PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN HANDS ON ACTIVITY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN
HANDS ON ACTIVITY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHANMASALAH MATEMATIK DITINJAU DARI KEMANDIRIAN
BELAJAR PESERTA DIDIKSkripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Pendidikan
Matematika
Oleh:
ENI JUBAIDAH NPM. 1311050194 Jurusan : Pendidikan Matematika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1439 H / 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN
HANDS ON ACTIVITY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIK DITINJAU DARI KEMANDIRIAN
BELAJAR PESERTA DIDIK
SkripsiDiajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Pendidikan
Matematika
Oleh: ENI JUBAIDAH NPM. 1311050194 Jurusan : Pendidikan Matematika Dosen Pembimbing I : Farida, S.Kom., MMSI
Dosen Pembimbing II : Fredi Ganda Putra, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG 1439 H / 2017ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN
HANDS ON ACTIVITY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIK DITINJAU DARI KEMANDIRIAN
BELAJAR PESERTA DIDIK
Oleh:
Eni JubaidahBerdasarkan hasil observasi berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik semester ganjil kelas VIII A SMP Negeri 1 Pulau Panggung pada hari senin 9 Januari 2017, menunjukkan bahwa terdapat peserta didik yang tidak mencapai KKM. Penyebab hal ini adalah peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika dan kurang aktif dalam proses pembelajaran dikelas, kurangnya tuntutan peserta didik untuk menggali ilmu pengetahuan tentang materi yang sedang dipelajari, dan kemandiriran belajar peserta didik masih rendah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran
kontekstual berbantuan Hands On Activity terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematik ditinjau dari kemandirian belajar peserta didiik kelas VIII SMP Negeri 1 Pulau Panggung.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis Quasy Eksperimental
Design. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Pulau
Panggung dengan jumlah populasi 256 peserta didik. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model pembelajaran
kontekstual berbantuan Hands On Activity, kelas VIII B sebagai kelas eksperimen
dengan perlakuan model pembelajaran kontekstual dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas dengan uji Lilifors dan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Dilanjutkan dengan uji hipotesis yaitu menggunakan uji ANAVA dua jalan dengan sel tak tak sama dan uji lanjut menggunakan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe’.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari data penelitian diperoleh hasil bahwa, kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan perlakuan model pembelajaran kontekstual berbantuan Hands On Activity lebih baik dibandingkan dengan peserta didik dengan perlakuan model pembelajaran kontekstual maupun model pembelajaran konvensional/metode ceramah. Kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi lebih baik daripada peserta didik yang memiliki kemandirian belajar sedang maupun rendah. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik yang memiliki kemandirian belajar sedang lebih baik daripada peserta didik yang memiliki kemandirian belajar rendah. Dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kategori kemandirian belajar peserta didik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik.
Kontekstual berbantuan Hands On Activity, Kata Kunci: Model Pembelajaran
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik, Metode Ceramah Dan
Kemandirian Belajar Peserta Didik
MOTTO
Artinya: “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS : Ash Sharh’ : 6).Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) ”. (QS : An Najm : 39 – 40)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin.Dengan segala kerendahan hati, serta rasa syukur khadirat ALLAH SWT atas rahmat, nikmat, hidayah serta inayah-nya, maka: Ku persembahkan skripsi ini untuk:
1. Ayahanda tercinta Bapak Sugiyono dan Ibunda Murtini terima kasih atas curahan cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan serta nasihat dan do ’a yang tak terhingga dan selalu memberikan yang terbaik.
2. Adik-adikku tersayang: Andi Priya Susanto, Dimas Bayu Prasetyo dan Bagas Wisnu Saputra terima kasih atas canda tawa, kasih sayang, persaudaraan dan motivasi yang selama ini diberikan. Semoga kita bisa membuat orang tua kita tersenyum bahagia.
3. Almamater UIN Raden Intan Lampung tercinta.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Eni Jubaida, lahir di desa Batu Tegi Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung pada tanggal 06 Mei 1993, putri pertama dari pasangan Ayahanda Sugiyono dan Ibunda Murtini.
