PERHITUNGAN DAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PENC

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PENCABUTAN
SHEET PILE BAJA PADA PROYEK DDT MANGGARAI BESERTA
ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITASNYA
M. Sapto Nugroho1, Agi Rivi Hendardi2, Tedy Setiadi3
1

Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut
Teknologi Bandung, E-mail: saptosukardi@students.itb.ac.id
2
Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut
Teknologi Bandung, E-mail: agirivi@students.itb.ac.id
3
Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut
Teknologi Bandung, E-mail: tedysetiadi@students.itb.ac.id

Abstrak
Pentingnya seluruh elemen pelaku kegiatan jasa konstruksi memahami mengenai produktivitas pekerjaan agar
setiap pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target waktu rencana. Untuk itu maka setiap pihak yang ingin tetap
dapat berkecimpung didalam dunia kerja dituntut untuk selalu memperhatikan tingkat produktivitas yang
dimilikinya sehingga akan mengetahui apakah produktivitas yang dimilikinya masih dapat bersaing dengan pihak
lain ataukah tidak. Demi mencapai produktivitas yang tinggi, maka perlu dilakukan pengukuran terlebih dahulu

tentang kinerja di lapangan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai analisis produktivitas pekerjaan
pencabutan sheet pile serta utilitas pekerja pada proyek DDT Manggarai dengan metoda pengambilan data work
sampling, MPDM, time study, dan five minutes rating. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa produktivitas
pekerjaan pencabutan sheet pile adalah 7.44 sheet pile/jam yang dapat ditingkatkan menjadi 11,08 sheet pile/jam
melalui improvement terhadap proses operasinya.
Kata kunci : produktivitas, sheetpile, work sampling, MPDM, time study, five minutes rating

1. Pendahuluan
produktivitas maka masing-masing pihak yang
terlibat didalamnya dalam menjalankan pekerjaan
yang
menjadi
tanggung
jawabnya
akan
memperhitungkan produktivitas yang diperlukan
untuk pekerjaan tersebut sehingga tidak ada suatu
pihak yang merasa dirugikan karena rendahnya
produktivitas pihak lain sehingga pelaksanaan
pekerjaan proyek konstruksi tersebut dapat

terselesaikan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.Untuk itu maka setiap pihak yang
ingin tetap dapat berkecimpung didalam dunia kerja
dituntut untuk selalu memperhatikan tingkat
produktivitas yang dimilikinya sehingga akan
mengetahui apakah produktivitas yang dimilikinya
masih dapat bersaing dengan pihak lain ataukah
perlu adanya peningkatan produktivitas yang
dimiliki dengan melakukan inovasi-inovasi baru
dari proses kerja yang dimilikinya.

1.1 Latar Belakang
Pada proyek konstruksi terdapat berbagai macam
pekerjaan yang perlu untuk dikelola. Hal ini sangat
penting agar proyek dapat mencapai targetnya yaitu
tepat biaya, mutu dan waktu. Salah satu cara
mengelola proyek agar dapat mencapai targetnya
adalah dengan memperhatikan produktivitas kerja
agar tiap pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target
waktu rencana. Sehingga proyek tidak perlu

mengalami delay dan dapat diselesaikan tepat sesuai
target yang direncanakan.
Proyek konstruksi yang terdiri dari berbagai macam
pekerjaan yang harus dilakukan. Baik itu yang
sederhana maupun yang kompleks, baik yang
menggunakan tenaga mesin maupun tenaga manusia
juga sangat dipengaruhi oleh produktivitas kerja
(Teodolita Vol.8, No.2. Desember 12 2007:11-18)
yang dimiliki oleh tenaga kerja yang terlibat
didalamnya. Pemahaman tentang pentingnya
produktivitas tidak hanya menjadi milik level
manajemen tingkat atas saja, tetapi juga harus
dipahami oleh semua pihak, tidak terkecuali buruh
atau tukang. Dengan setiap level memahami

Demi mencapai produktivitas yang tinggi, maka
perlu dilakukan pengukuran terlebih dahulu tentang
kinerja di lapangan. Kemudian dari hasil
pengukuran produktivitas tersebut baru dapat
dilakukan perbaikan. Dalam penelitian ini obyek

yang diteliti adalah operasi pencabutan sheet pile.
1

Operasi pencabutan sheet pile ini sangat sederhana
dimana hanya terdapat satu tim kerja sehingga setiap
pekerjaan dapat diteliti dengan baik agar dapat
dilakukan perbaikan. Pengamatan dilakukan dengan
merekam setiap kegiatan yang dilakukan oleh para
tim kerja dan mengevaluasi kinerja tiap tim yang
terlibat kemudian dianalisa perbaikan yang dapat
dilakukan.

pekerjaan yang dilakukan oleh worker atau level
terbawah dari organisasi proyek konstruksi.
2.2 Pengambilan Data Lapangan
Untuk dapat menganalisis produktivitas suatu
pekerjaan dapat dilakukan dengan dua cara, pertama
dengan menggunakan data historis dan kedua
menggunakan data aktual di lapangan. Dalam
penelitian ini kami menggunakan data aktual

dilapangan untuk menganalisis produktivitas suatu
pekerjaan tersebut. Metode pengumpulan data
lapangan diantaranya adalah metode time study,
Work Sampling, Five Minutes Ratings, Method
Productivity Delay Model (MPDM) dan interview.

1.2 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui produktivitas pekerjaan pencabutan
Sheet pile yang terdapat pada pelaksanaan
proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai
dengan metode Time Studies.
2. Mengetahui tingkat utilitas setiap pekerja yang
terlibat di dalam pelaksanaan pencabutan Sheet
pile.
3. Memberikan
masukan–masukan
teknis
mengenai perbaikan metode pelaksanaan untuk
meningkatkan
produktivitas

pekerjaan
pencabutan Sheet pile.

2.2.1 Time Study
Terdapat beberapa metode pengumpulan data untuk
pengukuran produktivitas, salah satunya adalah time
studies. Time studies merupakan salah satu metode
pengumpulan data yang diadopsi dari manufaktur.
Pada time studies, pengamatan dilakukan secara
langsung dan terus-menerus terhadap kegiatan yang
ingin diamati. Dalam pelaksanaannya, terdapat dua
teknik yang sering digunakan, yaitu:

1.3 Batasan Masalah

1. Stopwatch Studies : Pada stopwatch studies,
pengamatan dilakukan dengan mencatat
kegiatan yang dilakukan setiap individu dalam
tim kerja ketika melaksanakan suatu pekerjaan
dalam durasi tertentu, kegiatan ini dikategorikan

untuk setiap menitnya sehingga digunakan
stopwatch untuk mencatat waktunya.
2. Video Recording Technique : Dengan video
recording technique, dapat dilakukan perekaman
untuk observasi dengan durasi yangpanjang.
Selain itu, pengamatan dapat dilakukan
berulang-ulang (playback) sehingga dapat
meningkatkan akurasi data yang diambil. Pada
video recording technique, pengumpulan data
produktivitas yang dilakukan hanya berdasarkan
hasil dari rekaman video yang dilakukan. Oleh
karena itu, pengamatan melalui video (video
recording technique) lebih populer dalam
pengumpulan data lapangan menggunakan
metode time studies.

