“KONTRIBUSI DISIPLIN, MOTIVASI KERJA DAN SARANA PRASARANA TERHADAP PROFESIONALISME GURU SMK N I NGAWI ” Kontribusi Disiplin, Motivasi Kerja Dan Sarana Prasarana Terhadap Profesionalisme Guru SMK N I Ngawi.

“KONTRIBUSI DISIPLIN, M OTIVASI KERJA DAN SARANA PRASARANA
TERHADAP PROFESIONALISM E GURU SM K N I NGAW I ”
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program St udi M anajem en Pendidikan
Program Pascasarjana Universit as M uham m adiyah Surakart a
Untuk M em enuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agist er Pendidikan

Oleh:
G.Ngarifah Rindang Ilmi Kartini
NIM : Q 100 12 00 24

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2014

1

NASKAH PUBLIKASI


KONTRIBUSI DISIPLIN, M OTIVASI KERJA DAN SARANA PRASARANA
TERHADAP PROFESIONALISM E GURU SM K N 1 NGAW I

Telah diset ujui oleh:

Pembim bing I

Pembim bing II

Dr.Suyat m ini, M .Si

Dr.Sum ardi, M .si

2

KONTRIBUSI DISIPLIN, M OTIVASI KERJA DAN SARANA PRASARANA
TERHADAP PROFESIONALISM E GURU SM K N 1 NGAW I
ABSTRACT
G.Ngarifah Rindang Ilm i Kart ini, NIM Q100120024, Leadership Concent ration
M ast er of Educat ional M anagement Graduat e Program , Universit y of

M uhamm adiyah Surakart a,suyat m ini59@yahoo,com , s_m ardi15@yahoo.co.id.
Cont ribut ions Discipline, Work M ot ivat ion And Infrast ruct ure To The Professional
Teacher of Vocational high school 1 of Ngaw i.
For research purposes, det erm ine and analyze t he, (1)cont ribut ion of t he
discipline t o t he professionalism of t eachers Vocat ional high school 1 of Ngaw i,
(2) cont ribut ion of mot ivation to work in the professionalism of t eachers of
Vocational high school 1 of Ngaw i, (3) cont ribution of infrast ructure to t he
professionalism of t eachers of Vocational high school 1 of Ngaw i, 4) cont ribut ion
of t he discipline, work m ot ivat ion and infrast ruct ure in t he professionalism of
t eachers of Vocational high school 1 of Ngaw i.
This research is a quant it ative st udy. The sampling t echnique using
proportionat e st rat ified random sampling. To t est t he hypothesis using mult iple
linear regression analysis.
The result s of t his st udy indicat e t hat t he discipline (X1), t he part ial
effect on t eacher professionalism (Y), seen from t he t t est or t he value of t for
discipline (X1) of 3.351.Cont ributions discipline (X1) in influencing professionalism
of t eachers (Y) of 18.06%. Work m ot ivation (X2) part ially affect t he
professionalism of t eachers (Y), seen from t he result s of t he t t est or t he value of
t for work mot ivation variable (X2) of 2.148. The cont ribution of work mot ivat ion
(X2) in influencing t he professionalism of t eachers (Y) is equal to 8.29%.

Infrast ruct ure (X3) part ially affect t he professionalism of t eachers (Y), seen from
t he result s of t he t t est for variables t hat t count infrast ruct ure (X3) of 3.240.
Cont ribut ion of infrast ruct ure (X3) in influencing the professionalism of t eachers
(Y) of 17.06%. The result s of t he research discipline (X1), w ork m ot ivat ion (X2),
infrast ruct ure (X3) sim ult aneously affect t he professionalism of t eachers (Y), seen
from t he result s of t he F t est is t he value of F obt ained at 20.037. Cont ribut ions
discipline (X1), work m otivat ion (X2), infrast ruct ure (X3) in influencing t he
professionalism of t eachers by 54.1% and 45.9% explained by other variables not
discussed in this study.

