BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - MAKNA ELEMEN INTERIOR DAN WARNA PADA ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK INKULTURATIF DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL - Unika Repository

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MAKAN ELEMEN INTERIOR DAN WARNA PADA ARSITEKTUR GEREJA INKULTURATIF DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL

  

4.1. Deskripsi Arsitektur Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus

Ganjuran Bantul

  4.1.1. Lokasi Gereja Gereja HKTY Ganjuran atau lebih dikenal dengan Gereja Hati

  Kudus Tuhan Yesus Ganjuran berada di Jalan Ganjuran , Kelurahan Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berjarak kurang lebih 25 km dari pusat Kota Yogyakarta. Bangunan gereja baru ini sebagai pengganti gereja lama yang roboh akibat peristiwa gempa 25 Mei 2006 dan terletak tepat di bekas lokasi gereja yang lama. Dan diberkati oleh MGR. Johanes Maria Pujosumarto pada bulan Agustus 2009. Kawasan Gereja HKTY berada satu komplek dengan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Kapel Adorasi Ekaristi Abadi, Makam Tobias, Pasturan dan sekretariat Gereja.

  Gb.4. 1 Peta lokasi Komplek Gereja HKTY Ganjuran Sumber : Buku Bercermin pada Wajah

  • –Wajah Keuskupan gereja Katolik Indonesia :2001.Kanisius dan google.com/edit penulis

  4.1.2. Sejarah Gereja Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus berdiri tidak lepas dari sejarah

  Pabrik Gula Gondang Lipuro. Pabrik tersebut didirikan oleh keluarga Schmutzer. Periode setelah ajaran sosial gereja (Rerum Novarum) yang diterbitkan oleh Paus Leo XIII, tahun 1891, Schmutzer meneruskan membangun pabrik gula Gondang Lipuro pada tahun 1921. Melalui ajaran sosial gereja, Paus(gereja Katolik) ingin melindungi kaum buruh dengan mengatur hubungan antara buruh dan majikan. Demikian pula dengan kedua anak Schmutzer , Joseph Ignas Julius Maria Schmutzer dan Julius Robert Anton Maria Schmutzer sejak mahasiswa aktif mensosialisasikan ajaran

  • – ajaran social gereja termasuk Rerum Novarum. Ensiklik Rerum Novarum dimana Paus mendukung serikat pekerja, mendukung kepemilikan pribadi tetapi menolak sosialisme. Mereka mengimplementasikan semangat tersebut kepada tenaga kerja yang bekerja di pabriknya, menempatkan mereka sebagai sahabat bukan sebagai buruh. Maka, selain mendapatkan upah kerja , juga memperoleh keuntungan, ini menjadi hal yang luar biasa ketika itu. Terlebih terjadi pada masa penjajahan. Joseph dan Julius berfikir untuk perkembangan masyarakat maka mendirikan sekolah. Pada tahun 1919 didirikanlah sekolah
  • – sekolah disekitar komplek pabrik gula Gondang Lipuro, berjumlah dua belas sesuai dengan jumlah rasul. Selain pabrik, sekolah Schmutzer juga membuat sudetan irigasi Sungai Progo ke Kebonongan pada tahun 1924. Keluarga Schmutzer juga mendirikan

  3 rumah sakit Panti Rapih yang dulu bernama Onder De Bogen .

  Schmutzer sangat mencintai budaya dan masyarakat Jawa, sehingga berkeinginan mendirikan gereja yang bentuk dan semua perlengkapan ibadah di dalam gereja bernuansa Jawa. Pada tahun 1924 mendirikan gereja HKTY Ganjuran yang diarsiteki oleh JH Van Oyen, arsitek ini juga yang merancang gereja HKTY Pugeran Yogyakarta, Gereja Katedral Semarang dan beberapa gereja lainya. Joseph dan 3 Julius memohon ijin kepada Tahta Suci agar diijinkan membangun

  Sumber : Buku Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Rahmat Yang Menjadi Berkat gereja Jawa, bercorak Jawa. Untuk itu mereka membuat miniatur patung Santa Perawan Maria, Santo Yosep, patung Jalan Salib semuanya dalam nuansa Jawa. Pakaian bercorak Jawa dan sikap duduk atau berdiri bergaya Jawa. Karena dengan serius mempersiapkan rencana pembangunan gereja bercorak Jawa, mereka tidak membuat dalam gambar dalam kertas namun dalam miniatur. Namun hanya patung Altar Jawa dan Patung Hati Kudus Tuhan Yesus yang disetujui, sedang bentuk gereja dan stasi jalan salib tidak disetujui.

  Gempa bumi Mei 2006 mengakibatkan gereja mengalami rusak parah, sehingga baru sekarang gereja Jawa seperti yang pernah dicita citakan Schmutzer terwujud. Bangunan lain yang dibangun Schmutzer adalah Candi Hati Kudus Tuhan Yesus pada tahun 1927, yang menyerupai bangunan candi Hindu Jawa. Bangunan candi yang didalamnya ditahtakan arca Kritus Raja dalam busana kebesaran seorang raja Jawa. Tangan kanannya menunjuk Hati Kudusnya yang terbuka dan siap diserahkan kepasa siapa saja yang memohonnya.

  4

  Gb.4. 2 Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran periode Schmutzer

  Sumber : Buku Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan, 2009

4 Sumber : Buku Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Rahmat Yang Menjadi Berkat

  Gb.4. 3 Prasasti Peresmian Gereja HKTY Ganjuran Sumber : Buku Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan, 2009

  Gb.4. 4 Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran periode Schmutzer

  Sumber : Buku Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan, 2009

  Gereja yang dibangun oleh keluarga Schmutzer merupakan ucapan syukur atas berkat yang diterimanya. Gereja tersebut berdinding tembok dengan adanya menara lonceng di bagian depan yang menjulang tinggi, dan ada pintu melengkung dibagian tengahnya

  .

