STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI DESA SAWARNA KECAMATAN BAYAH KABUPATEN LEBAK - FISIP Untirta Repository

  

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA

DI DESA SAWARNA KECAMATAN BAYAH

KABUPATEN LEBAK

SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

  Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh :

  Yunita NIM. 666111063

  

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

PERNYATAAN ORISINALITAS

  Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Yunita NIM : 6661110637 Tempat tanggal lahir : Tangerang, 5 Juni 1993 Program Studi : Ilmu Administrasi Negara Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan

  Pariwisata di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak” adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

  Serang, Oktober 2015 Yunita

  NIM. 6661110637

  Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya…

  (QS. Al Baqarah: 286) Katakanlah kamu bisa dan itu sudah setengah jalan keberhasilan (Theodore Rosevelt)

  “Ku persembahkan hasil karya kecilku

Perjuanganku dan jawaban atas doaku selama

ini Untuk Ayah dan Ibu tercinta

  Kakakku dan Adikku tersayang Serta teman-temanku yang selalu setia menemaniku dikala suka maupun duka”

  

ABSTRAK

Yunita. NIM. 6661110637. Strategi Pengembangan Pariwisata di Desa

Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak. Program Studi Ilmu

Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I, Dr. Ayuning Budiati, MPPM;

Dosen Pembimbing II, Dr. Dirlanudin, M.Si

  Desa Sawarna memiliki daya tarik yang khas berupa keunikan fisik lingkungan alam pedesaan, kekayaan alam pesona wisata maupun kehidupan sosial masyarakatnya yang dikemas secara alami dan menarik sehingga daya tarik perdesaan dapat menggerakkan kunjungan wisatawan. Dalam mengembangkan pariwisata di Desa Sawarna terdapat masalah yang menghambat pelaksanaan pengembangan wisata diantaranya adalah belum optimalnya dalam pengadaan sarana dan prasarana di lokasi obyek wisata, kurangnya koordinasi antara Pengelola Desa Sawarna dengan Pemerintah Daerah, belum optimalnya pemberdayaan bagi pengelola pariwisata berbasis masyarakat, kurangnya kesempatan bagi masyarakat lokal Desa Sawarna untuk memasarkan hasil kerajinan dan kulinernya di lokasi obyek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang tepat dalam pengembangan Pariwisata di Desa Sawarna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada analisis SWOT yang dikemukakan oleh Hunger dan Wheleen dalam penentuan alternatif strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pengembangan Pariwisata Desa Sawarna adalah Strategi menggali potensi wisata alam dan buatan Desa Sawarna untuk meningkatkan daya tarik wisata, Strategi menyusun pemodelan kawasan desa Sawarna yang didasari pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan/ramah lingkungan, strategi meningkatkan kapasitas dan peran masyarakat dalam membangun pariwisata di Desa Sawarna, dan strategi penguatan kesadaran masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata di Desa Sawarna.

  Kata Kunci : Strategi, Pengembangan Parwisata, Sawarna

  

ABSTRACT

Yunita. NIM. 6661110637. Tourism Development Strategy in the Sawarna

Village, Bayah Subdistrict, Lebak. Public Administration Department. Social

and Politic Faculty. Sultan Ageng Tirtayasa University. First Advisor, Dr.

Ayuning Budiati, S.IP. MPPM.; Second Advisor, Dr. Dirlanudin, M.Si.

  

Sawarna Tourism Village has a peculiar fascination such as the physical

uniqueness of the natural environment of rural, and the social life of rural

community which is packaged in natural and attractive so that attraction can

increase the tourist visit. There are problems hindering the implementation of the

tourism development in Sawarna Village, among which are not optimal provision

of facilities and infrastructure at tourist sites, lack of coordination between

manager of Sawarna Village and Local Government, the empowerment of

community-based tourism operators are still not optimal, and lack of

opportunities for Sawarna’s local communities to market handicraft and culinary

in the tourism site. The goal of this research is to analyze the appropriate strategy

in the tourism development in Sawarna Village. The method used in this research

is qualitative with descriptive approach. This research use a theory base on the

SWOT analysis presented by Hunger and Wheelen in determining strategic

alternatives. The result of this research showed that the appropriate strategy to be

applied in the Tourism Development in Sawarma Village is to explore the

potential of natural and artificial tourism original made from Sawarna Village to

increase the attractiveness of tourism, enhance the capacity and role of the

community in the tourism development, draw up regional modeling of Sawarna

Village which is based to tourism development sustainable/environmentally

friendly, increase the capacity and role of the community in developing tourism in

the Sawarna Village, and strengthening the awareness of local communities in

tourism development in the Sawarna Village.

