Analisis Spasial Penyakit TB Paru BTA Positif di Kabupatcn Sukabumi Jawa Barat

52

BAB V
HASIL

A. G a m b a r a n W i l a y a h K a b u p a t c n ( B P S , 2003)
1. Lctak Geografis
Kabupaten Sukabumi secara geograils terletak antara 6" 5 7 ' Lintang Selatan dan
! 0 6 " 4 r - ! 0 7 ^ 00" Bujur Tmuir dengan luas daerah 4.128 km* atau 9 J 8 persen dafi luas
Jaua Baral (dengan Banten) atau 3.01 persen dari luas puiau Jawa. Dari lata lctak,
kabupatcn ini dibagian (lihat G a m b a r 6):
1. Scbclah Utara, berbata.san dengan kabupaten Bogor,
2. Scbclah Selatan, berbatasan dengan Sam.udera Indonesia,
3. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Lebak daan Samudera Indonesia,
4. Scbclah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.
Scdangkan Ibukota Kabupatcn S u k a b u m i saat ini berada di Kecamatan Pelabuhan Ratu,
sebuah Kecamatan di wilayah selatan Kabupatcn Sukabumi yang menawarkan pesona
wisata yang memikat.
Bentuk

topograH


wilayah

Kabupaten

Sukabumi pada

umumnya

meliputi

pennukaan yang bergclombang di daerah Selatan dan yang bergunung d i daerah bagian
utara dan tengah. Dengan adanya daerah pantai dan gunung-gunung antara lain Gunung
Salak dan Gunung Gede yang niasing-masing mempunyai puncak ketinggian 2.211 m
dan 2.958 m menyebabkan keadaan lereng sangat miring (lebih besar dari 35") meliputi
29 persen dari luas Kabupaten S u k a b u m i , kemiringan antara (13*^-35°) meliputi 37

53

persen dan kemiringan antara {2"-L-") meliputi 21 persen dari luas Kabupaten. Sisanya

daerali datar meliputi 13 persen dari luas Kabupaten. Keadaan topograt! yang demikian
menyebabkan wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi rawan terhadap longsor, erosi
lanah dan lain-lain.
Inlormasi lainnva. rata-rata curah hujan setahun sckitar 1.700 mm dari 105 Iran
hujan pada lahun 2003. suhu udara berkisar l 8 " - 3 0 " C dengan suhu rata-rata 23,9" C .
Kelembaban

rata-rata

sebesar 85

persen.

Sedangkan

potensi

geologis

Kabupaten


Sukabumi antara lam sumber panas bumi di daerah G u n u n g Salak dan Cisolok, baliaii
tambang dan bahan galian emas. perak, batu-bara, pasir kwarsa, mamer, pasir besL
bentonit, teras, batu gamping, tanah hat dan lain-iain.
.'ems tanah di bagian Utara pada umumnya terdiri dari tanah Iatosol, andosol dan
rcgosol

D i bagian tengah

pada umumnya terdiri dari tanah

Iatosol dan padsolik,

sedangkan di bagian selatan .scbagian besar terdiri dari tanah laterit, gromosol, podsolik
dan alluvial.

2.

Pcmerintahan
Wilayah kepemerintahan yang berada di Kabupatcn Sukabumi terdiri dari 45


Kecamatan, 335 desa, 4 kclurahan, 11.324 R T dan 2.978 R W . Pembangunan

dan

penataan masyarakat desaykelurahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
setempat beserta jajarannya selama tahun 2003, menghasilkan suatu perubahan pada
kondisi desa/kelurahan

yang berada

di wilayah Kabupataen

Sukabumi. Dari

339

desa/kelurahan yang tennasuk kategori pcrkotaan ada 62 desa/kelurahan dan sisanya

54


\aitu 277 dcsa inerupakan kategori pedesaan. Desa Swasembada berjumlah 29 desa,
Dcsa Sxvakarsa 239 desa, dan desa S u a d a \ a berjumlah 71 desa.

3. K e p c n d u d u k a n
.lumlah pcnduduk Kabupaten .Sukabumi pada tahun 2003 adalah 2.178 S50 jiwa
terdiri dan
sebanyak

1.104.440
546.807

laki-laki dan

rumah

tangga.

1.074.410
Ras'o


percmpuan

[x'nduduk

dengan j u m l a h keluarga

laki-laki

terhadap

percmpuan di Kabupatcn Sukabumi sebesar 102.8. Ini berarti dalam

pcnduduk

100 pcnduduk

perempuan terdapat 103 [x:nduduk laki-laki.
.lumlah


pcnduduk

terbesar

di

wilayah

Kabupaten

Sukabumi

terdapat

di

kecamatan Cisaat sebanyak 107.400 j i w a atau sebesar 4,93 % dan pcnduduk kabupaten
Sukabumi. Sedangkan pcnduduk paling sedikit terdapat di kecamatan C i d o l o g sebanyak
1 7.691 Jiwa atau scbesar 0,81 % dari jumlah pcnduduk seluruhnya.
Rala-rata anggota rumah tangga pada lahun lahun 2003 adalah sebesar 3.98. \,ang

berarti dalam tiap rumah tangga ada 3-4 |iwa. Sedangkan kepadatan

pcnduduk di

Kabupatcn Sukabumi adalah 527.82 {vnduduk per K m " . Kecamatan terpadat adalah
Kecamatan Cisaat yaitu 5.006,06 orang jK'r K m " dan yang jarang penduduknya adalah
Kecamatan Cibitung yaitu 157,05 orang per K m " .
Pcnduduk yang lahir pada tahun 2003 adalah sebanyak

13.400 jivva dan yang

meninggal adalah 6.647 j i w a . Kabupatcn Sukabumi mencrima pendatang pada tahun
2003 adalah sebanyak

120.248 orang dan pcnduduk yang meninggalkan Kabupaten

Sukabumi atau pindah ke daerah lain adalah 6.021 orang.

