TAS PEMB N DAN PE KAN MET HAL PENC KELAS I

  

EF EKTIVIT TAS PEMB BELAJAR RAN IPA TENTAN NG

PERPI

  INDAHAN N DAN PE ENGHAN NTAR PAN NAS DEN NGAN MEN NGGUNAK KAN MET TODE IN KUIRI TE ERBIMBI

  ING DALAM H D HAL PENC CAPAIAN N HASIL B BELAJAR R PADA A SISWA KELAS I

  IV SD KA ANISIUS P PRONTAK KAN

SKRIPSI

Diajuk kan untuk M Memenuhi S Salah Satu S Syarat

  

Mem mperoleh G Gelar Sarjan na Pendidik kan

Program m Studi Pen ndidikan Gu uru Sekolah h Dasar

oleh:

Kristof fora Ratna R Raras

NIM M: 08113419

  93 PRO OGRAM ST UDI PEND

  IDIKAN G GURU SEKO OLAH DAS SAR JURUSAN I J

  ILMU PEN NDIDIKAN FAKULTA F S KEGURU UAN DAN I

ILMU PEND DIDIKAN

  

UN NIVERSITA AS SANATA A DHARMA A

YO GYAKART TA

2010

  

EF EKTIVIT TAS PEMB BELAJAR RAN IPA TENTAN NG

PERPI

  INDAHAN N DAN PE ENGHAN NTAR PAN NAS DEN NGAN MEN NGGUNAK KAN MET TODE IN KUIRI TE ERBIMBI

  ING DALAM H D HAL PENC CAPAIAN N HASIL B BELAJAR R PADA A SISWA KELAS I

  IV SD KA ANISIUS P PRONTAK KAN

SKRIPSI

Diajuk kan untuk M Memenuhi S Salah Satu S Syarat

  

Mem mperoleh G Gelar Sarjan na Pendidik kan

Program m Studi Pen ndidikan Gu uru Sekolah h Dasar

oleh:

Kristof fora Ratna R Raras

NIM M: 08113419

  93 PRO OGRAM ST UDI PEND

  IDIKAN G GURU SEKO OLAH DAS SAR J JURUSAN I

  ILMU PEN NDIDIKAN F FAKULTA S KEGURU UAN DAN I

ILMU PEND DIDIKAN

  

UN NIVERSITA AS SANATA A DHARMA A

YO GYAKART TA

2010

  i ii  

iii  

HALAMAN PERSEMBAHAN

  iv  

  Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk: 1. Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus yang selalu menjaga, membimbing, memberkati dan menolongku 2. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma 3. Ibuku dan keluargaku tercinta 4. Untuk Kakak, (Ardhiaka Agus Saputra) dan keluarga tercinta 5. Untuk ayah dan kakakku tercinta di Rumah Bapa v  

  

MOTTO

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu

akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

  

(Lukas 11:9)

Seseorang berkata:

“Urip golek Urup”

“Kesalahan adalah bagian penting dari suatu proses belajar karena

dari kesalahan tersebut kita belajar untuk menjadi benar. ”

“Melakukan Kesalahan tidak selalu buruk, selama kita tidak

menjadikannya sebagai kebiasaan.”

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  7 Oktober 2010 Penulis

  Kristofora Ratna Raras vi  

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Kristofora Ratna Raras

  Nomor Mahasiswa : 081134193 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERPINDAHAN DAN

PENGHANTAR PANAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI

TERBIMBING DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA

SISWA KELAS IV SD KANISIUS PRONTAKAN

  beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Intenet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal: 7 Oktober 2010 Yang menyatakan Kristofora Ratna Raras vii  

  

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERPINDAHAN DAN

PENGHANTAR PANAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI

TERBIMBING DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA

SISWA KELAS IV SD KANISIUS PRONTAKAN

Kristofora Ratna Raras

Universitas Sanata Dharma

  

2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan.

  Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Prontakan cabang Magelang pada semester 2 tahun ajaran 2009/2010, tepatnya pada bulan April 2010. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 13. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri terbimbing. Perpindahan panas yang dibahas dalam penelitian ini adalah perpindahan panas secara konveksi, konduksi dan radiasi, sedangkan yang dimaksud penghantar panas adalah penggolongan benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik dan benda yang sulit menghantarkan panas. KKM mata pelajaran IPA untuk SD Kanisius Prontakan adalah 62. Pengumpulan datanya dengan pemberian pre test dan post test. Efektivitas pencapaian hasil belajar dalam penelitian ini ditentukan dengan membandingkan mean pre test dan post test.

  Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada materi perpindahan dan penghantar panas cukup efektif untuk siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pencapaian hasil belajar. Pada waktu dilakukan pre test hanya 2 atau sekitar 15,38 % siswa yang mencapai KKM, sedang pada post test, jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 7 atau sekitar 53,84% siswa. Setelah dihitung, mean pre testnya sebesar 15,85; mean post test sebesar 22,31; dan setelah dilakukan uji t didapat t sebesar 6,66 sedangkan harga kritis pada taraf

  obs ,

  signifikansi 5 % adalah 2,179. Oleh karena t lebih besar daripada t   berarti

  obs krit ada perbedaan yang signifikan antara mean pre test dan mean post test.

  Kata kunci: perpindahan panas, penghantar panas, metode inkuiri terbimbing, hasil belajar.

  viii  

  

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF SCIENCE LEARNING ABOUT TRANSFER

AND CONDUCTOR OF HEAT USING GUIDED INQUIRY METHOD ON

ATTAINING RESULT OF STUDY ON FOURTH GRADE STUDENTS OF

KANISIUS PRONTAKAN ELEMENTARY SCHOOL

  Kristofora Ratna Raras Sanata Dharma University

  2010

  This research is aimed to find out the effectiveness of science learning abaout

transfer and conductor of heat using Guided Inquiry method on attaining result of

study on fourth grade students of Kanisius Prontakan Elementary School.

  The research is done in Kanisius Prontakan Elementary School in Magelang

on the second semester in the educational year of 2009/2010, exactly in April

2010. The subject of the research is fourth grade that amount of thirteen students.

Learning method that used in this research is Guided Inquiry method. Heat

transfer that discussed in this research is heat transfer on convection, conduction,

and radiation ways, meanwhile heat conduction there is classify goods that can

transmit heat better and goods that cannot transmit heat. Minimum Completeness

Criteria on science for Kanisius Prontakan Elementary School is 62. The data

gathering is done by giving pre test and post test. The effectiveness of study

outcome is determined by compare the mean of pre test and post test.

  The result of analyzing data shows that the use of Guided Inquiry method on

transfer and heat conductor is effective enough to fourth grade students of

Kanisius Prontakan Elementary School. This is proved by the increasing of

attaining study outcome. There just 2 or about 15,38% students that achieved

Minimum Completeness Criteria on pre test, on post test, there are 7 or about

53,84% student achieved the Minimum Completeness Criteria. After being count,

the mean of pre test is 15,85; the mean of post test is 22,31; and after t test it’s

found t 6,66 while t or critical value on significant standard 5% is 2,179.

obs is krit

  

Because t is bigger than t it means there is a significant difference between

obs krit, the mean of pre test and post test.

  The key words: the heat transfer, heat conductor, Guided Inquiry method; study outcome.

  ix  

KATA PENGANTAR

  x  

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, yang senantiasa memberikan rahmat, petunjuk, dan kasihnya hingga skripsi ini pada akhirnya selesai dikerjakan. Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran IPA tentang Perpindahan dan Penghantar Panas dengan Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Prontakan” ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  Penulis sangat yakin bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan, bimbingan, nasihat, kerjasama dan bantuan baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak yang tidak semua dapat penulis sebutkan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah banyak berupaya agar penulis dapat segera menyelesaikan skripsinya.

  3. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd., selaku dosen Pembimbing I yang selalu sabar memberikan bimbingan, semangat dan bantuan selama penulis mengerjakan karya ilmiah ini serta memberi ketenangan dan mencarikan jalan keluar ketika penulis dan teman-teman menghadapi masalah.

  4. Bapak Drs. Fr. Kartika Budi, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang sudah berusaha sekuat tenaga untuk memberikan bimbingan walau dalam keadaan tidak sehat.

  5. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ yang telah memberikan informasi- informasi penting yang berhubungan dengan penulisan skripsi, bantuan, semangat, doa, perhatian dan kasihnya.

  6. Seluruh dosen PGSD maupun dari luar PGSD yang pernah memberikan bekal ilmu selama penulis menuntut ilmu di PGSD Universitas Sanata Dharma.

  7. Segenap karyawan PGSD dan BAAK yang banyak membantu dan penuh dengan kesabaran melayani dan memberikan kemudahan dalam administrasi.

  8. Bapak Heribertus Suwarsono selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Prontakan yang telah memberikan tempat belajar mengajar, membantu penulis dalam banyak hal, mendukung serta memberikan ijin dan waktu kepada penulis untuk melakukan penelitian dan mengerjakan skripsi ini.

  9. Ibu Maria Goreti Rahayu Setyowati, S. Pd., yang telah bersedia membantu penulis dan merelakan waktunya untuk menjadi guru pamong.

  10. Para guru SD Kanisius Prontakan yang selalu memberikan dukungan, bantuan menjagakan kelas IV yang sering penulis tinggal, memberikan semangat, dan doanya.

