BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian - HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KEMBARAN DAN DESA LINGGASARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMBARAN I KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 - repository

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian pada hakekatnya merupakan bentuk rancangan

  yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Rancangan dalam penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan metode deskriptif asosiatif bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan peristiwa– peristiwa yang sedang diteliti secara keseluruhan (Hidayat, 2007).

  Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian observasional, adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan Cross Sectional yaitu peneliti hanya melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor risiko dengan penyakit (Hidayat, 2007). Berdasarkan hal tersebut tiap responden hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 7 Febuari 2015 di Desa Kembaran dan Desa Linggasari Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.

C. Populasi dan Sampel 1.

  Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut (Hidayat, 2007). Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 2006). Menurut Saryono (2009), populasi merupakan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian.

  Populasi pada penelitian ini adalah semua balita di Desa Kembaran sebanyak 507 balita dan Desa Linggasari sebanyak 365 balita. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 872 balita.

2. Sampel

  Sampel menurut Hidayat (2007) adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

  Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Besar sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel (Nursalam, 2008). Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 responden dengan rincian sebagai berikut: a.

  Desa Kembaran Sampel : 507 x 100%

  872

  : 58% x 90 : 52 orang b. Desa Linggasari

  Sampel : 365 x 100% 872 : 42% x 90 : 38 orang

  Adapun sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a.

  Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian dapat dijadikan sampel penelitian karena memenuhi syarat sebagai sampel.

  Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Ibu yang memiliki balita berusia 0 – 60 bulan pada saat penelitian. 2)

  Ibu yang memiliki balita berusia 0 – 60 bulan yang mengalami diare dalam 3 bulan terakhir.

  3) Ibu yang memiliki balita yang tidak termasuk kategori berat badan di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehatnya (KMS).

  b.

  Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian tidak dapat dijadikan sampel karena tidak memenuhi syarat penelitian karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: 1) Ibu yang memiliki balita yang tidak bersedia menjadi responden.

  2) Ibu yang memiliki balita yang tidak berada ditempat penelitian pada waktu pengambilan data.

  3) Ibu yang memiliki balita yang mengalami diare akibat komplikasi.

  3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel adalah teknik yang dipergunakan untuk mengambil sampel dari populasi (Arikunto, 2006). Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008). Teknik tersebut menggunakan teknik simple random sampling menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel harus didasarkan ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi (Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus slovin yang dikemukakan oleh Nursalam (2008) sebagai berikut

  N n = 1 + (N x e²)

  Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Standart eror (10%)

  872 n = 1 + (872 x 0,1²)

  872 n = 9,72 n = 90

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.

  Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.

  Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (Nursalam, 2008). Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.

  a.

  Variabel independen Variabel ini sering disebut variabel stimulus, input, predictor, dan

  antecedent . Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

  bebas. Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau pengaruh variabel yang bila suatu saat bersama variabel lain, variabel lain ini akan berubah (Saryono, 2009). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah PHBS pada orang tua balita.

  b.

  Variabel dependen Variabel dependen sering disebut sebagai variabel tergantung, yaitu variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungakan dengan variabel bebas (Saryono, 2009). Variabel tergantung adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi. (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kejadian diare pada balita.

2. Definisi Operasional

  Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel (Saryono, 2009). Nursalam (2008) mengatakan variabel yang telah didefinisikan perlu diidentifikasi secara operasional, sebab setiap istilah (variabel) dapat diartikan secara berbeda-beda oleh orang lain. Dalam penelitian ini, definisi operasionalnya adalah :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

  

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori dan Skala

Skor

1 Karakteristik

  a. Lamanya hidup Kuesioner

  a. Ordinal Umur Ibu < 20 tahun responden sejak b.

  20-30 tahun dilahirkan sampai c.

  > 30 tahun dilakukan pengambilan data

  b. Jenjang pendidikan yang Kuesioner

  a. Ordinal Pendidikan SD terakhir ditempuh oleh b.

  SMP-SMA responden c.

