BAB III METODE PENELITIAN - 04.40.0067 Karina Khoerniawan BAB III

BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Kualitatif Menurut Chaplin (1997, h.350) paradigma adalah satu model atau pola

  yang mendemonstrasikan semua fungsi yang mungkin ada dari apa yang tersajikan, atau satu rencana riset berdasarkan konsep-konsep khusus. Berdasarkan masalah yang diteliti, penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga diharapkan dapat mengetahui dinamika stres pada mahasiswa yang berasal dari luar Pulau Jawa.

  Metode penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (dikutip Moleong, 1999, h.3) adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada individu dan lingkungan fisik secara holistik atau menyeluruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dengan paradigma naturalistik, dimana menurut Moleong (1999, h.9) paradigma fenomenologis lebih menekankan aspek subjektif dan perilaku orang dengan masuk ke dalam dunia konseptual subjek yang ditelitinya.

  Berdasarkan paradigma fenomenologis, salah satu penelitian dengan menggunakan metode kualitatif yang diungkapkan oleh Bogdon dan Bilen serta Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 1999, h.4) adalah bahwa penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keseluruhan (entity). Hal ini karena ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari dari konteksnya.

  B. Subjek Penelitian

  Dalam penelitian kualitatif, umumnya subjek penelitian yang dipilih erat kaitannya dengan perolehan data dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini subjek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa yang memiliki kriteria sebagai berikut: mahasiswa Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata yang berasal dari luar Pulau Jawa.

  C. Metode Pengumpulan Data

  Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian utama dalam mengumpulkan data. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.

   Observasi

  Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut (Banister, dkk dalam Poerwandari, 1998, h.63)

  Penelitian ini menggunakan metode observasi campuran yaitu metode partisipan dan metode non partisipan. Metode partisipan, artinya terdapat unsur partisipasi dalam observasi tersebut. Keuntungan dari observasi ini adalah data yang diperoleh merupakan perilaku subjek yang natural dan tidak dibuat-buat, peneliti yang menggunakan metode observasi partisipan harus dapat membedakan dengan jelas kegiatan mengamati dan kegiatan wawancara (Poerwandari, 1998, h.66) dan juga membutuhkan waktu yang relatif cepat karena terdapat unsur partisipasi, ini berarti ada campur tangan dan ada pemberian stimulus kepada sebjek penelitian sehingga perilaku yang diharapkan muncul saat dilaksanakan murni hanya mengamati tanpa terlibat langsung dalam aktivitas yang sedang berlangsung. Keuntungan dari metode ini adalah dapat membedakan dengan jelas kegiatan observasi dan wawancara. Adapun yang akan di observasi dalam penelitian ini antara lain: 1)

  Kesan umum (fisik dan penampilan) 2)

  Kegiatan dan interaksi subjek di kampus 3)

  Kegiatan dan interaksi subjek di tempat tinggal 4)

  Faktor-faktor stresnya 5)

  Gejala stres 6)

  Coping stressnya 7)

  Bahasa tubuh atau gerakan tubuh tertentu yang mungkin dilakukan subyek saat wawancara ataupun pada saat subyek menjawab pertanyaan seperti: menghindari kontak mata saat menjawab, menggerak-gerakkan tangan, memegang sesuatu, menghindari pertanyaan, berpikir lama untuk menjawab pertanyaan, dan lain-lain.

2. Wawancara

  Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subyektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut (Banister dkk, dalam Poerwandari, 1998, h.72).

  Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur sebagai metode utama. Oleh Koentjaraningrat (1993, h.139) dijelaskan bahwa wawancara berstruktur dilakukan dengan menyusun menyimpang dari penelitian. Pada wawancara berstruktur, semua subyek akan diberi pertanyaan yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan disusun sebelumnya berdasarkan atas masalah yang diteliti, akan tetapi pada wawancara semi terstruktur, pertanyaan yang diajukan boleh ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Pertanyaan tambahan itu tergantung dari jawaban yang diberikan oleh subjek sebelumnya.

  Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan alat tulis (buku dan pensil) dan daftar pertanyaan. Adapun tema-tema yang diajukan sebagai pertanyaan dalam penelitian ini antara lain mengungkap sumber stres, gejala stres yang dialami, serta cici-ciri yang dirasakan oleh subjek sampai pada cara untuk mengurangi bahkan menghilangkan stres (strategi coping) yang digunakan oleh subjek, bagaimana proses terjadinya coping sampai tercapainya kondisi coping pada subjek dan apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi coping pada subjek. Wawancara kurang lebih akan dilakukan selama penulis merasa cukup mendapatkan informasi dan data untuk penelitian. Wawancara dilakukan di suatu tempat yang ditentukan sebagai kesepakatan antara penulis dengan subyek.

