ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH Analisis dan Koreksi Kesalahan Penalaran Pada Penggunaan Bahasa Papan Peringatan di Wilayah Kota Surakarta.

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA
PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH
KOTA SURAKARTA

SKRIPSI
Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana (S-1) Pada
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh
FAUNDRA PURNAMA PUTRA
A 310 080 138

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA BAHASA
PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH SURAKARTA
FAUNDRA PURNAMA PUTRA

A 310 080 138
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang wujud kesalahan penalaran
penggunaan bahasa pada papan peringatan di tempat umum maupun di jalan
raya khususnya di wilayah kota Surakarta serta memaparkan bentuk pembenaran
atau kalimat yang bernalar pada papan peringatan yang mengalami kesalahan
penalaran dengan menyertakan alasan bahwa kalimat tersebut bernalar dan
logis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak dan
dokumentasi yakni dengan cara menyimak beberapa tulisan yang tertulis pada
papan peringatan kemudian dari beberapa papan peringatan tersebut yang
mengalami kesalahan penalaran dalam penggunaan bahasanya selanjutnya akan
dilakukan metode dokumentasi dengan cara memotret beberapa papan
peringatan di tempat- tempat umum maupun di jalan raya yang mengalami
kesalahan penalaran penggunaan bahasa. Dari beberapa papan peringatan yang
ada di wilayah kota Surakarta yang dapat di analisis dalam penelitian ini
terdapat sebanyak 12 data yang diambil dari beberapa papan peringatan yang
mengalami kesalahan penalaran di wilayah kota Surakarta, kemudian dari 12
data tersebut diklasifikasikan menurut penyebab atau wujud kesalahan
penalarannya berdasarkan pelesapan subjek dan predikat terdiri dari 6 data,
pelesapan kalimat inti terdiri dari 4 data dan penggunaan kata (diksi) sebanyak 2

data. Peneliti dapat menganalisis dari data yang diperoleh berdasarkan penyebab
serta wujud kesalahan pada aspek penalarannya secara deskriptif dan setiap data
yang telah dianalisis kesalahannya kemudian dilakukan pemaparan atau
pembenaran, dari hasil data dan analisis sedikitnya terdapat 1 kalimat
pembenaran sehingga kalimat akan menjadi kalimat yang bernalar dan logis.

Kata kunci : kesalahan penalaran, papan peringatan

PENDAHULUAN

Dalam kegiatan saling berinteraksi antara penutur dan mitra tutur,
komunikasi mempunyai pengaruh penting dalam kehidupan manusia. Seperti
halnya dalam penelitian ini yang mengangkat sebuah permasalahan tetang
komunikasi bahasa yang menjurus pada komunikasi bahasa tulis yang
terdapat pada papan peringatan sangatlah kurang diperhatikan oleh pembaca,
padahal terdapat kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak disadari. Penelitian
ini diangkat karena adanya berbagai aspek kesalahan terutama terdapat
kesalahan pada aspek penalaran yang digunakan dalam bahasa tulis
khususnya penulisan pada papan peringatan, sebagai contoh kasus kalimat
belok kiri jalan terus.

Penalaran yang dimaksud disini yakni tetang kelogisan pemahaman
makna yang dimaksud tulisan pada sebuah papan peringatan, karena banyak
orang atau pembaca yang dapat memahami maksud dan tujuan dari tulisan
tersebut namun sebenarnya terjadi ketidaklogisan atau tidak masuk akal
dalam penulisannya. Oleh sebab itu dibutuhkan pembenaran dan koreksi
kalimat yang ada dengan logis atau menjadi kalimat yang bernalar sesuai
kaidah bahasa yang baik dan benar.
Dengan demikian tindak komunikasi bukanlah suatu peristiwa yang
kebetulan. Akan tetapi, merupakan kegiatan yang disengaja, dengan tujuantujuan tertentu. Hal ini sependapat dengan Tarigan (1990: 11) yakni
“Komunikasi melalui atau merupakan suatu kejadian, peristiwa, sesuatu yang
terjadi; komunikasi adalah suatu yang fungsional, mengandung maksud, dan
dirancang untuk menghasilkan beberapa efek atau akibat pada lingkungan
para penyimak dan para pembicara” .
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan penggunaan kalimatkalimat yang tidak benar dipandang dari segi penataan penalaran. Kesalahan
tersebut umumnya tidak disadari oleh pendengar atau pembaca. Hal ini
karena secara umum kalimat-kalimat tersebut dapat dipahami. Akan tetapi,
jika diteliti dengan saksama, maka akan diketahui bahwa kalimat-kalimat