  PT

  c. Kesibukan yang Kuesioner

  a. Nominal Pekerjaan Tidak dilakukan responden Bekerja setiap harinya b.

  Pekerjaan tidak tetap c.

  Pekerjaan tetap d. Lamanya hidup Kuesioner

  a. Ordinal Usia Balita 0-6 bulan responden sejak b.

  7-24 bulan dilahirkan sampai c.

  25-60 bulan dilakukan pengambilan data

2 Perilaku hidup Sekumpulan perilaku Kuesioner

  a. Ordinal Baik (105- bersih dan sehat yang dipraktikkan oleh 140) keluarga untuk b.

  Cukup (75- menghindari terjadinya 104) diare terdiri dari : c.

  Kurang (35- No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori dan Skor Skala 1.

  Anggota keluarga menggunakan air bersih 2. Anggota keluarga menggunakan jamban sehat 3. Setiap anggota keluarga membuang sampah pada tempatnya

  4. Anggota keluarga mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB

  74)

  3 Kejadian diare pada balita Suatu keadaan bertambahnya frekuensi defekasi > 3 kali /hari dengan konsistensi tinja cair yang dialami oleh balita

  Kuesioner a.

  1 bulan yang lalu b.

  2 bulan yang lalu c.

  3 bulan yang lalu Ordinal E.

   Instrumen Penelitian 1.

  Alat Ukur Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dalam bentuk check list. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, dimana responden dalam menjawab tinggal memberikan tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).

  Wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara secara terstruktur yaitu meliputi strategi yang memungkinkan adanya suatu kontrol dari pembicaraan sesuai dengan isi yang diinginkan peneliti (Nursalam, 2008). Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (Hidayat, 2007).

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner

  No Soal No Materi Jumlah

  Dirumah Disekolah 1, 2, 5, 6, 8,

  1 Kebiasaan Mencuci Tangan 3, 4, 7, 9

  12 10, 11, 12

  Menggunakan Jamban 13, 15, 17, 18,

  2 14, 16, 20

  9 Sehat 19, 21 Membuang Sampah pada 22, 14, 25, 27,

  3 23, 26, 28

  8 Tempatnya

  29 31, 32, 33, 34,

  4 Penggunaan Air Bersih

  30

  6

  35 Jumlah

  35 2. Uji Validitas dan Reliabilitas a.

  Uji Validitas Suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmojdo, 2010). Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skornya (Riyanto, 2009). Validitas dari alat ukur akan diketahui dengan Pearson’s Product Moment yang akan diolah dengan SPSS. Teknik korelasi yang digunakan yaitu (Riyanto, 2009) : r xy = n(

  ∑XY) – (∑X)( ∑Y)

  2

  

2

  2

  2

  {n – ( }{ n - ( } ∑X ∑X) ∑XY ∑Y)

  Keterangan : r xy : koefisien validitas item yang dicari X : skor responden untuk tiap item Y : total skor tiap responden untuk tiap item ∑X : jumlah skor dalam distribusi X

  ∑Y : jumlah skor dalam distribusi Y ∑X² : jumlah kuadrat masing-masing skor X ∑Y² : jumlah kuadrat masing-masing skor Y n : jumlah subjek

  Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara korelasi validitas (r hitung) dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05. Dasar pengambilan keputusan Pearson’s Product

  Moment yaitu :

  1) Bila r hitung ≥ dari r tabel maka kuesioner dikatakan valid dan dapat dipakai untuk meneliti.

2) Bila r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

  (Riyanto, 2009).

  b.

  Uji Reliabilitas Menurut Hastono (2001), reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan konsistensi hasil pengukuran bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Pertanyaan/pernyataan dinyatakan reliabel jika jawaban konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik sekali ukur (one shot technique) yaitu pengukuran hanya dilakukan satu kali, tidak dilakukan pengukuran ulang.