  Gb.4. 5 Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran terkena Gempa Mei 2006

  Sumber : Buku Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan, 2009 Gb.4. 6 Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Terkena

  Gempa Mei 2006 Sumber : Buku Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan,

  2009 Gb.4. 7 Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Setelah Direnovasi Sebelum Gempa Mei 2006

  Sumber:www.yogyakartapanduanwisata.co.id Sebelum terjadi gempa Mei 2006, ide atau gagasan untuk membangun gereja yang baru, dengan konsep gereja terbuka sesuai prinsip bangunan gereja terbuka karya Rm. Mangun sudah muncul sekitar tahun 2000 an, namun belum sempat dilakukan. Namun membangun dua buah pendopo terbuka di samping kiri dan kanan gereja untuk menampung umat yang banyak ketika beribadat digereja. Setelah gempa Mei 2006, atas anjuran dari Uskup KAS waktu itu Mgr. Ignatius Suharyo bahwa hendaknya gereja baru di bangun dengan konsep gereja terbuka dengan arsitektur bangunan Jawa. Kemudian anjuran itu di tindak lanjuti dengan oleh Romo Paroki yaitu Romo Jarot dan Romo Utomo. Atas saran Romo Utomo di rencanakan membuat gereja yang berupa Joglo , menyerupai bangunan Kraton Yogyakarta.. Akhirnya setelah konsultasi dengan Ir Winarno seorang arsitek tradisional Yogyakarta di rencanakan bangunan gereja seperti ini. Awalnya desain bangunan nya tidak terdapat ukir-ukiran seperti yang terjadi sekarang ini, atas saran Romo Utomo desainnya di tambahkan ukir-ukiran. Ketika di Bandara Adi Sucipto beliau membeli

  5 5 buku yang terdapat gambar-gambar arsitektur Yogyakarta. Gereja baru

Wawancara dengan Romo Jarot Kusno Priyono,Pr selaku Pastur Kepala Paroki HKTY Ganjuran ketika proses pembangunan gereja. Waktu 29 Mei 2017 dibangun pasca gempa Mei 2006 dengan arsitektur Jawa bahkan bangunan gereja lama aslinya tidak nampak. Corak arsitektur Joglo Pengrawit dengan tiga baris saka atau tiang penyangga. Atapnya berbentuk tajug, model lancip ke atas mirip tumpeng, lambing lingga atau meru. Atap dengan model tajug dipakai untuk bangunan

  • – bangunan suci. Lantai dasar gereja dengan undak enam bertingkat, setinggi kurang lebih 90 cm, diatas permukaan tanah. Bentuk panjangnya 34 meter, termasuk dua sayap belakang , kanan
  • – kiri dengan lebar kira kira 28 meter. Bagian brunjung atap tengah paling tinggi, disangga dengan empat saka guru konstruksi beton bertulang ukuran 55cm, ujung bawah saka guru ditopang dengan unpack ukuran 78 cm x 82 cm. Saka guru bagian atas terdapat struktur tumpang sari lima susun dengan ragam hias. Bagian elar elaran luar maupun singup sebelah dalamnya berbenmtuk piramida terbalik, dengan ragam warna merah, kuning dan hijau. Ujung atap paling luar sebelah depan ditopang dengan delapan tiang ukruan 45 cm, dan sisi kiri dan kanan masing – masing disangga enam tiang dengan ukuran yang sama.

  Gb.4. 8 Gereja Darurat Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Pasca Gempa Mei 2006

  Sumber : www.mudikaganjuran wordpress.com Gereja darurat pasca gempa di bangun dipelataran candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan material utama bambu sebagai rangka konstruksi tiang dan rangka konstruksi atap serta beratapkan rapak tebu. Bentuk bangunan yang sederhana ini menggunakan model atap gunungan. Bangunan gereja sementara ini dipergunakan sampai gereja baru selesai dari tahun 2006 – 2009.

  Gb.4. 9 Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Diresmikan Pada Tahun 2009

  Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu Bangunan gereja HKTY yang diresmikan pada tahun 2009, sampai sekarang masih dalam kondisi baik, pemeliharaan dan perbaikan area sekitar yang dibuat taman membuat kesan gereja semakin keliatan megah. Gereja sebagai sarana beribadat umat untuk memuji dan memuliakan Tuhan menjadi semangat untuk senantiasa merawat dan memelihara gereja.

  Gereja HKTY Ganjuran dibangun pada periode tahun 2008

  • – 2009 dan diresmikan oleh Uskup Agung Semarang MGR Johanes Maria Pujosumarto dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan dihadiri Bupati Bantul Drs. H.M. Idham Samawi dan segenap umat yang hadir pada bulan Agustus 2009. Gereja HKTY Ganjuran dibangun tidak serta merta pasca gempa karena prioritas dari gereja adalah gereja akan dibangun ketika
umat sudah memiliki rumah. Sehingga gereja dibangun 2

  • – 3 tahun pasca gempa. Gereja tersebut dibangun dari swadaya umat baik dari dalam maupun luar negeri dan sumbangan pribadi maupun para donatur. Oleh panitia pembangunan dana di kelola dan bangunan gereja dia arsiteki oleh Ir. Winarno untuk arsitektur tradisional Jawa dan Ir. Arditya Samudera untuk arsitektur gereja Katolik. Dan juga tim ukir oleh Bapak Petrus dan Fx Heri Supriyatna. Perkembangan sejak gereja dibangun belum mengalami perubahan
  • –perubahan yang signifikan dikarenakan perawatan – perawatan rutin oleh koster maupun kerjasama dari umat Ganjuran. Perubahan terdapat pada Altar gereja yang dibuat lebih panjang karena altar yang lama terlihat lebih pendek menurut aturan panjang altar 1/3 dari panjang area panti imam,. Sehingga kondisi gereja masih baik baik eksterior maupun interiornya namun sedikit mengalami b
  • –bekas air hujan dari atap diakibatkan dari pemasangan kabel di atap kemungkinan dari bekas tapak
  • –tapak kaki tukang. Perbaikan – perbaikan yang terjadi di halaman gereja dan area candi HKTY dengan pembuatan taman serta

  

6

perbaikan panel .

