ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN:TUBERCULOSIS PARU DIRUANG DAHLIA RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN:TUBERCULOSIS PARU
DIRUANG DAHLIA RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Memenuhi Tugas Akhir Jenjang Pendiddikan Diploma III Keperawatan
Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

NURHIDAYAH
A01401936

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2016/2017

i

ii


iii

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

v

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 6

1.3 Tujuan Studi Kasus ...................................................................... 6
1.4 Manfaat Studi Kasus .................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar
2.1.1 Definisi ............................................................................... 8
2.1.2 Klasifikasi ........................................................................... 8
2.1.3 Etiologi .............................................................................. 10
2.1.4 Manifestasi Klinis ............................................................. 11
2.1.5 Patofisiologi ...................................................................... 12
2.1.6 Pathway ............................................................................. 13
2.1.7 Pemeriksaan penunjang..................................................... 14
2.2 Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian ........................................................................ 14
2.2.2 Diagnosa Keperawatan ..................................................... 21
2.2.3 Intervensi Keperawatan .................................................... 22
2.2.4 Implementasi Keperawatan .............................................. 23
2.2.5 Evaluasi ............................................................................ 24
2.3 Bersihan Jalan Nafas
2.3.1 Ketidakefektifan Bersihan Jalan ....................................... 25
BAB III METODE STUDI KASUS

3.1 Jenis/Desain/Rancangan ............................................................ 28
3.2 Subyek Studi Kasus ................................................................... 28
3.3 Fokus Studi Kasus .................................................................... 29
3.4 Definisi Operasional ................................................................. 29
3.5 Instrumen Studi Kasus ............................................................. 29
3.6 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 30
3.7 Lokasi Dan Waktu Studi Kasus ............................................... 30
3.8 Analisa Data Dan Penyajian Data ............................................ 31

vi

3.9 Etika Penelitian ....................................................................... 31
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Studi Kasus ....................................................................... 33
4.2 Pembahasan ................................................................................ 51
4.3 Keterbatasan Studi Kasus ........................................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................. 57
5.2 Saran ........................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Waraohmatullohi Wabarokatuh

vii

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, innayah dan hidayahNya. Dialah yang sesungguhnya Maha
Pemberi Petunjuk, yang memberi kekuatan, ketabahan, dan kemudahan dalam
berfikir untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Sholawat dan salam
senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, seluruh keluarga, para
sahabat, dan segenap pengikutnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA
KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN:TUBERCULOSIS
PARU DIRUANG DAHLIA RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN”. Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir komprehensif
jenjang pendidikan Diploma III Keperawatan Ahli Madya Keperawatan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini mengalami
banyak kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, arahan, dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak, maka kesulitan maupun hambatan tersebut dapat
teratasi. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis
menyampaikan terima kasih segala bantuan yang telah diberikan dan mohom
maaf atas segala kekhilafan kepada :
1.

Allah SWT karna tanpa kehendakNya penulis tidak bisa menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.

2.

Kedua orang tua Bapak Tusiman, Ibu Warsitah dan Keluarga yang dengan
penuh kasih sayang memberi dukungan doa serta materi hingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan

3.

Ibu Hj Herniyatun selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong yang telah memberi izin dan kesempatan untuk
melaksanakan studi khususnya dalam pembuatan Karya Tulis Imiah.

4.

Ibu Nurlaila,S.Kep,Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

5.

Ibu Isma Yuniar,S.Kep,Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan membimbing kami dengan sabar dan bijaksana, membantu

viii

dengan mengoreksi, merevisi serta melengkapi dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
6.

Bapak Hendri Tamara Yuda, S.Kep,Ns, M.Kep selaku dewan penguji Karya

Tulis Ilmiah ini yang telah memberika arahan dengan sabar dan bijaksana,
membantu

dengan

mengoreksi,

merevisi

serta

melengkapi

dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.
7.

Segenap Dosen dan Staf karyawan STIKes Muhammadiyah Gombong yang
berkenan memberi bimbingan dan arahan materi selama penulis menempuh

pendidikan.

8.

Kakaku Mas Oki yang telah memberikan semangat hingga dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini.

9.