  11. Murid-murid SD Kanisius prontakan terutama Kelas IV yang telah banyak mendukung serta membantu penulis dengan kerja samanya ketika penulis mempersiapkan, melakukan penelitian dan mengerjakan skripsi.

  12. Ibuku tercinta, Florentina Suratmi yang menjadi semangat penulis menyelesaikan karya ini. Ibu yang tegar dan tidak pernah lelah ataupun lupa untuk mendoakan dan memenuhi kebutuhan penulis yang tidak sedikit.

  13. Kakak-kakakku yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta pertolongan.

  14. Ardhiaka Agus Saputra yang selalu setia di sampingku, mengantar kemanapun penulis pergi, membantu penulis ketika mengalami kesulitan serta memberikan kasih sayangnya yang tiada henti.

  15. Ayahku dan kakakku di Surga yang pasti selalu mendampingi, menuntun dan mendoakanku. xi   xii  

  16. Ayah, kakak-kakak, dan adik-adik di Muntilan atas pengertian dan doanya.

  17. Mas Gendon yang telah banyak membantu dan mendukung. Terima kasih camcordernya.

  18. Suster Rosari, AK atas doanya.

  19. Pak Yoyon, donatur sekolah atas kebijaksanaan, dukungan dan doanya.

  20. Teman-teman penulis (Mbak Iznu, Roni, Ocha, Pongky, dkk) yang sering menanyakan kapan penulis selesai mengerjakan skripsi dan ujian.

  Terutama untuk mbak Iznu yang menyediakan tempat untuk beristirahat.

  21. Teman-teman kelompok Penelitian Kolaboratif IPA ( Yuli, Lilis, Hartini, dan Wiyan) yang telah banyak dan sabar memberikan bantuan kepada penulis yang masih kurang berpengalaman membuat karya ilmiah. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kekeliruan karena penulis adalah seseorang yang sedang belajar. Namun penulis berharap, semoga karya sederhana yang jauh dari sempurna ini dapat berguna bagi teman-teman mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian dan menghasilkan karya tulis yang lebih baik.

  Penulis

  xiii  

  DAFTAR ISI JUDUL

  HALAMAN HALAMAN JUDUL ..................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................ ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................ vii ABSTRAK ...................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xvi DAFTAR TABEL .......................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...............................................................

  1 B. Pembatasan Masalah ......................................................

  7 C. Perumusan Masalah .......................................................

  7

  D. Batasan Pengertian .........................................................

  7 E. Tujuan Penelitian ............................................................

  8 F. Manfaat Penelitian ..........................................................

  9 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar .............................. 10

  B. Metode Pembelajaran

  1. Pengertian Metode Pembelajaran ............................. 11

  2. Macam Metode Pembelajaran .................................. 11

  C. Metode Inkuiri

  1. Pengertian Metode Inkuiri ........................................ 15

  2. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan atau Metode Inkuiri ....................................................................... 16

  3. Proses Belajar Melalui Inkuiri .................................. 17

  4. Peranan Guru dan Proses Belajar-Mengajar Melalui Metode Inkuiri ....................................................................... 18

  5. Macam-macam Metode Inkuiri ................................ 18

  6. Kekurangan dan Kelebihan Metode Inkuiri Terbimbing................................................................. 26

  D. Perpindahan Panas ........................................................... 28

  E. Benda Penghantar dan Bukan Penghantar Panas ............ 29

  BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian .............................................................. 31 B. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................... 31 C. Peubah .............................................................................. 32 D. Jenis Penelitian ................................................................. 33 E. Desain Penelitian ............................................................. 33 F. Perlakuan ......................................................................... 33 G. Pengumpulan Data dan Instrumen ................................... 34 H. Penyusun Instrumen xiv  

  1. Penyusunan RPP ........................................................ 35

  2. Penyusunan LKS ....................................................... 37

  3. Penyusunan Soal-soal Pre Test dan Post Test ............ 39

  I. Analisis Data

  1. Penentuan Skor .......................................................... 41

  2. Metode Analisis Data ................................................ 43

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian .................................................... 45 B. Deskripsi Data ................................................................. 48 C. Hasil Penelitian ............................................................... 52 D. Pembahasan

  1. Hasil Penelitian ......................................................... 55

  2. Peningkatan Hasil ..................................................... 55

  3. Pelaksanaan

  a. Kualitas Pelaksanaan ........................................... 56

  b. Nilai Positif dari Pembelajaran dengan Metode Inkuiri Terbimbing .......................................................... 58

  c. Nilai Negatif dari Pembelajaran dengan Metode Inkuiri Terbimbing ........................................................... 59

  4. Keterbatasan Penelitian ............................................. 60

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................... 62 B. Saran ................................................................................ 63 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 64 xv  

  xvi  

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Desain Penelitian ................................................