tersebut tidak bernalar atau tidak logis. Menurut Markhamah (2010: 157)
berpendapat bahwa logika kalimat adalah hubungan yang logis antara suatu

kalimat (proposisi) dengan kalimat yang lain. Maka suatu kalimat itu dapat
dikatakan memenuhi logika kalimat ketika makna kalimat itu dapat diterima
oleh akal sehat. Sedangkan menurut Setyawati (2010: 92) kalimat yang tidak
logis atau tidak bernalar adalah kalimat yang tidak masuk akal. Hal itu terjadi
karena pembaca atau penulis yang kurang berhati-hati dalam memilih katakata dalam penulisannya, bahkan itu pun sudah merata di mana-mana.
Pentingnya penataan penalaran yang baik dalam berbahasa, akan
sangat nyata jika kita mengamati dan menganalisis kasus-kasus penggunaan
bahasa yang mengandung kekacauan penalaran. Menurut Suriasumantri
(2005:42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu
aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan.
Dalam hal ini penelitian

akan menyajikan berbagai data kasus

penggunaan bahasa yang mengandung kesalahan penalaran tersebut. Hal ini
sangat penting terutama bagi pengguna bahasa di kalangan masyarakat
terpelajar, karena bahasa harus sesuai dengan jalan pikiran. Yang dimaksud
dengan jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang berusaha untuk
menghubung-hubungkan tentang suatu perihal


menuju kepada suatu

kesimpulan yang masuk akal. Ini berarti kalimat-kalimat yang diucapkan
harus bisa dipertanggungjawabkan dari segi akal yang sehat atau singkatnya
harus sesuai dengan penalaran karena bahasa tidak bisa lepas dari penalaran
untuk menciptakan kalimat yang baik dan benar.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan tepatnya di wilayah kota Surakarta yang
terdiri dari berbagai tempat umum maupun di jalan. Dan waktu penelitian ini

dilakukan selama 6 bulan yakni pada tanggal 3 April 2012 sampai 31 Oktober
2012.
Jenis dan Strrategi Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kulaitatif
adalah pengumpulan data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka angka dan disampaikan dalam bentuk verbal (Moleong, 2004: 7). Penelitian
ini berdasarkan objek penelitian yang diperoleh dari data penelitian, yaitu
kesalahan penalaran bahasa pada papan peringatan di wilayah Surakarta. Hal

tersebut dilakukan berdasarkan pendapat Sugiyono (2008, 213) yang
menyatakan bahwa peneliti kualitatif harus bersifat “perspektif emic” artinya
memperoleh data bukan “sebagai mana seharusnya”, bukan berdasarkan apa
yang difikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang
terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan difikirkan oleh partisipan/
sumber data.

Subjek dan Objek Penelitian
Objek penelitian adalah variabel yang diteliti, baik berupa peristiwa,
tingkah laku, aktivitas, atau gejala-gejala sosial lainnya (Maryadi, dkk, 2010:
13). Adapun obyek dalam penelitian ini adalah wujud dan koreksi kesalahan
penalaran bahasa pada papan peringatan yang terdapat di wilayah Surakarta
khususnya ditempat umum maupun di jalan. Jadi nanti data yang diperoleh
akan dianalisis pola kalimatnya dan ditentukan bentuk pelesapannya.
Sumber data
Sumber data merupakan subjek dari mana data itu diperoleh
(Arikunto, 2010:114). Sumber data dalam penelitian diperoleh dari papan
peringatan di tempat umum maupun di jalan – jalan kota wilayah Surakarta.
Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang terdapat pada papan
peringatan di wilayah Surakarta yang mengandung makna penalaran yang

salah, meskipun mampu dipahami oleh sebagian besar masyarakat.

Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan

data

dalam

penelitian

ini

dilakukan

dengan

menggunakan metode simak dan dokumentasi. Metode simak memiliki
teknik lanjutan yang berupa teknik catat (Mahsun, 2005:90). Tenik catat
disebut teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya

penyimakan diwujudkan dalam pencatatan. Dalam arti, peneliti dalam upaya
mendapatkan data dilakukan dengan mencatat penggunaan bahasa yang
terdapat pada papan peringatan. Selain metode simak, peneliti juga
menggunakan metode dokumentasi. Dalam metode dokumentasi ini, peneliti
memotret papan peringatan yang terdapat ditempat umum atau di jalan – jalan
wilayah Surakarta.

Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan subjek dimana data tersebut sudah valid
atau sudah bisa dipertanggungjawabkan. Untuk menguji validitas data,
peneliti menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik
pemeriksaan kebahasaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu (Moleong, 2004: 330).
Dalam penelitian ini, teknik trianggulasi yang digunakan adalah
teknik trianggulasi sumber data. Trianggulasi sumber data digunakan untuk
membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan atau keabsahan
suatu informasi yang telah diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.
Trianggulasi sumber dengan mengumpulkan data pada papan peringatan di
wilayah Surakarta. Trianggulasi sumber sebagai contoh yang diambil peneliti

di jalan Slamet Riyadi yaitu papan peringatan lalu lintas.

Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian berdasarkan pada tujuan penelitian.
Data yang sudah diperoleh dengan cara mencatat kalimat yang terdapat pada

papan peringatan, kemudian dianalisis mana saja yang memiliki kesalahan
penalaran bahasanya.
Pada tahap analisis data penelitian berupaya meneliti langsung
permasalahan yang terkandung dalam data. Penanganan itu tampak adanya
tindakan mengamati yang segera di ikuti dengan membedah atau
menguraikan masalah yang bersangkutan dengan cara tertentu.
Setelah data terkumpul, pembahasan dilakukan dengan menggunakan
metode pada ekstralingual untuk menganalisis maksud atau tujuan yang
terkandung dalam kalimat yang timbul akibat tulisan yang terdapat pada
papan peringatan di wilayah Surakarta pada pembaca. Metode ini digunakan
sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian (Mahsun, 2007: 112). Metode
pada ekstralingual digunakan untuk menganalisis unsure yang bersifat
ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang
berada di luar bahasa (Mahsun, 2007: 114).


Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti meliputi beberapa
tahapan penelitian.
1. Persiapan
Pada tahapan persiapan ini peneliti contoh judul skripsi, menentukan judul,
mencari sumber referensi di perpustakaan dan internet.
2. Mendefinisikan dan Merumuskan Masalah
Pendefinisian masalah dalam penelitian harus jelas, baik dari segi keluasan
dan kedalamannya.
3. Melakukan Studi Kepustakaan
Mengacu pada teori-teori yang berlaku dan dapat dicari atau ditemukan
pada buku-buku teks maupun penelitian orang lain.
4. Penyusunan Proposal
Pada tahap ini peneliti menulis judul, menentukan latar belakang, tujuan,
manfaat. Membuat landasan teori, memilih kajian penelitian yang relevan,
serta membuat kerangka pikir.

5. Mengumpulkan Data
Menyimak dan membaca papan peringatan di wilayah kota Surakarta

untuk kemudian didokumentasikan.
6. Menganalisis Data
Peneliti mencatat data yang terdapat unsur kesalahan penalaran bahasa
pada papan peringatan kemudian peneliti menganalisis satu persatu bahasa
yang mengandung unsur kesalahan penalaran dalam bahasa yang
digunakan.

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Wujud Kesalahan Penalaran Bahasa Pada Papan peringatan
Dalam sebuah kalimat memang sangatlah perlu mengandung
kalimat yang logis dan bernalar antara kalimat satu dengan kalimat yang
lain, suatu kalimat dapat dikatakan memenuhi logika kalimat ketika makna
kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat. Sebaliknya, kalimat yang
dikatakan tidak logis atau tidak memenuhi logika kalimat manakala
kalimat itu tidak dapat diterima oleh pemakai bahasa yang bersangkutan.
Sebagian besar dari papan peringatan yang terdapat pada jalan
umun ataupun tempat- tempat umum memang sering kali di tulis dengan
singkat, dimaksudkan untuk pembaca agar mengerti secara spotan. Namun
beberapa kalimat terutama pada papan peringatan sering kali mengalami
ketidak logisan dalam pemilihan kata-kata sehingga mengakibatkan
kalimat tersebut mengalami salah nalar selain itu pelesapan (Elipsis) pada
kalimat juga sangat berpengaruh dalam menunjang agar kalimat menjadi
Efektif, efisien, dan mencapai aspek kepaduan kalimat agar berfungsi bagi
pembaca untuk mengaktifkan pikirannya terhadap hal yang tidak di
ungkapan dalam satuan bahasa serta kepraktisan berbahasa terutama dalam
berkomunikasi secara lisan.
Penelitian ini telah menganalisis tentang keberagaman wujud
kesalahan penalaran bahasa pada beberapa papan peringatan yang terdapat

