ANALISIS PENGARUH DIVERSIFIKASI KONSENTRIS PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN

  

ANALISIS PENGARUH DIVERSIFIKASI KONSENTRIS

PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN

Studi kasus pada PT. Diamond Baru Yogyakarta.

  

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Disusun Oleh:

Sri Rahayuningsih

022214025

  HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: Bapa & Bunda M aria di surga yang memberikan kekuatan dengan cinta.

   Santa Caecilia sebagai malaikat yang selalu mendampingiku. Bapak & I bu yang tercinta. Sahabatku E ka, W inda dan D ona. Seseorang yang memberikan semangat dalam perjuanganku Almamaterku U niversitas Sanata D harma.

  All my best friend.

  

H AL AMAN MOT T O

  Set iap per ist iwa yang besar dan yang kecil adalah sebuah per umpamaan yang digunakan Allah unt uk ber bicar a dengan kit a.

  Seni hidup adalah mampu mener ima pesannya (Malcolm Mugger idge)

  

Berkat musik empati orang lain, rasa bersatu dengan sesama orang dan barang

serta kepekaan akan yang illahi rupanya dapat meningkat.

  

M elalui musik anda dapat mencapai pengalaman

keagungan dan keindahan.

  

(Helen L dan L ouis)

  Banyak or ang akan dat ang dan per gi dar i kehidupanmu t et api hanya sahabat sej at i yang akan meninggalkan j ej ak di dalam hat imu.

  

Hargailah setiap hari dan setiap pengalaman baru

.

  

Lakukan apa yang anda mampu, dengan apa yang anda miliki

dan dimana anda berada.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

  Yogyakarta, Maret 2007 Penulis

  Sri Rahayuningsih

  Abstrak

  

ANALISIS PENGARUH DIVERSIFIKASI KONSENTRIS

PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN

Studi kasus pada PT. Diamond Baru Yogyakarta

  Oleh: Sri Rahayuningsih

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan, (2) apakah ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan ge nteng beton terhadap volume penjualan, dan (3) jenis produk yang memberikan sumbangan terbesar terhadap penjualan total. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.

  Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linier berganda dan analisis persentase. Berdasarkan dari hasil uji t diperoleh bahwa diversifikasi konsentris lini produk con block tidak berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Sebaliknya diversifikasi konsentris lini produk genteng beton berpe ngaruh positif terhadap volume penjualan. Selanjutnya hasil dari uji F diperoleh bahwa ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan.

  Berdasarkan analisis persentase menunjukkan bahwa produk diversifikasi yang memberikan sumbangan terbesar per tahun yaitu genteng beton type DB I sebesar 15,29%. Namun untuk produk diversifikasi yang memberikan sumbangan terbesar selam 10 tahun yaitu con block type Holland sebesar 10,73%

  Abstract

  THE INFLUENCE OF PRODUCT’S CONCENTRIC

DIVERSIFICATION ON SALES VOLUME

  

A Case Study on PT. Diamond Baru Yogyakarta

  By: Sri Rahayuningsih

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2007 The study aims to know: (1) whether there is any positive partial influence of con block and concrete roof product’s concentric diversification on sales volume, (2) whether there is any positive simultaneous influence of con block and concrete roof product’s concentric diversification on sales volume, and (3) the contribution of each of the product to the total sales. The data gathering techniques of this study are interview, observation, and documentation.

  The double linier regression analysis and percentage analysis are used as the data analysis techiques in this study. Based on the t-test, there is insignficant partial influence of con block product’s diversification on sales volume. On the other hand, there is a positive parsial influence of concrete roof product’s concentric diversification on sales volume. Meanwhile, based on the F test, there is a significant simulaneous influence of con block and concrete roof concentric diversification on sales volume.

  The percentage analysis shows that concrete roof type DB I is diversified product which gives the largest contribution, that is of 15,29%. However, the diversified product which gives the largest contribution for the past 10 years is the Holland con block, that is of 10,73%.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala cinta dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi ini.

  Skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Diversifikasi Konsentris Produk

  

Terhadap Volume Penjualan . Studi Kasus pada PT. Diamond Baru

Yogyakarta. Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

  Ekonomi dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Dalam penulisan ini banyak hambatan dan keterbatasan yang dialami oleh penulis baik dalam persiapan, tahap penyusunan maupun tahap penyelesaian.

