PERAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK (GADIK) AKADEMI MILITER MAGELANG - STIE Widya Wiwaha Repository
PERAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK (GADIK) AKADEMI MILITER MAGELANG Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-2
Program Studi Magister Manajemen Wiwaha Plagiat
Widya Jangan STIE
Diajukan Oleh : JARWONO 142 302639 Kepada STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2016
TESIS
PERAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK (GADIK) AKADEMI MILITER MAGELANG
Diajukan Oleh :
JARWONO 142 302639
Tesis ini telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji
Wiwaha
Pada tanggal : Pembimbing
I Pembimbing
II Plagiat
Widya
Dr. Nur Wening, M . Drs.Suci Utami W. M M (.............................................) (...........................................) dan telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar M agister
Jangan STIE
Yogyakarta, ......................................
M engetahui, PROGRAM M AGISTER M ANAJEM EN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA DIREKTUR
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Wiwaha Plagiat Widya Jangan
STIE
Yogyakarta, ................... 2016
JARWONO
PERS EMBAHAN
STIE Widya Wiwaha
Hasil karyaku ini ku persembahkan kepada : - Istriku yang senantiasa membantu dan selalu setia dalam suka dan duka.
- Anakku yang selalu membangkitkan semangat dan sumber inspirasiku dengan canda dan tawanya.
- Keempat orang tuaku yang selalu mendoakan dan mengingatkan tentang pentingnya hari esok.
- Teman-temanku baik di kantor maupun di STIE Widya Wiwaha yang selalu membantu dan mendengarkan keluh kesahku.
Jangan Plagiat
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang M aha Esa, atas limpahan rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan tesis M agister M anajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membatu kelancaran tesis ini, yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Halim, MBA.,Ak selaku Direktur Magister M anajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta atas bimbingannya.
2. Dr. Nur wening, M. Si, selaku pembimbing I yang telah memberikan dorongan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan tesis ini.
3. Drs. Suci Utami W. MM, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan tesis ini.
4. Bapak/ Ibu dewan penguji yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian tesis ini.
5. Bapak / Ibu Dosen Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.
6. Seluruh Staf Tata Usaha Program Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. yang telah memberikan bantuan kelancaran administrasi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Pimpinan dan Tenaga Pendidik di AKMIL Magelang.
8. Seluruh temanku di Akademi Militer yang telah banyak membantu dalam segala hal untuk kelancaran belajar saya di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.
9. Istri dan anaku yang telah mendukung dan memotivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan belajar pada . Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Tidar M agelang.
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyususnan Tesis ini masih banyak kekurangan, meski penulis telah berusaha secara maksimal, oleh karena itu penulis mohon maaf dan guna kesempurnaan tulisan ini penulis mengharapkan adanya kritik yang bersifat membangun. Atas segala bantuan dan dukungan semua pihak saya mengucapkan terima kasih dan saran serta kritik yang membangun terhadap kesempurnaan penulisan ini sangat saya harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wiwaha Yogyakarta, ...............................
Plagiat
Penulis
Widya JARWONO
Jangan STIE
DAFTAR IS I
Halaman HALAM AN JUDUL .................................................................................... i HALAM AN PENGESAHAN ...................................................................... ii PERNYATAAN ........................................................................................... iii PERSEM BAHAN ......................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................ vii DAFTAR TABEL......................................................................................... ix DAFTAR GAM BAR .................................................................................... x
Wiwaha
ABSTRAKSI ................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN Plagiat A. Latar Belakang M asalah ......................................................... 1 Widya B. Rumusan M asalah ................................................................... 5 C. Pertanyaan Penelitian .............................................................. 5 D. Tujuan penelitian .................................................................... 5 Jangan STIE E. M anfaat Penelitian .................................................................. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Yang Terdahulu.................................................... 8 B. Kajian Teori……………........................................................ 10 BAB III M ETODE PENELITIAN A.Desain Penelitian .................................................................... 35
B. Definisi Operasional ............................................................. 35 C. Subyek dan Obyek Penelitian ...............................................
38 D. Lokasi Penelitian ..................................................................
38 E. Sumber-Sumber Data Penelitian ...........................................
39 F. M etode Pengumpulan Data ...................................................
40 G. Instrumen Penelitian..............................................................
41 H. Uji Kredibilitas Penelitian....................................................
41 I. M etode Analisis Data.............................................................
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN A. Deskripsi Data .......................................................................
44 Wiwaha B. Pembahasan ............................................................................
69 BAB V SIM PULAN DAN SARAN
Plagiat A. Simpulan ...........................................................................
79 Widya B. Saran ......................................................................................
81 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..
83 Jangan DAFTAR LAM PIRAN
STIE Lampiran A Dokumentasi penelitian………………………….
85 Lampiran B Pedoman wawancara…………………………….
87 Lampiran C Hasil wawancara…………………………………
88
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Gadik Berdasarkan Golongan Pangkat ........................................... 48 Tabel 4.2. Rekap Gadik Berdasarkan Pendidikan ...........................................48 Tabel 4.3. Gadik Yang Sedang Studi Lanjut ...................................................