55


4.

Pcndidikaii
Jumlah sckolah Taman Kanak-kanak di Kabupaten Sukabumi adalah 104 buah

dengan murid 4.164 anak dan j u m l a h guru adalah sebanyak
sekolah dasar yang terdiri dari sekolah dasar negeri
Ibiidaiyah terdapat sebanyak

1.445

sekolah dengan

dan

378 orang.
swasta

murid 295.043


serta

Sedangkan
Madrasah

anak dan guru

sebanyak 7.548. Rasio murid terhadap guru adalah sebesar 39,09 yang berarti satu guru
menangani 39 siswa.
Jumlah sekolah lanjutan tingkat pertama pada tahun 2003 adalah 277 sekolah
yang terdiri dari S L T P negeri dan swasta serta M T s . Jumlah murid 64.050 anak dan guru
4.001 orang. Rasio murid terhadap guru adalah sebesar 16,00 yang berarti satu guru
menangani

16 murid. Kecamatan yang belum terdapat S L T P negeri adalah Kecamatan

Cireunghas, Kecamatan Sukabumi, dan Kecamatan Cicantayan.
Jumlah S L T A negeri dan swasta adalah sebesar 46 dengan siswa 13.502 dan guru
sebanyak 869 orang. Dengan demikian satu orang guru menangani 16 siswa. Sedangkan
jumlah S M K adalah 27 dengan siswa 9.012 orang dan j u m l a h guru sebanyak 652. Rasio

murid terhadap guru adalah 13,82 atau satu guru menangani 14 siswa. Jumlah Madrasah
Aliyah di Kabupaten Sukabumi adalah sebesar 49 buah dengan m u r i d 6.698 siswa dan
guru 860 orang.

56

Gambar 5. Fasilitas Pcndidikan

JN'.A -r
J

S;_; A fiogen dm Swasia. 46

I

MTs 147
I SLIP Swasia, 62

|si'.= ;J0.-y;nzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
6?.

J

MD, 1

i'3a

IM! 281
S D L B ' J . t •-.

I SO Swasia, 14
JSONtegen, 1154

i-A 105
200

5.

400

600

800

1000

1200

14Q0

1600

1800

Kesehatan
Dalam kurun waktu 2001-2003 fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukabumi tidak

mengalami perubahan.

Jumlah R u m a h Sakit 3 buah, Puskesmas

Induk 53 buah,

Puskesmas pembantu 94 buah dan Posyandu 2.552 buah. Tenaga Kesehatan yang
melayani masyarakat sebagian besar mengalami kemeningkatan, Dokter umum dari 60
orang pada tahun 2002 menjadi 66 orang pada lahun 2003, Dokter G i g i pada tahun
2003 sebanyak 33 orang mcningkat lahun 2002 yaitu sebanyak 28 orang. Jumlah tenaga
kesehatan dari A k a d e m i Kesehatan meningkat dari 52 menjadi 76 orang pada tahun
2003. Penurunan j u m l a h tenaga kesehatan terjadi pada Bidan dan perawat yaitu 264
orang pada lahun 2002 menjadi 234 orang pada tahun 2003 untuk bidan dan untuk
perawat dari 214 menjadi 182 orang pada lahun 2003.

57

B. H a s i l Penclitian
Pcngumpulan data ini diiaksanakan pada minggu ke I V bulan M e i sampai dengan
awal bulan Juli. Penelitian diiaksanakan
wawancara

tidak

terstruktur pada

dengan

menggunakan

data sekunder

dan

W a k i lzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Supervisor
Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukabumi.
Hasil penelitian ini akan menggambarkan uji univariat, bivariat, muUivariat, dan
analisis spasial dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel
kasus T B paru
independennya

B T A positif
meliputi

merupakan

ketinggian,

variabel

kelembaban

dependen.
udara,

suhu

Sedangkan

variabel
kepadatan

udara,

penduduk, keluarga miskin, tenaga medis terlatih, fasilitas kesehatan mikroskopis serta
fasilitas jalan di setiap kecamatan.
Secara

statistik

guna

mengetahui

variabel-variabel

penelitian

yang

diduga

bcrhubungan dengan j u m l a h kasus T B paru B T A positif, d i l a k u k a n analisis hubungan
antara variabel independen terhadap variabel dependen (uji bivariat). Untuk pengolahan
data numenk-numerik menggunakan uji korelasi dan data kategorik-numerik digunakan
Test dengan

kruskal-Wullis
variabel

yang

bcrhubungan

pertimbangan
tersebut

distribusinya tidak normal. Dari variabel-

kemudian

dilakukan

uji

muUivariat

untuk

mengetahui interaksi antar variabel tersebut dan variabel yang paling dominan.
Khusus variabel ketinggian dan fasilitas jalan hanya d i l a k u k a n analisis secara
spasial

saja,

karena

data yang

tersedia

hanya

berupa

peta.

Sedangkan

variabel

kelembaban dan suhu udara tidak dilakukan analisis secara spasial, karena data yang
tersedia

adalah

kecamatan.

data kelembaban

dan

suhu

udara

rata-rata

kabupaten

bukan

per

58

1.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Jumlah Kasus T B Paru B T A Positif
a.