  Namun penulis mendapatkan banyak pengalaman yang bermanfaat untuk senantiasa berjuang terus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yng telah memberikan bantuan dan sumbang saran sehingga skripsi ini dapat selesai.Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar -besarnya kepada:

  1. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku Kepala Program Studi Manajemen

  3. Dra. C. Wahyu E.R, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan, koreksi dan saran dalam penulisan skripsi.

  4. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan, koreksi dan saran dalam penulisan skripsi.

  5. Drs. P. Rubiyanto, M.M dan Pak Widodo yang telah memberikan kesempatan berperan di Laboratorium Dosen USD.

  6. Bapak Yulianto, selaku Sekretaris Direksi PT. Diamond Baru yang telah memberikan informasi dan ijin penelitian..

  7. Bapak Markus Suwarman dan Ibu Katarina Ngatini yang telah memberikan perhatian, nasehat, cinta kasih, doa dan semangat serta mencukupi segala sesuatu yang sangat berarti dalam hidupku.

  8. Budhe Yati, Keluarga Pakdhe Daljono, Keluarga Budhe Yoga, Keluarga Bulik Marni dan semua keluarga yang sudah memberikan dukungan baik moral maupun materiil serta doa.

  9. Kakak-kakakku tercinta Mas Gandung & Mbak Nanik, Mas Sidik & Mbak Rina, Mbak Utik serta Mas Fitra yang sudah memberikan nasehat, perhatian, semangat dan doa serta meluangkan waktu untuk mengantarku.

  10. Nenekku Veronika Partoutomo (Alm) dan Suster Loreta OSU (Alm) yang

  11. Adikku tercinta Amanda Marselin dan Citra yang telah mengobati kerinduanku memberikan penghiburan dan semangat serta doa.

  12. Sahabatku Winda, Dona & Eka yang selalu memberikan penghiburan, semangat dan nasehat selama kuliah (Kapan bisa kumpul bareng lagi ya?)

  13. Pak Jendro, Pak Trijaya, Pak Joko, Mas Hendri, Mas Robert, Mas Gatot, Mas Marno & Doni yang telah memberikan teladan dan membimbing dalam bernyanyi.

  14. M’@1 yang telah memberikan semangat, nasehat, kasih sayang dan perhatian serta doa

  15. Keluarga Eka (Om & Tante, Lia, Pricil, Dimas, Mbak Prapti, Mas Sapto & Mbak Galih) di Mlati.

  16. Mas Markus yang telah memberikan semangat, perhatian dan doa dalam penyelesaian skripsiku.

  17. Danik (trima kasih ya buat semuanya, GBU), Ana, Elvira, Lontong, Dewi, Flora, Tian, Lise, Virda dan Desy.

  18. Teman-teman PSFE, Manajemen maupun Akuntansi angkatan 2002-2005 yang telah memberikan warna dalam perjuangan menyelesaikan skripsi dengan nyanyi bareng.

  19. Teman-teman Pelatihan Vokal Campus Ministry , Cana Community dan UKM Kerohanian.

  21. Teman-teman KKP X, terutama Yoga, Lintang, Kobi dan Indri.

  22. Teman-teman kost Arimbi 1(Mbak Yuyun, Mbak Siska, Mbak Monik, Mbak Lia,Miske, Dini, Siska, Ema & Ita) & kost Gejayan ( Mbak Ros, Mbak Endah, Mbak Ning&Yuni).

  23. Seluruh Karyawan dan Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  24. Teman-temanku Manajemen 2002 kelas A, B & C, ayo semangat.

  25. Bapak Saimim (Jl. Gejayan) & Ibu Wiharjo (Arimbi 1) yang telah memberikan tempat berteduh selama kuliah di Yogyakarta.

  26. Sanak saudaraku dimana saja yang telah menyapa dalam perjalananku.

  Penulis mengucapkan banyak terima kasih juga buat semua piha k yang sudah berperan dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan berpikir penulis. Oleh karena itu, penulis berharap para pembaca bisa memberikan masukan yang bermanfaat. Semoga Skripsi ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca. Terima Kasih.