76 Wiwaha
Plagiat Widya Jangan STIE
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data ............................................................
41 Gambar 3.2. M odel Miles And Hubermen ....................................................... 43
Wiwaha Plagiat Widya Jangan
STIE
PERAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK (GADIK)
AKADEMI MILITER MAGELANG
Oleh
Jarwono
ABSTRAKSI
Peran motivasi dalam meningkatkan kompetensi Gadik belum efektif, sehingga untuk mengetahui peran motivasi dalam meningkatkan kompetensi Gadik Akmil sesuai dengan disiplin ilmu dan kebutuhan operasional pendidikan, maka penulis menyelenggarakan penelitian. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Gadik Akmil yang dapat digunakan untuk menentukan standar kompetensi Gadik Akmil sesuai dengan disiplin ilmu dan kebutuhan operasional pendidikan. Dalam lingkup strategis penelitian ini sangat diperlukan untuk menyempurnakan sistem
Wiwaha pendidikan di Akmil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana peran motivasi dalam meningkatkan meningkatkan kompetensi Gadik Akademi M iliter M agelang.
Plagiat
Penelitian ini pada dasarnya menitik beratkan pada data primer dan sekunder sehingga menggunakan metoda kualitatif. M etoda kualitatif dimana dengan
Widya
metoda kualitatif dapat ditemukan data-data yang tersebar, selanjutnya dikonstruksikan dalam suatu tema yang lebih bermakna dan mudah difahami.
Hasilnya diketahui bahwa motivasi sangat berperan dalam meningkatkan kompetensi Gadik Akademi M iliter M agelang sehingga upaya yang dapat dikembangkan dalam peran motivasi dalam meningkatkan kompetensi Gadik di
Jangan STIE
Akademi M iliter (Akmil) M agelang, maka dapat disimpulkan upayanya adalah meningkatkan citra Akmil sebagai lembaga pendidikan militer dengan kompetensi yang baik, membangun M OU baik dalam dan luar negeri dalam peningkatan pendidikan militer, pembinaan berkelanjutan dari Gubernur Akmil dan jajarannya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Akmil dan kompetensi Gadik dan meningkatkan keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan, memotivasi Gadik untuk studi lanjut S1, S2, pengembangan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program pendidikan, meningkatkan keikutsertaannya dalam forum Gadik, meningkatkan kedisiplinan Gadik, membentuk paguyuban Gadik, mengikuti sosialisasi mengenai regulasi pemerintah di bidang pendidikan, memotivasi perwira TNI untuk menjadi Gadik dengan studi lanjut spesialisasi dan meningkatkan kreativitas Gadik untuk mengatasi kurangnya sarana dan prasarana, serta meningkatkan kekompakan, tanggung jawab, kerjasama, kompetensi, kepedulian terhadap serdik.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Akademi M iliter (Akmil) sebagai Badan Pelaksana Pusat TNI Angkatan Darat (AD) memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan pendidikan pertama Perwira TNI AD tingkat akademik dengan visi “M enjadikan Akmil sebagai Center of Excellence yang dapat mewujudkan hasil didik yang profesional dan
dicintai rakyat”, berupaya semaksimal mungkin untuk mencetak kader-kader pimpinan yang nantinya akan mengawaki organisasi dan peralatan dalam
Wiwaha menghadapi tantangan nyata di masa mendatang yang semakin komplek.
Salah satu kunci keberhasilan lembaga pendidikan untuk mewujudkan hasil didik yang profesional dibutuhkan Gadik Akmil yang handal sebagai salah
Widya
satu bagian dari sepuluh komponen pendidikan yang meletakkan dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta doktrin sebagai landasan fundamentalnya, sehingga Gadik Akmil harus memenuhi standar kompetensi
Jangan Plagiat
STIEsesuai dengan disiplin ilmu dan kebutuhan operasional.
Akmil sebagai bagian dari sistem pendidikan perguruan tinggi nasional, Akmil selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas sepuluh komponen pendidikan guna mempertahankan dan meningkatkan Akreditasi oleh BAN PT Indonesia. Akmil juga dituntut untuk bersinergi dengan visi TNI AD yaitu Solid, Profesional, Tangguh, Berwawasan Kebangsaan dan Dicintai Rakyat, maka dalam mewujudkan profesionalisme Gadik Akmil. Hal senada juga disyaratkan dalam Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Undang-undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa Dosen wajib memiliki kualifikasi akademis, kompetensi dan sertifikat pendidik. Kualifikasi akademis dapat juga diartikan sebagai pola penentuan standarisasi kompetensi Gadik harus sesuai dengan disiplin ilmu dalam setiap operasional pendidikan.