Univariat
Jumlah kasus T B paru B T A positif tahun 2002 di Kabupaten Sukabumi didapat

Kecamatan C i c u r u g merupakan kecamatan yang jumlah kasusnya paling banyak (I 1,7%)
dibandingkan kasus T B paru B T A positif di kecamatan lain pada tahun yang sama. Pada
tahun 2003 untuk j u m l a h kasus T B paru B T A positif terbanyak terdapat pada Kecamatan
Cibadak (10,8%). Sedangkan pada tahun 2004 terdapat pada Kecamatan Pelabuhan Ratu
(8,1%), sepcrti pada tabcl berikut.
label 2. Jumlah Kasus T B Paru B T A Positif Menurut Kecamatan
di Kabupatcn Sukabumi Pada Tahun 2002-2004
No.

Kecamatan

Tahun 2002

%

Jumlah

Tahun 2003
Jumlah

%

Tahun 2004
Jumlah

%

1

Ciemas

7

1,2

12

2,2

1 I

1,2

2

Ciracap

1

0,2

26

4,7

4

0,4

Waluran

0

0

8

1.5

0

0

4

Suradc

21

3,6

18

3,3

18

2,0

5

Cibitung

0

0

3

0,6

4

0.4

6

Jampang kulon

2

0.4

15

2,8

19

2,1

7

K a l i Bunder

4

0.7

0

0

5

0,5

8

Tegal Bulet

J

0,5

2

0.4

7

0,8

9

Cidolog

5

0.9

1

O.I

1

0,1

10

Sagarabten

51

8,7

16

3,0

11

1,2

->

59

No.

Kecamatan

Tahun 2002

%

Jumlah

Tahun 2003

Tahun 2004

Jumlah

%

Jumlah

%

11

Cidadap

0

0

0

0

0

0

12

Curug Kembar

0

0

0

0

0

0

13

Pabuaran

0

0

16

3,0

6

0,7

14

Lengkong

0

0

5

0,9

9

1,0

15

Pelabuhan Ratu

14

2,4

10

K9

74-

8,1

16

Simpenan

7

1,2

12

2.2

39

4,3

17

Warungkiara

12

2,0

5

0,9

12

1,3

18

iBantargadung

0,5

14

2,6

19

Jampang Tengah

15

2,6

12

2,2

15

1,6

20

Purabaya

11

1,9

1

0,1

0

0

21

C i kembar

7

1,2

20

3,7

17

1,9

22

Nyalindung

27

4,6

15

2,8

22

2,4

23

Gcgerbitung

24

4,1

21

4

14

1,5

24

Sukaraja

66

11,3

34

6,3

42

4,6

25

Sukalarang

2

0,3

0

0

22

2,4

26

Cireunghas

-t

0,5

2

0.4

16

1,7

27

Kebonpedas

11

1.9

6

1,1

9

1,0

28

Sukabumi

41

7,0

16

3

23

2.5

29

Kadudampit

8

1,4

7

1.3

12

1,3

30

Cisaat

5,7

30

5,6

71

7,7

0,3

60

No.

K e c a ma (an

T a h u n 2003
2002
T a h u n 2004
T a h u nzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGF
Jumlah

Jumlah

%

Jumlah

%

8

T5

25

2,7

31

Gunung guruh

12

2,1

32

Cibadak

64

1 1,0

58

10,8

69

7,5

jj

Cicantayan

10

1,7

15

2,8

25

2,7

34

Caringin

0

0

3

0,6

1

0,1

35

Nagrak

21

3.6

20

3,7

30

3,3

36

Cicurug

68

11,7

30

5,6

52

37

Cidahu

17

2,9

19

3,5

34

3,7

38

Parakan Salak

0

0

0

0

12

1,3

39

Parung K u d a

2

0,3

32

6

57

6,2

40

Bajonggenteng

6

1,0

0

0

0

0

41

Kalapa Nunggal

4

0,7

8

1,5

34

3,7

42

Cikidang

0

0

0

0

9

1,0

43

Cisoiok

0

0

12

2,2

61

6,6

44

Cikakak

1

0,2

3

0,6

21

2,3

45

Kabandungan

0

0

3

0,6

2

0,2

Total

583

538

100

918

100

100

Sedangkan rata-rata distribusi jumlah kasus T B -paru B T A positif di Kabupaten
Sukabumi pada tahun 2002 adalah 12,96 kasus. Pada tahun 2003 sebanyak 11,96 kasus
dan tahun 2004 terdapat 20,4 kasus. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada label berikut ini.

61

Tabcl 3. Distribusi Statistik Jumlah Kasus T B Paru B T A Positif
Menurut Tahun di Kabupatcn Sukabumi Pada Tahun 2002-2004
Tahun

Mean

Median

SD

M i n - Max

95% C I

2002

12,96

6,00

18,32

0 -68

7,45 - 18,46

2003

11,96

10,00

11,87

0 -58

8,39 - 15,52

2004

20,40

14,00

20,58

0 - 74

14,22 - 26,58

Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 9 5 % diyakini bahwa ratarata distribusi j u m l a h kasus T B paru B T A positif di Kabupaten S u k a b u m i pada tahun
2002 antara 7,45 - 18,46 kasus. Pada tahun 2003 antara 8.39 - 15,52 kasus dan lahun
2004 antara 14,22 - 26,58 kasus.

b. A n a l i s i s S p a s i a l
Gambar 6 menunjukkan wilayah Administrasi Kabupaten Sukabumi yang terdiri
dari 45 kecamatan.