Keyw ords: discipline, w ork motivat ion, infrast ructure, professionalism of t eachers

1

PENDAHULUAN

Sebagaim ana disebut kan dalam Undang-Undang

Sist em Pendidikan Nasional


No.20/ 2003, bahwa pendidikan nasional bert ujuan untuk berkem bangnya
pot ensi pesert a didik agar m enjadi m anusia yang berim an dan bert akw a kepada
Tuhan Yang M aha Esa, berakhlak mulia, sehat , berilm u, cakap, kreat if, m andiri
dan m enjadi w arga negara dem okrat is dan bert anggung jaw ab. Sedangkan visi
yang diem ban oleh pendidikan nasional adalah terw ujudnya sist em pendidikan
nasional sebagai pranat a sosial yang kuat dan berw ibaw a untuk m em berdayakan
sem ua w arga negara Indonesia berkembang m enjadi m anusia Indonesia yang
berkualit as sehingga m am pu dan proakt if m enjawab t ant angan zam an.

Fakt a dilapangan kinerja guru yang t ersert ifikasi sebagai guru profesional
belum m enunjukkan kinerja yang baik. Ada pula guru yang mengalami penuruan
kinerja set elah m ereka m endapat sert ifikasi. Guru sebagai pendidik m erupakan
t enaga professional, sebagaimana disebut kan dalam undang-undang No.14
Tahun 2005 t ent ang guru dan dosen, 2005, dalam pasal 1 ayat (1) disebut kan
bahw a “ Guru adalah pendidik profesional dengan t ugas ut am a mendidik,
mengajar, m embimbing, m engarahkan, melatih, menilai dan m engevaluasi
pesert a didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan form al, pendidikan
dasar dan pendidikan m enengah.” Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang untuk menaat i sem ua perat uran perusahaan dan norma-norma sosial
yang berlaku.

2

Sisw anto, (2005: 291) mengemukakan indikat or dari disiplin kerja adalah:
(1) frekw ensi kehadiran, (2) t ingkat kew aspadaan, (3) ketaat an pada st andar
kerja, (4) ket aat an pada perat uran kerja, (5) et ika kerja, diperlukan oleh set iap
pegaw ai dalam m elaksanakan pekerjaan agar t ercipt a suasana harmonis, saling
menghargai ant ar sesam a pegaw ai. Seorang guru harus menerapkan prinsip
disiplin, sehingga t ujuan organisasi tercapai. Jadi pada dasarnya disiplin
merupakan salah sat u fakt or yang mempengaruhi profesionalisme bagi guru.

Guru adalah sosok yang menjadi contoh bagi para sisw a-sisw inya. Karena
itu seorang guru harus m em iliki m ot ivasi kerja yang t inggi. M otivasi adalah
sebagai dorongan at au keinginan untuk mencapai prest asi yang sesuai dengan
st andar yang t elah dit et apkan, (Suparno,2008:13).

M udlofir, (2012: 183),

mengem ukakan, m ot ivasi m erupakan daya yang m endorong seseorang untuk
melakukan sesuat u akt ivit as. M ot ivasi menjadi fakt or yang sangat berart i dalam
pencapaian prest asi belajar.


Guru memiliki peran yang penting, m erupakan posisi yang st rat egis dan
bert anggung jawab dalam pendidikan nasional. Guru memiliki tugas sebagai
pendidik, pengajar dan pelatih. Karena itulah guru harus m em anfaat kan sarana
prasarana yang ada disekolah, unt uk mampu mempersiapkan pesert a didik
menjadi sisw a yang berprest asi, sehingga m enimbulkan kesiapan sisw a dalam
menghadapi dunia kerja.

3

Sarana Prasarana Pendidikan adalah sem ua benda bergerak maupun
benda yang t idak bergerak yang diperlukan untuk m enunjang penyelenggaraan
proses belajar mengajar , baik secara langsung maupun tidak langsung,( Sucipto,
2008: 170).

