Penerapan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Wacana Narasi Siswa Kelas IV SD Negeri 012 Sungai Segajah Rokan Hilir.

  

PENERAPAN MODEL PETA PIKIRAN (MIND MAPPING)

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA

WACANA NARASI SISWA KELAS IVSD NEGERI 012 SUNGAI SEGAJAH ROKAN HILIR.

  1

  2

  3 Aslina, Dewi , Hamizi , Lazim ,

  ABSTRACT The background of This research is the low value skills of reading narrative discourse. Based on the problem of the research is “ is it possible to apply the way of mind mapping model and could increase the skills of reading narrative discourse of fifth grade students SDN 012 Sungai Segajah Kubu Sub-district Rokan hilir Regency. The aim of the research is to increase the skills of reading narrative discourse SDN of fifth grade students 012 Sungai Segajah by using mind mapping model. Results from each cycle, for teachers activity cycle I first meeting by 50 %, and second meeting increased to 75%. Cycle II first meeting by 81.25%, and second meeting increased to 100%. For students activity cycle I first meeting by 63.64% and second meeting increased to 72.35%. Then cycle II first meeting by 81.06, and second meeting increased to 90.53. While for the skills of reading narrative discourse cycle I first meeting by 57.58% and second meeting increased to 63.64%. Then cycle II first meeting by 72.73% and second meeting increased to 78.79%. Based on the result, the conclusion is application of mind mapping model could increase the skills of reading narrative discourse of fifth grade students SDN 012 Sungai Segajah Kubu Sub-district Rokan hilir Regency Keyword : mind mapping, read, narrative discourse

  PENDAHULUAN

  Keterampilan membaca merupakan satu dari 4 komponen kemampuan bahasa, membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis. Memabaca adalah sebuah kemampuan yang diperlukan bagi seseorang untuk mencari informasi dari teks tertulis.

  Pada masa kini membaca dipandang sebagai kegiatan penting dalam kehidupan masyarakat.Hampir setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca.Selain menambah pengetahuan juga menambah wawasan baru dalam kehidupan kita. Meskipun kegiatan membaca akan memberikan dampak positif bagi kita, namun masih sering ditemukan masalah sulitnya menumbuhkan minat baca khususnya pada anak-anak padahal kegiatan membaca tersebut sudah 1 diterapkan sejak anak duduk dibangku sekolah. Mind Mapping adalah cara 2 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim 0805132584, Dosen pembimbing I, staf pengajar pendidikan program studi guru sekolah dasar.e-mail termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak (suyatno, 2009:93). Penerapan model ini dapat membantu siswa dalam belajar dengan cara mencatat yang kreatif dan efektif dengan melakukan kegiatan pemetaan pikiran dengan konsep yang bergambar dan berwarna. Hal ini dapat membantu anak untuk berminat dan membantunya mengingat dengan lebih baik.Sehingga dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami wacana dan menyerap informasi dengan baik.

  Pada penelitian tindakan kelas ini, penulismenerapkan model Mind Mapping tersebut untuk membimbing siswa kelas IV SDN 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam membaca khususnya wacana narasi.

  Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Wacana Narasi Siswa kelas IV SD negeri 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu kabupaten Rokan Hilir”.

  R umusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Penerapan model peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan keterampilan membaca wacana narasi siswa kelas IV SDN 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir?”

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca wacana narasi siswa di kelas IV SDN 012 Sungai SegajahKecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir melalui Penerapan Model Peta Fikiran(Mind Mapping) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Wacana Narasi.

  Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa, penerapan model mind mapping dapat menjadi cara alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pemahaman dalam membaca wacana narasi.

  2. Bagi guru, tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu penerapan model

  mind mapping dapat menjadikan salah satu bahan masukan untuk

  meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia di kelas IV SDN 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir.

  3. Bagi Sekolah, Tindakan yang dilakukan peneliti yaitu penerapan model

  mind mapping dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang

  dapat diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir.

