PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT

OBLIGASI

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:

  KRISTIAN ADITYA NIM: 071334042

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

KUPERSEMBAHKAN KARYAKU INI UNTUK AYAH

DAN IBU SERTA KAKAKKU TERCINTA RAKA SUMBER INSPIRASI DAN LIA PENDAMPING HIDUP KU

  Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku : Universitas Sanatha Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP

PERINGKAT OBLIGASI

KRISTIAN ADITYA

Universitas Sanata Dharma

07 1334 042

  Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh rasio leverage, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio produktifitas dan rasio kecukupan bunga terhadap peringkat obligasi pada perusahaan yang terdaftar pada PT. Pefindo periode 2008-2010.

  Kriteria pemilihan populasi pada penelitian ini meliputi :(1) Semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). (2) Perusahaan yang menerbitkan obligasi dan memiliki peringkat di PT Pefindo pada akhir tahun 2008 sampai 2010. (3) Semua perusahaan kecuali yang bergerak di bidang industri keuangan (perbankan, perusahaan sekuritas, perusahaan finansial, asuransi dan sejenisnya). (4) Perusahaan yang secara berturut-turut dari tahun 2008-2010 mendapatkan peringkat di PT.PEFINDO. Diperoleh jumlah populasi sebanyak 17 perusahaan dari 50 perusahaan yang terdaftar di PT.Pefindo. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi logistic.

  Hasil analisis menunjukan bahwa variabel leverage dan profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi periode 2008-2010 pada tingkat signifikan kurang dari 0,05 atau 5%, sementara untuk variabel likuiditas, solvabilitas, produktifitas dan kecukupan bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi pada tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5%. Kemampuan yang dapat dijelaskan dari keenam variabel tersebut terhadap peringkat obligasi sebesar 76,6% sebagaimana

  2

  ditunjukan oleh besarnya nilai nilai Nagelkerke R sebesar 76,6 % sedangkan sisanya 23,4% dapat di jelaskan oleh variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap peringkat obligasi selain variabel independen yang di teliti. Kata kunci : leverage, solvabilitas, likuiditas, profitabilitas, produktifitas, kecukupan bunga, peringkat obligasi, regresi logistic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE EFFECT OF FINANCIAL RATIO OF

BOND RATING

Kristian Aditya

Universitas Sanata Dharma

  

07 1334 042

This study was conducted to examine the effect of leverage, liquidity, solvency,

profitability, productivity and rate adequacy ratio of bond ratings on the listed

companies on the PT. Pefindo, 2008-2010, period.

  Criteria for this population selection study including: (1) All companies listed

on the Indonesia Stock Exchange (BEI); (2) Companies have already issued bonds

and have ranked in the PT Pefindo from 2008 to 2010; (3) All companies except

those which engaged in the financial industries (banking, securities firms,

financial companies, insurance and the like); (4) Companies that are sequaly

from 2008-2010 have got rank in PT.PEFINDO. The population were 17

companies out of 50 companies listed in PT.Pefindo. Technique of analysis is a

logistic regression.

  The result of analysis indicates that the leverage variable and profitability

partially have significant effect on bond ratings in 2008-2010 with the level of

significantce less than 0.05 or 5%, while for liquidity variable, solvency,

productivity and the adequacy of the rates have no significant effect on the rating

bond. The significance is greater than 0.05 or 5%. Capabilities that can be

explained for the six variables on bond ratings of 76.6% as shown by the value of

Nagelkerke R2 value of 76.6% while the remaining is 23.4% can be explained by

other variables that affect the bond rating in addition to the variable

independently investigate.

Key words: leverage, solvency, liquidity, profitabiilitas, productivity, rate

adequacy,Rating bond, logistic regression.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Ibu Cornelio Purwantini S.pd., M.S.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dukungan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi (Mbak Aris) atas segala pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas Sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Papaku tercinta EM. Rusman Marhendi dan mamaku Henny Chrisnawati yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan, dan pengorbanan baik material maupun spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  8. Kakakku tersayang Felix djatmiko yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

  9. Mbakku tercinta Felicia magdalena yang memberikan bantuan dan doa kepada penulis.

  10. Sahabatku terkasih Theresia Ratna, Cahyarini, Melania Yossi, Maria Risti yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian, dan semangat kepada penulis.

