PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAVI (PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro).

(1)

Skripsi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Oleh :

ASEP TUNJUNG MARDANA A 410 050 055

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Agar mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka manusia berusaha mengembangkan dirinya dengan pendidikan. Oleh karena itu masalah pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan lebih yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan relevansinya..

Pada umumnya guru menyadari bahwa matematika sering dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang diminati, ditakuti, membosankan oleh sebagian besar siswa. Hal ini dapat dari prestasi belajar yang dicapai siswa kurang memuaskan. Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi belajar siswa, antara lain :

1. Siswa kurang senang terhadap mata pelajaran matematika.

2. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada setiap proses pembelajaran.

3. Siswa tidak mempunyai kemauan dan minat pembelajaran matematika. 4. Konsentrasi siswa kurang terfokus pada saat pembelajaran matematika. 5. Kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran matematika.


(3)

Permasalahan-permasalahan diatas perlu kita perbaiki guna meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Keaktifan sendiri dapat diukur dari kreatifitas, minat dan nilai yang diperoleh siswa. Siswa yang aktif dalam pembelajaran matematika akan membuat dirinya lebik kreatif sehingga akan lebih mudah memecahkan masalah matematika. Aktifitas siswa dalam pembelajaran sangat banyak meliputi aktifitas jasmani dan rohani. Keaktifan siswa dalam pembelajaran akan mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi pelajarannya, yang nantinya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Keaktifan siswa akan muncul bila guru memberikan kepada siswa agar dapat mengembangkan pola pikirnya, mau mengembangkan ide-ide dan lain-lain. Kadang dalam pelajaran, ketika guru menawarkan kepada siswa agar mau mengerjakan soal di depan kelas banyak siswa yang enggan dan tidak mau. Selain itu ketika guru menawarkan pertanyaan siswa malah diam, tidak tahu apakah diamnya berarti paham atau memang tidak paham atau takut bertanya. Untuk mengatasi masalah itu juga perlu dibina hubungan yang baik antara siswa dan guru dalam pembelajaran, sehingga akan terjadi interaksi dan komunikasi yang baik.

Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, dan inovatif dari siswa tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang


(4)

pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi pada hampir semua mata pelajaran termasuk matematika.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhsilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa prestasi belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah.

Berkaitan dengan masalah tersebut, pada pembelajaran matematika jaga ditemukan keragaman masalah sebagi berikut:

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak 2. Para siswa jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta

agar siswa bertanya jika ada hal –hal yang belum jelas atau kurang paham 3. Keaktifan dalam mengerjakan soal- soal latihan pada proses pembelajaran

juga masih kuarang

4. Kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hal ini menggambarkan efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih rendah.

Dalam pengajaran matematika diharapkan siswa benar- benar aktif, sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan mudah diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melaluli prosedur dan langkah- langkah


(5)

yang tepat, jelas, dan menarik. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah menggunakan pendekatan tertentu dalam pembelajaran, karena suatu pendekatan dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan efektifitas belajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Pendekatan ini merupakan peran yang sangat penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang di inginkan.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut yang berkelanjutan maka perlu dicarikan formula pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Para guru terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai model yang variasi agar siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar matematika.

Oleh karena itu guru mampu menawarkan metode yang lebih efektif yang dapat mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai metode tersebut.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika adalah pendekatan SAVI. SAVI adalah singkatan dari somatis (bersifat raga), auditori (bersifat suara), visual (bersifat gambar), Intelektual (bersifat merenungkan). Apabila


(6)

berlangsung secara efektif karena dalam pembelaran perlu adanya keaktifan secara fisikdan membantu pola pikir siswa dalam memecahkan masalah secara kritis, logis, cepat, dan tepat. Didalam kelas guru tidak mampu menciptakan suatu situasi yang memungkinkan suatu komunikasi timbal balik dalam pengajaran matematika bahkan sering terjadi secara tidak sadar minciptakan situasi yang menghambat terjadinya komunikasi itu. Untuk mempelajari matematika dibutuhkan pemahaman, ketelitian, dan latihan-latihan secara kontinu sehingga siswa dapat menggambarkan segala hal yang dipelajari. Tingkat perkembangan intelektual masih tahap operasional kongkrit sehingga pengajaran masih diperlukan media pendidikan sebagai perantara untuk merumuskan dan menyajikan konsep abstrak.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti melaksanakan penelitian tidakan kelas melalui alternatif pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan SAVI yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.

2. Banyak guru matematika yang cenderung menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan pelajaran matematika.


(7)

3. Penggunaan metode pembelajaran dalam pembelajaran matematika mempengaruhi prestasi belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih efektif, terarah, dan dapat dikaji lebih mendalam diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi hah-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika yang akan diterapkan adalah dengan metode pendekatan SAVI.

2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dibatasi pada keaktifan untuk melakukan percobaan dan ketrampilan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

3. Penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro.

4. Materi dibatasi pada pokok bahasan pecahan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dikemukakan rumusan permasalahan yang diangkat penulis adalah:

1. Adakah peningkatan keaktifan siswa SMP pada pembelajaran martematika melalui pendekatan SAVI?

2. Adakah peningkatan prestasi siswa SMP pada pembelajaran matematika melalui pendekatan SAVI?


(8)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika dengan pendekatan pembelajaran SAVI untuk menigkatkan keaktifan belajar matematika siswa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Meningkatkan keaktifan siswa SMP pada proses pembelajaran melalui pendekatan SAVI.

2. Meningkatkan prestasi siswa SMP pada proses pembelajaran melalui pendekatan SAVI.

F. Manfaat Penelitian

Sebagai penelitian PTK, penelitian ini memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika, disamping itu juga peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran matematika SMP.