  • – panel jalan salib Pada waktu pembangunan gereja HKTY yang berbentuk bangunan

  Joglo Yogyakarta pada masa Pastur Kepala Paroki Rm. Antonius Jarot Kusno Priyono, Pr yang bertugas dari tahun 2005

  • – 2013, dibantu oleh Rm. Gregorius Utomo, Pr dan Rm. FX. Wiyono, Pr. Pada tahun 2013 Pastur Kepala paroki dipegang oleh oleh Rm. Herman Yoseph Singgih Sutoro. Pr sampai sekarang dibantu oleh pastur rekan Rm. Yohanes Krismanto, Pr dan Rm G. Utomo, Pr yang sejak tahun 1988 berkarya di gereja Ganjuran. Pembangunan gereja pada tahun 2009 tersebut pada awal desainnya hanya berupa joglo tanpa menggunakan ukir-ukiran seperti sekarang ini , namun atas kehendak dari Rm. G.Utomo, Pr setelah melihat buku yang dibeli di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang memuat bangunan
  • –bangunan kraton Yogykarta yang kemungkinan adalah
  • 6 bangunan Museum HB IX. Dampaknya bangunan gereja HKTY seperti

      

    Wawancara dengan Pastur Kepala Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, Pr pada hari Minggu 30 Juni 2017 pukul 13.00 sekarang ini yang berbentuk joglo Yogyakarta dengan ukiran

    • – ukiran , dan bentuk seperti museum HB IX dengan ukuran yang lebih luas, terdapat banyak perbedaan
    • – perbedaan diantaranya tiang - tiang dari baja cor yang dilapisi papan kayu jati, w
    • – warna yang digunakan, ornamen ragam hias, dan bentuk bangunan serta fungsi bangunannya. Gereja Ganjuran di bangun dengan konsep terbuka menandakan bahwa gereja terbuka bagi siapapun yang ingin berkunjung ke gereja. Pagar tembok sekeliling gereja pun di buat setinggi 120cm yang mempunyai maksud

      7 gereja Ganjuran adalah gereja terbuka.

      4.1.3. Pastur dan Umat Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Pastur Kepala paroki dibantu oleh tiga orang Pastur rekan dan Dewan Paroki yang membawahi bidang kerja dan pelayanan di paroki.

      Paroki HKTY Ganjuran mempunyai 12 Wilayah dan Stasi tersebar di kecamatan Bambanglipuro, Pandak, Sidomulyo. Jumlah umat di paroki Ganjuran berkisar 10.000 jiwa. Posisi gereja berada berdampingan dengan Kapel Adorasi Ekaristi Abadi dan area Candi HKTY Ganjuran sehingga sebagai tempat ziarah bagi umat Katolik maupun non Kristiani. Adapun area lain yang berdekatan dengan gereja adalah makam Tobias, Rumah Sakit Elisabeth, Susteran CB , Panti Asuhan Santa Maria, SMA Stella Duce.

      4.1.4. Komplek Area Gereja a.

      Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bangunan candi HKTY Ganjuran terwujud pada era Kelurga Schmutzer yang menjadi pengelola Pabrik Gula Gondang Lipoera.

      Schmutzer membangun candi tersebut sebagai monumen syukur penyertaan dan belas kasih Hati Kudus Tuhan Yesus yang berlangsung segala masa dan tidak berkesudahan. Diharapkan menjadi ketertarikan semua orang untuk berbakti kepada Kristus , dapat dilihat sekarang ini umat dari segala penjuru datang untuk berdoa disekitar candi Ganjuran. 7 Maka dipilihlah bangunan candi yang bercorak Hindu Jawa sebagai

      

    Wawancara dengan Bapak M. Dwi Ismarwanto selaku pengurus Dewan Paroki pada saat pembangunan gereja. Pada 17 Februari 2018 pukul 18.00 tempat pemujaan orang dulu pada waktu berdoa. Candi tersebut didalamnya ditahtakan arca Kristus Raja Jawa, dengan tangan kanan menunjuk Hati Kudus-Nya yang terbuka dan siap diserahkan pada siapa yang memohon dan memintanNya. Arca tersebut terdapat yang berukuran lebih kecil sekitar 75cm, yang ditanam pada bagian bawah candi dimasukkan dalam perigi bersama prasasti ditulis dan dilapisi aspal kedap air. Hal tersebut mempunyai harapan jika suatu saat nantu candi yang dibangun runtuh bersama Arca Kristus Raja , masih ada satu yang bertahan utuh , yakni yang ditanam dibawah candi.

      Pembangungan candi dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 26 Desember 1927 oleh Mgr. Van Velsen SJ selaku uskup Batavia dan pemberkatan patung Hati Kudus Kecil yang ditanam didasar candi. Pembangunan candi memakan waktu lebih dari 2 tahun, sehingga baru pada tangga 11 Februari 1930, diberkati oleh MGR. Van Velsen, SJ. Peresmian tersebut dihadiri oleh para imam , seluruh pemimpin religius ,umat Katolik dari seluruh pelosok Jawa. Bertepatan dengan tanggan penampakan Ibu Maria di Lourdes , tanah Jawa

      8

      dipersembahkan (Bumi Nusantara) kepada Hati Kudus Tuhan Yesus Y e s u s .

      Gb.4. 10 Peletakan Batu Pertama Candi oleh MGR.Van Velsen SJ Sumber : Buku Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran 8 Rahmat Yang Menjadi Berkat

      Sumber : Buku Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Rahmat Yang Menjadi Berkat

      Ceruk candi didalamnya terdapat patung Tuhan Yesus dengan posisi duduk, kedua tanganya sedang membuka jubah, memperlihatkan dada yang berhiaskan hati dikelilingi sinar terang. Yesus digambarkan dalam gaya Hindu Jawa tampak pada mahkota dan busana yang dikenakanya. Terdapat inskripsi dalam bahasa Jawa yang berbunyi „ Sam peyan Dalem Mahaprabu Yesus Kristus Pangeraning Para Bangsa‟. Dalam keyakinan Katolik Tuhan Yesus selalu hadir bersama umat manusia berikut budayanya. Artinya Tuhan Yesus bukan hanya Yesus dari Nazaret , tapi tiap orang percaya kepadaNya selalu menyembah Yesus sesuai dengan budaya dan bahasa masing-masing. Ekaristi yang selalu diadakan di Mandala Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran adalah Misa Jumat Pertama setiap bulan, dan Prosesi Agung pada pada minggu terakhir bulan Juni.