Peningkatan kualitas Gadik Akmil merupakan kebutuhan nyata dalam usaha perbaikan mutu sumber daya manusia (SDM ) perguruan tinggi melalui proses yang sistematis, runtut, terukur dan terorganisir. Salah satu upaya yang
Wiwaha
dilakukan adalah terpenuhinya standar kompetensi Gadik Akmil sesuai operasional pendidikan. Pada era globalisasi saat ini para pemangku kebijakan
Plagiat
(stakeholders) harus mampu melihat iklim kompetisi yang muncul dalam lembaga
Widya
pendidikan, dimana Akmil diberikan tantangan untuk menghitung manajerial dan menghadirkan kebutuhan yang akan mengawaki lembaga pendidikan secara profesional dalam kualitas maupun kuantitas berbanding sejajar.
Jangan STIE
Gadik Akmil harus mengikuti perkembangan dinamika ruang dan waktu terutama terhadap regulasi para pemangku kebijakan (stakeholders) di lingkup pendidikan tinggi Indonesia termasuk didalamnya adalah sistem kerja, budaya kerja dan struktur organisasi yang berkembang. Parameter untuk mengukur berkembangnya kompetensi Gadik Akmil dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bukan hanya dilihat dari produktivitas pelaksanaan Tri Dharma masyarakat saja namun secara normatif juga melihat jenjang pendidikan dan jabatan.
M encermati kondisi tersebut dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Gadik Akmil, maka perlu dilakukan penelitian peran motivasi dalam meningkatkan kompetensi Gadik Akmil sesuai dengan disiplin ilmu dan kebutuhan operasional pendidikan guna menyempurnakan sistem pendidikan di Akmil. Paradigma baru yang berkembang saat ini dalam lembaga pendidikan baik dilingkungan TNI maupun Perguruan Tinggi Nasional sudah mensyaratkan untuk melakukan standarisasi kemampuan Gadik. Gadik disamping menguasai materi disiplin ilmu sesuai operasional pendidikan juga dituntut mampu mentransfer
Wiwaha
ilmu pengetahuannya kepada Serdik (Peserta Didik). Pendekatan ini dalam lingkup pendidikan disebut “teacher centered”, atau berpusat pada diri Gadik
Plagiat
sementara Gapendik (tenaga kependidikan) membantu terselenggaranya proses
Widya belajar mengajar dalam operasional pendidikan.
Dilihat dari data DSPP (Daftar Susunan Personel dan Perlengkapan) Departemen M iliter Dasar dan Departemen Taktik dalam kurun waktu tiga tahun
Jangan STIE
terakhir yaitu dari tahun 2014 s.d 2016, jumlah gadik nyata adalah 16 0rang, dari 16 orang tersebut yang memiliki gelar sarjana S1 hanya 2 orang, S2 dan S3 nihil,
14 Gadik lainnya beijasah SM A. Sebagai Gadik Akmil yang mendidik Taruna yang keluarannya bergelar sarjana D4, maka harus mau mengikuti perkembangan dinamika tersebut yaitu minimal harus bergelar sarjana S1. Akan tetapi kenyataannya sampai tahun ke 4 sejak perubahan tersebut tidak ada upaya untuk telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya. Kondisi ini sangat memprihatinkan dihadapkan dengan tuntutan lembaga pendidikan Akmil sebagai bagian dari pendidikan tinggi yang bertekad untuk mencetak hasil didik yang professional dan dicintai rakyat. Kemampuan berinovasi dari para Gadik dalam proses mentransfer ilmu kepada serdik juga tidak terlihat adanya perkembangan yang signifikan akan tetapi terkesan berjalan seadanya, tidak ada inovasi yang mengarah kepada perubahan yang sesuai dengan tata nilai perkembangan pendidikan Akmil. Data tersebut di atas adalah sebagian kecil dari indikasi bahwa motivasi dan kompetensi Gadik Akmil saat ini ditengarai masih rendah/belum efektif, guna mengetahui peran motivasi dalam meningkatkan kompetensi Gadik
Wiwaha
Akmil sesuai dengan disiplin ilmu dan kebutuhan operasional pendidikan, maka penulis menyelenggarakan penelitian. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan
Plagiat
dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Gadik Akmil yang dapat
Widya
digunakan untuk menentukan standar kompetensi Gadik Akmil sesuai dengan disiplin ilmu dan kebutuhan operasional pendidikan. Dalam lingkup strategis penelitian ini sangat diperlukan untuk menyempurnakan sistem pendidikan di
Jangan STIE
Akmil.
Berdasarkan pada pemaparan latar belakang tersebut diatas, maka penulis akan melaksanakan penelitian dengan judul :“Peran M otivasi Dalam M eningkatkan Kompetensi Tenada pendidik (Gadik) Akademi M iliter M agelang.”
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahan bahwa untuk mewujudkan hasil didik yang profesional dibutuhkan Gadik Akmil yang handal sehingga perlu adanya motivasi untuk meningkatkan kompetensi Gadik Akmil sesuai dengan disiplin ilmu dan kebutuhan operasional pendidikan.
