Deteksi Miskonsepsi dalam Buku Pelajaran Fisika yang Mempengaruhi Miskonsepsi siswa pada kelas XI di SMA Santo Thomas Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Deteksi Miskonsepsi dalam Buku Pelajaran Fisika

yang Mempengaruhi Miskonsepsi siswa pada kelas XI

di SMA Santo Thomas Yogyakarta

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

  Oleh: Nama : Paulinus NIM : 041424026

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

SKRIPSI

Deteksi Miskonsepsi dalam Buku Pelajaran Fisika

yang Mempengaruhi Miskonsepsi siswa pada kelas XI

di SMA Santo Thomas Yogyakarta

  

SKRIPSI

DETEKSI MISKONSEPSI DALAM BUKU PELAJARAN FISIKA

YANG MEMPENGARUHI MISKONSEPSI SISWA PADA KELAS XI

DI SMA SANTO THOMAS YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Paulinus

  Nomor Mahasiswa : 041424026

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Deteksi Miskonsepsi dalam Buku Pelajaran Fisika yang Mempengaruhi

Miskonsepsi siswa pada kelas XI di SMA Santo Thomas Yogyakarta.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 11 Desember 2008 Yang menyatakan (Paulinus)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Thanks To : Jesus Christ…

Kita Hidup dari apa yang kita dapat. Tetapi Indikator

hidup ditentukan dari apa yang kita beri...

  Karya sederhana ini kupersembahkan untuk: Bapak dan Ibuku Kakak-kakak dan adikku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan di dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 18 November 2008 Penulis, Paulinus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Paulinus. 2008. Deteksi Miskonsepsi dalam Buku Pelajaran Fisika

yang mempengaruhi Miskonsepsi siswa pada kelas XI di SMA Santo Thomas

Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah terdapat miskonsepsi dalam buku pelajaran Fisika kelas XI di SMA Santo Thomas, (2) Pada materi pelajaran manakah yang terbanyak ditemukan miskonsepsi, (3) Apakah miskonsepsi yang ditemukan dalam buku pelajaran mempengaruhi miskonsepsi pada siswa.

  Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18, 19, dan 22 September 2008 di SMA Santo Thomas, Umbulharjo, Yogyakarta. Sampel penelitian adalah siswa kelas XII IPA yang berjumlah 4 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: bedah buku, tes tertulis, dan wawancara.

  Tes tertulis yang diberikan berupa tes uraian yang terdiri dari 7 soal dan memuat 7 pokok bahasan, yaitu: Penguraian Vektor; Gaya Gesek dan Gaya Normal; Letak Gaya Gesek; Terapung, Tenggelam, dan Melayang; Percepatan Gravitasi; Gerak Parabola; dan Gaya Angkat Sayap Pesawat. Wawancara terhadap siswa juga berhubungan dengan kesembilan pokok bahasan tersebut.

  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dalam buku fisika SMA kelas XI dengan judul Fisika untuk SMA Kelas XI. KTSP Standar Isi 2006 yang digunakan di SMA Santo Thomas, terdapat miskonsepsi, (2) Miskonsepsi yang paling banyak terdapat pada materi pokok Mekanika Fluida yakni 37,5 %. (3) Miskonsepsi pada buku yang mempengaruhi miskonsepsi siswa adalah tentang gaya angkat sayap pesawat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Paulinus. 2008. Misconceptions on physics textbook that influence

  XI

students misconception on class at Santo Thomas High school of

Yogyakarta. Physics Education Study Program, Department of Mathematics

and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata

Dharma University, Yogyakarta.

  The aims of this research are to find out: (1) Whether there are

  XI

  misconceptions on physics textbook on class at Santo Thomas High school, (2) On what materials the most misconception are found, (3) Whether the misconceptions influence students misconception.

  th th nd

  This research was held on 18 , 19 , and 22 September 2008 at Santo Thomas High school of Yogyakarta. The samples of this research were four

  XII

  students on class . There are three steps of collecting data: textbook research, test, and interview The written test was teoritical test that consisted of seven numbers and seven point: vector analyzing; friction force and normal force; friction force location; floating on the water, sink, and floating in the water; gravity acceleration; vector scale; projectile motions; the lifting force of aircraft wing. The interview is also about that seven points.

  The result of research indicated that: (1) In the Physics book with title “ Fisika untuk SMA Kelas XI. KTSP Standar Isi 2006” used in SMA Santo Thomas, there were misconception, (2) The most misconception is on Fluid Mechanics, about 37,5 %; (3). The misconception a about the lifting force of aircraff wing influenced student misconception.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur kepada Bapa di Surga atas segala kasih dan rahmatNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul “Deteksi

Miskonsepsi dalam Buku Pelajaran Fisika yang Mempengaruhi Miskonsepsi siswa pada

kelas XI di SMA Santo Thomas Yogyakarta” dengan baik.

  Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Fisika. Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

  

1. Romo Paul Suparno, S.J., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar

memberikan bimbingan, pengarahan, masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  

2. Ibu Aprijaningsih, selaku kepala SMA Santo Thomas Yogyakarta, yang telah

berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SMA tersebut.

  

3. Bapak Risdjianto, selaku guru fisika pada SMA Santo Thomas Yogyakarta, atas

segala bantuan dan dukungan selama peneliti melaksanakan penelitian.

  

4. Bapak Domi Severinus dan Bapak Fr. Y. Kartika Budi selaku dosen penguji yang telah

memberikan banyak masukan demi penyempurnaan skripsi ini. Juga atas ilmu yang telah diberikan semasa kuliah.

  

5. Para Bapak dan Ibu guru beserta staf di SMA Santo Thomas atas segala perhatian,

dukungan dan bantuan selama penulis melakukan penelitian.

  

6. Siswa-siswa kelas XII IPA SMA Santo Thomas Yogyakarta. Terimakasih atas

kerjasamanya.

  

7. Pak Narjo, Pak Sugeng, dan Mbak Heni di sekretariat JPMIPA atas segala

bantuannya.

  8. Para dosen Pendidikan Fisika, atas segala ilmu yang telah diberikan.

  

9. Bapak, Ibu, Adik, Kakak dan semua kerabat dekat atas kerja kerasnya, atas dukungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

10. Melly F.(P. Fis ’05), Andrianto(P. Fis ’04), Cicilia W.(P. Fis ’05), Aris Y.(P.Fis ’04),,

Agnes.(S.Ing ’03), dan Yohanes S.(T.E ’05). atas pinjaman komputernya, transport, sumbangan (tenaga dan pikiran) dan “dorongan” selama pembuatan skripsi maupun pengerjaan tugas-tugas kuliahku dulu.

  

11. Teman-teman P.Fis dari berbagai angkatan. Sudah saatnya merasa resah untuk teman-

teman yang sudah di atas semester delapan. Untuk yang masih di bawah semester delapan, nikmatilah perjalanan hidup selama di kampus ini.

  12. M.F. Kamu luar biasa. Membuat hatiku berkata: Akhirnya ku menemukanmu.

  

13. Teman-temanku yang lain: teman-teman Basket, Voli, Sepakbola, Koor, Organisasi,

dan kegiatan-kegiatan Rohani, yang juga telah mewarnai hari-hariku.

  

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari masih

banyak kekurangan dalam skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian.

  Yogyakarta, 18 November 2008 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI....................................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4 BAB II DASAR TEORI ...................................................................................... 5 A. Miskonsepsi ............................................................................................. 5 B. Buku Pelajaran Fisika .............................................................................. 7

  1. Buku Pelajaran ................................................................................... 7

  3. Buku-buku Teks Fisika yang ada....................................................... 8

  C. Deteksi Miskonsepsi dalam Buku Teks Fisika ........................................ 8

  1. Miskonsepsi pada konsep aksi-reaksi ................................................ 9

  2. Miskonsepsi tentang cahaya............................................................. 10

  3. Miskonsepsi tentang gaya angkat pada sayap pesawat .................... 11

  4. Miskonsepsi tentang lensa pada mata .............................................. 13

  5. Miskonsepsi tentang prisma............................................................. 14

  6. Miskonsepsi tentang magnet bumi................................................... 15

  7. Miskonsepsi tentang magnet ............................................................ 16

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 18 A. Jenis Penelitian....................................................................................... 18 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 18 C. Sampel.................................................................................................... 19 D. Treatment ............................................................................................... 19 E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 20 F. Metode Analisis Data............................................................................. 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 25 A. Deskripsi Penelitian ............................................................................... 25 B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 26

  1. Hasil penelitian dari Buku Teks....................................................... 26

  a. Kasus-kasus Miskonsepsi dalam Buku ...................................... 26

  b. Materi pelajaran yang miskonsepsi............................................ 35

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Penguraian Vektor...................................................................... 36

  b. Gaya Gesek dan Gaya Normal .................................................. 37

  c. Letak Gaya Gesek ...................................................................... 37

  d. Terapung, Tenggelam, dan Melayang........................................ 38

  e. Percepatan Gravitasi................................................................... 38

  f. Gerak Parabola ........................................................................... 39

  g. Gaya Angkat Sayap Pesawat...................................................... 40

  3. Hasil penelitian dari Wawancara .................................................... 41 Gaya Angkat Sayap Pesawat ........................................................... 41

  4. Kesimpulan Umum .......................................................................... 43

  BAB V PENUTUP............................................................................................. 45 A. Kesimpulan ............................................................................................ 45 B. Saran....................................................................................................... 45 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47 DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN: ............................................................. 48 Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Penelitian................................................. 49 Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan penelitian ............................ 50 Lampiran 3 : Soal test ........................................................................................ 51 Lampiran 4 : Jawaban test Siswa ....................................................................... 58 Lampiran 5 : Hasil Wawancara Siswa ............................................................... 82 Lampiran 6 : Gambar Sampul Buku Fisika........................................................ 94 Lampiran 7: Dokumentasi Saat Penelitian......................................................... 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amanat Pembukaan UUD Negara RI 1945 menghendaki agar bangsa Indonesia sejahtera, cerdas, dan dapat berperan di dunia. Semua ini berkaitan erat

  dengan pendidikan bermutu tinggi yang sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas buku pelajaran sebagai sumber informasi yang utama.

