BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data - RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMULATED ANNEALING (STUDI KASUS PT. BELLA AGUNG CITRA MANDIRI SIDOARJO) Repository - UNAIR REPOSITORY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

  Pengumpulan data dan informasi dilakukan di PT. Bella Agung Citra Mandiri Kota Sidoarjo. Metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi lapangan.

  4.1.1 Studi Kepustakaan

  Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan studi kepustakaan untuk mengetahui dan memahami metode simulated annealing yang digunakan untuk permasalahan penjadwalan produksi. Hasil dari studi kepustakaan adalah mendapatkan informasi mengenai langkah-langkah perhitungan menggunakan metode simulated annealing dan data-data yang dibutuhkan dalam melakukan penjadwalan produksi menggunakan metode

  simulated annealing pada PT. Bella Agung Citra Mandiri.

  4.1.2 Studi Lapangan

  Tahap selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi lapangan. Studi lapangan dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

  1. Wawancara Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti mendapatkan beberapa informasi, diantaranya :

  40 a. Data umum perusahaan Data dan informasi yang didapat mengenai data umum perusahaan diantaranya data mengenai sejarah berdirinya perusahaan dan struktur organisasi yang telah dipaparkan pada bab tinjauan pustaka dan informasi mengenai tugas pada departemen produksi. Salah satu tugas yang terdapat pada departemen produksi yaitu mengatur jalannya proses produksi pada lantai produksi.

  b. Penjadwalan produksi Informasi yang didapat mengenai penjadwalan produksi adalah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kasur dan alur proses produksi pembuatan kasur. Dalam membuat kasur, terdapat beberapa bahan baku yang digunakan, diantaranya : Per, kawat (untuk mengkaitkan per satu dengan yang lainnya), z-guard (untuk menopang sudut-sudut kerangka kasur), cotton sheet (kain peredam per), non woven, Besi kotak (untuk memperkuat kerangka kasur), Busa, Kain Quilting (Perusahaan memproduksi kain quilting / kain bermotif sendiri pada stasiun kerja quilting, akan tetapi kain quilting pada perusahaan ini digunakan sebagai persediaan bahan baku), Benang, List, Label dan Fentilasi.

  Proses produksi dalam pembuatan kasur melalui beberapa stasiun kerja, yaitu :

  1. Ram per Proses perakitan per menjadi kerangka kasur menggunakan automatic spring assembling machine .

  2. Klem per Proses perekatan besi kotak untuk memperkuat kerangka kasur menggunakan Gun Cl 73 dan Gun Cl 75, dan menambahkan Z- Guard dan Busa pada setiap sudut kerangka kasur.

  3. Tembak kasur Proses perekatan busa dan cotton sheet menggunakan Gun HR 22 dan Gun Hog Ring

  4. Jahit kasur Proses pemotongan kain, penjahitan kain quilting, dan penjahitan lis pinggiran kasur menggunakan corner machine.

5. Packing

  Proses pemberian label, fentilasi, dan pembungkusan kasur dengan plastik mika menggunakan roll tape.

  2. Pengukuran waktu menggunakan stopwatch Dari hasil pengukuran menggunakan stopwatch didapatkan data waktu proses pada masing-masing job di setiap stasiun kerja.

4.2 Pengolahan Data

  Data dan informasi yang telah didapat akan dilakukan analisa agar dapat menentukan desain sistem pendukung penjadwalan produksi PT. Bella Agung Citra Mandiri. Identifikasi permasalahan pada penjadwalan produksi kasur pada PT. Bella Agung Citra Mandiri, diantaranya :

  a. Penjadwalan produksi yang digunakan adalah hybrid flowshop. Pada penjadwalan produksi hybrid flowshop merupakan penjadwalan yang digunakan untuk mesin sejenis yang memiliki jumlah lebih dari 1. Aturan- aturan yang digunakan pada proses produksi pembuatan kasur, diantaranya:

  1. Setiap barang memiliki waktu yang tersimpan pada data waktu yang telah dikelompokkan pada setiap job.

  2. Pada stasiun kerja ram per terdapat waktu setup, ketika terjadi pergantian ukuran pada tiap mesin.

  3. Waktu setup pada stasiun kerja ram per sebesar 0,5 jam (1800 detik).

  4. Pada stasiun kerja ram per dikelompokkan berdasarkan jenis, warna, dan ukuran barang yang sama yang disebut sebagai job untuk mengurangi waktu setup mesin.

  5. Setiap barang dapat mulai di proses pada suatu stasiun kerja setelah barang tersebut selesai diproses pada stasiun kerja sebelumnya.

  6. Setiap barang akan diproses oleh 1 mesin pada setiap stasiun kerja.

  7. Setiap mesin hanya dapat memproses 1 barang pada 1 waktu.

  8. Setiap barang akan melakukan antrian untuk diproses pada stasiun kerja selanjutnya.

  9. Adanya waktu mulai yaitu suatu keadaan ketika mesin dalam keadaan siap untuk mengerjakan barang yang terdapat pada data permintaan tanggal ke-n.

  10. Terdapat waktu selesai yaitu suatu keadaan ketika mesin selesai mengerjakan barang yang terdapat pada data permintaan tanggal ke-n.

  11. Tanggal aktif kerja di inputkan oleh pengguna, dengan permisalan hari aktif kerja ke-n.

  12. Waktu produksi dilakukan 8 jam per hari (28800 detik).

  13. Data permintaan yang pertama tanggal 1 dapat dimulai pada hari aktif kerja ke-1 yaitu tanggal 2 dengan waktu mulai 0.

  14. Data permintaan kedua tanggal 2 dapat dimulai pada hari aktif kerja ke- 2 yaitu tanggal 3 dengan catatan mesin pada suatu stasiun kerja selesai mengerjakan permintaan pada tanggal 1, dan seterusnya.

  b. Fungsi objektif pada penjadwalan produksi adalah untuk meminimalkan

  makespan (waktu penyelesaian total). Nilai makespan didapatkan dari nilai maksimal yang terdapat pada stasiun kerja Packing.