Teman-teman seperjuangan DIII keperawatan khususnya kelas 3B yang
telah memberikan saran, bantuan dan semangat sehingga karya tulis ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan

waktu yang saya miliki, masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan. Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak yang terkait, kalangan akademis dan yang lainya.
Semoga Allah SWT selalu berkenan memberikan rahmat, taufik dan
hidayahNya kepada kita semua. Aamiin yaa robbal’alamiin

Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

DIII Program of Nursing Department
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Scientific Paper, August 2017
Nurhidayah1, Isma Yuniar2,S.Kep M.Kep

ABSTRACT

ix

THE NURSING CARE FOR PATIENTS HAVING INEFFCTIVE AIRWAY
CLEARANCE WITH RESPIRATORY SYSTEM DISORDER: PULMONARY
TUBERCULOSIS
IN DAHLIA WARD Dr.SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN

Background: Pulmonary tuberculosis is a disease caused by mycobacterium
tuberculosis. It is aerob bacteria that can live mainly in pulmonary. This will lead to
ineffective airway clearance, and finally will cause respiratory system disorder.
Objective: To describe nursing care for patients having ineffective airway clearance with

respiratory system disorder: pulmonary tuberculosis.
Method: This scientific paper is an analytical descriptive with a case study approach.
Data were obtained through interview, observation, physical examination, and
documentation study. The subjects were 2 pulmonary tuberculosis patients having
ineffectiveness airway clearance.
Result: After having nursing care by carrying out the nursing plan, such as teaching
effective coughing, auscultation breath sound, giving semifowler position, giving oxygen
as indicated, training deep breath, the ineffectiveness problem of airway clearance related
to the acumulation of the secretion of the ssubject 1was resolved and of the subject 2 was
not resolved yet.
Conclusion: Ineffective airway clearance associated with secretive secretions can cause a
person to breathe in difficulty as it inhibits the flow of air entering and leaving the lungs.
ssaw
Keywords: Pulmonary tuberculosis, ineffective aiway clearance, nursing care.

1 :Student
2 :Lecturer

x


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tuberkulosis merupakan infeksi

yang disebabkan oleh

Mycobacterium Tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai
organ tubuh mulai dari paru dan organ di luar paru seperti kulit,
tulang, persendian, selaput otak, usus serta ginjal yang sering disebut
dengan ekstrapulmonal TBC (Chandra,2012).
Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit infeksius, yang
terutama menyerang bagian di paru. Nama lain dari tuberkulosis
adalah berasal dari tuberkel yang berarti tonjolan kecil dan keras yang
terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi
bakteri dalam paru. Tb paru ini bersifat kronis dan secara khas
ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis
pada jaringan paru. Tb paru dapat menular melalui udara, waktu
seseorang dengan Tb aktif pada paru batuk, bersin atau bicara.
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman microbacterium tuberculosis. Sebagian besar
bakteri tuberculosis menyerang paru tetapi juga dapat menyerang
organ tubuh selain paru (Depkes, 2008 ).
Tuberculosis paru adalah penyakit radang parenkim paru,
tuberculosis paru termasuk suatu pneumonia yaitu pneumonia yang
disebabakan oleh mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis paru
mencakup 80% dari keseluruhan angka kejadian Tuberkulosis
pulmonal sedangkan 20% merupakan Tuberkulosis ekstra pulmonal
diperkirakan

1/3

penduduk

dunia

pernah

menderita

kuman

Mycobacterium Tuberculosis (Djojodibroto,2009). Tuberkulosis paru
adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis,

