PT UBS Securities Indonesia

  Tanggal Efektif :

  7 Desember 2007 Masa Penawaran : 11 – 13 Desember 2007 Tanggal Penjatahan :

  17 Desember 2007 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik :

  17 Desember 2007 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan :

  18 Desember 2007 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia :

  18 Desember 2007

BAPEPAM & LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI

EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI.

SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

  

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH Tbk. (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA

MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

  

PENCATATAN ATAS EFEK YANG DITAWARKAN INI AKAN DILAKUKAN PADA BURSA EFEK INDONESIA

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH Tbk.

  

Kegiatan Usaha:

Bergerak dalam Bidang Pertambangan Batubara melalui Anak Perusahaan

berkedudukan di Jakarta, Indonesia

  

Alamat Kantor Pusat:

Gedung Ventura, Lantai 8

Jl. R.A. Kartini No. 26, Cilandak

  

Jakarta 12430

Indonesia

Telepon: (021) 7504390, Faksimili: (021) 7504696

PENAWARAN UMUM SAHAM

  

Sejumlah 225.985.000 (dua ratus dua puluh lima juta sembilan ratus delapan puluh lima ribu) Saham Biasa

Atas Nama, dengan nilai nominal Rp 500,00 (lima ratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada

masyarakat dengan harga penawaran Rp 14.000 (empat belas ribu Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar

penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah Penawaran Umum

adalah sebesar Rp 3.163.790.000.000 (tiga triliun seratus enam puluh tiga miliar tujuh ratus sembilan puluh

juta Rupiah).

  

Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum dibawah ini

menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap penawaran saham Perseroan.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

  

PT UBS Securities Indonesia

PENJAMIN EMISI EFEK

  

PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas,

PT BNI Securities dan PT Ciptadana Securities

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO EKSPOR BATUBARA KE PIHAK

TERAFILIASI TANPA MENDAPAT PERSETUJUAN TERLEBIH DAHULU DARI PEMERINTAH. RISIKO

USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM

  

INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG

AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK

INDONESIA (KSEI).

  

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 10 Desember 2007 PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (selanjutnya dalam prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) di Jakarta dengan surat No. 2758/L/ITM/SEC/10/2007 pada tanggal 24 Oktober 2007 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 (selanjutnya disebut “UUPM”) dan peraturan pelaksanaannya. Saham-saham yang ditawarkan ini direncanakan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) (dahulu bernama Bursa Efek Jakarta / BEJ) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 5 Nopember 2007. Apabila Perseroan tidak memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan uang pemesanan pembelian saham dikembalikan kepada para pemesan. Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Para Penjamin Emisi Efek dan Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data dan kejujuran pendapat, keterangan atau laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

  Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberi penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

  Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu PT UBS Securities Indonesia serta para Penjamin Emisi Efek yang lain menyatakan tidak menjadi pihak yang terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal. Selanjutnya penjelasan secara lengkap mengenai hubungan afiliasi dapat dilihat pada Bab XVI tentang Penjaminan Emisi Efek.

  

Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-Undang/peraturan selain yang

berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Prospektus ini,

maka dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli

saham, kecuali bila penawaran dan pembelian saham-saham tersebut tidak bertentangan,

atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan serta

ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yurisdiksi di luar Indonesia tersebut.

  

Perseroan telah mengungkapkan semua informasi material yang wajib diketahui oleh publik

dan tidak ada lagi informasi material yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan

publik.

  DAFTAR ISI

  DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... i DEFINISI DAN SINGKATAN .................................................................................................................. iii RINGKASAN ........................................................................................................................................ vi

  I. PENAWARAN UMUM SAHAM ..................................................................................................... 1

  II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM .............................................................................................. 5

  III. PERNYATAAN HUTANG .............................................................................................................. 7 IV.

  IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................... 13

  V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ............................................................... 15

  VI. RISIKO USAHA DAN YANG TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN ...................................................................................................... 43

  VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .................. 59

  VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ..................................... 60

  1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ..................................................................................... 60

  2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN ................................................... 63

  3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ................................................................................ 68

  4. SUMBER DAYA MANUSIA .................................................................................................. 74

  5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN .......................................................................... 77

  6. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM ........................................................................................... 77

  7. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI ANAK PERUSAHAAN ........................................... 81

  8. HUBUNGAN KEPEMILIKAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN .......................................................... 95

  9. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA ............ 96

  10. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA ......................................................... 103

  11. PERIJINAN ........................................................................................................................ 112

  12. KETERANGAN TENTANG AKTIVA TETAP PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ............................................................................................... 116

  13. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ............................................................................................... 117

  IX. INDUSTRI PERTAMBANGAN .................................................................................................. 120

  X. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ................... 127

  XII. PERATURAN INDUSTRI TAMBANG BATUBARA INDONESIA ............................................... 165

  XIII. EKUITAS ................................................................................................................................... 173

  XIV. KEBIJAKAN DIVIDEN ............................................................................................................... 175