4.3 Penerapan Metode Pengukuran Waktu pada Kasus Penjadwalan Produksi

  Tahap-tahap yang digunakan pada metode pengukuran waktu adalah :

  1. Pengukuran waktu pada setiap job menggunakan stopwatch dilakukan sebanyak 8 kali. Tabel hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch dapat dilihat pada lampiran 5. Parameter yang digunakan dalam pengukuran waktu kerja, yaitu : a. Tingkat kepercayaan (k) sebesar 95% = 2

  b. Tingkat ketelitian (s) sebesar 5% = 0,05

  c. Banyaknya data (N) = 8 d.

  Banyaknya sub grup (K) = 1 + 3,3 log N = 3,980197 ≈ 4

  e. Banyaknya data tiap sub grup (n) = = 2

  2. Dilakukan uji keseragaman data Data hasil pengukuran waktu, kemudian dilakukan uji keseragaman data untuk mengetahui data yang telah diambil sudah seragam atau belum.Hasil uji keseragaman data dapat dilihat pada lampiran 6. Contoh perhitungan uji keseragaman data pada stasiun kerja ram per ukuran 90x200 terdapat 8 data pengamatan, yaitu : 177, 167, 155, 184, 155, 171, 175, 176. Banyaknya subgroup (K) = 1 + (3,3 x logN) = 1 + (3,3 x log(8)) = 3,98 ≈ 4

  8 Banyaknya data tiap sub grup (n) = = = 2

  4 177 +167

  = 172 =

  1

  2 155 +184

  = 169,5 =

  2

  2 155 +171

  = 163 =

  3

  2 175 +176

  = 175,5 =

  4

  2 172 +169 ,5+163 +175 ,5 =1

  = = 170 =

  4 2

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  2 =

  177 +167 +155 +184 +155 +171 +175 +176 = 231266

  =1

  2

  2

  ( ) = (177+167+155+184+155+171+175+176) = 1829600

  =1 2 2 − =1 =1

  4(231266 )−1829600

  = = = 9,785192895

  8 BKA = = 170 + (3 x 9,785192895) = 189,5703858

  • 3 BKB = = 170 - (3 x 9,785192895) = 150,4296142
    • 3 Dari hasil perhitungan uji keseragaman data, maka data pengukuran waktu seragam karena termasuk dalam rentang nilai BKA dan BKB.

  3. Dilakukan uji kecukupan data Selanjutnya dilakukan uji kecukupan data pada data pengukuran waktu untuk mengetahui data yang telah diambil sudah cukup atau belum.Hasil uji kecukupan data dapat dilihat pada lampiran 7. Contoh perhitungan uji kecukupan data pada stasiun kerja ram per ukuran 90x200 :

  = 177+167+155+184+155+171+175+176 = 1360

  =1

  2 2 2 2

  2 ) ) ( −(

  

=1 =1 (8(231266 )−1829600 )

0,05

  = = 5,301038062 N’ =

  1360 =1

  Dari hasil perhitungan uji kecukupan data, maka data yang telah diambil sudah cukup karena N’<N.

  4. Menentukan waktu normal Perhitungan waktu normal dilakukan untuk menormalkan waktu yang diperoleh dengan faktor penyesuaian. Faktor penyesuaian dilihat dari 4 faktor yaitu ketrampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Masing-masing faktor penyesuaian dinilai berdasarkan kondisi nyata di pabrik menggunakan tabel penyesuaian Westinghouse system yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Faktor penyesuaian (Rating factor) yang telah diteliti dapat dilihat pada lampiran

  3.Hasil perhitungan waktu normal dapat dilihat pada lampiran 8. Contoh perhitungan waktu normal pada stasiun kerja ram per ukuran 90x200 : Pi = Rating factor = 0,06+0,08+0+0= 0,14 P = 1 + Pi = 1,14 Waktu Normal = Waktu rata-rata x (1+ Rating factor) = 170 x (1,14) = 193,8

  5. Menentukan waktu standar Adanya kelonggaran waktu (Allowance) yang diberikan kepada operator menggunakan tabel 2.2. Faktor kelonggaran dapat dilihat pada Lampiran 4, dan tabel waktu standar dapat dilihat pada lampiran 8. Contoh perhitungan waktu standar pada stasiun kerja ram per ukuran 90x200 :

  Allowance = 6+1+3+6+5+3+4+2,5 = 30,5

  Waktu Standar = Waktu Normal x (100 / (100 - Allowance)) = 193,8 x (100/(100-30,5)) = 278,8489209

4.4 Penerapan Metode Simulated annealing pada Kasus Penjadwalan Produksi

  Dalam melakukan penjadwalan produksi kasur, dibutuhkan data masukan diantaranya : data barang, data permintaan dan data waktu standar yang didapatkan dari perhitungan menggunakan metode pengukuran waktu kerja. kemudian data yang ada akan diproses menggunakan metode simulated

  annealing . Output yang dihasilkan berupa urutan job dan nilai makespan.Job yang

  dimaksudkan adalah pengelompokan kasur yang memiliki ukuran, jenis dan warna yang sama. Untuk data produk kasur dapat dilihat pada lampiran 9, Jumlah produk kasur = 39 x (jumlah ukuran) = 39 x 7 = 273 produk.

  Inputan yang dibutuhkan untuk melakukan penjadwalan produksi adalah adanya data permintaan barang. Berdasarkan lampiran 12, data permintaan tanggal 1 april 2015 terdapat 30 jobdan data permintaan tanggal 2 april 2015 terdapat 36 job. Untuk mempermudah dalam perhitungan manual diambil 5 job pada data permintaan barang 1 april 2015 yang dapat dilihat pada tabel 4.1. dan5 pada data permintaan barang tanggal 2 April 2015 dapat dilihat pada pada

  job tabel 4.2.