1

2

yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama diparu atau diberbagai
organ tubuh yang lainya yang mempunyai tekanan oksigen yang
tinggi (Rab Tabrani,2013).
Dari laporan WHO (2008) memperkirakan ada 9,2 juta pasien
TB baru dan 4,1 juta diantaranya adalah pasien dengan hasil Basil
Tahan Asam (BTA) positif dengan angka kematian 1,7 juta pasien
pertahun diseluruh dunia. Tuberkulosis masih merupakan masalah
kesehatan besar secara global. Selama 20 tahun, WHO bersama
dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya berupaya untuk
mengentaskan penyakit TB Paru ini. Oleh karena itu, penyakit TB
Paru masuk menjadi salah satu poin dalam Millenium Development
Goals yang akan berakhir di tahun 2015. Hasil laporan tahun 2013,
terdapat 22 negara dengan beban TB Paru yang tinggi (High Burden
Countries – HBC). Negara-negara HBC ini menyumbang 80% total
kasus TB yang ada di dunia. Namun, dari laporan global 2013, hanya
7 dari 22 negara yang sudah berhasil mencapai target MDGs 2015:
menurunkan insiden kasus TB dan angka mortalitas penyakit ini.
terdapat 4 negara yang sudah berada di jalurnya untuk mencapai target
ini. Dan masih ada 11 negara yang tidak berada pada jalurnya dan
dikhawatirkan tidak mencapai target MDGs 2015, termasuk
Indonesia. (WHO, 2013).
Prevalensi penderita TB di Indonesia cukup tinggi. Tahun
2009, di Indonesia ditemukan 566.000 pasien TB (224 per 100.000
penduduk). Setiap tahunnya diperkirakan ditemukan suspek TB
sebanyak 528.000 orang (228 per 100.000 penduduk) dan pada setiap
tahunnya diperkirakan ditemukan 102 per 100.000 penduduk kasus
basil tahan asam (BTA) positif (+), sedangkan kematian TB sebanyak
90.000 orang per tahunnya. Tahun 2010 ditemukan 1.718.193 suspek
TB, 181.125 kasus TB BTA positif (+) dan 3.250 pasien meninggal
akibat TB. Sedangkan data pada tahun 2012 ditemukan 213 kasus per
100.000 penduduk (Direktorat PPML, 2013). Prevalensi TB di

3

Indonesia pada 2013 meningkat menjadi 297 per 100.000 penduduk
dengan kasus baru setiap tahun mencapai 460.000 kasus. Dengan
demikian, total kasus hingga 2013 mencapai sekitar 800.000-900.000
kasus (candra, 2014).
Berdasarkan catatan medik yang ada di Rumah Sakit Umum
Daerah Sukoharjo data yang masuk dari bulan April ini sudah
mencapai angka kejadian 55 orang mengidap penyakit Tuberculosis
paru dan di rawat di Rumah Sakit tersebut (Rekam Medik, 2013).
Berdasarkan laporan pencatatan di rumah sakit Dr. R.
Soeprapto, didapatkan sekitar rata-rata 5-7 orang setiap harinya yang
datang ke ruang pojok TB untuk pemeriksaan, konseling ataupun
mendapatkan obat TBC secara rutin. Dan kurang lebih terdapat 50
orang penderita TBC positif yang datang ke pojok TB setiap
bulannya. Penderita yang datang antara lain adalah pasien dari ruang
rawat inap Rumah Sakit Dr. R. Soeprapto Cepu, pasien TB Paru yang
rawat jalan, pasien dari poli penyakit dalam, serta pasien rujukan dari
puskesmas yang terdapat di sekitar wilayah Cepu. Pasien tersebut
merupakan pasien lama yang sudah mendapatkan pengobatan TB
selama beberapa bulan serta terdapat juga pasien TB yang baru
terdiagnosa. Dari studi pendahuluan dengan melakukan wawancara
terhadap 30 penderita TB paru yang datang ke Ruang Pojok TB,
didapatkan bahwa terdapat 26 penderita TB yang merasakan
kecemasan saat mengetahui dirinya menderita penyakit tuberculosis
(Pranowo,2012)
Mycobacterium tuberculosis dapat langsung menular melalui
udara, waktu seseorang dengan Tb aktif pada paru batuk, bersin atau
bicara dapat menular, lalu dihirup oleh individu yang rentan dan
kekebalanya sedang menurun lalu masuk ke paru-paru, diparu-paru
masuk ke alveoli yang kemudian terjadi reaksi benda asing masuk
sehingga terjadi inflamasi atau peradangan di alveoli yang
mengakibatkan terjadinya eksudat atau sekret yang muncul yang lama