  Berikut peneliti berikan rancangan wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian:

1. Identitas Subjek

  Nama : Usia : Jenis kelamin : Tempat, tanggal lahir : Asal :

  Angkatan : Urutan kelahiran : 2. Latar Belakang Subjek dan Kehidupan Subjek saat SMA

  Kehidupan subjek di daerah asal Hubungan subjek dengan keluarga Nilai-nilai prestasi subjek waktu SMA Alasan subjek kuliah di Semarang 3. Keadaan subjek pada awal kehidupan kuliah

  Prestasi subjek pada awal kuliah Kesulitan / Faktro-faktor penyebab stres Kegiatan subjek awal kuliah Interaksi subjek dengan teman dan lingkungan Gejala-gejala stres yang dialami subjek

  Coping stressnya D.

   Keabsahan Data

  Menurut Moleong (1984, h.192) uji keabsahan dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan,pemeriksaan teman sejawat melalui diskusi analisis kasus negative, kecukupan referensial, pengecekan sejawat, dan metode triangulasi. Kriteria keteralihan atau transferabilitas menggantikan konsep validitas eksternal dari penelitian kuantitatif. Kriteria ketergantungan atau

  dependabilitas menggantikan konsep reliabilitas dari penelitian kuantitatif.

  Kriteria kepastian atau konfirmabilitas pada dasarnya menggantikan konsep obyektifitas dari penelitian kualitatif.

  Mengacu pada teori dari Moleong (1984, h.192), pada penelitian ini,

  1. Pemeriksaan dan diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara ataupun hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan dosen pembimbing dan teman-teman sejawat. Pemeriksaan dan diskusi bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa hasil sementara maupun hasil akhir penelitian. Dengan melakukan diskusi pada dosen pembimbing dan rekan sejawat ini, diharapkan juga dapat menyamakan persepsi antara peneliti dengan rekan-rekan yang memiliki latar belakang sama dengan peneliti, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.

  2. Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur- unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. ketekunan pengamatan dan kemampuan peneliti dalam bertanya juga merupakan hal yang penting dilakukan dalam penelitian ini, karena dengan kemampuan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara kritis dan pemahaman yang mendalam terhadap permasalahan tersebut sangat mendukung peneliti untuk memperoleh data selengkap mungkin. Dengan kata lain, ketekunan pengamatan akan menghasilkan kedalaman pemahaman terhadap permasalahan.

  3. Metode Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi terdiri atas triangulasi metode, triangulasi sumber, dan triangulasi teori.

  Peneliti melakukan pencatatan bebas berkaitan dengan observasi terhadap subyek dan kondisi lingkungannya maupun data wawancara. Hal ini sangat membantu peneliti dalam melakukan cek dan recek data jika mungkin menemukan hal-hal yang perlu dipertanyakan dan dipertegas kembali, karena dengan melakukan cek dan recek data, diharapkan dapat memperoleh data sesuai dengan yang diharapkan dan memperkecil kemungkinan terjadi kesalahpahaman antara peneliti dengan subyek penelitian.

E. Metode Analisis Data

  Menurut Patton (dalam Poerwandari, 1998, h.103) analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu urutan pola, kategori dan satu uraian dasar. Analisa data yaitu proses pengumpulan data agar dapat ditafsirkan. Dalam pembuatan analisis sebelumnya dimulai dengan koding yaitu membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan detail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari.

  Selanjutnya Patton (dalam Poerwandari, 1998, h.105) juga mengungkapkan hal-hal penting untuk analisis data kualitatif, yaitu:

  1. Mempresentasikannya secara kronologis peristiwa yang diamati dari awal hingga akhir.

  2. Mempresentasikan insiden-insiden kritis atau peristiwa-peristiwa kunci berdasarkan urutan kepentingan peristiwa tersebut.

  3. Mendiskripsikan setiap tempat, setting dan atau lokasi yang berbeda sebelum mempresentasikan gambaran dan pola umumnya.

  4. Memfokus pada analisis dan presentasi pada individu-individu atau menjadi satu unit analisis primer.

  5. Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi.

  6. Memfokuskan pengamatan pada isu-isu yang diperkirakan akan sejalan dengan upaya menjawab pertanyaan primer penelitian.