  Keyword : Strategy, Tourism Development, Sawarna

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayah-Nya yang selalu diberikan kepada kita semua, termasuk pada nikmat Iman, Islam dan sehat wal’afiat. Atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya pula, maka peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

  Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berjudul penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu “Strategi Pengembangan Pariwisata Di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak” Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik, tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang selalu membimbing serta mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka pada kesempatan yang luar biasa ini, peneliti ingin menyampaikan ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak, sebagai berikut:

  1. Prof. Dr. Ir. Soleh Hidayat, M.Sc sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  4. Mia Dwiana, S.Sos., M.Si sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

  5. Gandung Ismanto, S.Sos, MM sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Rahmawati, S.Sos, M.Si sebagai Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  7. Ipah Ema Jumiati, S.IP, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Dr. Ayuning Budiati, MPPM sebagai pembimbing I yang sudah banyak sekali memberikan bimbingan, arahan, ilmu serta sarannya yang sangat membantu peneliti sejak awal hingga penelitian yang peneliti susun ini selesai dengan sebaik-baiknya.

  9. Dr. Dirlanudin, M.Si sebagai Pembimbing II yang membantu dan memberikan masukan bagi peneliti dalam menyusun skripsi ini dari awal hingga akhir.

  10. Listyaningsih, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan saran dan masukan dalam hal perkuliahan.

  11. Hasuri, M.Si sebagai penguji I siding skripsi penelitian yang telah memberikan masukkan demi kesempurnaan penelitian yang dilakukan peneliti,

  12. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali

  13. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan secara moril dan materil serta doa yang tidak pernah henti untuk kesuksesan anak-anaknya di masa depan. Mohon maaf apabila selama ini belum bisa memberikan yang terbaik dan belum bisa membalas segala kebaikan kalian.

  14. Kakakku (Kurnia Sepyanti) dan Adikku (Anita Fridayanti) yang selalu sabar, baik, dan memberikan semangat selama ini.

  15. Sahabat seperjuangan Diana Pusvita dan Lilla Mujiani yang selalu setia menemani sejak awal masuk di Kelas C Program Studi Ilmu Administrasi Negara 2011 hingga penyelesaian skripsi.

  16. Teman-teman khusunya kelas C Program Studi Ilmu Administrasi Negara 2011 Firstyana, Nita, Desy Hartining, Seli, Dhani, Roy, Dedi, Gema, Ari, Risda, dan lainnya yang tidak sempat disebutkan satu persatu. Terimakasih untuk dukungan dan doanya selama ini.

  17. Inge, Mia, Sughron Jazila, dan Nindi yang sudah membantu untuk menemani selama penelitian skripsi ini.

  18. Keluarga BEM FISIP UNTIRTA 2014 yang sudah memberikan warna dan dukungan selama berada di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  19. Keluarga HIMANE 2012 dan HIMANE 2013 yang sudah memeberikan warna dan pendewasaan selama berorganisasi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  20. Reifky Syahmi Kusuma, Genta Noer Kahar, dan Alfin Nugroho sebagai sahabat setia yang selalu ada dan membantu selama ini meskipun berbeda

  21. Keluarga Bams Kost Renita, Siska, Anggi, Kekey, Lape, dan Lia yang selalu setia menemani selama di Serang dan memberi dukungan serta doa untuk penyelesaian skripsi.

  22. Serta tidak lupa peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada seluru informan penelitian yang telah berkontribusi banyak dalam penyusunan skripsi ini serta pihak-pihak lainnya yang juga terlibat dalam penyusunan skripsi ini.

  Akhirnya peneliti mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan maka, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

  Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Serang, 26 Oktober 2015 Yunita NIM. 6661110637

  

DAFTAR ISI

Halaman

  LEMBAT PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ...................................................................................................... v DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 17

