BAB III METODE PENELITIAN - BAB III Kompre

BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC) Jakarta untuk menguji pengaruh kepemimpinan, iklim organisasi dan motivasi

  kerja terhadap kinerja karyawan. Variabel penelitian dikelompokkan menjadi variabel eksogen (kepemimpinan, iklim organisasi, dan motivasi kerja) dan variabel endogen (kinerja). Objek penelitian adalah semua karyawan dilingkungan PT. Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC) Jakarta.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

  Populasi adalah himpunan semua anggota yang ada dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dilingkungan PT. Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC) Jakarta yang berstatus sebagai karyawan organik perusahaan diluar pimpinan perusahaan yang berjumlah 137 orang. Jenis karyawan adalah staff dan non-staff. Adapun rincian karyawan berdasarkan Jenis karyawan dan Rating kepangkatan dapat dilihat seperti dalam

tabel 3.1 berikut ini :Tabel 3.1 Distribusi Karyawan PT. Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC) Jakarta

  

berdasarkan Jenis Karyawan dan Rating Kepangkatan

Jumlah

  

No Jenis Karyawan Rating Kepangkatan Karyawan

A B C

1 Staff -

  11

  69

  80

  • 2 Non Staff

  26

  31

  57

  11

  95 31 137 Jumlah Karyawan

  Sumber : PT. Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC) Jakarta ,2010

2. Sampel

  Sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili karakteristik, kualitas, dan memiliki syarat representatif dari populasi. Teknik pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini dilakukan secara proportional stratified

  

random sampling. Teknik sampling ini memperhatikan proporsi setiap kelompok

  strata populasi. Teknik ini dipilih agar semua data populasi memperoleh peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian, karena populasi memiliki karakteristik yang beragam dan bertingkat. Ukuran sampel diambil menggunakan rumus dari Slovin (Umar, 1999:49) yaitu : N n = ---------------

  2

  1 + Ne Keterangan : n = ukuran sampel

  N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir / diinginkan

  Maka dapat dihitung sampel sebagai berikut : 137 n = ------------------------ = 102,04 dibulatkan menjadi 103 orang

  2

  1 + 137 (0,05) Jadi, dalam penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 103 orang yang terdiri dari karyawan yang ada di PT. Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC)

  Jakarta berdasarkan Rating Kepangkatan. Maka untuk melihat proporsi masing- masing sampel dapat digunakan rumus Singarimbun (1989:115) yaitu : Pk nk = --------- x n P Keterangan : nk = jumlah sampel masing-masing

  Pk = jumlah populasi masing-masing P = jumlah populasi keseluruhan n = jumlah sampel keseluruhan

  Berdasarkan rumus diatas, maka didapat proporsi masing-masing sampel berdasarkan Jenis Karyawan dan Rating Kepangkatan adalah sebagai berikut :

  11 Staff Rating A : --------- x 103 = 8,27 dibulatkan menjadi 8 137

  69 Staff Rating B : --------- x 103 = 51,87 dibulatkan menjadi 52 137

  26 Non Staff Rating B : --------- x 103 = 19,54 dibulatkan menjadi 20 137

  31 Non Staff Rating C : --------- x 103 = 23,30 dibulatkan menjadi 23 137

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian

  Jumlah

No Jenis Karyawan Rating Kepangkatan Karyawan

A B C

1 Staff

  8 52 -

  60

  • 2 Non Staff

  20

  23

  43 Jumlah Karyawan

  8

  72 23 103 Sumber : Diolah Sendiri

  C. Jenis Data dan Sumber data

  Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 meliputi :

  1. Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan peneliti langsung dari sumber penelitian yaitu data yang merupakan jawaban responden atas kuesioner yang diberikan kepada para karyawan PT Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC) Jakarta.

  2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari Divisi HRD bagian Administrasi Personalia PT. Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC) Jakarta meliputi jumlah karyawan, rating kepangkatan, penilaian kinerja, data laporan bulanan dan tahunan.

  D. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

  1. Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis mengenai variabel penelitian yaitu kinerja, kepemimpinan, iklim organisasi dan motivasi kerja yang dilengkapi dengan alternatif jawaban dan disebarkan kepada seluruh responden.