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika utamanya pada peningkatan keaktifan siswa. Mengingat seorang siswa perlu memiliki ketangkasan dan ketrampilan serta kecerdasan dalam menstimulus sesuatu, maka salah satu teknik untuk meningkatkan ketajaman dalam memahami sesuatu konsep adalah dengan pendekatan belajar SAVI.


(9)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru dan calon guru juga kepada siswa. Bagi guru matematika, peningkatan pemahaman konsep dengan pendekatan SAVI ini digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang aktif dan kreatif. Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam bidang matematika.


(1)

pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi pada hampir semua mata pelajaran termasuk matematika.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhsilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa prestasi belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah.

Berkaitan dengan masalah tersebut, pada pembelajaran matematika jaga ditemukan keragaman masalah sebagi berikut:

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak 2. Para siswa jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta

agar siswa bertanya jika ada hal –hal yang belum jelas atau kurang paham 3. Keaktifan dalam mengerjakan soal- soal latihan pada proses pembelajaran

juga masih kuarang

4. Kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hal ini menggambarkan efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih rendah.

Dalam pengajaran matematika diharapkan siswa benar- benar aktif, sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan mudah diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melaluli prosedur dan langkah- langkah


(2)

yang tepat, jelas, dan menarik. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah menggunakan pendekatan tertentu dalam pembelajaran, karena suatu pendekatan dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan efektifitas belajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Pendekatan ini merupakan peran yang sangat penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang di inginkan.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut yang berkelanjutan maka perlu dicarikan formula pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Para guru terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai model yang variasi agar siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar matematika.

Oleh karena itu guru mampu menawarkan metode yang lebih efektif yang dapat mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai metode tersebut.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika adalah pendekatan SAVI. SAVI adalah singkatan dari somatis (bersifat raga), auditori (bersifat suara), visual (bersifat gambar), Intelektual (bersifat merenungkan). Apabila pembelajaran dapat melibatkan seluruh unsur SAVI maka pembelajaran dapat


(3)

berlangsung secara efektif karena dalam pembelaran perlu adanya keaktifan secara fisikdan membantu pola pikir siswa dalam memecahkan masalah secara kritis, logis, cepat, dan tepat. Didalam kelas guru tidak mampu menciptakan suatu situasi yang memungkinkan suatu komunikasi timbal balik dalam pengajaran matematika bahkan sering terjadi secara tidak sadar minciptakan situasi yang menghambat terjadinya komunikasi itu. Untuk mempelajari matematika dibutuhkan pemahaman, ketelitian, dan latihan-latihan secara kontinu sehingga siswa dapat menggambarkan segala hal yang dipelajari. Tingkat perkembangan intelektual masih tahap operasional kongkrit sehingga pengajaran masih diperlukan media pendidikan sebagai perantara untuk merumuskan dan menyajikan konsep abstrak.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti melaksanakan penelitian tidakan kelas melalui alternatif pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan SAVI yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.

2. Banyak guru matematika yang cenderung menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan pelajaran matematika.


(4)

3. Penggunaan metode pembelajaran dalam pembelajaran matematika mempengaruhi prestasi belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih efektif, terarah, dan dapat dikaji lebih mendalam diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi hah-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika yang akan diterapkan adalah dengan metode pendekatan SAVI.

2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dibatasi pada keaktifan untuk melakukan percobaan dan ketrampilan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

3. Penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro.

4. Materi dibatasi pada pokok bahasan pecahan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dikemukakan rumusan permasalahan yang diangkat penulis adalah:

1. Adakah peningkatan keaktifan siswa SMP pada pembelajaran martematika melalui pendekatan SAVI?

2. Adakah peningkatan prestasi siswa SMP pada pembelajaran matematika melalui pendekatan SAVI?


(5)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika dengan pendekatan pembelajaran SAVI untuk menigkatkan keaktifan belajar matematika siswa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Meningkatkan keaktifan siswa SMP pada proses pembelajaran melalui pendekatan SAVI.

2. Meningkatkan prestasi siswa SMP pada proses pembelajaran melalui pendekatan SAVI.

F. Manfaat Penelitian

Sebagai penelitian PTK, penelitian ini memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika, disamping itu juga peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran matematika SMP.

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika utamanya pada peningkatan keaktifan siswa. Mengingat seorang siswa perlu memiliki ketangkasan dan ketrampilan serta kecerdasan dalam menstimulus sesuatu, maka salah satu teknik untuk meningkatkan ketajaman dalam memahami sesuatu konsep adalah dengan pendekatan belajar SAVI.


(6)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru dan calon guru juga kepada siswa. Bagi guru matematika, peningkatan pemahaman konsep dengan pendekatan SAVI ini digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang aktif dan kreatif. Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam bidang matematika.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK Peningkatan Keaktifan siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan pendekatan Saintifik(PTK Pada Siswa Kelas VII C Semester Genap SMP Al-Irsyad Al

0 1 10

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, Peningkatan Keaktifan Dan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Pendekatan Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (Savi) (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP M

0 1 17

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP N 2 Sawit ).

0 1 16

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP N 2 Sawit ).

0 1 7

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP N 2 Sawit ).

0 1 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI RECONNECTING (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII-C SMP Negeri 6 Surakarta ).

0 2 6

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP N 2 Matesih, Karanganyar).

0 0 9

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN “SAVI“ (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP N I Masaran Sragen).

0 0 7

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING ( PTK Pembelajaran matematika kelas VII SMP Darussalam Surakarta).

0 1 6

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Upaya peningkatan keaktifan siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Everyone is Atacher here( PTK Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 3 Kartasura).

0 0 14