C. Pertanyaan Penelitian
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana peran motivasi instrinsik dan ekstrinsik dalam
Wiwaha
meningkatkan kompetensi Gadik Akademi M iliter M agelang?” 2. Apa upaya yang dapat dikembangkan dalam peran motivasi instrinsik
Plagiat
dan ekstrinsik dalam meningkatkan kompetensi Gadik Akademi M iliter M agelang?”
Widya D. Tujuan Penelitian.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana
Jangan STIE
peran motivasi instrinsik dan ekstrinsik dalam meningkatkan kompetensi Gadik Akademi M iliter M agelang.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apa upaya yang dapat dikembangkan dalam peran motivasi instrinsik dan ekstrinsik dalam meningkatkan kompetensi Gadik Akademi M iliter M agelang.
E. Manfaat penelitian.
Secara langsung maupun tidak langsung, penelitian ini akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana upayapeningkatan kompetensi Gadik Akademi M iliter M agelang.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana bagi pengembangan lembaga pendidikan berkenaan dengan upaya peningkatan meningkatkan kompetensi Gadik Akademi M iliter M agelang.
3. Penelitian ini diharapkan memberikan gambarandan masukan bagi pimpinan TNI AD sesuai tataran dan kewenangan, sebagai berikut :
Wiwaha
a) Kasad, sebagai Penentu Kebijakan di lingkungan TNI AD dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk mengambil
Plagiat keputusan terkait dengan kebijakan pendidikan di TNI-AD. Widya
b) Gubernur Akmil, sebagai penanggungjawab pendidikan di Akmil dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk merumuskan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pendidikan.
Jangan STIE
c) Dirbinlem Akmil, sebagai staf pembina personel dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk meningkatkan peran Gadik Akmil sesuai disiplin ilmu.
d) Dirbindik Akmil, sebagai staf perencana pendidikan, dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik sesuai dengan disiplin ilmu terkait dengan prodi- e) Komandan Resimen Taruna, sebagai pembina Taruna dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dalam kegiatan Pengasuhan.
f) Kepala Departemen Akmil, sebagai pengampu materi pelajaran, dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dalam menempatkan tenaga pendidik yang ada disesuaikan dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
g) Kepala badan pelaksana (Kabalak) Akmil, sebagai unsur pelayanan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dalam kegiatan mendukung operasional penyelenggaraan pendidikan.
Wiwaha Plagiat Widya Jangan
STIE
BAB II LANDAS AN TEORI A. Penelitian Terdahulu Teguh Wardoyo, 2015, penelitian dengan judul “Strategi Peningkatan Kompetensi Guru M iliter Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Pertahanan Dalam M eningkatkan Prestasi Taruna Di Akademi M iliter (Akmil) M agelang Tahun
2015”. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut
Wiwaha
pandang partisipan. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasilnya Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial, Dan Profesional Gadik Program
Plagiat
Studi (Prodi) Teknik Sipil Pertahanan, Departemen Teknik dan Administrasi,
Widya
Akademi M iliter (Akmil) M agelang, berdasarkan hasil wawancara bahwa kompetensi Gadik di AKM IL M agelang sudah baik, namun menurut pendapat pengasuh dan taruna, masih ditemukan berbagai permasalahan ada beberapa
Jangan STIE
Gadik yang masih perlu ditingkatkan kompetensinya. Disisi lain saat ini dapat dilihat dari semangat, kerelaan dan kegiatan yang dilakukan dalam tugas mengajar Gadik AKM IL M agelang dengan perhatian dan keseriusan yang besar dalam mengajar, rasa gembira dan senang dalam mengajar, kepuasan dan tanggung jawab terhadap tugasnya, kerjasama secara ikhlas dan perasaan taat yang mendalam.
