ANALISIS EPISTEMIC COGNITION PESERTA DIDIK DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DAN FIELD DEPENDENT - Raden Intan Repository
ANALISIS EPISTEMIC COGNITION PESERTA DIDIK DALAM
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU
DARI GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT
DAN FIELD DEPENDENT
SKRIPSI
Diajukan untuk MelengkapiTugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Dalam Ilmu Tarbiyah
OLEH:
DONI ASRIYANTO
NPM. 1311050174
Jurusan :Pendidikan Matematika
Pembimbing I : Defriyanto, S.IQ.,M.Ed. Pembimbing II : Suherman, M.Pd
ANALISIS EPISTEMIC COGNITION PESERTA DIDIK DALAM
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU
DARI GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT
DAN FIELD DEPENDENT
SKRIPSI
Diajukan untuk MelengkapiTugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Dalam Ilmu Tarbiyah
OLEH:
DONI ASRIYANTO
NPM. 1311050174
Jurusan : Pendidikan Matematika
Pembimbing I : Defriyanto, S.IQ.,M.Ed. Pembimbing II : Suherman, M.Pd
ANALISIS EPISTEMIC COGNITION PESERTA DIDIK DALAM
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI
GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT
DAN FIELD DEPENDENT
Oleh
Doni Asriyanto
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) proses dan tingkatan
epistemic cognition peserta didik kelas VIII.A SMP N 1 Wonosobo dengan gaya
kognitif field independent (FI) dalam pemecahan masalah matematika, (2) proses dan tingkatan epistemic cognition peserta didik kelas VIII.A SMP N 1 Wonosobo dengan gaya kognitif field dependent (FD) dalam pemecahan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.
Subjek diambil dengan teknik purposive sampling. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 4 peserta didik yaitu 2 peserta didik dengan gaya kognitif FI dan 2 peserta didik dengan gaya kognitif FD.Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan tes pemecahan masalah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes pemecahan masalah matematika, observasi dan wawancara. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi waktu. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Peserta didik dengan gaya kognitif
field independent dikategorikan dalam level epistemik dominan rasional dalam
pemecahan masalah matematika, (2) Peserta didik dengan gaya kognitif field
dependent dikategorikan dalam level epistemik dominan empiris dalam pemecahan
masalah matematika.Kata Kunci:Epistemic Cognition; Gaya Kognitif; PemecahanMasalah
MOTTO
( ٦ ) ( ٥ ) اًﺮْﺴُﻳ ِﺮْﺴُﻌْﻟا َﻊَﻣ ﱠنِإ اًﺮْﺴُﻳ ِﺮْﺴُﻌْﻟا َﻊَﻣ ﱠنِﺈَﻓMaka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama
"
kesulitan ada kemudahan” (QS. Asy-Syarh: 5-6)
ْﻢُﻛِدَﻻْوَا َْﲔَـﺑاْﻮُﻟ ِﺪْﻋَاَو ﻪﱠﻠﻟاْﻮُﻘﱠـﺗِا
“Bertaqwalah kepada Allah SWT dan berlaku adilah diantara anak-anakmu“. (HR bukhari muslim)
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT yan telah memberikan nikmat kepada semua makhluk ciptaanya. Shalawat teriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Uswatun Hasanah Nabi Agung Muhammad SAW.
Alhamdulillahirobbil’alamin, pada akhirnya tugas akhir skripsi ini dapat terselasaikan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis persembahkan karya kecil ini kepada :
1. Kedua orang tuaku, Bapak Zainuddin dan Ibu Lumiati yang telah membesarkanku, mendidikku, dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang baik untuk bekal kesuksesanku.
2. Kakakku Zainal Abidin yang selalu menjadi kakak dan sahabat bagiku yang tak pernah letih memberi dukungan dan motivasi kepadaku.