Tabel 4.1 Permintaan barang tanggal 1 April 2015

  Job Jenis Ukuran Warna Jumlah Job

  1 Kasur 160X200 Apricot

  3 Job

  2 Kasur 160X200 Cream

  2

  3 Kasur 160X200 Coklat aster

  2 Job

  Job

  4 Kasur 160X200 Coklat

  2 Job

  5 Kasur 140X200 Merah tua

  1 Tabel 4.2 Permintaan barang tanggal 2 April 2015

  Job Jenis Ukuran Warna Jumlah Job

  1 Kasur 120X200 Merah tua

  3 Job

  2 Kasur 120X200 Coklat

  2 Job

  3 Kasur 160x200 Cream

  1 Job

  4 Kasur 160X200 Coklat aster

  3 Job

  5 Kasur 160X200 Merah tua

  5 Mengambil data waktu standar untuk setiap stasiun kerja yang ada pada lampiran 8 yang sesuai dengan jenis dan ukuran pada setiap job. Data waktu untuk data permintaan tanggal 1 April 2015 dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Data Waktu untuk data Permintaan Tanggal 1 April 2015

  Stasiun Kerja / stage

  Job Stage

  1 Stage

  2 Stage

  3 Stage

  4 Stage

  5 Ram Per Klem Per Tembak Kasur Jahit Kasur Packing

  Job

  1 522 328 570 640 103

  Job

  2 522 328 570 640 103

  Job

  3 522 328 570 640 103 4 522 328 570 640 103

  Job Job

  5 453 312 551 614 103 Tabel hari aktif kerja digunakan untuk mengetahui tanggal aktif kerja yang dilakukan oleh perusahaan, karena produksi dapat dilakukan pada hari aktif kerja perusahaan. Kemudian setiap hari aktif kerja memiliki rentang waktu yang telah ditentukan. Dalam 1 hari aktif kerja memiliki waktu selama 8 jam (28800 detik).

  Untuk mempermudah perhitungan manual dimisalkan dalam 1 hari aktif kerja selama 1 jam (3600 detik) dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hari Aktif Kerja

  Waktu Hari Aktif Kerja Tanggal Rentang

  (detik) hari ke 1 3600

  2 April 2015 3600 hari ke 2 7200

  3 April 2015 3600 7200 hari ke 3 10800

  4 April 2015 7200 10800 . . . . . . . . . . . . . . . hari ke n waktu n tanggal n n n

  Berikut langkah-langkah perhitungan menggunakan metode simulated

  annealing :

  1. Menentukan parameter dan solusi awal Inisialisasi parameter awal terdiri dari T , c, n dan T f . Nilai c dapat diberikan nilai antara 0

  • – 1, akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang optimal digunakan c antara 0,4 dan 0,6. Kemudian untuk nilai n dapat digunakan antara 50 dan 100. Selanjutnya nilai Tf menggunakan suhu yang paling kecil yaitu 0,0000001 Dalam menentukan nilai T dibangkitkan 4 nilai secara acak, diantaranya : 1. 4-2-1-3-5 menghasilkan nilai makespan 6854 2. 5-1-2-3-4 menghasilkan nilai makespan 6830 3. 4-1-3-5-2 menghasilkan nilai makespan 6854 4. 2-5-4-3-1 menghasilkan nilai makespan 6830

  6854 + 6830 +6854 +6830 27368

  Nilai rata-rata makespan dari 4 solusi = = = 6842,

  4

  4

  nilai temperatur awal (T ) yang dihasilkan adalah 6842. Pada contoh perhitungan ini digunakan reduction factor (c) = 0.5, jumlah iterasi (n) = 1 dan temperatur akhir (T f ) = 3500. Parameter ini digunakan pada contoh agar mempermudah perhitungan manual sistem.

  Membangkitkan solusi awal yaitu urutan job 1-2-3-4-5. Data permintaan tanggal 1 April 2015 digunakan sebagai data awal permintaan, sehingga produksi dimulai pada tanggal 2 April 2015. Oleh karena itu, waktu mulai setiap mesin pada stasiun kerja dimulai 0 yaitu hari aktif kerja ke-1.

  Perhitungan waktu pengerjaan barang pada setiap stasiun kerja menggunakan aturan-aturan yang digunakan pada proses produksi pembuatan kasur yang telah dijelaskan pada titik 4.2 pengolahan data, hingga didapatkan nilai

  makespan . Langkah perhitungan sebagai berikut :

  Pada stasiun kerja 1 terdapat 3 mesin dan terdapat waktu setup. Ketika jumlah

  job

  ≤ jumlah mesin pada stasiun kerja 1, maka waktu setup digunakan. Akan tetapi jika jumlah job > jumlah mesin pada stasiun kerja 1, maka waktu setup hanya akan digunakan ketika terdapat pergantian ukuran untuk mesin yang sama pada stasiun kerja 1. Berdasarkan urutan job 1-2-3-4-5, maka yang pertama diproses adalah job 1 yang memiliki jumlah barang sebanyak 3. Job 1 dikerjakan pada mesin 1.

  

Job 1 barang ke 1 = waktu setup + waktu mulai + data waktu job 1

  = 1800 + 0 + 522 = 2322

  Job 1 barang ke 2 = job 1 barang ke 1 + data waktu job 1

  = 2322 + 522 = 2844

  Job 1 barang ke 3 = job 1 barang ke 2 + data waktu job 1

  = 2844 + 522 = 3366

  Selanjutnya proses kedua pada stasiun kerja 1 adalah job 2 yang memiliki jumlah barang sebanyak 2, job 2 dikerjakan pada mesin 2.

  

Job 2 barang ke 1 = waktu setup + waktu mulai + data waktu job 2

  = 1800 + 0 + 522 = 2322

  Job 2 barang ke 2 = job 2 barang ke 1 + data waktu job 2

  = 2322 + 522 = 2844

  Selanjutnya proses ketiga pada stasiun kerja 1 adalah job 3 yang memiliki jumlah barang sebanyak 2, job 3 dikerjakan pada mesin 3.