  11. Veronika Lia Purnama Sari terima kasih untuk semua dukungan, cinta, perhatian, pengorbanan, pendampinganmu dan bantuan yang diberikan selama ini sehingga penulis tetap berjuang dan berusaha menyelesaikan skripsi ini.

  12. Teman-teman seperjuanganku di PAK 2007 terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

  ………………………………………………………

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

  ………………………… ii

  HALAMAN PENGESAHAN

  ……………………………………………. iii

  HALAMAN PERSEMBAHAN

  ………………………………………….. iv

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  ………………………………….. v

  LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  …………………….. vi

  ABSTRAK

  ………………………………………………………………… vii

  ABSTRACT

  ………………………………………………………………… viii

  KATA PENGANTAR

  ……………………………………………………. ix

  DAFTAR ISI

  ……………………………………………………………… xi

  DAFTAR TABEL

  ………………………………………………………… xiv

  DAFTAR LAMPIRAN

  …………………………………………………… xv

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1

  1 Latar Belakang Masalah …………………………………….

  1.2 Batas 4 an Masalah …………………………………………….

  1.3 Rumu 4 san Masalah …………………………………………..

  1.4 Tujua 4 n Penelitian ……………………………………………

  1.5 Manfaat

  5 Penelitian …………………………………………..

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Obligasi …………………. ………………………………………. 7

  2.2 Rasio Keuangan ………..……………………………………… 16

  2.2.1 Leverage ratio …………………………………………….. 18

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2.2.4 Profitab ilitas………………………………………………. 19

  2.2.5 Produktifitas………………………………………………. 20

  2.2.6 Kecukupan Bunga…………………………………………. 20

  2.3 Kerangka Berfikir ……..……………………………………….. 21

  2.3.1 Leverage dan peringkat obligasi …………………………… 21

  2.3.2 Likuiditas dan peringkat obligasi .......................................... 22

  2.3.3 Solvabilitas dan peringkat obligasi ....................................... 22

  2.3.4 Profitabilitas dan peringkat obligasi ..................................... 23

  2.3.5 Produktifitas dan peringkat obligasi ..................................... 23

  2.3.6 Kecukupan bunga dan peringkat obligasi ............................. 24

  2.4 Model penelitian ........................................................................... 25

  2.5 Rumusan hipotesis ........................................................................ 26

  BAB III METODA PENELITIAN

  3.1 Bentuk penelitian .................................................................................. 27

  3.2 Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel ............................... 27

  3.3 Definisi operasional dan pengukuran variable ...................................... 28

  3.3.1 Peringkat Obligasi ................................................................ 28

  3.3.2 Variabel independen............................................................. 28

  3.3.2.1 Rasio leverage ......................................................... 28

  3.3.2.2 Rasio likuiditas ........................................................ 29

  3.3.2.3 Rasio solvabilitas .................................................... 29

  3.3.2.4 Rasio Profitabilitas .................................................. 30

  3.3.2.5 Rasio Produktifitas .................................................. 30

  3.3.2.6 Rasio kecukupan bunga........................................... 31

  3.4 Metode Pengumpulan data .................................................................... 31

  3.5.2 Uji Hipotesis ......................................................................... 32

  5.4 Pembahasan data hasil penelitian .......................................................... 50

  …………………………………………………… 57

  DAFTAR PUSTAKA

  6.3 Saran ......................................................................................... 54

  6.2 Keterbatasan ............................................................................ 54

  6.1 Kesimpulan ............................................................................. 53

  BAB VI PENUTUP

  5.3.5 Efek pengaruh varibel leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, produktifitas, kecukupan bunga terhadap variabel peringkat obligasi.................................................... 48

