KONTRIBUSI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, MOTIVASI GURU SERTA SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU KEJURUAN DI SMK.

(1)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... Lembar Pernyataan ...

Halaman i iii Kata Pengantar ...

Ucapan Terimakasih ………..………... Abstrak ...

iv v vi

Daftar isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah... 7

D. Perumusan masalah... 7

E. Tujuan Penelitian... 8

F. Kegunaan Penelitian ... 9

G. Asumsi ... 9

H. Hipotesis Penelitian ... 10 I. Metoda Penelitian ...

J Sistematika Penelitian...

11 12 BAB II KAJIAN TEORITIS

1. Latar Belakang Pendidikan ... 2. Motivasi Guru ... 3. Sarana dan Prasarana... 4. Kinerja Guru Kejuruan ... a. Pengertian kinerja ... b. Penilaian kinerja... E Kajian terdahulu yang relevan……….

13 17 19 24 24 28 39


(2)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian………... B. Desain Penelitian………... C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... D. Instrumen Penelitian... E. Pengembangan Alat Pengumpul Data ... F. Penentuan Sampel ... G. Pengumpul Data ... H. Prosedur Penelitian dan Teknik Pengolahan Data...

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ………...

1. Pengujian validitas da reliabelitas 2. Deskriptif Kuesioner

a. Pengujian normalitas b. Menguji linieritas data

43 45 49 51 51 52 58 60 71 73 74

BAB. IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data………...

B. Uji Hipotesis………..

1. Analisis korelasi………

• Analisi korelasi sederhana………...

• Analisis korelasi ganda………..

C. Pembahasan ………... BAB. V. KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan………

B. Implikasi ………...

C. Rekomendasi……….

Daftar Pustaka………. Lampiran 1. Angket penelitian……… Lampiran 2. Matrik penelitian ……… Lampiran 3 uji Normalitas………... Lampiran 4 Uji linieritas ………...……….

76 84 84 84 94 97 107 109 110 113 115 127 129 138


(3)

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah

Era pasar bebas Asian yang dimulai pada tahun 2003 yang dikenal dengan AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour Area) akan dimulai, hal ini akan banyak sekali menimbulkan tantangan

persaingan baik itu dalam pemasaran produk maupun tenaga kerja, sehingga hal ini merupakan sesuatu yang harus dengan segera disikapi, terutama yang berkaitan dengan tenaga kerja, karena dengan adanya AFTA dan AFLA maka tenaga kerja asing bisa masuk ke Negara kita dan akan bersaing dengan tenaga kerja kita,sehingga tenaga kerja kita harus mampu bersaing secara terbuka dengan tenaga kerja asing dari berbagai negara. Jika tidak, maka Indonesia akan dibanjiri oleh tenaga kerja asing. Pada hal selama ini tenaga kerja Indonesia seringkali belum mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang pendidikan perlu secara aktif berperan mempersiapkan calon tenaga kerja agar mampu bersaing dengan negara lain.

Dewasa ini semakin dipahami, bahwa memiliki informasi dan memahami pentingnya informasi tentang sumber daya manusia, yang terdapat dalam suatu organisasi merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam kehidupan organisasional. Dikatakan tantangan, karena tanpa


(5)

informasi tersebut suatu organisasi tidak mungkin atau sulit mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya manusia semaksimal mungkin. Tenaga kerja yang baru masuk seringkali tidak langsung diberikan jabatan tertentu, tetapi diberikan pekerjaan yang harus dilaksanakan.

Pendidikan bukan merupakan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia. Pendidikan diperlukan oleh semua orang, bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan itu dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi seringkali, orang melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain yang sudah menjadi rutinitas, Karena itu benarlah kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlibat dalam dunia pendidikan, sepatutnya selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan, dan merefleksikannya di tengah-tengah tindakan/aksi dalam dunia yang digelutinya. Pendidikan merupakan perkara penting untuk mencapai kesejahteraan dan kesempurnaan hidup manusia. Ia menjadi asas dalam

membina ilmu pengetahuan dalam membentuk diri dan masyarakat yang

lebih dinamik, serta terdidik dari sudut jasmani dan rohani. Pendidikan merupakan sebagaian dari kehidupan masyarakat dan juga sebagai dinamisator masyarakat itu sendiri. Memang kita semua mengetahui betapa sector pendidikan selalu berkembang dalam berbagai sektor pembangunan lainnya, bukan saja karena sektor itu lebih dilihat sebagai sektor konsumtif, juga karena pendidikan adalah penjaga keadaan masyarakat itu sendiri yang bisa digunakan sebagai dasar mencari pekerjaan. Karena pekerjaan


(6)

3

merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.

Guru merupakan salah satu profesi yang membutuhkan keahlian, khusus yaitu dimana seorang Guru dituntut menguasai program keahlianya, selain itu juga Guru harus bisa ilmu penyampaian sehingga apa yang diharapkan dari penyampaianya dapat diserap oleh anak didiknya secara maksimal, Guru juga harus menguasai psikologi pendidikan dan psikologi anak, sehingga hal ini akan dapat memaksimalkan apa yang diharapkan dari pesertadidik tersebut.

Guru mempunyai peranan yang sangat penting, karena Guru merupakan pembimbing dalam pengembangan karakter anak didiknya, baik itu secara keilmuan, maupun pengembangan ahlak, dalam bidang keilmuan seorang guru haruslah mampu dan menguasai bidang keilmuan yang diajarkanya, hal ini harus ditunjang pula dengan pendidikan yang memadai dan sesuai dengan bidang yang diajarkanya, apa lagi dalam pelajaran produktif, dimana seorang guru dituntut untuk terus mengembangkan keahlianya, sesuai dengan perkembangan teknologi, tentu saja hal ini tidaklah mudah, karena harus mempuanyai dasar yang kuat dalam bidangnya,

Latarbelakang pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi seorang Guru, karena hal ini menyangkut seberapa besar penguasaan terhadap bidang yang diajarkanya, hal ini merupakan dasar bagi pengembangan yang mengacu terhadap perkembangan teknologi dewasa ini, kesesuai latarbelakang pendidikan juga merupakan hal yang sangat penting


(7)

bagi seorang Guru dalam mengajarkan bidang studinya,

Keterbatasan Guru kejuruan merupakan awal masalah bagi tenaga kependidikan, Guru yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan sangatlah sulit untuk didapatkan, sehingga pengadaan Guru dipaksakan sesuai dengan bidang ajar yang ada walaupun tidak sesuai dengan pendidikanya, baik itu dari kompetensi kejuruanya maupun kompetensi pendidiknya, seperti terlihat pada contoh di bawah ini.

Table 1.1. Data guru kejuruan SMK N I kawali

NO PENDIDIKAN

MENGAJAR

JUMLAH Sesuai

bidangnya

Tidak sesuai bidangnya

1 SI 2 3 5

2 SI + Akta 7 5 12

3 D3 5 5

4 Masih kuliah 9 9

5 SLTA 2 1 3

Jumlah 23 8 34

Table 1.2. Data guru kejuruan SMK Muhammadiyah Banjarsari

NO PENDIDIKAN MENGAJAR JUMLAH

Sesuai bidangnya Tidak sesuai bidangnya

1 SI 1 1

2 SI + Akta 2 2

3 D3 1 1

4 Masih kuliah 2 2

5 SLTA 2 2

Jumlah 3 5 8

Berdasarkan data pada tabel di atas, memberi gambaran bahwa masih banyak ketidak sesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang yang diajarkan, sehinggal hal hal ini menarik untuk di teliti guna melihat kinerja Guru.


(8)

5

Guru produktif ini identik dengan Guru bermuatan praktek, dimana apa yang diajarkanya haruslah dipraktekan,dalam pelaksanaan praktek ini memerlukan motivasi, stamina dan konsentrasi yang sangat tinggi karena kesalahan akan mengakibatkan kecelakaan kerja, dan hal ini akan membahayakan bagi keamanan dan keselamatan siswanya, seorang guru bermuatan praktek harus terjun langsung dalam pelaksanaan praktek, serta dalam pengawasanya, sehingga dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk dapat pelaksanaan praktek tersebut,

Motivasi yang tinggi dalam praktek karena berkaitan dengan tantangan yang dihadapi dalam praktek, selain itu juga tanggungjawab dalam pelaksanaan praktek, sehingga untuk melaksanakan praktek tersebut perlu motivasi yang tinggi dari seorang Guru,

Guru mata pelajaran produktif kebanyakan Guru yang mendekati pensiun, atau Guru yang sudah tidak muda lagi, sehingga hal ini kadang menjadi masalah dalam pelaksanaan praktek, karena mereka kencenderungan sudah jenuh dengan pekerjaan praktek, sehingga mereka lebih memilih untuk menjelaskan materi secara teori, atau memilih milih materi sesuai dengan keinginanya, sehingga hal ini jadi masalah dalam pelaksanaan praktek di sekolah tersebut.