  2. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data dokumentasi yang diperlukan dalam penelitian dari referensi, buku dan dokumentasi perusahaan di lokasi penelitian guna memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan mendalam tentang masalah yang diteliti

E. Variabel dan Definisi Operasional

  1. Variabel Penelitian

  Penelitian ini ada 4 variabel, terdiri 1 variabel endogen dan 3 variabel eksogen. Variabel endogen adalah : Kinerja Karyawan (Y) Sedangkan Variabel eksogen yang dimaksud adalah : Kepemimpinan (X ), Iklim Organisasi (X ) ,dan

  1

  2 Motivasi Kerja (X 3 ).

  2. Definisi Operasional

  Untuk memperjelas operasional dari masing-masing variabel tersebut, dapat dilihat pada uraian berikut: 1) Kinerja Karyawan (Y) merupakan proses kerja yang dilakukan seseorang dalam periode tertentu. Adapun indikatornya mengacu kepada pendapat

  Flippo sebagai berikut :

  a. Kualitas kerja

  b. Kuantitas kerja

  c. Hubungan kerja

  d. Ketangguhan kerja

  Adapun pengukuran variabel ini menggunakan model skala Likert seperti pada tabel 3.3 berikut ini :

  1

  c. Fungsi Partisipasi

  d. Fungsi Delegasi

  e. Fungsi Pengendalian Adapun pengukuran variabel ini menggunakan model skala Likert seperti pada tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4 Skala Likert untuk Variabel Kepemimpinan

  

No Pernyataan Positif Negatif

  1 Selalu (SL)

  5

  2 Sering (SR)

  a. Fungsi Instruksi

  4

  2

  3 Kadang-Kadang (KK)

  3

  3

  4 Jarang (JR)

  2

  b. Fungsi Konsultasi

  ) adalah kemampuan dari seorang pimpinan dalam menerapkan fungsinya mempengaruhi kegiatan bawahan untuk mencapai visi dan misi PT. Putra Mustika Prajasa Cargo. Sedangkan yang dimaksud dengan pimpinan adalah atasan langsung dari masing-masing karyawan. Adapun indikatornya mengacu pada pendapat Rivai adalah :

Tabel 3.3 Skala Likert untuk Variabel Kinerja

  3 Kadang-Kadang (KK)

  

No Pernyataan Positif Negatif

  1 Selalu (SL)

  5

  1

  2 Sering (SR)

  4

  2

  3

  1

  3

  4 Jarang (JR)

  2

  4

  5 Tidak Pernah (TP)

  1

  5

  2) Kepemimpinan (X

  4

  3) Iklim Organisasi (X ) adalah sesuatu yang menggambarkan keadaan dalam

  2

  organisasi, merupakan persepsi dan dijadikan dasar bagi penentuan tingkah laku anggotanya. Adapun indikatornya mengacu pada pendapat Sugiyono adalah sebagai berikut :

  a. Otonomi dan fleksibilitas

  b. Kepercayaan dan keterbukaan

  c. Simpatik dan memberi dukungan

  d. Jujur dan menghargai

  e. Kejelasan tujuan Pengukuran variabel iklim organisasi menggunakan model skala Likert seperti pada tabel 3.5 berikut ini :

Tabel 3.5 Skala Likert untuk Variabel Iklim Organisasi

  

No Pernyataan Positif Negatif

  1 Selalu (SL)

  5

  1

  2 Sering (SR)

  4

  2

  3 Kadang-Kadang (KK)

  3

  3

  4 Jarang (JR)

  2

  4

  5 Tidak Pernah (TP)

  1

  5

  4) Motivasi Kerja (X

  3 ) merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi

  sehubungan dengan seperangkat standar, berusaha untuk sukses. Adapun indikatornya mengacu pada pendapat Robert adalah sebagai berikut : a. Mampu memotivasi diri sendiri

  b. Mempunyai komitmen

  c. Ketekunan

  d. Bekerja tanpa pengawasan e. Menghadapi tantangan

  f. Memikirkan perbaikan

  g. Berorientasi pada hasil Pengukuran variabel motivasi ini menggunakan model skala Likert seperti pada tabel 3.6 berikut ini :