Alt ay Eren, (2012) dalam penelit iannya menyim pulkan bahwa ada
hubungan

ant ara mot ivasi


guru

dalam

mengajar, keprofesionalan

guru,

pengem bangan karier dan kepuasan kerja.

Ann B. Berry, (2012), hasil penelit iannya m enunjukkan hubungan ant ara
mot ivasi t erhadap kepuasan kerja dan kom itm en kerja bagi pendidik di
pedesaan, adanya dukungan mot ivasi m enjadikan tingkat kepuasan kerja lebih
besar sert a komit men kerja.

Kat harine

Burn,

(2007)


Hasil

dari

penelit iannya

m enunjukkan

pengem bangan penget ahuan sisw a dan pendidikan guru. Dalam penelit iannya
dim aksudkan unt uk pengembangan pem belajaran yang efekt if,kait annya untuk
pendukung proses belajar m engajar ant ara sisw a dan guru.Hasil dari penelit ian
ini m enyebut kan bahw a dengan disiplin yang t inggi maka dapat mengem bangkan
sifat profesional guru sehingga guru sebagai pendidik m am pu mengem bangkan
t ant angan dalam m em ajukan pendidikan.

Berdasarkan lat ar belakang penelit ian t ersebut di at as, rumusan masalah
dalam penelitian ini t erbagi menjadi 4, yait u, apakah ada kont ribusi disiplin,

4


t erhadap profesionalism e guru SM K N 1 Ngaw i ?, Apakah ada kont ribusi mot ivasi
kerja t erhadap profesionalisme guru SM K N 1 Ngaw i ?, Apakah ada kont ribusi
sarana prasarana t erhadap profesionalisme guru SM K N 1 Ngaw i?, Apakah ada
kont ribusi disiplin, motivasi kerja dan sarana prasarana t erhadap profesionalism e
guru SM K N 1 Ngawi?

Tujuan penelit ian ini adalah untuk m enget ahui gam baran em pirik
t ent ang: (1) Kont ribusi disiplin t erhadap profesionalisme guru SM K N 1 Ngaw i, (2)
Kont ribusi mot ivasi kerja t erhadap profesionalisme guru SM K N 1 Ngaw i, (3)
Kont ribusi sarana prasarana t erhadap profesionalism e guru SM K N 1 Ngaw i, (4)
Kont ribusi disiplin, m ot ivasi kerja dan sarana prasarana t erhadap profesionalism e
guru SM K N 1 Ngawi.

M anfaat t eorit is hasil penelitian ini adalah menambah w aw asan bagi
pengem bangan ilmu dan penget ahuan t erut ama yang berhubungan dengan
kont ribusi disiplin, motivasi kerja dan sarana prasarana t erhadap profesionalism e
guru, sedangkan m anfaat prakt is: (1) mem berikan inform asi bagi guru agar
meningkat kan kualifikasinya sebagai upaya untuk meningkat kan profesionalism e,
(2) sebagai bahan m asukan bagi guru dan kepala sekolah bahw a disiplin, motivasi

kerja harus dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat mendorong t ercipt anya
kinerja guru yang profesional.

5

M ETODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelit ian kuantit atif.

M et ode penelitian

kuantit atif disebut sebagai m et ode posit ivist ik. Dalam penelit ian kuant it atif dat a
Desain penelit ian ini adalah st at ist ik inferensial sering disebut st at ist ik indukt if
at au st at istik probabilit as, merupakan t eknik st at ist ik yang digunakan untuk
menganalisis dat a sampel dan hasilnya diberlakukan unt uk populasi (Sugiyono,
2013: 148).

Tempat penelit ian m engam bil lokasi di SM K N 1 Ngaw i, alasan pemilihan
sekolah M enengah Kejuruan (SM K) Negeri 1 Ngaw i karena m erupakan salah sat u
SM K berprest asi di lingkungan Kabupat en Ngaw i. Populasi dalam penelit ian ini

adalah sem ua guru SM K N 1 Ngaw i, yang m enjadi pengajar di sekolah t ersebut ,
baik guru PNS m aupun GTT yang berjum lah 65 orang guru.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakt erist ik yang dimiliki oleh populasi,
(Sugiyono, 2013: 81). Sam pel yang kami gunakan adalah sejumlah guru yang ada
di SM K N1 Ngawi sejum lah 55 guru dengan t araf kesalahan 5%.