Penulis memulai jenjang pendidikannya di SD 1 Batu Tegi dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Pulau Panggung dan lulus pada tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Pulau Panggung dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Matematika. Pada tahun 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Depok Rejo Kecamatan Trimurejo Kabupaten Lampung Tengah dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Budaya Bandar Lampung.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan karunia, nikmat, hidayah serta inayah- nya kepada seluruh alam semesta. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Rasullullah S.A.W.
Atas berkat rahmat dan petunjuk dari Allah jualah akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya.
2. Dr. Nanang Supriyadi, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
3. Farida, S.Kom., MMSI selaku Sekretaris Jurusan Pendidkan Matematika atas kerjasama dan Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Fredi Ganda Putra, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
6. Hi. Aswanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus.
7. Dra. Irdayati selaku Guru Matematika serta Bapak/Ibu Dewan Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Pulau Panggung..
8. Teman- teman MTK’ E 13 dan sahabat-sahabat ku Evi Dwi Murti, Yunita Setiawati, Ratna Pramudita, Dewi Novitasari, Shinta Oktavianti, Widayanti, Ni Putri Eka Dimas Prameswari, Alin Wahyu Rizkiah dan Sefriani Ameliasari serta teman istimewa Khaspul Khaerobi yang telah memberikan bantuan, dukungan motivasi dan semangat.
9. Teman-teman jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2013 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan atas semua bantuan dan partisipasi semua pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari keterbatasan kemampuan yang ada pada pada diri penulis. Untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini berguna bagi penulis khusunya dan pembaca pada umunya Aamiin.
Bandar Lampung, September 2017
Eni Jubaida NPM. 1311050194
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i ABSTRAK ..................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv MOTTO ......................................................................................................... v PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 11 C. Pembatasan Masalah .................................................................... 12 D. Rumusan Masalah ....................................................................... 12 E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 13 F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar Dan Pembelajaran ...................................... 16
2. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ................................ 18
3. Hands On Activity ................................................................. 30
4. Model Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Hands On
Activity ................................................................................... 33
5. Model Pembelajaran Konvensional .................................... 35
6. Kemampuan Pemecahan Masalah ...................................... 36
7. Kemandirian Belajar ........................................................... 41
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 44
C. Kerangka Berfikir ...................................................................... 47
D. Hipotesis .................................................................................... 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...................................................................... 52 B. Variabel Penelitian ..................................................................... 53 C. Populasi, Sampel, Dan Teknik Sampling .................................. 53 D. Desain Penelitian ....................................................................... 55 E. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes ....................................................................................... 56
2. Observasi ............................................................................ 56
3. Wawancara .......................................................................... 57
4. Dokumentasi ....................................................................... 57
5. Angket ................................................................................. 57
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 58
G. Uji Instrumen
1. Uji Validitas ........................................................................ 63
2. Uji Tingkat Kesukaran ........................................................ 65
3. Uji Daya Beda ..................................................................... 66
4. Uji Reliabilitas .................................................................... 67
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat ....................................................................... 69
a. Uji Normalitas ............................................................. 69
b. Uji Homogenitas .......................................................... 70
2. Uji Hipotesis
a. Uji Anava Dua Arah .................................................... 72 b.