D a r i gambar 7 menunjukkanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
overlay dari un'layah Kabupaten

Sukabumi dengan distribusi j u m l a h kasus T B paru B T A positif

dimasing-masing

kecamatan. Distribusi j u m l a h kasus dilunjukkan dengan bulatan kecil (di) yang masingmasing clol mewakili satu kasus T B paru B T A positif (pada peta juga akan dilampilkan
jumlah dalam bentuk angka). Pada lahun 2002 lima besar kecamatan yang distribusi
kasus T B paru B T A positifnya terbanyak berada di Kecamatan C i c u r u g yang kemudian
diikuti dengan Kecamatan Sukaraja, Cibadak, Kecamatan Sagaranten, dan Sukabumi.

62

Pada tahun 2003 Nma l^esar kecamatan yang distribusi kasus T B paru B T A
positifnya tcrbanyak berada di Kecamatan Cibadak, Sukaraja, Parungkuda, Cisaat, dan
Cicurug. Pada kebma kecamatan tersebut terjadi pengurangan jumlah kasus T B paru
BTA positif Namun bila dilihat total seluruh kasus di Kabupaten Sukabumi dari tahun
2002 sampai 2003 mengalami sedikit pengurangan yaitu 0,2%.
Pada tahun 2004 j u m l a h kasus T B paru B T A positif dibandingkan j u m l a h kasus
TB paru B T A positii' tahun

2003 terjadi

peningkatan

sebesar

18,6%. L i m a besar

kecamatan yang distribusi kasus T B paru B T A positifnya terbanyak pada tahun 2004,
berada di Kecamatan Pelabuhan Ratu, Cisaat, Cibadak, C i s o i o k , dan Parungkuda.

65

2. Ketinggian
Gambar

8

menunjukkan

bahwa

Kabupaten

S u k a b u m i mempunyai

bentuk

topografl yang meh'puti permukaan bergelombang di daerah selatan dan bergunung di

dacrah bagian tengah dan utara. Gambar 9 merupakanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIH
overlay kasus dari ketinggian
wilayah terhadap jumlah kasus T B paru B T A positif. Pada tahun 2002-2004 distribusi
jumlah kasus T B paru B T A positif terbanyak pada w i l a y a h dengan ketinggian dari 2 0 1 700 m dp! dengan

sebaran

terbanyak

berada dibagian utara

wilayah Kabupaten

Sukabumi. Tetapi pada tahun 2004 terjadi peningkatan kasus di Kecamatan Pelabuhan
Ratu yang m c m i l i k i rata-rata ketinggian wilayah dari 0 - 2 0 0 m dpi.
Dengan demikian selama tiga tahunzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
|X)ia persebaran kasus T B paru B T A positif
di Kabupatcn Sukabum.i sempat menurun sedikit pada tahun 2003 dan selanjutnya
meningkat pada tahun 2004 pada wilayah dengan ketinggian dari 201-700 m dpi
tcrutama pada bagian utara wilayah Kecamatan Sukabumi.

J 06:30'

106M5"

107-00'

107'1S'BT

Gambar 6

ADMINISTRASI
KABUPATEN SUKABUMI

A

10

10

Administrasi




Batas Kabupaten



Batas Kecamatan

• i —

Pantai

INSET

106'15'

106*30'

106M5'

loy-oo'

107°15'

Sumber: 1 P«a Topografl siai« 1: 50000
2. Peta Rupa Bumi Bakosurtanal
3._PengolahBn Data

20 Km

joriL^n rv^3ua KtKKIil-AMATAN TAHUN 2002

JUMLAH KASUS PERKECEMATAN TAHUN 2003
106-15:

106"15'

106'30'

106"45'

107'00'

T07M5'

106'15'

)07-00:

106'30'

106-4 5'

107-00'

107-15'

JUMLAH KASUS PERKECAMATAN TAHUN 2004
J0611S

leOO^

106-45'

lOrOO'

107-1 S'_

JUMLAH K A S U S
PERKECAMATAN TB PARU BTA POSITIF
TAHUN 2002 - 2004
KABUPATEN SUKABUMI

Keterangan

:

Titik Kasus
1 TItIk Mewakili 1 Orang

Administrasi



••

Batas Kabupaten

-

Batas Kecamatan
Pantai

loe*

107-

ic«-

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcb

106*15'

' 106*30'

"l06-45'

lO/'CIO'

107'15'

Sumbw : I P«a Tocogrsfl Skal« i ; 50000
2. Peta Rupa Burnt B«k05unan»l
3, PeI^gola^an Deta _ .

106-15'

106*30'

106.'45'_

io7'oo:_

J.07'15',.BT

Gambar 8

WILAYAH KETINGGIAN

KABUPATEN SUKABUMI

A

10

10

20

Administrasi


Batas Kabupaten
•• Batas Kecamatan

_ i _

Pantai

Wilayah Ketinggian
p p l l 700 mdpl

INSET
jw

lor

lOe*

107*

iwi-s_

fc,

106'15'

106'30'

106-45'

107-00'

107-15'

Sumbcf : 1 Peta Topogmn Staia 1 : 50C«0
2. Peta Rupa Bum) Bakosurtanal

106*

Km

lllivmmWKE^^

DAN3UMLWICASUSTWIW2003zyxwvutsrqponmlkj
^^inQ:]^-

I

WILAYAH KETINGGIAN
DENGAN JUMLAH K A S U S TB PARU BTA POSITIF
TAHUN 2002 - 2004
KABUPATEN SUKABUMI

20

A
20

Gambar 9

40 K m

Keterangan :
Tltlk Kasus
1 Tltlk Mewakili 1 Orang

Administrasi

Wilayah Ketinggian

Batas Kabupaten
0 - 200 mdpl
"