Pelaksanaan praktek tentunya tidak dapat terlepas dari sarana dan prasanan praktek, baik itu dari segi kwantitas maupun kwalitas,karena hal ini akan mempengaruhi bagi ketercapaian target pembelajaran, yang akan mempengaruhi bagi hasil kinerja yang baik bagi seorang Guru,


(9)

Sarana dan prasarana, baik itu sarana pokok maupun pendukung haruslah sesuai dengan apa yang berkembang di industri dewasa ini, sehingga akan berpangaruh bagi kesiapan peserta didik untuk terjun ke dunia industri setelah lulus nanti, selain itu juga sarana dan prasarana hendaknya disesuaikan dengan jumlah siswa sehingga pelaksanaan praktek yang ideal akan tercapai.

Sarana dan prasarana juga hendaknya sesuai dengan materi yang di ajarkan baik itu secara spesifikasi maupun jumlahnya yang disesuaikan dengan jumlah siswa.

Kemajuan teknologi terkadang jadi penghambat bagi pengadaan sarana dan prasarana, perkembanganteknologi yang begitu cepat, ini sangat sulit diikuti oleh dunia pendidikan, terutama dalam hal sarana dan prasarana, pengadaan yang terus menerus sesuai dengan kemajuan teknologi hal ini tentulah banyak memerlukan biaya, keterbatasan dana yang ada akhirnya sarana prasarana tidak relepan dengan perkembangan dewasa ini, baik itu dalam segi materi maupun jumlah, pengajaran yang seharusnya dipraktekan, karena tidak adanya sarana akhirnya hanya dijelaskan saja, tentu saja hal ini berpengaruh terhadap penampilan kerja guru yang terbaik, atau yang lebih di kenal dengan kinerja Guru.

Ketercapaian kinerja yang baik apabila seorang guru termotivasi dalam diri sendiri dan dari luar dirinya. Selain itu motivasi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan atau pengalaman kerja masing-masing pribadi


(10)

7

guru,serta sarana dan prasarana yang lengkap, karena tanpa adanya itu semua maka hasil kerja kurang optimal

B. Identifikasi Masalah

Kinerja guru yang optimal sangat di pengaruhi oleh banyak factor diantaranya :

1. Latarbelakang pendidikan Guru. 2. Motivasi Guru .

3. Sarana dan prasarana. 4. Managemen kepala sekolah. 5. Keterpenuhan kebutuhan Guru. 6. Lingkungan kerja yang mendukung. C. Batasan Masalah

Supaya masalah yang diteliti tidak meluas maka perlu diadakan pembatasan masalah. Batasan masalah sangat penting karena merupakan fokus penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah bahwa Kinerja Guru kejuruan dipengaruhi oleh aspek- aspek sebagai berikut :

1. Latarbelakang pendidikan.

2. Motivasi Guru.

3. Sarana dan prasarana khususnya yang digunakan oleh guru.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pemetaan faktor-faktordari masalah tersebut, atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus-fokus masalah


(11)

(Nana Syaodih, 2009; 275), dimana perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah latarbelakang pendidikan berkontribusi terhadap kinerja Guru ? 2. Apakah motivasi Guru berkontribusi terhadap kinerja Guru?

3. Apakah sarana dan prasarana berkontribusi terhadap kinerja Guru ?

4. Apakah latar belakang pendidikan, motivasi Guru serta sarana dan prasarana secara bersama sama berkontribusi terhadap kinerja Guru ? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menyajikan hasil yang akan dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Adapun rumusan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis dan menginterpretasikan kontribusi latarbelakang pendidikan terhadap kinerja Guru

2. Menganalisis dan menginterpretasikan kontribusi motivasi Guru terhadap kinerja Guru.

3. Menganalisis dan menginterpretasikan kontribusi sarana dan prasarana terhadap kinerja Guru.

4. Menganalisis dan menginterpretasikan kontribusi latarbelakang pendidikan, motivasi Guru serta sarana dan prasarana terhadap kinerja Guru.


(12)

9

F. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengayaan khasanah penelitian di bidang pendidikan teknologi dan kejuruan, pada dunia pendidikan khususnya yang berkaitan dengan hubungan antara latar belakang pendidikan, motivasi Guru, serta sarana dan prasarana terhadap kinerja guru.

b. Diharapkan menjadi bahan kajian pihak lain yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut variabel-variabel lain yang berpengaruh kinerja Guru

2. Manfaat Praktis

Bila penelitian ini dapat membuktikan secara empirik bahwa terdapat kontribusi antara latar belakang pendidikan, motivasi Guru serta sarana dan prasarana terhadap kinerja Guru, maka hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan guna meningkatkan kinerja Guru.

G. Asumsi

Penelitian ini dilaksanakan dengan bertitik tolak pada beberapa asumsi yang mendasarinya yaitu sebagai berikut:

a. Latarbelatar belakang pendidikan memberikan kontribusi dalam mendukung bagi guru untuk mengaktualisasikan kompetensi yang dimiliki guna mencapai performa kinerja terbaik (Sedarmayanti, 2001 : 71-72)


(13)

b. Motivasi Guru mendukung bagi guru dalam mencapai performa kinerja terbaik, Bafadal (1992:84)

c. Kelengkapan sarana dan prasarana merupakan fasilitas pendukung bagi guru dalam mengaktualisasikan kompetensi yang dimiliki guna mencapai performa kinerja terbaik. Kartono Kartini (1985,22)

d. latarbelakang pendidikan, motivasi Guru, dengan sarana dan prasarana secara bersama-sama menunjang bagi terciptanya peningkatan kinerja Guru kejuruan. (Sedarmayanti, 2001 : 71-72)

H. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teoritis di atas dan permasalahan penelitian yang bersifat asosiatif simetris, maka hipotesisi penelitian dapat dirumuskan sebagi berikut:

1. Terdapat kontribusi yang positif antara latarbelakang pendidikan Guru dengan kinerja Guru

2. Terdapat kontribusi yang positif antara motivasi dengan kinerja Guru

3. Terdapat kontribusi yang positif antara kesiapan sarana dan prasarana terhadap kinerja Guru.

4. Terdapat kontribusi yang positif secara bersama-sama antara latar belakang pendidikan, motivasi serta kesiapan sarana dan prasarana terhadap kinerja Guru.


(14)

11

I. Metode Penelitian

1) Teknik Penelitian Yang Digunakan

Metoda penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, karena ingin mengetahui tingkat hubungan antara kontribusi latar belakang pendidikan,motivasi serta sarana dan prasaran terhadap kenerja Guru baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama,

Pendekatan penelitian menggunakan teknik penelitian Explanelong survei, jenis penelitian dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut.

2) Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK N I Kawali yang bertempat di Jalan Porongol Raya no 9 desa Kawali kecamatan Kawali kabupaten Ciamis propinsi Jawa Barat. Pemilihan sampel dilakukan secara total sampling atau sensus yaitu dengan menetapkan seluruh guru untuk

dijadikan sebagai responden penelitian dalam mengungkap kinerja pembelajaran guru dan persepsinya tentang upaya pengembagan kompetensi profesional.

Mengingat jumlah Guru yang mengajar mata pelajaran kejuaruan adalah dari 34 orang maka teknik sampling yang digunakan adalah Non-Probability Sampling dengan jenis Sampling Jenuh, sampling jenuh

ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel atau dikenal juga dengan sensus. (Riduan, 2008).


(15)

J. Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Bab 1 menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah , Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Perumusan masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Asumsi, Hipotesis Penelitian, Metoda Penelitian

Bab 2 menjelaskan tentang teori tentang Latar Belakang Pendidikan, Motivasi Guru, Sarana dan Prasarana, Kinerja Guru Kejuruan Bab 3 menjelaskan tentang Desain Penelitian, Variabel Penelitian dan

Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Pengembangan Alat Pengumpul Data, Penentuan Sampel, Pengumpul Data, Prosedur Penelitian, Uji Coba Instrumen Penelitian

Bab 4 menjelaskan tentang Uji Hipotesis yang meliputi Analisi korelasi sederhana, Analisis korelasi ganda, Pembahasan


(16)

43

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan untuk mengetahui kontribusi latarbelakang pendidikan,motifasi guru serta sarana dan prasarana terhadap kinerja guru kejuruan di SMK adalah penelitian deskriptif analisis menggunakan teknik penelitian korelesaional, penekanan pada penelitian korelasional memperkirakan hubungan antara dua atau lebih variabel. Jenis penelitian ini biasanya meliputi pengukuran statistik dari derajat hubungan, disebut korelasi karena merupakan pernyataan hubungan tentang derajat keterkaitan antara variabel, Dimana hubungan antara satu dengan beberapa variabel lainnya dinyatakan dengan besaran koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi) secara statistik.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Pada bagian ini dibahas tentang variabel-variabel penelitian dan devinisi operasianoal dari variabel-variabel tersebut

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yaitu variabel penyebab, atau diduga memberikan suatu pengaruh terhadap peristiwa lain yang diberi notasi X, terdiri dari tiga yaitu X1,X2 dan X3, sedangkan


(17)

varibel dependen yaitu variabel respons, yang diberi notasi Y terdiri dari satu variabel.