Uji Komparasi Ganda Dengan Metode Scheffe’ ......... 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Uji Coba Tes ....................................................... 79
1. Uji Validitas ........................................................................ 79
2. Uji Tingkat Kesukaran ........................................................ 80
3. Uji Daya Pembeda .............................................................. 81
4. Uji Reliabilitas .................................................................... 82
B. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Angket ............................... 83
1. Uji Validitas Angket ........................................................... 83
2. Uji Reliabilitas Angket ....................................................... 85
C. Analisis Data Hasil Penelitian ................................................... 86
1. Data Amatan ....................................................................... 86
a. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ............. 86
b. Angket Kemandirian Belajar ....................................... 87
2. Uji Prasyarat ....................................................................... 88
a. Uji Normalitas ............................................................ 88
b. Uji Homogenitas .......................................................... 89
3. Uji Hipotesis Penelitian ...................................................... 90
a. Analisis Variansi (ANAVA) Dua Jalan Sel Tak Sama 90
b. Uji Komparasi Ganda (
Scheffe’) .................................. 92
D. Pembahasan ............................................................................... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................ 108 B. Saran .......................................................................................... 109 DAFTAR PUSTKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Data Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Semester Ganjil Kelas VIII.A ................................................................ 5 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 55 Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik ..... 59 Tabel 3.3 Pedoman Pemberian Skor Angket .......................................................... 60 Tabel 3.4 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes ............................................. 65Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ................................................ 76Tabel 4.1 Validitas Item Soal Tes Kemampuan Pemecahan MasalahMatematika ............................................................................................ 79
Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Item Soal Tes Kemampuan Pemecahan MasalahMatematika ............................................................................................. 80
Tabel 4.3 Daya Pembeda Item Soal Tes Kemampuan Pemecahan MasalahMatematika ............................................................................................ 81
Tabel 4.4 Validitas Item Angket Kemandirian Belajar Matematik ....................... 83Tabel 4.5 Deskripsi Data Amatan Nilai Kemampuan Pemecahan MasalahMatematik Peserta Didik Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol .......... 86
Tabel 4.6 Sebaran Peserta Didik Ditinjau Dari Kemandirian BelajarMatematik .............................................................................................. 87
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan PemecahanMasalah Matematika .............................................................................. 89
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas ........................................................................... 90Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ........................ 91Tabel 4.10 Rataan Marginal ..................................................................................... 92Tabel 4.11 Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Baris ................................................ 92Tabel 4.12 Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Kolom ............................................. 94
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Profil Sekolah .......................................................................... 115 Lampiran 2 Daftar Nama Dan Nilai Peserta Didik Untuk Uji Coba Instrumen
Tes Dan Angket Kelas IX.A ................................................... 119 Lampiran 3 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen (VIII.A) ......... 120 Lampiran 4 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen (VIII.B) ......... 121 Lampiran 5 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Kontrol (VIII.D) ................ 122 Lampiran 6 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika .............................................................................. 123 Lampiran 7 Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika .............................................................................. 125 Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika .............................................................................. 127 Lampiran 9 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika .............................................................................. 136 Lampiran 10 Analisis Validitas Uji Coba Soal Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik ................................................................. 137 Lampiran 11 Perhitungan Manual Uji Validitas Tiap Butir Soal ................. 139 Lampiran 12 Analisis Tingkat Kesukaran Uji Coba Soal Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematik .............................................. 142 Lampiran 13 Perhitungan Manual Tingkat Kesukaran Tiap Butir Item
Soal .......................................................................................... 144 Lampiran 14 Analisis Daya Beda Uji Coba Soal Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik ................................................................. 146 Lampiran 15 Hasil Perhitungan Daya Beda Butir Soal ................................ 148 Lampiran 16 Analisis Reliabilitas Uji Coba Soal Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik ................................................................. 150 Lampiran 17 Perhitungan Uji Reliabilitas Butir Soal ................................... 152 Lampiran 18 Kisi-Kisi Uji Coba Angket Kemandirian Belajar Matematik