Batas Kecamatan
Pantai

201 - 700 mdpl
>700 mdpl

Sumber .• 1 Peta Topoflran Skaia 1: 50000
2. Peta Rupa Bumi Bakosurtanal
3. Pengolat»n_D«ta

.1

67

68

3. Kclcmbal)an U d a r a
a.

llnivariat
Rata-rata distribusi tingkat kelembaban udara di Kabupaten S u k a b u mi pada

tahun 2002 adalah 87,25%. Pada tahun 2003 sebesar 88,83% dan tahun 2004 sebesar
89,92% sepcrti pada tabcl berikut i n i .

Tabcl 4. Distribusi Statistik Kelembaban Udara Menurut Taliun
di Kabupatcn Sukabumi Pada Tahun 2002-2004
Tahun

Mean

Median

SD

Min - Max

2002

87,25

88,50

3,86

79-91

84,25 - 84,79

2003

88,83

89,00

4,04

81 - 9 6

86,27-91,40

2004

89,92

90,50

2.64

84-93

88,24 - 9 1 , 6 0

95%zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQ
CI

Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 9 5 % diyakini bahwa ratarata distribusi kelembaban udara d i Kabupaten Sukabumi pada tahun 2002 antara 84,25 84,79%. Pada tahun 2003 antara 86,27 - 91,40% dan tahun 2004 antara 88,24 - 91,60%.

69

I).

Bivariat

Tabcl 5. Korelasi Kelembaban Udara dengan Jumlah Kasus T B Paru B T A Positif
di Kabupatcn Sukabumi Pada Tahun 2002-2004

Taliun

r

p-valuc

2002

-0,4 11

0,185

2003

0,109

0,735

2004

-0,114

0,725

Hasil analisis kekuatan hubungan antara kelembaban udara dengan jumlah kasus
TB paru B TA positif pada tahun 2002 dan 2004, menunjukkan tidak ada hubungan (r = 0,411 dan -0,114) dan berpola negatif artinya semakin tinggi kelembaban udara semakin
rendah jumlah kasus T B paru B T A p o s i t i f D e m i k i a n j u g a dengan tahun 2003 tidak ada
hubungan (r = 0,109) dengan pola positif yang artinya semakin tinggi kelembaban udara
semakin tinggi pula j u m l a h kasus T B paru B T A positif. Hasil uji statistik pada tahun
2002 - 2004, didapat tidak ada hubungan yang signifikan antara kelembaban udara
dengan jumlah kasus T B paru B T A positif (p>0,05).

4. Suhu U d a r a
a.

Univariat
Rata-rata distribusi suhu udara di Kabupaten Sukabumi pada lahun 2002 adalah

24,41" C . Pada tahun 2003 sebesar 2 3 , 9 9 ° C dan tahun 2004 sebesar 24,03" C seperti
pada label berikut i n i .

70

Tabcl 6. Distribusi Statistik Suhu Udara Menurut Tahun
di Kabupatcn Sukabumi Pada Tahun 2002-2004
Taliun

Mean

Median

SD

Min - Max

95% C I

2002

24,41

24,45

0,39

23,9- 25,2

24,16 - 24,65

2003

23,99

23,95

0,55

23,2 - 25,0

23,64 - 24,34

2004

24,03

24,15

0,39

23,1-24,6

23,78 - 24,27

I
j
i

Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 9 5 % diyakini

rata-rata

distribusi suhu udara di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2002 antara 24,16-24,65^ C .
Pada tahun 2003 antara 23,64-24,34"C dan tahun 2004 antara 23,78-24,27"C.

b.

Bivariat
Tabcl 7. Korelasi Suhu Udara dengan Jumlah Kasus T B Paru B T A Positif
di Kabupatcn Sukabumi Pada Tahun 2002-2004

Tahun

r

p-valuc

2002

0,627

0,029*

2003

0,397

0,201

2004

0,164

0,61 1

Keterangan; * mempunyai hubungan yang signifikan karena p-value < 0,05

71

Hasil analisis kekuatan hubungan antara suhu udara dengan j u m l a h kasus T B
paru B T A positif pada tahun 2002 sampai 2004 terjadi penurunan kekuatan hubungan.
Tahun 2002 menunjukkan adanya hubungan yang kuat (r = 0,627), tahun 2003 ada
hubungan yang sedang (r = 0,397) dan tahun 2004 tidak ada hubungan (r = 0,164).
Dengan pola dari ketiga tahun tersebut positif yang artinya semakin tinggi suhu udara
semakin tinggi pula j u m l a h kasus T B paru B T A positif Hasil uji statistik pada tahun
2002 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara suhu udara-dengan j u m l a h
kasus T B paru B T A positif (p = 0,029), sedangkan pada tahun 2003-2004, didapat tidak
ada hubungan yang signifikan antara suhu udara dengan j u m l a h kasus T B paru B T A
pos!tif{p>0,05).