3. Adikku Ferli Tri Wahyudi dan keluarga saya dikampung yang selalu memberikan kebahagian serta keceriaan selama ini.
4. Almamater UIN Raden Intan Lampung.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Doni Asriyanto, dilahirkan pada tanggal 06 Juni 1996 di desa Kunyayan, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Anak kedua dari tiga bersaudara putra dari pasangan Bapak Zainuddin dan Ibu Lumiati. Penulis memulai jenjang pendidikan formal pada tahun 2001 di Sekolah Dasar Negeri 1 Wonosobo dan lulus pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wonosobo dan lulus pada tahun 2010. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Agung dan lulus pada tahun 2013.
Pada tahun 2013, penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan jurusan Pendidikan Matematika. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat. Pada tahun 2015 penulis juga aktif di Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) dan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Epsitemic
Cognition Peserta Didik Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya
Kognitif Field Independent Dan Field Dependent”. Sholawat teriring salam semoga tetap tercurah kepada uswatun hasanah Nabi Agung Muhammad SAW.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalm menyelesaikan Program Strata Satu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Jurusan Pendidikan Matematika di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku Ketua Prodi Matematika UIN Raden Intan Lampung.
3. Bapak Defriyanto, S.IQ., M.Ed selaku pembimbing 1 dan Bapak Suherman,
4. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya di Jurusan Pendidikan Matematika yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
5. Bapak Musilan, S.Pd selaku Kepala SMP N 1 Wonosobo yang telah memberikan izin kepada penulis melakukan penelitian.
6. Bapak Deki Zontawiyahya, S.Pd selaku guru matematika dikelas VIII.A SMP N
1 Wonosobo yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama penulis melakukan penelitian.
7. Bapak dan Ibu guru di SMP N 1 Wonosobo yang telah banyak membantu selama penulis melakukan penelitian.
8. Peserta didik kelas VIII.A SMP N 1 Wonosobo.
9. Sahabat-sahabat terbaikku di kelas D dan teman–teman pendidikan matematika angkatan 2013 yang selalu berbagi dan berjuang bersama selama menempuh pendidikan.
10. Teman–teman UKM Pramuka yang telah memberikan motivasi dan kebersamaannya selama ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung, Maret 2018 Penulis,
DONI ASRIYANTO NPM.1311050174
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i ABSTRAK ................................................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ iii PENGESAHAN ........................................................................................................ iv MOTTO ..................................................................................................................... v PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi RIWAYAT HIDUP ................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah...................................................................................... 7 C. Batasan Masalah ........................................................................................... 8 D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 8 E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 9 G. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori................................................................................................... 11
1. Pengertian Epistemic Cognition ............................................................... 11
2. Pengertian Pemecahan Masalah ............................................................... 13
3. Indikator Pemecahan Masalah .................................................................. 16
4. Pengertian Matematika ............................................................................ 18
5. Pengertian Masalah ................................................................................... 19
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 34 B. Waktu Penelitian ........................................................................................... 34 C. Jenis Penelitian .............................................................................................. 36 D. Teknik Pengambilan Sampel........................................................................ 37
1. Probability Sampling .............................................................................. 37
2. Nonprobability Sampling ....................................................................... 38
E. Data dan Sumber Data ................................................................................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 39
1. Metode Observasi ................................................................................... 40
2. Metode Wawancara ................................................................................ 40
3. Metode Dokumentasi ............................................................................. 41