  Yogyakarta, 30 Maret 2007 Penulis

  Sri Rahayuningsih

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii HALAMAN MOTTO …………………………………………………… iv HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………… vi ABSTRAK ………………………………………………………………. vii ABSTRACT ……………………………………………………………... viii KATA PENGANTAR …………………………………………………… ix DAFTAR ISI …………………………………………………………….. xiii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. xv DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xvi DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xix

  BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………

  1 A. Latar Belakang Masalah ………………………………………

  1 B. Rumusan Masalah …………………………………………….

  3 C. Batasan Masalah ………………………………………………

  4 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………..

  4 E. Manfaat Penelitian ……………………………………………

  5 F. Sistematika Penulisan …………………………………………

  5 BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………..

  7 A. Pemasaran …………………………………………………….

  7 B. Produk …………………………………………………………

  11 C. Pengembangan Produk ………………………………………..

  13 BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………

  33 A. Jenis Penelitian ……………………………………………….

  51 D. Produksi ………………………………………………………

  98 B. Saran ………………………………………………………….

  94 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITI 98 A. Kesimpulan ………………………………………………….

  81 C. Pembahasan …………………………………………………..

  66 B. Analisis Data …………………………………………………

  66 A. Deskripsi Data ………………………………………………..

  64 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………….

  62 F. Kebijaksanaan Perusahaan dalam Hal Kualitas ………………

  53 E. Pemasaran …………………………………………………….

  48 C. Personalia ……………………………………………………..

  33 B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………..

  42 B. Struktur Organisasi Perusahaan ………………………………

  42 A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ……………………………….

  36 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………………………

  35 G. Teknik Analisis Data ………………………………………….

  35 F. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….

  34 E. Data Yang Dibutuhkan ………………………………………..

  33 D. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel …………………………………………………………..

  33 C. Subjek dan Objek Penelitian …………………………………

  99 C. Keterbatasan …………………………………………………. 101 DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar III. I Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho ……………………

  39 Gambar III. 2 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho ……………………

  40 Gambar IV. 1 Struktur Organisasi PT. Diamond Baru Yogyakarta ……...

  49 Gambar IV. 2 Proses Produksi Con Block ……………………………… 58 Gambar IV. 3 Proses Produksi Genteng Beton …………………………..

  59 Ganbar IV. 4 Proses Produksi Batako …………………………………..

  61 Gambar V. 1 Daerah Keputusan Penolakan dan Penerimaan Ho ……….

  82 Gambar V. 2 Daerah Keputusan Penolakan dan Penerimaan Ho ……….

  83 Gambar V. 3 Daerah Keputusan Penolakan dan Penerimaan Ho ……….

  84

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel IV. 1 Type dan ukuran Con Block oleh PT. Diamond Baru ………..

  54 Tabel IV. 2 Type dan ukuran Genteng Beton oleh PT. Diamond Baru ……

  55 Tabel IV. 3 Standar Mutu untuk SNI ………………………………………

  65 Tabel V. 1 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1996 …………………

  67 Tabel V. 2 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1997 ………………....

  67 Tabel V. 3 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1998 ………………….

  68 Tabel V. 4 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1999 ………………….

  68 Tabel V. 5 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2000 ………………….

  69 Tabel V. 6 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2001 ………………….

  69 Tabel V. 7 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2002 ………………….

  70 Tabel V. 8 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2003 ………………….

  70 Tabel V. 9 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2004 ………………….

  71 Tabel V.10 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2005 ………………….

  72 Tabel V. 11 Jumlah Diversifikasi produk Con Block dan Genteng Beton dari Tahun 1996-2005 ………………………………………… 73 Tabel V. 12 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton

  Tahun 1996 ……………………………………………………. 73 Tabel V. 13 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tabel V. 15 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 1999 …………………………………………… 75

  Tabel V. 16 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2000 …………………………………………… 75

  Tabel V. 17 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2001 …………………………………………… 76

  Tabel V. 18 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2002 ………………………………………….. 76

  Tabel V. 19 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2003 ………………………………………….. 77

  Tabel V. 20 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2004 …………………………………………. 78

  Tabel V. 21 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2005 ………………………………………….. 79

  Tabel V. 22 Jumlah Volume penjualan produk Con Block dan Genteng Beton dari Tahun 1996-2005 ……………………………….. 80

  Tabel V. 23 Diversifikasi Produk dan Volume Penjualan dari Tahun 1996-2005 …………………………………………… 80

  Tabel V. 24 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 1996 ………….. 86 Tabel V. 25 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 1997 ……………