Peserta Didik ........................................................................... 154 Lampiran 19 Uji Coba Angket Kemandirian Belajar Siswa .......................... 155 Lampiran 20 Hasil Uji Coba Instrumen Angket ............................................ 158 Lampiran 21 Analisis Validitas Uji Coba Instrumen Angket ........................ 160 Lampiran 22 Perhitungan Manual Uji Validitas Tiap Butir Angket ............. 162 Lampiran 23 Analisis Reliabilitas Uji Coba Instrumen Angket ................... 165 Lampiran 24 Perhitungan Uji Reliabilitas Butir Angket ................................ 167 Lampiran 25 Silabus Pembelajaran Matematika ............................................ 169 Lampiran 26 RPP Kelas Eksperimen 1 (VIII A) ........................................... 173 Lampiran 27 RPP Kelas Eksperimen 2 (VIII B) ............................................ 198 Lampiran 28 RPP Kelas Kontrol (VIII D) ..................................................... 218 Lampiran 29 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika .............................................................................. 232 Lampiran 30 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ......... 234
Lampiran 31 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ............................................................................. 235
Lampiran 32 Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar Matematik Peserta Didik ....................................................................................... 240
Lampiran 33 Angket Kemandirian Belajar Siswa ........................................ 241 Lampiran 34 Daftar Nilai Peserta Didik Kelas Eksperimen 1 (VIII.A) ........ 243 Lampiran 35 Daftar Nilai Peserta Didik Kelas Eksperimen 2 (VIII.B) ........ 244 Lampiran 36 Daftar Nilai Peserta Didik Kelas Kontrol (VIII.D) ................. 245 Lampiran 37 Daftar Skor Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas
Eksperimen 1 (VIII.A) ............................................................ 246 Lampiran 38 Daftar Skor Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas
Eksperimen 2 (VIII.B) ............................................................ 247 Lampiran 39 Daftar Skor Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas
Kontrol (VIII.D) .................................................................... 248 Lampiran 40 Daftar Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Berdasarkan Kategori Kemandirian Belajar ......................... 249 Lampiran 41 Deskripsi Data Hasil Postest Kemampuan Pemecahan Masalah
Peserta Didik Kelas Eksperimen Dan kontrol ....................... 250 Lampiran 42 Perhitungan Deskripsi Data .................................................... 252 Lampiran 43 Deskripsi Data Angket Kemandirian Belajar Matematik ....... 253
Lampiran 44 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen 1 ................... 255 Lampiran 45 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen 2 ................... 258 Lampiran 46 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol ............................ 261 Lampiran 47 Perhitungan Uji Normalitas Kemandirian Belajar Tinggi ...... 264 Lampiran 48 Perhitungan Uji Normalitas Kemandirian Belajar Sedang ..... 266 Lampiran 49 Perhitungan Uji Normalitas Kemandirian Belajar Rendah .... 269 Lampiran 50 Uji Homogenitas Antar Baris (Model Pembelajaran) ............ 271 Lampiran 51 Uji Homogenitas Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Tingkat Kemandirian Belajar Peserta Didik ......................... 275 Lampiran 52 Perhitungan Uji Hipotesis Anava ........................................... 279 Lampiran 53
Uji Komparasi Ganda (Metode Scheffe’) ............................... 284 Lampiran 54 Tabel R Product Moment ....................................................... 287 Lampiran 55 Tabel Nilai Kritik Uji Lilifors ................................................ 288
2
) Lampiran 56 Tabel Nilai Distribusi Chi Kuadrat (x ............................... 289 Lampiran 57 Dokumentasi Penelitian .......................................................... 290 Lampiran 58 Lembar Keterangan Validasi .................................................. 296 Lampiran 59 Lembar Validasi ..................................................................... 301 Lampiran 60 Kartu Konsultasi ..................................................................... 308 Lampiran 61 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 310 Lampiran 62 Surat Keterangan Sudah Mengadakan Penelitian ................... 311
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap
negara. Pendidikan akan menyiapkan siswa untuk menghadapi masalah dengan situasi serta kondisi yang berbeda, terlebih di era globalisasi. Pendidikan memberikan kesempatan siswa tidak sekedar bertahan hidup ditengah kemajuan zaman melainkan membangun kemampuan bekerjasama, berkomunikasi, saling menghormati, toleransi, religius, berakhlak mulia dalam upaya menyelesaiakan masalah dan menciptakan kreatifitas. Salah satu fungsi dan tujuan pendidikan nasional dalam UU nomor 20 tahun 2003 adalah:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1 Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga
dapat mengatasi permasalahan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran. 1
Masalah pendidikan yang berkaitan dengan kuantitas ataupun kualitasnya perlu mendapat perhatian dan penanganan yang lebih baik. Pendidikan diharapkan menciptakan generasi baru yang lebih potensial dan dapat berkembang menjadi sumber daya manusia yang lebih berkualitas, karena generasi baru yang akan melanjutkan pembangunan bangsa. Manusia yang berpendidikan akan mempunyai derajat yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. Allah SWT
mengistimewakan bagi orang-orang yang beriman dan berilmu sebagaimana firman-
Nya dalam QS. Mujadalah: 11, sebagai berikut:وُزُشْناَف اوُزُشْنا َليِق اَذِإَو ْمُكَل ُ َّاللَّ ِحَسْفَي اىُحَسْفاَف ِسِلاَجَمْلا يِف اىُحَّسَفَت ْمُكَل َليِق اَذِإ اىُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي
( .١١ ( يَيو يَمرْ يَت تٍا يَ يَ يَ و تو أ يَي عِ اللَّهُا يَو م كرْنعِم و نيَمآ يَي عِ اللَّهُا اللَّهُ يَو يَمرْ عِ رْا اللَّهُ يعِبيَخ يَمعِب
عِ يَ رْ يَ
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan suatu bangsa, oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan, terus digalakan oleh pemerintah masyarakat dengan menyelenggarakan sistem pendidikan disesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dilaksanakan dalam berbagai jenjang pendidikan baik formal maupun informal. Penyelenggaraan pendidikan sepenuhnya dimotori oleh seorang guru sebagai mitra belajar siswa. oleh karena itu, guru memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas belajar siswa pada seluruh mata pelajaran tak terkecuali pelajaran matematika.