  

Job 3 barang ke 1 = waktu setup + waktu mulai + data waktu job 3

  = 1800 + 0 + 522 = 2322

  Job 3 barang ke 2 = job 3 barang ke 1 + data waktu job 3

  = 2322 + 522 = 2844 Selanjutnya proses keempat pada stasiun kerja 1 adalah job 4 yang memiliki jumlah barang sebanyak 2. Job 4 diletakkan pada mesin ke 2 karena pada mesin 2 memiliki waktu penyelesaian terkecil yaitu 2844.

  

Job 4 barang ke 1 = waktu penyelesaian terkecil + data waktu job 4

  = 2844 + 522 = 3366 4 barang ke 2 = job 4 barang ke 1 + data waktu job 4

  Job

  = 3366 + 522 = 3888

  Selanjutnya proses kelima pada stasiun kerja 1 adalah job 5 yang memiliki jumlah barang sebanyak 1. Job 5 diletakkan pada mesin ke 3 karena pada mesin 3 memiliki waktu penyelesaian terkecil yaitu 2844.

  Job 5 barang ke 1 = waktu setup + waktu penyelesaian terkecil + data waktu job

  5 = 1800 + 2844 + 453 = 5097

  Waktu selesai mesin 1 pada stasiun kerja 1 = 3366 Waktu selesai mesin 1 pada stasiun kerja 1 = 3888 Waktu selesai mesin 1 pada stasiun kerja 1 = 5097 Hasil urutan waktu terkecil pada stasiun kerja 1 = {2322, 2322, 2322, 2844, 2844, 2844, 3366, 3366, 3888, 5097} Selanjutnya, pada stasiun kerja ke 2 terdapat 1 mesin.Pengerjaan barang berdasarkan urutan waktu terkecil pada stasiun kerja 1. Jika jumlah barang ≤ jumlah mesin, maka data waktu job a ditambahkan dengan nilai terbesar antara waktu mulai dan job a barang b pada stasiun kerja sebelumnya. Jika jumlah barang > jumlah mesin, maka data waktu job a ditambahkan dengan nilai terbesar antara job a barang b pada stasiun kerja sebelumnya dan nilai pada mesin di stasiun kerja 2.

  Job 1 barang 1 = job 1 barang 1 (stasiun kerja 1) + data waktu job 1

  = 2322 + 328 = 2650

  Job 2 barang 1 = job 1 barang 1 + data waktu job 2

  = 2650 + 328 = 2978

  Job 3 barang 1 = job 2 barang 1 + data waktu job 3

  = 2978 + 328 = 3306

  Job 1 barang 2 = job 3 barang 1 + data waktu job 1

  = 3306 + 328 = 3634

  Job 2 barang 2 = job 1 barang 2 + data waktu job 2

  = 3634 + 328 = 3962

  Job 3 barang 2 = job 2 barang 2 + data waktu job 3

  = 3962 + 328 = 4290

  Job 1 barang 3 = job 3 barang 2 + data waktu job 1

  = 4290 + 328 = 4618

  Job 4 barang 1 = job 1 barang 3 + data waktu job 4

  = 4618 + 328 = 4946 4 barang 2 = job 4 barang 1 + data waktu job 4

  Job

  = 4946 + 328 = 5274

  Job 5 barang 1 = job 4 barang 2 + data waktu job 5

  = 5274 + 312 = 5586 Waktu selesai mesin 1 pada stasiun kerja 2 = 5586.

  Urutan waktu terkecil pada stasiun kerja 2 = {2650, 2978, 3306, 3634, 3962, 4290, 4618, 4946, 5274, 5586} Untuk stasiun kerja 3 hingga stasiun kerja 5, alur perhitungannya sama seperti alur perhitungan pada stasiun kerja 2. Hingga didapatkan nilai makespan sebesar 6854 detik. Proses perhitungan makespan pada inisialisasi solusi awal dapat dilihat pada tabel 4.5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gantt chart pada lampiran 13.

  2. Menghitung nilai fungsi tujuan dari solusi awal dan tetapkan iterasi dan siklus iterasi

  Berdasarkan tabel 4.5, nilai fungsi tujuan berupa makespan f i = f(x i ) = 8771 detik. Tetapkan iterasi i=1 dan siklus iterasi p=1.

  1.3

  makespan . Proses perhitungan makespan pada solusi baru dapat dilihat pada

  3. Membangkitkan solusi baru, menghitung nilai fungsi tujuan dan selisih nilai fungsi tujuan Solusi baru dibangkitkan secara acak, misalkan solusi secara acak yang didapatkan adalah Urutan job baru :2-1-5-3-4. Waktu mulai tetap dimulai dari 0 karena masih memproses penjadwalan untuk data permintaan tanggal 1 April 2015, kemudian proses perhitungan menggunakan aturan-aturan yang digunakan pada proses produksi pembuatan kasur yang telah dijelaskan pada titik 4.2 pengolahan data, hingga didapatkan nilai fungsi tujuan berupa

  Waktu Selesai 3366 3888 5097 5586 5844 6137 6751 6156 6484 6854

  2 2 2322 2978 3548 4188 4291 2844 3962 4532 5172 5275 3 3 2322 3306 3876 4516 4619 2844 4290 4860 5500 5603 4 4 3366 4946 5516 6156 6259 3888 5274 5844 6484 6587 5 5 5097 5586 6137 6751 6854

  1 1 2322 2650 3220 3860 3963 2844 3634 4204 4844 4947 3366 4618 5188 5828 5931

  5.1 Waktu Mulai

  4.3

  4.2

  4.1

  3.2

  3.1

  2.1

  1.2

Tabel 4.5 Inisialisasi Solusi Awal

  1.1

  5

  stage

  4

  2 stage 3 stage

  stage

  1

  stage

  Stasiun kerja / stage (satuan detik)

  Job

  Urutan

  Urutan Proses

  tabel 4.6, dan gantt chart solusi baru dapat dilihat pada lampiran 14. Nilai

  • – f

  5.1 Waktu Mulai

  2.1

  3.1

  3.2

  4.1

  4.2

  4.3

  1 2 2322 2893 3463 4103 4206 2844 3549 4119 4759 4862 2 1 2322 3221 3791 4431 4534 2844 3877 4447 5087 5190

  1.2

  3366 4205 4775 5415 5518

  3 5 2253 2565 3116 3730 3833

  4 3 4575 5189 5759 6399 6502 5097 5517 6087 6727 6830 5 4 3366 4533 5103 5743 5846 3888 4861 5431 6071 6174

  Waktu Selesai 3888 3366 5097 5517 5759 6087 6727 6071 6399 6830

  4. Menerima atau menolak solusi baru Solusi baru akan diterima ketika f bernilai negatif, akan tetapi jika f bernilai positif maka digunakan distribusi probabilitas boltzmann. Untuk menerima atau tidak, perlu digunakan solusi pembanding terhadap nilai probabilitas dengan membangkitkan nilai acak (0,1). Jika nilai acak < P(E), maka solusi baru diterima. Namun, jika sebaliknya maka solusi baru ditolak.