  BAB IV GAMBARAN UMUM

  5.3.4 Tingkat ketepatan prediksi model ......................................... 46

  5.3.3 Holmer and lemshow ............................................................ 46

  5.3 Uji hipotesis .......................................................................................... 43 5.3.1 -2 log likehood ...................................................................... 43 5.3.2 nalgekerke r .......................................................................... 45

  5.2 Deskrispsi Variabel ............................................................................... 39

  5.1 Gambaran Umum .................................................................................. 38

  BAB V ANALISISA DATA DAN PEMBAHASAN

  4.1 Profil PT. Pefindo ................................................................................. 36

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 2.1 Model Penelitian .................................................................. 25Tabel 5.2 Descriptive Statistic ............................................................. 39Tabel 5.2.1 Tabel Interprestasi ................................................................ 42Tabel 5.3 -2 log likehood .................................................................... 43Table 5.4 Nagekelke R......................................................................... 44Tabel 5.5 Holmer and Lemeshow........................................................ 45Tabel 5.6 Tingkat ketepatan prediksi .................................................. 45Tabel 5.7 Variable in the equation ...................................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran I Daftar Sampel Nama Perusahaan Tahun 2008 Lampiran II Daftar Sampel Nama Perusahaan Tahun 2009 Lampiran III Daftar Sampel Nama Perusahaan Tahun 2010 Lampiran IV Data Rasoa Keuangan Lampiran V Output SPSS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Bagi perusahaan, penerbitan obligasi merupakan salah satu alternatif pembiayaan perusahaan (Sembel dan Dewitifa 2004). Dana yang didapat dari menerbitkan saham atau menerbitkan obligasi disebut sumber dana eksternal. Perusahaan dapat menggunakan sumber dana tersebut apabila, perusahaan melakukan investasi untuk mengembangkan bisnisnya dengan tujuan merger, akuisisi, ekspansi dan investasi lainnya. Perusahaan dapat menggunakan aktiva perusahaan untuk membiayai aktivitas perusahaan sebagai salah satu solusi dalam memecahkan masalah pendanaan tersebut. Akan tetapi apabila aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tidak dapat mendanai aktivitas tersebut, perusahaan dapat menerbitkan saham atau menerbitkan obligasi sebagai alternatif dalam mendanai aktivitas perusahaan.

  Dana yang diperoleh dari investor adalah dana yang disetorkan sebagai pembelian sekuritas. Menurut Darmawan (2007), dalam memilih obligasi, bukan hanya return saja yang harus menjadi bahan pertimbangan investor, faktor keamanan juga memegang peranan penting dalam melakukan investasi.

  Keamanan suatu obligasi ditunjukkan bagi investor sebagai suatu informasi investasi. Imbalan yang diterima dari penerbit sekuritas adalah return yang berupa dividen bagi investor saham dan return yang berupa bunga bagi investor obligasi.

  Obligasi selain digunakan sebagai sarana melakukan ekspansi juga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (Raharja dan Sari, 2008). Kualitas suatu obligasi dinilai oleh lembaga independen yang mempunyai wewenang dengan memakai sistem peringkat. Peringkat surat utang perusahaan yang diberikan oleh lembaga pemeringkat independen memberikan gambaran tentang kemampuan emiten untuk memenuhi kewajiban membayar bunga obligasi dan pelunasan obligasi secara tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai.

  Tujuan utama proses rating adalah memberikan informasi akurat mengenai kinerja keuangan, posisi bisnis perseroan yang menerbitkan surat utang (obligasi) dalam bentuk peringkat kepada calon investor (Rahardjo 2004). Selain itu, manfaat umum dari proses pemeringkatan adalah keterbukaan sistem informasi pasar, efisiensi biaya, menentukan besarnya coupon memberikan informasi yang obyektif dan independen, menggambarkan kondisi pasar obligasi dan kondisi ekonomi pada umumnya.