  Dalam proses belajar mengajar, guru “menanam” informasi di benak siswa, kemudian siswa melakukan rangkaian kegiatan agar informasi tersebut tumbuh dan berkembang sehingga mencapai kompetensi yang diinginkan. Buku pelajaran berperan penting bagi guru dan siswa sebagai kendaraan untuk mencapai kompetensi tersebut. Proses belajar mengajar yang baik menghasilkan siswa yang mampu berbuat sesuatu dengan menggunakan informasi yang telah dipelajarinya. Mampu berbuat sesuatu berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya akan membentuk kompetensi seseorang.

  Semua ini telah dicanangkan dalam empat pilar pembelajaran dari UNESCO pada akhir abad ke-20, yaitu learning to know (belajar untuk tahu),

  

learning to do (belajar untuk berbuat), learning to be (belajar untuk membangun

jati diri), dan learning together (belajar untuk hidup bersama secara harmonis).

  Buku pelajaran yang berkualitas dapat menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pembacanya. Pengarang menjamin komunikasi tertulis dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bukunya. Agar buku mempunyai asas manfaat yang tinggi, pengarang juga menyajikan ketajaman dan jangkauan informasi yang dapat dipelajari melalui bukunya. Pada saat membaca buku diharapkan terjadinya jalinan komunikasi batin seakan-akan pembaca sedang berguru kepada sang pengarang. Buku yang baik memuat visi (arah), misi (pesan), konteks (kaitan), konten (isi), dan proses diri suatu informasi yang disajikan. Penyajian yang baik akan membuat siswa bermotivasi tinggi untuk menguasai informasinya.

  Pada era informasi dewasa ini, siswa diharapkan dapat menangkap, menyaring, mematangkan, dan menyimpan informasi dengan cepat. Buku yang berkualitas berperan sebagai suatu kendaraan canggih untuk mencapai tujuan ini dan mengantarkan siswa sampai ke tujuan kompetensi untuk berbuat sesuatu.

  Pada prinsipnya, setiap buku pasti memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga tidak dapat memuaskan semua pembacanya. Penyajian informasi pada sebuah buku pelajaran diharapkan dapat memenuhi sebanyak mungkin aspek kegiatan proses belajar mengajar dan dapat dilakukan siswa secara mandiri (Martono, 2005). Sudah disebutkan bahwa buku memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan itu ialah adanya miskonsepsi di dalamnya (bdk. Suparno, 2005).

  Storey (1990, dalam Repi: 2004), menyebutkan bahwa salah satu penyebab miskonsepsi pada siswa adalah buku pegangan siswa. Belum diadakannya penilaian dan standardisasi buku pegangan siswa menjadi alasan utama banyaknya miskonsepsi dalam buku. Ketika buku ini dipakai oleh siswa, terlebih banyak siswa hanya berpegang pada satu sumber, mengakibatkan miskonsepsi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Mengingat begitu pentingnya buku pelajaran dan dimungkinkan adanya miskonsepsi di sana yang dapat merugikan siswa yang menggunakan buku tersebut, penulis tertantang untuk memberikan sumbangan terhadap buku. Oleh karena itu penulis memilih Deteksi Miskonsepsi dalam Buku Pelajaran Fisika

  

yang Mempengaruhi Miskonsepsi siswa pada kelas XI di SMA Santo Thomas

Yogyakarta sebagai judul penelitian.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah terdapat miskonsepsi dalam buku pelajaran Fisika kelas XI di SMA Santo Thomas?

  2. Pada materi pelajaran manakah yang terbanyak ditemukan miskonsepsi ?

  3. Apakah miskonsepsi yang ditemukan dalam buku pelajaran mempengaruhi miskonsepsi pada siswa?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang telah diketahui di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  1. Apakah terdapat miskonsepsi dalam buku pelajaran Fisika kelas XI di SMA Santo Thomas.

  2. Pada materi pelajaran manakah yang terbanyak ditemukan miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Apakah miskonsepsi yang ditemukan dalam buku pelajaran mempengaruhi miskonsepsi pada siswa.

  D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu bagi peneliti, para guru atau calon guru, peserta didik, dan peneliti selanjutnya.

  1. Bagi peneliti, para guru, atau calon guru Dengan menyadari adanya miskonsepsi pada buku, peneliti, para guru, atau calon guru menjadi siap untuk melakukan klarifikasi terhadap miskonsepsi tersebut. Dapat pula membantu peneliti, para guru, atau calon guru dalam menilai kualitas dari buku pelajaran yang digunakannya.

