No
1
2
3

Rata-rata Nilai Ujian Nasional 3 Tahun Terakhir

Tahun

Bahasa Indonesia

Matematika

2005/2006

9,40

9,00

Pelajaran

2006/2007
2007/2008

TT

TR

RT

9,00

4,13

6,11

9,00

Hasil Wawancara:

4,60
4,60

7,01
6,11

TT

TR

RT

9,33

5,00

7,88

9,33

4,33
5,00

6,03
7,88

Bahasa Inggris

IPA

TT

TR

RT

TT

TR

RT

8,13

5,60

7,05

9,66

6,00

6,23

8,40
8,80

5,00
5,60

6,02
7,05

-

8,50

-

5,00

-

6,80

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini cukup baik sebab disamping
sebagian besar para gurunya memenuhi kuali�ikasi (sudah berijazah
S1), mereka juga selalu mencoba untuk memenuhi stándar untuk
setiap mata pelajaran.

Para guru melaksanakan tugasnya dengan serius dan mereka juga
mencoba mengembangkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
Ada beberapa guru yang telah memakai pendekatan PAKEM/CTL.
Para guru yang telah melaksanakan PAKEM/CTL ini cukup inovatif,

14

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

mereka menggunakan sumber belajar yang tidak
terbatas hanya pada buku pelajaran/buku paket
saja – semua bisa dijadikan sebagai sumber
belajar. Belajar dapat dilakukan di luar gedung
kelas seperti di kebon, pekarangan, sawah, pasar
dll. Guru juga banyak memakai alat bantu dan
pajangan dalam pembelajaran.

Para guru juga telah mengembangkan silabus
dan RPP, hanya saja sebagian besar lebih banyak
“mengambil dari pihak lain” (cut and paste). Ini
disadari Kepala sekolah sehingga dia sudah
merencanakan memberikan pemantapan para
guru dalam membuat silabus dan RPP dengan
mendatangkan guru yang handal dari sekolah
lain untuk melakukan pendampingan dan “on the
job training”.

Penugasan
Kerjakan latihan berikut secara berkelompok!

1. Identi�ikasi masalah yang terkait dengan standar
proses pada studi kasus di atas !
2. Setelah SNP diidenti�ikasi, pilihlah komponen
yang ada pada SNP tersebut.
3. Setelah itu, tulislah bukti-bukti �isik yang anda
temukan pada kasus di atas.
4. Bandingkan bukti-bukti �isik tersebut, dengan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan SNP.
5. Uraikan deskripsi/ gambaran dari bukti �isik
tersebut sesuai dengan kondisi nyata sekolah yang
ada pada kasus di atas, pada kolom “Ringkasan
Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik.”
6. Selanjutnya, pilihlah tahap pengembangan
tingkat pencapaian sekolah tersebut yang sesuai
dengan bukti �isik dan uraiannya!
7. Susunlah rekomendasi untuk meningkatkan
tahap pengembangan sekolah tersebut!

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

15

Refleksi
1. Apakah ada hal-hal yang menurut anda penting,
tetapi belum anda dapatkan pada pembelajaran
EDS ini? Apa alasannya?
2. Setelah anda mempelajari materi EDS ini, apa
tindakan yang akan anda lakukan di sekolah
tempat anda bertugas agar sekolah anda dapat
memenuhi standar nasional pendidikan?
3. Apa rencana tindak anda ke depan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
anda, terkait dengan EDS?

16

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

Kegiatan Pembelajaran 3

PENYUSUNAN RENCANA
KERJA SEKOLAH (RKS)

Perencanaan
(planning),
pengorganisasian
(organizing), menggerakkan atau memimpin
(actuating atau leading), dan pengendalian
(controlling) merupakan fungsi-fungsi yang
harus dijalankan dalam proses manajemen. Jika
digambarkan dalam sebuah siklus, perencanaan
merupakan langkah pertama dari keseluruhan
proses manajemen tersebut. Perencanaan dapat
dikatakan sebagai fungsi terpenting diantara fungsifungsi manajemen lainnya. Apapun yang dilakukan
berikutnya dalam proses manajemen bermula dari
perencanaan. Daft (1988:100) menyatakan: “When
planning is done well, the other management functions
can be done well.”
Perencanaan pada intinya merupakan upaya
penentuan kemana sebuah organisasi akan menuju
di masa depan dan bagaimana sampai pada tujuan
itu. Di dalam lingkungan sekolah/ madrasah,
sekolah diharuskan untuk membuat Rencana Kerja
Jangka Menengah (4 tahun) dan Rencana Kerja
Tahunan. Oleh karena itu, Kepala sekolah/madrasah
adalah sosok kunci yang menentukan terwujudnya
berbagai standar pengelolaan satuan pendidikan,
khususnya di bidang perencanaan dan pengambilan
berbagai keputusan strategis yang menjadi prasyarat
keberhasilan pengembangan sekolah.
Di dalam penyusunan RKAS akan didiskusikan
bagaimana calon kepala sekolah/ madrasah
memilih rencana prioritas yang akan ditingkatkan
dari rencana-rencana yang ada pada RKJM untuk

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

17

menyusun rencana tahunan sekolah/madrasah.
Penyusunan RKJM dan RKAS ini dipermudah dengan
adanya EDS.
Pada akhir pembelajaran, setelah mengikuti
pendidikan dan pelatihan ini para peserta akan
memiliki kompetensi sebagai berikut:

1. Menyusun RKJM berdasarkan rekomendasi
pada instrumen EDS.
2. Menyusun RKAS dengan mengutamakan
program-program prioritas.