  Dengan melakukan analisis dari segi keuangan atau manajemen dan bisnis fundamentalnya, setiap investor akan dapat menilai kelayakan bisnis usaha emiten tersebut. Selain itu, investor dapat menilai tingkat risiko yang timbul dari investai obligasi tersebut. Beberapa manfaat rating bagi investor adalah sebagai informasi risiko investasi, rekomendasi investasi, dan sebagai bahan perbandingan. Selanjutnya manfaat yang akan didapatkan dari emiten diantaranya adalah sebagai informasi posisi bisnis, menentukan struktur obligasi, mendukung kinerja, alat pemasaran, dan menjaga kepercayaan investor.

  Menurut Raharja dan Sari (2008), peringkat obligasi merupakan skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  merupakan lembaga independen yang memberikan jasa penilaian dan informasi mengenai peringkat obligasi. Jasa agen pemeringkat obligasi dapat dimanfaatkan untuk mengetahui informasi mengenai peringkat obligasi yang beredar. Di Indonesia kini memiliki tiga lembaga independen yang memberikan jasa tersebut yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia), PT. Kasnic Credit Rating dan PT. Fitch Ratings Indonesia.

  Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji kembali variabel-variabel (rasio keuangan) yang mempunyai kemampuan dan pengaruh dalam membentuk model untuk memprediksi peringkat obligasi di Indonesia. Adapun judul penelitian ini adalah “PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI ”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.2 Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini, penulis membatasi beberapa rasio yang mempengaruhi peringkat obligasi. Rasio-rassio tersebut meliputi rasio hutang, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio produktivitas, dan rasio kecukupan bunga. Rasio-rasio yang lainya yang berpengaruh terhadap peringkat obligasi tidak dibahas.

  1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:

  1. Apakah rasio hutang berpengaruh terhadap peringkat obligasi?

  2. Apakah rasio likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi?

  3. Apakah rasio solvabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi?

  4. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi?

  5. Apakah rasio produktivitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi?

  6. Apakah rasio kecukupan bunga berpengaruh terhadap peringkat obligasi?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio hutang terhadap peringkat obligasi.

  2. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio likuiditas terhadap peringkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio solvabilitas terhadap peringkat obligasi.

  4. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio profitabilitas terhadap peringkat obligasi.

  5. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio produktivitas terhadap peringkat obligasi.

  6. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio kecukupan bunga terhadap peringkat obligasi.

1.5 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang dapat diberikan adalah:

  1. Bagi investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam memilih investasi pada obligasi. Dengan demikian investor dapat mengetahui kualitas obligasi dan perubahan peringkat obligasi berkaitan dengan kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajibannya.

  2. Bagi pihak manajemen Penelitian ini dapat menjadi salah satu alat untuk memprediksi peringkat obligasi yang diterbitkan, sehingga perusahaan dapat meningkatkan kualitas obligasi untuk mendapatkan peringkat yang baik agar bisa menciptakan kepercayaan investor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan referensi pendukung dan dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan model dan pengembangan teori prediksi peringkat obligasi di masa yang akan datang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obligasi

  Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh suatu entitas dalam rangka mendapatkan dana yang memiliki suatu jangka waktu tertentu dan menawarkan bunga sebagai return atas dana yang disetorkan. (Darmawan 2007) menyatakan bahwa obligasi adalah surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya. Sebagian besar pembeli obligasi yaitu lembaga atau perusahaan dan sedikit dari pemodal individu. Daya tarik yang diberikan dari obligasi ialah bunga. Pembagian bunga obligasi lebih didahulukan dan mempunyai prioritas lebih dibandingkan dengan investasi saham.

  Menurut Adrian (2009: 1) obligasi adalah suatu ikatan yang berisi perjanji dimana salah satu pihaknya (principal atau penerbit) bisa berupa perusahaan maupun pemerintah. Janji di dalam obligasi merupakan janji untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu, yaitu pada tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dalam obligasi memuat janji bahwa dalam utang tersebut akan diberikan bunga yang bentuknya tergantung pada kesepakatan, apakah bunga mengambang atau bunga tetap.

