PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH SECARA INDIVIDUAL DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER BELAJAR MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI DI MAN GODEAN.

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH SECARA
INDIVIDUAL DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER
BELAJAR MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA
PESERTA DIDIK KELAS XI
DI MAN GODEAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Aulia Istiqomah
NIM 12303241031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

MOTTO


The only way to do great work is to love what you do
-Steve Jobs-

HALAMAN PERSEMBAHAN
Sebuah karya dengan izin Allah SWT ini kupersembahkan sebagai ungkapan rasa
syukur serta terima kasih kepada:
Kedua orangtuaku, terimakasih atas segala dukungan, motivasi, serta do’a mama
dan bapak yang tak pernah henti mengiringi langkahku.
Adikku tercinta
Sahabat-sahabat terbaikku, Jati, Maris, Bilby, terimakasih telah menjadi
keluarga keduaku selama aku tinggal di kota Jogja ini
Keluarga besar Pendidikan Kimia Subsidi 2012

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH SECARA
INDIVIDUAL DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER
BELAJAR MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA
PESERTA DIDIK KELAS XI
DI MAN GODEAN

Oleh
Aulia Istiqomah
NIM 12303241031
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dan
perbedaan prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi tugas rumah secara
individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi
dengan tanpa perlakuan apabila pengetahuan awal dikendalikan secara statistik.
Populasi dan sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XI semester
genap tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 2 kelas dengan jumlah peserta didik
sebanyak 56 orang. Metode yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk
memperoleh data pengetahuan awal dan metode tes untuk memperoleh data
prestasi belajar. Analisis yang digunakan adalah analisis gain score dan analisis
kovariansi.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh harga gain score rata-rata sebesar
10% yang menunjukkan ada pengaruh pemberian tugas rumah secara individual
dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi
belajar kimia peserta didik. Hasil analisis kovariansi menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi
perlakuan pemberian tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar media

teknologi informasi dengan tanpa perlakuan dalam permbelajaran kimia. Jadi
pengaruh pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber
belajar media teknologi informasi dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.

Kata kunci: tugas rumah, media teknologi informasi, prestasi belajar

THE EFFECT OF GIVING INDIVIDUAL HOMEWORK BY
UTILIZING INFORMATION TECHNOLOGY MEDIA
LEARNING RESOURCES ABOUT CHEMICAL
STUDENT’S ACHIEVEMENT CLASS XI
IN MAN GODEAN
Oleh
Aulia Istiqomah
NIM 12303241031
ABSTRACT
This research aimed to investigate the significant effect and contradiction
of student’s achievements of chemistry who given individual’s homework by
utilizing information technology media learning resources and without any
treatment when the prior knowledge is statistically controlled.

The population and sample of this research were two classes of grade
eleven in second semester of academic year of 2015/2016 consisted of 56
students. The documentation method was used to obtain prior knowledge data and
test method to obtain learning achievement. The data were analyzed by gain score
analysis and covariance analysis.
Based on the results of the analysis data, the average of gain score was 10
%, it means there was an effect of giving an individual homework by utilizing
information technology media learning resources. The results of covariance
analysis showed there was significant difference between the students who were
given an individual’s homework by utilizing information technology media
learning resources and who were not. The giving of individual homework by
utilizing learning resources of information technology media would improve the
student’s achievement.
Keywords: homework, information technology media, learning achievement

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan

segala


rahmat

dan

karunia-Nya

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan laporan tugas akhir skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan dan
memperoleh gelar sarjana. Laporan Tugas akhir skripsi ini diharapkan
memberikan gambaran mengenai Pengaruh Pemberian Tugas Rumah secara
Individual dengan Memanfaatkan Sumber Belajar Media Teknologi Informasi
terhadap Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI di MAN Godean.
Atas segala bantuan, dorongan dan bimbingan mulai dari penentuan judul
skripsi sampai dengan penyusunan laporan tugas akhir skripsi ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada beliau yang terhormat:
1. Bapak Dr. Hartono selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta
2. Bapak Jaslin Ikhsan, Ph. D selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
3. Bapak Sukisman Purtadi, M.Pd selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
4. Ibu Dr. Isana Supiah YL selaku dosen pembimbing skripsi
5. Bapak Jaslin Ikhsan, Ph. D selaku dosen penguji utama skripsi
6. Bapak Pranjoto Utomo, M.Si selaku dosen penguji pendamping skripsi
7. Ibu Eddy Sulistyowati Apt, M.S selaku dosen sekretaris penguji skripsi
8. Ibu Prof. Dr. H. Indyah Sulistyo Arty, M.S selaku dosen pembimbing
akademik