Studi ini dilakukan dengan batasan masalah sebagai
berikut :
1. Studi kasus hanya dilakukan pada Proyek
Double-Double Track (DDT) Manggarai

2. Pengamatan yang dilakukan pada operasi
pencabutan Sheet pile, tanpa termasuk persiapan
alatnya.
3. Pengamatan dilakukan sebanyak 5 siklus.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Produktivitas
Produktivitas
secara
umum
merupakan
perbandingan antara hasil kegiatan (output) dan
masukan (input). Menurut Joseph Prokopenko
didalam
buku
Productivity
Management,
Produktivitas adalah hubungan antara hasil dan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut, dimana waktu merupakan

penyebut yang universal dan diluar kontrol manusia.
Semakin singkat waktu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang dimaksud, semakin produktif
sistem kerja tersebut Jadi, produktivitas merupakan
alat pembanding bagi manager, teknisi industri yang
didalamnya membandingkan produksi setiap level
pekerjaan berdasarkan resource dan waktu yang
digunakan. Dalam kegiatan konstruksi setiap level
pada organisasi memiliki nilai produktivitas nya
masing masing, tentunya dengan input dan output
yang berbeda pada tiap levelnya, namun dalam
penelitian ini kami mengamati produktivitas

2.2.2 Work Sampling
Work sampling (field ratings) adalah suatu metode
pengamatan atau observasi kegiatan secara acak,
yang membuat seseorang mendapatkan data ataupun
informasi tanpa perlu untuk melihat semua aktivitas
dan semua orang sepanjang waktu pelaksanaan
proyek. Hasil pengamatan dari work sampling ini

hanya dapat berlaku atau valid bila dilakukan benarbenar secara acak, termasuk pekerja atau aktivitas
yang diamati sampai waktu observasi; dalam kata
lain tidak ada yang direncanakan sebelumnya.
2

1) Fleksibel – bisa menindaklanjuti topik yang
telah dikembangkan
2) Identitas dari koresponden dapat diketahui
3) Kemungkinan tidak mendapatkan koresponden
kecil
4) Distribusi dari sampel dapat diketahui
5) Bisa dilanjutkan dengan membuat kuisioner

Selain itu, semua pekerja harus mempunyai
kesempatan yang sama untuk diobservasi setiap
waktu.
2.2.3 Five Minutes Ratings
Five minutes ratings adalah metode yang efektif dan
jauh lebih cepat dibandingkan dengan metodemetode pengambilan data lainnya dengan tanpa
mencurigakan dan dapat mengobservasi seluruh kru.

Tujuannya adalah untuk mengtehaui keefektifan
kerja pekerja. Namun kekurangan work sampling
adalah hanya mengklasifikasikan pekerja dalam
keadaan working dan not working, jika delay yang
terjadi kurang dari 50% dari interval waktu
pengamatan maka dikategorikan sebagai working,
namun jika delay lebih dari 50% interval waktu
pengamatan dikategorikan sebagai not working.
Setiap kru minimal diamati selama 5 menit.

2.3 Metode Analisa Produktivitas
2.3.1 Cycle Chart
Cycle chart berisi urutan pekerjaan beserta
durasinya, dengan menganalisa cycle chart pada
suatu pekerjaan kita dapat mempertimbangkan
untuk mengurangi delay pada pekerjaan tersebut dan
dapat dilakukan percepatan waktu pekerjaan.
2.3.2 Process Chart
Process chart dibuat dengan memindahkan data dari
video recorder yang bersifat chronological untuk
pekerjaan yang diamati. Dari data tersebut kemudian
diperkirakan siklus pekerjaan yang terjadi untuk
kemudian diurutkan dalam daftar process chart.
Durasi untuk setiap urutan aktivitas yang terdapat
pada process chart diketahui melalui total waktu
yang digunakan untuk aktivitas tersebut seperti
terlihat pada event list time studies. Presentase
aktivitas tersebut diketahui dengan membandingkan
durasi aktivitas tersebut dibandingkan terhadap total
waktu yang digunakan dalam satuan detik-orang.

2.2.4 Method Productivity Delay Model (MPDM)
Method Productivity Delay Model (MPDM) adalah
teknik untuk mengukur, memprediksi dan
memperbaiki produktivitas suatu metoda konstruksi
dengan mengidentifikasi delay yang terjadi pada
beberapa siklus suatu operasi (Adrian 1974).
Tundaan (delay) dapat mengurangi produktivitas
konstruksi dan biasanya sering ditemukan pada
pelaksanaan konstruksi. Jenis-jenis tundaan tersebut
antara lain:
a) Tundaan karena faktor lingkungan, yaitu
perubahan kondisi tanah, perubahan bagian
dinding, perubahan aligment jalan, dan lain-lain;
b) Tundaan karena peralatan, yaitu peralatan dalam
perjalan atau pemindahan, mogok, dan tidak
bekerja dengan kapasitas penuh, dan lain-lain;
c) Tundaan karena faktor tenaga kerja, yaitu
pekerja menunggu, kelelahan, tidak produktif
karena tidak tahu dan tidak ahli, dan lain-lain;
d) Tundaan karena material, yaitu material tidak
tersedia sesuai kebutuhan, material tidak
diterima kualitasnya , dan lain-lain;
e) Tundaan karena manajemen, yaitu perencanaan
sumberdaya yang kurang baik, layout tidak baik,
terganggu pekerjaan lain, dan lain-lain.

2.3.3 Crew-Balance Chart
Crew balance chart berfungsi untuk menunjukkan
alokasi waktu yang diperlukan bagi setiap tahapan
kegiatan untuk tiap pekerja yang terlibat dalam satu
siklus pekerjaan. Crew Balance didapat dengan
menggambarkan masing masing pekerjaan yang
dilakukan oleh pekerja terhadapa lama waktu
pengerjaan.
2.3.4 MPDM
Dalam menganalisis produktivitas suatu pekerjaan
dengan metode MPDM terdapat 3 konsep utama
yang harus didefinisikan terlebih dahulu dalam
metode MPDM ini, yaitu :
1. Unit Produksi yang ditinjau
2. Siklus Produksi yang terjadi
3. Metode Resource utama yang berpengaruh besar
dalam produktivitas

Method Produktivity Delay Model (MPDM)
merupakan modifikasi time dan motion study
dengan menggabungkan work sampling, production
function analysis, analisa statistik, dan model
keseimbangan.

Setelah mengidentifikasi ketiga konsep diatas
barulah dapat dilanjutkan dengan pengumpulan data
MPDM berupa berapa lama tundaan yang terjadi
didalam operasi yang ditinjau, kemudian dicatat
berapa tundaan yang terjadi per satu siklus operasi.
Setelah diketahui berapa lama tundaan yang terjadi
lalu dilakukan pengelompokan seluruh tundaan dan
menghitung persentase tundaan dari total waktu satu

2.2.5 Interview
Interview adalah diskusi yang secara sistematik
dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari satu
atau lebih orang yang ada dalam proyek.
Keuntungan dari interview adalah :

3

siklus operasi. Indikator yang digunakan dalam
MPDM yaitu Ideal cycle atau berapa waktu ideal
sikus tanpa tundaan dan overall cycle atau
keseluruhan siklus termasuk tundaan.

menetapkan tujuan dan membatasi lingkup kajian
yang hendak dilakukan. Selanjutnya dilakukan studi
pustaka yang berkaitan dengan penelitian terutama
mengenai produktivitas.

2.4 Labour Utilization factor
LUF (Labor Utilization Factor) adalah suatu metode
perhitungan produktivitas yang berbeda dengan
perhitungan
produktivitas
dengan
cara
konvensional. Perbedaannya adalah, perngukuran
produktivitas secara konvensional hanya mengukur
perbandingan antara output yang dihasilkan dengan
input
yang
digunakan,
dengan
tidak
memperhitungkan mana kegiatan yang termasuk
value added, contributory, idle dalam menghasilkan
output tersebut. Sedangkan LUF hanya mengukur
efektivitas pekerja dalam suatu operasi dalam suatu
rentang waktu tertentu dengan memperhitungkan
mana kegiatan yang termasuk value added dan
contributory dengan tidak mempertimbangkan
seberapa kuantitas output yang dihasilkan.