  1.3 Batasan Masalah....................................................................................... 17

  1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 17

  1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 18

  1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................... 18

  1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. 19

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

  2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 24

  2.1.1 Pengertian Manajemen Stratejik ................................................... 24

  2.1.1.1 Proses Manajemen Strategi ............................................... 26

  2.1.1.2 Pengertian Strategi ............................................................ 30

  2.1.1.3 Metode Perumusan Strategi .............................................. 32

  2.1.2 Konsep Pariwisata ......................................................................... 33

  2.1.2.1 Pengertian Pariwisata ........................................................ 33

  2.1.2.2 Pengembangan Pariwisata ................................................. 36

  2.1.2.3 Pengelolaan Pariwisata ...................................................... 37

  2.1.2.4 Pariwisata Perdesaan ......................................................... 39

  2.1.2.5 Desa Wisata ....................................................................... 40

  2.1.2.6 Pengembangan Desa Wisata ............................................. 45

  2.1.2.7 Tujuan dan Sasaran Desa Wisata ...................................... 48

  2.1.3 Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pengembangan Pariwisata 49

  2.1.3.1 Model Pengembangan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat ......................................................................... 51

  2.1.4 Analisis SWOT .............................................................................. 53

  2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 56

  2.3 Kerangka Pemeikiran Penelitian ............................................................. 61

  2.4 Asumsi Dasar .......................................................................................... 64

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ......................................................... 65

  3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ............................................................ 66

  3.3 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 66

  3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 66

  3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................ 70

  3.6 Informan Penelitian ................................................................................. 72

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ...................................................... 73

  3.8 Uji Kreadibilitas Data ............................................................................. 75

  3.9 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 77

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 78

  4.1.1 Keadaan Wilayah Desa Sawarna Kec. Bayah Kab. Lebak ............. 78

  4.1.2 Visi dan Misi Desa Sawarna .......................................................... 79

  4.1.3 Keadaan Penduduk Desa Sawarna ................................................. 80

  4.1.4 Potensi Wisata Sawarna ................................................................. 82

  4.1.5 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan Desa Sawarna .................... 86

  4.1.6 Kegiatan Perekonomian Masyarakat Desa Sawarna dibidang Pariwisata ....................................................................................... 89

  4.1.7 Program Pengembangan Desa Wisata di Provinsi Banten ............. 89

  4.2 Deskripsi Data ......................................................................................... 91

  4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ............................................................... 91

  4.3 Pembahasan ............................................................................................. 96

  4.3.1 Strengths ......................................................................................... 96

  4.3.1 Weaknesses ................................................................................... 105

  4.3.2 Opportunities ............................................................................... 114

  4.3.3 Threats ......................................................................................... 123

  4.3.5 Analisis Faktor Internal ................................................................ 128

  4.3.6 Analisis Faktor Eksternal ............................................................. 130

  4.3.7 Matriks Analisis SWOT ............................................................... 135

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 141

  5.2 Saran ...................................................................................................... 143 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun 2010-2014 ................... 2

  1.2 Desa Wisata di Provinsi Banten Tahun 2013 ........................................... 6

  1.3 Potensi Ekonomi yang Paling Menonjol dan Sudah diberdayakan di Kecamatan Bayah tahun 2013 ................................................................... 8

  1.4 Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara yang berkunjung ke Desa Sawarna Tahun 2014 ................................................................... 9

  1.5 Daya Tarik Sawarna Lebak ..................................................................... 10

  1.6 Penetapan Kawasan Strategis di Kawasan Kabupaten Lebak ................. 14

  1.7 Sarana dan Prasarana di Lokasi Wisata Desa Sawarna ........................... 15

  2.1 Matriks TOWS ........................................................................................ 56

  3.1 Informan Penelitian ................................................................................. 72

  3.2 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 77

  4.1 Data Penduduk Desa Sawarna Kec. Bayah Kab. Lebak ......................... 80

  4.2 Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Sawarna ............. 81

  4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencharian ......................................... 82

  4.4 Potensi Desa Wisata Sawarna ................................................................. 87

  4.5 Informan Penelitian ................................................................................. 95

  4.6 Potensi Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Sawarna ............................ 98

  4.7 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) Desa Sawarna Kecamatan Bayah Tahun 2013-2016 ..................................... 103

  4.8 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal ............................................ 134

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

  2.1 Model Manajemen Komperehensif .......................................................... 29

  2.2 Alur Kerangka Berpikir ............................................................................ 63

  3.1 Analisis Data Model Interaktir ................................................................. 73

  4.1 Analisis SWOT ....................................................................................... 136

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN I Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN II Surat Keterangan Penelitian LAMPIRAN III Pedoman Wawancara LAMPIRAN IV Membercheck LAMPIRAN V Matriks Wawancara LAMPIRAN VI Dokumentasi Penelitian LAMPIRAN VII Data Pendukung Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama dalam kegiatan sosial dan ekonomi, dalam menghadapi tantangan dan peluang telah dilakukan perubahan peran pemerintah dibidang kebudayaan dan pariwisata yang pada masa lalu berperan sebagai pelaksana pembangunan, saat ini lebih difokuskan hanya kepada tugas-tugas pemerintahan terutama sebagai fasilitator agar kegiatan pariwisata yang dilkukan dapat berkembang dengan pesat. Permasalahan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi dari semua pihak secara bersama, namun pada pelaksanannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan pada masyarakat umumnya juga belum optimal. Partisipasi masyarakat yang menjadi sumber penting dalam pembangunan juga sudah mulai luntur. Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyuluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