di wilayah kota Surakarta. Kesalahan tersebut akan dianalisis berdasarkan
beberapa faktor yang mendasari ketidaknalaran dan ketidaklogisan suatu
kalimat pada papan peringatan.
Dibawah ini adalah sajian data berupa kalimat yang tertulis pada
beberapa papan peringatan yang terdapat di wilayah kota Surakarta yang
terdiri dari rambu-rambu, larangan, perintah dan petunjuk yang mengalami
ketidaklogisan kalimat dan salah nalar. Kemudian diklasifikasikan
menurut wujud serta penyebab ketidaknalaran suatu kalimat tersebut
dengan disertakan beberapa kalimat yang bernalar sebagai berikut;
1. Pelesapan subjek dan predikat kalimat.
a. Belok kiri jalan terus. (data 1)
b. Belok kiri ikuti lampu. (data 2)
c. Lurus ikuti lampu. (data 3)
d. Lurus boleh jalan. (data 4)
e. Ke kiri boleh jalan. (data 5)
f. Naik sepeda harap turun. (data 6)
2. Pemilihan kata (diksi).
a. Yang membawa sepeda harap dikunci. (data 7)
b. Habis pakai air dimatikan. (data 8)
3. Pelesapan kalimat inti atau utama.
a. Parkir Rektor. (data 9)
b. Parkir Karyawan Rapi. (data 10)
c. Parkir Guru. (data 11)
d. Persiapan gigi satu. (data 12)
d. Referensi
Referensi yang dimaksudkan disini adalah suatu bentuk bantuan,
petunjuk atau bimbingan untuk menemukan bahan pustaka dan
informasi yang ada kaitannya dengan tingkat pemahaman seseorang
atau pembaca tentang ilmu bahasa, kemudian yang dihubungkan
dengan kasus kesalahan penalaran bahasa pada papan peringatan di
wilayah kota Surakarta.

Inilah wujud dan faktor yang terjadi dalam tingkat referensi
pemahaman seseorang dalam mendalami maksud dan tujuan suatu
bahasa komunikasi yang terdapat pada papan peringatan.

Pembahasan
Berdasarkan hasil dari penelitian tentang kesalahan penalaran
penggunaan bahasa pada papan peringatan di wilayah kota Surakarta
menunjukkan bahwa terjadi 12 kasus kesalahan penalaran pada papan
peringatan khususnya dalam menyimpulkan sebuah informasi yang tertulis
pada papan peringatan tersebut serta dari beberapa papan peringatan yang ada
di wilayah kota Surakarta yang dapat di analisis dalam penelitian ini terdapat
sebanyak 12 data yang diambil dari beberapa papan peringatan yang
mengalami kesalahan penalaran di wilayah kota Surakarta, kemudian dari 12
data tersebut diklasifikasikan menurut penyebab atau wujud kesalahan
penalarannya berdasarkan pelesapan subjek dan predikat terdiri dari 6 data,
pelesapan kalimat inti terdiri dari 4 data dan penggunaan kata (diksi)
sebanyak 2 data.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Miss
Khaliyah (2007) berjudul “ Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karangan
Non Fiksi Mahasiswa Thailand” adalah sama-sama menganalisis tentang
kesalahan berbahasa. Perbadaanya yang terjadi dengan penelitian Miss
Khaliyah menganalisis dari aspek ejaan dan afiksasi, sedangkan penelitian ini
menganalisis tentang kesalahan penalarannya penggunaan bahasanya
kemudian penelitian ini mengklasifikasikan data menjadi 3 yakni pelesapan
subjek dan predikat kalimat, pelesapan kalimat inti atau utama dan pemilihan
kata (diksi) pada kalimat yang menjadi wujud penyebab kesalahan pada
kalimat tersebut.
Persamaan penelitian ini dengan yang penelitian yang dilakukan oleh
Sutanti, (2010) berjudul “ Analisis kesalahan ejaan dalam informasi lalu
lintas di wilayah Surakarta” yakni sama-sama menganalisis tentang kesalahan
berbahasa di wilayah Surakarta. Namun perbedaan yang terdapat dalam

penelitian ini terletak pada aspek yang di analisis tentang ejaan, sedangkan
penelitian ini tentang aspek penalaran serta pelesapan dan pemilihan kata
(diksi) sebagai wujud kesalahannya.
Adapun keunikan dalam masing-masing penelitian ini terdapat pada
tujuan

penelitian.