Metodologi
penelitian
dilanjutkan
dengan
pengambilan data lapangan dengan meninjau
langsung ke proyek yang akan diteliti dan
melakukan video recording technique. Dengan
video recording technique, dapat dilakukan
perekaman untuk observasi secara kontinyu dengan
durasi yang panjang. Selain itu, pengamatan juga
dapat dilakukan berulangulang (playback).
Sehingga dapat meningkatkan akurasi data yang
diambil. Setelah data lapangan telah dikumpulkan,
diolah untuk mengetahui produktivitas dari setiap
resources.
Selanjutnya dilakukan analisis produktivitas
pekerjaan pencabutan sheet pile pada proyek
tersebut. Kemudian dirumuskan rekomendasi
perbaikan
yang
dapat
dilakukan
untuk
meningkatkan produktivitas pekerjaan tersebut.
Kemudian pada bagian akhir penelitian ini akan
disimpulkan poin-poin penting dalam penlitian ini
dan saran agar penelitian yang selanjutnya bisa lebih
baik. Berikut adalah diagram alir penelitian yang
hendak dilakukan :

Dengan demikian LUF tidak selalu menggambarkan
hasil pekerjaan yang sesungguhnya. Sebagai contoh
jika kita mendapatkan nilai LUF yang tinggi itu
artinya pekerja bekerja dengan intensitas waktu
yang tinggi, namun barang yang dihasilkan belum
tentu tinggi dikarenakan misalnya keterampilan
pekerja tersebut kurang sehingga walaupun telah
bekerja lama namun barang yang dihgasilkan
sedikit. Itu artinya nilai LUF tidak selalu berbanding
lurus dengan produktivitas.

Mulai

Studi Pendahuluan

Setiap tugas akan dikelompokkan menjadi:
Kajian Literatur

a) Effective work, pekerjaan efektif, adalah proses
aktual yang memberikan tambahan terhadap
produk akhir.
b) Value added, nilai tambah, digunakan sebagai
alat ukur persentase pekerjaan efektif.
c) Essential
contributory
work,
pekerjaan
pendukung penting, adalah pekerjaan yang
secara tidak langsung memberi nilai tambah,
tetapi penting untuk menyelesaikan pekerjaan
(misal mengangkat scaffolding).
d) Ineffective work, pekerjaan tidak efektif, adalah
bukan pekerjaan contributory, rework, pekerjaan
tertunda, dll.

Pengambilan Data

Pengumpulan Data Lapangan

Analisa Produktivitas

Rekomendasi
Perbaikan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian

Rumus umum untuk LUF adalah:
πΏπ‘ˆπΉ =

(𝑒𝑓𝑓. π‘€π‘œπ‘Ÿπ‘˜ π‘‘π‘–π‘šπ‘’ + (π‘’π‘ π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘–π‘Žπ‘™ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘’π‘‘π‘œπ‘Ÿπ‘¦ π‘€π‘œπ‘Ÿπ‘˜ π‘‘π‘–π‘šπ‘’ Γ— π‘€π‘’π‘–π‘”β„Žπ‘‘π‘–π‘›π‘” π‘“π‘Žπ‘π‘‘π‘œπ‘Ÿ))
π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘‘π‘–π‘šπ‘’ π‘œπ‘“ π‘œπ‘π‘ π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›

3. Metodologi Penelitian
Metodologi dalam penelitian ini adalah diawali
dengan pendahuluan yang berupa latar belakang
sebagai
motivasi
dilakukanya
penelitian,

4

4. Hasil Pengambilan Data Lapangan
4.1 Kondisi Lapangan
Nama Proyek
: Proyek pengembangan DoubleDouble Track (DDT) untuk fasilitas perkeretaapian
untuk Manggarai sampai dengan Jatinegara.
Nama Pekerjaan : Pekerjaan pencabutan sheet pile

Tenaga Kerja:
ο‚· 2 Pengarah Crane
ο‚· 1 Pengatur Panel
ο‚· 1 Pembantu Tukang
ο‚· 1 Operator Mobile Crane

Waktu Pengamatan
: Kamis, 10 Nov 2016
(13.30 – 15.00).
Cuaca Saat Pengamatan : Cerah berawan
Alat dan Bahan:
ο‚· Mobile Crane
ο‚· Genset
ο‚· 1 set alat Vibro dan Panel

Gambar 2. Siteplan Proyek

4.2 Time Study
Dalam pekerjaan pencabutan sheetpile Siklus
pekerjaan yang ada adalah sebagai berikut :
1.
2.

3.

4.
5.

Pengarah 1 & 2 mengarahkan mobile
crane yang akan dicabut.
Mengatur vibro dari panel agar vibro
dapat mencapit sheet pile yang akan
dicabut.
Sheet pile dicabut sampai setengah
bentang lalu pile diikat dengan sling di
tengah bentang.

Lanjutkan pencabutan sampai pile tercabut
seluruhnya.
Pile dijatuhkan perlahan ke tempat
penyimpanan sementara, lalu ikatan sling
dari pile dilepas.

Pengambilan data yang dilakukan adalah dengan
mengamati lima siklus pencabutan sheet pile
menggunakan video recorder. Hasil dari video
recorder tersebut kemudian dikonversi menjadi data
kronologis untuk mengetahui kegiatan apa saja yang
dilakukan oleh masing-masing pekerja beserta
durasinya sebagai berikut.

Tabel 1. Time Study Siklus 1
Waktu (menit)

Pengarah 1
Mengarahkan crane ke
00:00:00 00:01:00
pile yang akan dicabut

Pengarah 2
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut

00:01:00 00:02:00 Memasang vibro ke pile

Memasang vibro ke pile

00:02:00 00:03:00 Menunggu
00:03:00 00:04:00 Mengaitkan sling ke pile
00:04:00 00:05:30 Menunggu
00:05:30 00:06:20 Menunggu
00:06:20 00:07:00 Menunggu

Siklus 1
Pengatur Vibro Panel

Pembantu Tukang
Menunggu

Menunggu

Mengatur vibro panel untuk
Menunggu
mencapit pile
Mengaktifkan vibro sehingga
Menunggu
Menunggu
pile tergetarkan dan dapat
tercabut
Membantu mengaitkan sling ke
Mengaitkan sling ke pile Menunggu
pile
Mengaktifkan vibro sehingga
Mengarahkan crane ke area
pile tergetarkan dan dapat
Menunggu
penempatan pile
tercabut
Mematikan alat vibro agar
Menunggu
Menunggu
pile terlepas dari capitan
Melepaskan kaitan sling dari pile
Menunggu
Menunggu
yang telah dicabut

5

Operator Crane
Menurunkan alat vibro dengan crane
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk
mencabut pile sampai setengah
bentang
Menunggu
Melanjutkan pencabutan pile hingga
keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane
secara perlahan
Menunggu

Tabel 2. Time Study Siklus 2
Waktu (menit)

Pengarah 1
Mengarahkan crane ke
00:00:00 00:01:15
pile yang akan dicabut

Pengarah 2
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut

00:01:15 00:01:30 Memasang vibro ke pile

Memasang vibro ke pile

00:01:30 00:02:45 Menunggu
00:02:45 00:04:00 Mengaitkan sling ke pile
00:04:00 00:05:55 Menunggu
00:05:55 00:06:20 Menunggu
00:06:20 00:07:40 Menunggu