  4. Bagi peneliti, Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan berpijak dalam rangka menindaklanjuti tentang penerapan model mind mapping pada pelajaran bahasa Indonesia. Wacana narasi adalah wacana yang isinya memaparkan terjadinya suatu peristiwa, baik peristiwa rekaan maupun kenyataan.Berkenaan dengan peristiwa itu dipaparkan siapa pelakunya, bagaimana prilakunya, dimana tempat peristiwa itu, kapan terjadinya, bagaimana suasana kejadiannya, bagaimana jalan ceritanya, dan siapa juru ceritanya.Unsur-unsur yang dinilai dalam wacana narasi adalah: 1.

  Tokoh atau penokohan Penokohan di sini berasal dari kata tokoh yang berarti pelaku, karna yang dilukiskan mengenai watak-watak tokoh atau pelaku cerita, maka disebut perwatakan atau penokohan.Dengan demikian perwatakan atau penokohan adalah pelukisan tokoh atau pelaku cerita melalaui sifat- sifat,sikap dan tingkah lakunya dalam cerita (Kurniaman dkk, 2009:114) 2. Latar atau seting

  Yaitu sebuah cerita yang mengambarkan dimana cerita tersebut berlangsung dan dalam suasana yang bagaimana cerita itu dilangsungkan. Latar atau seting bisa berupa tempat atau situasi (Cahyani dkk, 2006:186) Unsur intrinsik lainnya yang paling penting dalam karya sastra adalah latar atau seting karna setiap gerak tokoh-tokoh cerita yang menimbulkan pristiwa-pristiwa di dalam cerita berlangsung dalam suatu tempat, ruang dan waktu tertentu.Dari pendapat-pendapat para ahli bahwa latar adalah situasi tempat ruang dan waktu terjadinya cerita. Tercakup di dalam lingkungan geografis, rumah tangga,pekerja,benda- benda dan alat-alat yang berkaitan dengan tempat tejadinya peristiwa cerita waktu suasana dan periode sejarah (Kurniaman dkk, 2009:115) Menurut Wellek dan Werren dalam (Resmini dkk,2006:117) latar adalah lingkungan yang dapat dianggap berfungsi sebagai metonimia, atau metafora, ekspresi dari tokohnya. Menurut Norton dalam (Resmini dkk,2006:118) latar ada tiga macam, yaitu latar waktu,latar tempat, dan latar suasana.Latar waktu adalah hari ,bulan, tahun, atau priode sejarah.Latar tempat berkaitan dengan lokasi geografis peristiwa terjadi. Latar suasana adalah suasana atau keadaan yang mampu memberikan makna tertentu dan mampu menggerakkan emosi pembaca.

  3. Alur Menurut Huck dalam (Resmini dkk, 2006:117). Alur merupakan benang merah yang menjalin serta merangkaikan susunan cerita menjadi terpadu satu sama lain dan membuat pembaca penasaran ingin terus membacanya hingga selesai.

  4. Sudut pandang Menurut Aminuddin dalam (Resmini dkk, 2006:121). Sudut pandang adalah cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkannya. Menurut Huck dalam (Resmini dkk, 2006:121). Sudut pandang (point of view) lazim diartikan dari arah mana atau dalam posisi apa pengarang menempatkan dirinya dalam bercerita. Sebuah kejadian dapat diuraikan dalam istilah yang berbeda oleh beberapa orang yang memiliki pengalaman yang sama. Detail yang mereka pilih untuk diuraikan, perasaan-perasaan yang mereka alami, dan kepercayaan mereka tentang benar atau salah dapat berubah disebabkan latar belakang, nilai-nilai, dan perspektif lainnya. Akibatnya, cerita yang sama dapat berubah drastis tergantung pada sudut pandang seorang pencerita.

  Sebuah cerita memiliki sudut pandang tentang kehidupan yang diperankan oleh tokoh-tokohnya.Sudut pandang cerita sebagaimana pandangan tokoh-tokohnya. Dalam menilai kehidupan dan apa yang mereka perankan dalam kehidupan mereka (Cahyadi dkk, 2006;187). Wacana narasi dapat bersifat faktual maupun imajinatif seperti dongeng, novel, biografi, dan sebagainya.Menurut Sudaryat (2009:170) narasi mencakup dua unsur dasar yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

  Narasi ekspositoris memiliki ciri-ciri memperluas pengetahuan, menyampaikan informasi, dan mencapai penjelasan melalui bahasa yang denotatif.Narasi sugestif memiliki ciri-ciri menyampaikan suatu makna atau amanat yang tersirat, memunculkan daya khayal pada diri pembaca, menggunakan penalaran hanya untuk kepentingan penyampaian makna dan menggunakan bahasa figuratif yang menitik beratkan penggunaan kata-kata konotatif.