  XV. PERPAJAKAN .......................................................................................................................... 176

  XVI. PENJAMINAN EMISI EFEK ...................................................................................................... 178

  XVII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ..................................................... 180

  XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM .............................................................................................. 183

  XIX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ..................................................... 207

  XX. LAPORAN PENILAI .................................................................................................................. 335

  XXI. LAPORAN PAKAR .................................................................................................................... 343

  XXII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN ........................................................................................ 455

  XXIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN EFEK ................................................................ 479

  XXIV.PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ................................................................................................................ 485

DEFINISI DAN SINGKATAN

  

Kecuali ditentukan lain dalam Prospektus, istilah-istilah dengan huruf besar dalam Prospektus

mempunyai arti sebagai berikut:

  AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang terdiri dari kegiatan ANDAL, RKL dan RPL

  Anak Perusahaan Perusahaan yang 50% (lima puluh persen) atau lebih sahamnya dimiliki oleh Perseroan Agen Penjual Internasional UBS AG ANDAL Analisa Dampak Lingkungan Banpu Banpu Public Company Limited BAPEPAM & LK Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAE Biro Administrasi Efek

  Barasentosa PT Barasentosa Lestari Batubara Termal B atubara yang digunakan dalam proses pembakaran untuk

  menghasilkan uap untuk listrik dan panas Bharinto PT Bharinto Ekatama Bursa Efek Bursa Efek Indonesia

  Blasting

  Kegiatan peledakan dalam penambangan

  Belt Conveyor

  Salah satu jenis alat angkut material batubara atau tanah yang menggunakan ban berjalan Bontang Coal Terminal Terminal Batubara Bontang Cadangan batubara Endapan batubara yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas (Reserve) dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan Cadangan Tertambang Endapan mineral yang dapat diusahakan secara ekonomis dan menguntungkan berdasarkan parameter teknis ekonomi pada saat ini Cadangan Potensial Cadangan mineral yang berpotensi untuk dapat diusahakan secara ekonomi berdasarkan parameter ekonomi pada saat ini Crusher Alat penghancur untuk memperkecil ukuran batubara Centralink PT Centralink Wisesa International Drilling Pemboran ESA Employee Stock Allocation FOB Free On Board, yaitu harga penjualan batubara sampai diatas kapal/ tongkang Indominco PT Indominco Mandiri

  ISO International Standard Operation, yaitu sistem standardisasi manajemen mutu Jorong PT Jorong Barutama Greston Kitadin PT Kitadin KP Kuasa Pertambangan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pemegangnya untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan penambangan sesuai tahapannya

  KSEI PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Penjamin Pelaksana PT UBS Securities Indonesia Emisi Efek Perseroan PT Indo Tambangraya Megah Tbk.

  PPh Pajak Penghasilan PKP2B Perjanjian Kerjasama Pengusahaan dan Penambangan Batubara (Coal (Coal Mining Agreement) Mining Agreement), atau sebelumnya dikenal sebagai Kontrak Karya

  Batubara (KKB) atau Kontrak Kerjasama (KKS), yaitu Kontrak Perjanjian antara Pemerintah RI dengan kontraktor untuk Pengusahaan dan Penambangan Batubara

  RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan

  ROM Run of Mine, batubara yang baru ditambang dan belum diproses

  RPL Rencana Pemantauan Lingkungan RUPS Rapat Umum Pemegang Saham RUPSLB Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

  

Shiploader Peralatan yang digunakan untuk memuat batubara ke dalam kapal/tongkang

  Shovel Peralatan yang digunakan untuk memuat tanah/batubara ke atas alat angkut Sigma Buana PT Sigma Buana Cemerlang SRK SRK Consulting (UK) Ltd. adalah konsultan teknis independen yang mengeluarkan laporan pakar dalam prospektus ini

  Stockyard/stockpile Tempat penampungan/penumpukan batubara

Stripping Ratio Perbandingan antara BCM tanah yang dikupas dengan 1 ton batubara yang

  dihasilkan (Nisbah Kupas) Sumber Daya Batubara Endapan batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. (Coal Resources) Dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang

  Sumber Daya Terukur Sumber Daya Batubara yang telah diselidiki secara geologi dan dipandang (measured resources) merupakan sumber yang jumlahnya meyakinkan tetapi belum merupakan cadangan nominal (tingkat keyakinan geologi diatas 80%) Sumber Daya Terkira Sumber Daya Batubara yang mempunyai tingkat keyakinan geologi diatas (indicated resources) 60% Tambang Dalam Sistem Penambangan Bawah Tanah (underground mine) Tambang Terbuka Sistem Penambangan dengan mengupas tanah permukaan (open pit mine) Tanggal Pencatatan Tanggal pencatatan saham di BEI Trubaindo PT Trubaindo Coal Mining

  Washing Plant Sarana/fasilitas pencucian batubara Wheel Loader Peralatan muat yang menggunakan penggerak roda

  RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya

dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan konsolidasi serta catatan-catatan yang tercantum

di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang

paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Dolar

Amerika Serikat (US$) dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

RIWAYAT SINGKAT

  Perseroan didirikan dengan nama PT Indotambangraya Megah berdasarkan akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 13 tanggal 2 September 1987 yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta. Perseroan mengubah namanya menjadi PT Indo Tambangraya Megah, berdasarkan akta Perubahan No. 193, tanggal 26 September 1988 di hadapan Notaris Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian No. 13 tanggal 2 September 1987 dan akta Perubahan No. 193 tertanggal 26 September 1988 tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusannya No. C2-640.HT.01.01.TH’89, tanggal 20 Januari 1989. Akta Pendirian No. 13 tanggal

  2 September 1987 telah didaftarkan dalam register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 348/1989 dan akta Perubahan No. 193 tertanggal 26 September 1988 telah didaftarkan dalam register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 349/1989, keduanya tertanggal 20 Maret 1989, kedua akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103, tanggal 24 Desember 1996, Tambahan No. 9775.

  Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan antar lain dengan Akta Pernyataan Persetujuan Seluruh Pemegang Saham Perseroan No. 15, tanggal 17 Juli 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang menyetujui peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan, yang mana akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai surat keputusannya No. W7-08151 HT.01.04-TH.2007, tanggal 23 Juli 2007. Selanjutnya, anggaran dasar Perseroan terakhir diubah dalam rangka penawaran umum, dimana struktur permodalan Perseroan diubah berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 33 tanggal 27 Juli 2007 dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 14 tanggal 22 Oktober 2007, keduanya dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang merubah status Perseroan dari tertutup menjadi terbuka, penurunan nilai nominal saham dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) menjadi Rp500,00 (lima ratus rupiah), pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 387.402.500 (tiga ratus delapan puluh tujuh juta empat ratus dua ribu lima ratus) saham melalui Penawaran Umum kepada Masyarakat dan perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan antara lain dalam rangka menjadi perseroan terbuka.

KEGIATAN USAHA

  Perseroan terdiri dari kelompok perusahaan pertambangan terpadu yang mencakup kegiatan penambangan, pemrosesan dan operasional logistik batubara yang berada di Indonesia. Perseroan telah memiliki catatan pertumbuhan yang sudah terbukti melalui perpaduan antara akuisisi wilayah kontrak/ kuasa pertambangan dan pengembangan sumber batubara di dalam wilayah kontrak/kuasa pertambangannya. Produksi batubara Perseroan meningkat dari 9,9 juta ton pada tahun 2002 menjadi 19,6 juta ton pada tahun 2006, mencerminkan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 18,5% per tahun, sehingga menjadi produsen batubara ketiga terbesar di Indonesia pada tahun 2006 menurut Barlow Jonker. Berdasarkan Laporan SRK, cadangan yang terbukti di wilayah kontrak/kuasa pertambangan Perseroan diperkirakan sebesar 108,4 juta ton, sedangkan cadangan yang terduga diperkirakan sebesar 126,7 juta ton terhitung sejak tanggal 30 Juni 2007. Total luas seluruh wilayah kontrak/kuasa pertambangan Perseroan kurang lebih 87,560 hektar.

  Pemegang saham pengendali utama Perseroan, Banpu, telah menjalankan operasi penambangan batubara di Indonesia sejak tahun 1997. Banpu memulai operasinya di Indonesia dalam upaya mengakses sumber batubara yang berlimpah dan untuk mengkapitalisasi permintaan daya listrik yang terus bertumbuh di Indonesia dan memulai produksi batubara komersial pada tahun 1998 melalui anak perusahaan penambangan batubara pertamanya, Jorong. Lebih dari satu dasawarsa terakhir, keberadaan Banpu sangat signifikan di Indonesia, dengan melakukan akusisi atas Perseroan dan Anak perusahaan pada tahun 2001. Pada saat diakuisisi oleh Banpu, Perseroan memiliki empat perusahaan penambangan termasuk Indominco, Trubaindo, Kitadin dan Barasentosa. Kemudian, Perseroan mengakuisisi Bharinto pada tahun 2004 dan menjual kepemilikannya dalam Barasentosa pada bulan Mei 2007. Jorong menjadi anak perusahaan dari Perseroan pada bulan Agustus 2007 sehubungan dengan restrukturisasi perusahaan yang dilakukan sehubungan dengan adanya Penawaran. Perseroan memiliki 5 (lima) Anak Perusahaan, dimana Perseroan memiliki penyertaan saham lebih dari 50% seperti di bawah ini:

  

No. Nama Anak Perusahaan Tanggal Penyertaan Jumlah Penyertaan Jumlah Nominal (%)

Pertama Kali Sampai Dengan Tanggal (Rupiah) Diterbitkannya Prospektus (1) (saham)