Siklus 2
Pengatur Vibro Panel

Pembantu Tukang
Menunggu

Menunggu

Mengatur vibro panel untuk
Menunggu
mencapit pile
Mengaktifkan vibro sehingga
Menunggu
Menunggu
pile tergetarkan dan dapat
tercabut
Membantu mengaitkan sling ke
Mengaitkan sling ke pile Menunggu
pile
Mengaktifkan vibro sehingga
Mengarahkan crane ke area
Menunggu
pile tergetarkan dan dapat
penempatan pile
tercabut
Mematikan alat vibro agar
Menunggu
Menunggu
pile terlepas dari capitan
Melepaskan kaitan sling dari pile
Menunggu
Menunggu
yang telah dicabut

Operator Crane
Menurunkan alat vibro dengan crane
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk
mencabut pile sampai setengah
bentang
Menunggu
Melanjutkan pencabutan pile hingga
keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane
secara perlahan
Menunggu

Tabel 3. Time Study Siklus 3
Waktu (menit)

Pengarah 1
Mengarahkan crane ke
00:00:00 00:01:20
pile yang akan dicabut

Pengarah 2
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut

00:01:20 00:02:00 Memasang vibro ke pile

Memasang vibro ke pile

00:02:00 00:04:00 Menunggu
00:04:00 00:05:30 Mengaitkan sling ke pile
00:05:30 00:07:20 Menunggu
00:07:20 00:07:50 Menunggu
00:07:50 00:09:20 Menunggu

Siklus 3
Pengatur Vibro Panel

Pembantu Tukang
Menunggu

Menunggu

Mengatur vibro panel untuk
Menunggu
mencapit pile
Mengaktifkan vibro sehingga
pile tergetarkan dan dapat
Menunggu
Menunggu
tercabut
Membantu mengaitkan sling ke
Mengaitkan sling ke pile Menunggu
pile
Mengaktifkan vibro sehingga
Mengarahkan crane ke area
pile tergetarkan dan dapat
Menunggu
penempatan pile
tercabut
Mematikan alat vibro agar
Menunggu
Menunggu
pile terlepas dari capitan
Melepaskan kaitan sling dari pile
Menunggu
Menunggu
yang telah dicabut

Operator Crane
Menurunkan alat vibro dengan crane
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk
mencabut pile sampai setengah
bentang
Menunggu
Melanjutkan pencabutan pile hingga
keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane
secara perlahan
Menunggu

Tabel 4. Time Study Siklus 4
Waktu (menit)

Pengarah 1
Mengarahkan crane ke
00:00:00 00:01:30
pile yang akan dicabut

Pengarah 2
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut

00:01:30 00:02:00 Memasang vibro ke pile

Memasang vibro ke pile

00:02:00 00:03:40 Menunggu
00:03:40 00:04:20 Mengaitkan sling ke pile
00:04:20 00:06:00 Menunggu
00:06:00 00:06:30 Menunggu
00:06:30 00:07:10 Menunggu

Siklus 4
Pengatur Vibro Panel

Pembantu Tukang
Menunggu

Menunggu

Mengatur vibro panel untuk
Menunggu
mencapit pile
Mengaktifkan vibro sehingga
Menunggu
Menunggu
pile tergetarkan dan dapat
tercabut
Membantu mengaitkan sling ke
Mengaitkan sling ke pile Menunggu
pile
Mengaktifkan vibro sehingga
Mengarahkan crane ke area
Menunggu
pile tergetarkan dan dapat
penempatan pile
tercabut
Mematikan alat vibro agar
Menunggu
Menunggu
pile terlepas dari capitan
Melepaskan kaitan sling dari pile
Menunggu
Menunggu
yang telah dicabut

Operator Crane
Menurunkan alat vibro dengan crane
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk
mencabut pile sampai setengah
bentang
Menunggu
Melanjutkan pencabutan pile hingga
keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane
secara perlahan
Menunggu

Tabel 5. Time Study Siklus 5
Waktu (menit)

Pengarah 1
Mengarahkan crane ke
00:00:00 00:02:10
pile yang akan dicabut
00:02:10 00:02:20 Memasang vibro ke pile
00:02:20 00:06:10 Menunggu
00:06:10 00:07:00 Mengaitkan sling ke pile
00:07:00 00:08:30 Menunggu
00:08:30 00:08:55 Menunggu
00:08:55 00:10:00 Menunggu

Pengarah 2
Mengarahkan crane ke
pile yang akan dicabut

Siklus 5
Pengatur Vibro Panel

Pembantu Tukang
Menunggu

Menunggu

Mengatur vibro panel untuk
Memasang vibro ke pile
Menunggu
mencapit pile
Mengaktifkan vibro sehingga
pile tergetarkan dan dapat
Menunggu
Menunggu
tercabut
Membantu mengaitkan sling ke
Mengaitkan sling ke pile Menunggu
pile
Mengaktifkan vibro sehingga
Mengarahkan crane ke area
pile tergetarkan dan dapat
Menunggu
penempatan pile
tercabut
Mematikan alat vibro agar
Menunggu
Menunggu
pile terlepas dari capitan
Melepaskan kaitan sling dari pile
Menunggu
Menunggu
yang telah dicabut

6

Operator Crane
Menurunkan alat vibro dengan crane
Menunggu
Mengangkat alat vibro untuk
mencabut pile sampai setengah
bentang
Menunggu
Melanjutkan pencabutan pile hingga
keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane
secara perlahan
Menunggu

dari pekerjaan pencabutan sheet pile ini yaitu si
pembantu tukang, karna berdasarkan analisis data
work sampling menunjukan bahwa pekerja tersebut
utilitasnya rendah atau dengan keta lain
pekerjaannya sedikit sehingga tidak efisien.

4.3 Work Sampling
Pengamatan dengan mengunakan Work sampling
dilakukan pada siang hari. Dengan jumlah data
observasi yang diambil adalah 155 data observasi,
maka confidence limits 95% dan limits of error
8,031% dengan category proportion 40,60.

4.4 Five Minutes Rating
Pengambilan data hanya perlu mengamati pekerja
dalam waktu yang singkat dan membaginya ke
dalam dua kelompok, working dan not working.
Pengamatan dilakukan selama 4 x 5 menit dengan
interval pengamatan dilakukan tiap 30 detik. Dari
video yang telah diambil, data yang diambil
dilakukan pengolahan dengan metode five minutes
rating seperti tabel di bawah ini:

Beikut adalah hasil work sampling dalam pekerjaan
pencabutan sheet pile baja :
Tabel 6. Pengkategorian tahapan pekerjaan dalam satu
siklus pekerjaan pencabutan sheet pile
Operation
Production Units
Time Unit
Date
Project

: Pekerjaan Pencabutan Sheet Pile
: Jumlah Sheet Pile Yang Tercabut
: Minute or Hour
: 10 November 2016
: Pembangunan DDT Manggarai - Jatinegara

Kategori Pekerjaan
1.
Value Added

2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.

Contributory

6.
7.
8.
9.
10.

Ineffective
Unproductive

1.
1.