  Indonesia memiliki kekayaan budaya dan alam yang indah. Indonesia juga menyediakan tempat-tempat yang sangat menarik untuk di kunjungi, sekedar berekreasi atau untuk mempelajari tempat yang indah dan penuh budaya. Tempat-tempat yang menarik di Indonesia mampu menarik semua wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk datang dan berwisata. Kontribusi tahunnya dengan kedatangan tamu mancanegara, seperti yang terlihat pada tabel perkembangan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2010-2014.

Tabel 1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun 2010-2014

  Tahun Wisatawan Rata- Rata-rata Penerimaan Devisa Mancanegara rata Pengeluaran Per

  Lama Orang (USD) Tinggal

  Jumlah Pertumbuhan Per Per Jumlah Pertumbuhan (%) (hari) Hari Kunjungan (juta (%)

  USD) 2010 7,002,944 10.74 8.04 135.01 1,085.75 7,603.45

  20.73 2011 7,649,731 9.24 7.84 142.69 1,118.26 8,554.39

  12.51 2012 8,004,462 5.16 7.70 147.22 1,133.81 9,120.85

  6.62 2013 8,802,129 9.42 7.65 149.31 1,142.24 10,054.15

  10.23 2014 9,435,411 7.19 7.66 154.42 1,183.43 11,166.13

  11.06

  (Sumber : Pusdatin Kemenprekraf & BPS Tahun 2014)

  Berdasarkan di atas bahwa terdapat jutaan wisatawan mancanegara yang berwisata ke Indonesia dan semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi di sektor pariwisata. Menurut data dalam Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Tahun 2010-2025 dari Kementrian Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Indonesia memiliki 222 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) di 50 Destinasi Pariwisata Nasional, dan 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak usaha yang dilakukan pemerintah

  Pembangunan kawasan wisata atau destinasi wisata menurut Undang- undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan meliputi Industri Pariwisata, Destinasi Pariwisata, Pemasaran, Kelembagaan Pariwisata. Pembangunan dan pengembangan destinasi wisata kini menjadi prioritas pembangunan guna mendatangkan kembali wisatawan yang telah berkunjung, dan semakin menarik minat wisatawan yang belum berkunjung. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 mengatakan bahwa visi pembangunan kepariwisatan adalah terwujudnya pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat, jadi dalam pembangunan kepariwisataan bertjuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

  Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup besar sebagai pengembangan modal dasar pembangunan dan perkembangan kepariwisataan. Modal dasar tersebut, apabila dikelola dan direncanakan dengan baik dan terarah akan mempunyai peranan yang besar dalam menunjang pencapaian nasional, yakni meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas, dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata. Usaha pemberdayaan masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan kepariwisataan adalah dengan

  Masyarakat mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dunia pariwisata. Berbagai program dilakukan oleh pemerintah melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk meningkatkan daya saing pariwisata di Indonesia. Kemajuan pariwisata harus diimbangi dengan kemajuan perekonomian masyarakat. Pemberdayaan menjadi tolak ukur keberhasilan pariwisata Indonesia, jadi perlunya peningkatan pariwisata dengan berbasis masyarakat. Strategi untuk mengembangkan pariwisata dengan meningkatkan partisipasi masyarakat adalah dengan cara meningkatkan kemajuan Desa Wisata.

  Berdasarkan UU No. 9 Tahun 2009, menyerahkan sebagaian urusan di bidang penyelenggaraan pariwisata kepada pemerintah daerah. Penyerahan sebagian urusan pariwisata kepada pemerintah daerah tersebut diperluas dengan keberadaan UU No. 32 tahun 2004 mengenai Otonomi Daerah. Bergulirnya otonomi daerah, memungkinkan setiap daerah untuk memilih sektor yang menjadi andalan sesuai dengan potensi yang dimilikidan kebutuhan masyarakat, jika pariwisata menjadi pilihan sektor andalan dalam pembangunan suatu wilayah, maka wilayah tersebut harus memiliki berbagai keunikan karakteristik untuk pengembangan perekonomian, sekaligus mampu meberdayakan masyarakat luas, baik pelaku maupun penikmat dari pengembangan pariwisata.