  86 Tabel V. 29 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2001 ……………

  88 Tabel V. 30 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2002 ……………

  89 Tabel V. 31 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2003 …………....

  90 Tabel V. 32 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2004 ……………

  91 Tabel V. 33 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2005 ……………

  92 Tabel V. 34 Hasil Persentase Diversifikasi Produk secara keseluruhan dari Tahun 1996-2005 ………………………………………… 93

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Wawancara Lampiran 2 Hasil Analisis Regresi Berganda Lampiran 3 Grafik Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng beton Lampiran 4 Tabel Uji t Lampiran 5 Tabel Uji F Lampiran 6 Gambar type produk Con Block Lampiran 7 Gambar type produk Genteng Beton Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian dari USD Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian dari PT. Diamond Baru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, perusahaan harus peka dalam menghadapi

  perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis. Apalagi munculnya banyak perusahaan baru yang menawarkan produk yang lebih baik. Tentu saja, perusahaan harus berusaha meningkatkan kepekaan dengan kebutuhan konsumen. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui produk yang sedang dibutuhkan konsumen. Selanjutnya, perusahaan dapat memanfaatkan peluang itu dengan memberikan pelayanan yang baik dan menye diakan produk yang bermutu. Selain itu, perusahaan perlu memberikan informasi terbaru tentang produk sehingga konsumen bisa mengetahui produk dengan secepatnya.

  Produk baru merupakan kunci bagi pertumbuhan penjualan suatu perusahaan (Gruenwald, 1992: 3). Sekarang ini muncul banyak produk baru yang unik. Perusahaan yang dapat menciptakan produk yang memiliki manfaat tinggi bagi konsumen akan bertahan. Sebelum konsumen membeli produk biasanya konsumen melihat manfaat produk. Dalam hal ini, perusahaan harus mempertimbangkan manfaat produk baru yang akan ditawarkan kepada konsumen. Selain itu, perusahaan juga perlu melihat perusahaan menjadi naik. Namun perusahaan harus melihat kondisi yang selalu mengalami perubahan secara terus menerus.

  Adanya persaingan bisnis yang semakin kuat dari para pesaing, perusahaan dituntut untuk menghadapi dengan cara yang tepat. Bahkan, perusahaan harus memperhatikan pelaksanaan kegiatan pemasaran produk. Pada suatu saat produk mengalami peningkatan yang dapat menguntungkan perusahaan, tetapi ada saat produk akan mengalami penurunan. Untuk itu, perusahaan harus mengelola kondisi ini sehingga perusahaan berhasil dalam pemasaran produk.

  Menurut Edward (dalam Gruenwald, 1992: 27), perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang terlebih dahulu dapat mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tumbuh dan menawarkan peningkatan dalam produk yang memuaskan kebutuhan itu. Selanjutnya, perusahaan harus tepat dalam memilih strategi pemasaran karena strategi sangat berperan dalam menghadapi persaingan. Untuk mencapai keberhasilan memang membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Akan tetapi, semua perjuangan itu akan berguna untuk masa depan perusahaan terutama dalam pengembangan produk.

  Suatu bisnis harus dijalankan dengan baik agar dapat bertahan. Sedangkan untuk memenangkan suatu pasar yang kompetitif, pelaku bisnis dapat mengusahakan produk yang diinginkan konsumen, tentu saja konsumen akan tertarik untuk membeli produk.

  Salah satu strategi yang bisa digunakan oleh perusahaan yaitu strategi diversifikasi konsentris produk. Diversifikasi konsentris artinya produk- produk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada (Tjiptono, 1997: 105). Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Seringkali strategi ini diterapkan pada perusahaan yang melakukan perbedaan produk dari tahun ke tahun. Dengan demikian, perusahaan seharusnya melihat peluang untuk menambah jenis produk, maka jumlah produk diversifikasi akan bertambah.

  Adanya penerapan strategi diversifikasi konsentris produk yang berbeda dari tahun ke tahun dan pentingnya pertambahan jenis produk untuk meningkatkan volume penjualan. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Diversifikasi Konsentris Produk

  terhadap Volume Penjualan. Studi kasus pada PT. Diamond Baru Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah.