G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 42
1. Instrumen Utama .................................................................................... 42
2. Instrumen Bantu...................................................................................... 42
H. Teknik dan Analisis Data ............................................................................. 44
I. Validitas Data ................................................................................................ 47
1. Triangulasi .............................................................................................. 47
2. Prosedur Penelitian ................................................................................. 47
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 49 B. Pembahasan ................................................................................................... 149 BAB V KESIMPULAN
Daftar Tabel
Tabel Halaman
1.1 Persentase Ketuntasan Peserta Didik Pada Ujian Matematika Semester I Kelas VIII SMP N 1 Wonosobo.............................................. 4
2.1. Indikator Pemecahan Masalah Matematika............................................... 17
2.2. Karakteristik Level Epistemic CognitionIndividu.................................... 23
2.3. Indikator Epistemic Cognition................................................................... 24
4.1. Daftar Inisial Subjek Penelitian.................................................................. 52
4.2. Hasil Triangulasi Subjek HS Pada Soal Pertama....................................... 68
4.3. Hasil Triangulasi Subjek RM Pada Soal Pertama..................................... 79
4.4. Hasil Triangulasi Subjek OT Pada Soal Pertama...................................... 92
4.5. Hasil Triangulasi Subjek SU Pada Soal Pertama...................................... 103
4.6. Hasil Triangulasi Subjek HS Pada Soal Kedua......................................... 116
4.7. Hasil Triangulasi Subjek RM Pada Soal Kedua........................................ 126
4.8. Hasil Triangulasi Subjek OT Pada Soal Kedua.......................................... 136
4.9. Hasil Triangulasi Subjek SU Pada Soal Kedua........................................... 146
Daftra Gambar
Gambar Halaman
4.1. Jawaban tertulis 1 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 58
4.2. Jawaban tertulis 1 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................. 59
4.3. Jawaban tertulis 1 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 60
4.4. Jawaban tertulis 1 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan..................................................................... 62
4.5. Jawaban tertulis 2 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 64
4.6. Jawaban tertulis 2 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................. 65
4.7. Jawaban tertulis 2 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 66
4.8. Jawaban tertulis 1 subjek RM terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 71
4.9. Jawaban tertulis 1 subjek RM terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................. 72
4.10. Jawaban tertulis 1 subjek RM terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan..................................................................... 73
4.11. Jawaban tertulis 1 subjek RM terkait strategi metakognisi
4.14. Jawaban tertulis 2 subjek RM terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 78
4.15. Jawaban tertulis 1 subjek OT terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 82
4.16. Jawaban tertulis 1 subjek OT terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................. 83
4.17. Jawaban tertulis 1 subjek OT terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 84
4.18. Jawaban tertulis 2 subjek OT terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 87
4.19. Jawaban tertulis 2 subjek OT terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................. 88
4.20. Jawaban tertulis 2 subjek OT terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 89
4.21. Jawaban tertulis 1 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 94
4.22. Jawaban tertulis 1 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................. 95
4.23. Jawaban tertulis 1 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 96
4.24. Jawaban tertulis 2 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi.............................................................. 98
4.25. Jawaban tertulis 2 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................. 99
pada tahap merencanakan................................................................. 107
4.29. Jawaban tertulis 1 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 108
4.30. Jawaban tertulis 1 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 109
4.31. Jawaban tertulis 2 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 111
4.32. Jawaban tertulis 2 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................. 112
4.33. Jawaban tertulis 2 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 113
4.34. Jawaban tertulis 2 subjek HS terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 114