9. Kepala Madrasah Aliyah Negeri Godean Sleman
10. Ibu Praptiningsih selaku pendidik di MAN Godean Sleman yang telah
memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian dengan
mengajarkan materi Asam-Basa di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 pada
tanggal 12 Januari 2016 – 20 Februari 2016.
11. Segala pihak yang telah membantu baik material maupun spiritual

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dari pembaca demi kesempurnaan penelitian ini.
Semoga laporan tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membutuhkan.
Yogyakarta,

Penulis

Juni 2016

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................

ii


HALAMAN PERNYATAAN ................................................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................

iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................

v

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................

vi

ABSTRAK ..............................................................................................

vii


KATA PENGANTAR ............................................................................

ix

DAFTAR ISI ...........................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xvi


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................

4

C. Batasan Masalah .........................................................................

4

D. Rumusan Masalah .......................................................................

5


E. Tujuan Penelitian ........................................................................

5

F. Kegunaan Penelitian....................................................................

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan ...........................
1.

Deskripsi Teori ................................................................

7
7

2.

Penelitian yang Relevan ..................................................

19

B. Kerangka Berpikir .....................................................................

21

C. Hipotesis Penelitian ..................................................................

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian .......................................................

24

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian..................................

24

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................

26

D. Instrumen Penelitian dan teknik Pengumpulan Data ................

27

1. Instrumen Penelitian........................................................

27

2. Validitas Instrumen .........................................................

28

3. Teknik Pengumpulan Data ..............................................

29

E. Teknik Analisis Data.................................................................

30

1. Uji Normalitas .................................................................

30

2. Uji Homogenitas .............................................................

30

3. ANAKOVA ....................................................................

31

4. Gain Score .......................................................................

34

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...........................................................................

35

1. Validasi Instrumen ..........................................................

35

2. Data Penelitian ................................................................

37

B. Pembahasan .................................................................................

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................

45

B. Saran ............................................................................................

45

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

46

LAMPIRAN

48

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

1

Ringkasan Rumus ANAKOVA ......................................

32

2

Kisi-kisi Butir Soal Prestasi Belajar Kimia .....................

37

3

Ringkasan Hasil Uji Normalitas......................................

39

4

Ringkasan Hasil Uji Homogenitas ..................................

39

5

Ringkasan Hasil Analisis Kovariansi ..............................

41

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

HALAMAN

1

Perubahan Sumber Belajar dari Masa ke Masa ...............

12

2

Faktor proses pembelajaran .............................................

19

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN
Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................

48

Lampiran 2

Soal Tugas Rumah ............................................

61

Lampiran 3

Soal Prestasi Belajar Sebelum Validasi ............

64

Lampiran 4

Soal Prestasi Belajar Setelah Validasi ..............

75

Lampiran 5

Kisi-Kisi Soal ....................................................

81

Lampiran 6

Uji Realibilitas ..................................................

83

Lampiran 7

Nilai Pengetahuan Awal....................................

84

Lampiran 8

Nilai Prestasi Belajar .........................................

85

Lampiran 9

Uji Normalitas ...................................................

86

Lampiran 10

Uji Homogenitas ...............................................

87

Lampiran 11

Uji Gain Score ...................................................

89

Lampiran 12

Uji ANAKOVA .................................................

90

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menurut Nana Sudjana (2010:28) pendidikan di sekolah tidak lepas
dari kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik
berperan sebagai subjek dan juga sebagai objek dari kegiatan pembelajaran.
Inti dari sebuah kegiatan pembelajaran adalah tercapainya suatu tujuan
pembelajaran, yakni seorang peserta didik mampu untuk mengerti dan
memahami suatu pelajaran. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran,
diperlukan pengetahuan dan keterampilan profesional dari pendidik. Pendidik
harus mempunyai strategi penyampaian yang baik untuk mencapai hasil yang
optimal.
Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, merupakan suatu upaya
guna meningkatkan mutu pembelajaran. Menurut Abdul Majid (2013:206)
strategi yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran akan
meningkatkan minat peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik akan
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini akan memicu
prestasi peserta didik dan secara perlahan akan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Masih kurangnya kualitas proses dan hasil belajar peserta didik
merupakan salah satu contoh dari penerapan strategi pembelajaran yang
terkesan monoton.