  Provinsi Banten memiliki potensi objek pariwisata yang besar. Pola pengembangan pariwisata Provinsi Banten berdasarkan Peraturan Daerah Nomor

  9 Tahun 2005 membagi tiga kawasan pariwisata yaitu: (1) Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP) A terdiri dari Kab/Kota Tangerang, Pantai dari Kota Cilegon, Pantai barat, dan Ujung Kulon; (3) Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP) C terdiri dari Banten Tengah, dan Pantai Selatan.

  Awal mula adanya Desa Wisata di Provinsi Banten karena adanya program PNPM Mandiri Pariwisata yang memberikan stimulun untuk desa yang memiliki potensi wisata di daerahnya untuk di kembangkan dengan sentuhan langsung masyarakat sekitar melalui desa wisata, oleh sebab itu dinamakanlah Desa Wisata untuk desa-desa yang memiliki potensi wisata. Sejak tahun 2009, Pemerintah Provinsi Banten telah mendapat alokasi dana untuk kegiatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata, sampai dengan tahun anggaran 2014 jumlah desa yang telah mendapat alokasi anggaran dari PNPM Mandiri Bidang Pariwisata adalah sebanyak 21 desa. Desa Wisata yang ada di Provinsi Banten dari tahun 2009 sampai dengan 2013 berbeda mendapat jumlah anggaran dana bantuannya, ada yang sudah mendapat tiga kali, dua kali, dan satu kali sesuai dengan potensi sumber daya manusianya di desa dalam kemandirian mengembangkan desa wisata. Desa wisata tersebut memiliki potensi daerah wisata yang berbeda-beda ada yang termasuk desa wisata berkarakteristik alam, sejarah, ataupun budaya.

  Seperti pada pesebaran desa wisata yanga ada di Provinsi Banten dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 1.2 Desa Wisata di Provinsi Banten Tahun 2013

  Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Kabupaten Lebak Kec.

  Leuwidamar s Kec. Bayah Kec.

  Wanasalam Kec. Cibeber Kec.

  Malimping Kota Serang Kec. Kasemen

  Kec. Walantaka Kabupaten Serang Kec. Cinangka Kec.

  Padarincang Kec. Keramatwatu Kec. Bandung

  Kabupaten Kec. Jiput Pandeglang

  Kec. Labuan Kec. Panimbang Kec. Kadu Hejo Kec. Cipeucang Kec. Mandalawangi Kec. Pulo Sari

  (Sumber : Database Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Banten 2013)

  Provinsi Banten memiliki potensi pariwisata dan kebudayaan yang banyak dan indah. Potensi wisata di Provinsi Banten yang menarik minat wisatawan diantaranya adalah pada wisata bahari (Pantai Anyer, Tanjung Lesung, Pantai Carita, Pulau Umang, Pantai Sawarna, Pulau Peucang, Pulau Burung), ekowisata (Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung dan Pulau Krakatau), dan wisata religi Selain itu, Provinsi Banten juga memiliki tempat wisata sejarah yang sangat terkenal di seluruh Indonesia yaitu Cagar Budaya Banten Lama. potensi pariwisata dan kebudayaan yang banyak menjadikan kesempatan bagi Provinsi Banten untuk mengembangkan desa wisata dengan meningkatkan kemandirian masyarakat lokal dalam membantu mengembangakan pariwisata di wilayahnya.

  Pada tahun 2014, Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten masuk menjadi nominasi penghargaan Desa Wisata Nasional Terbaik dari 10 besar Desa Wisata yang ada di Indonesia, Desa Sawarna mendapat peringkat ke-7 terbaik se-Nasional. Desa wisata yang masuk dalam 10 besar adalah dari Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Desa Gampong Punge Balang Kecamatan Jaya Baru Cut Kota Banda Aceh, Desa Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, Desa Kalibiru Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo DIY, Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah, Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Provinis jawa Tengah, Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul DIY, Desa Panglipurna Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli Bali, Desa bagak Sahwa Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat, dan Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Jawa Timur.