4.35. Jawaban tertulis 1 subjek RM terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi.............................................................. 119
4.36. Jawaban tertulis 1 subjek RM terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................ 120
4.37. Jawaban tertulis 1 subjek RM terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan................................................................... 121
4.38. Jawaban tertulis 2 subjek RM terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi.............................................................. 122
4.39. Jawaban tertulis 2 subjek RM terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................ 123
4.40. Jawaban tertulis 2 subjek RM terkait strategi metakognisi
4.43. Jawaban tertulis 1 subjek OT terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan..................................................................... 131
4.44. Jawaban tertulis 2 subjek OT terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 133
4.45. Jawaban tertulis 2 subjek OT terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan..................................................................... 135
4.46. Jawaban tertulis 1 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 139
4.47. Jawaban tertulis 1 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap merencanakan................................................................. 140
4.48. Jawaban tertulis 1 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 141
4.49. Jawaban tertulis 2 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap mengeksplorasi............................................................... 142
4.50. Jawaban tertulis 2 subjek SU terkait strategi metakognisi pada tahap menerapkan.................................................................... 144
Daftar Lampiran
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Instrumen GEFT................................................................. 160 Lampiran 2. Hasil Tes Gaya Kognitif..................................................... 181 Lampiran 3. Soal Dan Hasil Pemecahan Masalah.................................. 183 Lampiran 4. Instrument Wawancara....................................................... 192 Lampiran 5. Lembar Validasi Instrumen Soal Pemecahan Masalah...... 194 Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen Wawancara............................ 199 Lampiran 7. Lembar Jawaban Soal Pemecahan Masalah....................... 202 Lampiran 8. Tabel Hasil Triangulasi....................................................... 204 Lampiran 9. Foto Penelitian.................................................................... 215 Lampiran 10. Surat-surat Penelitian........................................................ 219
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Pendidikan sangatlah penting dalam menciptakan generasi penerus bangsa
yang berkualitas dan memiliki keterampilan.Sebagaimana AllahSWT mengistimewakan bagi orang-orang yang mempunyai ilmu pendidikan, berakhlak mulia dan bahkan meninggikan beberapa derajat orang yang mempunyai ilmu pengetahuan sesuai dengan surat Al-Muzadillah ayat 11sebagaiberikut:
ۡ َ َ َ ِ َ ۡ َ ْا ُ َ ۡ َ ٱ َ ِ ٱ
ِ ِ ٰ َ َ ِ ْا ُ َ َ ۡ ُ َ َ ِ اَذِإ ْآ ُ َ اَء
ْا ُ وُأ َ ِ ٱ َو ۡ ُ ِ ْا ُ َ اَء َ ِ ُ ٱ ٱ ِ َ ۡ َ ْاوُ ُ َ ْاوُ ُ ٱ ُ ٱ
َ ِ اَذ ۖۡ ُ َ ُۡ ٱ َد ٱ َ ۡ ِ َو ٖ ٰ َ َر ٞ ِ َ َن
ُ َ ۡ َ َ ِ
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
Begitu pentingnya pendidikan sehingga pendidikan harus dijadikan prioritas utama dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Seperti hal nya pendidikan di sekolah yang tidak hanya mengajarkan tentang materi pembelajaran tetapi juga kemampuan peserta didik dalam berakhlak di masyarakat.
Pembelajaran matematikamerupakanprosesdimana peserta
2
didiksecaraaktifmengkonstruksi pengetahuan matematika . Pengetahuan matematikaakanlebih dimengertijikapeserta didikmengaplikasikan melalui pengalaman yangtelahmerekamilikisebelumnya. Untukitu, keterlibatan peserta didik secara aktif sangat pentingdan berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran.Dalam hal ini pembelajaran matematika dapat kita dapatkan dan dipelajari dari sekolah dan dari pengalaman peserta didik sebelumnya.
Senada pengertian di atas bahwa pembelajaran matematika adalah suatuaktivitas mental untukmemahami artidanhubungan-hubungan sertasimbol- simbol kemudianditerapkanpadasituasi nyata.Belajarmatematika berkaitan denganapadan bagaimanamenggunakannyadalammembuatkeputusan dalam
3
menyelesaikan masalah .Dalam mengajarkan bagaimana memecahkan masalah, beberapa guru atau pendidik matematika mempunyai cara yang berbeda-beda, Diantaranya dengan selalu memberikancontoh-contoh bagaimana menyelesaikan
4
berusaha menemukan sendiri penyelesaianya .Mata pelajaranmatematikasangat bergantungdari caragurumengajarkan kepadapeserta didik.Gurudapat membantu peserta didikmemahami pelajaran matematika. Banyak carabagiseorang guruuntukmenyampaikan materipelajaranyang akan membuatpeserta didikaktif dan memahami materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan penalaran peserta didik dalam memecahkan masalah soal.