4

kelamaan akan menumpuk didalam alveoli, sehingga produksi sekret
menjadi berlebih, sekret yang menumpuk menjadi susah untuk
dikeluarkan yang menyebabakan terjadi akumulasi sekret dijalan
nafas, sehingga mengakibatkan masalah pada jalan nafas yang
terganggu

oleh

adanya

mukus

berlebih,

sehingga

terjadi

ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Pada asuhan keperawatan pasien dengan diagnosa TB Paru
akan muncul masalah keperawatan salah satunya Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas yang disebabkan oleh akumulasi sekret yang
berlebih. Bersihan jalan nafas tidak efektif adalah ketidakmampuan
untuk membersihkan sekret atau obstruksi saluran nafas guna
mempertahankan jalan nafas. Bersihan jalan nafas tidak efektif
merupakan ketidakmampuan dalam membersihkan sekresi atau
obstruksi dari saluran pernafasan untuk menjaga bersihan jalan nafas
(Herdman, 2012).
Orang dewasa yang normal dapat memproduksi sekret
sejumlah 100 ml dalam saluran napas setiap hari. Sekret ini digiring
ke faring dengan cara mekanisme pembersihan silia yang melapisi
saluran pernapasan. Keadaan tidak normal produksi mukus yang
berlebih (penyebabnya fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi pada
membran mukosa),sehingga proses pembersihan tidak berjalan secara
normal seperti tadi, sehingga sekret ini banyak tertimbun. Bila hal
tersebut terjadi maka membran mukosa akan terangsang, dan sekret
akan dikeluarkan dengan tekanan intrathorakal dan intra abdominal
yang tinggi (Darmanto, 2006).
Menurut penelitian Yosef Agung dan Erva Eli (2011) di
Instalasi Rehabitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri 3 bulan
terakhir ( Juli – September 2010 ) sejumlah 87 pasien yang terbagi
dalam bulan Juli sebanyak 28 pasien, bulan Agustus 29 pasien, bulan
September 30 pasien yang mengalami gangguan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas. Dampak dari pengeluaran dahak yang tidak

5

lancar akibat ketidakefektifan jalan nafas adalah penderita mengalami
kesulitan bernafas dan gangguan pertukaran gas di dalam paru paru
yang mengakibatkan timbulnya sianosis, kelelahan, apatis serta
merasa lemah. Dalam tahap selanjutnya akan mengalami penyempitan
jalan nafas sehingga terjadi perlengketan jalan nafas dan terjadi
obstruksi jalan nafas. Untuk itu perlu bantuan untuk mengeluarkan
dahak yang lengket sehingga dapat bersihan jalan nafas kembali
efektif. Lebih dari 50% responden mengeluarkan dahak sedang
kemungkinan dipengaruhi keadaan pasien sehingga pasien sulit
mengeluarkan

dahak,

karena

disebutkan

pada

teori

pasien

memproduksi dahak setiap hari sebanyak 100 ml di saluran
pernapasan sehingga memicu dahak menumpuk di saluran pernapasan
dan responden dengan keadaan yang kurang baik seperti sesak dan
lemas. Berdasarkan observasi pada pasien dengan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pasien mengalami sesak, terdengar suara nafas
seperti mengi, pusing, lemas.
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUP Sanglah
pada tanggal 15 Pebruari 2014 didapatkan data bahwa sampai akhir
tahun 2013, RSUP sanglah menemukan 1.632 kasus suspek TB
dewasa dan 45 kasus suspek TB anak. Kasus TB sebanyak 518 kasus
dengan BTA positif sebanyak 133 kasus, kekambuhan 21 kasus, BTA
negatif dengan rontgen positif 126 kasus RSUP Sanglah merupakan
instansi dengan pengobatan TB terbanyak setiap tahunnya. Hal inilah
yang menyebabkan RSUP Sanglah merupakan instansi dengan
pengobatan TB terbanyak setiap tahunnya (Pranowo, 2012)
Berdasarkan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti Yosef dan Erva di Instalasi Rehabitasi Medik Rumah Sakit
Baptis Kediri pada pasien dengan ketidakefektifan bersihan jalan
pasien mengalami sesak, terdengar suara nafas seperi mengi, pusing
dan lemas.

6

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan
pengelolaan kasus asuhan keperawatan yang dituangkan dalam sebuah
Karya Tulis Ilmiah dengan judul asuhan keperawatan dengan masalah
keperawatan ketidakefektifan besihan jalan nafas pada klien dengan
gangguan sistem pernafasan Tuberculosis Paru (TB paru).