  2. Bagi siswa Penelitian ini dapat membuat siswa mengetahui kelemahan buku dan menjadi peka akan miskonsepsi dalam buku pelajaran. Atau bahkan membuka pemikiran siswa yakni agar jangan berpegang hanya pada 1 buku pelajaran.

  3. Bagi para peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan sebagai inspirasi untuk mencari miskonsepsi dalam buku pelajaran yang lainnya. Sehingga dapat terus mengurangi jumlah miskonsepsi dalam buku-buku pelajaran dan meningkatnya kualitas buku- buku pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI A. Miskonsepsi Miskonsepsi atau salah paham menunjuk pada suatu konsep yang

  tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu. Fowler (1987, dalam Suparno 2005: 44), memandang miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis konsep-konsep yang tidak benar.

  Para peneliti miskonsepsi menemukan berbagai hal yang menjadi penyebab miskonsepsi pada siswa. Secara garis besar, penyebab miskonsepsi dapat diringkas menjadi lima kelompok, yaitu: siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar. Penyebab miskonsepsi dari buku teks biasanya terdapat pada penjelasan atau uraian yang salah dalam buku tersebut. Buku teks dapat menyebarkan miskonsepsi. Entah karena bahasanya sulit atau karena penjelasannya tidak benar, miskonsepsi tetap diteruskan.

  Para peneliti menemukan bahwa beberapa miskonsepsi datang dari buku teks (Iona, 1987; Renner, 1990, dalam Suparno 2005). Beberapa buku Fisika mempunyai kesalahan, misalnya dalam menganalisis gerak benda jatuh, pengarang menemukan salah interpretasi, yaitu “benda itu mempunyai energi

  2 kinetik sebesar – 1/2mv ”. Mereka menjelaskan bahwa tanda negatif

  menunjukkan gerak benda ke arah bawah (Iona, 1987, dalam Suparno 2005:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 45). Padahal cukup jelas bahwa pengertian energi kinetik negatif tidak ada dalam fisika.

  Anderson (1990, dalam Wendersee 1994, dalam Suparno 2005), menemukan bahwa diagram dan gambar dalam buku teks yang kurang tepat dapat menjadi salah satu sebab adanya miskonsepsi siswa. Misalnya, dia memberikan contoh, salah satu buku fisika dimana ada gambar/skema molekul-molekul zat padat dan zat gas dengan jarak yang hampir sama. Hal itu membuat pikiran siswa salah menangkap (lihat Gambar 1). Jarak molekul digambarkan sama, meskipun keterangannya lain.

  Gambar 1. Susunan molekul zat padat dan zat gas

  Salah satu gambar yang dapat menyebabkan miskonsepsi pada pembiasan juga terdapat pada buku pelajaran fisika Indonesia. Dalam buku pelajaran fisika SMP dan SMU digambarkan bahwa pembiasan lensa itu terjadi pada tengah lensa dan bukan pada permukaan lensa (lihat gambar 2).

  Padahal yang benar, pembiasan terjadi pada permukaan karena disitu terjadi perbedaan indeks bias dari dua medium yang berbeda (Suparno, 2005: 44-45)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

  Gambar 2. Sinar dibiaskan pada tengah lensa, bukan pada permukaan lensa B. Buku Pelajaran Fisika 1. Buku Pelajaran

  Buku pelajaran adalah buku yang dijadikan pegangan siswa sebagai sumber dan media pembelajaran (instruksional). Sesuai dengan definisi tersebut, maka buku pelajaran yang digunakan di sekolah sebagai buku pegangan siswa dalam pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum pendidikan nasional dan yang berfungsi mendukung terbentuknya kompetensi lulusan siswa. Melalui buku pelajaran siswa mempelajari sesuatu dan buku memberikan pemahaman serta pengertian kepada siswa yang membaca buku tersebut (Eddy, 2005).

2. Buku Pelajaran Fisika

  Buku pelajaran (textbook) adalah media pembelajaran yang berperan penting di kelas, selain sebagai media penyampaian materi kurikulum dalam sistem pendidikan. Dalam kaitan dengan standar, yang dimaksud dengan buku pelajaran fisika adalah buku pegangan siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 sistem pendidikan di Indonesia, serta bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam fisika, serta bersikap positif terhadap fisika (bdk. Listiyono ) .

3. Buku-buku teks Fisika yang Ada Jumlah buku teks yang ada sekarang ini sudah terbilang banyak.

  Hal ini dikarenakan sering terjadi perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia. Buku-buku banyak diterbitkan dengan dalih untuk menyesuaikan dengan kurikulum yang ada. Berikut adalah beberapa contoh buku yang sedang digunakan oleh sekolah-sekolah di Yogyakarta. Kanginan, M. 2000. Fisika 2000 untuk SMU kelas 2. Jakarta: Erlangga; Umar, E. 2004. Fisika dan Kecakapan hidup SMA kelas XI (KTSP).