Penugasan
“The Secret of getting ahead is getting
started. The secret of getting started is
breaking your complex overwhelming tasks
into small manageable ones – then starting
on the first one.”
Mark Twain
Apakah maksud dari ungkapan di atas?
Jawablah pertanyaan tersebut secara individu,
kemudian diskusikan dengan rekan di sebelah
anda.

18

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

Role Play
Bentuklah kelompok yang terdiri dari 7 orang
yang terdiri dari kepala sekolah/ madrasah,
perwakilan guru, wakasek, siswa, orang tua dan
komite sekolah, dan tokoh masyarakat. Pahami
skenario di bawah ini, dan lakukan simulasi
pembelajaran melalui role play!
SKENARIO ROLE PLAY

Pak Yanto baru tiga bulan ditunjuk sebagai
kepala sekolah di SMP X yang berstatus calon
RSBI karena kepala sekolah yang lama menjalani
masa pensiun. Untuk melaksanakan salah satu
tugas kepala sekolah, yaitu menyusun RKJM
dan RKAS sekolah tersebut, Pak Yanto belum
memiliki pengetahuan tentang langkah-langkah
yang harus dilakukan, sedangkan 1 bulan lagi
akan diadakan monitoring persiapan calon
RSBI.
Atas saran dari pengawas sekolah, Pak Yanto
mengadakan rapat dengan perwakilan guru,
wakil kepala sekolah, siswa, orang tua, komite
sekolah, dan tokoh masyarakat untuk menyusun
RKJM dan RKAS. Dan rapatpun dimulai...

Proses rapat diawali dengan pengantar dari
kepala sekolah sebagai pemimpin rapat tentang
rencana penyusunan RKJM dan RKAS. Setelah
itu, beliau memaparkan dan membagikan hasil
EDS kepada peserta rapat. Berdasarkan kajian
EDS tersebut, setiap perwakilan menyampaikan
saran atau pendapatnya, sampai tersusunnya
rencana 4 tahunan pada RKJM dan rencana
prioritas pada RKAS. Di akhir rapat, kepala
sekolah membentuk tim penyusun RKJM dan

Selamat Bermain Peran

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

19

Setelah menyimak permainan peran tersebut,
jawablah pertanyaan berikut secara berkelompok!

1. Apakah hasil EDS tersebut dimanfaatkan secara
maksimal untuk menentukan rencana 4 tahunan
(RKJM) di dalam rapat tersebut?
2. Bagaimanakah proses penentuan prioritas
rencana yang akan dituangkan ke dalam Rencana
tahunan?
3. Apakah tujuan rapat tersebut dapat tercapai
dengan baik?
4. Apakah anda setuju dengan tindakan, hasil dan
proses penyusunan RKJM dan RKAS dalam rapat
tersebut? Apabila setuju, uraikan alasan anda.
Sebaliknya, jika anda tidak setuju, bagaimana
seharusnya tindakan, hasil dan proses rapat
tersebut?
5. Apakah kepala sekolah sebagai pemimpin
rapat tersebut telah memainkan peranan yang
maksimal (efektif) dalam pelibatan tokok-tokoh
dalam rapat tersebut untuk menyusun RKJM dan
RKAS tersebut.

20

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

Materi
PENYUSUNAN RKJM DAN RKAS
Ada beberapa alternatif tahapan penyusunan
Rencana Kerja Jangka Menengah. Adapun tahapan
yang digunakan di dalam modul ini adalah:

1. Telaah hasil EDS, khususnya pada rekomendasi
yang telah dirumuskan. Dari rekomendasi
tercermin komponen apa sajakah di dalam 8 SNP
tersebut yang masih perlu ditingkatkan.
2. Pemanfaatan hasil EDS untuk menyusun RKJM.
3. Penentuan rencana prioritas dalam RKJM ke
dalam RKAS.
PEMILIHAN RENCANA PRIORITAS

Penentuan prioritas harus dilakukan melalui
diskusi bersama stakeholder pendidikan di sekolah
dan bukan oleh Kepala Sekolah ataupun oleh
Komite Sekolah saja. Penentuan prioritas ini harus
berdasarkan atas kriteria-kriteria yang disetujui
bersama, meliputi:

a) Kepentingannya:
• Relevansinya terhadap misi, visi, dan
tujuan strategis sekolah.
• Pentingnya pengembangan sekolah dalam
kaitannya dengan semua faktor konteks.

b) Keterlaksanaan (Visibilitas):
• Kemampuan sekolah yang ada sekarang
untuk memberikan dukungan sumber daya
manusia, keahlian, energi, waktu dan dana
untuk mewujudkannya.
c) Akseptabilitas:
• Komitmen sekolah saat sekarang untuk
mewujudkannya.