  33

  xvii  

  DAFTAR TABEL

  Judul Tabel Halaman Tabel 1. Pengumpulan Data dan Instrumen .............................

  34 Tabel 2. Kisi-kisi Penyusunan Soal ..........................................

  40 Tabel 3. Kriteria Skor Soal Isian 1 Jawaban.............................

  41 Tabel 4. Kriteria Skor Soal Isian 2 Jawaban.............................

  41 Tabel 5. Kriteria Skor Soal Isian 3 Jawaban.............................

  41 Tabel 6. Kriteria Skor Soal Isian 4 Jawaban.............................

  42 Tabel 7. Kriteria Skor Soal Uraian............................................

  42 Tabel 8. Hasil Pre Test .............................................................

  49 Tabel 9. Hasil Post Test ............................................................

  50 Tabel 10. Peningkatan Skor Siswa ...........................................

  51

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1: RPP Lampiran 2: LKS Lampiran 3: Soal Pre Test dan Post Test Lampiran 4: LKS yang sudah diisi Siswa Lampiran 5: Soal Pre Test dan Post Test yang Sudah Dikoreksi Lampiran 6: Skor dan Nilai Perolehan Siswa untuk Pre Test dan Post Test Lampiran 7: Foto-foto Siswa ketika Melakukan Kegiatan Pembelajaran Lampiran 8: Surat Permohonan Izin dan Bukti Telah Melakukan Penelitian xviii  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki Sumber Daya Alam yang berlimpah. Untuk menjadi negara yang maju dengan

  memanfaatkan kekayaan yang ada maka masyarakat memerlukan pendidikan yang cukup sesuai bidangnya. Pendidikan tersebut tidak hanya untuk kemajuan negara namun juga demi kelestarian alam, mengingat alam sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.

  Pemerintah berupaya keras dalam bidang pendidikan demi kemajuan sumber daya manusia. Sebagai bukti dari upaya itu adalah dengan perbaikan kurikulum pendidikan dari periode ke periode pemerintahan. Kurikulum pendidikan saat ini ditetapkan sebagai Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP pada dasarnya adalah KBK yang dikembangkan. Dalam kurikulum tersebut tiap-tiap satuan pendidikan menyusun seluruh administrasi sekolah masing-masing berdasarkan potensi dan keadaan sekolah itu sendiri, membuat kebijakan- kebijakan sekolah dan melaksanakan pendidikan sesuai programnya masing- masing.

  Dalam KTSP tidak hanya kebutuhan akan pengetahuan atau akademik saja yang dikembangkan, namun juga dikembangkan kecakapan-kecakapan

  2 hidup yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sebagai bekal untuk masa depannya. Tidak hanya kecakapan dalam hal menerima ilmu namun kecakapan dalam hal proses dan keterampilan untuk mendapatkan ilmu pengetahuannya.

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok di jenjang pendidikan sekolah dasar, bahkan IPA juga digunakan sebagai salah satu mata pelajaran untuk Ujian Negara atau Ujian Akhir yang berstandar Nasional (UASBN). Maka dari itu, agar didapat hasil yang baik tentunya metode pembelajarannya pun harus benar-benar dipersiapkan dengan matang dan diperhatikan oleh guru.

  IPA berkaitan dengan alam dan seisinya, yang merupakan tempat hidup siswa lengkap dengan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala alam yang terjadi. Untuk itu, dalam mencari tahu dan menanamkan konsep-konsep IPA kepada siswa alangkah lebih baik apabila pembelajarannya dilakukan secara kongkrit. Dari benda-benda dan proses yang nyata tersebut diharapkan dapat membuat anak belajar yang sesungguhnya, sehingga hasil dari belajar IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan-pengetahuan atau konsep-konsep yang sudah ada dan telah dibukukan saja, namun hasil belajar yang didapat melalui suatu proses penemuan ataupun pembuktian oleh anak sendiri.

  Melalui proses penemuan atau percobaan, anak mencoba untuk membuktikan kebenaran dari pengetahuan yang akan didapatnya. Apabila siswa aktif untuk mencoba dan berusaha menemukan pengetahuannya dengan cara yang konkrit maka pengetahuannya pun akan lebih bermakna dan dapat

  3 tersimpan untuk jangka waktu yang lebih lama bahkan tidak akan terlupakan, daripada pengetahuan yang hanya didapatnya dengan cara menghafalkan.