METODELOGI PENELITIAN

  Penelitian ini dilaksanakan dan memerlukan waktu pelaksanaan yaitu pada bulan April sampai mei 2012.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir tahun ajaran 2011/2012.Siswa kelas IV berjumlah 33 orang yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

  Adapun dalam hal ini tindakan yang akan dilakukan adalah Penerapan Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Wacana Narasi Siswa Kelas IV SD Negeri 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir.

  Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik peneliti merencanakan pelaksanaan pedengan dua siklus. Setiap satu siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Tiap satu siklus diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/evaluasi, dan refleksi seperti gambar siklus dibawah ini:

  Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II pengamatan Gambar III.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto,2009:16) Langkah-langkah penelitian 1. Perencanaan

  Menetapkan materi pembelajaran Penyusunan perangkat penelitian meliputi perangkat pembelajaran dan instrument pengumpulan data.

  Mempersiapkan alat dan bahan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang disajikan.

2. Pelaksanaan Tindakan

  Guru menjelaskan kompetensi, informasi latar belakang pelajaran, dan mempersiapkan siswa untuk belajar Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap Guru merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan awal Guru mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, dan member umpan balik Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.

3. Mengamati

  Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.Pengamatan dilakukan peneliti bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dengan membuat pencatatan tentang gagasan-gagasan dan kesan yang muncul serta segala sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran. peneliti melakukan evaluasi terhadap hal-hal yang direncanakan. Evaluasi ditujukan kepada hasil belajar siswa.

  Dalam teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi pelaksanaan tindakan kelas. Untuk melihat aktifitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dapat digunakan rumus :

  NR = JS x 100% (KTSP, 2007: 367) SM

  Keterangan : NR = persentase rata-rata aktivitas (guru/siswa) JS = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan SM = Skor maksimal yang didapat dari aktivitas guru/siswa

  Ketuntasan belajar Ketuntasan individu

  Digunakan rumus :K = SP x 100 (KTSP,2007:367)

   SM

  Keterangan : K = ketercapaian indikator SP = skor yang diperoleh siswa SM = skor maksimum Ketuntasan klasikal tercapai apabila 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai minimal 65 maka kelas itu dikatakan tuntas . Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat digunakan rumus sebagai berikut:

  KK = JT x 100% (KTSP, 2007:382) JS

  Keterangan: KK = Ketuntasan Klasikal JT = Jumlah siswa yang tuntas JS = Jumlah seluruh siswa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Tahap persiapan penelitian tindakan kelas ini merupakan tahapan yang dirancang sebagai merancang perangkat pembelajaran, proses pelaksanaan serta instrument penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan yang telah ditentukan dengan pelaksanaan penelitian sebanyak 2 siklus penelitian dan untuk masing-masing siklus diadakan 2 kali pertemuan untuk mengetahui hasil penelitian yang akurat.

  Sklus I pertemuan pertama dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Pelaksanaan tindakan kelas yang akan dilakukan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tahapan persiapan, yaitu dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dalam 1 siklus. Sehingga akan dilaksanakan 4 kali pertemuan dari total 2 siklus yang disiapkan dalam pelaksanaan tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan pada tahap persiapan. Sehingga dengan pelaksanaan dan mengumpulkan data melalui observasi ini akan diperoleh data tentang pelaksanaan penelitian dan akan dijelaskan serta menjelaskan hasil penelitian yang telah diperoleh.

  Siklus I pertemuan ke dua dilakukan pada hari selasa tanggal 17 April 2012, pada mata pelajaran bahasa Indonesia, hal ini bertujuan untuk perbaikan model pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan pertama.Pada pertemuan ini dikelola dengan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP II).proses ini dilakukan dengan mempersiapkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran,

  Siklus II pertemuan pertama dilakukan pada hari selasa tanggal 24 April 2012 untuk pertemuan pertama, pada mata pelajaran bahasa Indonesia, hal ini bertujuan untuk perbaikan model pembelajaran yang dilakukan setelah siklus I dilaksanakan. Pada siklus kedua ini ddikelola dengan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP III).proses ini dilakukan dengan mempersiapkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, berupa menyiapkan siswa, mengabsen siswa, memberikan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran dan melengkapi seluruh aspek dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru.