  1. PT Indominco Mandiri (1)

  28 Desember 1994 12.499 12.499.000.000 99,99

  2. PT Trubaindo Coal Mining

  27 Desember 1994 63.499 63.499.000.000 99,99

  3. PT Bharinto Ekatama

  27 Januari 2004 16.830 16.830.000.000 99,00

  4. PT Kitadin (1)

  27 Desember 1994 188.944 377.888.000.000 99,99

  5. PT Jorong Barutama Greston

  10 Agustus 2007 299 4.485.000.000 99,67 Catatan : (1) Kitadin sebagai pemegang saham minoritas

  Dari lima Anak Perusahaannya, Indominco, Trubaindo, Jorong dan Kitadin saat ini sedang dalam tahap eksploitasi kegiatan penambangannya, meskipun operasi penambangan di daerah kuasa pertambangan Kitadin untuk sementara dihentikan. Bharinto baru-baru ini telah menyelesaikan tahap studi kelayakan dan saat ini sedang dalam persiapan untuk masuk pada tahap pekerjaan konstruksi berdasarkan PKP2Bnya. Perseroan memproduksi batubara termal dengan kandungan abu yang rendah, kandungan belerang yang relatif rendah dan dengan nilai kalori antara 5.300 kkal/kg sampai 7.300 kkal/kg. Batubara Perseroan pada umumnya digunakan pada pembangkit listrik tenaga batubara (coal-fired power plant) di pasar domestik maupun internasional. Perseroan dapat mencampur batubaranya untuk menaikkan karakteristik kualitas secara keseluruhan dari produknya dan untuk memenuhi spesifikasi khusus dari pelanggan. Berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, wilayah kontrak/kuasa pertambangan Perseroan berdekatan dengan sasaran pelanggannya di Cina, Asia Utara dan India dan menikmati keuntungan geografis dibandingkan dengan produsen batubara di negara-negara lain. Perseroan memiliki dan mengoperasikan terminal batubara sendiri di Bontang dan tiga buah pelabuhan tongkang, dimana melalui terminal batubara tersebut Perseroan mengapalkan batubara dari wilayah kontrak/kuasa pertambangannya. Di masa mendatang, Perseroan bermaksud mengapalkan sampai dengan 85,0% dari batubara yang diproduksinya di wilayah kontrak/kuasa pertambangan operasionalnya dari Terminal Batubara Bontang dalam upaya mempertahankan biaya yang kompetitif dan memungkinkan adanya efisiensi manajemen operasional pencampuran, penyimpanan, pengangkutan, logistik dan pengapalannya. Perseroan mengoperasikan kontraktor pertambangan miliknya sendiri, yang merupakan salah satu dari dua kontraktor pertambangan yang ada di wilayah kontrak Indominco, untuk mengurangi ketergantungannya pada kontraktor pertambangan pihak ketiga. Perseroan mensub-kontrakkan seluruh operasi penambangan lainnya (termasuk aktivitas overburden serta penambangan batubara dan pengangkutan batubara (hauling) dan penyewaan armada yang digunakan untuk kegiatan transportasi batubara melalui sungai (barging) dalam upaya meminimalkan pengeluaran modal dan kebutuhan modal kerja dan agar Perseroan dapat fokus pada perencanaan dan pengembangan penambangan, eksplorasi, penjualan dan logistik.

KEKUATAN KOMPETITIF

  Perseroan berkeyakinan pada keunggulan kompetitif utamanya yang mencakup: Pengalaman di sektor batubara Indonesia selama lebih dari satu dasawarsa • Memiliki rekam jejak (track record) yang konsisten atas perolehan dan pengembangan sumber • daya batubara di Indonesia Beragam kualitas batubara termal yang baik untuk ditawarkan kepada pelanggan •

  • Pengurangan risiko operasional melalui diversifikasi lokasi penambangan

  Pengendalian operasional, infrastruktur dan logistik yang terpadu • Posisi yang mapan di pasar premium batubara termal Asia Timur • Posisi yang kuat untuk mengambil manfaat dari peluang pasar yang baru • Tim manajeman yang sudah berpengalaman dengan budaya tata kelola perusahaan yang baik dan • pengembangan yang berkesinambungan

  STRATEGI

  Strategi bisnis utama Perseroan adalah terus membangun kekuatan kompetitifnya. Strategi utama Perseroan mencakup:

  • Membangun profil produksi jangka panjang Perseroan Strategi penjualan yang agresif – (1) tanggap terhadap perubahan di pasar batubara global, • (2) mengidentifikasi dan menargetkan pelanggan dan (3) memperkuat posisi di pasar Asia Tenggara dan Asia Timur Laut Biaya operasional yang kompetitif melalui investasi pada logistik dan infrastruktur • Peningkatan produktifitas dan efisiensi kontraktor pertambangan secara terus-menerus •
  • Mengelola risiko kenaikan harga bahan bakar minyak

  Sistem manajemen dan kebijakan perusahaan berdasarkan “Praktek Terbaik” (Best Practice) •