  1. Apakah ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi konsentris lini

  3. Penjualan produk diversifikasi manakah yang memberikan sumbangan terbesar terhadap penjualan total?

  C. Batasan Masalah

  1. Penelitian ini dilakukan untuk diversifikasi konsentris dalam dua lini produk yaitu con block dan genteng beton oleh PT. Diamond Baru.

  2. Volume penjualan yang diteliti meliputi dua lini produk diversifikasi konsentris produk dari yang dijual oleh PT. Diamond Baru .

  4. Diversifikasi konsentris produk dihitung berdasarkan jenis dan type yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru.

  5. Penelitian ini menggunakan data pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2005.

  D. Tujuan Penelitian.

  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan.

  E. Manfaat Penelitian.

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam melakukan diversifikasi produk dan peningkatan penjualan pada perusahaan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan, bahan bacaan dan bahan pertimbangan dalam mata kuliah pemasaran khususnya diversifikasi konsentris produk.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah pada objek yang nyata.

  F. Sistematika Penulisan.

  BAB I LATAR BELAKANG MASALAH Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. pemasaran , konsep pemasaran, manajemen pemasaran, produk, lini produk, pengembangan produk, siklus hidup produk, diversifikasi dan volume penjualan. Selain itu juga ada hipotesis yang digunakan dalam penelitian.

  BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,definisi operasional, variabel penelitian dan pengukuran, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi uraian sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, aspek produksi, aspek personalia, dan aspek pemasaran.

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang uraian mengenai deskripsi data, analisis data dan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN Dalam bab ini memuat kesimpulan dari analisis data dan saran yang dapat memberikan masukan kepada perusahaan maupun para peneliti selanjutnya. Selain itu adanya keterbatasan peneliti dalam

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran.

  1. Pengertian Pemasaran.

  Suatu perusahaan yang menjalankan bisnis ingin agar pemasaran yang dilakukan bisa berhasil. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui definisi dari pemasaran sehingga perusahaan memiliki pemasaran ya ng terarah. Alasannya bahwa perusahaan membutuhkan dasar teori yang jelas dalam praktik bisnis sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

  Menurut Stanton (dalam Swastha, 2001: 5), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Sedangkan menurut Kotler (2005: 10) pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan barang dan jasa yang dinilai dengan pihak lain. terdapat proses sosial yang melibatkan individu dan kelompok yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

  2. Konsep Pemasaran.

  Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha, 2001: 10). Penggunaan konsep pemasaran dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.

  Sebagai falsafah bisnis, ada tiga elemen pokok dalam konsep pemasaran (Swastha, 2001: 8-9) yaitu: a. Orientasi konsumen/pasar/pembeli.

  1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

  2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sarana dalam penjua lannya.

  3) Menentukan produk dan program pemasarannya. 4) Mengadakan penelitian pada konsumen dengan mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku pembeli.

  5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik.

  b. Volume penjua lan yang menguntungkan. c. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran.

  Setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut serta untuk memberikan kepuasan konsumen.

  Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

  Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar utama (Kotler, 2005: 24-28) yang meliputi: a. Pasar Sasaran.

  Perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat memilih pasar sasarannya dan mempersiapkan program-program pemasaran .

  b. Kebutuhan Pelanggan.

  Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan pelanggan dalam pemasaran produk. Selain itu, adanya pelanggan baru dan pelanggan lama yang membeli ulang diharapkan perusahaan dapat mempertahankan pelanggan dengan memberikan kepuasan kepada mereka.

  c. Pemasaran Terpadu.

  Apabila perusahaan dapat bekerja sama untuk melayani kepentingan penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen puncak dan riset pemasaran.

  d. Kemampuan Menghasilkan Laba.

  Sebuah perusahaan menghasilkan laba karena memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik daripada pesaingnya. Perusahaan harus berusaha menarik pelanggan dengan menanggapi secara efektif kebutuhan pelanggan yang selalu berubah. Dengan demikian, perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih besar.

  3. Manajemen Pemasaran.

  Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusa haan (Boyd, 2000: 18). Sedangkan menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi (Kotler, 2005: 10).

  Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen

B. Produk 1. Pengertian Produk dan Lini Produk.

  Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 1997: 95). Sedangkan menurut Kotler (2005: 69) produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Oleh karena itu, produk sangat penting mendapat perhatian bagi kelangsungan hidup perusahaan.