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang muncul pada karya tulis ini
adalah Bagaimana gambaran asuhan keperawatan dengan masalah
keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada klien dengan
gangguan sistem pernafasan Tuberrculosis paru (TB paru) ?
1.3 Tujuan Studi Kasus
Tujuan disusun dalam 2 hal :
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
menggambarkan asuhan keperawatan dengan masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien dengan gangguan
sistem pernafasan Tuberculosis paru (TB paru).
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk :
a. Memaparkan hasil pengkajian pada pasien dengan masalah
keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien
dengan gangguan sistem pernafasan Tuberculosis paru (TB
Paru).
b. Memaparkan hasil analisa data dan diagnosa keperawatan yang
muncul

pada

pasien

dengan

masalah

keperawatan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien dengan
gangguan sistem pernafasan Tuberculosis paru (TB Paru).
c. Memaparkan

hasil

intervensi/rencana

keperawatan

yang

diambil sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul
pada pasien dengan masalah keperawatan ketidakefektifan

7

bersihan jalan nafas pada pasien dengan gangguan sistem
pernafasan Tuberculosis paru (TB Paru).
d. Memaparkan hasil tindakan/implementasi sesuai dengan
keadaan pasien dengan masalah keperawatan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pada pasien dengan gangguan sistem
pernafasan Tuberculosis paru (TB Paru).
e. Memaparkan hasil evaluasi sesuai dengan kondisi pasien
dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan
nafas pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan
Tuberculosis paru (TB Paru).
1.4 Manfaat Studi Kasus
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi institusi pendidikan
Menambah

wawasan

dan

informasi

dalam

kegiatan

kepustakaan dan belajar, dimana dapat memperluas ilmu
pengetahuan bagi para pembaca atau mahasiswa sebagai bahan
acuan pembuatan karya tulis ilmiah selanjutnya dan juga dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada klien dengan gangguan
sistem pernafasan Tuberculosis paru (TB paru).
2. Bagi penulis
Memperoleh dan menambah pengalaman dalam memberikan
asuhan keperawatan dengan masalah keperawatan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pada klien dengan gangguan sistem pernafasan
Tuberculosis paru (TB paru).
3. Bagi rumah sakit
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan khususnya dengan
masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada
pasien dengan gangguan sistem pernafasan Tuberculosis paru (TB
paru).

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Asmadi 2008.Oksigenasi Dalam Suatu Keperawatan.Jurnal Keperawatan.
Sumatra Utara: Rufalah Vlume 1.Asmadi. (2008). Teknik Prosedural
Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan dasar Klien.Jakarta:
Salemba Medika.
Depkes RI, 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.Cetakan ke8. Jakarta.
Depkes RI, 2008 Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.
Djojodibroto, Darmanto.2009. Respirologi. Jakarta : EGC
Erawati. 2008.Indonesia Peringkat Ketiga Penderita TBC. Jakarta : Kanisius
Gloria M. Bulechek, (et al).2013. Nursing Interventions Classifications (NIC) 6th
Edition. Missouri: Mosby Elsevier
Herdman, T. H. 2012. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 20122014. Jakarta: EGC
Ismawati. 2010. Nursing. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta : PT
Indeks.
Mardiono,S. 2013. Pengaruh Latihan Batuk Efektifitas Terhadap Frekuensi
Pernafasan Pasien TB Paru Di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam
Rumah Sakit. Jurnal Harapan Bangsa Vol. 1 No.2 Desember 2013.
Diakses pada tanggal 10 Juni 2017 jam 15.45 WIB
Moorhed, (et al). 2013. Nursing Outcomes Classifications (NOC) 5th Edition.
Missouri: Mosby Elsevier
Mubarak, D. 2007. Promosi Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar
Mengajar dalam PendidikanYogyakarta. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mutaqin, Arif, 2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan klien dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Salemba Medika. Jakarta.
Muttaqin, A. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, A. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi, Dan Klasifikasi
2012-2014/Editor, T. Heather Herdman; Alih Bahasa, Made Sumarwati,
Dan Nike Budhi Subekti ; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Barrah Bariid,
Monica Ester, Dan Wuri Praptiani. Jakarta; EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Nugroho & Kristiani. 2011. Batuk Efektif dalam Pengeluaran Dahak pada Pasien
dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Instalasi Rehabilitasi
Medik Rumah Sakit Kediri. Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri Volume 4.
No. 2. Desember 2011. Diakses pada hari sabtu tanggal 10 Juni 2017 jam
15.36 WIB
Nursalam, 2008. Metodologi Penelitan Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta
Potter, Patricia. 2006. Buku Ajar Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek.
Edisi 4. Jakarta : EGC.
Pranowo, 2012. Efektifitas Batuk Efektif dalam Pengeluaran Sputum untuk
Penemuan BTA pada Pasien TB Paru di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Mardi Rahayu Kudus. 2012
Pranowo, C. W. 2008. Efektifitas batuk efektif dalam pengeluaran sputum untuk
penemuan Bta pada pasien tb paru diruang rawat inap. Rumah sakit
Mardi Rahayu Kudus. Dinkes pada tanggal 02 April 2014.
Rumah Sakit Muhammadiyah, 2012 .Data Rekam Medik jumlah pasien TB paru.
Palembang. 2012
Sjamsuhidayat, R.Dkk. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.
Somantri, 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Salemba Medika. Jakarta.
Trabani, R. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: TIM.