  Dari hasil perhitungan didapat selisih nilai makespan (

  f) bernilai negatif yaitu -24, maka solusi baru diterima.

  1.3

  1.1

  makespan yang dihasilkan adalah 6830 detik. Selisih nilai makespan adalah

  stasiun kerja / stage (satuan detik)

  f=f

  i+1

  i = makespan baru – makespan lama = 6830 – 6854 = -24.

Tabel 4.6 Solusi baru

  Urutan Proses

  Urutan

  Job

  stage

  5

  1

  stage

  2

  stage

  3 stage

  4

  stage

  5. Jika i < n, kembali ke langkah 3. Akan tetapi jika i ≥ n, maka lanjutkan ke langkah 6 Nilai iterasi i saat ini adalah 1, maka dilanjutkan ke langkah 6.

  6. Update siklus iterasi p=p+1, dan iterasi i=1 Siklus iterasi = 2 dan iterasi = 1.

  7. Kurangi temperatur Dilakukan pengurangan temperatur ketika siklus iterasi bertambah dan iterasi dimulai dari 1.T = T x c = 6945,5 x 0.5 = 3472,75.

  8. Kriteria pemberhentian Kriteria pemberhentian dilakukan ketika T sudah mencapai nilai Tf. Pada inisialisasi awal nilai Tf = 3500 dan nilai T saat ini adalah 3472,75. Maka proses simulated annealing selesai.

  Dari hasil urutan job yang dipilih yaitu 2-1-5-3-4, maka waktu mulai produksi dapat dilihat pada waktu mulai dari semua mesin pada stasiun kerja yang paling minimal yaitu 0, maka produksi dimulai pada tanggal 2 April 2015 dan waktu selesai produksi dapat dilihat dari nilai makespan yang dihasilkan yaitu 6830, berdasarkan tabel 4.4 maka produksi selesai pada tanggal 3 April 2015.

  Pada permintaan tanggal selanjutnya yaitu 2 april 2015, dilakukan langkah-langkah metode simulated annealing. Permintaan tanggal 2 april 2015 dapat mulai diproduksi pada hari aktif kerja ke-2 (tanggal 3 april 2015), berdasarkan tabel 4.4 maka waktu mulai dapat dimulai pada waktu ke 3600 dengan catatan suatu mesin pada setiap stasiun kerja telah selesai mengerjakan barang pada data permintaan tanggal 1 april 2015. Waktu mulai pada setiap stasiun kerja sebagai berikut :

  • Stasiun kerja 1 : {3888, 3600, 5097}
  • Stasiun kerja 2 : {5517}

  • Stasiun kerja 3 : {5759, 6087}
  • Stasiun kerja 4 : {6727, 6071, 6399}
  • Stasiun kerja 5 : {6830}

4.5 Perancangan Sistem

  Perancangan sistem pada sistem pendukung keputusan penjadwalan produksi simulated annealing menggunakan sysflow, use case diagram dan . Sysflow digunakan untuk menggambarkan alur sistem proses

  activity diagram

  penjadwalan produksi menggunakan simulated annealing, sehingga user yang dimaksud dalam sysflow adalah wakil produksi yang bertugas untuk melakukan penjadwalan produksi.

  Dalam sysflow sistem dijelaskan alur proses penjadwalan produksi

  simulated annealing dimulai dari input data, diantaranya : data barang, data waktu dan data permintaan barang. Kemudian data input akan disimpan pada database.

  Untuk melakukan proses penjadwalan, langkah yang dilakukan adalah input parameter simulated annealing dan tanggal permintaan yang akan dijadwalkan.

  Selanjutnya sistem akan memproses menggunakan langkah-langkah metode

  simulated annealing . Kemudian hasil yang akan dikeluarkan oleh sistem berupa urutan job dan nilai makespan. Sysflow sistem dapat dilihat pada gambar 4.1.

  Selanjutnya diagram yang digunakan pada penelitian ini adalah use case

  diagram . Dalam use case diagram terdapat aktor user yang dapat menjalankan 3

  fitur, yaitu :login, mengedit data pribadi dan logout. User dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :user wakil produksi dan user kepala produksi. User wakil produksi dapat menjalankan 6 fitur, yaitu : mengelola data stasiun kerja, mengelola data waktu, mengelola data barang, mengelola data permintaan, memproses penjadwalan produksi dan mengelola tanggal aktif kerja. Pada fitur mengelola data permintaan, user wakil produksi dapat menggunakan 2 fitur yaitu menambah data permintaan dan mengedit data permintaan. Sedangkan user kepala produksi dapat menjalankan 2 fitur, yaitu : menambah user dan melihat jadwal produksi.

  use case diagram dapat dilihat pada gambar 4.2.