      Gb.4. 11 Jadwal Misa Jumat Pertama Sumber: b.

      Kapel Adorasi Ekaristi Abadi Kapel Adorasi Ekaristi Abadi terletak diantara Gereja

      Ganjuran dan Candi Ganjuran, pada proses pembuatan awal bersamaan dengan pembangunan gereja yang baru. Bangunan tersebut awalnya digunakan sebagai ruang pengakuan dosa, namun pada akhirnya dijadikan Kapel Adorasi sehingga ruang pengakuan dosa dibuatkan ruang pengakuan dosa baru disamping kiri kapel Adorasi.

      Gb.4. 12 Kapel Adorasi Ekaristi Abadi Sumber : Dokumentasi Pribadi(Fotografer Windhu) c.

      Makam Tobias Makam Tobias merupakan makam yang ada sejak jaman Smutzer masih berkarya, disana banyak dimakamkan suster-suster yang pernah berkarya di Ganjuran, makam orang

    • – orang awam dan ketika gereja masih mengahdap ke barat, terletak di halaman gereja.

      Lokasi Makam Tobias

      Gb.4. 13 Makam Tobias Sumber : google.com Gereja HKTY

      Gb.4. 14 Denah Komplek Gereja HKTY Ganjuran Sumber : Dokumen Gambar Sekretariat Gereja HKTY

      Denah tersebut merupakan rancangan arsitek yang terlibat pada proses pembangunan gereja. Dapat diliat secara lengkap posisi gereja berada diantara candi HKTY dan pasturan. Kompleks mandala candi terdiri dari candi HKTY, gereja, pasturan dan makam tobias.

    4.2. Makna Elemen Interior Pada Arsitektur Gereja Inkulturatif di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul

    4.2.1. Organisasi Bentuk Dan Fungsi Ruang

      Interior dari gereja ini yaitu ruang luas tanpa ada penyekat hanya terdapat tiang

    • – tiang penyangga, yang berbentuk bujur sangkar. Ruang yang dibuat mengerucut keatas dimana fungsi langit-langit sebagai atap. Panti imam menjadi titik sentral dari interior bangunan gereja ini, yang berada lebih tinggi dari posisinya. Menunjukkan sebagai pusat dari tempat ibadat gereja, karena terdapat tabernakel sebagai tempat hosti berada, panti imam sebagai Kristus pemimpin dilambangkan tempat pastur duduk (sedilia) dan mimbar sabda sebagai tempat pewarta sabda

      9

      melambangkan Kristus sebagai Nabi . Orientasi arah hadapnya menghadap ke arah panti umat.

      Diarea kanan kiri panti imam terdapat kursi bagi para prodiakon dan para misdinar sebagai pembantu pada acara ekaristi sehingga berjalan lancar dan kihmat. Orientasi arah hadapnya ke arah panti imam.

      Area tengah ruang sebagai tempat panti umat, yaitu tempat kursi

    • – kursi atau bangku umat disusun. Bangku tersebut sebagai tempat umat mengikuti ekaristi harian maupun mingguan, yang untuk duduk selain itu bisa untuk bersujud ketika berdoa. Pola sirkulasi pada gereja HKTY dapat di akses dari segala sisi. Gereja yang terbuka memungkinkan umat dapat memasuki panti umat dari segala penjuru. Sirkulasi imam, prodiakon, misdinar ketika memasuki area panti imam melalui pintu samping yang berada disisi timur ketika misa harian maupun mingguan.

    9 Wawancara dengan Pastur Kepala Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul ,

      Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, Pr pada hari Minggu 30 Juni 2017 pukul 13.00 wib

    4.2.2. Elemen Pembentuk Ruang

      Elemen pembentuk ruang sebagai pembentuk interior gereja terdiri dari dinding, lantai, langit-langit, tiang/kolom, pintu, jendela. Elemen tersebut memisahkan ekterior dan interior dan berfungsi memberi bentuk pada bangunan.

    4.2.2.1. Lantai Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul

      Lantai gereja memiliki tiga level yang berbeda yaitu level pertama untuk memasuki area gereja, level kedua area panti umat, level ketiga area panti imam. Level tangga untuk memasuki area gereja, level panti imam di buat lebih tinggi dari area lainya sebagai pusat peribadatan dan berada paling dalam dari interior gereja. Level panti umat berada di tengah dan menghadap ke arah altar sebagai pusat peribadatan.

      .

      Gb.4. 15 Pola lantai pada panti umat Sumber : Dokumentasi Pribadi/Fotografer Windhu

      Pola silang pada lantai dengan diagonal bagian tengah dengan list lurus bagian lurus. Mempunyai arti persilangan pendapat selalu ada, tetapi terselesaikan dengan baik. Perbedaan duniawi dengan surgawi, tubuh atau

      10 daging dengan roh.

    10 Sumber Buku Ganjuran Berkat dan Perutusan

      Gb.4. 16 Pola Level Lantai Tangga Masuk Gereja Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      G b Gb.4. 17 Pola Lantai Pada Panti Imam

      Sumber : Dokumentasi Pribadi/Fotografer Windhu Pola lantai yang mempunyai warna berbeda antara lantai panti imam dengan panti umat. Lantai panti imam mempunyai ketinggian yang lebih tinggi dari panti umat. Pola silang pada lantai pada bagian tengah dan lis lurus pada bagian sisi tepi luarnya.