Pembelajaran matematika di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan berjalan baik. Secara umum dalam proses pembelajaran telah ditetapkan sebuah ketuntasan belajar. BSNP telah menetapkan kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
5
masingindikator adalah 75% .Namun masing-masing satuan pendidikan sendirilah yang menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber data pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.Beberapa sekolah yang masih menggunakan Kurikulum KTSP menerapkan berbagai pendekatan ataupun metode dalam kegiatanpembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik.Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, metode dengan pendekatan dipilih karena memang cukup efektif dan efesien dalam menanamkan belajar bermakna sehingga membantu peserta didik untuk mencapai ketuntasan minimal yang telah ditetapkan
6
sekolah. Namun, hal ini menjadikan pesertadidik maupun guru hanya berpatokan pada nilai agar mencapai KKM. Pembelajaran matematika seperti ini kurang meningkatkan kemampuan peserta didikdalam memecahkan permasalahan matematis.
Salah satu kemampuan berpikir dan kemampuan matematis yang penting dimiliki oleh peserta didik adalah kemapuan pemahaman atau analisa. Kemampuan memahamimateri sangat penting dimiliki seorang peserta didik dalam proses pembelajaran matematika. Hal ini senada dengan NCTM dalam Amalia Try Hutami menetapkan lima standar proses keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dalam pembelajaran matematika, yaitu pemecahan masalah (problemsolving), penalaran dan pembuktian (reasoning andproof), koneksi (connection), komunikasi
7
(communication) dan representasi (representation) . Pentingnya kemampuan penalaran juga dijabarkan dalam Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 mengenai Standar Isi yang diatur bagi tingkat VII, VIII dan IX SMP atau sederajat, dikatakan salah satu keterampilan yang dikuasai yaitu menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
8
pandang/teori . Kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah akan berakibat dalam hasil belajar dan prestasi mereka, sehingga apabila peserta didik mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang baik maka ia akan mendapatkan hasil yang bagus pula, begitu juga sebaliknya.
Hasilbelajarmerupakan halyangsangatpenting dalam pendidikan dandapatdipandangsebagaisalahsatu ukurankeberhasilan peserta didikdalampendidikandisekolah.Padakenyataannya, hasilbelajarmatematikasampai sekarangbelummencapaihasilyang optimal.Halinijuga terlihat padahasilbelajarpeserta didikkelasVIII.A sampai VIII.CdiSMP N 1 Wonosobo yangdapatdilihatdariTabel1.
Tabel1.1 Persentase Ketuntasan Peserta didik Pada Ujian Matematika SemesterI
Di KelasVIIISMP N 1 Wonosobo2017/2018
TUNTASKKM≥ 75 KELAS JUMLAH JUMLAH PERSENTASE PESERTA DIDIK
VIII. A
32 12 34,48%
VIII. B
33 9 28%
VIII. C
29 7 33,33% BerdasarkanTabel1.1dapatdilihat bahwahasil belajar matematikapeserta didikkelasVIII.A sampai dengan VIII.CSMP N 1 Wonosobopadaumumnya belummencapai KriteriaKetuntasan Minimal(KKM)yangditetapkan olehsekolahyaitu didik tersebut disebabkan kurangnyapemahamankonsep-konsep matematika.Contohnya kemampuan peserta didik dalam mengoprasikan bilangan masih kurang, Halinimengakibatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah matematika belum dikatakan maksimal. Selanjutnya pada saatgurumemintapeserta didikuntuk bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya,peserta didiklebih banyak diam dantidakmemberi tanggapan.Selainitu,ketikapeserta didik dimintakedepankelas untukmenyelesaikan soalmatematikayangdiberikan, mereka tidakmaumengerjakannyadankelihatantakut salahdalammengerjakansoaltersebut.Haliniterjadi karenapeserta didiktidakmemahami konsepmateri yang sudah dipelajari pada pertemuaan sebelumya dan pada saat disekolah dasar. Sehingga kemampuan pemecahan masalah peserta didik masih belum maksimal.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada 15 April 2017 dan presentase ketuntatasan peserta didik pada ujian matematika yang ada pada tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa terdapat peserta didik yang mampu mengerjakan soal matematika secara prosedural dan ada juga peserta didik tidak mampu menjawab soal yang telah diberikan. Hal ini menunjukan bahwa peserta didik sesungguhnya mampu mengerjakan soal matematika, tetapi belum cukup baik dalam segi menganalisis dan