Tabel 3.6 Skala Likert untuk Variabel Motivasi

  

No Pernyataan Positif Negatif

  1 Selalu (SL)

  5

  1

  2 Sering (SR)

  4

  2

  3 Kadang-Kadang (KK)

  3

  3

  4 Jarang (JR)

  2

  4

  5 Tidak Pernah (TP)

  1

  5 F. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Responden diminta untuk mengisi atau memberi tanggapan atas angket yang diberikan dengan memberikan tanda checklist pada salah satu alternatif jawaban. Jawaban setiap item pertanyaan menggunakan skala Likert. Kuesioner yang telah dibuat harus dilakukan pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah item-item pertanyaan yang diajukan kepada responden sudah valid untuk menjawab hipotesis yang digunakan

  Untuk lebih jelasnya , maka dapat dibuatkan ringkasan dalam bentuk kisi- kisi instrumen penelitian berdasarkan variabel dan indikatornya sebagaimana tampak pada Tabel 3.7

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Menurut Indikator

  No Variabel Indikator Item Penelitian Skala

  1 Kinerja Karyawan Kualitas 1 – 5 (Y) Kuantitas 6 – 9 Skala Likert Hubungan Kerja 10 – 13 Ketangguhan Kerja 14 – 17

  2 Kepemimpinan Fungsi Instruksi 18 – 21 (X 1 ) Fungsi Konsultasi 22 – 24 Skala Likert Fungsi Partisipasi 25 – 28 Fungsi Delegasi 29 – 32 Fungsi Pengendalian 33 – 36

  3 Iklim Organisasi Otonomi dan 37 – 40 (X 2 ) Fleksibilitas Kepercayaan dan 41 – 45 Keterbukaan Simpatik dan Memberi 46 – 50 Dukungan Skala Likert Jujur dan Menghargai 51 – 55 Kejelasan Tujuan 56 – 60

  4 Motivasi Kerja Mampu Memotivasi 61 - 63 (X 3 ) Diri Sendiri Mempunyai Komitmen 64 - 67 Ketekunan 68 - 71 Bekerja Tanpa 72 -75 Skala Likert Pengawasan Menghadapi Tantangan 76 - 78 Memikirkan Perbaikan 79 - 81 Berorientasi Pada Hasil 82 - 85

G. Pengujian Instrumen 1) Uji Validitas Instrumen

  Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis butir, yaitu dengan cara mengkorelasi skor setiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap PT. Samudera Perdana Jakarta yaitu perusahaan forwarding dari salah satu anak perusahaan Samudera Indonesia Group yang menjadi mitra joint operation PT.

  Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC) Jakarta saat ini. Analisis menggunakan alat bantu program SPSS versi 11.00. Menurut Sudjana (1982:368), kriteria pengujian analisis ini adalah :

  ”Jika nilai koefisien korelasi (r hitung ) skor tiap butir dengan skor total lebih besar dan sama dengan nilai rtabel pada taraf signifikansi (α = 0,05), maka butir pernyataan instrumen dinyatakan valid. Sementara , jika nilai koefisien korelasi (r ) skor tiap butir dengan skor total lebih kecil dari

  hitung

  nilai r tabel pada taraf signifikansi (α = 0,05), maka butir pernyataan instrumen dinyatakan tidak valid/gugur”.

  Dengan ketentuan bahwa, apabila nilainya negatif atau kecil dari r ,

  tabel

  maka nomor item tersebut tidak valid, dan sebaliknya bila nilainya positif lebih besar dari r , maka nomor item tersebut valid.

  tabel

  Secara sistematis , uji validitas ini menggunakan korelasi product moment dari Pearson yang dirumuskan sebagai berikut (Idris, 2009:8) :

  n xy x . y

        

  r xy = 2 2 2 2

  n . x x y x  

         

     

  Dimana : x = skor masing-masing variabel yang ada pada kuisioner y = skor total semua variabel kuesioner n = Jumlah responden r xy = Korelasi antara variabel x dan y