Ada lim a buah prosedur dan inst rum en yang um um dikenal oleh para penelit i
dan dapat mereka gunakan untuk menghimpun dat a dalam proyek penelit ian.
Kelim a buah prosedur dan inst rum en t ersebut m eliput i observasi, analisis isi,
w aw ancara, angket dan pengujian dari skala obyekt if, (Sut ama, 2012: 92).Pada
penelitian ini, peneliti m enggunakan angket unt uk menghimpun dat a.

6

Pada

penelit ian

(1))m enyeleksi

ini,

dat a,

langkah-langkah
(2)m enentukan

at au
bobot

prosedur

m engolah

nilai,(3)analisis

dat a

dat a:
untuk

menget ahui rat a-rat a, median, st andar deviasi, varian dat a masing-m asing
variabel, (4) m elakukan uji validit as, uji regresi linier berganda, uji asumsi klasik ,
uji F dan uji t.
Uji validit as digunakan untuk mengukur sah at au t idaknya suatu
kuesioner. Suat u kuesioner dikat akan valid jika pert anyaan pada kuesioner
m am pu m engungkapkan sesuat u yang akan diukur dari kuesioner t ersebut
(Ghozali, 2007 : 45). Uji validit as but ir dilakukan dengan m enganalisis
hubungan ant ara skor set iap butir pert anyaan dengan tot al skor butir. Unt uk
m enguji t ingkat validit as digunakan t eknik analisis dengan met ode korelasi
Product M oment Pearson.
Uji reliabilit as merupakan suat u alat yang digunakan untuk m engukur
suat u kuesioner yang m erupakan indikat or dari variabel at au konst ruk. Suatu
kuesioner dikat akan reliabel at au handal jika jaw aban seseorang t erhadap
pert anyaan konsist en at au st abil dari w akt u ke w akt u (Ghozali, 2007 : 41).
Form ula yang digunakan unt uk m enguji reliabilit as instrumen dalam
penelitian ini adalah koefisien Alpha (a) dari Cronbach at au uji st atist ik
Cronbach, (Ghozali, 2002: 133).
Uji persyarat an analisis, t erbagi m enjadi uji normalit as, uji mult ikolinierit as,
het erokedast isit as, uji aut okorelasi.

7

Uji Normalitas digunakan untuk m enget ahui apakah suatu dat a m engikut
sebaran norm al at au t idak dapat dilakukan dengan berbagai m et ode diant aranya
met ode Kolmogorov Smirnov.
Uji m ult ikolinearit as bert ujuan unt uk menguji apakah model regresi dit emukan
adanya korelasi ant ar variabel bebas (independen) .
Uji Het eroskedast isit as bert ujuan menguji apakah dalam m odel regresi t erjadi
ket idaksam aan variance dari residual sat u pengam atan ke pengamat an yang lain.
Jika variance dari residual satu pengam atan ke pengamat an lain t et ap, m aka
disebut homoskedast isit as dan jika berbeda disebut het eroskedast isit as.
Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi ant ara dat a observasi yang
diurut kan berdasarkan urut w akt u (data t ime series) at au dat a yang diambil
pada w aktu t ert ent u (dat a cross sect ional ) (Gujarat i, 1993:201).
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, dengan
alasan bahwa m et ode ini dapat digunakan sebagai model prediksi t erhadap sat u
variabel dependen dengan beberapa variabel independen.
Uji

F ,

dilakukan unt uk melihat apakah variabel bebas secara sim ult an

berpengaruh t erhadap variabel t erikat .
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel bebas t erhadap
variabel t erikat .