    4.2.2.2. Dinding Atau Tiang Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus

      Ganjuran Bantul Gereja HKTY hanya memiliki dinding pada bagian panti dalam saja sedang bagian depan dan kanan kirinya hanya terdapat tiang/kolom dikarenakan bangunan joglo yang terbuka. Dinding tersebut sebagai pembatas area panti imam, panti umat dengan sakristi, ruang persiapan ibadat harian maupun mingguan.

      Gb.4. 18 Tampak Dinding di Bagian Dalam Gereja Panti Imam Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Dinding tersebut sebagai pembatas ruang sakristi dengan ruang panti umat, dan berfungsi juga sebagai struktur bangunan yang memberikan massa pada bentuk arsitekturnya. Ruang interior gereja HKTY yang berbentuk bujur sangkar diakibatkan oleh keberadaan dinding tersebut. Dibagian dinding tersebut terdapat tabernakel pada panti imam, patung Bunda Maria di samping kiri dan Patung Yesus di samping kanan panti imam. Area antara sakristi dengan panti umat dihubungkan dengan pintu yang bercorak jawa yang dipakai untuk keluar masuk imam, prodiakon, misdinar dan rombongan pelayan misa.

      Tiang atau soko yang ada pada gereja terdapat berbagai ukuran untuk soko guru, soko penanggap dan soko penitih yang dibuat dengan beton kemudian dibungkus oleh papan kayu jati yang diukir. Secara visual bangunan gereja ini sangat kokoh dengan banyaknya tiang yang menopangnya. Tiang

    • –tiang ini menggunakan material kolom besi yang di cor kemudian di sisi luarnya dilapisi dengan papan kayu jati dengan tebal 3 cm, yang yang diukir. Sehingga konstruksi yang digunakan begitu kuat namun keliatan indah dengan ornamen ukir-ukiran yang menyelimuti setiap tiang –tiangnya.

      Gb.4. 19 Soko Guru yang berjumlah empat Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu Gb.4. 20 Deretan Soko Penanggap dan Soko Penitih Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

    4.2.2.3. Plafon atau Langit-Langit Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus

      Gb.4. 21 Bagian Atap Tumpang Sari Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Ganjuran Bantul Atap atau langit

    • – langit gereja pada bagian tengah yang ditopang oleh soko guru berupa tumpang sari yang tersusun sangat indah yang
    ditengahnya terdapat ukiran bunga teratai. Struktur atap yang tertutup tidak tampak bahwa konstruksi didalamnya dibuat dengan baik.

      Gb.4. 22 Proses Pembangunan Tiang Gereja Sumber :Buku Ganjuran Gereja dan Perutusan

      Gb.4. 23 Rangka Plafon Sumber :Buku Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan Gb.4. 24 Langit

    • – langit Gereja HKTY Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu Setelah tumpang sari dan langit
    • – langit dibuat kemudian di cat dengan warna yang sangat menarik, dengan dominasi warna hijau dan putih. Usuk peniyung dengan warna putih dengan arah dari atas menyebar ke segala penjuru memperlihatkan ruang menjadi besar dan ruang yang terasa agung.

    4.2.2.1 Elemen Pendukung Interior Gereja Hati Kudus Tuhan

      Yesus Ganjuran Bantul a.

      Perabot Perabot atau mebel yang terdapat pada gereja terbagi menjadi dua zona yaitu area panti imam dan panti umat. Pada area panti imam terdapat tiga komponen utama yang wajib ada yaitu, kursi sedilia, mimbar sabda dan meja altar. Perabot yang terdapat pada panti umat adalah kursi umat yang disusun terbagi menjadi empat bagian memanjang dari depan ke belakang.

      Gb.4. 25 Mimbar Sabda Sumber : Dokumentasi Pribadi /fotografer Windhu

      Gb.4. 26 Kursi Sedilia dan Mimbar Imam Sumber : Dokumentasi Pribadi/Fotografer Windhu

      Kursi imam melambangkan sebagai pemimpin, dan mimbar sabda sebagai tempat pewarta. Pada kursi imam dan mimbar sabda terdapat ornamen burung pelikan, ini menjelaskan bahwa ornamen tersebut menjadi simbol dari Keuskupan Agung Semarang. Meja altar tersebut sudah mengalami perubahan ketika pada tahun 2013, meja tersebut diperpanjang agar terlihat luas dikarenakan sesuai

      Gb.4. 27 Mimbar Pewarta Pastoral Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Gb.4. 28 Meja Altar Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu aturanya bahwa meja altar panjangnya sepertiga dari panjang panti

      11 imam.

      Gb.4. 29 Meja Kredens Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Meja kredens dipergunakan untuk meletakkan alat-alat misa yaitu piala, sibori, dan kebutuhan lain yang diperlukan untuk pelayanan misa. Di meja kredens juga terdapat ornamen ukiran burung pelikan.

      Gb.4. 30 Kursi Stool Tempat Duduk Prodiakon dan Misdinar 11 Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      

    Wawancara dengan Pastur Kepala Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul ,

    Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, Pr pada hari Minggu 30 Juni 2017 pukul 13.00 WIB

      Kursi tanpa sandaran berada disamping kanan dan kiri panti imam diperuntukkan bagi misdinar, prodiakon, lektor, lektris yang membantu pada saat perayaan ekaristi.

      Gb.4. 31 Kursi umat Sumber : Dokumentasi Pribadi/Fotografer Windhu

      Kursi umat ini kemungkinan terbuat dari berbagai macam jenis kayu dan bentuk

    • – bentuk yang berbeda – beda. Kemungkinan karena diperoleh dari para donatur pada waktu pembangunan gereja. Posisi peletakan kursi umat memanjang , menghadap panti imam sehingga umat dapat fokus saat mengikuti perayaan ekaristi.
    b.

      Patung dan Asesoris Asesoris yang terdapat pada gereja ini diantaranya lampu gantung, lampu penerangan pada setiap tiang atau soko. Sedang patung

    • – patung yang terdapat pada gereja yaitu, patung malaikat pada tabernakel, patung Maria, patung Yesus, yang semuanya itu dibuat dengan konsep bergaya Hindhu Budha dan merupakan peninggalan dari gereja sebelumnya.