Dalam

penelitian

Sutanti

ini

bertujuan

untuk

mengidentifikasi efektivitas penulisan pesan dalam informasi lalu lintas di
wilayah Surakarta, mendeskrispsikan kesalahan ejaan dalam informasi lalu
lintas di wilayah Surakarta, dan mengidentifikasi penulisan akronim dalam
informasi lalu lintas di wilayah Surakarta. Sedangkan penelitian ini
mendeskripsikan tentang kasus kesalahan penalaran penggunaan bahasa yang
mengakibatkan ketidak logisan informasi pada kalimat tersebut.
Penelitian yang dilakukan Ari Fatmawati mendukung yang peneliti
lakukan, yakni juga meneliti tentang kesalahan bahasa yang terjadi di wilayah
kota Surakarta. Perbedaanya terdapat pada subjek penelitiannya, karena Ari
Fatmawati meneliti ejaan, sedangkan penelitian ini meneliti tentang pelesapan
yang terjadi atau terdapat pada kalimat, sehingga menjadi salah satu wujud
penyebab kalimat tersebut tidak logis dan mengalami kesalahan pada aspek
penalarannya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Siti Muniroh (2011)
berjudul “ Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Mading siswa SMP di
Kecamatan Kartasura” adalah sama-sama meneliti tentang kesalahan
berbahasa. Perbedaanya, Siti Muniroh menganalisis kesalahan fonologi,
morfologi dan sintaksis pada mading sekolah sedangkan penelitian ini
menganalisis kesalahan berbahasa pada papan peringatan di wilayah
Surakarta khususnya dalam penggunaan penalaran bahasanya dengan
mengklasifikasikan dari ke 12 data yang diperoleh di analisis menurut
penyebab atau wujud kesalahan penalarannya berdasarkan pelesapan subjek
dan predikat terdiri dari 6 data, pelesapan kalimat inti terdiri dari 4 data dan
penggunaan kata (diksi) sebanyak 2 data.

SIMPULAN dan SARAN
Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai
kesalahan penalaran bahasa pada papan peringatan yang terletak di wilayah
Surakarta, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil bahwa di wilayah kota
Surakarta ini masih terdapat papan peringatan yang masih menggunakan
bahasa yang salah nalar, menunjukkan bahwa terjadi beberapa kasus
kesalahan penalaran pada papan peringatan khususnya dalam menyimpulkan
sebuah informasi yang tertulis pada papan peringatan tersebut serta dari
beberapa papan peringatan yang ada di wilayah kota Surakarta.
Penelitian ini terdapat sebanyak 12 data yang diambil dari beberapa
papan peringatan yang mengalami kesalahan penalaran di wilayah kota
Surakarta, kemudian dari 12 data tersebut diklasifikasikan menurut penyebab
atau wujud kesalahan penalarannya berdasarkan pelesapan subjek dan
predikat terdiri dari 6 data, pelesapan kalimat inti terdiri dari 4 data dan
penggunaan kata (diksi) sebanyak 2 data.
Saran
Mengkaji dan melihat dari hasil kesimpulan diatas penulis dapat
membarikan saran yang mungkin bermanfaat :
1. Dalam menganalisis hendaknya lebih mengembangkan lagi cakrawala
kebahasaan untuk melakukan pembenaran menjadi kalimat bernalar.
2. Menambahkan data-data yang dapat dapat diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Faisal. 2009. Belajar Rambu-Rambu Lalu Lintas Demi Keamanan
Bersama . Tersedia:
( Http: //senyumkurakura.Wordpress.com/2009/05.28/belajar-ramburambu-lalu-lintas-yuk-demi-keamanan-bersama/). Diakses 7 Mei 2012.

Arikunto, Suharsumi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses).
Jakarta: Rineka Cipta.
Copi, Irving M. 2008. Introduction to Logic. New York : McMillan.
Departeman Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia
edisi 4. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia.Yogyakarta: PT. Mitra Gama Widya.

Khaliyah, Miss. 2007. “ Analisis Kesalahan Berbahasa pada Karangan Non
fiksi Mahasiswa Thailand”. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebalas
Maret.
Maksun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekniknya. Jakarta: Grafindo.

Markhamah, dkk. 2009. Analisis Kesalahan dan dan kesantunan berbahasa .
Surakarta : Muhammdiyah University Perss.
Markhamah, Atiqa S. 2010. Analisis Kesalahan dan karakteristik bentuk
pasif. Surakarta : Jagat abjad.

Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP
UMS.
Moleong, Lexy. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Muniroh, Siti. 2011. “Analisis Kesalahan Berbahasa pada Mading Siswa
SMP di Kecamatan Kartasura”. Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan
Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:
Sastra Duta Wacana University Press.
Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Suriasumantri, Jujun S. 2005. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer .
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Sutanti. 2010. “ Analisis Kesalahan Ejaan dalam Informasi Lalu lintas”.
Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa .
Bandung : Angkasa.