Mempelajari matematika tidak hanya memahami konsepnya saja atau prosedurnya saja, akan tetapi banyak hal yang dapat muncul dari hasil proses pembelajaran matematika. Kebermaknaan dalam belajar matematika ditandai dengan kesadaran apa yang dilakukan, apa yang dipahami dan apa yang tidak dipahami oleh peserta didik tentang fakta, konsep, relasi, dan prosedur matematika. Menurut Afgani, kebermaknaan dalam belajar matematika akan muncul manakala aktivitas yang dikembangkan dalam belajar matematika memuat standar proses pembelajaran matematika, yakni pemahaman, penalaran, komunikasi, koneksi, pemecahan masalah,
2
dan representasi. Sesuai dengan salah satu tujuan mata pelajaran matematika untuk Sekolah Menengah Pertama menurut Badan Standar Nasional Pendidikan ialah siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
3 solusi yang diperoleh. 2 Siti Mawaddah. Hana Anisah, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning ) Di Smp”. Edu-Mat Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3, Nomor 2 (Oktober 2015), h.
Kebermaknaan dalam belajar matematika ditekankan oleh Weitheimer dalam Afgani, bahwa belajar dapat terjadi karena ditemukannya berbagai cara penyelesaian
4
suatu masalah. Cara penyelesaian masalah yang didapat oleh siswa merupakan hasil dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa terkait dengan masalah yang ingin dicari penyelesaiannya. Oleh karena itu guru harus mampu membantu siswa memberikan kebermaknaan dalam belajar matematika serta membangun kemampuan pemecahan masalah matematik siswa untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap matematika.
Pemecahan masalah matematis sebagai salah satu aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi, didefinisikan oleh Cooney sebagai proses menerima masalah dan
5
berusaha menyelesaikan masalah itu. Sedangkan Polya mendefinisikan pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu
6 tujuan yang tidak dengan segera dicapai..
Agar peserta didik mampu untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar, maka peserta didik harus lebih tekun dan giat dalam belajarnya, karena masalah yang dihadapi peserta didik dalam kegiatan belajar tidak akan dicapai
4 5 Ibid,
h. 167 Diar Veni Rahayu, Ekasatya Aldila Afriansyah, “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Pelangi Matematika”. Jurnal Pendidikan tanpa adanya usaha sendiri. Hal ini sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat An- Najm sebagai berikut:
( ) .( ) ۴۰ ۳۹ ىٰيَ ُي َ ْىَ ُ َيْ َ َّاَأَو ىًَٰ َ اَم َّ ِإ ِااَسْنِ ْ ِل َسْيَل ْاَأَو
Artinya : “dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya).(QS. An-Najm: 39- 40)”.
Berdasarkan ayat diatas, jelaslah bahwa seseorang termasuk peserta didik tidak akan memperoleh sesuatu kecuali dengan usahanya sendiri sehingga dengan usahanya itu tercermin hasil yang diharapkannya. Mengingat setiap peserta didik mempunyai taraf berpikir yang berbeda, dan adanya kesulitan peserta didik dalam memecahkan masalah, maka keterampilan dan keahlian yang dimiliki seorang guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang tepat agar peserta didik menguasai pembelajaran sesuai dengan target yang akan dicapai dalam kurikulum.