Penerapan suatu strategi pembelajaran harus ditinjau dari segi
keefektifan, keefisienan dan kecocokannya dengan karakteristik materi
pelajaran serta keadaan peserta didik yang meliputi kemampuan, kecepatan
belajar, dan minat peserta didik. Keadaan peserta didik yang heterogen dalam
suatu kelas menyebabkan adanya perbedaan. Antara peserta didik satu dengan
lainnya memiliki perbedaan pengetahuan dan kemampuan untuk memahami
pelajaran.Dalam peranannya sebagai pembimbing, pendidik harus dapat
menghidupkan dan memberi pemahaman serta motivasi agar terjadi proses
interaksi belajar yang kondusif.
Salah satu strategi yang diterapkan dalam melibatkan peserta didik
secara aktif, guna menunjang kelancaran proses pembelajaran adalah
menggunakan media belajar berupa media berbasis teknologi informasi atau elearning. Teknologi informasi dapat digunakan sebagai sumber belajar peserta
didik. Seperti yang kita ketahui di era globalisasi seperti sekarang, sebagian
besar peserta didik menghabiskan waktunya untuk menjelajah dunia maya,
sehingga mereka sudah tidak asing lagi dalam penggunakan internet di
kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dapat digunakan sebagai strategi
pendidik yaitu dengan cara memberikan tugas kepada peserta didik dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi khususnya internet. Pemberian
tugas merupakan salah satu cara untuk memberikan pengalaman belajar yang
dapat meningkatkan prestasi belajar. Pemberian tugas yang teratur akan
memberikan efek positif kepada peserta didik, yakni memotivasi peserta didik

untuk belajar sendiri, berlatih mandiri, dan memecahkan masalah.Strategi
pemberian tugas berbasis teknologi informasi ini diharapkan mampu
memancing keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini
disebabkan peserta didik dituntut dapat bertanggung jawab menyelesaikan
tugas yang diberikan kepadanya.
Pemberian tugas dengan memanfaatkan sumber belajar media
teknologi informasi khususnya internet dapat menjadi dampak positif
penggunaan internet di bidang pendidikan, melatih peserta didik untuk
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya dan juga
bertanggung jawab terhadap penggunaan teknologi informasi. Disamping
pemanfaatan dari kemajuan teknologi, pemberian tugas rumah berbasis media
teknologi informasi ini juga masih sangat jarang diterapkan di sekolah.
Penggunaan teknologi informasi digunakan sebagai bahan acuan mengerjakan
tugas rumah tergolong masih sangat minim mengingat masih kurang efektif
pengerjaan tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar teknologi
informasi karena siswa tergolong hanya copy dan paste tanpa memahami isi
dari bacaan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran disamping tugas
pendidik, peserta didik turut memegang peranan dalam menentukan
pencapaian tujuan pendidikan. Sebaik-baiknya penyajian materi pelajaran
yang disampaikan pendidik, tetapi peserta didik tidak mempunyai perhatian
dalam proses pembelajaran maka tujuan yang diharapkan sukar tercapai. Oleh
sebab itu peneliti memilih judul penelitian “Pengaruh Pemberian Tugas
Rumah Secara Individual dengan Memanfaatkan Sumber Belajar Media

Teknologi Informasi Terhadap Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI
IPA di MAN Godean” yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik pada materi pelajaran kimia.

B. Identifikasi Masalah
Atas dasar pemikiran tersebut di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Masih kurangnya kualitas proses pembelajaran peserta didik.
2. Peserta didik pada suatu kelas keadaannya sangat heterogen. Mereka
berbeda dalam hal kecerdasan, motivasi, kebiasaan dan kesiapan belajar,
dan yang lainnya.
3. Pemanfaatan teknologi infomasi yang kurang tepat dan cenderung tidak
bermanfaat bagi peserta didik.