  Fabozzi (2000) dalam Adhi (2010: 32) mendefinisikan obligasi sebagai suatu instrumen utang yang ditawarkan oleh penerbit (issuer) yang juga disebut debitor atau peminjam (borrower) untuk membayar kembali kepada investor (lender) sejumlah yang dipinjam ditambah bunga selama tahun yang ditentukan. Obligasi memberikan pendapatan tetap kepada pemiliknya selama jangka waktu berlakunya surat utang tersebut. Hal ini disebabkan pendapatan yang diterima pemilik obligasi (pokok dan bunga) tidak terpengaruh oleh perubahan harga sekuritas utang yang bersangkutan (Adhi, 2010: 33).

  Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi pada obligasi, yaitu: kualitas, kuantitas dan suku bunga umum.

  Kualitas suatu obligasi ditentukan oleh peringkatnya. Empat ketentuan yang menjadi daya tarik obligasi, (PT. BEJ, 1996 dalam Nurkhasanah 2003: 9):

  1. Emiten membayar bunga dalam jumlah tertentu yang dibayar secara regular.

  2. Emiten akan membayar kembali pinjaman tersebut dengan tepat waktu.

  3. Obligasi mempunyai jatuh tempo yang telah ditentukan ketika obligasi habis masanya dan pinjaman harus dibayar penuh pada nilai normal.

  Investasi memerlukan adanya pertimbangan dan penilaian. Penilaian atas suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham perusahaan tersebut. Dan dari pertimbangan dan penilaian ini adalah cara dalam menilai kinerja perusahaan dan kredibilitasnya. Berbeda dengan saham, dalam bentuk obligasi salah satu faktor dari pertimbangan investasi obligasi yaitu peringkat obligasi. Menurut Sari (2004) pemeringkatan obligasi memberikan informasi yang dapat menunjukkan resiko

  

default obligasi perusahaan. Resiko default muncul apabila perusahaan tidak dapat

melunasi hutangnya yang telah jatuh tempo.

  Peringkat obligasi yang biasa disebut credit rating (peringkat kredit) merupakan salah satu alat ukur yang menunjukkan kualitas obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit (emiten) berupa return yang sekaligus dapat menjadi alat ukur kinerja dari emiten tersebut. Menurut Setyaningrum (2005) peringkat surat utang perusahaan yang diberikan oleh lembaga pemeringkat independen memberikan gambaran tentang kemampuan emiten untuk memenuhi kewajiban membayar bunga dan pokok secara tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai. Hasil yang didapatkan untuk memperhatikan perbandingan antar industri dan antar emiten. Sedangkan menurut Raharja dan Sari (2008), peringkat obligasi merupakan skala rasio dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala tersebut menunjukkan tingkat keamanan suatu obligasi bagi investor.

  Menurut Adhi (2010: 33) peringkat obligasi adalah salah satu indikator penting mengenai kualitas kredit perusahaan. Pemeringkatan rating dilakukan untuk memperkirakan kemampuan dari penerbit obligasi untuk membayar bunga dan pokok utang berdasarkan analisis keuangan dan kemampuan membayar kredit. Semakin tinggi tingkat rating, maka hal tersebut menunjukkan tingginya kemampuan penerbit obligasi untuk membayar utangnya (Manurung, 2009: 2).

  Peringkat obligasi diberikan oleh lembaga independen yang memiliki wewenang untuk memberikan penilaian dan informasi atas obligasi. Kini di Indonesia memiliki lembaga independen pemeringkat obligasi yaitu PT PEFINDO, PT Kasnic Credit Rating dan PT Fitch Ratings Indonesia. Menurut Raharja dan Sari (2008), analisis pemeringkatan efek dilakukan berdasarkan:

  1. Laporan keuangan tiga sampai lima tahun sebelumnya

  2. Analisis sektoral dan industri

  3. Proyeksi keuangan

  4. Perkiraan kinerja dimasa yang akan datang oleh manajemen emiten Menurut Astuti dan Prasetio (2002) proses pemeringkatan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu corporate rating dan securities rating. Corporate rating adalah pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan secara menyeluruh, sedangkan securities rating adalah pemeringkatan yang dilakukan terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh perusahaan, misalnya bond rating. Menurut Karyani dan Manurung (2006) proses penilaian rating dilakukan dengan mempertimbangkan segala yang berhubungan dengan keuangan dan informasi non keuangan, antara lain operasional perusahaan, manajemen perusahaan, laporan keuangan perusahaan dan perencanaan perusahaan.