Disisi lain diketahui bahwa, kemampuan pemecahan masalah peserta didik masih tergolong rendah khususnya di SMP Negeri 1 Pulau Panggung. Hal ini dapat dilihat pada tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang telah dilakukan pada kelas VIII.A di SMP Negeri 1 Pulau Panggung. Nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel seperti berikut:
Tabel 1.1 Data Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Semester
Ganjil Kelas VIII.A
x < 75 x ≥ 75
1 Kelas VIII.A
23
9
32 Sumber: Hasil Observasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Kelas VIII.A SMPN 1 Pulau Panggung, Tanggal 9 Januari 2017
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah tersebut, mengindikasikan bahwa terdapat beberapa indikator kemampuan pemecahan masalah yang tidak dikuasai oleh peserta didik. Menurut Polya indikator kemampuan pemecahan masalah matematik siswa meliputi:
1. Memahami masalah Pada aspek memahami masalah melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta-fakta, menentukan hubungan diantara fakta- fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah.
2. Membuat rencana pemecahan masalah Rencana solusi dibangun dengan mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab.
3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah Untuk mencari solusi yang tepat, rencana yang sudah dibuat harus dilaksanakan dengan hati-hati. Diagram, tabel atau urutan dibangun secara seksama sehingga si pemecah masalah tidak akan bingung.
4. Melihat (mengecek) kembali
Aspek yang harus dicantumkan siswa pada langkah ini meliputi penyimpulan jawaban yang telah diperoleh dengan benar/memeriksa
7 jawabannya dengan tepat.
Dari hasil tersebut peserta didik diketahui bahwa kurang mampu menunjukkan pemahaman masalah, merancang model matematika, mencari solusi yang tepat serta menganalisis suatu masalah. Berdasarkan hasil tersebut kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik disekolah itu masih rendah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik disekolah itu diduga dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Dalam proses pembelajaran di SMPN 1 Pulau Panggung, guru masih menggunakan strategi pembelajaran yang cenderung monoton. Sebab pembelajaran yang dilakukan sehari-hari masih menggunakan metode ceramah. Hal ini menyebabkan peserta didik seringkali merasa sulit belajar matematika bahkan cenderung bosan mengikuti proses belajar mengajar di kelas serta banyak peserta didik kurang memiliki motivasi belajar.
Hal itu terlihat saat proses belajar mengajar berlangsung, seperti peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru dengan baik, tidak mencoba mengerjakan contoh soal yang diberikan guru, terlambat mengumpulkan tugas bahkan ada yang 7 Siti Mawaddah, Hana Anisah,
“Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Pada tidak mengumpul tugas sama sekali dan seringkali menunggu jawaban dari teman yang telah selesai mengerjakannya, serta kurang lengkapnya catatan yang mereka miliki akibatnya mereka kurang menguasai materi dengan baik, yang mengakibatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik rendah.
Pemilihan metode pengajar yang tepat akan membantu peserta didik memahami materi pelajaran matematika. Guru diberi kebebasan dalam memilih metode pengajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan satu metode saja, tetapi harus mampu menggunakan beberapa metode mengajar yang sesuai dengan materi yang disampaikan.
Memahami masalah di atas, maka peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Kontekstual berbantuan Hands On Activity sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran, sehingga mempermudah peserta didik untuk menerima materi yang akan di sajikan, dengan demikian akan memberi rasa senang bagi peserta didik dalam belajar matematika.
Elaine B. Johnson mendefinisikan pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna.
Lebih lanjut, Elaine mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu sistem pembelajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan
8 menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa.
Hands on activity adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk melibatkan siswa
dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan menemukan, 9 mengumpulkan data dan menganalisis serta membuat kesimpulan sendiri. Melalui
hands on activity siswa juga dapat memperoleh manfaat antara lain: menambah
minat, motivasi, menguatkan ingatan, dapat mengatasi masalah kesulitan belajar, menghindarkan salah paham, mendapatkan umpan balik dari siswa serta menghubungkan yang konkrit dan yang abstrak.
Berdasarkan uraian diatas pembelajaran Kontekstual berbantuan Hands On
Activity memberikan siswa pengalaman dan kemampuan belajar yang senantiasa
terkait dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi di lingkungannya.Dalam rangka mengoptimalkan pembelajaran dengan pembelajaran kontekstual yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, guru juga perlu memperhatikan kemandirian belajar siswa dalam penyelesaian permasalahan matematik. Dalam belajar matematika dituntut ketelitian, ketekunan serta kesabaran baik dalam memahami suatu konsep maupun dalam pemecahan masalah yang ada. Masing-masing kemampuan tersebut merupakan salah satu bentuk integrasi 8 Dr. Rusman, M.Pd , Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 187 9 kemandirian siswa, sehingga siswa yang satu dengan siswa yang lainnya berbeda- beda.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Dewi Yuningrih menyatakan bahwa, kemandirian belajar merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan hasil belajar peserta didik. Sebab siswa yang memiliki kemandirian yang baik akan menemukan konsep dan cara belajar sendiri sehingga mampu memahami dan dapat 10 menyelesaikan persoalan.