  Jakarta: Ganeca Exact; Kamajaya. 2007. Cerdas belajar Fisika kelas XI

  (Program IPA) . Bandung: Grafindo; Sunardi-Etsa. 2007. Fisika Bilingual SMA kelas XI (KTSP) . Bandung: Yrama Widya; Foster. 2000. Fisika SMU kelas 2 Tengah tahun pertama . Jakarta: Erlangga. Dan Kanginan,

  M. 2007. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga; adalah buku yang dijadikan subyek penelitian ini. Buku ini dipakai sebagai subyek sebab buku ini adalah buku yang dipakai di SMA Santo Thomas.

  C. Deteksi Miskonsepsi dalam Buku Teks Fisika

  Buku teks (buku ajar) dapat merupakan sumber salah konsepsi yang potensial. Sumber kesalahan itu dapat berupa salah konsepsi yang dimiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 tertulis, atau uraian yang tidak jelas yang dapat menimbulkan penafsiran dan penyimpulan yang salah, yang pada gilirannya miskonsepsi tak terhindarkan.

1. Miskonsepsi pada konsep aksi-reaksi

  Berikut ini penulis kutibkan salah satu pernyataan dari buku ajar, yaitu buku Energi, Gelombang, dan Medan; jilid I, halaman 51 mengenai gaya aksi reaksi pada suatu system yang terdiri dari buku yang terletak diam di atas meja:

  Jika W ditafsirkan sebagai gaya yang bekerja pada meja yang ditimbulkan oleh buku (aksi), maka N adalah gaya yang bekerja pada buku yang ditimbulkan oleh meja (reaksi) (Sumadji, dkk, 1980: 51)

  Dari pengertian itu, dapat menghasilkan miskonsepsi, yaitu bahwa W dan N merupakan pasangan gaya aksi dan reaksi. W adalah gaya berat benda dan N adalah gaya normal, berarti keduannya bekerja pada benda. Jadi N dan W jelas bukan pasangan gaya aksi reaksi. Kunci penyebab kesalahan adalah “jika W ditafsirkan gaya yang bekerja pada meja”. W adalah gaya tarik bumi pada buku (benda), tidak dapat ditafsirkan sebagai gaya yang bekerja pada meja. Seharusnya dikatakan “akibat W (berat buku), buku melakukan gaya pada meja”. Gaya tersebut misalnya F (gaya yang dilakukan buku pada

  b-m

  meja). Dengan analisi dapat dibuktikan bahwa besarnya W sama dengan besarnya Fb-m, tetapi W dan F adalah dua gaya. Jadi yang merupakan

  b-m

  pasangan interaksi adalah N (F ) dengan F , bukan N dengan W (Kartika,

  m-b b-m 1992: 116-117).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

  2. Miskonsepsi tentang cahaya

  Beaty menemukan beberapa buku mengatakan bahwa cahaya matahari yang sampai di bumi sempurna paralel. Pengarang buku beralasan, yakni semakin jauh objek semakin paralel cahaya. Karena matahari sangat jauh, maka cahaya matahari yang sampai di bumi sempurna paralel.

  Kita tetap harus memperhitungkan bayangan yang terlihat sedikit gelap, yang sering disebut penumbra. Pada kenyataannya mungkin kita tidak dapat melihatnya sebab ada keterbatasan penglihatan kita. Namun menyimpulkan bahwa cahaya matahari yang sampai ke bumi adalah sempurna paralel tidak dapat dibenarkan (Beaty, dalam http://www.amasci.com/miscon/miscon4.html ).

  3. Miskonsepsi tentang gaya angkat pada sayap pesawat terbang

  Beberapa buku menuliskan gaya angkat sayap pesawat terbang itu ada disebabkan bidang atas sayap lebih panjang dibandingkan permukaan yang bagian bawah. Mereka menyatakan bahwa udara yang terbagi di bagian depan sayap harus bergabung lagi di tepi bagian belakang, oleh karena itu aliran udara yang bagian atas harus bergerak lebih cepat, dan dengan demikian sayap ditarik naik ke atas oleh efek Bernoulli (Gambar 4a). Ini tidaklah benar: udara yang terbagi oleh tepi depan tidak bergabung lagi di tepi yang belakang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 Daya angkat yang diciptakan oleh sayap bisa dijelaskan dengan menerapkan Hukum kedua Newton untuk menghitung pembelokkan aliran udara ke atas dan ke bawah oleh sayap. Kita akan memusatkan perhatian pada perubahan momentum untuk pembelokan aliran udara ke bawah terhadap perubahan momentum untuk aliran udara yang dibelokan ke atas di setiap detiknya. Ingat bahwa momentum adalah perkalian antara massa dan kecepatan. Untuk sayap, kecepatannya berubah. Ketika perubahan momentum ke bawah setiap detiknya melebihi momentum ke atas, terjadilah pengangkatan (Gambar 4b).