  Foster (1986: 501-502) mengemukakan ada beberapa fungsi peringkat obligasi, yaitu sebagai:

  1. Sumber informasi atas kemampuan perusahaan, pemerintah daerah atau pemerintah dalam menaati ketepatan waktu pembayaran kembali pokok utang dan tingkat bunga yang dipinjam. Superioritas ini muncul dari kemampuan untuk menganalisis informasi umum atau mengakses informasi rahasia.

  2. Sumber informasi dengan biaya rendah bagi keluasan informasi kredit yang terkait dengan cross section antar perusahaan, pemerintah daerah, dan pemerintah. Biaya yang dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi sejumlah perusahaan swasta, perusahaan pemerintah daerah, dan perusahaan pemerintah, sangat mahal. Bagi investor, akan sangat efektif jika ada agen yang mengumpulkan, memproses, dan meringkas informasi tersebut dalam suatu format yang dapat diinterpretasikan dengan mudah (misalnya dalam bentuk skala peringkat).

  3. Sumber legal insurance untuk pengawas investasi. Membatasi investasi pada sekuritas utang yang memiliki peringkat tinggi (misalnya peringkat BBB ke atas).

  4. Sumber informasi tambahan terhadap keuangan dan representasi manajemen lainnya. Ketika peringkat utang perusahaan ditetapkan, hal itu merupakan reputasi perusahaan yang berupa risiko. Peringkat merupakan insentif bagi perusahaan yang bersangkutan, mengenai kelengkapan dan ketepatan waktu laporan keuangan dan data lain yang mendasari penentuan peringkat.

  5. Sarana pengawasan terhadap aktivitas manajemen.

  6. Sarana untuk memfasilitasi kebijakan umum yang melarang investasi spekulatif oleh institusi seperti bank, perusahaan asuransi, dan dana pensiun. Metodologi rating PEFINDO berafiliasi dengan

  Standard & Poor’s yang

  menggunakan prefix id. Berikut peringkat-peringkat yang dikeluarkan oleh PEFINDO (Karyani dan Manurung 2006): 1. id AAA

  • – obligor memiliki kapasitas superior dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

  2. id AA

  • – obligor memiliki kapasitas sangat tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Perbedaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya hanya sedikit berbeda dengan obligor dengan peringkat AAA.

  3. id A

  • – obligor memiliki kapasitas tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun obligor lebih
rentan terhadap perubahan lingkungan dan kondisi ekonomi yang buruk dibandingkan high rated obligors.

  4. id BBB

  • – obligor memiliki kapasitas yang cukup dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan lingkungan yang buruk dapat melemahkan kemampuan obligor untuk memenuhi kewajibannya.

  5. id BB

  • – obligor memiliki kapasitas yang agak lemah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Obligor menghadapi ketidakpastian atau lebih rentan terhadap kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan lingkungan sehingga dapat melemahkan kemampuan obligor untuk memenuhi kewajibannya.

  6. id B

  • – obligor memiliki kapasitas yang lemah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kondisi ekonomi dan lingkungan yang buruk membuat obligor kesulitan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

  7. id CCC

  • – sangat tergantung dari kondisi ekonomi dan finansial yang baik untuk dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

  8. id D

  • – obligor tidak mampu membayar kewajiban jangka panjangnya pada saat jatuh tempo. Peringkat dapat dimodifikasi dengan tanda positif (+) yang menunjukkan kemungkinan adanya peningkatan (upgrade) ataupun negatif (-) menunjukkan adanya
kemungkina penurunan (downgrade). Bila tanpa tanda positif (+) maupun negatif (-), peringkat kemungkinan tidak akan berubah.