  Hasil analisis scale dari 30 responden terhadap 3 variabel eksogen (X) dan 1 variabel endogen (Y) dengan 93 butir pernyataan dalam kuesioner yang disebarkan, ternyata ada 8 butir pernyataan yang tidak valid atau bernilai lebih kecil dari 0,3640 (berdasarkan tabel nilai iritis untuk korelasi r product moment untuk n = 30 dan interval 95%). Butir pernyataan yang tidak memenuhi uji validitas tersebut harus dibuang, seperti yang terlihat pada Tabel 3.8 berikut :

Tabel 3.8 Butir Pernyataan yang Tidak Memenuhi Uji Validitas

  Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja (internal consistency), kemudian dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Menurut Sudjana (1982:370), kriteria pengujian analisis ini adalah :

  . 1 .

    t b k k r .

       

     

     

  , maka nomor item tersebut tidak reliabel, dan sebaliknya bila nilainya positif lebih besar dari r tabel , maka nomor item tersebut reliabel. Secara sistematis , rumus Alpha Cronbach ini dapat dinyatakan sebagai berikut (Arikunto :2002) :

  tabel

  nilainya negatif atau kecil dari r

  alpha

  pada taraf signifikansi ( α = 0,05 ), maka butir pernyataan instrumen dinyatakan tidak reliabel”. Dengan ketentuan bahwa, apabila r

  tabel

  ) lebih kecil dari nilai r

  alpha

  “Jika nilai koefisien korelasi (r alpha ) lebih besar dan sama dengan nilai r tabel pada taraf signifikansi ( α = 0,05 ), maka butir pernyataan instrumen dinyatakan reliable. Sementara jika nilai koefisien korelasi (r

  87 Motivasi Kerja 0,2515 Sumber : Data Primer yang diolah 2) Uji Reliabilitas Instrumen

  No Butir ke- Variabel Nilai r

  4

  1

  18 Kinerja karyawan 0,1231

  2

  22 Kepemimpinan 0,2754

  3

  27 Kepemimpinan 0,3080

  41 Iklim Organisasi 0,2736

  8

  5

  57 Iklim Organisasi 0,1892

  6

  68 Motivasi Kerja 0,2296

  7

  84 Motivasi Kerja 0,1124

  1 2 2 11   Keterangan : r

  11 = reliabilitas instrumen

  k = banyaknya butir pertanyaan 2 atau banyaknya soal

   b2 = jumlah varians butir t = varians total

  

  Sebagai tingkat reliabilitas soal digunakan skala yang dikemukakan oleh Sudjana (1982:215) sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.9 dan hasil uji reliabilitas kuesioner pada Tabel 3.10 berikut ini :

Tabel 3.9 Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal

  No Indeks Reliabilitas Klasifikasi 1 0,00 < 0,20 Sangat rendah 2 0,20 < 0,40 Rendah 3 0,40 < 0,60 Sedang 4 0,60 < 0,80 Tinggi 5 0,80 < 1,00 Sangat tinggi

  

Tabel 3.10

  Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

  No Variabel Koefisien r Alpha r tabel Keterangan Cronboach

  1 Kinerja Karyawan 0,9586 0,3640 Reliabel

  2 Kepemimpinan 0,9607 0,3640 Reliabel

  3 Iklim Organisasi 0,9692 0,3640 Reliabel

  4 Motivasi Kerja 0,9653 0,3640 Reliabel Sumber : Data Primer yang diolah

H. Teknik Analisa Data

1. Analisa Deskriptif

  Analisa ini bermaksud untuk menggambarkan karakteristik masing- masing variable penelitian. Dengan cara menyajikan data kedalam table distribusi frekuensi, menghitung nilai pemusatan (dalam hal nilai rata-rata, median, modus); dan nilai disperse (standard deviasi dan koefisien variasi) serta menginterpretasikannya. Analisis ini tidak menghubung-hubungkan satu variabel dengan variabel lainnya dan tidak membandingkan satu variabel dengan variabel lainnya. Untuk mendapatkan rata-rata skor masing-masing indikator dalam pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dipakai rumus berikut : (5.SL) + (4.SR) + (3.KK) + (2.JR) + (1.TP) Rata-rata skor = ---------------------------------------------------------- SL + SR + KK + JR + TP Dimana : SL = Selalu SR = Sering KK = Kadang-Kadang JR = Jarang TP = Tidak Pernah