  

Penjadwalan Produksi Simulated Annealing

Input : Mulai User Sistem - Data Permintaan (T0, Tf, c, n) - parameter - Data Barang - Data Waktu Input : Barang Simpan Data Inisialisasi Inputan permintaan - tanggal tetapkan Iterasi i=1 dan Siklus Solusi Awal iterasi p=1 Tidak Tolak Solusi Baru Membangkitkan Terima atau Solusi Baru Update Siklus dan iterasi i=1 Iterasi p=p+1 i ≥ n ? Ya Tidak Temperatur T Kurangi - nilai makespan Waktu Selesai - urutan job Mulai dan Hasil : Simpan Waktu T ≤ Tf ? Ya Selesai

Gambar 4.1 Sysflow Sistem

  Mengedit Data Pribadi User Mengelola Data Stasiun Kerja Mengelola Data Waktu Wakil Produksi Mengelola Data Barang Menambah Data Permintaan

Mengelola Data Permintaan

Mengedit Data Permintaan

  <<extend>> Memproses Penjadwalan Produksi Mencetak Jadwal Produksi

  <<include>> Memperbarui Tanggal Aktif Kerja Mengelola Hari Libur Menambah User Kepala Produksi Melihat Jadwal Produksi

Gambar 4.2 Use Case Diagram

  Penelitian ini juga menggunakan activity digram untuk lebih memperjelas fitur yang ada pada use case diagram. Terdapat 13 activity digram, diantaranya :mengedit data pribadi, mengelola data stasiun kerja, mengelola data waktu, mengelola data barang, mengelola data permintaan, menambah data permintaan, mengedit data permintaan, memproses penjadwalan produksi, mencetak jadwal produksi, memperbarui tanggal aktif kerja, mengelola hari libur, melihat jadwal produksi dan menambah user.

  Pada activity diagram mengedit data pribadi, sistem masuk pada fitur edit data pribadi, kemudian menampilkan fitur edit data pribadi. Setelah itu, user dapat memperbarui data pribadi dan sistem akan menyimpan data pribadi yang telah diperbarui oleh user, proses edit data pribadi selesai. Activity diagram mengedit data pribadi dapat dilihat pada gambar 4.3.

  User Sistem Masuk Fitur Edit Data Pribadi Memperbarui Data Pribadi Menampilkan Edit Data Pribadi Menyimpan Data Pribadi

Gambar 4.3 Activity Diagram Mengedit Data Pribadi

  Pada activity diagram mengelola data stasiun kerja, sistem masuk pada fitur data stasiun kerja, kemudian menampilkan data stasiun kerja. Pada fitur data stasiun kerja terdapat 1 tombol yang dapat dipilih oleh wakil produksi, yaitu : memperbarui data stasiun kerja. Kemudian sistem akan menyimpan perubahan data stasiun kerja, proses mengelola data stasiun kerja selesai. Activity diagram mengelola data stasiun kerja dapat dilihat pada gambar 4.4.

  Pada activity diagram mengelola data waktu, sistem masuk pada fitur data waktu, kemudian menampilkan data waktu. Setelah itu wakil produksi dapat memilih stasiun kerja dan menekan tombol ok. Sistem melakukan pengecekan data waktu, jika data waktu belum lengkap maka wakil produksi melengkapi data waktu, akan tetapi jika data waktu sudah lengkap maka pilihan inputan data waktu menjadi kosong. Kemudian sistem akan menyimpan perubahan data waktu, proses mengelola data waktu selesai. Activity diagram mengelola data waktu dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.4 Activity Diagram Mengelola Data Stasiun KerjaGambar 4.5 Activity Diagram Mengelola Data Waktu

  Pada activity diagram mengelola data barang, sistem masuk pada fitur data barang, kemudian menampilkan data barang. Pada fitur data barang terdapat 2

  Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Data Stasiun Kerja Menampilkan Data Stasiun Kerja Memperbarui Data Stasiun Kerja

  Menyimpan Data Stasiun Kerja

Wakil Produksi Sistem

Masuk Fitur Data Waktu

  

Menampilkan Data Waktu Memilih Stasiun Kerja

Menyimpan Data Waktu Menekan Tombol Ok Mengecek data waktu

  Melengkapi data waktu Pilihan Inputan Kosong tidak lengkap lengkap tombol yang dapat dipilih oleh wakil produksi, yaitu : menyimpan dan menghapus data barang. Kemudian sistem akan menyimpan perubahan data barang, proses mengelola data barang selesai. Activity diagram mengelola data barang dapat dilihat pada gambar 4.6.

  Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Data Barang Menampilkan Data Barang Menyimpan Data Barang

  Menghapus Data Barang Menyimpan Data Barang Gambar 4.6Activity Diagram Mengelola Data Barang

  Pada activity diagram mengelola data permintaan, sistem masuk pada fitur data permintaan, kemudian menampilkan data permintaan. Pada fitur data permintaan terdapat 2 tombol yang dapat dipilih oleh wakil produksi, yaitu : mengedit data permintaan dan menambah data permintaan. Proses mengelola data permintaan selesai. Activity diagram mengelola data permintaan dapat dilihat pada gambar 4.7.

  Pada activity diagram menambah data permintaan, sistem masuk pada fitur menambah data permintaan, kemudian menampilkan fitur menambah data permintaan. Kemudian wakil produksi dapat menginputkan tanggal permintaan dan sistem menampilkan detail permintaan. Setelah itu, wakil produksi dapat menambahkan data detail permintaan. Kemudian sistem akan menyimpan data permintaan dan data detail permintaan, proses menambah data permintaan selesai.

  

Activity diagram menambah data permintaan dapat dilihat pada gambar 4.8.

  Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Data Permintaan Menampilkan Data Permintaan Mengedit Data Permintaan

  Menambah Data Permintaan

Gambar 4.7 Activity Diagram Mengelola Data Permintaan

  Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Menambah Data Permintaan Menampilkan Fitur Menambah Data Permintaan Menginput tanggal permintaan

  Menambah data detail permintaan Menampilkan Detail Permintaan Menyimpan Data Permintaan dan Detail Permintaan

Gambar 4.8 Activity Diagram Menambah Data Permintaan Pada activity diagram mengedit data permintaan, sistem masuk pada fitur mengedit data permintaan, kemudian menampilkan fitur mengedit data permintaan. Kemudian wakil produksi dapat memilih ID permintaan yang akan diedit dan sistem menampilkan data detail permintaan. Setelah itu, wakil produksi dapat memperbarui jumlah permintaan. Kemudian sistem akan menyimpan data detail permintaan, proses mengedit data permintaan selesai. Activity diagram mengedit data permintaan dapat dilihat pada gambar 4.9.