C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang terlalu luas, maka masalah yang
akan diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang dilakukan yaitu dengan mengaplikasikan
metode pemberian tugas rumah pada materi yang digunakan dalam
penelitian yang

merupakan materi kelas XI semester II yaitu materi

Asam-Basa;
2. Kelas yang digunakan sebanyak dua kelas, satu kelas kontrol dan satu
kelas eksperimen. Perbedaan prestasi belajar yang diperbandingkan

merupakan prestasi belajar dalam aspek kognitif, berupa hasil ulangan
akhir materi dengan faktor pengendali pengetahuan awal kimia peserta
didik
3. Pemanfaatan teknologi yag digunakan yaitu dengan memanfaatkan
internet sebagai sumber belajar peserta didik dengan metode pemberian
tugas rumah kepada peserta didik.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka
rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah
1. Apakah adapengaruh pemberian tugas rumah dengan memanfaatkan
sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar
kimiapeserta didikkelas XI IPA MAN Godean ?
2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi
perlakuan pemberian tugas rumah memanfaatkan sumber belajar media
teknologi informasi dibandingkan dengan tanpa perlakuan dalam
pembelajaran kimia pada meteri kimia kelas XI IPA MAN Godean.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian tugas rumah memanfaatkan
sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar
kimiapeserta didikkelas XI IPA MAN Godean.

2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan antara prestasi belajar peserta didik yang
diberi perlakuan pemberian tugas rumah memanfaatkan sumber belajar media
teknologi

informasi

dibandingkan

dengan

tanpa

perlakuan

dalam

pembelajaran kimia pada meteri kimia kelas XI IPA MAN Godean.

F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pendidik,
peserta didik, dan sekolah/lembaga dalam hal:
1. Bagi pendidik bidang studi, diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk
mengarahkan peserta didik agar dapat mencapai prestasi belajar secara
maksimal.
2. Bagi peserta didik, dapat menambah keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran di dalam maupun di luar kelas, dan menumbuhkan rasa
tanggung jawab untuk mengerjakan tugas sebagai kewajiban seorang
peserta didik.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk menciptakan
situasi yang kondusif dalam belajar sehingga peserta didik tidak merasa
bosan, mengarahkan peserta didik agar dapat mencapai prestasi belajar
yang tinggi.
4. Bagi peneliti, sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk
pengembangan teknik pemberian tugas kimia dalam kaitannya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan
1.

Deskripsi Teori
a. Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, unsur proses belajar memegang
peranan yang vital,menurut Oemar Hamalik (2008:27) belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning
is defined as the modification or strengthening of behavior
throughexperiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan
hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
pengubahan kelakuan. Menurut Nana Sudjana (2010:28), belajar dan
mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama
lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang
sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan
mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
pengajar.
Asumsi yang melandasi hakikat belajar-mengajar oleh Nana
Sudjana (2010:25) adalah; (a) peristiwa belajar terjadi apabila subjek
didik secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur
oleh guru, (b) proses belajar-mengajar yang efektif memerlukan strategi
dan metode/teknologi pendidikan yang tepat, (c) program belajarmengajar dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem, (d) proses
dan produk belajar perlu memperoleh perhatian seimbang di dalam
pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, (e) pembentukan kompetensi
perofesional memerlukan pengintegrasian fungsional antara teori dan

praktek serta materi dan metodologi penyampaiannya, (f) pembentukan
kompetensi profesional memrlukan pengalaman lapangan yang
bertahap mulai dari pengalaman medan, latihan keterampilan terbatas
sampai dengan pelaksanaan dan penghayatan tugas-tugas kependidikan
secara lengkap dan aktual, (g) kriteria keberhasilan yang utama dalam
pendidikan professional adalah pendemonstrasian penguasaan
kompetensi, (h) materi pengajaran, sistem penyampaiannya, selalu
berkembang.
Menurut Nasution (2010:63), Gagne memandang fungsi
mengajar sebagai pengendalian kondisi-kondisi ekstern dari situasi
belajar. Dikatakannya bahwa ada dua macam variabel

yang

mempengaruhi hal belajar yakni yang ada dalam diri pelajar (variabel
intern) dan variabel di luar pelajar (variabel ekstern). Kedunya saling
berinteraksi.

Tanpa

adanya

variabel

intern

(berupa

motivasi,

pengetahuan yang dimiliki) variabel ekstern tak dapat bekerja.
Demikian pula variabel intern tak dapat berkembang tanpa stimulus dari
luar. Mengajar dapat dianggap sebagai pengadaan dan pengaturan
kondisi-kondisi ekstern, sehingga berinteraksi dengan kemampuan
intern secara optimal, sehingga terjadi perubahan dalam kemampuankemampuan itu. Jadi mengajar berarti mengendalikan kondisi-kondisi
situasi belajar seperti menarik perhatian, menyajikan stimulus yang
serasi dan memberikan petunjuk atau penjelasan verbal dan urutan
tertentu.
Konsep-konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan
manakala