  Uji reliabilitas hanya dilakukan pada pertanyaan/pernyataan yang sudah valid, sehingga harus dilakukan uji validitas dahulu pada kuesioner sebelum dilakukan uji reliabilitas (Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membandingkan nilai r hasil dengan nilai konstanta. Koefisien reliabilitas yang dihasilkannya disebut r hasil atau alpha, dengan dasar pengambilan keputusan (Riyanto, 2009) : 1)

  Jika koefisien alpha ≥ r tabel (α = 0,05 dan n-2) berarti pertanyaan/pernyataan tersebut reliabel.

  2) Jika koefisien alpha &lt; r tabel (α = 0,05 dan n-2) berarti pertanyaan/pernyataan tersebut tidak reliabel.

  Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada bulan Januari di Desa Dukuhwaluh dengan jumlah responden sebanyak 30 responden.

  Telah dilakukan uji validitas dengan hasil df = n-2 yaitu 30-2 = 28, dengan df pada tabel nilai r adalah 0,361. Untuk kuesioner tentang tingkat pengetahuan dari jumlah sebanyak 35 item soal didapatkan 35 item soal mempunyai nilai r hasil lebih besar dari r tabel (0,361) sehingga dikategorikan sebagai soal yang valid. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner pengetahuan yang dilakukan didapatkan bahwa nilai alpha adalah 0,973 lebih besar dari r tabel yaitu 0,361. Dengan demikian kuisoner sebanyak 35 pertanyaan ini dinyatakan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

  Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik yang diperlukan dalam suatu penelitian

  (Nursalam, 2008). Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.

  1. Data primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview dan observasi (Nursalam, 2008). Data primer diperoleh dari populasi secara langsung saat penelitian yaitu melalui lembar kuesioner perilaku hidup bersih dan sehat dan kejadian diare di Desa Kembaran dan Desa Linggasari Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.

  2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi (Nursalam, 2008). Data sekunder diperoleh dari dokumen dan catatan statistik di Wilayah Puskesmas Kembaran. Dokumen dan catatan statistik yang diambil adalah balita yang didiagnosa oleh dokter dan para medis terkena sakit diare.

G. Pengolahan dan Analisis Data 1.

  Pengolahan Data Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik dengan cara pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010) : a.

  Editing

  Editing adalah memeriksa kembali kebenaran data yang telah

  dikumpulkan berupa hasil dari pembagian kuesioner. Peneliti melakukan pemeriksaan ulang kuesioner di tempat pengumpulan data, meneliti kembali jawaban yang ada serta kelengkapan pengisian data kuesioner yang diisi oleh responden, dalam penelitian terdapat beberap responden yang kurang dan tidak sesuai sehingga peneliti mengembalikan kuesioner untuk segera dilengkapi atau disesuaikan, kemudian menghitung jumlah kuesioner dan melakukan koreksi.

  b.

  Coding

  Coding adalah memberikan kode angka pada atribut variabel agar

  lebih mudah dalam analisis data. Klasifikasi dilakukan dengan menandai kuesioner dengan kode berupa angka, kemudian dimasukan ke dalam lembar tabel kerja guna mempermudah membacanya.

  c.

  Entry Data

  Entri Data adalah kegiatan memasukkan data yang telah

  dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel. Kemudian masing-masing kuesioner dijumlah sehingga didapatkan kriteria sehat pratama, sehat madya, sehat utama serta sehat paripurna. Setelah itu memproses data dilakukan dengan cara memasukan data kuesioner ke program komputer.

  d.

  Tabulating

  Tabulating adalah tahap meringkas jawaban kuesioner dalam satu

  tabel yang memuat semua jawaban responden sesuai dengan kode-kode yang telah ditentukan. Dari data yang mentah dilakukan penataan data, kemudian menyusun dalam bentuk tabel distribusi. Tabulating dilakukan pada data yang bersifat nominal dan ordinal untuk memudahkan analisis silang.

  e.

  Cleaning

  Cleaning adalah pengecekan kembali data yang sudah dimasukan

  apakah ada kesalahan atau tidak (Nursalam, 2008). Peneliti mengecek data yang sudah jadi dalam komputer dan tidak ada kekeliruan.