      Gb.4. 32 Tabernakel yang terdapat Patung Dua Malaikat Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Gb.4. 33 Patung Yesus dengan Gaya Hindhu Jawa Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu Gb.4. 34 Patung Bunda Maria Memangku Kanak Yesus Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Patung yang mempunyai langgam Hindu, Budha tersebut di buat pada masa Smuthzer di bantu oleh para pemahat lokal, patung Yesus, tabernakel, Ibu Maria dan patung yang terdapat pada candi HKTY Ganjuran. Patung , tabernakel tersebut merupakan peninggalan dari gereja lama yang masih dipertahankan, karena bangunan yang dulu sudah rusak oleh gempa Mei 2006.

      Gb.4. 35 Patung Kerahiman Yesus Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu Patung tersebut tidak dibuat dengan desain seperti patung Yesus dan Maria yang sudah ada karena dibuat pada era sekarang. Warna biru dan merah melambangkan air dan darah yang keluar dari lambung Yesus yang mengalir sampai habis.

      Asesoris lampu gantung dan tempel yang digunakan ada beberapa tipe, lampu gantung tidak hanya berfungsi sebagai penerangan ruangan gereja namun juga mempunyai nilai keindahan karena bahan, bentuk dan pancaran cahaya lampunya menambah nilai filosofis dalam suatu ruangan. Cahaya lampu yang memancar dari lampu

    • –lampu yang tersusun sedemikian rupa menambah kemegahan dalam ruangan gereja, membantu umat untuk semakin khusuk beribadat. Lampu gantung sekarang sudah menggunakan bolam lampu sebagai pencahayaannya. Lampu – lampu tersebut mempunyai kemiripan dengan yang berada di kraton Yogyakarta.

      Gb.4. 36 Lampu Gantung Besar Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Gb.4. 37 Lampu Gantung Kecil Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Gb.4. 38 Lampu Tempel Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu Lampu tempel berada di setiap tiang bagian luar sebagai penerangan pada waktu malam, sehingga kesan yang ditimbulkan gereja terasa teduh karena menggunakan lampu gantung pada bagian dalam dan lampu tempel pada bagian luar gereja.

      Gb.4. 39 Tabernakel, Lilin, salib Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Tabernakel merupakan tempat menyimpan hosti yang sudah dikonsekrasi pada saat ekaristi. Letaknya berada di panti imam bagian tengah menjadi satu dengan relief –relief dan ada semacam lemari kecil. Maksud dari tabernakel adalah untuk menyimpan hosti kudus yang tidak habis ketika komuni dan agar imam atau prodiakon bisa mengambil ketika melakukan komuni bagi para umat yang tidak bisa hadir di gereja untuk mengikuti misa. Lilin banyak terdapat pada area panti imam khususnya pada sekitar altar melambangkan Yesus sebagai terang dunia yang senantiasa menerangi hidup manusia seperti lilin ketika bernyala. Salib diletakkan di meja altar, diatas tabernakel melambangkan sebagai orang Kristen.

      Tempat air didesain dengan menggunakan batu alam, dengan ornamen candi HKTY, terletak di sekeliling gereja agar umat mudah meraihnya ketika akan memasuki gereja.

      G Gb.4. 40 Tempat air

      Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu Gb.4. 41 Gamelan

      Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu amelan berfungsi ketika ibadat menggunakan iringan gamelan jawa baik slendro maupun pelog, yang sudah menjadi tradisi di gereja Ganjuran. Misa Jumat Pertama diselenggarakan dengan menggunakan gamelan yang dilakukan di area Candi HKTY Ganjuran. Selain itu dipergunakan oleh umat ketika melakukan latihan menggunakan gamelan sebelum melakukan tugas misa di depan candi.

    4.2.3. Makna Ornamen Hias

      Gb.4. 42 Hiasan Panti Imam Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Ornamen ragam hias yang terdapat pada atas tabernakel, ornamen lidah api melambangkan Roh Kudus yang menyala

    • – nyala. Warna merah
    • – identik dengan pengorbanan, kemartiran, dan semangat. Flora atau sulur sulur yang berbuah anggur mengingatkan akan kita untuk dipanggil agar berbuah kebaikan. Ada simbol burung pelikan yang menjadi ciri khas dari gereja HKTY dan menjadi simbol dari Keuskupan Agung Semarang yang tongkatnya dipakai oleh Uskup. Legenda pelikan menampakkan Hati

    12 Kudus Yang Maha Kudus . Ukiran burung pelikan dengan anaknya yang

      berjumlah tiga ekor juga terdapat pada mimbar sabda, mimbar imam, meja kredens, altar. Ada kisah yang menjadi latar belakangnya yaitu pada saat di Eropa mengalami masa paceklik yang panjang induk burung pelikan itu melukai tubuhnya dan memberikan darahnya keluar dan menjadi makanan 12 bagi anak-anaknya hingga musim kekeringan itu berlalu yang akhirnya

      

    Wawancara dengan Pastur Kepala Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul , Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, Pr pada hari Minggu 30 Juni 2017 pukul 10.30 wib induk burung pelikan tersebut mati. Induk burung pelikan yang berwarna putih memberikan darahnya pada anak-anaknya yang berwarna merah muda. Warna putih melambangkan kesucian. Warna merah muda melambangkan tanda

    • – tanda adanya kehidupan.

      Gb.4. 43 Nanasan Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu Nanasan terapat pada keempat sudut dari tiang /soko guru.

      Nanasan melambangkan perjuangan hidup , yaitu untuk menikmati kehidupan yang manis harus berjuang. Berani mengalami kesulitan demi Kristus Sang Penyelamat dan demi Keselamatanya. Berjuang dalam hidup dengan iman dan kasih. Sesuai dengan ayat kitab suci dalam Markus 8;35, pemberitahuan pertama penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikuti Dia. Karena barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil ia akan

      13 menyelamatkannya .