5. Kepadatan
a.

llnivariat
Rata-rata distribusi kepadatan penduduk di Kabupaten Sukabumi pada tahun

2002 adalah 870,49 K m ' per j i w a . Pada tahun 2003 sebanyak 889,96 K m ^ per j i w a dan
tahun 2004 sebanyak 903,23 K m ^ per j i w a , seperti pada tabel berikut i n i .
l a b e l 8. D i s t r i b u s i S t a t i s t i k K c p a d a t a n P e n d u d u k d i K a b u p a t c n S u k a b u m i
Pada Tahun 2002-2004
Tahun

Mean

Median

SD

M i n - Max

95% C I

2002

870,49

534,50

805,65

155,70 - 3829,37

628,45 - 1112,54

2003

889,96

533,08

892,47

157,05 - 5006,06

621,831 - 158,08

2004

903,23

554,33

881,13

157,68 - 4 9 0 0 , 0 9

638,51 - 1167,95

73

Jumlah

Persen

- < 290

9

20

- 29 i - 662

16

35,6

- 663 - 1456

9

20

- > 1456

11

24,4

45

100

Tahun

Range
(Km^ per jiwa)

2004

Total

Dari distribusi dialas terlihat bahwa pada lahun 2002 sampai 2004 kepadatan
pcnduduk terbesar pada range 291-662 ICm^ per j i w a . Sedangkan kcpadatan penduduk
terkecil pada tahun 2002-2004 berada pada range 663 - 1456 K m ^ per j i w a . Untuk tahun
2004 dijumpai juga kepadatan penduduk terkecil pada range < 290 K m ~ per jivva.

b. B i v a r i a t
Tabcl 10. Kruskal-Wallis Kcpadatan Pcnduduk dengan Jumlah
Kasus T B Paru B T A Positif di Kabupatcn Sukabumi
Pada Tahun 2002-2004
Mean

p-valuc

- 1456

31,92

Tahun

Range
(Km^ per jiwa)

2002

74

Range

Tahun

Mean

p-valuc

- 1456

30,95

- 1456

32,91

(Km^ per jiwa)
2003

2004

0,002*

]
i

Keterangan: * mempunyai hubungan yang signifikan karena p-value < 0,05

Hasil analisis hubungan antara kepadatan penduduk dengan jumlah kasus T B
paru B T A positif dipcroleh bahwa rata-rata kepadatan pcnduduk terbesar pada range >
1456 K m ' per j i w a . Hasil uji statistik dipcroleh ada hubungan yang signifikan antara
kepadatan penduduk dengan j u m l a h kasus T B paru B T A positif pada tahun 2002 dan
2004 (pv = 0,009 dan 0,002).

c. A n a l i s i s S p a s i a l
Gambar

10 merupakanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
overlay kepadatan pcnduduk yang berbeda terhadap

jumlah kasus T B paru B T A positif. Pada tahun 2002 j u m l a h kasus T B paru B T A positif
terbanyak berada pada wilayah kecamatan dengan kepadatan penduduk > 1456 K m * per

75

jiwa yaitu Kecamatan Cicurug. Pada tahun 2003 j u m l a h kasus T B paru B T A positif
tcrbanyak berada pada wilayah kecamatan dengan kepadatan penduduk > 1456 K m ' per
jiwa yaitu Kecamatan Cibadak. Sedangkan pada tahun 2004 j u m l a h kasus T B paru B T A
positif tcrbanyak pada kecainatan dengan kcpadatan penduduk dari 663 - 1456 K m " per
jiwa yaitu Kecamatan Pelabuhan Ratu. Sclain itu yang termasuk lima besar kecamatan
yang jumlah kasus T B paru B T A positif banyak berada pada wilayah kecamatan dengan
kepadatan pcnduduk > 1456 K m " per j i w a , yaitu Kecamatan Cisaat, Cibadak, Parung
kuda, Cicurug, dan Sukaraja. Dengan demikian, pola persebaran kasus T B paru B T A
positif selama tiga tahun di Kabupaten Sukabumi berada
penduduknya terpadat.

pada kecamatan yang

KEPADATAN PENDUDUK DAN JUMLAH KASUS TAHUN 2002
_i os!.i 5:

106:30'

^
1 oe; 4 5

106"15'

106'30'

106*4V

! 0 7; ooi

107-00'

KEPADATAN PENDUDUK DAN JUMLAH KASUS TAHUN 2003
i o 7;j 5\

"

106-15'

J!.06'30'

^ 107M5'

107'00^.

106'45'

KEPADATAN PENDUDUK DAN JUMLAH KASUS TAHUN 2004
locMS'

io«;30'_

j06;_45:

l o ? ^

.

i07;i5'

Gambar 10
KEPADATAN PENDUDUK
|
DENGAN JUMLAH K A S U S TB PARU BTA POSITIF |
TAHUN 2002 - 2004zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONM
I
KABUPATEN SUKABUMI

A

i
20

40 Km

20

Keterangan :
INSET

Titik Kasus
1 Tltlk Mewakili 1 Orang

Administrasi
Batas Kabupaten
^ »

"

Batas Kecamatan



Pantai

Kepadatan Penduduk
< 290
290 - 652
663 - 1455

106-

106"15'

'

106-30-

'

106-45'

1 0 7 ' 0 0 ' 1 0 7 - 1 5 '

107'

Somber: 1 Peta Topografl Skaia 1: 50000
2. Peta Rupa Burn! Bakosurtanal
3, Pengolahao Data

106"

76

77

6. K e l u a r g azyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Miskin (Gakin)
a.

llnivariat
Rata-rata distribusi keluarga miskin di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2002

adalah 3490,96 G a k i n . Pada tahun 2003 sebanyak 4141,29 G a k i n dan tahun 2004
sebanyak 4 150,42 G a k i n , seperti pada tabel berikut i n i .