  Besarnya gaya angkat tergantung pada kecepatan dan kerapatan udara, bentuk sayap, dan sudut serang. Sebagian besar sayap pesawat terbang bisa dinaikturunkan, dan masih menghasilkan daya angkat pada berbagai kondisi. Selain itu, aliran udara di atas dan di bawah cukup rumit, dengan golakan dan pengaruh lain yang menjadi bagian dari perilaku tentu saja bukan kondisi yang mendukung aliran Bernoulli, yang mengasumsikan aliran berlapis. Untuk penjelasan yang lebih memuaskan, semua efek ini bisa digabungkan menjadi satu dengan mempertimbangkan Hukum kedua Newton saja dan perubahan momentum aliran udara.

  (a) (b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12

  Gambar 4a. Tidak ada komponen aliran udara yang menurun.

  4b. Ada komponen aliran udara yang menurun.

  Ada pendekatan lain untuk memahami gaya angkat aerodinamika dalam konsep persamaan Kutta Joukowski, yang menghubungkan gaya angkat dengan aliran momentum ke bawah yang dihasilkan oleh syap yang bertindak sebagai airfoil, dengan menggunakan konsep sirkulasi yang mengelilingi sayap. Untuk sirkulasi Γ , gaya angkatnya F =

  ρ v Γ , dimana ρ adalah kerapatan fluida dan v adalah kecepatan alir yang searah dengan arus aliran.

  Dapat ditunjukkan bahwa sirkulasinya adalah tetap untuk semua lengkung tertutup yang mengelilingi airfoil, lalu kita bisa menghitung sekisih kecapatan antar bagian atas dan bagian bawah sayap, dan akhirnya persamaan Bernoulli dapat diterapkan untuk menghitung perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan ini kemudian mendorong udara ke atas dan ke bawah sayap, tidak ke arah lain, seperti yang sering dijelaskan di buku-buku teks.

  Yang pasti, konsep sirkulasi membantu kita memahami rumus Kutta Joukowski seperti telah diterapkan pada airfoil dengan menghitung aliran momentum ke bawah oleh airfoil. Akan tetapi, sirkulasi bukanlah alasan fisik untuk gaya angkat, dan kita tidak perlu menjelaskan asal muasal daya angkat. Ringkasnya, daya angkat terjadi jika dan hanya jika sayap, dengan bentuk dan sudut serangnya, memberikan momentum ke bawah kepada aliran udara (Beaty, dalam http://www.amasci.com/miscon/miscon4.html ).

  4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 Beberapa buku teks berasumsi bahwa lensa yang kecil ditemukan jauh di dalam bola mata menjadi lensa utama mata, dan kornea mata dari mata secara sederhana dipandang sebagai suatu jendela yang bersifat melindungi. Buku teks melukiskan sinar cahaya mengenai mata dan hanya dibelokkan ketika cahaya menerobos lensa internal ini (Gambar 5a). Tetapi di dalam mata manusia, lensa kecil yang ditemukan di dalam bola mata bukanlah lensa imaging yang utama. Kornea mata benar-benar lensa yang utama; adalah menjadi yang betul-betul membengkok permukaan medan transparan pada mata (Gambar 5b). Kebanyakan dari cahaya yang masuk ke dalam mata dibelokkan oleh kornea mata. Ketika kamu memperhatikan mata mu pada cermin, kamu sedang melihat secara langsung dengan lensa utama mata.

  Ketika kamu ingin mngubah pusat lensa mata mu, kamu memasang lensa pada permukaan kornea matamu. Hal inilah yang dilakukan oleh orang-orang ketika menggantikan kaca mata dengan softlens. Lensa Yang lebih kecil di dalam mata hanya untuk mengubah fokus dari pandangan secara keseluruhan. Otot berubah bentuk nya dalam rangka mengoreksi fokus untuk melihat pada jarak dekat dan jauh. Tanpa lensa internal kecil ini, penglihatan manusia akan bersifat kabur, dan tidak mampu mengakomodasi untuk pandangan jarak dekat dan jauh. (Beaty, dalam http://www.amasci.com/miscon/miscon4.html ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14

  Gambar 5a. Cahaya dibelokkan oleh lensa di dalam mata.

  5b. Cahaya dibelokkan oleh kornea mata.

5. Miskonsepsi tentang prisma

  Ketika cahaya matahari mengenai prisma, cahaya tersebut akan terurai menjadi beberapa warna yang menyerupai warna pelangi. Banyak buku menuliskan bahwa bila cahaya yang terurai tersebut mengenai prisma ke dua yang identik, maka cahaya yang terdiri dari warna pelangi tersebut akan berkombinasi lagi (Gambar 6a). Ini salah, dua prisma tidak bekerja seperti yang ditunjukkan. Dua Prisma yang berukuran berbeda dapat mengurai dan kemudian memusatkan warna ke dalam penggabungan-ulang sesaat pada jarak tertentu. Dengan tiga prisma dalam suatu pengaturan khusus, pemisahan dan pengkombinasian warna dapat terpenuhi (Gambar 6b). Tetapi buku yang melukiskan satu prisma mengurai warna dan prisma kedua yang serupa mengkombinasikan kembali warna ke dalam cahaya putih tunggal adalah salah, dan untuk mempertegas kesalahan ini, sudah benyak yang membuktikannya dengan melakukan percobaan secara langsung.