  

Wakil Produksi Sistem

Masuk Fitur Mengedit Data Permintaan Memilih ID Permintaan Menampilkan Fitur Edit Data Permintaan Menampilkan Detail Permintaan

  Memperbarui Jumlah Permintaan Menyimpan Data Detail Permintaan

Gambar 4.9 Activity Diagram Mengedit Data Permintaan

  Pada activity diagram memproses penjadwalan produksi, sistem masuk pada fitur penjadwalan produksi, kemudian menampilkan fitur penjadwalan produksi. Kemudian wakil produksi dapat memproses penjadwalan produksi. Setelah itu, wakil produksi dapat memperbarui jumlah permintaan dan sistem akan menyimpan hasil penjadwalan produksi. Proses penjadwalan produksi selesai, activity diagram memproses penjadwalan produksi dapat dilihat pada

gambar 4.10. Hasil penjadwalan produksi dapat dilihat pada activity diagram mencetak jadwal produksi yang dapat dilihat pada gambar 4.11, dimulai dari wakil produksi menekan tombol cetak kemudian sistem akan menampilkan hasil penjadwalan produksi.

  

Wakil Produksi Sistem

Masuk Fitur Penjadwalan Produksi

Memilih tanggal permintaan Menampilkan Fitur Penjadwalan Produksi

Menampilkan Nilai Parameter dan Tombol Proses

  Memproses Penjadwalan Produksi Menyimpan Hasil Penjadwalan Produksi Gambar 4.10Activity Diagram Memproses Penjadwalan Produksi

  

Wakil Produksi Sistem

Menekan Tombol Cetak Menampilkan hasil Penjadwalan Produksi Gambar 4.11Activity Diagram Mencetak Jadwal Produksi

  Pada activity diagram mengelola hari libur yang dapat dilihat pada gambar 4.12, terdapat 3 tombol yang dapat dilakukan oleh wakil produksi yaitu menyimpan hari libur, menghapus hari libur dan menutup panel hari libur.

  Selanjutnya pada activity diagram memperbarui tanggal aktif kerja yang dapat dilihat pada gambar 4.13, sistem akan masuk fitur tanggal aktif kerja dan menampilkan fitur tanggal aktif kerja. Kemudian wakil produksi menekan tombol perbarui untuk memperbarui tanggal aktif kerja, sehingga sistem akan memperbarui tanggal aktif kerja.

  Wakil Produksi Sistem Masuk Panel Hari Libur Menampilkan Panel Hari Libur Menyimpan hari Libur

  Menghapus Hari Libur Menutup Panel Hari Libur Memperbarui Data Hari Libur

Gambar 4.12 Activity Diagram Mengelola Hari Libur

  

Wakil Produksi Sistem

Masuk Fitur Tanggal Aktif Kerja Menampilkan Fitur Tanggal Aktif Kerja Menyimpan Tanggal Aktif Kerja

  Mengupdate Tanggal Aktif Kerja

Gambar 4.13 Activity Diagram Memperbarui Tanggal Aktif Kerja

  Pada activity diagram melihat jadwal produksi, sistem masuk pada fitur jadwal produksi, kemudian menampilkan fitur jadwal produksi. Kemudian kepala produksi dapat melihat jadwal produksi. Proses melihat jadwal produksi selesai, melihat jadwal produksi dapat dilihat pada gambar 4.14.

  activity diagram

Kepala Produksi Sistem

Masuk Fitur Jadwal Produksi

  Melihat Jadwal Produksi Menampilkan Jadwal Produksi

Gambar 4.14 Activity Diagram Melihat Jadwal Produksi

  Pada activity diagram menambah user, sistem masuk pada fitur tambah

  user , kemudian menampilkan fitur tambah user. Kemudian kepala produksi dapat

  menambah user dan sistem menyimpan data user. Proses menambah user selesai, menambah user dapat dilihat pada gambar 4.15.

  activity diagram Kepala Produksi Sistem Masuk Fitur Tambah User

  Menambah User Menampilan Tambah User Menyimpan Data User

Gambar 4.15 Activity Diagram Menambah User

4.6 Implementasi Sistem

  Implementasi sistem yang akan dibahas adalah mengenai GUI (Graphical

  User Interface ) untuk sistem pendukung keputusan penjadwalan produksi menggunakan metode simulated annealing. Antarmuka pada sistem pendukung keputusan penjadwalan produksi ini terdiri dari halaman login, halaman menu, halaman data user, halaman data stasiun kerja, halaman data waktu, halaman data barang, halaman data permintaan dan halaman penjadwalan produksi. User terbagi menjadi dua yaitu kepala produksi, dan wakil produksi.

  1. Halaman login Halaman login merupakan halaman awal yang akan muncul pertama kali ketika sistem dijalankan. Halaman login berfungsi untuk keamanan dan hak akses dalam sistem. Pada halaman ini, user memasukkan username dan password . Tampilan halaman login dapat dilihat pada gambar 4.16.

Gambar 4.16 Halaman Login

  2. Halaman menu Halaman menu akan aktif setelah user berhasil login. Halaman ini berisi pilihan fitur yang disediakan oleh sistem. Ketika user yang melakukan login memiliki jabatan kepala produksi, maka sistem akan menampilkan 2 fitur yang ada pada halaman menu, yaitu data user dan jadwal produksi.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema menu untuk kepala produksi pada

gambar 4.17 dan tampilan halaman menu kepala produksi dapat dilihat padagambar 4.19. Fitur yang akan ditampilkan oleh sistem untuk yang melakukan login wakil produksi antara lain : data user, data stasiun kerja,

  data waktu, data barang, data permintaan, penjadwalan produksi dan tanggal aktif kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema menu untuk wakil produksi pada gambar 4.18 dan tampilan halaman menu wakil produksi dapat dilihat pada gambar 4.20.