Tabel 8. Five Minutes rating observation result

Komponen Pekerjaan
Mengangkat alat vibro untuk mencabut
pile sampai setengah bentang
Melanjutkan pencabutan pile hingga
keseluruhan
Menurukan pile dengan crane secara
perlahan
Mengarahkan crane ke pile yang akan
dicabut
Memasang vibro ke pile
Mengatur vibro panel untuk mencapit
pile
Mengaktifkan vibro sehingga pile
tergetarkan dan dapat tercabut
Mengaitkan sling ke pile
Mematikan alat vibro agar pile terlepas
dari capitan
Melepaskan kaitan sling dari pile yang
terlepas
Mengangkat alat vibro dan
memposisikan mobile crane
Menurunkan alat vibro dengan crane
Menyalakan genset dan
menyambungkan dengan alat vibro
Membantu mengaitkan sling ke pile
Menunggu

FIVE M INUTES RATING
Operation : Pekerjaan Pencabutan Sheet Pile
Date

No

54 34,839%

IE

43 27,742%

31 20,000%

16 10,323%

UP

101 65,161%

Total

155

LUF

56 36,129%

100%

17,42%

83 53,548%
155

100%

18,06%

124 80,000%

155

155

100%

13,87%

100%

10,00%

Pengarah Pengarah Pengatur Pembantu Operator
Detik
1
2
Vibro Panel Tukang
Crane

00:00 00:30

30

x

x

0

x

0

00:30 01:00

30

0

0

x

0

0

3

01:00 01:30

30

0

0

x

x

0

4

01:30 02:00

30

0

x

x

x

0

5

02:00 02:30

30

x

0

x

x

0

6

02:30 03:00

30

0

0

x

0

0

7

03:00 03:30

30

0

0

x

x

0

8

03:30 04:00

30

0

x

x

0

x

9

04:00 04:30

30

0

x

x

x

0

10 04:30 05:00

30

x

x

0

x

0

11 05:00 05:30

30

x

x

x

x

0

12 05:30 06:00

30

x

x

0

x

0

13 06:00 06:30

30

x

0

x

0

x

14 06:30 07:00

30

0

0

x

0

x

15 07:00 07:30

30

x

x

0

x

0

16 07:30 08:00

30

x

x

x

0

0

17 08:00 08:30

30

x

x

x

x

0

18 08:30 09:00

30

x

x

x

x

0

19 09:00 09:30

30

x

x

x

0

0

20 09:30 10:00

30

0

0

x

x

x

21 10:00 10:30

30

x

x

x

x

0

22 10:30 11:00

30

0

0

x

0

0

69 44,516%

23 11:00 11:30

30

0

x

x

0

0

53 34,194%

24 11:30 12:00

30

x

x

x

x

x

25 12:00 12:30

30

x

x

x

x

0

26 12:30 13:00

30

x

x

0

x

0

27 13:00 13:30

30

x

x

0

x

0

28 13:30 14:00

30

x

x

x

x

0

29 14:00 14:30

30

0

0

x

0

x

30 14:30 15:00

30

x

x

0

x

0

31 15:00 15:30

30

x

x

x

x

0

32 15:30 16:00

30

0

x

x

x

0

33 16:00 16:30

30

x

x

x

x

0

34 16:30 17:00

30

0

0

x

x

0

35 17:00 17:30

30

x

0

x

x

x

36 17:30 18:00

30

x

0

x

x

0

37 18:00 18:30

30

x

x

x

0

0

38 18:30 19:00

30

x

0

x

0

0

39 19:00 19:30

30

0

0

x

x

0

40 19:30 20:00

30

0

x

x

x

0

0,000%
112 72,258%

Worker

Interval

2

Pengatur Vibro
Pembantu Tukang Operator Crane
Panel
Jumlah Bobot % Jumlah Bobot % Jumlah Bobot % Jumlah Bobot % Jumlah Bobot %
Cont

M enit

1

Pengarah 2

VA

: Pembangunan DDT M anggarai - Jatinegara
Waktu

Tabel 7. Hasil pengambilan data dengan metode Work
Sampling
Pengarah 1

: 10 November 2016

Project

33 21,290%
155

100%

61,61%

Dimana VA= Value added, Cont= Contributory, IE=
Ineffective, UP= Unproductive, dan LUF= Labor Utilization
Factor.

Dari hasil analisis didapatkan labor utility factor
untuk setiap pekerja (lihat Tabel 2), disimpulkan
bahwa sebagian besar pekerja tidak produktif
kecuali operator crane. Rendahnya LUF para
pekerja ini dapat diatasi dengan mengurangi jumlah
pekerja lalu membagi tugas pekerja tersebut ke
pekerja yang lain agar tidak terlalu banyak kegiatan
tunggunya. Yang disarankan untuk diberhentikan

Ket : notasi "0" menunjukkan worker bekerja dan notasi "X" menunjukkan delay

7

pekerjaan didapatkan data produktivitasnya sebagai
berikut :

4.5 MPDM
Dari rekaman video yang dilakukan terhadap
pekerjaan pencabutan sheet pile selama 5 siklus

Tabel 9. Data hasil MPDM
PRODUCTION DELAY SAM PLING
Operation
Production Units
Time Unit
Date
Project

: Pekerjaan Pencabutan Sheet Pile
: Jumlah Sheet Pile Yang Tercabut
: M inute or Hour
: 10 November 2016
: Pembangunan DDT M anggarai - Jatinegara

M inus
M inus
Production Environmental Equipment M aterial M anagement Labour Non Delay M ean Non
M ean Non
Production
Delay
Delay
Cycle Time
Delay Cycle Time
Delay
Delay
Delay
Delay Time
Cycle
Cycle Time
M inutes
M inutes
M inutes M inutes
M inutes M inutes M inutes
M inutes
M inutes
1
10,00
0
3
0
0
1,00
6,00
3,32
0,7
2
7,67
0
0,5
0
0
1,25
5,92
0,98
0,8
3
9,33
0
0,5
0
0
1,50
7,33
2,65
0,6
4
7,17
0
0,5
0
0
1,00
5,67
0,48
1,0
5

13,67

0

3,7

1

0

0,50

8,50

M ean Non Delay Cycle Time

6,98

1,8

6,68

pekerjaan berlangsung. Dari hasil observasi yang
dilakukan berikut adalah flow chart/diagram yang
ada pada pekerjaan pencabutan sheet pile:

5. Analisa Produktivitas Lapangan
5.1 Flow Chart/Diagram
Flow chart/diagram menunjukkan hubungan antara
kegiatan dengan pergerakan yang terjadi selama

Gambar 3. Flow Chart/Diagram Pencabutan Sheet Pile

Berdasarkan hasil pengamatan, penempatan alat-alat
dan pekerja sudah efektif berdasarkan pertimbangan
berikut:
1.

2.

3.

4.

Letak genset tidak terlalu dekat dengan
crane yang dapat mengganggu jangkauan
crane, namun cukup dekat dengan alat
vibro sebagai sumber tenaga.
Letak mobile crane berada di tengahtengah rangkaian sheet pile sehingga jarak
jangkauan ke sheet pile yang akan dicabut
minimum.

Penempatan sheet pile dekat dengan lokasi
eksisting sheet pile sehingga pergerakan ke
siklus selanjutnya efisien.
Letak vibro panel tidak mengganggu
pembantu tukang dan pengarah dan cukup
dekat dengan genset sebagai sumber
tenaga.