WHO. 2007. Global Surveillance, Prevention and Control of Chronic Respiratory.
Disease

A

Comprehensive

Approach.

Available

From:http://whqlibdoc.who.int/publications/2007/9789241563468_eng.p
df. Diakses tanggal 10 Juni 2017
Widoyono, 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan
Pemberantasannya. Erlangga, Surabaya.

INFORMED CONSENT
(Persetujuan Menjadi Partisipan)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh
Nurhidayah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN:TUBERCULOSIS PARU DIRUANG DAHLIA
RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN”. Saya putuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada
studi kasus ini secara suka rela tanpa paksaan. Bila selama studi kasus ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

Gombong,……,………2017
Yang Memberikan Persetujuan
Sanksi

(………………………..)

(………………………….)

Peneliti

(…………………………..)

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
(PSP)

1.

Kami adalah Mahasiswa berasal dari STIKes Muhammadiyah Gombong Program Studi
DIII Keperawatan dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan suka rela dalam
studi kasus yang berjudul” ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN

SISTEM

PERNAFASAN:TUBERCULOSIS

PARU

DIRUANG

DAHLIA RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN”.
2.

Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah menggambarkan asuhan
keperawatan dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada
pasien dengan gangguan sistem pernafasan Tuberculosis paru (TB paru).

3.

Prosedur pengambilan data dengan cara wawancara terpimpin dengan menggunakan
pedoman wawancara yang akan berlangsung lebih kurang 15-20 menit. Cara ini mungkin
menyebabkan ketidak nyamanan tetapi tidak perlu khawatir karena studi kasus ini
kepentingan perkembangan asuhan keperawatan atau berhubungan dengan tindakan yang
akan diberikan.

4.

Nama dan jati diri anda beserta informasi yang saudara sampaikan akan tetap
dirahasiakan.

5.

Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan studi kasus ini, silahkan
menghububgi mahasiswa pada nomor HP( +628)…………

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GANGGUAN SISTEM IMUNOLOGI (HIVAIDS) DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS

0 1 13

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BRONKITIS DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUMAH SAKIT PARU SURABAYA

0 1 12

1 KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TUBERKULOSIS DENGAN MASALAH KETIDAK EFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DIRUANG TERATAI RSUD BANGIL PASURUAN

0 0 79

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN MASALAH KE TIDAK EFEKTIPAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANG TERATAI RSUD BANGIL PASURUAN Safatil MustafaIta nikmatushyndyah ike ABSTRAK - ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TUBERKULOSI PARU DENGAN MASALAH KETIDAK

0 0 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 5

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA PASIEN TUBERCULOSIS (TBC) DI RUANG CENDANA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

0 1 88

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN:TUBERCULOSIS PARU DI BANGSAL CENDANA RS PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

0 1 72

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DI BANGSAL DAHLIA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 55

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI PNEUMONIA DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

1 0 78

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ASFIKSIA DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF DI RUANG PERISTI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 2 39