8

HASIL PENELITIAN
Uji inst rum en penelitian yang digunakan dalam penelit ian ini adalah uji validit as
dan reliabilit as. Apabila diperhatikan, untuk hasil uji validit as sem ua it em
pernyat aannya

dinyat akan

valid,

sebab

it em -it em

pernyat aan

t ersebut

mempunyai nilai correct ed it em t ot al correlation lebih t inggi dari r t abel yait u
0,3610. Uji selanjutnya yang dilakukan yait u dengan m enguji reliabilit as. Hasil uji
reliabilit as pada variabel profesionalisme guru, disiplin, motivasi kerja dan sarana
prasarana adalah reliabel, sebab nilai alpha cronbach’s yang dihasilkan lebih
t inggi dari angka 0,60.

Hasil pengolahan dat a dengan met ode regresi linier berganda , konst ant a 0,701,
disiplin kerja 0,243, m ot ivasi kerja 0,230, sarana prasarana 0,309.

Konst ant a (a) yang dihasilkan sebesar 0,701 m empunyai art i bahw a besarnya
profesionalism e guru adalah 0,701 apabila variabel disiplin , m ot ivasi kerja dan
sarana prasarana adalah nol at au konst an.

Koefisien regresi pada variabel disiplin adalah posit if yaitu 0,243 art inya jika
disiplin naik sat u sat uan m aka profesionalisme guru akan naik seb esar 0,243
sat uan dengan asum si variabel mot ivasi kerja dan sarana prasarana adalah
konst an.

Koefisien regresi pada variabel m otivasi kerja adalah posit if yait u 0,230 art inya
jika mot ivasi kerja naik sat u sat uan m aka profesionalism e guru akan naik sebesar

9

0,230 sat uan dengan asumsi variabel disiplin

dan sarana prasarana adalah

konst an.

Koefisien regresi pada variabel sarana prasarana adalah posit if yait u 0,309
art inya jika sarana prasarana naik sat u sat uan maka profesionalisme guru akan
naik sebesar 0,309 sat uan dengan asum si variabel disiplin dan m ot ivasi kerja
adalah konst an.Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas secara
simult an berpengaruh t erhadap variabel t erikat . Nilai Fhit ung yang diperoleh
sebesar 20,037 dan signifikan F sebesar 0,000 (p-value) < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan H0 ditolak dan H1 dit erima yang art inya variabel disiplin kerja (X1),
mot ivasi kerja (X2) dan sarana prasarana (X3) secara simult an berpengaruh
2

t erhadap profesionalism e (Y). Nilai R yang dihasilkan sebesar 0,541 artinya
disiplin kerja (X1), m ot ivasi kerja (X2) dan sarana prasarana (X3) m am pu
menjelaskan variasi dari profesionalism e (Y) sebesar 54,1% dan sisanya 100% 54,1% = 45,9% dijelaskan oleh variabel lain yang t idak dibahas pada penelitian
ini.

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel bebas t erhadap
variabel t erikat . Nilai t hitung untuk variabel disiplin kerja (X1) sebesar 3,351 dan
signifikan sebesar 0,002 kurang dari 0,05. Karena nilai signifikan kurang dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahw a H0 dit erima dan Hi ditolak yang art inya disiplin
kerja (X1) secara parsial berpengaruh signifikan t erhadap profesionalisme (Y).
Nilai t hitung unt uk variabel m ot ivasi kerja (X2) sebesar 2,148 dan signifikan sebesar
10

0,036 kurang dari 0,05. Karena nilai signifikan kurang dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahw a H0 dit erim a dan Hi dit olak yang art inya mot ivasi kerja (X2)
secara parsial berpengaruh signifikan t erhadap profesionalisme (Y). Nilai t hit ung
unt uk variabel sarana prasarana (X3) sebesar 3,240 dan signifikan sebesar 0,002
kurang dari 0,05. Karena nilai signifikan kurang dari 0,05 m aka dapat disimpulkan
bahw a H0 diterim a dan Hi dit olak yang art inya sarana prasarana (X3) secara
parsial berpengaruh signifikan t erhadap profesionalisme (Y).