Kemandirian adalah cara kita memandang bagaimana hubungan ketergantungan kita kepada yang lain. Steven Covey menjelaskan 3 tingkatan hubungan ini, yaitu :
1. Bergantung pada yang lain.
2. Mandiri.
11 3. Membina hubungan saling bergantung.
Siswa harus dibina agar tidak bergantung pada orang lain. Jika dalam segala hal siswa mengandalkan kemampuan diri untuk berbuat, maka siswa bisa dikatakan mandiri. Kemandirian didiskripsikan sebagai sikap dari perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas hal itu dikemukakan
12
oleh Zubaedi. Pribadi yang mandiri berarti mampu memiliki pendamping dan 10 Dewi Yuningrih, “Meningkatkan Kemandirian Belajar Matematika Melalui Metode Jigsaw
Bagi Siswa Kelas Xii Ap Semester Gasal Smk Negeri 1 Jogonalan Klaten Tahun Pelajaran 2015 / 2016”. Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN, Vol. 2 No. 5( Juni Tahun 2016), h.70 11 Ibid, pikiran yang jelas, mampu mempu mengambil keputusan sendiri, tidak terpengaruh pada orang lain tanpa mengabaiakn saran dari orang lain. Siswa yang mandiri mampu bertindak sesuai dengan nilai yang baik walaupun melawan arus.
Kemampuan pemecahan masalah peserta didik dapat menunjang keberhasilan studi peserta didik, tetapi pada saat ini kebanyakan dari peserta didik belum mampu secara mandiri untuk menemukan, mengenal, memerinci hal-hal yang berlawanan dan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari masalahnya, sebab peserta didik awalnya hanya menurut yang disajikan oleh guru atau masih bergantung pada guru. Keberhasilan belajar tidak boleh hanya mengandalkan kegiatan tatap muka dan tugas terstruktur yang diberikan oleh guru, akan tetapi terletak pada kemandirian belajar.
Upaya untuk menyerap dan menghayati pelajaran jelas telah diperlukan sikap dan kesediaan untuk mandiri, sehingga kemampuan pemecahan siswa menjadi faktor penentu apakah peserta didik mampu menghadapi tantangan atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Hands On
Activity Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Ditinjau Dari
Kemandirian Belajar Siswa .”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
1. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal matematika, karena peserta didik kurang mampu membuat model matematika dan tidak dapat menganalisis suatu masalah.
2. Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga proses belajar mengajar di dominasi oleh guru, sedangkan partisipasi peserta didik sangat rendah sehingga pembelajaran cenderung searah dan klasikal.
3. Kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran matematika belum maksimal, karena kurangnya partisipasi peserta didik untuk mengemukakan ide-ide mereka dalam pembelajaran matematika.
4. Kurangnya pengalaman belajar siswa yang membuat siswa mengalami sendiri proses pembelajaran sehingga siswa dapat mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Kurangnya kemandirian belajar peserta didik.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menjaga tingkat kecermatan penelitian, peneliti membatasi masalah pada:
1. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas VIII SMP Nergeri 1 Pulau Panggung Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Pengaruh Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Hands On Activity Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ditinjau dari kemandirian belajar siswa.
3. Interaksi antara model pembelajaran kontekstual berbantuan Hands On Activity dan kemandirian belajar siswa terhadap pemecahan masalah matematik.
4. Materi pada penelitian ini yaitu Bangun Ruang Sisi Datar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual berbantuan Hands
On Activity terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik?
2. Apakah terdapat pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik?
3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kontekstual berbantuan
Hands On Activity
dan kemandirian belajar siswa terhadap pemecahan masalah matematik?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual berbantuan
Hands On Activity terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik.
2. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik.
3. Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran kontekstual berbantuan
Hands On Activity dan kemandirian belajar siswa terhadap pemecahan masalah
matematik