  Siklus II pertemuqn ke dua dilakukan pada hari selasa tanggal 8 Mei 2012 untuk pertemuan kedua, pada mata peljaran bahasa Indonesia, hal ini bertujuan untuk perbaikan model pembelajaran yang dilakukan setelah siklus I dilaksanakan. Pada siklus kedua ini ddikelola dengan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP III).proses ini dilakukan dengan mempersiapkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, berupa menyiapkan siswa, mengabsen siswa, memberikan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran dan melengkapi seluruh aspek dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru.

  Data Awal dan dataevaluasi hasil belajar siswas Siklus I dan siklus II NO Kode siswa Data awal Siklus I Siklus II

  Evaluasi I Evaluasi II Evaluasi I Evaluasi

  4

  7

  22 S-022

  8

  9

  9

  9

  9

  23 S-023

  2

  4

  6

  6

  6

  24 S-024

  5

  7

  7

  7

  7

  25 S-025

  3

  6

  6

  5

  8

  8

  8

  18 S-018

  8

  9

  9

  9

  9

  19 S-019

  9

  5

  9

  9

  9

  20 S-020

  6

  7

  7

  7

  7

  21 S-021

  5

  7

  7

  5

  2

  4

  4

  6

  6

  31 S-031

  3

  5

  5

  5

  8

  32 S-032

  6

  7

  7

  7

  8 S-033

  2

  4

  4

  6

  30 S-030

  7

  7

  7

  26 S-026

  3

  5

  5

  5

  6

  27 S-027

  6

  7

  7

  7

  8

  28 S-028

  4

  5

  5

  5

  6

  29 S-029

  6

  7

  7

  6

  II

  8

  3

  4

  7

  7

  7

  6 S-06

  2

  5

  7

  8

  7

  7 S-07

  6

  7

  7

  7

  7

  8 S-08

  6

  7

  7

  5 S-05

  6

  7

  7

  1 S-01

  5

  7

  7

  7

  7

  2 S-02

  5

  7

  7

  6

  8

  3 S-03

  2

  4

  6

  7

  8

  4 S-04

  4

  6

  7

  9 S-09

  17 S-017

  15 S-015

  8

  9

  9

  14 S-014

  6

  7

  7

  7

  7

  6

  7

  7

  7

  7

  7

  16 S-016

  6

  7

  7

  7

  7

  8

  13 S-013

  4

  6

  6

  6

  7

  7

  10 S-010

  4

  6

  6

  6

  11 S-011

  7

  6

  7

  7

  7

  7

  12 S-012

  6

  7

  7

  7

  6 Jumlah 161 209 216 229 238 Rata-rata 48,88 6,33 6,55 6,94 7,21 Ketuntasan klasikal 12,12% 57,58% 63,64% 72,73% 78,79% Kategori Kurang Cukup Cukup Baik Baik Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada data awal dari 33 siswa kelas IVSDN 012 Sungai segajah terdapat 4 siswa yang tuntas dengan ketuntasan sebesar 12,12% dan dapat dikategorikan kurang.

  2. Pada pertemuan pertama siklus I dari 33 siswa pada kelas IV SDN 012 Sungai segajah terdapat 19 siswa yang tuntasdengan ketuntasan sebesar 57,958% dan dapat dikategorikan cukup.

  3. Pada pertemuan kedua siklus I dari 33 siswa pada kelas IV SDN 012 Sungai segajah terdapat 21 siswa yang tuntas dengan ketuntasan sebesar 63,764% dan dapat dikategorikan cukup.

  4. Pada pertemuan pertama siklus II dari 33 siswa pada kelas IV SDN 012 Sungai Segajah terdapat 24 siswa yang tuntasdengan ketuntasan sebesar 72,73 % dan dapat dikategorikan baik.