  Selama ini metode yang digunakan oleh sebagian besar guru untuk mengajar IPA di sekolah dasar adalah metode mengajar yang masih tradisional dan bersifat informatif, yaitu guru cenderung menggunakan metode bercerita, berceramah, atau bahkan mendikte, dan siswa hanya duduk, mendengarkan dan mencatat. Metode yang digunakan terkesan tidak menyenangkan dan siswa tidak berperan banyak dalam belajarnya. Dalam pembelajaran secara tradisional bukan siswa yang aktif namun guru yang lebih aktif dan menjadi pusat dalam pembelajaran. Siswa hanya berperan sebagai penerima informasi. Siswa tidak aktif mencari pengetahuannya dan hanya membayangkan hal-hal yang diceritakan oleh gurunya. Jadi pengetahuan-pengetahuan yang belum pernah dilihatnya tidak dapat dibayangkan sama sekali. Maka dari itu biasanya siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar, bahkan banyak yang merasa bosan sehingga siswa mencari kesibukan dan asik dengan kegiatannya sendiri atau tidak jarang pula siswa tampak mengantuk.

  Pembelajaran IPA biasanya hanya ditekankan pada penghafalan konsep- konsep atau rumus-rumus atau masalah/peristiwa tertentu. Pembelajaran hanya ditekankan pada hasil akhir yang berupa kemampuan siswa untuk mengingat penjelasan dan catatan dari guru, namun keterampilan proses untuk menemukan bukti atas pengetahuan barunya tidak diperhatikan. Walaupun mungkin ada beberapa siswa yang pandai dalam hal menghafal,

  4 namun pengetahuan yang didapatnya dari menghafal tersebut tidak akan bertahan lama dan ketika berganti materi anak tersebut akan melupakannya.

  Pembelajaran ini lebih memudahkan guru karena guru tidak repot mempersiapkan rencana pembelajaran dan alat-alat yang digunakan untuk belajar.

  Sudah banyak metode pembelajaran yang dirancang untuk mengatasi pembelajaran yang tradisional dan bersifat informatif tersebut, namun dalam penelitian ini peneliti akan mencobakan sebuah model atau metode pembelajaran yang sesuai dan dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran

  IPA. Pembelajaran aktif yang diharapkan tersebut bertujuan agar bukan hanya hasil akhirnya saja yang ditekankan, namun juga keterampilan prosesnya dalam mencari pengetahuan, sehingga pengetahuan yang mereka terima dapat bertahan lama. Selain itu, apabila siswa diaktifkan dan diajak untuk bergerak, mereka akan merasa senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Perasaan senang dan motivasi belajar ini sangat penting bagi anak, karena perasaan tersebut berpengaruh pada prestasi atau hasil belajarnya.

  Salah satu metode yang sesuai untuk mata pelajaran IPA adalah metode inkuiri. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, IPA bukan hanya sebagai kumpulan pengetahuan saja namun IPA merupakan suatu proses dan produk, artinya ilmu yang di dapat manusia ini memerlukan suatu rangkaian proses ilmiah yang berdasarkan kenyataan yang nantinya menghasilkan suatu produk. Proses tersebut menggunakan indera manusia yang bentuknya antara lain observasi, pengukuran, eksperimen, dan sebagainya. Metode inkuiri yang

  5 merupakan perkembangan dari metode diskoveri melibatkan siswa secara langsung dalam proses pencarian pengetahuan. Pengetahuan siswa berawal dari suatu pertanyaan yang mengganggu pikirannya atau mendorongnya untuk mencari tahu alasan atau jawabannya. Dalam Moh. Amin (1987:126) dijelaskan bahwa dalam kegiatannya, siswa melakukan pengamatan, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan dan sebagainya.

  Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengetahui efektivitas pembelajaran IPA dalam hal pencapaian hasil belajar, khususnya pada materi perpindahan dan penghantar panas. Menyesuaikan dengan materi yang akan diambil, metode pembelajaran yang akan digunakan adalah metode inkuiri.

  Metode inkuiri merupakan sebuah metode pembelajaran yang cocok untuk

  IPA karena dalam proses belajarnya siswa berperan aktif untuk mencari dan menemukan pengetahuannya sendiri melalui praktek atau percobaan.

  Dalam metode inkuiri terdapat banyak model kegiatan yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. Mengingat subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sekolah dasar, dan didukung letak lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah daerah pedesaan yang tergolong belum maju, tentunya siswa masih memerlukan banyak bimbingan dan pengarahan dari guru, untuk itu akan digunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing.

  Dalam metode inkuiri terbimbing guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa, sehingga dalam kegiatannya siswa masih banyak mendapat bantuan atau pengarahan dari guru.