  Dalam produk terdapat lini produk, selanjutnya perlu diketahui adanya lini produk. Lini produk (product line) adalah sekumpulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama atau masuk ke dalam rentang harga tertentu (Kotler, 2005: 72).

  2. Pengertian Produk Baru.

  Produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan. Produk baru diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga konsumen

  Booz, Allen dan Hamilton (dalam Tjiptono, 1997: 118) mengidentifikasi enam kategori produk baru yaitu: a. Produk baru sebagai hasil dari inovasi yang menciptakan pasar baru diharapkan akan menarik konsumen untuk membeli.

  b. Lini produk baru.

  Produk baru yang memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar yang sebelumnya telah ada untuk pertama kali.

  c. Tambahan pada lini produk yang sudah ada.

  Produk baru yang melengkapi lini produk yang sudah ada (misalnya: ukuran kemasan baru).

  d. Penyempurnaan sebagai revisi terhadap produk yang sudah ada.

  Penyempurnaan produk merupakan pengenalan versi baru atau model produk yang telah disempurnakan untuk menggantikan produk lama.

  e. Repositioning.

  Produk yang sudah ada dijual pada pasar atau segmen pasar yang baru diharapkan akan terjual lebih besar.

  f. Pengurangan biaya.

  Produk baru yang menghasilkan unjuk kerja yang sama pada tingkat biaya yang lebih rendah.

  3. Proses Penggunaan Konsumen. dari sumber penemuan atau penc iptaannya ke pengguna atau pemakai akhir. Rogers (dalam Kotler, 2005: 33) membagi tahapan proses adopsi menjadi lima yaitu: a. Kesadaran ( awareness)

  Konsumen menyadari tentang inovasi tersebut, tetapi masih kekurangan informasi mengenai produk tersebut.

  b. Perhatian (interest) Konsumen terdorong untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut.

  c. Penilaian (evaluation) Konsumen mempertimbangkan apakah harus mencoba inovasi tersebut mencoba produk baru tersebut.

  d. Uji coba (trial).

  Konsumen mencoba inovasi tersebut untuk meningkatkan perkiraannya tentang nilai inovasi tersebut.

  e. Penggunaan (Adoption ).

  Konsumen memutuskan untuk memakai inovasi tersebut sepenuhnya dan secara teratur.

C. Pengembangan Produk 1. Usaha Pengembangan Produk.

  mempertahankan atau memperbesar penjualan (Kotler, 2005: 1). Jika penjualan produk naik maka keuntungan perusahaan pun ikut naik.

  Faktor-faktor yang melatarbelakangi pengembangan produk ada dua (Nasution, 2006: 60)yaitu: a. Faktor Internal.

  1) Munculnya produk-produk sejenis dengan berbagai kelebihannya. 2) Munculnya produk-produk baru yang dapa t menggantikan produk lama.

  3) Pergeseran keinginan konsumen dan kebosanan terhadap produk- produk lama.

  4) Siklus hidup produk yang cenderung memendek pada masa modern.

  b. Faktor Eksternal.

  1) Memperbaiki kinerja produk. 2) Melakukan diversifikasi produk. 3) Mempertahankan segmen dan pangsa pasar baru. 4) Memanfaatkan sumber daya manusia (karyawan, tenaga ahli) yang kemampuannya semakin bertambah karena proses pembelajaran yang telah dialaminya. 5) Menjaga kelangsungan hidup (keuntungan finansial) perusahaan. dinilai secara cepat dan langsung. Kinerja yang baik akan mendorong kesuksesan ekonomi produk. Menurut Ulrich dan Steven (2001: 2) ada lima dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk yang meliputi: a. Kualitas produk.

  Kualitas produk dapat dilihat dari seberapa baik produk yang dihasilkan, apakah produk itu memuaskan kebutuhan pelanggan, dan apakah produk itu kuat dan andal. Akhirnya, kualitas produk akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

  b. Biaya produk.

  Biaya produk adalah biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan.

  c. Waktu pengembangan produk.

  Waktu pengembangan produk akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi. Akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan. e. Kapabilitas pengembangan.

  Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.

  2. Tahap-tahap pengembangan produk.

  Untuk mengembangkan produk baru diperlukan suatu proses sistematis yang terdiri dari delapan tahap (Tjiptono, 1997: 120-131) yaitu: a. Pemunculan ide.