Andi Nur Abadi, 2015, Penelitian Dengan Judul “Upaya M eningkatkan Kualitas Pengasuh Di Batalyon Taruna III Dalam Rangka M endukung Pendidikan Dan Latihan Taruna Akademi Tni Resimen Chandradimuka M agelang Tahun
Pelajaran 2014/2015”. Kualitas pengasuh mendapatkan tanggapan baik dengan nilai rata-rata 3,84, kemudian tanggapan mengenai kualitas pengasuh dalam memberikan pengasuhan bidang sikap dan perilaku sudah baik dengan nilai rata- rata 3,75; bidang pengetahuan dan keterampilanjuga sudah baik dengan nilai rata- rata 3,85; bidang jasmani sudah baik dengan nilai rata-rata 3,90. Namun masih ada yang ditanggapi cukup baik yang menyebabkan belum optimalnya kualitas pelayanan yaitu pengasuh kurang dalam menyelenggarakan konseling terhadap
Wiwaha
Taruna/ Taruni, pengasuh masih kurang dalam mengadakan wawancara dengan Taruna/ Taruni di luar jam kurikuler, pengasuh memberikan bantuan kepada
Plagiat
Taruna/Taruni dalam mengatasi kesulitan belajar, Pengasuh dalam memberikan
Widya
pengasuhan namun masih ada yang ditanggapi cukup baik yaitu pengasuh memberikan mekanisme reward and punishment sesuai dengan Peraturan Kehidupan Taruna (perduptar), yang berisi pedoman bertingkah laku khas Taruna
Jangan STIE
Akademi TNI, sehingga menimbulkan kesenjangan antara kualitas pengasuh dengan tingkat kepentingan terhadap kualitas pengasuh. Gap yang terjadi pada bidang sikap dan perilaku terlihat karena kepentingan lebih besar daripada kualitas pengasuh, maka terjadi gap negatif pada bidang sikap dan perilaku dengan nilai – 0,76; bidang pengetahuan dan ketrampilan terlihat gap negatif dengan nilai – 0,65; bidang jasmani terlihat gap negatif dengan nilai – 0,65. Hal
Kualitas Pengasuh lebih besar dari Kualitas Pengasuh yang ada di Batalyon III Resimen Chandradimuka. Upaya Untuk M eningkatkan Kualitas Pengasuh Di Batalyon Taruna III Dalam Rangka M endukung Pendidikan Dan Latihan Taruna Akademi TNI Resimen Chandradimuka M agelang Tahun Pendidikan 2014/2015 diarahkan pada peningkatan kualitas pengasuh dalam menyelenggarakan konseling terhadap Taruna/ Taruni minimal satu minggu satu kali, peningkatan kualitas pengasuh dalam memberikan bantuan kepada Taruna/Taruni dalam mengatasi kesulitan belajar, peningkatan kualitas Pengasuh dalam memberikan mekanisme reward and punishment sesuai dengan Peraturan Kehidupan Taruna (perduptar), yang berisi pedoman bertingkah laku khas Taruna Akademi TNI,
Wiwaha
peningkatan kualitas pengasuh mengadakan wawancara dengan Taruna/ Taruni di luar jam kurikuler dan peningkatan kualitas pengasuh memberikan bantuan
Plagiat
kepada Taruna/Taruni yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan
Widya Jasmil.
B. KAJIAN TEORI
Jangan STIE
1. Gadik Akmil.
Untuk mendapatkan suatu hasil yang optimal dalam penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi harus diselenggarakan dengan profesional. Diantara profesionalisme dalam pengelolaan perguruan tinggi disamping sumber daya manusia (SDM ) juga kelengkapan sarana dan prasarana penunjangnya. Akmil sebagai bagian dari sitem perguruan tinggi berupaya untuk selalu meningkatkan Gadik merupakan bagian dari sepuluh komponen pendidikan yang tidak terpisahkan sebagai kesatuan sistem dalam proses operasional pengajaran dan penyelenggaraan pendidikan. Tingkat keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan Gadik.
Dengan demikian peranan Gadik sangat dominan untuk mentransferkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada Serdik. Istilah Gadik hanya dikenal dalam pendidikan di lingkungan militer baik TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
M enurut Pasal 1 ke -2 UURI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi umum tidak mengenal istilah Gadik, dan menggunakan istilah Gadik sebagai pendidik profesional dan ilmuwan
Wiwaha
dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
Plagiat
pengabdian kepada masyarakat. Tenaga Pendidik TNI AD adalah personel yang
Widya
karena tingkat pengetahuan keahlian atau keterampilan dipercayai untuk mengajar/ melatih/ membimbing peserta didik di lingkungan TNI AD.
M enurut Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor
Jangan STIE
KEP/686/IX/2015 Tanggal 18 September 2015 Tentang Bujuknis Gadik, Gadik TNI AD adalah personel yang karena tingkat pengetahuan keahlian atau keterampilan dipercayai untuk mengajar/ melatih/ membimbing peserta didik di lingkungan TNI AD. Adapun tugas dan kewajiban Gadik TNI AD memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan serta memberikan bimbingan dan pengasuhan kepada peserta didik sesuai dengan lingkup penugasan yang dibebankan kepadanya oleh lembaga pendidikan. Sedangkan kewajiban Gadik adalah : a.
Menyiapkan unsur-unsur Paket Instruksi (PI) yang menjadi tanggungjawabnya berupa bahan pengajaran, persiapan mengajar, perangkat pengujian, daftar Alins/ Alongins dan buku latihan peserta didik; b. Melaksanakan kegiatan mengajar, melatih, evaluasi dan membuat laporan selesai mengajar; c.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan; d.
Menguasai metode pengajaran dan teknik penyajian menggunakan IT; e. Memelihara disiplin, jasmani dan memiliki kepribadian yang untuk diteladani; f.
Memberikan bimbingan kepada para peserta didik yang mengalami kesulitan belajar atas permintaan Komandan Satuan Pendidikan; g.
Melaksanakan komunikasi dua arah antara tenaga pendidik dengan peserta didik, melalui tatap muka dan fasilitas IT; dan h.