PROSPEK USAHA

  Wilayah Asia Utara merupakan pasar impor batubara termal terbesar, yang mencapai 84% dari seluruh permintaan impor Asia dan 45% dari seluruh permintaan impor global pada tahun 2005. Estimasi pertumbuhan ekonomi yang kuat di sebagian besar negara-negara Asia Utara diperkirakan memicu permintaan terhadap listrik dan terutama batubara termal. Menurut Barlow Jonker Thermal Coal Market

  

2006, impor batubara termal global diperkirakan akan tumbuh sebesar 150 juta ton dari 568 juta ton pada

  tahun 2005 menjadi 718 juta ton pada tahun 2020. Negara-negara Asia Utara, terutama Jepang, Korea, Taiwan dan Cina, diperkirakan menyumbang 35% dari perkiraan pertumbuhan permintaan ini. Peningkatan permintaan batubara secara signifikan diperkirakan akan berasal dari Korea, Cina dan India, dimana kapasitas terpasang untuk pembangkit listrik tenaga batubara diharapkan akan mengalami tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar masing-masing 3,1%, 4,0% dan 3,2% antara tahun 2006 dan 2020.

  Cina, produsen batubara terbesar dan konsumen batubara terbesar di dunia diperkirakan memberi dampak signifikan pada pasar batubara termal karena pertumbuhan konsumsi batubaranya. Antara tahun 2000 dan 2006, permintaan impor batubara termal Cina tumbuh dari 1,9 juta ton menjadi 26,8 juta ton sementara ekspor tumbuh dari 49,1 juta ton menjadi 63,5 juta ton. Menurut Barlow Jonker Thermal Coal Market 2006, kapasitas terpasang untuk pembangkit listrik tenaga batubara di Cina diperkirakan akan tumbuh dari 395 gigawatt di tahun 2006 menjadi 680 gigawatt di tahun 2020, sementara permintaan impor batubara Cina diproyeksikan akan tumbuh dari 26,8 juta ton di tahun 2006 menjadi 42,2 juta ton di tahun 2020. Meskipun Cina tetap sebagai eksportir bersih pada tahun 2006, tingkat ekspor bersihnya yang akan berdampak pada perdagangan batubara dapat berubah tergantung pertumbuhan konsumsi, produksi batubara atau kebijakan yang berpengaruh pada ekspor batubaranya.

RISIKO USAHA

  Dalam menjalankan usahanya, Perseroan mungkin akan menghadapi risiko-risiko yang berkaitan dengan bisnis Perseroan sebagai berikut:

  1. Selama ini Perseroan melakukan ekspor batubara ke pihak terafiliasi tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemerintah di mana hal tersebut tidak sesuai dengan PKP2B;

  2. Berdasarkan kondisi-kondisi tertentu, kontrak dan Kuasa Pertambangan yang memberikan wewenang kepada Perseroan untuk melakukan kegiatan penambangan dapat dibatalkan atau dibatasi pelaksanaannya oleh Pemerintah;

  3. Kegiatan usaha Perseroan akan terkena dampak negatif dalam jangka menengah hingga jangka waktu panjang apabila cadangan batubara tambahan tidak dapat diperoleh atau sumber daya yang tersedia tidak dapat diubah menjadi cadangan batubara yang dapat diperbaharui secara ekonomis;

  4. Cadangan batubara yang terbukti dan terduga (proved and probable coal reserves) merupakan ekspresi/pernyataan penilaian berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan praktek industri, dan setiap penyesuaian estimasi cadangan batubara yang terbukti dan terduga (proved and probable

  coal reserves) dapat berdampak negatif terhadap perkembangan dan rencana penambangan

  Perseroan;

  5. Kegiatan operasional Perseroan tergantung dari kemampuannya untuk mempertahankan hak penambangan dan kemampuannya untuk memperoleh, mempertahankan dan memperbaharui segala ijin-ijin, perjanjian dan persetujuan yang dibutuhkan;

  6. Semua batubara yang terdapat dalam wilayah pertambangan Perseroan merupakan milik Pemerintah;

  7. Perseroan memiliki ketergantungan kepada kontraktor pertambangan dalam melaksanakan kegiatan operasional penambangan, dimana terhambatnya kegiatan kontraktor tersebut dapat menimbulkan kerugian secara material terhadap hasil usaha Perseroan;

  8. Bencana alam dan kecelakan dapat merugikan kegiatan operasional Perseroan;

  9. Undang-undang atau peraturan baru yang dikeluarkan Pemerintah dapat membawa dampak negatif bagi hasil kegiatan operasional dan ijin yang dimiliki Perseroan;

  10. Perseroan mungkin tidak dapat mengambil keuntungan dari naiknya harga batubara berdasarkan perjanjian penyediaan batubara;

  11. Perseroan juga tidak luput dari risiko kenaikan harga bahan bakar, dimana harga bahan bakar merupakan komponen signifikan untuk produksi batubara, pengangkutan batubara, dan biaya operasional terminal batubara;