  Secara lebih khusus, peringkat obligasi untuk suatu obligasi memperlihatkan resiko dan prospek dari obligasi yang bersangkutan. Menurut Ulfa dan Subiyantoro (2004) obligasi digolongkan ke dalam dua kelompok besar berdasarkan peringkat yang dimiliki yaitu:

  1. Investment grade: investasi dengan resiko rendah tetapi dengan harga tinggi dan

  yield yang relatif rendah. Peringkat yang termasuk dalam kelompok ini ialah AAA, AA, A dan BBB.

  2. Non investment grade: obligasi dengan resiko gagal bayar (default) yang cukup tinggi tetapi ditawarkan dengan harga yang rendah dan yield yang tinggi.

  Peringkat yang termasuk di dalam kelompok ini ialah BB, B, CCC dan D. Raharja dan Sari (2008) menyatakan bahwa pemeringkatan utang perusahaan mempunyai fungsi bagi investor yaitu, sebagai sumber informasi superior, sumber informasi berbiaya rendah, sumber

  “legal insurance” untuk pengawasan investasi,

  sumber sertifikasi tambahan mengenai kelengkapan dan ketepatan waktu dari laporan keuangan, monitor terhadap kegiatan manajemen, melarang investasi spekulatif oleh institusi.

  Beberapa perusahaan berbeda dalam mengartikan tentang keberadaan pemeringkatan, contohnya (a) Moody’s (1984), mengatakan bahwa pemeringkatan didesain secara eksklusif untuk tujuan mencapai obligasi yang sesuai dengan kualitas investasi. (b) Standart and Poor’s (1984), menyatakan bahwa pemeringkatan hutang S&P perusahaan adalah penilaian asset saat ini atas kewajaran kelayakan kredit dari obligor dengan menekankan pada obligasi tertentu. (c) Australian Ratings (1984), menyatakan bahwa pemeringkatan kredit perusahaan yang memberikan sistem fradasi yang sederhana kepada peminjam dengan kapasitas relatif perusahaan untuk membayar bunga dan hutangnya dengan tepat waktu. (d) PT PEFINDO (1997), menyatakan bahwa pada umumnya pemeringkatan hutang merupakan indikator kemungkinan pembayaran bunga dan hutang tepat waktu, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

  Lembaga pemeringkat yang mengeluarkan rating obligasi, memiliki metodologi tersendiri untuk menentukan faktor apa saja yang mempengaruhi suatu rating atas obligasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Menurut Bringham dan Houston (2006: 375

  • – 376) faktor – faktor yang dapat mempengaruhi rating suatu obligasi yaitu :

  1. Berbagai macam rasio

  • – rasio keuangan, termasuk debt ratio, current
  • ratio, profitability dan fixed charge coverage ratio. Semakin baik rasio rasio keuangan tersebut semakin tinggi rating tersebut.

  2. Jaminan aset untuk obligasi yang diterbitkan (mortage provision).

  Apabila obligasi dijamin dengan aset yang bernilai tinggi, maka ratingpun akan membaik.

  3. Kedudukan obligasi dengan jenis utang lain. Apabila kedudukan obligasi lebih rendah dari utang lainnya maka rating akan ditetapkan satu tingkat lebih rendah dari yang seharusnya.

  4. Penjamin. Emiten obligasi yang lemah namun dijamin oleh perusahaan yang kuat maka emiten diberi rating yang kuat.

  5. Adanya singking fund (provisi bagi emiten untuk membayar pokok pinjaman sedikit demi sedikit setiap tahun).

  6. Umur Obligasi. Cateris Paribus, obligasi dengan umur yang lebih pendek mempunyai risiko yang lebih kecil.

  7. Stabilitas laba dan penjualan emiten.

  8. Peraturan yang berkaitan dengan industri emiten.

9. Faktor – faktor lingkungan dan tanggung jawab produk.

  10. Kebijakan akuntansi. Penetapan kebijakan akuntansi yang konservatif mengindikasikan laporan keuangan yang lebih berkualitas.