Khusus dosen Akmil melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam teori kompetensi yang dikemukan Wibowo (2012) menyatakan bahwa terdapat lima faktor yang menentukan mutu kerja Dosen, yaitu kemampuan profesional, upaya profesional, kesesuaian waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional, Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaan dan kesejahteraan yang memadai. Dalam menentukan kebutuhan Dosen harus
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat manusia memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga mutu modal manusia adalah kemampuan, keahlian dan pengetahuan.
2. Gapendik Akmil.
Dalam menyelenggarakan operasional pendidikan harus dilengkapi dengan sepuluh komponen pendidikan. Salah satu komponen pendidikan dimaksud adalah Gapendik. Tingkat keberhasilan pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh Gapendik yang tentunya memiliki kualifikasi dan kemampuan yang optimal.
M enurut Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor KEP/680/IX/2015 Tanggal 18 September 2015 Tentang Bujuknis Gapendik,
Wiwaha
pengertian Gapendik adalah seluruh personel organik lembaga pendidikan yang terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan operasional suatu pendidikan.
Plagiat
Sedangkan menurut Pasal 1 UU RI No 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Widya
Nasional, pengertian Gapendik dalam Sisdiknas adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Gapendik dalam sistem pendidikan di TNI AD sangat bebeda tugas dan
Jangan STIE
fungsinya denganGapendik yang berada dalam lingkup insutusi pendidikan perguruan tinggi umum.
M enurut Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor KEP/680/IX/2015TugasGapendik diantaranya adalah: a.
Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan logistik sesuai kebutuhan pendidikan. rangka penyelenggaraan pendidikan sesuai tanggung jawab masing-masing.
c.
Meningkatkan dan mengembangkan motivasi peserta didik selama masa pendidikan serta memberikan arahan kepada peserta didik dalam rangka pencapaian keberhasilan pendidikan.
d.
Memberikan masukan serta saran kepada Kabag/ Kasi Litbangdik tentang pengkajian dan pengembangan terhadap penyelenggaraan pendidikan.
e.
Mengevaluasi hasil belajar peserta didik, mengembangkan teknis evaluasi dan mengevaluasi pencapaian tujuan belajar baik afektif, kognitif maupun psikomotorik.
f.
Melaksanakan tugas mengajar dalam memberikan bekal ilmu pengetahuan dan
Wiwaha
keterampilan kepada peserta didik dengan lingkup penugasan yang dibebankan kepadanya oleh lembaga pendidikan.
Plagiat g.
Melatih peserta didik serta melaksanakan bimbingan dan pengasuhan dalam
Widya
rangka membantu pencapaian peningkatan pengembangan sikap perilaku pengetahuan dan keterampilan serta jasmani dengan kegiatan sebagai berikut : 1) menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kegiatan Bimsuh; Jangan
STIE
2) memberikan masukan, saran, pertimbangan kepada Danlemdik serta Dansatdik tentang berbagai hal yang perlu atau tidak perlu dilakukan dalam rangka Bimsuh.
3) sesuai bidang masing-masing, memberikan masukan secara rutin kepada Dansatdik tentang perkembangan kondisi peserta didik (prestasi, tata tertib, kesehatan, dll);
4) menyusun rencana bimbingan dan pengasuhan (sebagai jabaran kebijakan/petunjuk umum Dan Sat) sesuai kebutuhan yang didasarkan pada jenis pendidikan dan Strata.
5) mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan Bimsuh oleh unsur pelaksana Bimsuh dalam lingkungannya. 6) memberikan petunjuk kepada unsur pelaksana Bimsuh di bawahnya, dalam menyusun rincian pengaturan rencana dan jadwal kegiatan Bimsuh, baik kegiatan pembina maupun kegiatan peserta didik.
7) melaporkan secara berkala/periodik tentang penyelenggaraan Bimsuh kepada Dansat, serta menyampaikan saran-saran sesuai kebutuhan; dan
Wiwaha
8) melaksanakan koordinasi dengan unsur pelaksana Bimsuh lainnya (yang ada dalam struktur organisasi Bimsuh dalam lingkungan satuannya), dalam
Plagiat menangani hambatan/kesulitan peserta didik selama proses pendidikan. Widya
Koordinasi keluar sesuai kebutuhan, dapat dilakukan dalam keadaan tertentu, atas perintah/ sepengetahuan/ atas persetujuan Dansat.
Dalam teori Donelly (1996) tentang analisis jabatan dalam organisasi yaitu
Jangan STIE
sebagai proses pengambilan keputusan yang menerjemahkan faktor manusia dan teknologi serta desain pekerjaan maka Gapendik memiliki peran yang sangat dominan dalam operasional penyelengaaraan pendidikan di Akmil dimana tingkat profesionalisme Gapendik sangat ditentukan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung operasional pendidikan.