  5. Pada pertemuan kedua siklus II dari 33 siswa pada kelas IV SDN 012 Sungai segajah terdapat 26 siswa yang tuntasdengan ketuntasan sebesar 78,79 % dan dapat dikategorikan baik.

  Simpulan

  Berdasarkan data yang diperoleh,penerapanmodel peta pikiran (Mind

  Mapping) dapat meningkatkan keterampilan membaca wacana narasi siswa kelas

  IV SD Negeri 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu,Kabupaten Rokan Hilir.Peningkatan tersebut dapat dilihat dari data berikut.

  1. Aktivitas Guru Aktivitas yang dilaksanakan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung terjadi peningkatan,yaitu pada Siklus I pertemuan pertama 50 % dan pada pertemuan kedua menjadi 75%. Pada siklus II pertemuan pertama terjadi peningkatan aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran sebesar 81,25% dan pertemuan kedua sebesar 100%.

  2. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa padasiklus I pertemuan pertama 63,64% dan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 72,35 %. Siklus II pertemuan pertamaaktivitas siswa sebesar 81,06 % dan pertemuan kedua meningkat menjadi 90,53%.

  3. Hasil BeSlajar Siswa Hasil belajar siswa pada Siklus I pertemuan pertama 57,58% dan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 63,64.Siklus II pertemuan pertama,memperoleh hasil sebesar 72,73% dan pertemuan kedua meningkat menjadi 78,79%.

  Saran

  Berdasarkan dari pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas siswa kelas IV SDN 012 Sungai Segajah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

5.1.1 Bagi guru, sebaiknya bisa menerapakan model peta fikiran untuk

  5.1.2 Bagi sekolah, sebagai bahan masukan inovasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.

  5.1.3 Bagi peneliti lain, sebagai landasan untuk meneliti mata pelajaran bahasa indonesia dalam model yang lebih luas cakupannya.

UCAPAN TERIMAKASIH

  . Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs.H.M.Nur Mustafa,M.Pd Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

  Pendidikan Universitas Riau, 2. Drs.Zairul Antoso,M.Si Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

  Riau, 3. Drs.Lazim, M.Pd ketua prodi sekaligus pembimbing II yang telah memberikan bimbingan selama proses penyusunan hasil penelitian ini sampai selesai, 4. Drs.Hamizi,S.Pd, pembimbing I yang telah memberikan bimbingan selama proses penyusunan hasil penelitian ini sampai selesai,

  5. Rifa’I, Am.Pd Kepala Sekolah di SDN 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir yang telah mendukung hasil penelitian ini,

  6. Siti Rohanim S.Pd wali kelas IV SDN 012 Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Kabupaten Rokan Hilir, 7. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama perkuliahan,

  8. Keluarga besar yang telah banyak membantu dan mempersiapkan segala sesuatu untuk mengikuti seminar hasil penelitian ini,

  9. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini baik dukungan moril maupun materil.

DAFTAR PUSTAKA

  Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Bandung :Sinar Baru Algesindo. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Askara. Asri, Abdul, Wahab. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung : Alfabeta. Buzan, Tony. 2008. Mind Map untuk Anak. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Djamrah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT Rineka

  Cipta Haryadi dan Zamzani.2005.Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta : Departemen Pendidikan.

  Mulyasa, E. 2007.Praktik Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

  • .Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

  Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.Jakarta : Bumi Askara. Sudaryat, Yayat. 2009. Makna dalam Wacana.Bandung : CV. Yrama Widya.

  Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana pustaka.

Dokumen yang terkait

Implementasi Model PBL Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor

0 3 128

PENDAHULUAN Penerapan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD Muhammadiyah Baturan Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkisan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun

0 0 18

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkisan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 8

(ABSTRAK) Penggunaan Teknik Mencatat Peta Pikiran (Mind Mapping) Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas X SMA NEGERI 1 ROWOSARI Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2010/2011.

0 1 1

Penerapan Model Membaca Bawah Atas Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Patebon. Semarang.

0 0 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Roundtable untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pranan 01 Tahun Ajaran 2015/2016).

0 0 20

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 16 Surakarta.

0 0 19

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten.

0 0 17

Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 145 Pekanbaru

0 0 12