  Penghargaan tersebut diberikan pada desa-desa penerima bantuan PNPM Mandiri Pariwisata dan unsur penilaiannya mencakup tranasparansi keuangan dan seberapa besar pemanfaatan dana serta monitoring langsung ke Desa Wisata dinyatakan Desa Wisata Terbaik diraih oleh 1) Desa Dieng Kulon Banjarnegara, Jawa Tengah yang pada tahun 2012 meraih penghargaan harapan desa wisata. 2) Desa Panglipurna Kabupaten Bangli, Bali. Dan pada posisi 3) Desa Gubug Klakah, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

  Kecamatan Bayah memiliki potensi ekonomi dari masing-masing desa sesuai dengan potensi yang ada di daerahnya yang dapat dikembangkan dan diberdayakan, seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  6 Cimancak Pertanian Pengolahan Biji Emas

  (Sumber: Kecamatan Bayah Dalam Angka tahun 2014 – BPS Provinsi Banten)

  11 Sawarna timur Pertanian Industri Sale Pisang Industri Mabel

  10 Pamubulan Pertanian Galian Batu Kapur Perkebunan Karet

  Peternakan

  9 Cisuren Pertanian Pengolahan Biji Emas

  Penggalian Ziolit

  8 Pasirgombong Pertanian Pertambangan Emas

  7 Sukawan Pertanian Pertambangan Perdagangan

  Perdagangan

  5 Bayah Timur Pertanian Perdagangan Pertambangan

Tabel 1.3 Potensi Ekonomi yang Paling Menonjol dan Sudah diberdayakan di

  4 Cidikit Pertanian Industri Gula Aren Peternakan

  3 Sawarna Pariwisata Perikanan Laut Industri Kerajinan

  2 Damarsari Perkebunan Pariwisata Perikanan Laut

  1 Bayah Barat Perdagangan Jasa Perikanan Laut

  3

  2

  1

  Potensi Ekonomi No Desa

  

Kecamatan Bayah tahun 2013

  Potensi ekonomi utama Desa Sawarna ialah pariwisata, berbeda dengan desa lainnya yang menjadi potensi ekonomi utama di daerahnya. Hal tersebut memberikan dampak kepada masyarakat lokal dengan menambah perekonomiannya melalui pariwisata.

Tabel 1.4 Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara yang berkunjung ke Desa

  7 Juli 2.819

  (Sumber : Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, 2014)

  3 Jumlah 10.978 171

  12 Desember 471

  9

  11 November 525

  30

  10 Oktober 1.033

  25

  9 September 405

  32

  8 Agustus 802

  20

  10

  

Sawarna Tahun 2014

  6 Juni 811

  6

  5 Mei 821

  10

  4 April 823

  10

  3 Maret 816

  6

  2 Februari 828

  10

  1 Januari 824

  No Bulan Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara

  Desa Sawarna memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan sehingga Sawarna merupakan kunjungan wisata terbanyak yang di datangkan wisatwan Nusantara maupun Mancanegara. Desa Sawarna mempunyai kesempatan yang besar sebagai salah satu Desa Wisata yang terpilih menjadi Desa Wisata terbaik di tahun 2014, hal tersebut menjadi alasan peneliti untuk meneliti pengembangan Desa Wisata Sawarna dengan menganalisis strategi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengembangannya sehingga dapat menjadi se-Nasional dan mendorong pengelola untuk meningkatkan kualitas pelayanan desa wisata sebagai daya tarik wisata dengan masyarakat sebagai subjek yang dapat memberdayakan diri sendiri dan mengentaskan kemiskinan di desa. Kebijakan pemerintah Kabupaten Lebak untuk mengembangkan pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan telah dimulai sejak awal pembangunan jangka panjang tahap kesatu, tetapi baru dikembangkan pada awal tahun 1990-an.

Tabel 1.5 Daya Tarik Sawarna Lebak

  a. Gua Pangir

  (Sumber : Profil Desa Wisata tahun 2014)