  6 Melalui metode inkuiri terbimbing ini diharapkan siswa menjadi berminat untuk mengikuti pembelajaran IPA yang akan dirancang berbeda dari pembelajaran sebelum-sebelumnya, sebab siswa akan melakukan aktivitas dalam pembelajaran ini dan berusaha menemukan sendiri pengetahuannya. Pembelajaran berawal dari permasalahan yang disajikan oleh guru.

  Selain itu melalui metode inkuiri terbimbing yang akan digunakan ini diharapkan dapat mempermudah siswa untuk memahami materi tentang macam-macam cara panas berpindah dan benda yang merupakan penghantar panas dan bukan penghantar panas. Untuk materi tersebut jelas sangat membutuhkan suatu percobaan agar siswa benar-benar dapat membuktikan kebenaran teori dari buku teks siswa.

  Peneliti sangat yakin, apabila dalam pembelajaran dilakukan suatu percobaan, siswa akan merasa senang dan bersemangat untuk belajar. Dari semangat dan perasaan tertariknya juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa. Apabila minat dan pemahaman dari anak baik, diharapkan pula hasil belajarnya pun baik. Maka penulis mengambil judul “Efektivitas Pembelajaran IPA Tentang Perpindahan dan Penghantar Panas Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Dalam Hal Pencapaian Belajar Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Prontakan”.

  7

  B. Pembatasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dan dengan mempertimbangkan terbatasnya waktu, maka penelitian dibatasi hanya pada usaha untuk meneliti efektivitas pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010. Dalam pembelajaran, penulis akan membahas tentang perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi, serta penggolongan benda penghantar panas dan benda bukan penghantar panas.

  C. Perumusan Masalah

  Rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah: apakah pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing efektif dalam hal pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan?

  D. Batasan Pengertian

  1. Hasil Belajar

  • Hasil belajar merupakan suatu perubahan perilaku pada individu yang diperoleh dari atau setelah melakukan kegiatan atau proses belajarnya.
  • Dalam penelitian ini, hasil belajar berupa skor atau nilai yang diraih siswa dari kegiatan belajarnya.

  8

  2. Perpindahan Panas Jenis perpindahan panas yang akan dibahas dalam pembelajaran yaitu perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi.

  3. Penggolongan Benda Melalui pembelajaran ini siswa juga akan dapat menggolongkan benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik/konduktor dan benda yang sulit menghantarkan panas/isolator.

  4. Metode inkuiri Metode inkuiri adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswanya untuk menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.

  5. Metode Inkuiri Terbimbing Metode inkuiri terbimbing adalah salah satu jenis metode inkuiri yang dalam pembelajaran masih sangat memungkinkan guru untuk memberikan arahan yang cukup luas sehingga siswa tahu apa yang harus dilakukan.

E. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui apakah pembelajaran IPA tentang perpindahan dan

  9 penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing efektif dalam hal pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan.

F. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini tentunya diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:

  1. Bagi Peneliti Untuk mengembangkan kemampuan merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai kaidah PAIKEM dengan mempertimbangkan kebutuhan dan materi pelajaran agar dapat meningkatkan mutu siswa.

  2. Bagi Sekolah Masukan bagi sekolah sebagai usaha peningkatan kualitas pendidikan.

  3. Bagi Guru Memberi masukan bagi guru tentang manfaat penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA.

  4. Bagi Siswa Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menemukan dan mebuktikan kebenaran ilmu berupa konsep-konsep IPA yang sudah ada.

  Selain itu juga memberikan suasana belajar yang aktif, mengalami sendiri, dan menyenangkan bagi siswa, sehingga motivasi/minat untuk belajar pun menjadi tumbuh.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh

  individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. (Moh. Surya dalam cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11)

  Dari pengertian belajar di atas dapat diambil sebuah pengertian bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan perilaku pada individu yang diperoleh dari atau setelah melakukan kegiatan atau proses belajarnya.

  Menurut Gagne dalam Trianto (2007:129-130), hasil belajar meliputi lima kemampuan, yaitu: 1) Kemampuan intelektual, misalnya kemampuan menguasai suatu konsep.

  2) Informasi verbal, yaitu pengetahuan yang disajikan dalam bentuk gagasan, misalnya fakta, kejadian pribadi.

  3) Sikap 4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan yang meliputi kegiatan fisik. Penggabungan antara motorik dengan intelektual misalnya keterampilan menggunakan mikroskop.

  11 5) Strategi kognitif, merupakan suatu proses internal yang digunakan siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah skor dan atau nilai yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar.

B. Metode Pembelajaran 1. Pengertian Metode Pembelajaran

  Metode Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Akhmad Sudrajat dalam wordpress.com, 9 Februari 2010) 2.

