DINAMIKA HUKUM ADAT DALAM NASKAH UNDANG-UNDANG MINANGKABAU.

DINAMIKA HUKUM ADAT
DALAM NASKAH UNDANG-UNDANG MINANGKABAU
Oleh:
Dra. Zuriati, M. Hum.
(Fakultas Sastra, Universitas Andalas, Padang)
No. Kontrak : 089/J.16/PL/DIPA/IV/2005.
ABSTRAK
Naskah Undang-Undang Minangkabau mengandung teks yang berisi aturan-aturan
mengenai adat, hukum, lembaga adat dan lembaga hukum, dan manusia sebagai makhluk Tuhan,
baik sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat, maupun sebagai pemimpin. Teks UndangUndang Minangkabau ini pertama kali ditulis, diperkirakan sekitar akhir abad ke-18 dan awal
abad ke-19 (1784 – 1803). Masa itu merupakan masa gerakan kembali ke syariat yang pertama,
yang dipelopori oleh Tuanku Nan Tuo. Menurut Hamka, di Minangkabau pada masa itu, prilaku
adat banyak yang bertentangan dengan hukum Islam. Berdasarkan pada masa penulisan itu dan
isi sejumlah naskah, teks Undang-Undang Minangkabau dapat dilihat sebagai hasil suatu usaha
kaum ulama dalam menjadikan hukum Islam sebagai hukum adat di Minangkabau. Hasil usaha
itu memperlihatkan suatu dinamika, suatu gerak hukum adat yang dipengaruhi oleh hukum Islam
tersebut.