Dalam teori ini lebih mengedapankan kegiatan untuk menciptakan memberikan gambaran tentang spesifikasi yang dimiliki harus sesuai antara latar belakang pendidikan dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk menduduki suatu jabatan. Output dari analisis jabatan adalah diskripsi jabatan (Job
description ) dan spesifikasi jabatan (Job Specification) discripsi jabatan akan
menjelaskan tentang suatu jabatan, tugas, wewenang dan tanggungjawab yang diemban, sedangkan spesifikasi jabatan merupakan informasi yang diperlukan bagi seorang personel agar memangku suatu jabatan dengan baik seperti latar belakang pendidikan dan syarat-syarat lain diperlukan. Analisis jabatan yang baik akan dipergunakan untuk memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerja staf sehingga dapat memberi gambaran aktifitas dan standart jabatan dalam pekerjaan. Salah
Wiwaha
satu manfaat teori analisis jabatan adalah pada tahap perencanaan sumber daya manusia dimasa akan datang sesuai dengan disiplin ilmu yang diharapkan agar
Plagiat dapat menghadapi perkembangan kebutuhan manusia. Widya 3.
Motivasi Kerja
a. Pengertian M otivasi Kerja
Jangan STIE
Kata motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin movere, kata dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian M otivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan (Nawawi, 2003). M otivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain
Dengan dorongan dimaksudkan agar dapat memberikan desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan merupakan kecenderungan untuk mempertahankan hidup. Kunci terpenting untuk itu tak lain adalah “pengertian mendalam tentang manusia”. Untuk menghindari kekurang tepatan menggunakan istilah motivasi perlu kiranya dikemukakan oleh M anullang dalam M artoyo (2007) , tentang beberapa istilah yang mirip dengan pengertian dari :
1) M otif : motif disamakan artinya dengan kata-kata motif dorongan, serta alasan, yang dimaksud dengan motif adalah dorongan atau tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri
Wiwaha manusia yang menyebabkan manusia bertindak.
2) M otivasi : motivasi atau motivation menimbulkan motif atau hal yang
Plagiat menimbulkan dorongan atau keadaan yang dapat menimbulkan dorongan. Widya
Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.
3) M otivasi kerja : motivasi kerja bertolak dari arti motivasi tadi, maka yang
Jangan STIE
dimaksud dengan motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau kata lain pendorong semangat.
4) Insentive : istilah incentive (insentif) dapat digantikan dengan kata alat motivasi, sarana motivasi, sarana penimbul motivasi atau sarana yang menimbulkan dorongan.
b. Bentuk M otivasi Kerja yang merupakan bentuk dari motivasi (Nawawi, 2003) yaitu : 1)
Motivasi Intrinsik M uncul atas dorongan dari dalam diri individu. Dipelajari melalui teori proses (Process Theory) yang banyak membahas tentang motivasi internal individu. 2)
Motivasi Ekstrinsik M uncul karena dorongan faktor eksternal. Dipelajari melalui teori isi (Content Theory) yang membahas faktor eksternal individu.
c. Teori-teori Tentang M otivasi Teori tentang motivasi dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
Wiwaha
1) Teori isi (Content Theory), mencakup teori-teori motivasi dari :
a) Herzberg (Teori Dua Faktor)
Plagiat
Ada dua faktor yang menentukan motivasi seseorang dalam melakukan
Widya
pekerjaannya, (M unandar,2001) yaitu : (1) Hygiene faktor / Job Contex Factor / Dissatisfier Dimana faktor ini apabila tidak terpenuhi dapat menimbulkan
Jangan STIE
ketidakpuasan dan berdampak pada motivasi kerja seseorang seperti : kebijakan sekolah, kondisi kerja, gaji dan keamanan kerja.
(2) M otivasi / satisfier Apabila faktor ini dipenuhi akan menimbulkan kepuasan dan motivasi namun jika tidak maka tidak akan menciptakan kepuasan kerja seperti: prestasi, pengakuan, pertumbuhan, tanggung jawab.
M enyatakan bahwa kebutuhan di tingkat rendah tidak harus dipenuhi terlebih dahulu, sebelum motivasi untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat berikutnya seperti teori M aslow (M unandar, 2001). Konsep dari Alderferer bahwa kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu : (1) Existence needs (kebutuhan untuk eksis/keberadaan) Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan biologis dan keamanan yang lebih terpuaskan oleh kondisi material dari pada hubungan interpersonal. (2) Related needs (kebutuhan untuk menjalin hubungan) Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan sosial yang terpuaskan melalui adanya
Wiwaha hubungan interpersonal.
(3) Growth needs (kebutuhan untuk berkembang/tumbuh) Kebutuhan
Plagiat
ini berkaitan dengan keinginan untuk mengembangkan diri atau
Widya aktualisasi diri.
2) Teori proses (Process Theory), mencakup teori-teori motivasi dari:
Jangan STIE
a) Victor Vroom (Teori Pengharapan) M engeritik bahwa model Content kurang memadai untuk menjelaskan motivasi. Sehingga ia mengeluarkan teori sendiri, bahwa motivasi dibangun berdasarkan Valence, Instrumentality dan Expectacy: (1) Valence Kekuatan dari preferensi individu terhadap outcome atau keluaran harapan. (2) Instrumentality Peranan yang menghubungkan outcome tingkat pertama dengan tingkat kedua.