5.2 Cycle Chart
Berikut adalah hasil cycle chart yang
mendeskripsikan seluruh kegiatan yang dilakukan
dari awal hingga akhir sebuah siklus disertai dengan
8

ideal improvement atau usulan perbaikan untuk
pekerjaan pencabutan sheet pile
Tabel 10. Cycle chart siklus ke-1
Siklus 1
No.
1
2
3
4
5
6
7

Kegiatan

1

2

3

4

Waktu (Menit)
5
6

7

8

9

10

Waktu (Menit)
5
6

7

8

9

10

Waktu (Menit)
5
6

7

8

9

10

Waktu (Menit)
5
6

7

8

9

10

Waktu (Menit)
5
6

7

8

9

10

Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
Memasang vibro ke pile
Mencabut pile sampai setengah bentang
Mengaitkan sling ke pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut

Tabel 11. Cycle Chart Siklus ke-2
Siklus 2
No.
1
2
3
4
5
6
7

Kegiatan

1

2

3

4

Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
Memasang vibro ke pile
Mencabut pile sampai setengah bentang
Mengaitkan sling ke pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut

Tabel 12. Cycle Chart Siklus ke-3
Siklus 3
No.
1
2
3
4
5
6
7

Kegiatan

1

2

3

4

Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
Memasang vibro ke pile
Mencabut pile sampai setengah bentang
Mengaitkan sling ke pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut

Tabel 13. Cycle Chart Siklus ke-4
Siklus 4
No.
1
2
3
4
5
6
7

Kegiatan

1

2

3

4

Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
Memasang vibro ke pile
Mencabut pile sampai setengah bentang
Mengaitkan sling ke pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut

Tabel 14. Cycle Chart Siklus ke-5
Siklus 5
No.
1
2
3
4
5
6
7

Kegiatan

1

2

3

4

Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
Memasang vibro ke pile
Mencabut pile sampai setengah bentang
Mengaitkan sling ke pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut

Berdasarkan cycle chart di atas dan hasil observasi,
tidak ada potensi peningkatan siklus kerja yang
dapat dilakukan yang disebabkan oleh sifat antar

kegiatan pada pekerjaan pencabutan sheet pile
bersifat serial dan tidak dapat dilakukan paralel
pekerjaan.

9

5.3 Process Chart
Berikut process chart pekerjaan pencabutan sheet
pile tiap siklus pada proyek DDT Manggarai
Tabel 15. Process chart siklus ke-1

Tundaan

Penyimpanan
Penyimpanan

Penyimpanan
Penyimpanan

Pemeriksaan

Tundaan

Tundaan
Tundaan

No.
Urutan Kerja
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang
4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Total

Transportasi

Operasi

Siklus 1

Waktu
(menit)
0:01:00
0:01:00
0:01:00
0:01:00
0:01:30
0:00:50
0:00:40
0:07:00

Persentase
14%
14%
14%
14%
21%
12%
10%
100%

Waktu
(menit)
0:01:15
0:00:15
0:01:15
0:01:15
0:01:55
0:00:25
0:01:20
0:07:40

Persentase
16%
3%
16%
16%
25%
5%
17%
100%

Waktu
(menit)
0:01:20
0:00:40
0:02:00
0:01:30
0:01:50
0:00:30
0:01:30
0:09:20

Persentase
14%
7%
21%
16%
20%
5%
16%
100%

Waktu
(menit)
0:01:30
0:00:30
0:01:40
0:00:40
0:01:40
0:00:30
0:00:40
0:07:10

Persentase
21%
7%
23%
9%
23%
7%
9%
100%

Tabel 16. Process Chart Siklus ke-2
Pemeriksaan

No.
Urutan Kerja
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang
4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Total

Transportasi

Operasi

Siklus 2

Tabel 17. Process Chart Siklus ke-3
Pemeriksaan

No.
Urutan Kerja
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang
4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Total

Transportasi

Operasi

Siklus 3

Tabel 18. Process Chart Siklus ke-4

10

Pemeriksaan

No.
Urutan Kerja
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang
4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang terlepas
Total

Transportasi

Operasi

Siklus 4

Tabel 19. Process Chart Siklus ke-5

Berdasarkan process chart di atas dan hasil
observasi, tidak ada potensi peningkatan siklus
kerja yang dapat dilakukan yang disebabkan tidak

Penyimpanan

Tundaan

Pemeriksaan

No.
Urutan Kerja
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang
4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Total

Transportasi

Operasi

Siklus 5

Waktu
(menit)
0:02:10
0:00:10
0:03:50
0:00:50
0:01:30
0:00:25
0:01:05
0:10:00

Persentase
22%
2%
38%
8%
15%
4%
11%
100%

ada kegiatan yang dikategorikan sebagai tundaan,
peningkatan yang paling mungkin adalah
percepatan kegiatan kategori transportasi.

5.4 Crew-Balance Chart
Berikut adalah analisis produktivitas dengan
menggunakan metode crew-balance chart.

Gambar 6. Crew Balance Chart Siklus ke-2

Gambar 4. Keterangan Warna pada Crew Balance Chart
Gambar 7. Crew Balance Chart Siklus ke-3

Gambar 5. Crew Balance Chart Siklus ke-1

Gambar 8. Crew Balance Chart Siklus ke-4

11

akan dilakukan analisa produktivitas dengan metoda
MPDM sebagai berikut :
Tabel 25. MPDM Processing
MPDM PROCES S ING

UNITS

Gambar 9. Crew Balance Chart Siklus ke-5

5.5 Perhitungan LUF
Dari hasil analisis crew balance chart dilakukan
perhitungan terhadap utilitas para pekerja dalam
setiap siklusnya sebagai berikut.

Labor
Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Pembantu Tukang
Operator Crane

Total
7,00
7,00
7,00
7,00
7,00

Siklus 2
Effective Contribut Weightin
0,00
2,75
0,50
0,00
2,75
0,50
0,00
3,83
0,50
0,00
4,50
0,50
4,83
0,00
0,50

LUF
0,21
0,21
0,31
0,23
0,62

33,42

5,00

6,7

0,99

Overall
B. production
cycle

47,83

5,00

9,6

2,88

Siklus 3
Effective Contribut Weightin
0,00
3,50
0,50
0,00
3,50
0,50
0,00
5,00
0,50
0,00
4,83
0,50
5,67
0,00
0,50

Total
7,67
7,67
7,67
7,67
7,67

LUF
0,18
0,18
0,25
0,29
0,63

Total
9,33
9,33
9,33
9,33
9,33

LUF
0,19
0,19
0,27
0,26
0,61

Siklus 4
Effective Contribut Weightin
0,00
2,67
0,50
0,00
2,67
0,50
0,00
4,33
0,50
0,00
3,00
0,50
5,33
0,00
0,50

E.

Probability of
occurence

Relative
Expected %
delay time
G.
per
production
cycle

H.

DELAY INFORMATION
DELAYS
Environmental Equipment Material Management Labour
Delay
Delay
Delay
Delay
Delay
0
2
1
0
5
0,00

8,17

1,00

0,00

5,25

0,00

0,40

0,20

0,00

1,00

0,00

0,43

0,10

0,00

0,11

0,00

17,07

2,09

0,00

10,98

Total Expect
% Delay
Time per
Period Cycle

30,14%

1
π‘šπ‘’π‘Žπ‘› π‘›π‘œπ‘› βˆ’ π‘‘π‘’π‘™π‘Žπ‘¦ 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 π‘‘π‘–π‘šπ‘’
1
=
= 8,98 𝑒𝑛𝑖𝑑/π‘—π‘Žπ‘š
6,7 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘

πΌπ‘‘π‘’π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘¦ =

π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘™π‘™ π‘€π‘’π‘‘β„Žπ‘œπ‘‘ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘¦

1
π‘šπ‘’π‘Žπ‘› π‘œπ‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘™π‘™ 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 π‘‘π‘–π‘šπ‘’
1
=
= 6,27 𝑒𝑛𝑖𝑑/π‘—π‘Žπ‘š
9,6 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
=

Tabel 23. LUF siklus ke-4.
Labor
Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Pembantu Tukang
Operator Crane

C. Occurences
Total added
time

D.

F.