   Macam Metode Pembelajaran

  Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya adalah sebagai berikut. 1) Ceramah

  Metode ceramah merupakan metode belajar yang cara penyampaian materinya adalah secara lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian. Namun kelemahannya adalah siswa menjadi pasif dan guru menjadi pusat kegiatan belajar. Metode ini kurang sesuai untuk

  12 pembelajaran yang tujuannya untuk pembentukan sikap dan keterampilan. Untuk pembelajaran IPA, metode ceramah ini tidak cocok digunakan apabila tidak diintegrasikan dengan metode lainnya. Metode ceramah ini baik digunakan apabila bahan atau materi cukup diingat dalam jangka waktu pendek. Dalam IPA mungkin baik digunakan ketika pembahasan kerja siswa dan bila ada materi yang langka. 2) Demonstrasi

  Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang baik dan sesuai digunakan untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Demonstrasi tersebut bisa dilakukan oleh siswa maupun orang lain yang guru siapkan. Siswa atau seseorang tersebut akan menunjukkan atau memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses. Misalnya proses pembuatan kincir angin, roket sederhana dari botol air mineral, dan sebagainya. Benda atau apa saja yang akan didemonstrasikan harus dapat dilihat atau diamati siswa dengan jelas, misalnya ukuran benda tidak terlalu kecil, dan penjelasannya pun benar-benar harus mendetail. Metode ini lebih efektif apabila memungkinkan siswa untuk ikut mencobanya. Percobaan tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi siswa.

  13 3) Tanya-Jawab

  Metode tanya-jawab sangat baik untuk guru dan siswa. Hal ini biasa gur gunakan untuk mengetahui kemampuan siswa.

  Dalam proses pembelajaran, pertanyaan merupakan hal yang sangat penting. Misalnya, apabila dalam diri siswa muncul pertanyaan berarti siswa tersebut mengalami prses belajar sesungguhnya dan benar-benar berpikir. Dari pertanyaan menunjukkan bahwa siswa memiliki rsa ingin tahu akan suatu hal.

  Dalam buku “Proses Belajar Mengajar” karya J.J. Hasibuan dan Moedjiono(1986:14) dijelaskan bahwa pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pengajuan yang tepat akan: a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar- mengajar b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan c. Mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif siswa, sebab berpikir itu sendiri adalah bertanya d. Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik

  e. Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas 4) Diskusi

  J.J.Hasibuan (1986:20) menyatakan bahwa diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar-menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.

  Dari pengertian tersebut dapat diterangkan bahwa metode diskusi merupakan sebuah metode belajar yang dimana guru

  14 memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk membahas suatu permasalahan. Dari permasalahan tersebut siswa dalam kelompok memperbincangkannya untuk saling bertukar atau berbagi pendapat, pengetahuan, atau informasi yang diketahuinya.

  Dengan cara tersebut mereka akan menemukan sebuah jawaban atau kesimpulan.

  5) Simulasi Simulasi merupakan tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja. Menurut Gilstrap dalam J.J.Hasibuan(1986:27), simulasi dapat berbentuk: role playing atau bermain peran, psikodrama, dan permainan.

  Langkah-langkah pelaksanaan simulasi dalam J.J.Hasibuan(1986:27-28) adalah sebagai berikut:

  a. Penentuan topik dan tujuan simulasi

  b. Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang akan disimulasikan.

  c. Guru memimpin pengorganisasian kelompok, peran-peranan yang akan dimainkan, pengaturan ruangan, pengaturan alat, dan sebagainya.

  d. Pemilihan pemegang peranan.

  e. Guru memberikan keterangan tentang peranan yang akan dilakukan.

  f. Guru memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri kepada kelompok dan pemegang peranan.

  g. Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi.

  h. Pelaksanaan simulasi. i. Evaluasi dan pemberian balikan. j. Latihan ulang

  15 6) Metode Kerja Kelompok

  Metode kerja kelompok merupakan metode belajar yang mengarahkan siswa untuk melakukan pembelajaran dengan cara bekerja dalam kelompok-kelompok.

C. Metode Inkuiri 1. Pengertian Metode Inkuiri

  Salah satu metode pembelajaran yang belum disebutkan di atas adalah metode inkuiri. Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang ada.

  Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (dalam Iskandar, 1996) inkuiri berarti pertanyaan atau penyelidikan. Dengan arti tersebut Piaget (dalam Iskandar, 1996) mendefinisikan pendekatan inkuiri sebagai pendidikan yang mempesiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri. Sedangkan menurut Kuslan dan Stone (dalam Iskandar, 1996) pendekatan inkuiri merupakan pendekatan dalam pembelajaran dimana guru dan siswa mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan.