  12. Perseroan telah melakukan lindung nilai atas komoditas (commodity hedging arrangements) yang dapat mengakibatkan perubahan signifikan pada laba bersih dari periode satu ke periode berikutnya;

  13. Fluktuasi biaya transportasi dan gangguan transportasi dapat mempengaruhi permintaan terhadap batubara;

  14. Adanya ketidakpastian atas interpretasi dan implementasi dari peraturan penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia dapat membawa pengaruh buruk bagi Perseroan;

  15. Kegiatan operasional penambangan Perseroan juga tunduk pada undang-undang kehutanan Indonesia;

  16. Perseroan menghadapi risiko atas program perluasannya;

  17. Kegiatan pertambangan Perseroan memerlukan biaya lingkungan hidup yang signifikan, dan perubahan dalam peraturan dan perundang-undangan dalam bidang lingkungan atau penafsiran atau pelaksanaannya, atau dampak lingkungan yang tidak diharapkan dari kegiatan operasional Perseroan, dapat mengakibatkan peningkatan biaya atau timbulnya biaya baru;

  18. Perseroan mempunyai kewajiban reklamasi dan rehabilitasi tambang yang berkelanjutan yang cukup signifikan berdasarkan Ijin Pertambangan Batubara;

  19. Pemenuhan kewajiban standar lingkungan berkaitan dengan coal combustion dapat menyebabkan konsumen Perseroan beralih kepada energi pengganti yang dapat mempengaruhi secara material dan menimbulkan dampak negatif terhadap penjualan Perseroan;

  20. Hubungan dengan penduduk setempat;

  21. Penambangan ilegal;

  22. Kehilangan atau pengurangan pembelian yang signifikan oleh pelanggan terbesar Perseroan dapat berdampak negatif pada penjualan;

  23. Perseroan kemungkinan tidak dapat memproduksi jumlah batubara yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan, yang dapat membahayakan hubungannya dengan pelanggan;

  24. Kemampuan Perseroan untuk beroperasi secara efektif dapat terganggu jika kehilangan karyawan kunci atau jika kontraktor pertambangan tidak dapat menarik dan mempertahankan tenaga ahli dan terlatih;

  25. Pasar Perseroan yang bersifat musiman dapat mempengaruhi secara material dan menimbulkan dampak negatif terhadap hasil operasional Perseroan;

  26. Banpu telah menyediakan bantuan keuangan kepada Perseroan di masa lalu;

  27. Harga batubara berubah-ubah (cyclical) dan dapat naik turun secara signifikan;

  28. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan dan pembeli lainnya dapat bertentangan dengan kepentingan pembeli atas saham yang ditawarkan;

  29. Pasar batubara sangat kompetitif dan dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar kontrol Perseroan;

  30. Ketersediaan batubara yang berlebihan di masa yang akan datang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap keuntungan Perseroan Secara lebih terinci, masing-masing risiko tersebut serta risiko-risiko yang berkaitan dengan Indonesia dan berkaitan dengan kepemilikan atas saham Perseroan dibahas dalam Bab V mengenai Risiko Usaha.

KINERJA KEUANGAN

  Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dari dan atau dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005, 2004, 2003 dan 2002. Laporan keuangan untuk periode enam bulan pertama yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 telah diaudit oleh auditor independen KAP Haryanto Sahari & Rekan (anggota dari PricewaterhouseCoopers) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. KAP Haryanto Sahari & Rekan d/h KAP drs. Hadi Sutanto dan Rekan (anggota dari PricewaterhouseCoopers) telah melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

  Neraca Konsolidasi (dalam ribuan US$)

  Uraian dan Keterangan

  30 Juni

  31 Desember 2007 2006 2006 2005 2004 2003 2002 AKTIVA

Kas dan Setara Kas 95.532 37.147 49.214 15.700 35.775 20.118 12.824

Piutang Usaha 34.208 28.570 62.079 38.092 24.131 9.340 7.763

Piutang Lain-lain 4.746 5.495 6.227 6.099 2.548 543 773

Persediaan 20.779 33.160 26.085 36.736 11.194 8.839 12.221

Pajak Dibayar Dimuka 4.127 3.070 3.152 2.246 201 62 115

Piutang Derivatif 1.216 - - - - - -

Aktiva Lancar Lain-Lain 8.553 8.317 4.015 6.953 15.926 6.465 661

Aktiva Lancar 169.161 115.759 150.772 105.826 89.775 45.367 34.357

Rekening pembayaran pinjaman - - - - 2.000 - 22.518

Piutang Lain-lain 1.576 2.286 1.485 1.092 778 - -

Aktiva Tetap, Bersih 221.840 219.240 223.059 209.956 163.272 104.573 105.217

Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan 18.705 27.221 11.047 - - - -

Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan, Bersih 50.102 56.756 52.729 55.115 33.176 15.623 7.651