  Sedangkan untuk mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan rumus berikut : Rata-Rata Skor TCR = ------------------------------ x 100%

  5 Dimana TCR = tingkat pencapaian jawaban responden.

  Pengkategorian nilai pencapaian responden digunakan klasifikasi Sudjana (1982:124) sebagai berikut :

  90% - 100% = Sangat baik

  • 80% 89% = Baik - 65% 79% = Cukup - 55% 64% = Kurang - 0% 54% = Tidak baik

2. Uji Persyaratan Analisis

  Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data dengan langkah sebagai berikut :

  a. Uji Normalitas

  Uji normalitas dilakukan dengan maksud memeriksa apakah data yang berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini diperlukan untuk persyaratan penggunaan teknik analisis jalur. Uji normalitas menggunakan Metode Kolmogorov-Smirnov (Idris, 2008:81). Kriteria pengujian pada α = 0.05 sebagai berikut :

   Jika nilai Sig. Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 berarti distribusi data sampel dinyatakan normal.

   Jika nilai Sig. Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 berarti distribusi data sampel dinyatakan tidak normal

  b. Uji Homogenitas

  Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah variasi kelompok populasi homogen atau tidak, uji homogen menurut Singgih (2000:48) dilakukan dengan menggunakan uji Levene yaitu :

   Jika nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas (p) < 0,05 (taraf kepercayaan 95 %), data yang digunakan adalah tidak homogen.

   Jika nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas (p) > 0,05 (taraf kepercayaan 95 %), data yang digunakan adalah homogen

c. Analisis Jalur

  Untuk membuktikan hipotesis yang telah diungkapkan maka dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan bantuan analisis parametrik menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciene). Model analisis data adalah metode analisis jalur (Path Analysis), untuk menerangkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap variabel endogen, dengan diagram jalur sebagai berikut :

  Px3ε2 Pyε3 Pyx1 KEPEMIMPINAN

  X1 Px3x1 MOTIVASI KINERJA Px2x1 KERJA KARYAWAN Pyx3

  X3 Y Px3x2

IKLIM ORGANISASI

  X2 Pyx2 Px2ε1 Gambar 3.1

Struktur Hubungan dan Pengaruh Variabel Eksogen

Terhadap Variabel Endogen

  Hasil besaran diagram jalur menunjukkan besarnya pengaruh masing- masing variabel endogen terhadap variabel eksogen yang disebut dengan koefisien jalur. Selanjutnya diagram diatas dapat dipecah menjadi 3 sub struktur sehingga dapat digambarkan sebagai berikut 1) Sub struktur 1

  Px2ε1 Iklim Organisasi Kepemimpinan Px2x1

  2 X

  1 X Gambar 3.2

Struktur Hubungan dan Pengaruh Variabel

Kepemimpinan terhadap Variabel Iklim Organisasi

  Berdasarkan sub struktur 1 maka dapat dibuat persamaan strukturnya sebagai berikut :

  • ε

  X

  3 = f ( X 1 , X 2 , ε 2 )

  X

  Berdasarkan sub struktur 2 maka dapat dibuat persamaan strukturnya sebagai berikut :

  

Kepemimpinan, dan Variabel Iklim Organisasi

Terhadap Variabel Motivasi Kerja

Gambar 3.3 Struktur Hubungan dan Pengaruh Variabel

  3 Px3x1 Px3x2 Px3ε2

  X

  X

  Kepemimpinan

  X

  2) Sub struktur 2

  1

  1

  1 X

  2 X

  = PX

  2

  X

  2 = f ( X 1 , ε 1 )

1 Iklim Organisasi

2 Motivasi Kerja

  3) Sub struktur 3

  Pyε3 Kepemimpinan Pyx1

  1 X Pyx2 Iklim Organisasi Kinerja Karyawan

  2 X Y Pyx3 Motivasi Kerja

  3 X Gambar 3.4

Struktur Hubungan dan Pengaruh Variabel Kepemimpinan,

Variabel Iklim Organisasi, dan Variabel Motivasi Kerja

  