  f. Karang Bokor

  e. Karang taraje

  d. Pantai Lagon Pari

  c. Pantai Muara Sawarna

  b. Pemancingan

  2 Daya Tarik Pendukung

  No Daya Tarik Alam Obyek Wisata Keterangan

  e. Gua Lalay

  Putih Ciantir

  c. Pulau Tanjung layar d. Pantai Pasir

  b. Pantai Sawarna

  a. Surfing

  1 Daya Tarik Utama

  Desa Sawarna merupakan salah satu desa di Kecamatan bayah, Kabupaten Lebak yang memiliki panorama alam yang masih asli, sehingga dapat memanjakan mata dan memuaskan hati bagi para wisatawan yang datang. Obyek wisata pantai yang ada di Desa Sawarna yaitu Pantai Ciantir Sawarna dan Pantai Pulo Manuk, di sisi timur juga terdapat Pantai Legon Pari. Pantai yang ada di Desa Sawarna secara karakteristik sama dengan pantai lainnya, namun yang panjang dengan pasir putih yang landai, karang-karang yang indah dan gelombang ombak yang cukup tinggi. Di pantai ini pun terdapat sebuah karang kembar yang menjulang berbentuk kerucut karena ratusan tahun lalu yaitu tanjung layar yang merupakan ciri khas dari wisata Desa Sawarna. Area wisata pantai ini masih terbilang sangat minim dalam fasilitas yang diantaranya, hanya ada satu pos yang berjaga di pantai, dan belum ada tempat penyewaan seperti alat untuk wisata airnya, meskipun ada itu hanya satu tempat yang menyewakan alat tersebut, kemudian akses jalan yang menuju wisata pantai ini masih terbilang cukup jauh dan jalan yang masih rusak, untuk melalui pantai ini harus melewati sebuah jembatan bambu yang keamanannya sangat tidak mendukung.

  Desa Sawarna juga memiliki keindahan alam yang tidak kalah indahnya dari pantai. Di Desa Sawarna terdapat beberapa goa yang terkenal diantaranya adalah Goa Lalay dan Goa Kalelawar yang dihuni oleh ratusan bahkan ribuan kalelawar, dan didalam goa pun dapat disaksikan berbagai kehidupan satwa dan jernihnya air yang mengalir menyusuri goa. Selanjutnya yaitu terdapat juga Goa Langir, yang menurut cerita goa ini adalah menjadi salah satu tempat peristirahatan Jepang, dan ada juga Goa Lawuk yaitu goa yang memiliki berbagai macam stalaktit dan stalagmit yang beraneka ragam bentuk, serta ada juga Goa Harta Karun, menurut cerita Goa ini tempat penyimpanan harta yang dimiliki oleh tentara Jepang.

  Desa Sawarna memiliki Wisata Budaya yang berlimpah. Kesenian yang ada di Desa Sawarna yaitu Pencak Silat, Seni Tari, dan sejumlah budaya yang ada Sawarna juga memiliki Kerajinan Tangan yang dikukir dengan kayu mahoni, sudah dikenal dan banyak menerima pesanan dari berbagai wisatawan lokal dan Mancanegara. Kerajinan tangan masyarakat Desa Sawarna yang berupa Gitar, menjadi daya tarik lain para wisatawan yang berkunjung ke desa ini karena keindahan ornamen ukirannya dan memiliki kualitas suara yang baik.

  Situs sejarah yang dimiliki oleh Desa Sawarna adalah Tapak Sikabayan dan makam orang Belanda yang bernama Jhon Louis Van Goh. Ia adalah orang pertama yang membuka lahan perkebunan kelapa di Sawarna saat pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1907. Tapak Sikabayan adalah sebuah karang yang mirip dengan kaki manusia berusia besar. Karang ini menarik karena cerita rakyat yang mengiringnya. Dalam cerita, Si Kabayan adalah salah satu tokoh yang memiliki karakteristik dalam masyarakat Sunda, yang pernah bertapa di karang tersebut. Desa Sawarna juga memiliki wisata religius salah satunya yaitu Makam Mbah Tumengguk Sawarna, beliau adalah salah seorang leluhur yang mengabdikan hidupnya untuk Desa Sawarna.

  Desa Sawarna memiliki wisata kuliner, yaitu dengan terdapat industri rumah tangga pengolahan gula merah yang terdapat dari kelapa sawit yang dicampur dengan buah cokelat. Kemudian minuman dari buah mahoni dan juga terdapat Sale Pisang yang dikelola secara tradisi tanpa bahan pengawet yang bisa bertahan lama.

  Desa Sawarna juga terdapat potensi pendukung yaitu juga menyediakan fasilitas homestay yang terdapat disekeliling pantai yang berada dalam karena mengambil konsep wisatawan berbaur dengan masyarakat lokal secara langsung dengan masyarakat menyewakan rumahnya untuk penginapan. Semua inilah yang menjadikan Desa Sawarna sebagai salah satu Desa Wisata di Lebak. Untuk Memberi lapangan pekerjaan pada masyarakat lokal dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan desa wisata maka membutuhkan strategi yang tepat. Strategi merupakan penentuan cara yang harus dilakukan agar memungkinkan memperoleh hasil yang optimal, efektif, dan dalam jangka waktu yang relatif singkat serta tepat menuju tujuan yang telah ditetapkan.