terjadi

interaksi

guru-siswa,

siswa-siswa

pada

saat

pembelajaran berlangsung. Interaksi guru-siswa memegang peranan
penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Mengingat

kedudukan siswa sebagai subjek dan sekaligus juga sebagai objek
dalam pembelajaran maka inti proses pembelajaran tidak lain adalah
kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Inilah hakikat belajar sebagai inti proses pembelajaran. Dengan
perkataan lain bahwa dalam proses pembelajaran atau interaksi belajarmengajar yang menjadi persoalan utama ialah adanya proses belajar
pada siswa yakni proses berubahnya tingkah laku siswa melalui
berbagai pengalaman yang diperolehnya.
b. Kegiatan Pembelajaran Kimia
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari gejala khusus yang
terjadi pada zat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan zat yaitu
komposisi, struktur dan sufat, transformasi, dinamika, dan energetika
zat. Kegiatan pembelajaran kimia diarahkan pada kegiatan yang
mendorong peserta didik untuk belajar aktif baik secara fisik, sosial,
maupun psikis dalam memahami konsep, yaitu dengan menggunakan
berbagai keterampilan proses. Ada beberapa pendekatan yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran kimia antara lain adalah
pendekatan konsep, pendekatan keterampilan, pendekatan proses,
pendekatan pemecahan masalah, pendekatan induktif dan deduktif, dan
pendekatan lingkungan. Pada pembelajaran kimia, pendekatan yang
selalu

digunakan

keterampilan proses.

adalah

pendekatan

konsep

dan

pendekatan

c. Sumber Belajar
Menurut Munir (2008:131) sumber belajar adalah bahan-bahan
yang dapat dimanfaatkan dan diperoleh untuk membantu pengajar
maupun peserta didik dalam proses pembelajaran. Sumber belajar dapat
berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber,
lingkungan alam sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan
kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
Menurut Wina Sanjaya (2006:172) beberapa sumber belajar yang
bisa dimanfaatkan oleh guru khususnya dalam setting proses
pembelajaran di dalam kelas di antaranya adalah:
1) Manusia sebagai sumber belajar
Manusia merupakan sumber utama dalam proses pembelajaran.
Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran, guru dapat
memanfaatkannya

dalam

setting

proses

pembelajaran.

Memanfaatkan manusia sebagai sumber belajar oleh guru
khususnya dalam setting proses pembelajaran di dalam kelas masih
belum memasyarakat. Tetapi dalam dunia modern sumber belajar
yang berasal dari manusia ini perlu dicoba karena penggunaan
manusia sebagai sumber belajar akan langsung memberikan
motivasi belajar serta akan menambah wawasan yang lebih luas, di
samping itu juga akan mengurangi salah konsep.

2) Alat dan bahan pembelajaran
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu
guru, sedangkan bahan adalah segala sesuatu yang mengandung
pesan yang akan disampaikan kepada siswa. Alat dan bahan
biasanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Yang
menjadi bahan pelajaran di antaranya adalah buku-buku, majalah,
koran dan bahan cetak lainnya, sedangkan yang termasuk alat
seperti LCD (Liquid Crystal Display) dan proyektor.
3) Berbagai aktivitas dan kegiatan
Aktivitas adalah segala perbuatan yang sengaja dirancang guru
untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa seperti kegiatan diskusi,
demonstrasi, dan simulasi melakukan percobaan.
4) Lingkungan atau setting
Lingkungan

dansetting

memungkinkan

siswa

adalah

segala

belajar,

sesuatu

misalnya

yang

gedung

dapat

sekolah,

perpustakaan, laboratorium, taman, dan kantin sekolah.
Menurut Sitepu (2014:24) kemajuan di bidang teknologi informasi
dan komunikasi yang berkembang secara cepat juga mempengaruhi
proses

pembelajaran

di

sekolah.

Penemuan-penemuan

baru

membuat sumber belajar tidak hanya terbatas pada orang (orangtua,
guru, dan orang lain), lingkungan dan alam, serta buku, tetapi
sumber belajar lain yang ditampilkan dalam berbagai wujud media.

Perubahan sumber belajar dalam pendidikan anak dari zaman
manusia purba sampai zaman teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini dapat digambarkan seperti terlihat dalam Gambar 1
berikut.