  Warna pelangi dapat juga dikombinasikan kembali dengan penempatan suatu layar pada jarak yang tepat, dan dengan melewatkan warna- warna tersebut pada lensa cembung. Sehingga dengan menempatkan layar pada titik fokus lensa maka diperoleh cahaya putih pada layar (gambar 6B).

  (Beaty, dalam http://www.amasci.com/miscon/miscon4.html ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 (a) (b)

  Gambar 6a. Mengkombinasikan cahaya dengan dua prisma identik 6b. Mengkombinasikan cahaya dengan tiga prisma, satu prisma dan lensa 6. Miskonsepsi tentang magnet bumi

  Banyak buku teks menunjukkan gambar yang salah ketika menampilkan gambar magnet batang di dalam bumi, dan dan ujung dari magnet batang berujung di bawah permukaan bumi. Diagram ini melukiskan bentuk bidang magnet menyebar dari suatu titik pada permukaan bumi. Ini adalah sangat menyesatkan. Kutub magnetis bumi sebenarnya berada jauh dari permukaan bumi, berada jauh dalam inti. Medan magnet bumi tidak datang dari suatu magnet batang raksasa, tetapi kita bayangkan cara kerjanya, kemudian kita pandang " magnet batang" di dalam bumi itu pendek, padat dan berada pada inti yang dalam di dalam planet.

  Kesalahan yang khusus dari buku teks adalah tidak ada perbedaan kekuatan medan magnet di kutub utara dan kutub selatan. Jika kamu berdiri di kutub magnetis selatan Bumi, Batang-batang rel tidak tidak menjadi lebih rata dibandingkan dengan tanah di tempat lain. Jadi kutub magnet bumi tidaklah menyatakan bahwa medan magnet terkuat ada kutub-kutub tersebut.

  Diagram yang sesuai sebagai gantinya menunjukkan bentuk bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 bidang di sekitar utara dan selatan dari permukaan bumi sebagai hal yang kira-kira paralel dan vertikal, bukan radial dan tidak memusat pada titik-titik tertentu pada permukaan bumi.

  Kesalahan lain yang berhubungan dengan kesalahan di atas: beberapa buku mengakui bahwa bidang di kutub magnetis bumi adalah jauh lebih kuat daripada di tempat lain. Ini tidak benar. Bidang Kekuatan di kutub magnetis yang utara di atas Canada adalah sama halnya dengan kekuatan bidang di Virginia, Dan bidang yang paling kuat di belahan bumi tidak dijumpai pada kutub magnetis sebelah utara, justru di kutub utara lebih lemah dibanding di tempat lain. Bidang yang paling kuat di belahan bumi yang utara bukanlah disatu tempat tetapi ada di dua tempat: di barat teluk Hudson di Canada, dan di Siberia (Beaty, dalam http://www.amasci.com/miscon/miscon4.html ).

7. Miskonsepsi tentang magnet

  Kutub-Kutub magnet yang berlainan jenis akan tarik-menarik. Jika kita memposisikan dua magnet batang, kutub utara magnet yang satu di dekatkan dengan kutub selatan magnet yang lain. Maka kedua magnet tersebut akan saling tarik menarik. Jika kita menggantung sebatang magnet dengan benang, artinya magnet dapat bergerak dengan bebas. Kutub utara magnet akan mengarah ke kutub selatan bumi. Hal ini keliru. Seharusnya kutub utara magnet batang tidak mengarah ke kutub selatan magnet bumi sebab pada saat pemberian nama kutub pada magnet batang sudah di balik. Sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 seharusnya kutub utara magnet batang akan mengarah ke kutub utara bumi. Bagaimana menjelaskan hal ini?

  Masalah ini mempunyai suatu solusi sederhana. Ahli ilmu fisika menggambarkan tipe kutub utara magnet pada ujung batang. Definisi ini dibangun secara luas dari ilmu pengetahuan modern dan menjadi bagian dari persamaan Maxwell. Putarlah suatu coil elektromagnet, lihat ke arah mana akan berhenti. Misal ke arah kutub utara Bumi, dan tempat akhir itu menjadi kutub utara elektromagnet itu. Dan alat ini yang kutub magnetisnya ditemukan pada belahan bumi utara dari bumi adalah suatu tipe utara kutub magnetis. Sehingga ketika kita menggunakan kompas, kutub utara yang ditunjuk oleh jarum kompas akan mengarah ke kutub utara bumi (Beaty, dalam

  http://www.amasci.com/miscon/miscon4.html ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini termasuk dalam

  penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti ingin mengetahui apakah terdapat miskonsepsi dalam buku teks. Termasuk dalam penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini juga digunakan analisa statistik deskriptif berupa prosentase. Jumlah siswa yang mempunyai pemahaman konsep benar ataupun salah dinyatakan dalam persen.