PEM BAHASAN

1. Kont ribusi Disiplin (X1), M ot ivasi Kerja (X2) dan Sarana Prasarana (X3)
t erhadap Profesionalism e guru(Y) SM K N 1 Ngaw i. Dalam

penelit ian

ini

membahas t ent ang kont ribusi disiplin, m ot ivasi kerja dan sarana prasarana
t erhadap profesionalism e guru SM K N 1 Ngaw i.Hasil penelitian ini m enunjukkan
bahw a variabel disiplin (X1), m otivasi kerja (X2) dan sarana prasarana (X3) secara
simult an berpengaruh t erhadap profesionalisme (Y), dilihat dari hasil uji F yaitu
nilai Fhitung yang diperoleh sebesar 20,037 dan signifikan F sebesar 0,000 (p-value)
< 0,05. Unt uk besarnya kont ribusi disiplin (X1), m ot ivasi kerja (X2) dan sarana
prasarana (X3) dalam mempengaruhi profesionalisme (Y) yait u sebesar 54,1% dan
45,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.

2. Kont ribusi Disiplin(X1) t erhadap Profesionalism e guru

11

Hasil penelitian ini m enunjukkan bahw a variabel disiplin

(X1), secara parsial

berpengaruh t erhadap profesionalism e guru (Y), dilihat dari hasil uji t yaitu nilai
t hit ung untuk variabel disiplin kerja (X1) sebesar 3,351 dan signifikan sebesar 0,002
kurang dari

0,05.

Untuk besarnya kont ribusi

disiplin

kerja (X1) dalam

mempengaruhi profesionalism e guru (Y) yait u sebesar 18,06% dimana nilai ini
adalah nilai t ert inggi dibandingkan dengan variabel lainnya, dengan kat a lain
disiplin kerja paling dominan m em pengaruhi profesionalism e guru.

3. Kont ribusi M otivasi Kerja (X2) t erhadap Profesionalisme guru (Y)

Hasil penelit ian ini menunjukkan bahwa variabel m ot ivasi kerja (X2) secara parsial
berpengaruh t erhadap profesionalism e (Y), dilihat dari hasil uji t yaitu nilai t hit ung
unt uk variabel motivasi kerja (X2) sebesar 2,148 dan signifikan sebesar 0,036
kurang dari 0,05. Unt uk besarnya kont ribusi mot ivasi kerja (X2) dalam
mempengaruhi profesionalism e (Y) yait u sebesar 8,29% dimana nilai ini adalah
nilai t erendah dibandingkan variabel lainnya dengan kat a lain mot ivasi kerja
paling kecil m empengaruhi profesionalisme guru.

4. Kont ribusi Sarana prasarana (X3) t erhadap Profesinalisme guru (Y)

Hasil penelit ian ini m enunjukkan bahw a variabel sarana prasarana (X3) secara
parsial berpengaruh t erhadap profesionalism e guru (Y), dilihat dari hasil uji t
yait u nilai t hitung unt uk variabel sarana prasarana (X3) sebesar 3,240 dan signifikan
sebesar 0,002 kurang dari 0,05. Untuk besarnya kont ribusi sarana prasarana (X3)

12

dalam mempengaruhi profesionalism e guru (Y) yait u sebesar 17,06% dim ana
nilai ini adalah t erbesar kedua set elah variabel disiplin kerja.