(3) Expectacy Harapan yang menghubungkan usaha individu dengan outcome tingkat pertama.
b) LawlerdanPorter Dimana motivasi adalah berasal dari umpan balik kepuasan kerja, yang dimulai dari kemampuan dan keterampilan secara pengalaman
Wiwaha menghasilkan kinerja yang akhirnya kepuasan.
Hambatan yang perlu diatasi :
Plagiat
(1) Adanya keragaman guru terhadap kemampuan, keterampilan,
Widya serta kemampuan yang dimilikinya.
(2) Keragaman guru atas kemungkinan fisik dari pekerjaan. (3) Keragaman guru atas keterkaitan pekerjaan dengan individu/
Jangan STIE
aktivitas lain. (4) Ambiguitas/ kemenduaan arti yang meliputi persyaratan pekerjaan.
d. Faktor Yang M empengaruhi M otivasi Kerja Timbulnya motivasi internal disebabkan karena adanya kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang. Kekuatan ini akan mempengaruhi
Sebagai contoh, seorang karyawan yang ingin mendapatkan nilai yang memuaskan dalam penilaian kinerja akan menentukan perilaku karyawan dalam memenuhi syarat penilaian tersebut. Setelah memikirkan dalam-dalam, perilakunya mungkin akan menjadi karyawan yang rajin dalam bekerja, tidak datang terlambat, tidak pernah absen dan mematuhi peraturan, tetapi dalam kenyataan tidak semua karyawan mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai nilai yang memuaskan.
M otivasi eksternal menjelaskan kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi oleh faktor internal yang dikendalikan oleh manajer, yaitu meliputi penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung jawab. M otivasi eksternal
Wiwaha
meliputi faktor pengendalian oleh manajer yang meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan seperti halnya gaji atau upah, keadaan kerja dan
Plagiat
kebijaksanaan perusahaan dan pekerjaan yang mengandung hal-hal seperti
Widya
penghargaan, pengembangan dan tanggung jawab. M anajer perlu mengenal motivasi eksternal untuk mendapatkan tanggapan yang positif dari karyawannya. Tanggapan yang positif ini menunjukkan bahwa bawahan
Jangan STIE
sedang bekerja demi kemajuan perusahaan. M anajer dapat menggunakan motivasi eksternal yang positif maupun negatif. M otivasi positif merupakan penghargaan atas prestasi yang sesuai, sedangkan motivasi negatif mengenakan sanksi jika prestasi tidak dapat dicapai.
M enurut Robbins (2007), motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa
1) Faktor Ekstern
a) Lingkungan kerja
b) Pemimpin dan kepemimpinannya
c) Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
2) Faktor Intern
1) Pembawaan individu
2) Tingkat pendidikan
3) Pengalaman masa lampau
4) Keinginan atau harapan masa depan.
Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi :
1) Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman traumatis, latar belakang kehidupan sosial budaya, tingkat kedewasaan, dsb.
2) Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia yang disebabkan oleh pekerjaan.
3) Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap pelaksanaan pekerjaannya.
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
4) Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai hubungan di luar pekerjaan
5) Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu
6) Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu
7) Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan.
e. Asas-Asas M otivasi Kerja Asas-Asas M otivasi Kerja menurut Hasibuan (2011) yang dapat mendorong meningkatkan kinerja mencakup asas mengikutsertakan, komunikasi, pengakuan, wewenang yang didelegasikan dan perhatian atau
Wiwaha
timbal Balik, dengan penjelasan sebagai berikut : 1)
Asas Mengikutsertakan
Plagiat
Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut
Widya
berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara ini, bawahan merasa ikut bertanggung jawab atas tercapainya tujuan
Jangan STIE
organisasi / sekolah sehingga moral dan gairah kerjanya akan meningkat. 2)
Asas Komunikasi Asas Komunikasi maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mendapatkannya dan kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi kerja bawahan akan meningkat. Sebab semakin banyak seseorang mengetahui suatu soal,
3) Asas Pengakuan
Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
Bawahan akan bekerja keras dan semakin rajin, jika mereka terus-menerus mendapat pengakuan dan kepuasan dari usaha-usahanya.
4) Asas Wewenang Yang Didelegasikan
Yang dimaksud asas wewenang yang didelegasikan adalah mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasan atau manajer. Dalam pendelegasian ini, manajer harus meyakinkan
Wiwaha
bawahan bahwa karyawan mampu dan dipercaya dapat menyelesaikan tugas-tugas itu dengan baik. M isalnya dengan mengatakan ,”Ini suatu
Plagiat
pekerjaan, saudara dapat mengambil keputusan sendiri bagaiman harus
Widya
melakukannya.” Dengan tindakan ini pimpinan menyatakan secara jelas bahwa bawahan itu cakap dan penting. Asas ini akan memotivasi moral / gairah bekerja bawahan sehingga semakin tinggi dan antusias.
Jangan STIE
5) Asas Perhatian Timbal Balik
Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan organisasi /sekolah disamping berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari organisasi / sekolah.