Properti Pertambangan, Bersih 21.365 22.858 21.942 23.359 23.917 5.543 6.366

Uang Jaminan 467 839 966 953 640 1.525 3.378

Aktiva Pajak Tangguhan, Bersih 2.821 1.410 2.154 2.957 1.618 2.606 2.335

Aktiva Lain-Lain 187 297 909 616 406 1.773 488

Aktiva Tidak Lancar 317.063 330.907 314.291 294.048 225.807 131.643 147.953

Jumlah Aktiva 486.224 446.666 465.063 399.874 315.582 177.010 182.310

KEWAJIBAN & EKUITAS

Pinjaman Jangka Pendek 49.139 20.000 14.096 12.201 1.000 2.816 670

Hutang Usaha 51.103 58.486 54.217 31.697 28.058 19.368 26.093

Hutang Pajak 12.315 8.964 16.494 24.835 17.796 2.878 1.006

Beban yang Masih Harus Dibayar 55.228 45.262 57.622 48.108 45.970 9.240 10.055

Kewajiban Lancar Lain-Lain 2.750 1.782 2.180 2.060 4.513 7.959 9.592

Hutang derivatif 7.585 17.693 7.235 - - - -

Kewajiban Jangka Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 61.615 53.678 16.862 33.553 62.577 27.043 17.918

Penyisihan imbalan karyawan - - 1.355 - - - -

Hutang dividen - - 20.000 - - - -

Kewajiban Lancar 239.735 205.865 190.061 152.454 159.914 69.304 65.334

Kewajiban lain-lain-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 13.029 9.290 12.671 2.293 3.658 - -

Beban yang masih harus dibayar - - - - 246 - -

Kewajiban Jangka Panjang 92.405 86.213 118.851 94.871 73.353 67.857 44.715

Kewajiban Pajak Tangguhan, Bersih 10.121 8.032 10.657 13.995 14.112 9.367 3.447

Penyisihan untuk penutupan tambang 3.569 1.941 3.018 1.288 - - -

Obligasi Konversi - - - - - - 30.000

Penyisihan imbalan karyawan 6.696 9.450 5.883 9.209 7.507 2.218 1.890

Kewajiban Jangka Panjang 125.820 114.926 151.080 121.656 98.876 79.442 80.052

Jumlah Kewajiban 365.555 320.791 341.141 274.110 258.790 148.746 145.386

Hak Minoritas 2.323 1.039 1.765 988 643 819 10.258

Modal saham biasa 51.788 13.288 13.288 13.288 13.288 13.288 13.288

Agio saham 28.122 28.122 28.122 28.122 28.122 28.122 28.122

Laba ditahan 38.436 83.426 80.747 83.366 14.739 (13.965) (14.744)

Jumlah Ekuitas 118.346 124.836 122.157 124.776 56.149 27.445 26.666

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 486.224 446.666 465.063 399.874 315.582 177.010 182.310

  Laporan Laba Rugi Konsolidasi (dalam ribuan US$)

  Uraian dan Keterangan

  30 Juni

  31 Desember 2007 2006 2006 2005 2004 2003 2002 (tidak diaudit)

Penjualan bersih 315.687 283.084 672.775 476.731 314.113 212.851 184.901

Harga Pokok Penjualan (236.724) (217.751) (503.204) (319.122) (228.557) (179.403) (160.089)

Laba Kotor 78.963 65.333 169.571 157.609 85.556 33.448 24.812

Beban Operasi (32.746) (32.166) (87.731) (42.633) (24.525) (20.007) (15.098)

Laba Usaha 46.217 33.167 81.840 114.976 61.031 13.441 9.714

Pendapatan/ (Biaya) Lain-lain, Bersih (7.308) (26.212) (30.847) (7.335) (8.566) (3.902) (5.177)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 38.909 6.955 50.993 107.641 52.465 9.539 4.537

(Beban)/Manfaat Pajak Penghasilan (15.668) (6.844) (25.335) (32.669) (19.000) (7.802)

  22 Laba Sebelum Hak Minoritas 23.241 111 25.658 74.972 33.465 1.737 4.559 Hak Minoritas Atas (Laba)/Rugi Bersih Anak Perusahaan (983) - 2 - - - - Sebelum Akuisisi Hak Minoritas Atas (Laba)/Rugi Bersih Anak Perusahaan (558) (51) (777) (345)

  68 26 (2.168) Laba Bersih 22.683 (1) 60 24.881 74.627 33.533 780 2.393

  

Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi 64.556 50.101 118.903 134.777 69.999 22.037 18.498

Belanja modal 14.817 22.488 42.648 62.755 67.886 8.164 4.768

(2)

Hutang Bersih 107.600 122.700 100.600 124.900 101.200 77.600 80.400

Catatan:

(1) Perseroan mendefinisikan laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi sebagai laba usaha ditambah penyusutan aktiva tetap,

amortisasi properti pertambangan dan amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan. Laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi yang disajikan belum tentu dapat dibandingkan dengan istilah serupa yang digunakan oleh Perseroan lainnya karena tidak semua Perseroan menggunakan definisi yang sama.