SIM PULAN, IM PLIKASI DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, m aka kesimpulan yang dapat
diambil adalah disiplin (X1) secara parsial berpengaruh posit if signifikan t erhadap
profesionalism e guru (Y) yang art inya peningkat an disiplin kerja mem iliki
kont ribusi positif t erhadap peningkat an profesionalisme guru yaitu sebesar
18,06%.M ot ivasi kerja (X2) secara parsial berpengaruh positif signifikan t erhadap
profesionalism e guru (Y) yang art inya peningkat an m otivasi kerja m em iliki
kont ribusi positif t erhadap peningkat an profesionalisme guru yaitu sebesar
8,29%.Sarana prasarana (X3) secara parsial berpengaruh posit if signifikan
t erhadap profesionalisme guru (Y) yang art inya peningkat an sarana prasarana
memiliki kont ribusi positif t erhadap peningkat an profesionalism e guru yait u
sebesar 17,06%.Secara bersam a-sama, besarnya kont ribusi disiplin (X1), mot ivasi
kerja (X2) dan sarana prasarana (X3) t erhadap profesionalism e guru (Y) adalah
sebesar 54,1% dan 45,9% dijelaskan oleh variabel lain yang t idak dibahas pada
penelitian ini.

Disiplin berkont ribusi t erhadap profesionalisme guru SM K Negeri 1 Ngaw i,
memberikan makna bahw a dengan adanya t ingkat disiplin

guru yang t inggi,

maka profesionalism e guru akan semakin m eningkat , sebaliknya dengan t ingkat
kedisiplinan yang rendah, m aka profesionalism e guru semakin m enurun, bahkan
13

guru

t idak

profesional

lagi.

M ot ivasi

kerja

berkont ribusi

t erhadap

profesionalism e guru SM K Negeri 1 Ngaw i, m em punyai makna bahw a dengan
memiliki motivasi kerja yang t inggi, m aka profesionalism e guru akan m eningkat ,
sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah, maka profesionalism e guru SM K
N 1 Ngaw i akan t urun.Sarana prasarana berkont ribusi t erhadap profesionalism e
guru SM K Negeri 1 Ngawi, m em iliki makna bahwa dengan memanfaat kan sarana

prasarana yang t elah t ersedia m aka akan m eningkat kan prest asi belajar sisw a,
sehingga m am pu m eningkat kan ket rampilan, kem am puan sert a profesionalism e
guru, dem ikian sebaliknya dengan t idak m em am faat kan sarana prasarana yang
t elah t ersedia, maka akan menurun t ingkat ket rampilan dan kemampuan guru
sehingga sangat berdam pak pada kw alit as pem belajaran dan profesionalism e
guru. Disiplin, m ot ivasi kerja dan sarana prasarana berkont ribusi t erhadap
profesionalism e guru SM K Negeri 1 Ngaw i memiliki m akna bahwa apabila tingkat
disiplin tinggi, mot ivasi kerja yang kuat sert a m ampu m emanfaat kan sarana
prasarana yang t elah t ersedia secara opt imal m aka profesionalisme guru akan
baik, namun bila disiplin rendah, motivasi kerja rendah sert a t idak mam pu
memanfaat kan sarana prasarana yang t ersedia m aka berdam pak pada t ingkat
ket ram pilan

dan

kem ampuan

pembelajaran

yang

rendah,

sehingga

profesionalism e guru t idak akan t erwujud.Disarankan kesadaran disiplin yang
t inggi, m em iliki motivasi kerja yang kuat sert a m em anfaat kan sarana prasarana
yang t ersedia, maka profesionalisme guru SM K N 1 Ngawi akan t erw ujud dengan
baik, namun dalam kenyat aannya m asih ada beberapa guru yang hadir tidak
14

t epat w akt u, t idak menaati perat uran kedisiplinan, tidak melaksanakan tugas
sesuai prosedur kerja, sert a kurang m emiliki m ot ivasi kerja, dikarenakan adanya
sifat m alas sert a t idak mau mem anfaat kan sarana prasarana secara optimal,
diant aranya pem anfaat an laboratorium, LCD, Internet dan lainnya.