a. Variabel X1 = Latarbelakang pendidikan

Variabel X2 = Motivasi Guru

Variabel X3 = Sarana dan prasarana

b. Variabel Y = Kinerja Guru kejuruan 2. Definisi operasional

Definisi operasional diperlukan untuk menjelaskan variabel penelitian, serta memberikan petunjuk bagaimana variabel-variabel itu akan diukur

a. Variabel bebas (X1) , Latarbelakang pendidikan dalam penelitian ini

adalah. Pendidikan yang pernah diikuti oleh guru tersebut baik itu pendidikan formal, informal maupun non formal

b. Variabel bebas (X2), motivasi Guru , motivasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah motivasi berasal dari kata dasar motif, yang mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama dengan efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapaikepuasan

c. Variabel bebas (X3), sarana dan prasarana, yaitu fasilitas yang


(18)

45

tempat pembelajaran atau bengkel, peralatan kerja dan peralatan penunjang pembelajaran lainnya. sarana dan prasarana pendidikan adalah fasilitas pendidikan yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, baik fasilitas yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif, termasuk di dalamnya barang habis pakai maupun tidak habis pakai d. Variabel terikat (Y), kinerja Guru, diperlukan kinerja dari seorang

guru. Kinerja diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. August W. Smith menyatakan bahwa performence atau kinerja adalah “...output drive from processes, human or otherwise”, jadi

katanyanya bahwa kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses

C. Instrumen Penelitian

Data-data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner (angket), menurut Sugiono (2009; 142) kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada reponden untuk dijawabnya. Riduwan, (2007: 74), “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberi respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”.

Berdasarkan pendapat tersebut, penulis berpendapat bahwa angket adalah daftar pernyataan yang disampaikan pengguna kepada responden untuk


(19)

mengumpulkan data sesuai dengan kebutuhan peneliti Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana pernyataan di dalam angket sudah memiliki alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak dapat memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Sedangkan penyusunan skala pengukuran digunakan metoda Likert Summated Rating (LSR) yang digunakan untuk mengukur latar belakang pendidikan, motivasi Guru, sarana dan prasarana, serta kinerja Guru Kejuruan, dengan alternatif pilihan 1 dengan 5 jawaban. Adapun untuk memudahkan dalam penelian maka masing masing item di buat pembobotan sebagai berikut :Untuk angket latar belakang pendidikan.

Pilihan jawaban Nilai

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

Sedangkan untuk angket yang lainya menggunakan penilaian seperti di bawah ini :

Pilihan jawaban Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2


(20)

47

Adapun item-item pertanyaan angket dirancang dalam kisi-kisi angket pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen penelitian

VARIABEL ASPEK INDIKATOR NO. ITEM

Latarbelakang pendidikan (X1)

1.Pendidikan awal sebagai Guru

1. Pendidikan awal pada saat masuk jadi Guru

2. Kesesuian pendidikan yang diikuti dengan bidang yang diajarkan

3. Pengaruh pendidikan terhadap bidang yang diajarkan

1,2 3

10

2. Pendidikan akhir

sebagai Guru a.

Pendidikan yang diikuti setelah menjadi Guru

b. Kesesuaian pendidikan yang diikuti dengan bidang yang diajarkan

c. Pengaruh pendidikan terhadap bidang yang diajarkan

11,19 12,13

13,14,17, 20

3. Pelatihan 4. Pelatihan yang pernah diikuti 5. Berapa kali mengikuti pelatihan 6. Pengaruh pelatihan yang anda

ikuti terhadap kemampuan mengajar 4,6,16 5,8,9 7,18 Motifasi Guru ( X2) 1. Kedisiplinan dan ketekunan

a. Kehadiran dalam pembelajaran b. Aktivitas dalam kegiatan

pembelajaran praktek c. Mempelajari materi pelajaran

dari sumber-sumber terkait d. Ketekunan dalam kegiatan

pembelajaran

1 2 3 5

2. Kebutuhan akan prestasi

a. Prestasi belajar siswa b. Prestasi sekolah

4 14 3. Kebutuhan

akan pengakuan

a. Pengakuan atas prestasi yang dicapai.

b. Keinginan diakui keberadaannya

7,15,17 9,13 4. Pekerjaan itu

sendiri

a. Kesesuaian pekerjaan dengan pendidikan.

b. Pekerjaan itu merupakan pilihan/keinginan sendiri

20 21 5. Tanggungjawab a. Kesungguhan melaksanakan

tugas.

b. Sanggup berkorban untuk kemajuan sekolah.

8,18,24,16, 10 6,23,19


(21)

VARIABEL ASPEK INDIKATOR NO. ITEM 7. Kebutuhan

untuk kemajuan

a. Kesempatan meningkatkan pengetahuan.

b. Peluang pendidikan lanjut

11,12 22 Sarana dan Prasarana (X3) 1. Ketersediaan ruangan bengkel yang memadai

a. Tersedianya ruangan praktek yang sesuai. 1,2,3,5 2. Ketersedian peralatan praktek dengan jenis yang sesuai standar

a. Tersedianya peralatan praktek yang memadai

b. Tersedianya peralatan praktek sebagai pembanding

c. Tersedianya peralatan praktek dengan jumlah yang memadai

6,7,8,9 10,11 12,19 3. Ketersediaan sarana pendukung yang memadai

a. Tersedianya peralatan pendukung dalam praktek b. Peralatan pendukung tersedia

dengan jumlah yang memadai

13,16,17, 18,20 14,15 4. Ketersediaan sarana pengamana

a. Tersedianya peralatan pengaman. 4

Kinerja Guru (Y)

1. Persiapan kerja a. Membuat persiapan pembelajaran

b. Membuat perencanaan pengajaran

c. Mempersiapkan media pembelajaran 13 1,2 3,4 2. Pelaksanaan kerja

a. Membuka pelajaran b. Kemampuan berkomunikasi

dengan siswa

c. Kesesuaian metode pembelajaran d. Mendorong keterlibatan siswa

dalam pembelajaran.

e. Penguasaan materi pembelajaran. f. Kemampuan menggunakan media

dan sumber belajar. g. Keefektifan pembelajaran. h. Keterampilan memberikan umpan

balik.

i. Keterampilan menutup pelajaran j. Penampilan dalam pembelajaran.

5 6,7,8 9 10,11,12, 20 14,15 16,17 18 21 22

3. Sikap kerja 1. Menerima tugas tambahan sebagai tanggung jawab jabatan 2. Melakukan studi banding/

bertukar pikiran dengan guru mata diklat yang sama. 3. Mengembangkan kemampuan

yang saya miliki

19,23,24 25


(22)

49

VARIABEL ASPEK INDIKATOR NO. ITEM

4. Evaluasi 1. Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja, guna memperoleh sejauh mana keberhasilan kerja yang dilakukan

2. Melakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi

26

27

D. Pengembangan Alat Pengumpul Data

Untuk menjamin instrumen-instrumrn penelitian telah memenuhi persyaratan tertentu, maka instrumen penelitian yang digunakan harus dilakukan pengujian. Untuk instrumen penelitian kuesioner (angket) dilakukan pengujian pada dua macam, yaitu uji validitas dan uji reabilitas.

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item pada kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang dilakukan dengan analisis item, dimana setiap nilai total seluruh butir pertanyaan untuk satu variabel dengan menggunakan rumus Korelasi product Moment (Sudjana, 2005; 369)

r n ∑ X Y ∑ X ∑ Y

n ∑ X ∑ X n ∑ Y ∑ Y

dimana :

rxy = Koefisien korelasi Product Moment antara jumlah skor item dan total

n = Jumlah responden

X = Skor tiap item


(23)

Selanjutnya untuk koefisien korelasi parsial dapat dihitung dengan menggunakan rumus uji-t (Tedjo, 2007; 177).

t

Dimana :

r = jumlah korelasi parsial yang ditemukan

n = jumlah sampel

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel

jika pengujian dilakukan pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2), maka dapat disimpulkan item kuesioner valid apabila thitung > ttabel, dan tidak

valid apabila thitung < ttabel.

Uji reabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda, untuk uji reabilitas yang digunakan menggunakan metoda belah dua dengan menggunakan sebuah tes dan diujicobakan satu kali (single-test-single-trial method). Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua

belah, baru diketahui reabilitas setengah item kuesioner saja, untuk mengetahui reabilitas seluruh item harus dihitung dengan menggunakan rumus Speraman Brown (Sugiyono, 2009; 131)


(24)

51

Dimana :

ri = reabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua (awal-akhir)

E. Penentuan Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah Non-Probability Sampling dengan jenis Sampling Jenuh, sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel atau dikenal juga dengan sensus (Riduan, 2008; 64), teknik sampling ini digunakan mengingat jumlah responden yang akan diteliti yaitu Guru Produktif di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kawali dan SMK Muhammadiyah Kawali memiliki jumlah yang kecil maka semua populasi akan dijadikan sampel penelitian.

F. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, menurut Sugiono (2009; 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari reponden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) pada penelitian ini digunakan untuk mengukur semua variabel yang ada.