Epistemic cognitionis a topic in cognitive psychology that concerns people’s
9
knowledge about matters of epistemology, a topic in philosophy . Maksud dari
pengertian diatas epistemic cognition memfokuskan tentang masalah peserta didik dalam memecahkan masalah. Menurut ferguson et al. dalam Bangkit Joko Widodo
epistemic cognition merupakan bentuk personal epitesmologyyang berhubungan
dengan cara berpikir dan kepahaman individu tentang pengetahuan dan proses
10
mendapatkan pengetahuan tersebut . Pendekatan yang diyakini peneliti dapat mengetahui epistemic cognition peserta didik adalah dengan menggunakan pendekatan metakognitif dalam pembelajaran matematika.Metakognitif pertama kali diungkapkan oleh John Flavell pada tahun 1976. Metakognitif berasal dari kata metakognisi (metacognition). Menurut Flavell dalam Tan,O.S, Richard,D.P, Hinson,S.L, &Sardo-Brown,D menyatakan metakognisi merupakan kegiatan berpikir
11 tentang apa yang sedang ia pikirkan untuk tujuan tertentu (thinking about thinking) .
Hal ini senada menurut Flavell dalam Atma Murni menyatakan metakognisi merupakan kesadaran seseorang tentang proses kognitifnya dan kemandiriannya
12 untuk mencapai tujuan tertentu .
9
Menurut penelitian Yuly Lestari dalam Soffil Widadahmenunjukkan bahwa peserta didik yang mempunyai kemampuan untuk berpikir mengenai pemikirannya lebih efektif daripada yang tidak, karena metakognisi merupakan kecakapan berpikir mengenai pemikirannya yang membuat pemikiran menjadi jelas. Jadi, peserta didik yang memilki pengetahuan tentang kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri akan dapat mengendalikan atau mengontrol dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu yang menguntungkan ataupun tidak melakukan sesuatu yang merugikan dirinya. Dengan kata lain, peserta didik yang memiliki pengetahuan metakognisi akan jauh lebih berhasil dalam mempelajari matematika daripada peserta didik yang tidak memiliki
13 pengetahuan metakognisi .
Kemampuan menyelesaikan soal matematika dengan berbagai macam cara yang berbeda dipengaruhi oleh gaya kognitif. Salah satu gaya kognitif tersebut adalah gaya field independent (FI)dan field dependent (FD).Pengaplikasian gaya kognitif didasarkan pada proses penerimaan informasi atau pengetahuan, sehingga gaya kognitiffield dependent dan field independent ini sangat sesuai pada penelitian ini. Oleh karna itu, peserta didik dengan gaya kognitiffieldindependentatau
fielddependentdapat berpengaruh terhadap epistesmic cognition (EC) peserta didik
dalam memecahkan masalah matematika. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif fieldindependentdan field dependent.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, teridenfikasi masalah sebagai berikut:
1. Terdapat 66 peserta didik dari jumlah 94 peserta didik yang belum mencapai nilai kriteria
ketuntasan minimal (KKM)2. Kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah masih kurang maksimal.
3. Guru belum sepenuhnya mengetahui karakteristik gaya kognitif peserta didik sehingga
dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang tidak mencakup semua gaya kognitif peserta didik.C. Pembatasan Masalah
Adapun batasan pada penelitian ini adalah mengenai epistemic cognition peserta didik
dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif field independentdan
field dependent.D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka di rumuskan masalah- masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakahepistemic cognitionpeserta didik dengan gaya kognitif field
2. Bagaimanakahepistemic cognitionpeserta didik dengan gaya kognitif field
dependentdalam pemecahan masalah matematika pada kelas VIIISMP N 1 Wonosobotahun ajaran 2017/2018?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis :
1. Epistemic cognitionpeserta didik dengan gaya kognitif field independentdalam pemecahan
masalah matematika pada kelas VIIISMP N 1 Wonosobotahun ajaran 2017/2018?