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

21

Secara umum pemilihan prioritas ditentukan
oleh:
Pentingnya satu kegiatan dan dampaknya bagi
peningkatan mutu dan kinerja; urgensinya,
ketersediaan SDM dan pelaksananya dan tersedianya
waktu serta sumber daya dan dana pendukungnya.
RKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif
antara pihak sekolah (KS dan guru), bersama dengan
stakeholder (pihak yang berkepentingan lainnya),
misalnya: Komite sekolah, tokoh masyarakat,
dan pihak lain yang peduli pendidikan di sekitar
sekolah. Dengan melibatkan mereka, sekolah telah
menunjukkan sikap terbuka dan siap bekerjasama.
Hal tersebut akan meningkatkan rasa memiliki,serta
dapat mengundang simpati sehingga masyarakat
akan merasa senang memberikan dukungan atau
bantuan yang diperlukan sekolah.
Untuk bahan bacaan selengkapnya, silahkan
buka bahan bacaan KB I hal.
yang telah disediakan.

22

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

Latihan
PRAKTIK PENYUSUNAN RKJM DAN RKAS
Sekolah Z berdiri sejak tahun 1990, dan tahun ini
mendapatkan akreditasi B. Sekolah ini didirikan
di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas
nelayan dan buruh bangunan. Dari hasil pengisian
instrumen EDS ditemukan bahwa sekolah tersebut
tidak memiliki dokumen I dan hanya memiliki
dokumen II KTSP yang belum menggunakan acuan
permendiknas terbaru. Selain itu mayoritas guru
masih menggunakan model pembelajaran tradisional
dalam memfasilitasi pembelajaran peserta didiknya.
Fasilitas sekolah juga sangat minim, MCK sangat
memprihatinkan, kursi dan meja sudah cukup
tua, cat sekolah sudah buram, perpustakaan tidak
ada, serta media pembelajaran kurang. Dari hasil
EDS, dirumuskanlah beberapa rekomendasi untuk
peningkatan atau pengembangan sekolah Z, yaitu:

1. Workshop penyusunan dokumen I dan revisi
dokumen II KTSP
2. Diklat model pembelajaran
3. Pembangunan perpustakaan
4. Perbaikan MCK sekolah yang kondisinya
memprihatinkan.
5. Pembelian media pembelajaran
6. Pembelian meja dan kursi untuk peserta didik
7. Studi banding ke sekolah Y untuk mempelajari
best practices yang ada di sekolah tersebut.

MARI KERJAKAN HAL BERIKUT INI!
1. Berdasarkan rekomendasi pada kasus di atas,
jika anda adalah kepala sekolah Z, apakah anda
akan memasukkan semua program di atas dalam
RKJM sekolah anda? Kemukakan alasan anda!
2. Tuliskan kegiatan/ program 4 tahunan tersebut
ke dalam format RKJM yang telah disediakan di
bawah ini!

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

23

1.

KOMPONEN

Standar Isi dan

Standar Kompetensi
Lulusan

2.

Standar Proses

3.

Standar Penilaian

4.

Standar
Prasarana

5.

Dst.

Sarana

KEGIATAN

URAIAN KEGIATAN
(DISESUAIKAN DENGAN HASIL
ANALISIS KESENJANGAN)

SASARAN

2011

Tahun

2012

2013

2014

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

NO.

24

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)
PERIODE TAHUN 2010-2013
SEKOLAH .....................................
KAB./KOTA ....................................
PROVINSI .......................................

Dari program 4 tahunan tersebut, pilihlah 2 kegiatan yang paling penting (prioritas) dan tuliskan ke dalam format
RAKS di bawah ini!

NO

Peny�sunan Rencana Kerja Sekolah

1.

KOMPONEN
DAN ASPEK
KEGIATAN

Standar isi dan
kompetensi
lulusan
1.1
1.2

2.

25

dst

S t a n d a r
Kompetensi
2.1
2.2

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)
TAHUN 2011/2012
SEKOLAH .....................................
KAB./KOTA ....................................
PROVINSI .......................................

TANGGAL
PELAKSANAAN

UNSUR TERLIBAT

JABATAN

PERAN

TUJUAN
KEGIATAN

HASIL KEGIATAN

URAIAN
OUTPUT

JUMLAH

SUMBER DANA

SEKOLAH
(Rp)

BLOCK
GRAND
(Rp)

LAINNYA
(Rp)