(25)

G. Prosedur Penelitian dan Teknik Pengolahan Data 1. Prosedur penelitian

Proses penelitian yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Tahapan persiapan

Pada tahapan persiapan, peneliti melakukan survey awal dilokasi penelitian yaitu semacam penelitian pendahuluan dengan tujuan untuk mengenali dengan baik lingkungan dimana penelitian dilakukan.

Pada tahapan ini dilakukan pula pengumpulan sumber-sumber masalah serta latar belakang dari permasalahan yang timbul, selanjutnya dilakukan identifikasi masalah atau disebut juga dengan fokus penelitian (research focus) latar belakang pendidikan, motivasi guru, sarana dan prasarana serta kinerja guru baik secara empiris maupun secara teoritis yang kemudian disusun rumusan masalah yang menjadi dasar pelaksanaan penelitian, rumusan masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumulan data (sugiyono, 2009; 35). Rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumusan masalah assosiatif dengan bentuk hubungan kausal, hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel independen


(26)

53

(variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).

Untuk menjawab rumusan masalah yang bersifat sementara, maka dilakukan pengkajian teoritis yang relevan dengan permasalahan, juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (hopotesis), sedangkan untuk melakukan pengujian hopotesis dilakukan penetapan metoda/strategi/pendekatan/desain penelitan yang sesuai. Setelah metoda penelitian yang sesuai dipilih, dilakukan penyusunan instrumen penelitian yang diguakan sebagai alat pengumpul data, dimana dalam penelitian ini instrumen pengumpul data dalam bentuk kuesioner (angket) tertutup. Sebelum kuesioner (angket) digunakan untuk mengumpulkan data, maka intrumen penelitian diuji validitas serta reabilitasnya.

Untuk pengujian validitas dan reabilitas instrumen penelitian dilakukan tehadap Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki karakeristik yang sama dengan responden penelitian, Tahap pelaksanaan

Pada tahapan pelaksanaan dilakukan pengumpulan data dari sampel penelitian dengan teknik sampling Non-Probability Sampling, dengan jenis Sampling Jenuh. Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesisi yang diajukan dengan teknik stasistik analisis regresi dan


(27)

korelasi. Berdasarkan analisis ini apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima, atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak.

Tahapan terakhir dari pelaksanaan penelitian adalah penyusunan kesimpulan berupa jawaban terhadap rumusan masalah yang telah disusun.

b. Tahap penyusunan laporan penelitian

Penyusan laporan dilakukan memalui pendokumentasi semua kegiatan penelitian yang dilakukan dalam bentuk laporan penelitian dengan format dan isi yang telah ditentukan.

2. Teknik pengolahan data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik statistik analisis regresi dan korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat kedekatan (closesess) hubungan antar variabel-variabel. Dengan kata lain, analisis regresi mempertanyakan pola hubungan fungsional, sedangkan analisis korelasi mempertanyakan kedekatan hubungan antara variabel-variabel (Tedjo, 2007; 129), dengan desain penelitin sebagai berikut :


(28)

55

Gambar 3.3 Paradigma penelitian

Keterangan :

X1 = Latarbelakang Pendidikan (Variabel Bebas)

X2 = Motivasi Guru (Variabel Bebas)

X3 = Sarana dan Prasarana (Variabel Bebas)

Y = Kinerja Guru kejuruan (Variabel Terikat)

a. Analisis korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui derajat hubunan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), dihitung dengan menggunakan persamaan korelasi Pearson Product Moment ( Riduwan. 2008; 136).

r n ∑ X X ∑ X ∑ X

n ∑ X ∑ X n ∑ X ∑ X

Dimana :

X1

X2

X3


(29)

rhitung = Koefisien Korelasi

X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

n = Jumlah Responden

Dengan interpretasi koefisien korelasi sesuai dengan tabel di bawah ini :

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber (Riduwan, 2008; 136)

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi sebagai berikut ( Riduwan. 2008; 136).

KP r x 100%

Dimana :

KP = Koefisisen determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

Untuk mencari makna hubungan variabel X dan variabel Y, maka hasil perhitungan korelasi product moment dilakukan uji signifikasi dengan statistik t ( Riduwan. 2008; 137).


(30)

57

t r√n 2

√1 r

Dimana :

t = Nilai t yang dihitung r = Nilai koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

Dengan menggunakan tabel distribusi t dengan α = 0,05 serta derajat kebebasan dk = n-2 , maka berarti signifikan apabila thitung > ttabel ,

berarti tidak signifikan apabila thitung < ttabel

Analisis korelasi ganda yang dilakukan untuk menguji hipotesis apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara praktik kerja industri (X1) dan persepsi siswa terhadap karir pekerjaan di industri (X2) secara

simultan terhadap motivasi belajar siswa (Y). dihitung dengan menggunakan rumus korelasi ganda rumus (Sudjana, 2005; 383).

&' () ( . + ( . + (,. +,

Dengan + X X- , X X X- , X, X X-, dan a0, a1, a2

dan a3 dicari dengan menggunakan ke-tiga rumus (Sugiono, 2009;

283). 3 1 3 2 1 2 2 1 1

1Y b X b X X b X X

X = Σ + Σ + Σ

Σ 2 3 3 3 2 2 3 1 1

3Y b X X b X X b X

X = Σ + Σ + Σ

Σ 3 2 3 2 2 2 2 1 1

2Y b X X b . X b X X

X = Σ + Σ + Σ


(31)

ke-tiga persamaan tersebut kemudian dieliminasi kemudian setelah didapat b1,b2,b3, di masukan dalam rumus di bawah ini untuk mencari a.

3 3 2 2 1

1X b X b X

b Y

a= − − −

Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi kolelasi panda dihitung dengan persamaan :

t r√n 2

√1 r

Dimana :

T = Nilai T yang dihitung

r = Nilai koefisien korelasi ganda

n = jumlah sampel

Dengan menggunakan tabel distribus t dengan taraf signifikasi α = 0,01 atau α = 0,05 maka apabila Thitung ≥ Ttabel, maka tolah Ho

artinya signifikan dan apabila Fhitung ≤ Ftabel, terima Ho artinya tidak

signifikan.

H. Uji coba Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian kuesioner (angket) dilakukan pada dua macam, yaitu uji validitas dan uji reabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item pada kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang dilakukan dengan analisis item, dimana setiap nilai total seluruh butir pertanyaan


(32)

59

untuk satu variabel dengan menggunakan rumus Korelasi product Moment, sedangkan uji reabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya

konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda, untuk uji reabilitas menggunakan metoda Teknik Belah Dua (Split-half method). Metode atau teknik belah dua

menggunakan formula Spearman-Brown, cara ini hanya dapat dikenakan pada instrumen pengukuran dengan jumlah item genap (pengelompokan dilakukan pada item-item yang valid),adapun langkah-langkahnya adalah sbb :

Kelompokan item-item menjadi dua kelompok didasarkan pada kelompok ganjil (nomor item ganjil) dan kelompok genap (nomor item genap), atau secara random.

Jumlahkan skor pada setiap kelompok sehingga diperoleh skor total untuk tiap kelompok.

Korelasikan skor total antar kelompok dengan formula korelasi Product moment atau tata jenjang.

Masukan nilai koefisien korelasi tersebut ke dalam rumus Sperman-Brown untuk mencari koefisien reliabilitas

dengan menggunakan sebuah tes dan diuji cobakan satu kali (single-test-single-trial method).

Hasil pengujian validitas untuk variabel latar belakang pendidikan (X1),

motivasi kerja (X2), sarana dan prasarana (X3) dan kinerja Guru kejuruan


(33)

1. Pengujian validitas da reliabelitas a. Variable latar belakang pendidikan

Tabel 3.2. Hasil uji validitas variabel latarbelakang pendidikan (X1)

No. Soal t hitung t tabel keterangan

1 2.275 1,701 valid

2 2.058 1,701 valid

3 2.049 1,701 valid

4 2.333 1,701 valid

5 2.396 1,701 valid

6 2.704 1,701 valid

7 2.509 1,701 valid

8 2.157 1,701 valid

9 2.291 1,701 valid

10 2.547 1,701 valid

11 2.276 1,701 valid

12 2.252 1,701 valid

13 3.528 1,701 valid

14 2.602 1,701 valid

15 2.602 1,701 valid

16 2.235 1,701 valid

17 2.159 1,701 valid

18 2.159 1,701 valid

19 5.126 1,701 valid

20 2.218 1,701 valid

21 0.608 1,701 tidak valid 22 1.595 1,701 tidak valid

Hasil pengujian validitas kemudian diambil soal yang validnya, kemudian diurutkan, dan dilakukan belah dua yaitu antara soal yang ganjil dan soal yang genap, kemudian dilakukan uji reliabelitas, seperti di bawah ini :


(34)

61

Tabel 3.3. Hasil uji reliabilitas variabel latarbelakang pendidikan (X1)

NO. RESP. SOAL GANJIL

SOAL

GENAP X.Y

X X2 Y Y2

1 37 1369 34 1156 1258

2 27 729 25 625 675

3 32 1024 34 1156 1088

4 29 841 29 841 841

5 30 900 39 1521 1170

6 35 1225 37 1369 1295

7 40 1600 38 1444 1520

8 36 1296 33 1089 1188

9 29 841 28 784 812

10 35 1225 31 961 1085

11 29 841 27 729 783

12 33 1089 36 1296 1188

13 26 676 26 676 676

14 35 1225 33 1089 1155

15 32 1024 36 1296 1152

16 31 961 29 841 899

17 39 1521 36 1296 1404

18 37 1369 32 1024 1184

19 30 900 30 900 900

20 30 900 29 841 870

21 23 529 25 625 575

22 33 1089 33 1089 1089

23 28 784 31 961 868

24 38 1444 30 900 1140

25 26 676 28 784 728

26 28 784 29 841 812

27 27 729 28 784 756

28 29 841 30 900 870

29 27 729 34 1156 918

30 31 961 32 1024 992

Jumlah 942 30122 942 29998 29891 Sumber data penelitian


(35)

Menghitung Korelasi Product Moment

r

hitung

atau r

b

= 0,654

Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown

(

)

791

,

0

654

,

0

1

654

,

0

2

r

1

r

.