Terhadap Variabel Kinerja Karyawan

  Berdasarkan sub struktur 3 maka dapat dibuat persamaan strukturnya sebagai berikut : Y = f ( X , X , X , ε )

  1

  2

  3

3 Y = PYX

  X + PYX X + PYX X + ε

  1

  1

  2

  2

  3

  3

  3 Untuk menentukan Koefisien Jalur (P yxi ) yaitu besarnya pengaruh variabel

  penyebab dan variabel akibat (Sitepu, 1994:28) dengan menghitung : 1) Koefisien Regresi, dengan rumus : n n

  Ci XihYh ....... Cik XkhYh

  byxi =

    h 1 h 1

  2) Koefisien Jalur dengan rumus :

  n

  2 x ih

   h

1 Pyx byx ; i = 1, 2, …, k

   i i n

  2 y h

   h

1 Keterangan :

  Pyx = koefisien jalur dari variabel x terhadap y

  i i

  byx i = koefisien regresi dari variabel x i terhadap y Menurut Sudjana (1982:78), untuk menguji signifikansi pengaruh X

  1

  terhadap Y digunakan rumus sebagai berikut : 2 Pyxi t =

  1  R Yxi ...... Yxk . Rij  

    n k

  1  

  Keterangan : Pyxi = koefisien jalur dari variabel xi terhadap variabel Y

2 R Yxi…Yxk = koefisien yang menyatakan determinan total dari semua variabel terhadap variabel eksogen.

  Sedangkan pengaruh variabel lain dapat ditentukan dengan rumus : 2

  1 R Yx x x

  Pye = 1 2 3 Dimana :

2 R Yx 1 …….x k = merupakan koefisien yang menyatakan determinasi total dari semua variabel penyebab terhadap variabel akibat.

d. Melakukan Uji Hipotesis

  Menurut Sitepu (1994:24), untuk mengetahui kebenaran koefisien jalur, dilakukan pengujian hipotesis dengan Uji F (pengujian secara keseluruhan) dengan rumus :

1 Setelah diperoleh nilai F

  F =

       

      

    k i k i

  Ryxi Pyxi k Ryxi Pyxi k n

  1

  1 .

  1 .

  hitung

  selanjutnya dibandingkan dengan nilai F

  tabel

  , dengan kriteria pengujian sebagai berikut : H ditolak : jika F hitung ≥ F tabel H diterima : jika F

  hitung

  < F

  tabel

e. Menentukan pengaruh dari satu variabel eksogen (X) ke variabel endogen (Y), baik langsung maupun tidak langsung.

  1 Pengaruh langsung :

  → Y = (Pyx

  1

  terhadap Y melalui X

  3

  = Y ← X

  1

  ΩX

  3

  1

  Pengaruh tidak langsung :

  ) (Px

  3

  x

  1

  ) (Pyx

  3

  )

  Didalam menentukan pengaruh dari satu variabel eksogen (X i ) ke variabel endogen (Y) secara langsung dan tidak langsung , dengan cara :

  X

  )

  X

  2

  1

  terhadap X

  2

  = X

  2

  ← X

  1

  → X

  = (Px

  1

  1) Variabel X

  X

  1

  terhadap Y = Y ← X

  1

  → Y = (Pyx

  1

  ) (Pyx

  2 x 1 ) (Px 2 x 1 )

  Pengaruh langsung :

  2 ) (Px 3 x 2 ) (Pyx 3 ) 3) Variabel X

  → Y = (Pyx

  3

  terhadap Y = Y ← X

  3

  X

  3 Pengaruh langsung :

  = (Pyx

  X

  2 terhadap Y melalui X 3 = Y ← X 2 ΩX 3 → Y

  X

  2 ) (Pyx 2 ) Pengaruh tidak langsung :

  → Y = (Pyx

  2

  terhadap Y = Y ← X

  2

  3 ) (Pyx 3 )