Tabel 11. Distribusi Statistik Keluarga Miskin di Kabupatcn Sukabumi
Pada Tahun 2002-2004
Tahun

Mean

Median

SD

Min - Max

95% CI

2002

3490,96

3283,00

1429,42

1 172 - 6 9 7 1

3061,51 - 3920,40

2003

4141,29

3617,00

2029,93

1470 - 10581

3531,43 -4751,15

2004

4150,42

3714,00

2158,64

1554 - 11553

3501,89 -4798,95

Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 9 5 % diyakini rata-rata
distribusi keluarga m i s k i n di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2002 antara 3061,51 3920,40 G a k i n . Pada taliun 2003 antara 3531,43 - 4751,15 G a k i n dan tahun 2004
terdapat 3501,89 - 4798,95 G a k i n .
Untuk

keperluan

analisis

lebih

lanjut

variabel

keluarga

miskin dilakukan

pengkategorian bcrdasarkanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
natural break (program G I S ) yang dapat dilihat pada tabcl
berikut.

78

Tabcl 12. Distribusi Keluarga Miskin Menurut Range di Kabupatcn Sukabumi
Pada Tahun 2002-2004
Tahun
2002

2003

2004

Jumlali

Persen

- < 2362

12

26,6

- 2363 - 3658

17

37,8

- 3659 - 4 9 7 3

8

17,8

- >4973

8

17,8

Total

45

100

- < 2362

7

15,6

- 2363 - 3658

16

35,6

- 3659 - 4973

11

24,4

- >4973

11

24,4

Total

45

100

- < 2362

8

17,8

- 2363 - 3658

13

28,8

- 3659 - 4 9 7 3

16

35,6

- >4973

8

17,8

Total

45

100

Range (Gakin)

Dari distribusi diatas terlihat bahwa pada tahun 2002 dan 2003 distribusi Gakin
terbesar pada range 2363-3658 G a k i n , tahun 2004 berada pada range 3659 - 4973 Gakin.
Sedangkan distribusi G a k i n terkecil pada tahun 2002 berada pada range 3659 - 4973

79

Gakin dan range > 4973 gakin, untuk tahun 2003 berada pada range < 2362 Gakin, dan
pada tahun 2004 berada pada range < 2362 gakin dan range > 4973 G a k i n .

b.

Bivariat
Tabel 13. Kruskal-Wallis Keluarga Miskin dengan Jumlah
Kasus T B Paru B T A Positif di Kabupatcn Sukabumi
Pada Tahun 2002-2004

Taliun
2002

2003

2004

Mean

p-valuc

- < 2362

19,25

0,128

- 2363 - 3658

19,82

- 3659 - 4 9 7 3

30,06

- >4973

28,31

- < 2362

14,36

- 2363 - 3658

20,88

- 3659 - 4 9 7 3

21,45

- > 4973

33,14

- < 2362

11.19

- 2363 - 3 6 5 8

24.92

- 3659 - 4 9 7 3

22.34

- >4973

33.00

Range (Gakin)

0,017*

0,010*

Keterangan; * mempunyai hubungan yang signifikan karena p-value < 0,05

80

Hasil analisis hubungan antara keluarga miskin dengan jumlah kasus T B paru
B T A positif diperoleh bahwa rata-rata keluarga miskin terbesar pada range > 4973
Gakin Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan yang signifikan antara keluarga miskin
dengan j u m l a h kasus T B paru B T A positif pada tahun 2003 dan 2004 (pv = 0,017 dan
0,010).

c. Analisis Spasial
Gambar 11 merupakanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
overlay jumlah G a k i n yang berbeda terhadap jumlah
kasus T B paru B T A positif

Pada tahun 2002 jumlah kasus ' I B paru B T A positif

terbanyak berada pada wilayah dengan j u m l a h Gakin > 4973 Gakin yaitu Kecamatan
Cicurug disusul wilayah dengan j u m l a h G a k i n 3659-4973 Gakin yaitu Kecamatan
Sukaraja. Pada tahun 2003 j u m l a h kasus T B paru B l ' A positif terbanyak berada pada
wilayah dengan j u m l a h G a k i n > 4973 G a k i n yaitu Kecamatan Cibadak.
Sedangkan pada tahun 2004 j u m l a h kasus T B paru B T A positif terbanyak bcrada
pada wilayah dengan j u m l a h G a k i n > 4973 G a k i n yaitu Kecainatan Pelabuhan Ratu.
Walaupun j u m l a h kasus T B paru B T A positif terbanyak dari tahun 2002-2004 bcrada
pada kecamatan yang berbeda, namun tetap berada pada wilayah dengan jumlah Gakin
terbanyak.

^ f J l M A H K a U A R G A MISKIN DANJUMIAH KASUS TAHUN 2003
J_06M51_

106'30'

JI07'00:_

J07*15:_

106-45'

107-15'

Gambar 11

JUMLAH KELUARGA MISKIN
DENGAN JUMLAH K A S U S T B PARU BTA POSITIF
TAHUN 2002 - 2004
KABUPATEN SUKABUMI
20

A

20

40 Kmi

Keterangan ;
Tltlk Kasus


1 Tltlk Mewakili 1 Orang

Administrasi

"

Jumlah Keluarga Miskin

Batas Kabupaten

< 2362

Batas Kecamatan

2363 - 3658
3659 - 4973

Pantai

Sumber: 1 Peta Topogran Stela 1 : 50000
2. Peta Rupa Bumi Bakosurtanal
3. Pengolahan Data

81

82

7.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Pctugas medis
a.