2

r

b b 11

=

+

=

+

=

• Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi ≥ = 0,05 dan dk =

30 - 2 = 28, maka diperoleh rtabel = 0,374

Dari perhitungan di atas r hitung = 0,791 sedangkan r table =

0,374 kalau kita bandingkan maka r hitung > r tabel artinya data

tersebut reliabel

Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dari 22 item pertanyaan kuesioner yang diuji coba, dinyatakan valid dan reliabel sebanyak 20 item, yaitu item pertanyaan nomor 1, 2,3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,15, 16, 17, 18, 19, dan 20 (diguanakan atau dipakai), sedangkan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 2 item yaitu item nomor 21, dan 22 (tidak digunakan atau dibuang).

(

) ( )( )

( )

{

}

{

( )

}

(

) ( )( )

( )

{

}

{

( )

}

654

,

0

67

,

14315

9366

r

942

-30.29998

.

942

-30.30112

942

.

942

29891

30

r

Y

Y

n.

.

X

X

n.

Y

.

X

XY

n

r

hitung 2 2 hitung 2 2 2 2 hitung

=

=

=

=


(36)

63

b. Variable motivasi Guru

Tabel 3.4. Hasil uji validitas variabel motivasi kerja (X2)

No. soal t hitung t tabel keterangan

1 2.846 1,701 valid

2 2.621 1,701 valid

3 3.417 1,701 valid

4 2.235 1,701 valid

5 2.444 1,701 valid

6 2.951 1,701 valid

7 1.440 1,701 tidak valid

8 2.675 1,701 valid

9 2.568 1,701 valid

10 3.060 1,701 valid

11 2.361 1,701 valid

12 2.728 1,701 valid

13 2.701 1,701 valid

14 3.062 1,701 valid

15 2.779 1,701 valid

16 2.454 1,701 valid

17 2.084 1,701 valid

18 2.084 1,701 valid

19 2.915 1,701 valid

20 7.368 1,701 valid

21 4.444 1,701 valid

22 6.501 1,701 valid

23 7.729 1,701 valid

24 2.779 1,701 valid

25 2.668 1,701 valid

Hasil pengujian validitas kemudian diambil soal yang validnya, kemudian diurutkan kembali, dan dilakukan belah dua yaitu antara soal yang ganjil dan genap, kemudian dilakukan uji reliabelitas, seperti di bawah ini :


(37)

Tabel 3.5. Hasil uji reliabilitas variabel Guru (X2)

No. Resp.

SOAL GANJIL SOAL GENAP

X.Y

X X2 Y Y2

1 48 2304 46 2116 2208

2 42 1764 46 2116 1932

3 44 1936 45 2025 1980

4 39 1521 38 1444 1482

5 48 2304 56 3136 2688

6 49 2401 53 2809 2597

7 35 1225 42 1764 1470

8 49 2401 53 2809 2597

9 55 3025 58 3364 3190

10 36 1296 38 1444 1368

11 36 1296 37 1369 1332

12 49 2401 52 2704 2548

13 49 2401 50 2500 2450

14 41 1681 51 2601 2091

15 49 2401 52 2704 2548

16 48 2304 53 2809 2544

17 51 2601 55 3025 2805

18 49 2401 56 3136 2744

19 50 2500 50 2500 2500

20 48 2304 51 2601 2448

21 48 2304 54 2916 2592

22 47 2209 48 2304 2256

23 39 1521 41 1681 1599

24 48 2304 53 2809 2544

25 47 2209 54 2916 2538

26 50 2500 49 2401 2450

27 49 2401 52 2704 2548

28 38 1444 41 1681 1558

29 50 2500 48 2304 2400

30 36 1296 44 1936 1584

Jumlah 1367 63155 1466 72628 67591


(38)

65

Menghitung Korelasi Product Moment

r

hitung

atau r

b

= 0,854

Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown

(

)

921

,

0

854

,

0

1

854

,

0

.

2

r

1

r

.

2

r

b b 11

=

+

=

+

=

• Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi ≥ = 0,05 dan dk =

30 - 2 = 28, maka diperoleh rtabel = 0,374

Dari perhitungan di atas r hitung = 0,921 sedangkan r table =

0,374 kalau kita bandingkan maka r hitung > r tabel artinya data tersebut

reliable

Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dari 25 item pertanyaan kuesioner yang diuji coba, dinyatakan valid dan reliabel sebanyak 24 item, yaitu item pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26 dan 25 (diguanakan atau dipakai), sedangkan yang dinyatakan tidak valid dan tidak reliabel sebanyak 1 item yaitu item nomor 7 (tidak digunakan atau dibuang).

(

) ( )( )

( )

{

}

{

( )

}

(

) (

)(

)

(

)

{

}

{

(

)

}

854

,

0

157

,

27760

23708

r

1466

-30.72628

.

1367

-30.63155

1466

.

1367

67591

30

r

Y

Y

n.

.

X

X

n.

Y

.

X

XY

n

r

hitung 2 2 hitung 2 2 2 2 hitung

=

=

=

=


(39)

c. Variable sarana dan prasarana

Tabel 3.6. Hasil uji validitas variabel Sarana dan Prasarana (X3)

No. soal t hitung t tabel Keterangan

1 2.456 1,701 valid

2 2.124 1,701 valid

3 2.598 1,701 valid

4 2.131 1,701 valid

5 2.207 1,701 valid

6 2.363 1,701 valid

7 2.107 1,701 valid

8 2.320 1,701 valid

9 2.821 1,701 valid

10 2.694 1,701 valid

11 2.383 1,701 valid

12 2.120 1,701 valid

13 3.351 1,701 valid

14 2.682 1,701 valid

15 3.162 1,701 valid

16 2.179 1,701 valid

17 2.312 1,701 valid

18 2.312 1,701 valid

19 2.610 1,701 valid

20 9.491 1,701 valid

Hasil pengujian validitas kemudian diambil soal yang validnya, kemudian diurutkan kembali, dan dilakukan belah dua yaitu antara soal yang ganjil dan genap, kemudian dilakukan uji reliabelitas, seperti di bawah ini :

Tabel 3.7. Hasil uji Reliabelitas variabel Sarana dan Prasarana (X3)

No. Resp. SOAL GANJIL SOAL GENAP X.Y

X X2 Y Y2

1 35 1225 41 1681 1435

2 37 1369 33 1089 1221


(40)

67

No. Resp.

SOAL GANJIL SOAL GENAP

X.Y

X X2 Y Y2

3 29 841 33 1089 957

4 35 1225 33 1089 1155

5 43 1849 39 1521 1677

6 40 1600 40 1600 1600

7 34 1156 33 1089 1122

8 39 1521 40 1600 1560

9 46 2116 42 1764 1932

10 35 1225 32 1024 1120

11 33 1089 31 961 1023

12 41 1681 39 1521 1599

13 39 1521 42 1764 1638

14 38 1444 37 1369 1406

15 40 1600 41 1681 1640

16 39 1521 42 1764 1638

17 40 1600 44 1936 1760

18 41 1681 43 1849 1763

19 39 1521 42 1764 1638

20 37 1369 39 1521 1443

21 40 1600 40 1600 1600

22 38 1444 39 1521 1482

23 37 1369 32 1024 1184

24 39 1521 40 1600 1560

25 40 1600 38 1444 1520

26 39 1521 41 1681 1599

27 38 1444 41 1681 1558

28 37 1369 33 1089 1221

29 42 1764 40 1600 1680

30 37 1369 31 961 1147

JUMLAH 1147 44155 1141 43877 43878


(41)

Menghitung Korelasi Product Moment

r

hitung

atau r

b

= 0,6677

Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman

Brown

(

)

0

,

8

6677

,

0

1

6677

,

0

.

2

r

1

r

.