  Kasus miskonsepsi yang diperoleh dari buku teks belum dapat dipastikan mempengaruhi miskonsepsi siswa. Bagaimana pemahaman siswa terhadap suatu konsep dapat dilihat dari tes yang diberikan. Soal-soal mengacu pada miskonsepsi yang telah ditemukan peneliti dalam buku teks. Selanjutnya, kasus miskonsepsi yang diperoleh dari hasil tes tertulis, dipertegas lagi melalui wawancara. Sehingga kasus miskonsepsi melalui hasil wawancara inilah yang disimpulkan sebagai miskonsepsi yang mempengaruhi miskonsepsi siswa B. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat Penelitian : SMA Santo Thomas, Umbulharjo - Yogyakarta.

  Waktu Penelitian : 18, 19, dan 22 September 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19

  C. Sampel

  Penelitian dilaksanakan pada siswa-siswi kelas XII IPA yang berjumlah 4 orang. Alasan pemilihan sampel tersebut adalah karena mereka baru saja naik kelas. Mereka baru saja dinyatakan berhasil mempelajari materi-materi pelajaran untuk kelas XI. Yakni salah satu mata pelajaranya adalah fisika. Mereka yang dinyatakan masuk ke kelas XII IPA, berarti juga karena kemapuan IPA mereka tergolong baik. Dengan demikian para siswa dapat diasumsikan masih mengingat materi-materi fisika yang mereka dapatkan di kelas sebelumnya.

  D. Treatmen

  Treatment yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan soal-soal yang dikerjakan oleh siswa sendiri. Dalam mengerjakan soal-soal tersebut, siswa tidak diperbolehkan membuka buku (close book). Soal- soal tersebut dibuat berdasarkan kasus-kasus miskonsepsi yang didapat dalam buku teks. Dengan demikian, dapat diketahui mengenai miskonsepsi yang mempengaruhi miskonsepsi siswa. Yakni miskonsepsi yang didapat dalam buku teks juga menimbulkan miskonsepsi pada siswa. Soal-soal tersebut dapat dilihat pada lampiran 3.

  Selanjutnya, untuk memperkuat data hasil dari test dan yang menjadi cara terakhir untuk menentukan kasus miskonsepsi dilakukan wawancara terhadap semua siswa. Dengan demikian dapat tergali konsep-konsep yang belum terungkap dari hasil test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20

  E. Instrumen Penelitian

  Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri. Data yang ingin didapatkan dikumpulkan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Bedah Buku

  Melalui tahap bedah buku, peneliti didampingi dosen pembimbing mendeteksi keberadaan miskonsepsi dalam buku teks. Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

  a) Peneliti membaca dan memahami isi bab pertama dari buku teks yang ingin diteliti.

  b) Peneliti membandingkan isi dari buku teks yang ingin diteliti dengan konsep pada buku lain (Halliday Resnick dan Paul A. Tippler).

  c) Pemberian tanda pada bagian-bagian yang miskonsepsi

  d) Data-data miskonsepsi didiskusikan dengan dosen pembimbing dan dibuat penjelasan yang seharusnya (konseptual).

  e) Diulangi langkah a s/d d, untuk bab 2 dan seterusnya. Kasus-kasus miskonsepsi yang diperoleh melalui tahapan ini belum dapat dipastikan sebagai miskonsepsi pula pada siswa. Sebab ada kemungkinan yang terjadi hanyalah kesalahan dalam pengetikan dan juga ada kemungkinan pada saat guru mengajarkan materi tersebut, sudah melakukan klarifikasi.

  Buku yang diteliti ini berjudul Fisika untuk SMA Kelas XI. KTSP Standar

  Isi 2006. Gambar sampul depan dan sampul belakang dari buku ini, dapat dilihat pada lampiran 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21 Dalam buku teks fisika SMA kelas XI yang digunakan di SMA Santo

  Thomas, terdiri dari 9 BAB. Yakni sebagai berikut:

BAB 1. KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR BAB 2. HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DAN GRAVITASI BAB 3. ELASTISITAS DAN GERAK HARMONIK SEDERHANA BAB 4. USAHA DAN ENERGI BAB 5. IMPULS DAN MOMENTUM BAB 6. DINAMIKA ROTASI DAN KESIMBANGAN BENDA TEGAR BAB 7. MEKANIKA FLUIDA BAB 8. TEORI KINETIK GAS BAB 9. TERMODINAMIKA 2. Test Tertulis Setelah ditemukan kasus-kasus miskonsepsi dalam buku teks melalui

  tahap bedah buku, selanjutnya adalah tahap tes tertulis. Soal-soal test ini merujuk pada kasus-kasus miskonsepsi yang didapat dari tahap sebelumnya.

  Dengan melihat hasil dari pekerjaan siswa, akan diperoleh data mengenai miskonsepsi siswa. Dikarenakan ada kemungkinan informasi yang diperoleh melalui tes ini belum lengkap. Maka akan dilaksanakan wawancara pada siswa. Sehingga data yang diperoleh menjadi lebih lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  22