Tabel 22. LUF siklus ke-3.
Labor
Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Pembantu Tukang
Operator Crane

Ξ£(|(Cycle
Time ) (Non-De lay
Cycle
time )|)/n

Tabel 26. Delay information

Tabel 21. LUF siklus ke-2.
Labor
Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Pembantu Tukang
Operator Crane

MEAN
CYCLE
TIME

Non delayed
A.
production
cycle

Tabel 20. LUF siklus ke-1.
Siklus 1
Effective Contribut Weightin
0,00
3,00
0,50
0,00
3,00
0,50
0,00
4,33
0,50
0,00
3,17
0,50
4,33
0,00
0,50

TO TAL
NUMBER
PRO DUCTIO N
OF
TIME
CYCLES

Total
7,17
7,17
7,17
7,17
7,17

LUF
0,19
0,19
0,30
0,21
0,74

Total
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00

LUF
0,16
0,16
0,30
0,17
0,79

Tabel 24. LUF siklus ke-5.
Labor
Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Pembantu Tukang
Operator Crane

Siklus 5
Effective Contribut Weightin
0,00
3,17
0,50
0,00
3,17
0,50
0,00
5,92
0,50
0,00
3,42
0,50
7,92
0,00
0,50

Gambar 10. Grafik kehilangan produktivitas per delay
factor.

5.6 MPDM
Setelah didapatkan data lapangan yang telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya, selanjutnya

12

Tabel 27. Utilitas pekerja berdasarkan five minutes
rating

5.7 Five Minutes Ratings
Berikut adalah keefektifan kerja dari masing masing
kru yang ada dengan menggunakan metode five
minutes ratings :

LUF and Effectiveness Based on Five M inutes Rating M ethod
Worker

Pengarah Pengarah Pengatur Pembantu Operator
Vibro Panel Tukang
Crane
1
2

A

Work Per M an

16

15

7

12

B

Delay per M an

24

25

33

28

7

C

LUF per M an

0,40

0,38

0,18

0,30

0,83

D

Total Work

83

E

Total M an Unit

200

F

% Effectiveness

41,50

33

6. Analisis Peningkatan Produktivitas
6.1 Mengurangi Delay
Menghilangkan idle atau delay pada masing masing
pekerja. Idle yang dimaksudkan disini adalah
menghilangkan kegiatan kegiatan yang tidak
memberikan value terhadap operasi yang dilakukan,
seperti duduk atau mengobrol. Meskipun kegiatankegiatan tersebut dilakukan sambil bekerja tetapi
dapat mengurangi produktivitas dikarenakan para
pekerja tidak fokus dalam melaksanakan tugas yang
diberikan sehingga cenderung memberikan
tambahan waktu dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. Untuk itu motivasi pekerja sendiri untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik sangat penting,
seperti tidak melakukan kegiatan lain selain
mengerjakan apa yang menjadi tugasnya,
diharapkan dengan begitu produktivitas akan
meningkat. Selain delay pada pekerja dalam
pekerjaan sheetpile ini terdapat delay lingkungan
diantaranya adalah timbunan yang berlebih sehingga
menutupi sheetpile yang hendak dicabut, dalam hal
ini seharusnya saat pekerjaan pencabutan dimulai
kondisi sheetpile sudah siap dicabut tanpa harus
melakukan pembuangan galian yang berlebih
tersebut.

sebagian besar berada dibawah 40%. Rendahnya
utilitas para pekerja ini menunjukan bahwa
kurangnya para pekerja memberikan kontribusi baik
yang bersifat langsung maupun tidak dalam
kelangsungan pekerjaan pencabutan sheet pile ini.
Untuk meningkatkan utilitas pekerja dapat
dilakukan pengurangan pekerja yang utilitasnya
paling rendah diantara semua, lalu menambahkan
tanggung jawab pekerjaan ke pekerja lain yang
masih bekerja dalam tim kerja tersebut. Dengan
demikian pekerja yang ada dapat ditingkatkan
keefektifanya.
6.3 Peningkatan Pengawasan
Dalam pekerjaan pencabutan sheetpile dalam
proyek DDT manggarai pengawasan yang dilakukan
sangat kurang, baik oleh konsultan pengawas
maupun oleh internal kontraktor, sehingga pekerja
merasa tidak terawasi yang berujung pada
rendahnya tingkat produktivitas yang dihasilkan.
Dengan dilakukannya pengawasan yang lebih baik
pada saat operasi pekerjaan diharapkan dapat
mengurangi selay delay selama operasi.

6.2 Pengurangan Tenaga Kerja
Berdasarkan hasil analisis data produktivitas dan
utilitas pekerja pada pekerjaan pencabutan sheet
pile, diketahui bahwa utilitas pekerja nilainya

6.4 Hasil Peningkatan Produktivitas
6.4.1 Nilai LUF
Peningkatan yang dapat dilakukan adalah dari segi
LUF dengan menghilangkan pembantu tukang
sehingga didapat peningkatan sebagai berikut.

Gambar 11. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus
ke-1.

Gambar 12. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus
ke-2.

13

Gambar 13. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus ke-3.

Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Operator Crane

Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Operator Crane

Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Operator Crane

Effective
0
0
0
4.33

Tabel 28. LUF peningkatan siklus ke-1.
Improvement Siklus 1
Contributory
Weighting Factor
3.67
0.5
4.5
0.5
4.33
0.5
0
0.5

Total Time
7
7
7
7

LUF
0.262
0.321
0.310
0.619

Effective
0
0
0
4.83

Tabel 29. LUF peningkatan siklus ke-2.
Improvement Siklus 2
Contributory
Weighting Factor
4.08
0.5
4.67
0.5
3.83
0.5
0
0.5

Total Time
7.67
7.67
7.67
7.67

LUF
0.266
0.304
0.250
0.630

Effective
0
0
0
5.67

Tabel 30. LUF peningkatan siklus ke-3.
Improvement Siklus 3
Contributory
Weighting Factor
5
0.5
5.33
0.5
5
0.5
0
0.5

Total Time
9.33
9.33
9.33
9.33

LUF
0.268
0.286
0.268
0.607

Gambar 14. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus
ke-4.

Gambar 15. Peningkatan Crew Balance Chart Siklus
ke-5.

14

Tabel 31. LUF peningkatan siklus ke-4.

Tabel 32. LUF peningkatan siklus ke-5.

Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Pembantu Tukang

Effective
0
0
0
7.92

Improvement Siklus 5
Contributory
Weighting Factor
4.25
0.5
4.67
0.5
5.92
0.5
0
0.5

Total Time
10
10
10
10

LUF
0.213
0.233
0.296
0.792

Dikarenakan nilai variabilitas untuk overall cycle
adalah 0,30 < 1, maka prediksi peningkatan
produktivitas bisa dilakukan.

Pekerjaan pembantu tukan digantikan oleh pengarah
1 dan pengarah 2 yang sebelumnya dalam siklus
kerja adalah menunggu, sehingga LUF pengarah 1
dan pengarah 2 meningkat.