      Gb.4. 44 Wajikan 13 Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Sumber Buku Ganjuran Gereja Dan Perutusan .2009

      Wajikan identik dengan manisnya kehidupan, dibaratkan dengan pertemuan dua kali segitiga dan kaitanya dengan Kitab Suci dalam Surat Santo Paulus kepada umat di Korintus 13:13 tentang kasih. Demikianlah tinggal ketiga hal ini yaitu iman, pengharapan, kasih dan yang paling besar

      14 diantaranya adalah kasih.

      Gb.4. 45 Praba Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Probo sebagai lambang sinar ilahi yaitu sinar Tuhan Yesus sebagai terang dunia, dalam Lukas 2:9-11 tentang kelahiran Yesus, ayat sembilan tiba tiba berdirilah Malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Ayat sepuluh lalu kata Malaikat itu kepada mereka “Jangan takut sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar bagi seluruh bangsa”. Ayat sebelas hari ini telah lahir bagimu kesukaan besar yaitu Kristus , Tuhan

      15 14 dikata Daud. 15 Sumber Buku Ganjuran Gereja Dan Perutusan .2009. Hal. 6 Sumber Buku Ganjuran Gereja Dan Perutusan. 2009. Hal.5

      Gb.4. 46 Kubah Pada Atas Panti Imam Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Kubah yang berada di atas panti imam ini di buat yang mempunyai tujuan agar ketika Imam melakukan konsekrasi dan menengadah keatas selalu meresapi tentang ke empart injil suci dan Tri Tunggal Maha Kudus. Gambar simbol tentang ke empat injil tersebut terletak diatas kubah, dan gambar lambang Tri Tunggal Maha Kudus meniru dari gambar lambang yang berada di dalam candi HKTY

    16 Ganjuran. Simbol Injil Matius dilambangkan dengan manusia bersayap karena

      peranya sebagai penginjil, injil Markus dilambangkan dengan seekor singa yang bersayap, injil Lukas dilambangkan dengan seekor lembu, injil Yohanes dilambangkan dengan seekor rajawali.

    16 Wawancara dengan Bpk M, Dwi Ismarwanto, selaku pengurus Dewan Paroki ketika pembangunan gereja. Pada 17 Februari 2018.

      Gb.4. 47 Mozaik Orang Samaria Sumber; Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Mozaik orang Samaria yang baik hati ini terletak di sisi timur panti imam gereja Ganjuran. Mozaik ini sengaja di pasang di sisi timur agar terkena sinar matahari saat terang, sehingga keindahannya nampak jelas dan menarik perhatian umat yang hadir di gereja. Melalui kisah orang Samaria ini, diharapkan umat Katolik seusai mengikuti perayaan ekaristi siap sedia berbuat bagi siapapun yang

      17 membutuhkan, sebab iman tanpa perbuatan adalah mati.

    17 Wawancara dengan Bpk M, Dwi Ismarwanto, selaku pengurus Dewan Paroki ketika pembangunan gereja. Pada 17 Februari 2018.

      Gb.4. 48 Tumpang Sari Sumber : Dokumentasi Pribadi/Fotografer Windhu

      Makna Katolik dikaitkan dengan arsitektur Jawa mempunyai arti makna keindahan, Santo Petrus pada umat di Filipi, Bab 3 : 13-16 Kebenaran Sejati. Panggilan surgawi dari Allah dalam Yesus Kristus, karunia surga itu anugrah bagi orang yang melaksanakan perintah Allah. Kalau akan mendapatkan surga harus saling mengkait, dan tumpang sari dalam ajaran Tuhan; jujur, mulia, mau

      18 rekoso.

    18 Sumber Buku Ganjuran Gereja Dan Perutusan. 2009

      

    4.3. Makna Warna Pada Bangunan Gereja Hati Kudus Tuhan

    Yesus Ganjuran Bantul

      Pemaknaan ragam warna pada arsitektur gereja ini tidak lepas dari warna

    • – warna yang digunakannya pada elemen interior. Untuk memperoleh makna warna yang digunakan telah dilakukan wawancara dengan narasumber yang mengetahui warna
    • – warna liturgi kaitanya dengan warna pada bangunan gereja.

    4.3.1. Makna Warna Hijau

      Gb.4. 49 Soko Guru, Soko Penanggap, Soko Penitih Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Bangunan gereja HKTY didominasi dengan warna hijau karena dalam gereja Katolik terdapat masa biasa yang dilambangkan dengan warna hijau lebih banyak daripada masa khusus misalnya Paskah, Natal, atau masa hari raya lainnya. Penggunaan warna hijau pada liturgi gereja juga digunakan oleh imam, prodiakon, misdinar yang menggunakan pakaian ada corak warna hijau. Selain itu warna hijau identik dengan kesederhanaan dan kesuburan kaitanya dengan masa biasa. Disamping itu hijau melambangkan pertumbuhan , kehidupan dan menandakan adanya

      19

      pengharapan. Dimaknai secara liturgis itulah hidup harian manusia, menjalani kehidupan sehari-hari ditengah itu timbul percik

    • –percik khusus misalnya sukacita, hening, kematian dll. Warna merah maron melambangkan dinamika mirip dengan warna ungu yang tampak pada

      20 sulur-sulur pada bangunan .

    4.3.2. Makna Warna Putih

      Gb.4. 50 Langit Langit Sumber : Dokumentasi Pribadi.Fotografer Windhu

      Gb.4. 51 Tumpang Sari 19 Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      

    Wawancara dengan Rm. Yohanes Krismanto, pada hari Minggu 30 April 2017, pukul 12.00

    20 WIB

    Wawancara dengan Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, pada hari Minggu 30 Juni 2017,

    pukul 10.30 WIB

      Putih sebagai warna terdapat pada langit-langit, ditengah tunpang sari, plafon diatas tabernakel. Warna putih melambangkan masa suka cita biasa digunakan pada hari raya Natal, Paskah dan Hari Raya lainya. Sama dengan warna kuning emas melambangkan kemuliaan Allah. Warna putih yang letaknya di atas langit-langit melambangkan meraih kemuliaan Tuhan Yesus dimulai setiap

      21 hari dengan aneka kehidupan .