2

r

b b 11

=

+

=

+

=

• Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi ≥ = 0,05 dan dk = 30 -

2 = 28, maka diperoleh rtabel = 0,374

Dari perhitungan di atas r hitung = 0,8 sedangkan r table = 0,374

kalau kita bandingkan maka r hitung > r tabel artinya data tersebut reliable

Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dari 20 item pertanyaan kuesioner yang diuji coba, dinyatakan valid dan reliabel sebanyak 20 item, yaitu item pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,17, 18, 19, 20 (diguanakan atau dipakai),

d. Variable kinerja Guru kejuruan

Tabel 3.8. Hasil uji validitas variabel Kinerja Guru Kejuruan (Y)

No. Item t hitung t tabel Keterangan

1 3.064 1701 valid

2 2.631 1701 valid

3 4.740 1701 valid

4 3.014 1701 valid

(

) ( )( )

( )

{

}

{

( )

}

(

) (

)(

)

(

)

{

}

{

(

)

}

6677

,

0

6

,

11421

7613

r

1141

-30.43877

.

1147

-30.44155

1141

.

1147

43878

30

r

Y

Y

n.

.

X

X

n.

Y

.

X

XY

n

r

hitung 2 2 hitung 2 2 2 2 hitung

=

=

=

=


(42)

69

Hasil pengujian validitas kemudian diambil soal yang validnya, kemudian diurutkan kembali, dan dilakukan belah dua yaitu antara soal yang ganjil dan genap, kemudian dilakukan uji reliabelitas, seperti di bawah ini :

Tabel 3.9. Hasil uji reliabilitas Variabel Kinerja Guru Kejuruan (Y)

5 1.823 1701 valid

6 3.199 1701 valid

7 1.925 1701 valid

8 2.772 1701 valid

9 3.141 1701 valid

10 3.064 1701 valid

11 2.631 1701 valid

12 4.740 1701 valid

13 3.014 1701 valid

14 3.141 1701 valid

15 3.199 1701 valid

16 2.611 1701 valid

17 2.772 1701 valid

18 2.772 1701 valid

19 2.588 1701 valid

20 3.141 1701 valid

21 2.714 1701 valid

22 2.556 1701 valid

23 2.266 1701 valid

24 2.416 1701 valid

25 1.075 1701 tidak valid

26 2.134 1701 valid

27 1.663 1701 tidak valid

28 2.856 1701 valid

29 2.614 1701 valid

30 1.993 1701 valid

No. Resp.

SOAL GANJIL SOAL GENAP

X.Y

X X2 Y Y2

1 60 3600 57 3249 3420

2 47 2209 52 2704 2444

3 53 2809 50 2500 2650


(43)

Menghitung Korelasi Product Moment

4 53 2809 52 2704 2756

5 62 3844 60 3600 3720

6 61 3721 53 2809 3233

7 49 2401 47 2209 2303

8 61 3721 57 3249 3477

9 68 4624 67 4489 4556

10 52 2704 45 2025 2340

11 52 2704 47 2209 2444

12 62 3844 61 3721 3782

13 60 3600 57 3249 3420

14 57 3249 58 3364 3306

15 62 3844 57 3249 3534

16 58 3364 57 3249 3306

17 61 3721 59 3481 3599

18 59 3481 60 3600 3540

19 62 3844 56 3136 3472

20 63 3969 55 3025 3465

21 59 3481 59 3481 3481

22 59 3481 55 3025 3245

23 58 3364 53 2809 3074

24 60 3600 58 3364 3480

25 60 3600 59 3481 3540

26 60 3600 56 3136 3360

27 60 3600 57 3249 3420

28 56 3136 53 2809 2968

29 64 4096 59 3481 3776

30 55 3025 52 2704 2860

JUMLAH 1753 103045 1668 93360 97971

(

) ( )( )

( )

{

}

{

( )

}

(

) (

)(

)

(

)

{

}

{

(

)

}

819

,

0

13

,

18458

15126

r

1668

-30.93360

.

1753

-30.103045

1668

.

1753

97971

30

r

Y

Y

n.

.

X

X

n.

Y

.

X

XY

n

r

hitung 2 2 hitung 2 2 2 2 hitung

=

=

=

=


(44)

71

r

hitung

atau r

b

= 0,819

Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown

(

)

0

,

901

819

,

0

1

819

,

0

.

2

r

1

r

.

2

r

b b

11

=

+

=

+

=

• Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi ≥ = 0,05 dan dk = 30

- 2 = 28, maka diperoleh rtabel = 0,374

Dari perhitungan di atas r hitung = 0,901 sedangkan r table = 0,374 kalau kita bandingkan maka r hitung > r tabel artinya data tersebut reliable

Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 item pertanyaan kuesioner yang diuji coba, dinyatakan valid dan reliabel sebanyak 28 item, yaitu item pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 29 dan 30 (diguanakan atau dipakai), sedangkan yang dinyatakan tidak valid dan tidak reliabel sebanyak 2 item yaitu item nomor 25 dan 27 (tidak digunakan atau dibuang).

2. Deskriptif Kuesioner

Pengujian persyaratan analisis perlu dilakukan sebelum data dianalisis lebih lanjut. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas dan linieritas. Uji normalitas dilakukan karena berdasarkan metode penelitian, analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dan korelasi, sehingga data variabel


(45)

bebas maupun variabel terikat harus berdistribusi normal. Data yang didapat dari hasil penelitian masih merupakan data ordinal yang selanjutnya akan dinaikkan menjadi data interval, menggunakan rumus

0 50 10 + 2 +

maka didapat data baku atau data interval seperti pada tabel di bawah ini

Tabel 4.1 Data interval sampel

DATA ORDINAL DATA INTERVAL

No RESPONDEN X1 X2 X3 Y X1 X2 X3 Y

1 1 78 104 72 123 62 59 47 59

2 2 58 102 73 109 41 57 48 46

3 3 61 87 76 102 45 41 52 39

4 4 60 102 53 105 44 57 21 42

5 5 55 113 76 123 38 69 52 59

6 6 56 83 71 109 39 37 45 46

7 7 61 86 62 96 45 40 33 34

8 8 60 99 66 119 44 54 39 55

9 9 60 111 82 135 44 67 60 69

10 10 44 85 80 97 27 39 58 35

11 11 68 80 67 96 52 34 40 34

12 12 73 101 79 128 57 56 56 63

13 13 74 99 88 116 58 54 69 52

14 14 53 95 67 109 36 50 40 46

15 15 57 82 64 117 40 36 36 53

16 16 82 93 80 115 67 47 58 51

17 17 75 106 81 118 59 61 59 54

18 18 61 84 75 117 45 38 51 53


(46)

73

Sumber data penelitian

DATA ORDINAL DATA INTERVAL

No RESPONDEN X1 X2 X3 Y X1 X2 X3 Y

20 20 54 101 81 97 37 56 59 35

21 21 67 99 84 124 51 54 63 59

22 22 73 97 84 117 57 52 63 53

23 23 79 79 81 115 64 32 59 51

24 24 72 94 76 121 56 49 52 57

25 25 88 103 80 119 73 58 58 55

26 26 59 99 77 115 42 54 54 51

27 27 58 91 69 117 41 45 43 53

28 28 69 99 79 116 53 54 56 52

29 29 71 101 78 120 55 56 55 56

30 30 64 90 80 120 48 44 58 56

31 31 70 101 79 117 54 56 56 53

32 32 77 99 71 115 61 54 45 51

33 33 69 92 82 121 53 46 60 57

34 34 51 74 68 84 34 27 41 23

JUMLAH 2218 3230 2562 3849 1668 1685 1744 1687

a. Pengujian normalitas

Untuk mengetahui kondisi variabel (X1), (X2), (X3) dan

(Y) kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dengan masing-masing pernyataan disertai 5 (lima) kemungkinan jawaban yang harus dipilih responden. Dari jawaban tersebut kemudian diperoleh hasil seperti pada tabel di atas dan kemudian dilakukan pengujian normalitas seperti pada lampiran, adapun hasil pengujian nomalitas seperti pada table di bawahh ini.


(47)

Sumber data penelitian

Tabel 4.2. Hasil uji normalitas data

Variabel χ2hitung χ

2

tabel Kesimpulan X1 9,789 11,070 Berdistribusi Normal

X2 7,883 11,070 Berdistribusi Normal

X3 6,400 11,070 Berdistribusi Normal

Y 8,598 11,070 Berdistribusi Normal

b. Menguji linieritas data

Pengujian linieritas diperlukan data baku untuk menyimpulkan karakteristik data penelitian atau disebut juga ukuran dari gejala pemusatan (Tejo, 2007; 23) dengan nilai sentral (central value) rerata dihitung dengan persamaan berikut ini (Tejo, 2007; 24).

X- ∑ Xn

Sedangkan akar kuadrat dari jumlah kuadrat selisih keseluruhan data terhadap rerata atau disebut juga simpangan baku dihitung dengan persamaan berikut (Tejo, 2007: 20).