(2) Jumlah seluruh hutang berbunga (obligasi konversi, pinjaman jangka panjang, hutang sewa guna usaha pembiayaan, pinjaman jangka

pendek) dikurangi dengan kas dan setara kas.

  Rasio-Rasio Penting (dalam presentase)

  Uraian dan Keterangan

  30 Juni

  31 Desember 2007 2006 2006 2005 2004 2003 2002 (tidak diaudit) Rasio Keuangan

Penjualan Bersih terhadap Jumlah Aktiva 64,93 63,38 144,66 119,22 99,53 120,25 101,42

Nilai Buku per Lembar Saham 78,90 832,24 814,38 831,84 374,33 182,67 178,00

Rasio efisiensi 70,85 96,98 107,20 37,08 40,18 148,15 155,67

Rasio Modal kerja terhadap Penjualan Bersih (22,36) (31,83) (5,84) (9,78) (22,33) (9,86) (14,66)

Rasio total hutang pinjaman terhadap modal saham 391,84 1.202,31 1.126,08 1.057.50 1.030,34 734,50 474,11

Rata-rata jumlah hari pembayaran hutang usaha (hari) 40,04 37,27 30,73 33,73 37,35 45,65 55,65

Rata-rata jumlah hari penjualan persediaan (hari) 17,80 28,90 22,50 27,00 15,80 21,10 25,90

Rata-rata konversi persediaan menjadi kas (hari) 45,27 50,08 49,27 50,53 34,96 35,53 42,31

Rata-rata jumlah hari tertagihnya piutang (hari) 27,45 21,19 26,80 23,49 19,18 14,46 16,45

Rasio pertumbuhan penjualan terhadap pertumbuhan kas

yang dihasilkan dari operasi (229,97) (1.109,92) 864,73 (2.081,11) 151,94 (229,51) 193,02

Rasio jumlah kas yang dihasilkan dari operasi

terhadap laba bersih 235,01 48.236.67 356,15 88,36 219,95 887,50 804,17

Rasio jumlah kas yang dihasilkan dari arus kas netto terhadap

kewajiban lancar 19,30 10,52 17,69 (13,30) 9,79 10,99 5,53

KEBIJAKAN DIVIDEN

  Setelah Penawaran Umum, Perseroan merencanakan akan membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 60% dari laba bersih setiap tahunnya dimulai dari tahun buku 2007, setelah menyisihkan cadangan yang diharuskan. Rasio pembayaran dividen akan tergantung dari arus kas dan rencana investasi dari Perseroan dan Anak Perusahaan, dan batasan peraturan dan ketentuan lainnya. Direksi dapat mengusulkan perubahan kebijakan dividen Perseroan untuk diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Sejauh keputusan telah dibuat untuk membayarkan dividen, dividen akan dibayarkan dalam mata uang Rupiah. Pemegang saham yang tercatat pada tanggal yang telah ditentukan, berhak atas jumlah dividen yang disetujui secara penuh, setelah dipotong pajak yang berlaku di Indonesia. Dividen yang diterima oleh pemegang saham asing akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Untuk definisi pemegang saham asing dan informasi mengenai perpajakan di Indonesia selanjutnya, dapat dilihat pada bagian Perpajakan dalam Prospektus ini.

PENAWARAN UMUM

  Saham yang akan ditawarkan dan dijual kepada masyarakat dengan cara Penawaran Umum melalui Pasar Modal dengan harga penawaran Rp 14.000 (empat belas ribu Rupiah) per saham adalah sejumlah 225.985.000 (dua ratus dua puluh lima juta sembilan ratus delapan puluh lima ribu) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp112.992.500.000 (seratus dua belas miliar sembilan ratus sembilan puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) sehingga setelah Penawaran Umum maka saham yang akan diambil bagian dan disetor penuh menjadi sejumlah 1.129.925.000 (satu miliar seratus dua puluh sembilan juta sembilan ratus dua puluh lima ribu) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp564.962.500.000 (lima ratus enam puluh empat miliar sembilan ratus enam puluh dua juta lima ratus ribu rupiah). Jumlah Penawaran Umum adalah sebesar Rp 3.163.790.000.000 (tiga triliun seratus enam puluh tiga miliar tujuh ratus sembilan puluh juta Rupiah).

  Komposisi modal saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

  

MODAL SAHAM

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp500,00 (lima ratus Rupiah) setiap saham

  Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 3.000.000.000 1.500.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

  PT Centralink Wisesa International 903.938.000 451.969.000.000 99,99 - PT Sigma Buana Cemerlang 2.000 1.000.000 - 0,01

  

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 903.940.000 451.970.000.000 100,00

Jumlah Saham dalam Portepel 2.096.060.000 1.048.030.000.000