2.2 Rasio Keuangan

  Rasio keuangan suatu perusahaan didasarkan pada data historis keuangan perusahaan. Setiap kebijakan dan keputusan yang diambil oleh manajemen tercermin dalam setiap komponen pada laporan keuangan. Analisis rasio keuangan dapat membimbing para investor dalam melakukan investasi terhadap suatu perusahaan baik investasi dalam bentuk penyertaan modal (saham) atau surat hutang (obligasi). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain Keterbatasan analisis rasio keuangan menurut wikipedia adalah sebagai berikut:

  1. Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan bahkan dapat dimanipulasi.

  2. Seorang manajer keuangan harus berhati-hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan rasio-rasio.

  3. Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan dengan normal dan dipimpin dengan baik.

  4. Dalam menganalisa setiap rasio, angka-angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi: 1) Adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat resiko yang hampir sama; 2) Adanya analisa kecenderungan

  (trend) dari setiap rasio pada tahun-tahun sebelumnya.

  5. Pencapaian target sesuai dengan rata-rata industri tidak menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata-rata industri. Oleh karena itu, lebih tepat jika difokuskan pada industri

  leader’s ratios.

  2.2.1 levevage ratio

  Menurut Raharja dan Sari (2008), leverage merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu perusahaan menggunakan utang dalam membiayai investasinya. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Semakin besar rasio leverage perusahaan, semakin besar resiko kegagalan perusahaan. Hal ini mengindikasikan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi kewajibanya. Rasio laverage diukur dengan formulasi Debt Ratio (Rasio Hutang) digunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor (utang) dan yang didanai oleh pemilik perusahaan,

2.2.2 Liquidity Ratio

  Menurut Raharja dan Sari (2008) likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya.

  Rasio yang digunakan adalah current ratio. Current Ratio merupakan perbandingan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Angka dari rasio ini sangat tergantung dari jenis dan sifat industrinya, sehingga dalam melakukan interpretasi terhadap likuiditas suatu perusahaan harus berhati-hati. Likuiditas suatu perusahaan yang tinggi belum tentu baik, jika ditinjau dari segi profitabilitas perusahaan tersebut, Sehingga terhadap trade off antara likuditas dan profitabilitas.

  Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu entitas dalam membayar utang jangka pendeknya dengan menjaminkan pada asset perusahaan.

  Perbandingan tersebut dapat mencerminkan proporsi aktiva lancar yang dimiliki terhadap utang lancar.

  2.2.3 Solvabilitas

  Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi. Menurut Astuti dan Prasetio (2002) apabila aliran kas mulai menunjukkan penurunan terus menerus selama waktu tertentu, maka bisa diperkirakan bahwa suatu waktu tertentu perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya mengalami kebangkrutan. Pengukuran yang dilakukan dengan membandingkan arus kas operasi dengan jumlah utang yang dimiliki perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga utang jangka panjang dan kemampuan menghasilkan labanya.

  2.2.4 Profitabilitas

  Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Rahmawati, Mutmainah dan Haryanto (2004), profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan perusahaan, sehingga mempengaruhi luas pengungkapan. Pengungkapan yang luas memberikan keyakinan kepada investor tentang profitabilitas sehingga dapat meningkatkan kompensasi untuk manajemen. Rasio ini tidak hanya menunjukkan kinerja perusahaan dari sisi profitabilitas saja namun menunjukkan likuiditas perusahaan dalam menerangkan kemampuan perusahaan dalam bertumbuh.

  2.2.5 Produktivitas

  Rasio produktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio yang digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan adalah rasio penjualan terhadap total asset yang dirumuskan menjadi variable total asset turnover. Rasio ini dapat menunjukkan seberapa besar dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata satu tahun atau setiap rupiah aktiva selama setahun dapat menghasilkan revenue.

  2.2.6 Kecukupan Bunga (Interest Coverage)