S 4∑ n 1X

X-Dimana koefisien-oefisien regresi a dan b untuk regresi linier dapat dihitung dengan persamaan (Sudjana, 2005; 315).

a ∑ Y ∑ Xn ∑ X ∑ X ∑ X . Y


(48)

75

Sumber data penelitian

b n ∑ X . Y ∑ X ∑ Y n ∑ X ∑ X

jika terlebih dahulu dihitung koefisien b, maka koefisien a dapat pula ditentukan oleh rumus

a Y-

bX-hasil pengujian linieritas data sebagaimana pada lampiran, ada pun hasil perhitungan terlihat di dalam table 4.2

Tabel 4.2. Hasil uji linieritas data

Variabel Fhitung Ftabel Kesimpulan

X1 atas Y 1,08 3,12 Data berpola Linear

X2 atas Y 1,25 2,75 Data berpola Linear


(49)

107 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Setelah melalui proses analisis serta pembahasan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa:

a. Dalam penelitian ini juga dapat menemukan adanya pengaruh latarbelakang pendidikan terhadap kinerja Guru kejuruan, semakin tinggi latarbelakang pendidikan, akan semakin tinggi pula kinerja Guru kejuruan yang akan dihasilkan.Kontribusi latarbelakang pendidikan terhadap kinerja Guru kejuruan menunjukkan 21,16%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain, misalnya motivasi Guru, sarana dan prasarana, dan lain-lain, artinya kinerja Guru kejuruan disamping dipengaruhi oleh latarbelakang pendidikan juga dipengaruhi oleh variabel lain yang dalam penelitian ini tidak diteliti.

Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa latarbelakang pendidikan, berkontribusi yang tergolong cukup kuat dalam dalam pencapaian kinerja Guru kejuruan.

b. Penelitian ini menunjukkan adanya kontibusi motivasi Guru terhadap kinerja guru kejuruan, lebih lanjut diperoleh keterangan bahwa motivasi Guru memberikan kontribusi sebesar 31,56%, sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel lain, sarana dan parasarana, dan lain-lain. Artinya kinerja Guru tidak semata-mata dipengaruhi oleh motivasi Guru akan


(50)

108

tetapi dipengaruhi pula oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa motivasi Guru mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam peningkatan kinerja Guru kejuruan c. Penelitian ini menunjukkan adanya kontibusi sarana dan prasarana

terhadap kinerja guru kejuruan, lebih lanjut diperoleh keterangan bahwa sarana dan prasarana memberikan kontribusi sebesar 13,69%, sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel lain, motivasi guru, dan lain-lain. Artinya kinerja Guru tidak semata-mata dipengaruhi oleh sarana dan prasarana akan tetapi dipengaruhi pula oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana mempunyai kontribusi lemah dalam peningkatan kinerja Guru kejuruan d. Penelitian ini juga menemukan adanya kontribusi antara latarbelakang

pendidikan, motivasi Guru serta sarana dan prasarana terhadap kinerja Guru kejuruan, besarnya kontribusi antara variabel tersebut sebesar 44,09% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain, manajemen kepala sekolah, lingkungan kerja, dan lain-lain. Artinya kinerja Guru kejuruan disamping dipengaruhi latarbelakang pendidikan, motivasi Guru dan serta sarana dan prasarana, juga dipengaruhi variabel lain yang dalam penelitian ini tidak diteliti.


(51)

Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi antara latar belakang pendidikan,motivasi Guru serta sarana dan prasarana yang cukup kuat dalam peningkatan terhadap kinerja Guru.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas berikut ini disampaikan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:

a. Analisis data menunjukkan bahwa latarbelakang pendidikan dalam menjalankan tugasnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja Guru kejuruan, dengan demikian dapat disampaikan bahwa seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki latar belakang yang sesuai dengan bidang yang diajarkanya untuk meningkatkan kinerja Guru kejuruan.

b. Analisis data menunjukkan bahwa motivasi Guru mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja Guru kejuruan, motivasi Guru dapat meningkatkan performa kinerja terbaik seorang Guru dalam melaksanakan tugasnya.

c. Analisis data menunjukkan bahwa sarana dan prasarana mempunyai

pengaruh yang positif terhadap kinerja Guru kejuruan, dengan demikian

dapat disampaikan bahwa seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus didukung dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai, baik itu dari segi kualitas maupun kuantitas serta sesuai dengan materi yang


(52)

110

akan diajarkan dengan mengacu kepada standar prasarana yang ada di industri.

d. Latarbelakang pendidikan,motivasi Guru serta sarana dan prasarana secara simultan dapat ditingkatkan dengan cara bersama-sama sehingga akan berpengaruh dalam peningkatan kinerja Guru kejuruan, dengan demikian maka dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan

C. Rekomendasi

Temuan-temuan data penelitian telah memberikan suatu referensi bagi penulis sebagai masukan dalam perbaikan kinerja dan untuk mengoptimalisasikan potensi guru. Kepala sekolah merupakan pucuk pimpinan di sekolah hendaknya mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik demi tercapainya tujuan suatu organisasi. Dalam rangka upaya perbaikan kinerja Guru, dalam penelitian ini penulis menghimbau dan mengajak semua pihak yang terkait, menyampaikan beberapa rekomendasi diantaranya adalah:

1. Bagi Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis,

Penulis menemukan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dari hasil kegiatan penelitian, temuan tersebut kiranya perlu ditanggapi dengan serius sehingga dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam perbaikan kinerja Guru kejuruan di lingkungan SMK yang ada di Kabupaten Ciamis. Adapun rekomendasi yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:


(53)

a. Memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan pendidikan, motivasi Guru serta sarana dan prasarana, juga pembinaan agar kinerja Guru kejuruan dapat ditingkatkan, sehingga hal ini akan memajukan kualitas pendidikan masarakat .

b. Memperhatikan latar belakang pendidikan dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada Guru.

c. Memberikan penilaian yang objektif dan transparan terhadap kinerja Guru dan memberikan penghargaan (reward) sesuai kinerja yang telah dicapai.

d. Memberikan perhatian terhadap peningkatan kesejahteraan Guru, memberikan kemudahan dalam berurusan kedinasan dan berupaya untuk membantu guru dalam mengatasi permasalahannya.

2. Bagi Guru

Keberhasilan suatu organisasi bukanlah tanggung jawab pimpinan semata, namun semua pihak dapat bekerjasama saling bahu membahu dan mengatasi segala macam keterbatasan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas. Sehingga semua itu dapat diminimalisir sebesar apapun persoalan dan masalah yang dihadapi. Agar terwujudnya hal tersebut perkenankan penulis memberikan pandangan yaitu, sebagai berikut:

a. Guru diharapkan dapat terus mengembangkan pendidikan sesuai dengan perkembangan teknologi.

b. Guru diharapkan memiliki motivasi artinya setiap Guru mempunyai dorongan dari diri sendiri untuk mengembangkan kemampuan dan


(54)

112

pengetahuan, untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.

c. Guru harus proaktif dan selalu berusaha mensiasati kekurangan sarana dan prasarana yang ada agar pembelajaran bisa optimal.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis mengakui banyak hal yang tidak terbahas, dikarenakan begitu kompleksnya permasalahan yang lahir dan berkembang dalam dunia pendidikan terutama perbaikan kinerja Guru kejuruan di SMK. Untuk itu, penulis berharap kepada peneliti selanjutnya dapat melengkapi dan mengembangkan penelitian ini agar dapat membantu guna memajukan pendidikan nasional. Kesalahan dan kekurangan itu adalah sipat manusia karena kesempurnaan yang hakiki adalah milik Allah SWT, manusia hanya berusaha untuk berbuat lebih baik, namun penulis hanya mampu seperti adanya pada karya tulis ini.


(55)

113

Daftar Pustaka

Abu Ahmadi. 1985. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional (2003) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional, Jakarta : Depdiknas.

Dessler, Gary., 1997. Manajemen Sumberdaya Manusia, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Mulyasa, E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya: Bandung, 2008, Cet. Ke-3.

Gibson, James L., Invancevich, John M., dan Donnelly, Jame H. Jr., 1996. Organisasi, alih bahasa Ir. Nunuk Ardiani, MM. Jakarta: Bina Aksara Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara Kartono Kartini, Menyiapkan dan memadukan Karir, (Jakarta: CV Rajawali,

1985)

Makmun, Abin Syamsuddin, (1998). Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga Kependidikan, Bandung: Program Pascasarjana IKIP Bandung

Maryoto, Susilo, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM.

Muhammad Uzer Usman. 2001. Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

M. Ngalim Purmanto. 1993. Ilmu Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1998)

Nur Uhbiyati, Abu Ahmadi. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Riduan, (2008), Metode dan Teknik Penyusunan Tesis, Alfabeta, Bandung

Sedermayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Mandar Maju.


(56)

114

Soelaiman Joesoef. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, (1996). Teknik Analisis Regresi Korelasi, Bandung: Tarsito

---, (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktik Profesional. Bandung: Angkasa.

---,. 2002. Metode Statistik. Bandung: Transito.

Supeno, hadi. 1995. Potret Guru. Jakarta. Pustaka Sinar harapan.

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan (R&D). Bandung. Alfabeta.

Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efektifitas Mengajar. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Tabrani Rusyan. 2001. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Tejo NR., (2007). Statika Untuk Psikologi dan Pendidikan, Refika Aditama, Bandung.