15

DAFTAR PUSTAKA

Alt ay, Eren, 2012 “ Prospect ive Teacher’s Int erest in Teaching Professional Plans
about Teaching and Career Choice Sat isfact ion,” Aust ralian Journal Of
Educat ion Vol 56 Num . 3, 2012, p, 303-318
Burn, Kat harine, 2007 “ Professional Know ledge and Ident it y in a Cont est ed
Discipline,” Oxford Review of Educat ion, vol 33, num . 4, Sept em ber
2007, p. 445-467
Berry, Ann B, 2012 “ The Relationship Of Perceived Support to Satisfact ion and
Commit m ent for Special Education Teachers in Rural Areas” , Plymout h
St at e Universit y Jurnal Special Educat ion Quart erly,vol 31, num 1, 2012,
p.3-14.
Ghozali, Im am, 2002, Aplikasi Analisis M ult ivariate Dengan Program SPSS,Badan
Penerbit Universit as Diponegoro, Sem arang.
Gujarati,Damodar, 1978, Basic Economet ric, Gelora Aksara Prat am a,Jakart a.
M udlofir,Ali, 2012,Pendidik Profesional, Rajagrafindo Persada, Jakart a.
Sugiyono, 2013, M et ode Penelit ian Kuantit at if,Kualit atif,dan R&D, Alfabet a
Bandung .
Sut am a, 2012, M et ode penelitian pendidikan, Fairuz m edia, Kart asura
Suparno, 2008, Pengembangan Profesionalit as Guru , Bahan Ajar PLPG,Penerbit
Universit as Negeri M alang, M alang
Suparman, 2010, Gaya M engajar Yang M enyenangkan Sisw a , Pinus, Yogyakart a
Sagala,Syaiful, 2011 Kemampuan professional Guru Dan Tenaga Kependidikan,
Alfabet a, Bandung
Wahyudi, Imam, 2012 Pengembangan Pendidikan , Prest asi Pust aka, Jakart a.

16

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI SARANA PRASARANA PENDIDIKAN, KONDISI LINGKUNGAN, KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD Kontribusi Sarana Prasarana Pendidikan, Kondisi Lingkungan, Dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Kinerja Guru SD Di UPTD Pendidikan Kecamatan Brati Tahun 2

0 3 20

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH, SARANA PRASARANA, DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH Kontribusi Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah, Sarana Prasarana, Dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Guru Madrasah Aliyah Di Kabupaten Wono

0 2 15

“ KONTRIBUSI DISIPLIN, MOTIVASI KERJA DAN SARANA PRASARANA TERHADAP PROFESIONALISME GURU SMK N I NGAWI ” Kontribusi Disiplin, Motivasi Kerja Dan Sarana Prasarana Terhadap Profesionalisme Guru SMK N I Ngawi.

0 1 17

PENDAHULUAN Kontribusi Disiplin, Motivasi Kerja Dan Sarana Prasarana Terhadap Profesionalisme Guru SMK N I Ngawi.

0 2 14

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI KERJA, DAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEDISIPLINAN GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP Kontribusi Kepemimpinan Pembelajaran, Motivasi Kerja, Dan Sarana Prasarana Terhadap Kedisiplinan Guru Dan Dampaknya Terhadap Kine

0 3 20

PENDAHULUAN Kontribusi Kepemimpinan Pembelajaran, Motivasi Kerja, Dan Sarana Prasarana Terhadap Kedisiplinan Guru Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru SD Di Kecamatan Laweyan Surakarta.

0 2 12

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI KERJA, DAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEDISIPLINAN GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP Kontribusi Kepemimpinan Pembelajaran, Motivasi Kerja, Dan Sarana Prasarana Terhadap Kedisiplinan Guru Dan Dampaknya Terhadap Kine

0 1 12

KONTRIBUSI KESEJAHTERAAN GURU, SARANA PEMBELAJARAN,DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KONTRIBUSI KESEJAHTERAAN GURU, SARANA PEMBELAJARAN, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA GURU SMK SWASTA DI SALATIGA.

0 1 18

KONTRIBUSI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, MOTIVASI GURU SERTA SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU KEJURUAN DI SMK.

0 1 56

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI KERJA, DAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEDISIPLINAN GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA GURU SD DI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA

0 0 8