2. Epistemic cognitionpeserta didik dengan gaya kognitif field dependentdalam pemecahan
masalah matematika pada kelas VIIISMP N 1 Wonosobotahun ajaran 2017/2018? F. Manfaat PenelitianManfaat yang diperoleh dari melalui penelitian meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa membangun teori baru mengenai bagaimana epistemic cognition peserta didik dalam memecahakan masalah matematika, dengan mengetahui cara pemecahan masalah matematika tersebut diharapkan dapat menunjukan seberapa penting variabel-variabel tersebut dalam mempengaruh kemampuan peserta didik.
Bagi guru, diharapkan melalui penelitian ini guru dapat mengetahui gaya kognitif yang dimiliki sehingga dapat mengambil model yang mengakomadasi perbedaan gaya kognitif peserta didik.
Bagi peneliti lain, hasil penlitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian sejenis dengan memperluas dan memperdalam lingkup penelitian.
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini menitik beratkan pada epistemic cognition peserta didik dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif
fieldindependentdan field depedent.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII semester genap SMP N 1 Wonosobo tahun ajaran 2017/2018.
3. Masalah Penelitian Masalah penelitian ini penulis batasi hanya pada epistemic cognition peserta didik dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif field independentdan fielddepedentpada peserta didik kelas VIIISMP N 1 Wonosobo tahun ajaran 2017/2018.
4. Wilayah Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori
1. Pengertian Epistemic Cognition
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang knowlegde atau pengetahuan dan nature of knowing atau bagaimana mengetahuinya. Secara etimologis, epistemologi berasal dari bahasa Yunani, gabungan kata ”episteme” dan
”logos”. Episteme berarti pengetahuan sedangkan logos lazimnya menunjukkan teori
atau pengetahuan secara sistemik. Beberapa penelitian menggunakan istilah yang berbeda dalam menggambarkan defenisi ini, antara lain epistemilogical belief,
personal epistemilogy, epistemic belief dan epistemic cogniton. Epistemic cognition
is a topic in cognitive psychology that concerns people’s knowledge about matters of
14 epistemology, a topic in philosophy .Senada dengan pengertian diatas menurut Hofer dalam Bangkit Joko Widodo menyatakan defenisi dari epistemic cogntion yaitu keyakinan individu tentang pengetahuan “who, what, andwhere is the knowledge come from?” dan bagaimana
15 pengetahuan itu disusun dan digunakan .
Dari beberapa pemikiran ahli tentang epistemic cognition maka peneliti dapat menyimpulkan bahawa epistemic cognition merupakan suatu proses berpikir individu tentang pengetahuan, proses mendapatkan pengetahuan dan keyakinan tentang pengetahuan serta justifikasi terhadap pengetahuan .
Epistemic cognition sangat berkaitan dengan kognisi dan metakognisi individu
karena pada saat peserta didik melakukan proses epistemic cognitiondalam memecahkan permasalahan dalam matematika, peserta didik juga akan melakukan proses kognisi dan metakognisi. Pernyataan ini didukung menurut Flavell dalam David Moshman menyatakan bahwa;
“Metacognition is cognition about cognition. Thisincludes (a) the procedural knowledge implicit in metacognitive self-regulation and (b) conceptual knowledge about knowledge and inference. Procedural metacognition is inferred by psychologists from people’s executive control of their own cognitive
16 processes” .