2. Analisis Data

  Setelah data diperoleh selanjutnya dilakukan pengolahan data secara komputerisasi. Adapun analisis yang digunakan adalah : a.

  Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2010). Analisis univariat dilakukan dengan membuat distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti. Hasil analisisnya disajikan dengan menggunakan distribusi frekuensi relatif dengan rumus sebagai berikut (Budiarto, 2001) :

  F P = X 100 %

  N Keterangan: P = Proporsi F = Frekuensi kategori variabel bebas dan variabel terikat N = Jumlah seluruh observasi b. Analisis Bivariat

  Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji Chi Square (Chi Kuadrat). Uji ini digunakan untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau menganalisis hasil observasi untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku hidup bersih sehat dengan kejadian diare pada balita (Hidayat, 2009). Rumus perhitungan yang digunakan dalam uji chi kuadrat adalah (Riyanto, 2009) :

  2 (f – f ) o e

  = ∑ f e Keterangan :

   = Chi-square f o = frekuensi yang diobservasi f e = frekuensi yang diharapkan

  Analisis ini disajikan dalam bentuk tabel silang antara variabel terikat dan variabel bebas dengan tujuan untuk mempermudah analisis chi kuadrat. Uji signifikansi dalam chi kuadrat yaitu :

  2

  

2

  1) hitung &lt; x tabel (α = 0,05) Ho diterima jika x

  2

  

2

  2) hitung &gt; x Ho ditolak jika x tabel (α = 0,05 ) H.

   Etika Penelitian

  Menurut Hidayat (2007), dalam melaksanakan penelitian harus memperhatikan prinsip – prinsip etika penelitian dan masalah etika penelitian sebagai berikut : 1.

  Prinsip – prinsip etika penelitian a.

  Prinsip manfaat Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan pada manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi. Penelitian yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan mempertimbangkan antar aspek risiko dengan aspek manfaat, bila penelitian yang dilakukan dapat mengalami dilema dalam etik. Dalam penelitian ini responden mendapatkan manfaat tentang cara hidup bersih dan sehat dikarenakan setelah melakukan penelitian, peneliti melakukan penyuluhan tentang PHBS. b.

  Prinsip menghormati manusia Manusia memiliki hak dan mahluk yang mulia yang harus dihormati, karena manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan antara mau dan tidak mau untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian.

  c.

  Prinsip keadilan Prinsip ini dilakukan untuk menjujung tinggi keadilan manusia dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap manusia.

2. Masalah Etika Penelitian a.

  Informed consent

  Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

  Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

  Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Pada penelitian ini peneliti sebelumnya memberikan

  informed consent kepada responden. Kemudian responden

  menandatangani lembar persetujuan sebagai tanda bahwa responden bersedia dijadikan responden penelitian. Beberapa informasi yang ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan dan informasi yang mudah dihubungi.

  b.

  Anonimity (tanpa nama) Masalah ini merupakan masalah etika yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.

  c.

  Confidentiality (kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah- masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS METATU BENJENG KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015

0 35 22

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 1-3 TAHUN STUDI KASUS DI DESA TEGOWANU WETAN KECAMATAN TEGOWANU GROBOGAN

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DEMAM THYPOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG

0 0 9

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA (1-5 TAHUN) DI POSYANDU MAWAR KELURAHAN MERJOSARI WILAYAH PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG

0 2 13

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BATITA DI WILAYAH KERJA POLIKLINIK KESEHATAN DESA JUMOYO, SALAM, KABUPATEN MAGELANG - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI POSYANDU DUSUN KETANGI DESA BANYUSOCO KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

0 0 25

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA IBU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA UMUR 2-5 TAHUN DI DUSUN SEMBUNGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Ibu dengan Kejadian Diare

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PARITAS DAN UMUR DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH PUSKESMAS I KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KEMBARAN DAN DESA LINGGASARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMBARAN I KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KEMBARAN DAN DESA LINGGASARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMBARAN I KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 - repository perpustakaan

0 0 34