Umar T.1995. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Press

Wotto, 2000. Managemen Peralatan Praktek. Yogyakarta. Gajahmada Universitay Press.


(1)

Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi antara latar belakang pendidikan,motivasi Guru serta sarana dan prasarana yang cukup kuat dalam peningkatan terhadap kinerja Guru.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas berikut ini disampaikan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:

a. Analisis data menunjukkan bahwa latarbelakang pendidikan dalam menjalankan tugasnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja Guru kejuruan, dengan demikian dapat disampaikan bahwa seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki latar belakang yang sesuai dengan bidang yang diajarkanya untuk meningkatkan kinerja Guru kejuruan.

b. Analisis data menunjukkan bahwa motivasi Guru mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja Guru kejuruan, motivasi Guru dapat meningkatkan performa kinerja terbaik seorang Guru dalam melaksanakan tugasnya.

c. Analisis data menunjukkan bahwa sarana dan prasarana mempunyai

pengaruh yang positif terhadap kinerja Guru kejuruan, dengan demikian

dapat disampaikan bahwa seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus didukung dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai, baik itu dari segi kualitas maupun kuantitas serta sesuai dengan materi yang


(2)

110

akan diajarkan dengan mengacu kepada standar prasarana yang ada di industri.

d. Latarbelakang pendidikan,motivasi Guru serta sarana dan prasarana secara simultan dapat ditingkatkan dengan cara bersama-sama sehingga akan berpengaruh dalam peningkatan kinerja Guru kejuruan, dengan demikian maka dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan

C. Rekomendasi

Temuan-temuan data penelitian telah memberikan suatu referensi bagi penulis sebagai masukan dalam perbaikan kinerja dan untuk mengoptimalisasikan potensi guru. Kepala sekolah merupakan pucuk pimpinan di sekolah hendaknya mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik demi tercapainya tujuan suatu organisasi. Dalam rangka upaya perbaikan kinerja Guru, dalam penelitian ini penulis menghimbau dan mengajak semua pihak yang terkait, menyampaikan beberapa rekomendasi diantaranya adalah:

1. Bagi Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis,

Penulis menemukan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dari hasil kegiatan penelitian, temuan tersebut kiranya perlu ditanggapi dengan serius sehingga dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam perbaikan kinerja Guru kejuruan di lingkungan SMK yang ada di Kabupaten Ciamis. Adapun rekomendasi yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:


(3)

a. Memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan pendidikan, motivasi Guru serta sarana dan prasarana, juga pembinaan agar kinerja Guru kejuruan dapat ditingkatkan, sehingga hal ini akan memajukan kualitas pendidikan masarakat .

b. Memperhatikan latar belakang pendidikan dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada Guru.

c. Memberikan penilaian yang objektif dan transparan terhadap kinerja Guru dan memberikan penghargaan (reward) sesuai kinerja yang telah dicapai.

d. Memberikan perhatian terhadap peningkatan kesejahteraan Guru, memberikan kemudahan dalam berurusan kedinasan dan berupaya untuk membantu guru dalam mengatasi permasalahannya.

2. Bagi Guru

Keberhasilan suatu organisasi bukanlah tanggung jawab pimpinan semata, namun semua pihak dapat bekerjasama saling bahu membahu dan mengatasi segala macam keterbatasan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas. Sehingga semua itu dapat diminimalisir sebesar apapun persoalan dan masalah yang dihadapi. Agar terwujudnya hal tersebut perkenankan penulis memberikan pandangan yaitu, sebagai berikut:

a. Guru diharapkan dapat terus mengembangkan pendidikan sesuai dengan perkembangan teknologi.

b. Guru diharapkan memiliki motivasi artinya setiap Guru mempunyai dorongan dari diri sendiri untuk mengembangkan kemampuan dan


(4)

112

pengetahuan, untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.

c. Guru harus proaktif dan selalu berusaha mensiasati kekurangan sarana dan prasarana yang ada agar pembelajaran bisa optimal.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis mengakui banyak hal yang tidak terbahas, dikarenakan begitu kompleksnya permasalahan yang lahir dan berkembang dalam dunia pendidikan terutama perbaikan kinerja Guru kejuruan di SMK. Untuk itu, penulis berharap kepada peneliti selanjutnya dapat melengkapi dan mengembangkan penelitian ini agar dapat membantu guna memajukan pendidikan nasional. Kesalahan dan kekurangan itu adalah sipat manusia karena kesempurnaan yang hakiki adalah milik Allah SWT, manusia hanya berusaha untuk berbuat lebih baik, namun penulis hanya mampu seperti adanya pada karya tulis ini.


(5)

113 Daftar Pustaka

Abu Ahmadi. 1985. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional (2003) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional, Jakarta : Depdiknas.

Dessler, Gary., 1997. Manajemen Sumberdaya Manusia, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Mulyasa, E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya: Bandung, 2008, Cet. Ke-3.

Gibson, James L., Invancevich, John M., dan Donnelly, Jame H. Jr., 1996. Organisasi, alih bahasa Ir. Nunuk Ardiani, MM. Jakarta: Bina Aksara Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara Kartono Kartini, Menyiapkan dan memadukan Karir, (Jakarta: CV Rajawali,

1985)

Makmun, Abin Syamsuddin, (1998). Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga Kependidikan, Bandung: Program Pascasarjana IKIP Bandung

Maryoto, Susilo, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM.

Muhammad Uzer Usman. 2001. Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

M. Ngalim Purmanto. 1993. Ilmu Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1998)

Nur Uhbiyati, Abu Ahmadi. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Riduan, (2008), Metode dan Teknik Penyusunan Tesis, Alfabeta, Bandung

Sedermayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Mandar Maju.


(6)

114

Soelaiman Joesoef. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, (1996). Teknik Analisis Regresi Korelasi, Bandung: Tarsito

---, (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktik Profesional. Bandung: Angkasa.

---,. 2002. Metode Statistik. Bandung: Transito.

Supeno, hadi. 1995. Potret Guru. Jakarta. Pustaka Sinar harapan.

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan (R&D). Bandung. Alfabeta.

Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efektifitas Mengajar. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Tabrani Rusyan. 2001. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Tejo NR., (2007). Statika Untuk Psikologi dan Pendidikan, Refika Aditama, Bandung.

Umar T.1995. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Press

Wotto, 2000. Managemen Peralatan Praktek. Yogyakarta. Gajahmada Universitay Press.


Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI SUPERVISI PENGAJARAN, SARANA PRASARANA DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI Kontribusi Supervisi Pengajaran, Sarana Prasarana Dan Komitmen Terhadap Kinerja Guru Di SMA Negeri Kabupaten Grobogan.

0 2 15

KONTRIBUSI SUPERVISI PENGAJARAN, SARANA PRASARANA DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI Kontribusi Supervisi Pengajaran, Sarana Prasarana Dan Komitmen Terhadap Kinerja Guru Di SMA Negeri Kabupaten Grobogan.

0 2 12

KONTRIBUSI KINERJA GURU, SARANA PRASARANA, DAN LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP KEPUASAN SISWA Kontribusi Kinerja Guru, Sarana Prasarana, Dan Layanan Administrasi Terhadap Kepuasan Siswa Di Sman 2 Sukoharjo.

0 1 15

KONTRIBUSI KINERJA GURU, SARANA PRASARANA, DAN LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP KEPUASAN SISWA Kontribusi Kinerja Guru, Sarana Prasarana, Dan Layanan Administrasi Terhadap Kepuasan Siswa Di Sman 2 Sukoharjo.

0 3 16

KONTRIBUSI SARANA PRASARANA PENDIDIKAN, KONDISI LINGKUNGAN, KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD Kontribusi Sarana Prasarana Pendidikan, Kondisi Lingkungan, Dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Kinerja Guru SD Di UPTD Pendidikan Kecamatan Brati Tahun 2

0 3 20

“ KONTRIBUSI DISIPLIN, MOTIVASI KERJA DAN SARANA PRASARANA TERHADAP PROFESIONALISME GURU SMK N I NGAWI ” Kontribusi Disiplin, Motivasi Kerja Dan Sarana Prasarana Terhadap Profesionalisme Guru SMK N I Ngawi.

0 1 17

PENDAHULUAN Kontribusi Disiplin, Motivasi Kerja Dan Sarana Prasarana Terhadap Profesionalisme Guru SMK N I Ngawi.

0 2 14

“KONTRIBUSI DISIPLIN, MOTIVASI KERJA DAN SARANA PRASARANA TERHADAP PROFESIONALISME GURU SMK N I NGAWI ” Kontribusi Disiplin, Motivasi Kerja Dan Sarana Prasarana Terhadap Profesionalisme Guru SMK N I Ngawi.

0 2 18

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI KERJA, DAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEDISIPLINAN GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP Kontribusi Kepemimpinan Pembelajaran, Motivasi Kerja, Dan Sarana Prasarana Terhadap Kedisiplinan Guru Dan Dampaknya Terhadap Kine

0 3 20

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI KERJA, DAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEDISIPLINAN GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA GURU SD DI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA

0 0 8