  Perencanaan dan pengelolaan objek pariwisata di Kabupaten Lebak masih mengandalkan pada instansi pemerintah dan swasta, yang tentunya manfaat ekonomi lebih banyak dinikmati oleh pemerintah pusat danswasta, sedangkan kondisi masyarakat sekitar objek wisata sendiri yang masih minus dari segi ekonominya dan perlu ditingkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal ini terjadi karena pemerintah masih menganggap kesiapan sumber daya manusia masyarakat lokal belum mampu mengelola wisata alam secara mandiri dan professional, sehingga pemberdayaan masyarakat lokal terkesan masih bersifat kurang tercukupi.

  Kecamatan Bayah merupakan kawasan strategis pariwisata dan berwirausaha di Kabupaten Lebak, sehingga Desa Sawarna sebagai salah satu Desa di Kabupaten Lebak menjadi salah satu desa yang dikembangkan menjadi Desa Wisata oleh Kementrian Pariwisata. Seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.6 No. Kriteria Kawasan Arah Penanganan Kawasan Fungsi Strategis Pengembangan Penetapan Kawasan Strategis di Kabupaten Lebak

  Berpotensi kabupaten persaingan tingkat ekonomi untuk sebagai kawasan Kawasan Kawasan yang Bayah dan didorong Perdagangan Meningkatkan dan jasa skala aksesibikitas dan 1. Sekitarnya perkembangannya kabupaten sarana penunjang perekonomian, Pariwisata tambang wisata dan kegiatan Mengembangkan ada di desa potensi wisata yang

Kawasan Kawasan yang dan budaya

Menjaga kelestarian sosial

2. Masyarakat dikendalikan masyarakat adat

Sosial Budaya Adat Baduy perkembangannya baduy Pariwisata Pengembangan pariwisata lokal Kaolotan Kawasan Kawasan yang dan budaya Menjaga kelestarian sosial

3. dikendalikan masyarakat adat

Banten Sosial Budaya Kidul Pariwsata perkembangannya baduy (Sumber : RTRW Kab. Lebak 2013-2033) Pengembangan pariwisata lokal

  Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara awal pada lokasi penelitian, ada beberapa permasalahan yang terjadi dalam pengembangan pariwisata di Desa Sawarna, diantaranya adalah :

  Pertama, belum optimalnya dalam pengadaan sarana dan prasarana di lokasi obyek wisata. Desa Sawarna hanya memiliki satu pos penjaga pantai yang berada di Pantai Ciantir atau Pasir Putih, pos penjaga pantai tersebut hanya dijaga juga tidak terdapat toilet umum, yang ada hanya toilet yang disewakan oleh pemilik warung disekitar pantai dan juga kurangnya tempat pembuangan sampah.

Tabel 1.7 Sarana Dan Parasarana di Lokasi Wisata Desa Sawarna

  8 Jaringan Telepon Tersedia (telkomsel, Indosat, dan Xl Indo)

  (Sumber : Peneliti, 2015)

  13 Pos Penjaga Pantai 1 di Pantai Ciantir

  Sarana alat Surfing

  12 Fasilitas Pendukung yang Lain

  11 Panggung Hiburan Belum Ada

  10 Kantor Pos Tidak Ada

  9 Bank dan Money Changer Tidak ada

  7 Toko Cinderamata Belum Tersedia

  SARANA DAN PRASARANA DI LOKASI WISATA DESA SAWARNA

  6 Tempat Sampah Minim

  5 Listrik Tersedia

  4 Air Bersih Tersedia

  20 MCK (tidak umum)

  3 Kamar Mandi dan WC

  20 Warung Makan

  2 Warung Makan

  1 Penginapan/homestay Ada 59 Penginapan (Homestay)

  Kedua, kurangnya koordinasi antara Pengelola Desa Sawarna dengan Pemerintah Daerah dalam pertemuan baik secara formal maupun informal dalam pengembangan Desa Wisata Sawarna, sehingga pelaksanaan kegiatan kurang efektif. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Suhanda S.IP sebagai Kepala Desa Sawarna yang menyatakan bahwa masih kurang komunikasi dan koordinasi dengan Disporapar Kab. Lebak terkait pembangunan pariwisata (wawancara, 20 Agustus 2015). Pengembangan Desa Sawarna lebih banyak dibantu dari APBD Provinsi. Desa Sawarna merupakan icon pariwisata di Provinsi Banten saat ini karena potensi wisatanya yang besar, tetapi kurang respon dari Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak sebagai pemegang kewenangan pengembangan pariwisata di wilayahnya.