ORANG TUA

PIHAK LAIN

PENGGUNAAN BUKU

MEDIA
ELEKTRONIK

ANEKA
SUMBER

Gambar 1. Perubahan sumber belajar dari masa ke masa
d. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan
teori dan komunikasi dan teknologi yang menunjang terhadap praktik
kegiatan pembelajaran. Menurut Hamzah B. Uno (2011:190) eeducation merupakan istilah yang mungkin masih asing bagi bangsa
Indonesia.

E-education

(electronic

education)

adalah

istilah

penggunaan IT di bidang pendidikan. Internet membuka sumber
informasi yang tadinya susah diakses. Pesatnya perkembangan IT,
khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi
yang lebih baik dalam suatu institut pendidikan.
Menurut Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana (2013:278)
pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan

siswa untuk belajar secara mandiri. Pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.
1) Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru
tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena
tidak memerlukan ruang kelas;
2) Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap
muka biasa;
3) Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing;
4) Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masingmasing siswa;
5) Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran;
6) Pembelajran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik
siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa
maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran,
dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara
online.
e. Internet sebagai Media Pembelajaran
Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memiliki
peranan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan termasuk
di dalamnya untuk pendidikan atau pembelajaran. Menurut Rusman
(2012:132) internet sebagai hasil dari perkembangan teknologi tentunya
memiliki pengaruh dalam dunia pendidikan. Secara tidak langsung

internet mendorong dunia pendidikan untuk menyesuaikan dengan arus
informasi globalisasi, secara langsung intenet dapat dimanfaatkan
sebagai sumber dan media pembelajaran bagi peserta didik dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Menurut Siahaan (2001) ada tiga bentuk sistem pembelajaran
melalui

internet

yang

dijadikan

dasar

pengembangan

sistem

pembelajaran dengan mendayagunakan internet, yaitu;
1) Suplemen (Tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta
didik mempunyai kebebasan memilih memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada
kewajiban atau keharusan bagi peserta didik untuk mengakses
materi pembelajaran elektronik, sekalipun sifatnya hanya opsional,
peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan
pengetahuan atau wawasan.
2) Komplemen (Pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila
materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi
materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas.
Sebagai

komplemen

berarti

materi

pembelajran

elektronik

diprogramkan untuk menjadi reinforcement (pengayaan) yang
bersifat enrichment atau remedial bagi peserta didik di dalam
mengikuti kegiatan pembelajarn konvensional.

3) Substitusi (Pengganti)
Penggunaan internet untuk pembelajaran, yakni seluruh bahan
belajar, diskusi konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya
disampaikan melalui internet. Peserta didik dan guru sepenuhnya
terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik
dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat.
f. Metode Pekerjaan Rumah
Peran pendidik dalam pembelajaran kimia sangat besar. Pendidik
harus dapat merangsang peserta didik agar berpikir kritis dan mampu
mengubah pandangan peserta didik. Dalam proses pembelajaran kimia
sebaiknya pendidik tidak hanya menggunakan satu metode tetapi
menggunakan perpaduan dua metode atau lebih, karena setiap metode
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu dalam hal proses
atau kegiatan pembelajaran, pekerjaan rumah dapat menjadi salah satu
alat atau metode dalam penyampaian materi pelajaran.
Pemberian pekerjaan rumah oleh pendidik dilatarbelakangi bahwa
tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang sama dalam
menyerap atau memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh
pendidik di kelas, sehingga peserta didik memerlukan waktu dan
kesempatan lebih banyak. Oleh karena itu melalui pemberian pekerjaan
rumah peserta didik dapat mengatur waktunya sendiri untuk berlatih
mengerjakan berbagai soal atau membaca ulang atau memperdalam
materi yang diperoleh dari berbagai sumber baik secara mandiri atau

dengan bantuan orang tua sehingga penguasaan terhadap materi
pelajaran menjadi semakin sempurna.
Menurut Roestiyah (2008:132) pekerjaan rumah merupakan
pemberian tugas-tugas sebagai selingan yang merupakan variasi dari
teknik penyajian materi kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. Tugas
yang diberikan guru dapat merangsang siswa untuk aktif belajar baik
secara individu maupun secara kelompok. Tugas yang diberikan guru
dapat berupa tugas mengerjakan latihan soal, tugas meneliti, tugas
menyusun dan membuat laporan. Tugas dapat dikerjakan secara
individu maupun kelompok.
Menurut New South WalesDepartement of Education and Training
(NSWDept of Eduand Training), ada tiga jenis pekerjaan rumah, yaitu
1) Practice exercises (latihan)
2) Preparatory homework (persediaan)
3) Extension assignment (tugas lanjutan)
Latihan memperbolehkan peserta didik menggunakan pengetahuan baru
atau membaca ulang, merevisi dan memperkukuh kemahiran-kemahiran
yang baru diperoleh.Pekerjaan rumah persediaan dimaksudkan agar
peserta didik mempersiapkan diri untuk pelajaran