  Menambah Data User

  Data User Halaman Menu Jadwal

  Kepala Produksi Mengedit

  Produksi Data Pribadi

Gambar 4.17 Skema Menu untuk Kepala Produksi

  Mengedit Halaman Data User

  Data Pribadi Menu Wakil Produksi Data Stasiun

  Kerja Data Waktu Data Barang Tambah Data

  Permintaan Data Permintaan Edit Data Permintaan

  Penjadwalan Produksi Cetak Penjadwalan Produksi Tanggal

  Aktif Kerja

Gambar 4.18 Skema Menu untuk Wakil ProduksiGambar 4.19 Halaman Menu Kepala ProduksiGambar 4.20 Halaman Menu Wakil Produksi

  3. Halaman data user Halaman data user berisi 2 pilihan fitur yaitu tambah data user dan edit data pribadi. Fitur yang ada pada halaman data user bergantung pada user yang melakukan login. Fitur yang terdapat pada data userwakil produksi adalah edit data pribadi. Sedangkan fitur yang terdapat pada data user kepala produksi adalah tambah data user dapat dilihat pada gambar 4.22 dan edit data pribadi dapat dilihat pada gambar 4.23. Tampilan halaman data user kepala produksi dapat dilihat pada gambar 4.21.

  4. Halaman data stasiun kerja Halaman data stasiun kerja adalah halaman yang digunakan untuk mengedit data stasiun kerja. Halaman ini terdapat 3 tombol, yaitu tombol simpan, hapus dan batal. Tombol simpan berfungsi untuk memperbarui data stasiun kerja, sedangkan tombol batal berfungsi untuk membatalkan penyimpanan atau menghapus data yang ditulis pada inputan. Tampilan halaman data stasiun kerja dapat dilihat pada gambar 4.24.

Gambar 4.21 Halaman Data User Kepala ProduksiGambar 4.22 Halaman Tambah UserGambar 4.23 Halaman Edit Data User

  5. Halaman data waktu Halaman data waktu standar adalah halaman yang digunakan untuk mengedit data waktu. Halaman ini terdapat 3 tombol, yaitu tombol simpan dan batal. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan dan memperbarui data waktu, sedangkan tombol batal berfungsi untuk membatalkan penyimpanan. Tampilan halaman data waktu standar dapat dilihat pada gambar 4.25.

Gambar 4.24 Halaman Data Stasiun KerjaGambar 4.25 Halaman Data Waktu

  6. Halaman data barang Halaman data barang adalah halaman yang digunakan untuk mengedit data barang. Halaman ini terdapat 3 tombol, yaitu tombol simpan, hapus dan batal. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan dan memperbarui data barang, tombol hapus berfungsi untuk menghapus data stasiun kerja, sedangkan tombol batal berfungsi untuk membatalkan penyimpanan. Tampilan halaman data barang dapat dilihat pada gambar 4.26.

Gambar 4.26 Halaman Data Barang

  7. Halaman data permintaan barang Halaman data permintaan barang adalah halaman yang digunakan untuk mengedit data permintaan barang. Pada halaman ini akan muncul tabel tanggal permintaan yang telah diinputkan oleh user. Tersedia 2 pilihan menu pada halaman data permintaan yaitu menu tambah data permintaan dan menu edit data permintaan. Menu tambah data permintaan digunakan untuk menambahkan data permintaan dapat dilihat pada gambar 4.28, sedangkan menu edit data permintaan digunakan untuk mengedit data permintaan dapat dilihat pada gambar 4.29. Tampilan halaman data permintaan barang dapat dilihat pada gambar 4.27.

Gambar 4.27 Halaman Data Permintaan BarangGambar 4.28 Halaman Tambah Data PermintaanGambar 4.29 Halaman Edit Data Permintaan

  8. Halaman tanggal aktif kerja Halaman tanggal aktif kerja adalah halaman yang digunakan untuk memperbarui tanggal aktif kerja. Halaman ini terdapat 2 tombol, yaitu tombol perbarui dan hari libur. Tombol perbarui berfungsi untuk memperbarui tanggal aktif kerja, tombol hari libur berfungsi untuk membuka panel hari libur sehingga wakil produksi dapat menambahkan tanggal libur. Tampilan halaman tanggal aktif kerja dapat dilihat pada gambar 4.30.

  9. Halaman Penjadwalan Produksi Halaman penjadwalan produksi adalah halaman yang digunakan untuk memproses inputan data permintaan yang telah tersimpan pada sistem menjadi output berupa hasil penjadwalan produksi. Tampilan halaman penjadwalan produksi menggunakan simulated annealing dapat dilihat pada

gambar 4.31. Tabel penjadwalan produksi akan menampilkan informasi mengenai : ID jadwal, tanggal permintaan, urutan, makespan, makespan

  kumulatif, Tawal, Takhir, c, n, tanggal mulai produksi dan tanggal selesai produksi. Pada fitur penjadwalan produksi terdapat 2 tombol yaitu proses dan cetak. Tombol cetak digunakan untuk mencetak hasil penjadwalan produksi yang terdapat pada tabel penjadwalan produksi, tampilan hasil cetakan dapat dilihat pada gambar 4.32.

Dokumen yang terkait

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN TENAGA PENDIDIK MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

0 1 8

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PINJAMAN NASABAH (STUDI KASUS KOPERASI RIDHO RIZKI)

0 0 8

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

1 3 5

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMINJAMAN UANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCORING SYSTEM (STUDI KASUS : KOPERASI ARTHA KARYA MANDIRI SINGOSARI)

0 1 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 - BAB IV

0 0 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL - PENGARUH PEMBERIAN KONSORSIUM MIKROBA BIOFERTILIZER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleorotus ostreatus) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 17

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DENGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR (STUDI KASUS BANK JATIM CABANG Dr. SOETOMO SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DENGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR (STUDI KASUS BANK JATIM CABANG Dr. SOETOMO SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 231

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMULATED ANNEALING (STUDI KASUS PT. BELLA AGUNG CITRA MANDIRI SIDOARJO) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi - RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMULATED ANNEALING (STUDI KASUS PT. BELLA AGUNG CITRA MANDIRI SIDOARJO) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 28