  Ide produk baru bisa berasal dari banyak sumber, misalnya konsumen, ilmuwan, karyawan, anggota saluran distribusi dan manajemen puncak.

  Salah satu sumber pokok untuk menggali ide produk baru adalah konsumen. Hal ini berhubungan dengan konsep pemasaran yang menekankan pentingnya identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen.

  b. Penyaringan ide.

  Tujuan penyaringan ide adalah mengurangi ide-ide menjadi beberapa ide yang menarik dan sunggh-sungguh diterapkan dengan sukses. Perusahaan harus menghindari dua jenis kesalahan. Yang pertama adalah menolak ide yang sesungguhnya bagus. Sedangkan yang kedua adalah menerima dan meneruskan ide yang buruk ke tahap pengembangan dan komersialisasi. yang saling bersaing pada kelompok pasar sasaran yang sesuai. Pengujian ini bisa dilakukan pada calon pelanggan maupun konsumen.

  d. Pengembangan dan strategi pemasaran.

  Setelah ide melalui tahap pengujian konsep, selanjutnya perusahaan mengembangkan rencana pemasaran untuk memperkenalkan produk baru.

  e. Analisis bisnis.

  Perusahaan harus mengevaluasi daya tarik proposal bisnis menurut biaya, laba ROI (Return On Investment) dan arus kas jika produk itu diluncurkan ke pasar. Analisis bisnis terdiri dari empat langkah yaitu: 1) Mengidentifikasi ciri-ciri produk.

  2) Memperkirakan permintaan pasar dan persaingan dan kemampuan produk untuk menghasilkan laba.

  3) Menyusun suatu program untuk mengembangkan produk 4) Menetapkan tanggungjawab untuk penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan pelaksanaan produksi.

  f. Pengembangan produk.

  Departemen Riset dan Pengembangan akan mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik. Selanjutnya para peneliti harus mengetahui bagaimana mengkomunikasikan aspek psikologinya melalui petunjuk fisik (physical cues). Hal ini menuntut adanya pemahaman mengenai reaksi g. Uji pasar.

  Tahap uji pasar adalah untuk mempelajari bagaimana para konsumen dan dealer bereaksi terhadap penanganan, penggunaan dan pembelian ulang produk aktual dan seberapa besar pasarnya. Uji pasar dapat dilakukan dengan melakukan pameran dagang.

  h. Komersialisasi.

  Keputusan-keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam tahap komersialisasi meliputi kapan ( timing) memperkenalkannya, dimana saja wilayah pemasarannya (strategi geografis), kepada siapa (prospek pasar sasaran) dan bagaimana caranya (strategi pengenalan pasar).

  3. Tiga fungsi yang penting bagi pengembangan produk.

  Pengembangan produk memiliki beberapa fungsi yang perlu mendapat perhatian (Ulrich dan Steven, 2001:3-4) yaitu: a. Pemasaran

  Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi. c. Manufaktur Fungsi manufaktur terutama bertanggungjawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk.

  4. Evaluasi peluang produk Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang-peluang produk baru secara fundamental (Ulrich dan Steven, 2001: 42) meliputi: a. Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata).

  b. Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun).

  c. Intensitas persaingan (jumlah pesaing-pesaing dan kekuatan-kekuatan mereka).

  d. Kedalaman pengetahuan perusahaan mengenai pasar yang telah ada.

  e. Kedalaman pengetahuan perusahaan mengenai teknologi yang telah ada.

  f. Kesesuaian dengan produk-produk perusahaan lainnya.

  g. Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan.

  5.Risiko Pengembangan Produk.

  Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan pengembangan produk (Tjiptono, 1997: 131) yaitu: a. Target pasar yang dituju terlampau kecil, sehingga penjualannya tidak dapat menutupi biaya riset dan pengembangan, biaya produksi dan biaya pemasaran. d. Timingnya tidak tepat, artinya produk baru diluncurkan terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan pada saat selera konsumen telah berubah secara drastis.

  Pengembangan produk memiliki risiko teknis dan risiko pemasaran. Risiko yang dihadapi dalam menciptakan pengembangan produk (Inwood dan Hammond, 1995: 91) yaitu: a. Risiko teknis.

  1) Kegagalan untuk memenuhi spesifikasi sebuah fungsi yang tidak dapat dipenuhi ukuran yang tepat dan tingkat mutu yang rendah.