Kutipan ini dapat diterjemahkan bahwa metakognisi adalah kognisi tentang kognisi. Ini termasuk dalam(a)pengetahuan prosedural yang tersirat dalam metakognitif self-regulation dan (b) pengetahuan konseptual tentang pengetahuan dan inferensi. metakognisi prosedural disimpulkan oleh para psikologi dari kontrol eksekutif individu dari proses kognitif mereka sendiri. Metakognitif pertama kali diungkapkan oleh John Flavell pada tahun 1976. Metakognitif berasal dari kata metakognisi (metacognition). Senada dengan kutipan diatas menurutFlavell dalam Atma Murnimenyatakan bahwa metakognisi merupakan kesadaran seseorang tentang
2. Pengertian Pemecahan Masalah
Pendapat Jeanne Ellis Omroddalam Kamandoko menjelaskan bahwa pemecahan masalah adalah kemampuan yang menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk menjawab pertanyaan yang belum terjawab
18
ataukeadaan yang sulit . Pemecahan masalah merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan peserta didik, dimana di dalam prosesnya melibatkan
19
proses berpikir dan usaha untuk mencari the best solution
. Dalam pembahasan
epistemic cognition peserta didik, epistemic cognition peserta didik dapat diketahui
ketika peserta didik memecahkan masalah khususnyamasalahdalam matematika yang berbentuk pertanyaan atau soal. Pada proses pemecahaan masalah terdapat langkah- langkah alternatif yang akan dilalui peserta didik sehingga bisa menemukan jawaban dan penyelesaian dari soal pertanyaan tersebut.
Senada dengan pengertian pemecahan masalah diatas Krulik dan Rudnick dalam Bangkit Joko Widodo mendefenisikan pemecahan masalah sebagai cara dimana seseorang menggunakan kemampuan, pengetahuan, dan pemahaman yang diperoleh dari pengalaman yang pernah didapatkannya. Pemecahan masalah menurut
20 Krulik dan Rudnick meliputi beberapa langkah sebagai berikut ; a. Membaca (read) : mengidentifikasi masalah dengan mencatat kata kunci dan hal yang ditanyakan soal serta menuliskan kembali masalah dengan bahasa yang mudah dimengerti.
b. Memeriksa (explore) : mencari pola atau mencoba menentukan konsep atau dasar/prinsip yang ada pada masalah. Peserta didik menggambarkan dalam bentuk tabel/grafik.
c. Memilih suatu strategi (select a strategy) : menggambarkan kesimpulan atau membuat hipotesis tentang bagaimana memecahkan masalah berdasarkan temuan pada langkah pertama dan kedua.
d. Memecahkan masalah (solve problem):suatu metode dipilih untuk diaplikasikan dalam memecahan masalah.
Menurut Made Wena dalam Kamandoko pemecahan masalah sistematis (systematic approach to problem solving) adalah petunjuk untuk melakukan suatu
21 tindakan yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah .
Menurut Polya tahapan dalam pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
a. Analyzing and understanding problem(menganalisis dan memahami masalah),
b. Designing and planning a solution (merancang dan merencanakan solusi),
c. Exploring solutions to difficult problems (mengekplorasi solusi untuk masalah yang sulit), d. Verifying a solution (memverifikasi solusi). Strategi pemecahan masalah ideal terdiri dari lima tahap pembelajaran, yaitu:
a. Identifikasi Masalah
permasalah, mengajukan pertanyaan, mengkaji hubungan antar data, memetakan masalah, mengembangkan hipotesis-hipotesis.
b. Mendefiniskan Masalah Dalam tahap ini kegiatan guru meliputi membantu dan membimbing peserta didik, melihat hal/data/variabel yang sudah diketahui dan hal yang belum diketahui, mencari berbagai informasi, menyaring berbagai informasi yang ada dan akhirnya merumuskan masalah.
c. Mencari Solusi Dalam tahap ini kegiatan guru adalah membantu dan membimbing peserta didik mencari berbagai alternatif pemecahan masalah, melakukan
brainstorming, melihat alternatif pemecahan masalah dari berbagai sudut
pandang dan akhirnya memilih satu alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.
d. Melaksanakan Strategi Melakukan langkah-langkah pemecahan masalah sesuai dengan alternatif yang telah diplih.
e. Mengkaji Kembali dan Mengevaluasi Pengaruh Dalam tahap ini kegiatan guru adalah membimbing peserta didik