π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘™π‘™ π‘€π‘’π‘‘β„Žπ‘œπ‘‘ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘¦

= πΌπ‘‘π‘’π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘¦ (1 βˆ’ 𝐸𝑒𝑛

6.4.2 Angka Produktivitas
Untuk dapat melihat angka produktivitas dengan
lebih mudah akan dilakukan perhitungan
produktivitas dengan menggunakan metoda MPDM.
Namun sebelum dilakukan rekomendasi perbaikan
perlu dilihat dulu variabilitas siklusnya dalam
metode MPDM, karena jika nilai variabilitas lebih
dari 1 untuk overall cycle variability menunjukkan
bahwa prediksi peningkatan produktivitas tidak
dapat begitu saja dilakukan. Berikut adalah
perhitungan variability cycle :

= 8,98

βˆ’ πΈπ‘’π‘ž βˆ’πΈπ‘™π‘Ž βˆ’ πΈπ‘šπ‘‘ βˆ’ πΈπ‘šπ‘› )

𝑒𝑛𝑖𝑑
𝑒𝑛𝑖𝑑
(1 βˆ’ 0 βˆ’ 11% βˆ’ 2% βˆ’ 0) = 7,81
π‘—π‘Žπ‘š
π‘—π‘Žπ‘š

Sehingga dengan menghilangkan equipment delay
produktivitas akan meningkat menjadi 7,81
unit/jam.
6.5 Optimalisasi Pekerjaan
Selama observasi dapat terlihat bahwa setiap
kegiatan tiap siklus memiliki durasi yang berbeda,
ada yang lebih lama maupun lebih cepat. Hal ini
disebabkan karena tidak semua pekerjaan yang
dilakukan masing-masing pekerja optimal. Dengan
asumsi, durasi terpendek kegiatan dari tiap siklus
merupakan optimal, maka bila pekerjaan pencabutan
sheet pile dilakukan secara optimal dapat terlihat
sebagai berikut.

πΌπ‘‘π‘’π‘Žπ‘™ 𝐢𝑦𝑐𝑙𝑒 π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘¦
π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘ π‘– π‘π‘œπ‘› βˆ’ π·π‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘’π‘‘ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› 𝐢𝑦𝑐𝑙𝑒𝑠
=
π‘€π‘’π‘Žπ‘› 𝐢𝑦𝑐𝑙𝑒 π‘‡π‘–π‘šπ‘’ 𝑁𝐷𝐢
0,99
=
= 0,15
6,7
π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘™π‘™ 𝐢𝑦𝑐𝑙𝑒 π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘¦
π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘ π‘– π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘™π‘™ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› 𝐢𝑦𝑐𝑙𝑒𝑠
2,88
=
=
π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘™π‘™ π‘€π‘’π‘Žπ‘› 𝐢𝑦𝑐𝑙𝑒 π‘‡π‘–π‘šπ‘’
9,6
= 0,30
Tabel 33. Cycle Chart Pekerjaan Optimal
Optimalisasi

No.
1
2
3
4
5
6
7

Kegiatan

1

2

3

Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
Memasang vibro ke pile
Mencabut pile sampai setengah bentang
Mengaitkan sling ke pile
Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut

15

4

Waktu (Menit)
5
6

7

8

9

10

Tabel 34. Process Chart Pekerjaan Optimal
Penyimpanan

Tundaan

Pemeriksaan

No.
Urutan Kerja
1 Mengarahkan crane ke pile yang akan dicabut
2 Memasang vibro ke pile
3 Mencabut pile sampai setengah bentang
4 Mengaitkan sling ke pile
5 Melanjutkan pencabutan pile hingga keseluruhan
6 Menurunkan pile dengan crane secara perlahan
7 Melepaskan kaitan sling dari pile yang tercabut
Total

Transportasi

Operasi

Optimalisasi

Waktu
(menit)
0:01:00
0:00:10
0:01:00
0:00:40
0:01:30
0:00:25
0:00:40
0:05:25

Persentase
18%
3%
18%
12%
28%
8%
12%
100%

Gambar 16. Crew Balance Chart Pekerjaan Optimal
Tabel 35. LUF Pekerjaan Optimal
Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Pembantu Tukang
Operator Crane

Effective
0
0
0
0
3.92

Optimalisasi
Contributory
Weighting Factor
1.83
0.5
1.83
0.5
3.08
0.5
2.83
0.5
0
0.5

Total Time
5.42
5.42
5.42
5.42
5.42

LUF
0.169
0.169
0.285
0.262
0.723

Produktivitas pekerjaan optimal:
π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  =

1 π‘ β„Žπ‘’π‘’π‘‘ 𝑝𝑖𝑙𝑒
5.42/60
= 11.08 π‘ β„Žπ‘’π‘’π‘‘ 𝑝𝑖𝑙𝑒/π‘—π‘Žπ‘š

Berdasarkan optimalisasi pekerjaan di atas
pekerjaan pencabutan sheet pile dalam 1 siklus kerja
akan memakan waktu selama 5 menit 25 detik serta
terjadi peningkatan produktivitas dari 7.44 sheet
pile/jam menjadi 11.08 sheet pile/jam. Pada crew
balance chart dapat dilakukan peningkatan dengan
menghilangkan pembantu tukang sebagai berikut.

Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Operator Crane

Effective
0
0
0
3.92

Gambar 17. Peningkatan Crew Balance Chart Pekerjaan
Optimal

Tabel 36. Peningkatan LUF Pekerjaan Optimal
Improvement Optimal
Contributory
Weighting Factor
Total Time
2.5
0.5
5.42
3.33
0.5
5.42
3.08
0.5
5.42
0
0.5
5.42

16

LUF
0.231
0.308
0.285
0.723

ο‚· Sedangkan metode five minutes rating
sangat mudah dan cepat untuk dilakukan,
dan mampu menggambarkan secara
general tingkat efektivitas yang terjadi pada
operasi yang ditinjau. Namun kurang
menggambarkan
apakah
pekerja
melakukan pekerjaan dengan kategori
effective, contributory, ataupun ineffective.
Disini hanya dikategorikan working dan
not working

7. Penutup
7.1 Kesimpulan
1. Produktivitas aktual pencabutan sheet pile
berdasarkan analisis time study adalah 7.44
sheet pile/jam yang dapat ditingkatkan menjadi
11,08 sheet pile/jam.
2. Produktivitas aktual pencabutan sheet pile
berdasarkan analisis MPDM adalah 6,27 sheet
pile/jam yang dapat ditingkatkan menjadi 9,81
sheet pile/jam dengan menghilangkan delay
akibat
peralatan
yang
menyebabkan
productivity loss paling besar yaitu 1,53
unit/jam.
3. Nilai utilitas pekerja dari hasil analisa work
sampling, time study, dan five minutes rating
adalah sebagai berikut :

7.2 Saran
Berikut adalah beberapa hal yang dapat
dilakukan agar penelitian yang selanjutnya bisa
lebih baik.
1.

Tabel 37. LUF Rata-Rata

Pengarah 1
Pengarah 2
Pengatur Panel
Pembantu Tukang
Operator Crane

LUF rata-rata
Aktual
Improvement
0,215
0,231
0,212
0,308
0,248
0,285
0,222
0,69
0,723

2.

3.
4. Perbaikan
produktivitas
yang
dapat
direkomendasikan pada operasi pencabutan
sheetpile adalah dengan menghilangkan idle
pada masing-masing pekerja dan lingkungan
serta persiapan peralatanya, mengoptimalkan
jumlah sumberdaya tenaga kerja dengan
melakukan pengurangan tenaga kerja dari 5
pekrja menjadi 4 pekerja, serta meningkatkan
pengawasan kepada tenaga kerja.

Untuk pengambilan data lapangan harus
dikoordinasikan
dengan
pelaksana
lapangan agar dapat mengetahui secara
persir pekerjaan apa yang sedang dilakukan
di lapangan, sehingga data yang terambil
bisa lebih banyak
Untuk mendapatkan pengamatan yang baik
Penempatan kamera untuk video recording
technique sebaiknya pada sudut pandang
yang dapat menjangkau seluruh tenaga
kerja yang terlibat secara jelas.
Untuk melakukan pengamatan hendaknya
tidak dilakukan pada musim hujan, karena
hal
tersebut
dapat
mengakibatkan
pengamatan te