    4.3.3. Makna Warna Merah

      Gb.4. 52 Blandar Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Gb.4. 53 Blandar 21 Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      

    Wawancara dengan Pastur Kepala Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul ,

    Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, Pr pada hari Minggu 30 Juni 2017 pukul 10.30 wib

      Pada blandar didominasi dengan warna hijau pada flora namun keliatan sekali warna merah maron juga mendominasi. Warna tersebut sebagai

      22

      lambang dinamika kehidupan yang ada . Warna merah identik dengan pengorbanan, kemartiran, dan semangat

    4.3.4. Makna Warna Hitam

      Gb.4. 54 Umpak Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Gb.4. 55 Dinding belakang Tabernakel Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

    22 Wawancara dengan Pastur Kepala Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul ,

      Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, Pr pada hari Minggu 30 Juni 2017 pukul 10.30 wib

      Umpak sebagai landasan soko guru, penanggap, penitih bermotif ragam hias padma. Sedang dinding belakang tabernakel menggunakan batu marmer warna hitam. Warna hitam melambangkan kesejatihan, netral,asal mula sedang

      23

      ornamen bunga padma melambangkan keabadian, kelanggengan . Umpak dalam gereja katolik adalah iman, dalam Matius 16:16-18 orang Farisi dan Saduki meminta Tanda. Ayat enambelas maka jawab Simon Petrus “Engkau adalah Mesias Anak Allah yang hidup”. Ayat tujuh belas kata Yesus kepadanya “Berbahagialah engkau Simon Bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapaku yang di surga”. Ayat delapan belas dan aku berkata kepadaMu”Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini aku akan

      24 mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya.

    4.3.5. Makna Warna Kuning Emas

      Gb.4. 56 Altar Sumber : Dokumentasi Pribadi/fotografer Windhu

      Warna kuning keemasan terdapat paling banyak di sekitar panti imam, area tersebut sebagai sumber sukacita. Sumber kemuliaan maka akan ada kegembiraan. Disamping itu sebagai jati diri pengikut Kristus

    23 Wawancara dengan Pastur Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul , Romo

      24 Yohanes Krismanto, Pr pada hari Minggu 30 April 2017 pukul 12.00 wib Sumber Buku Ganjuran Gereja Berkat Dan Perutusan , 2009 hal.4 kita dipanggil menjadi gembala

      25

      . Warna kuning emas biasa dipakai pada masa liturgi Paskah ataupun Natal.

    25 Wawancara dengan Pastur Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul , Romo

      Yohanes Krismanto, Pr pada hari Minggu 30 April 2017 pukul 12.00 wib

    Tabel 4.1 Rangkuman

      

    Warna Penerapan Warna Makna warna dalam gereja Warna Penerapan Warna Di Warna sebagai simbol

    dalam Kraton Yogyakarta Di Gereja HKTY Katolik Bangunan Jawa (Museum

      (Adat Istiadat Daerah

      Istimewa Yogyakarta

      Ganjuran Bantul Hamengku Buwono IX)

      terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976/1977: 253)dalam skripsi Trusti Warni “Makna Simbolis Ornamen Praba dan Tlancapan Pada Bangunan Kraton Yogyakarta, UNY.(2015)

      Hijau Tiang/soko Melambangkan Hijau tua Tiang atau kolom atau soko Warna lambang ramah kesederhanaan dan kesuburan, tamah dan tentrem

      Tumpang sari Plafon / langit-langit pertumbuhan , kehidupan dan

      Blandar menandakan adanya Meja altar pengharapan. Kursi sedilia Mimbar sabda Hiasan plafon panti

      128 imam Meja kredens List plang

      Putih Dinding Melambangkan kemuliaan Merah Area tumpang sari, sebagian Melambangkan keberanian, Allah, masa suka cita biasa blandar ,sedikit pada praba kegembiraan

      Lantai digunakan pada hari raya Plafon

      Natal, Paskah dan Hari Raya lainya.

      Kuning Meja altar Melambangkan sumber Kuning emas Area tumpang sari, praba, Simbol segala sesuatu yang Emas kemuliaan maka akan ada wajikan mengandung makna

      Kursi sedilia kegembiraan.Warna kuning Ketuhanan

      Meja kredens emas biasa dipakai pada masa Plafon atas panti liturgi Paskah ataupun Natal imam Tumpang sari Blandar

      129 Mimbar sabda Merah Tumpang sari Melambangkan Hitam Umpak Warna tanda keabadian, pengorbanan,kemartiran, dan berkabung

      Hiasan Plafon atas semangat. panti imam Blandar Mimbar sabda

      Pink Relief ukiran Melambangkan dimulainya /merah burung pelikan kehidupan. muda pada panti imam Hitam Umpak Warna tersebut sebagai lambang dinamika kehidupan

      Dinding belakang yang ada, warna asal, tabernakel kesejatihan.

      130

      

    4.4. Dampak Arsitektur Tradisional Yogyakarta Terhadap Umat

    Yang Menggunakan Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul

      Umat yang menggunakan gereja HKTY sebagai sarana untuk beribadat terdiri dari umat paroki HKTY Ganjuran, umat peziarah yang datang ke Ganjuran untuk berdoa ke Candi HKTY sehingga sekaligus berdoa di gereja Ganjuran. Umat paroki Ganjuran yang beribadat ketika mengikuti misa yang diselenggarakan yaitu misa harian , misa mingguan, misa Jumat pertama dan misa

    • – misa pada perayaan khusus lainnya misalnya misa perkawinan, pemberkatan.

      Gb.4. 57 Jadwal Gereja HKTY Ganjuran Bantul Sumber : http://venteratour.weebly.com/jadwal-ekaristi.html

      Keterlibatan umat dalam hidup menggereja di paroki Ganjuran semakin hidup dengan banyaknya umat yang terlibat dalam kepengurusan dewan paroki, paguyuban, kepengurusan tempat ziarah, maupun pengurusan dalam lingkugan