  Kegiatan inkuiri menurut Amien, Moh (1987:126) adalah suatu kegiatan atau pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses

  16 mentalnya sendiri. Proses-proses mental tersebut misalnya dengan kegiatan mengamati, menggolongkan, membuat dugaan sementara, menjelaskan, mngukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.

  Inkuiri merupakan merupakan perluasan-perluasan dari discovery, namun pada proses belajarnya, tingkatan proses-proses mental pada inkuiri lebih tinggi, seperti merumuskan permasalahan, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, dan sebagainya. (Moh. Amien, 1987:126-127) 2.

   Karakteristik Pembelajaran dengan Metode Inkuiri

  Dalam Iskandar, 1996, pembelajaran dengan menggunakan metode atau pendekatan inkuiri memiliki karakteristik sebagai berikut.

  1) Menggunakan keterampilan-keterampilan proses IPA 2) Tidak ada keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu dalam waktu tertentu.

  3) Jawaban-jawaban yang dicari tidak diketahui terlebih dahulu, dan tidak ada dalam buku pelajaran. 4) Siswa bersemangat sekali untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri. 5) Proses pembelajaran berpusat pada pertanyaan-pertanyaan

  “mengapa” dan “bagaimana kita mengetahui”, serta “betulkah kesimpulan kita ini?”. 6) Suatu masalah ditemukan lalu dipersempit hingga terlihat kemungkinan masalah itu dapat dipecahkan oleh siswa. 7) Hipotesa dirumuskan oleh siswa. 8) Siswa mengusulkan cara-cara pengumpulan data, melakukan eksperimen, mengadakan pengamatan, membaca ddan menggunakan sumber-sumber lain. 9) Semua usul itu dinilai bersama, bila ditentukan pula asumsi- asumsi, keterlibatan-keterlibatan dan kesukaran-kesukaran. 10) Siswa melakukan penelitian, secara individu atau kelompok, untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesa.

  17 11) Siswa mengolah data dan mereka sampai pada kesimpulan sementara. Juga diusahakan untuk memberikan penjelasan- penjelasan secara ilmiah.

3. Proses Belajar Melalui Inkuiri

  Dalam Moh. Amien (1987:164) dijelaskan proses-proses belajar dengan metode Inkuiri, yaitu: a. Bertanya, artinya dalam pembelajaran dengan metode ini anak tidak hanya sekedar mendengarkan, menghafal atau mencatat.

  Anak diberi kesempatan bahkan diharapkan anak lebih banyak bertanya untuk memulai penyelidikannya.

  b. Bertindak, artinya anak tidak hanya melihat dan mendengarkan saja ilmu yang akan didapatnya. Dengan metode ini anak diajak untuk melakukan beberapa tindakan untuk mendapatkan pengetahuannya.

  c. Mencari cara untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah (dari pertanyaannya), tidak hanya sekedar mendapatkannya.

  Artinya jawaban atas pertanyaan sebelumnya dicari oleh anak sendiri, tidak hanya menerima jawaban dari guru.

  d. Menemukan masalah, tidak hanya mempelajari fakta-fakta yang sudah ditemukan.

  e. Menganalisis, tidak hanya mengamati saja.

  f. Membuat sintesis, tidak hanya membuktikan.

  18 g. Berpikir, artinya anak tidak hanya melamun atau membayangkan saja. Namun dalam kegiatannya, otak anak diajak untuk berpikir.

  h. Menghasilkan, tidak hanya menggunakan. i. Menyusun, tidak hanya mengumpulkan. j. Menciptakan, tidak hanya memprodusir kembali. k. Menerapkan, tidak hanya mengingat-ingat saja. l. Mengeksperimentasikan, tidak hanya membenarkan. m. Memberi kritikan yang dapat membangun atau menjadikan semakin baik, tidak hanya menerima. n. Merancang, tidak hanya melaksanakan. o. Mengevaluasi dan menghubungkan, tidak hanya mengulangi.

  4. Peranan Guru dalam Proses Belajar-Mengajar Melalui Inkuiri

  Dalam Moh. Amien (1987:164) dipaparkan beberapa peranan guru dalam proses belajar-mengajar melalui inkuiri, yaitu: a. Menstimulir dan menantang untuk berpikir.

  b. Memberikan keluwesan untuk berpendapat, berinisiatif, dan bertindak.

  c. Memberikan dukungan untuk ber-inkuiri.

  d. Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu mengatasinya.

  e. Mengidentifikasikan dan menggunakan “teachable moment” yang sebaik-baiknya.

  5. Macam-macam Metode Inkuiri

  Dalam Moh. Amien (1987:136) disebutkan beberapa macam model pembelajaran inkuiri, yaitu:

  19 1) Guided discovery-Inquiry