yang akan

datang.Tugas lanjutan menggalakkan peserta didik untuk melanjutkan
pencarian ilmu dengan sendiri secara imajinatif.
Manfaat diberikannya pekerjaan rumah menurut NSW Dept of
Eduand Trainingadalah sebagai berikut:

1) Memperkukuh pertalian rumah-sekolah
2) Memperbolehkan peserta didik untuk melatih, melanjutkan dan
mengkonsolidasikan materi yang telah diajarkan di kelas
3) Mengajarkan kepada peserta didik bagaimana merencanakan dan
mengatur waktu
4) Mengembangkan kemahiran riset peserta didik
5) Menegaskan peranan orang tua sebagai mitra dalam pendidikan
6) Memberikan pengertian kepada orang tua peserta didik tentang apa
yang diajarkan di kelas dan prestasi anak-anak mereka
g. Hasil Belajar Siswa
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari segi hasil.
Menurut Nana Sudjana (2010:37), proses pembelajaran yang optimal
memungkinkan hasil belajar yang optimal pula. Ada korelasi antara
proses pembelajaran dengan hasil yang dicapai. Makin besar usaha
untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran, makin tinggi pula
hasil atau produk dari pembelajaran itu.
Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:200)
merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan/atau pengukuran hasil belajar. Tujuan utamanya
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa
setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat
keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa
huruf atau kata atau simbol.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar
diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa
terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar
sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping
faktor kemampuan yang dimilikki siswa, juga ada faktor lain, seperti
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan faktor psikis. Faktor tersebut
banyak menarik perhatian para ahli pendidikan untuk diteliti, seberapa
jauh kontribusi/sumbangan yang diberikan oleh faktor tersebut terhadap
hasil belajar siswa. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan
hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah
perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa
harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi,
ia harus berusaha mengerahkan segala daya dan upaya untuk dapat
mencapainya. (Nana Sudjana, 2010:38)
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:177) terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran, diterangkan dengan
suatu bagan pada gambar 2:

Alami
Lingkungan
Sosial
Budaya
Luar

Kurikulum
Program
Instrumental
Sarana dan
Fasilitas
Guru

Unsur

Kondisi
fisiologis
Fisiologis
Kondisi
pancaindra
Minat

Dalam

Kecerdasan
Psikologis

Bakat
Motivasi
Kemampuan
Kognitif

Gambar 2. Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
Menurut Purwanto (2009:47) hasil belajar perlu dievaluasi.
Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah
tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran
berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar.
2. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan antara lain penelitian yang dilakukan oleh
Ika Purwanti (2002) yang berjudul “Perbedaan Prestasi Belajar Kimia
antara Siswa dengan Pemberian Pekerjaan Rumah yang Sering dan

Jarang Siswa Kelas 1 Cawu 3 SMU Pangudi Luhur Yogyakarta tahun
ajaran 2000/2001”. Diperoleh harga Fo= 67,186 (p

Dokumen yang terkait

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Sesuai Dengan Gaya Belajar Peserta Didik

1 3 7

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS Pengaruh Keharmonisan Keluarga Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X Di SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011-2012.

0 1 18

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS MAN 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 245

PENGARUH INTENSITAS PEMBERIAN TUGAS RUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS X PESERTA DIDIK TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN DAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

1 0 154

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN.

0 1 2

PENGEMBANGAN MEDIA POP UP AMAZING CHEMS MATERI KOLOID SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KIMIA KELAS XI SMA/MA.

0 0 1

PENGEMBANGAN MEDIA POP UP AMAZING CHEMS MATERI KOLOID SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KIMIA KELAS XI SMA/MA.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK KELAS X DI SMAN I DEKAI KABUPATEN YAHUKIMO

1 5 8

PENGARUH REGULASI DIRI (SELF REGULATION) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA MAN 1 BULUKUMBA

0 0 174

PENGARUH MANAJEMEN KESISWAAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI JURUSAN IPA DI SMA NEGERI 2 MODEL WATAMPONE

0 1 87