Univariat
Rata-rata distribusi petugas medis terlatih di Kabupaten Sukabumi pada tahun

2002 adalah 1,11. Pada tahun 2003 sebesar 1,31 dan tahun 2004 sebesar 2,62 seperti
pada tabel berikut ini.
Tabcl 14. Distribusi Statistik Pctugas Medis Tcriatih
di Kabupatcn Sukabumi Pada Tahun 2002-2004
Tahun

Mean

Median

SD

iVlin - Max

95% CI

2002

1,1 1

0,00

1,40

0-3

0,69-1,53

2003

1,31

1,00

1,40

0-4

0,89-1,73

2004

2,62

3,00

1,25

1-6

2,25-3,06

Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 9 5 % diyakini bahwa ratarata distribusi petugas medis terlatih di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2002 antara
0,69-1,53. Pada tahun 2003 antara 0,89-1,73 dan tahun 2004 antara 2,25-3,06.

b. Bivariat
Tabel 15. Korelasi Pctugas medis Tcriatih dengan Penemuan jumlah kasus T B
paru B T A positif di Kabupatcn Sukabumi Pada Tahun 2002-2004
Tahun

r

p-valuc

2002

0,229

0,131

2003

0,220

0,146

2004

0,628

0,000*

Keterangan; * mempunyai hubungan yang signifikan karena p-value < 0,05

Hasil analisis kekuatan hubungan antara petugas medis terlatih dengan penemuan
mlah kasus T B paru B T A positif dari tahun 2002 dan 2003, menunjukkan tidak ada
jbungan (r = 0,229 dan 0,220). Sedangkan

pada tahun 2004 menunjukkan

ada

jbungan yang kuat (r = 0,628). Adapun pola hubungan pada tahun 2002-2004 samaima berpola positif artinya semakin banyak petugas medis terlatih semakin banyak pula
2nemuan j u m l a h kasus T B paru B T A positif Hasil uji statistik pada tahun 2002 dan
003, didapat tidak ada hubungan yang signifikan antara petugas medis terlatih dengan
enemuan j u m l a h kasus T B paru B T A positif (p >0,05). N a m u n pada tahun 2004 didapat
da hubungan yang signifikan antara pctugas medis terlatih dengan penemuan jumlah
asus T B paru B T A positif (p = 0,000).

c.

A n a l i s i s Spasial

Gambar 12 merupakanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
overlay petugas medis terlatih yang berbeda terhadap
leneinuan j u m l a h kasus T B paru B T A positif Pada tahun 2002 rata-rata penemuan
umlah kasus T B paru B T A positif terbanyak berada pada wilayah kecamatan yang
ncmiliki pctugas medis terlatih berkisar dari j-A

orang. Pada tahun 2003 penemuan

umlah kasus T B paru B ' f A positif terbanyak ditcmukan pada kecamatan Kecamatan
ribadak

yang m c m i l i k i

pctugas

medis terlatih berkisar dari 3—4 orang.

Disusul

valuc < 0,25

93

Dari

tabcl diatas

didapat

scrmia variabel p-valuc < 0,25 uiUuk

kemudian

diikutkan kedalam model i uji regresi logistik ganda. Sebclumnya semua variabel yang
terdiri dari lebih dari dua kategori dibuat dichotomi mclalui pemlx^ntukan beberapa
variabel bonckazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
{dummy variables) schingga masing-masing menjadi dua kategori.
Variabel yang mengalami dichotomi yaitu variabel kepadatan

[x;nduduk, keluarga

miskin, dan pctugas medis terlatih.

b.

Penibuatan model faktor pcnentu
Hasil analisis model pertama didapat semua variabel pada tahun 2002 dan 2004

masuk dalain model faktor pcncntu, kccuali tahun 2003 karena hanya ada dua variabel
maka langsung masuk ke uji interaksi. Sepcrti pada tabcl berikut.

l a b e l 19. Ilasil Analisis MuUivariat Regresi dengan Semua Kandidat
Pada l a h u n 2002 dan 2004

Taliun

2002

Variabel

p-wald

-

Suhu udara

0,008*

-

Kcpadatan pcnduduk {1)

0,020*

-

Kepadatan pcnduduk (2)

2,599

-

Kepadatan penduduk (3)

0,012*

-

Fasilitas kesehatan mikroskopis

3,084

94

V a riabcl

T n h u 11
2004

p-wald

-

Kepadatan penduduk (1)

0,019*

-

Kcpadatan penduduk (2)

0,023*

-

Kcpadatan pcnduduk (3)

0,223

-

Keluarga miskin (1)

0,002*

-

Keluarga miskin (2)

0,006*

-

Keluarga miskin (3)

0,017*

-

Petugas medis terlatih (1)

0,003*

-

Petugas medis terlatih (2)

0,257

-

Petugas medis terlatih (3)

0,009*

-

I-'asilitas kesehatan mikroskopis

0,021*

Keterangan: * mempunyai nilai p-value < 0,05

Dari hasil tcrlihat bahwa tahun 2002 secara signifikan P-wald yang p-value-nya <
0,05

adalah

variabel suhu

udara

dan

kepadatan

penduduk,

maka proses

model

selanjutnya variabel fasilitas kesehatan mikroskopis tidak diikutkan. Sedangkan tahun
2004 didapat mayoritas secara signifikan P-wald yang p-value-nya < 0,05. Namun pada
variabel kepadatan pcnduduk dengan kategori kepadatan penduduk (3) yaitu kepadatan
dengan range