KONTRIBUSI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTS MAZRO’ATUL HUDA KARANGANYAR DEMAK TAHUN AJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan sistem dan metode yang dipergunakan untuk

  1

  memperoleh informasi atau bahan materi suatu pengetahuan ilmiah. Metode penelitian pada dasarnya membicarakan mengenai tata cara pelaksaanaan penelitian sedangkan dalam pelaksanaan penelitian sendiri juga terdapat adanya prosedur penelitian. Dalam prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan tekhnik penelitian. Adapun metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Dalam penelitian ini jenis penelitiannya adalah field research atau penelitian kancah yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lingkungan tertentu asal semua mengarah tercapainya tujuan pendidikan.

  2 Sesuai bidangnya maka kancah peneliti akan berbeda-beda tempatnya. Hal

  tersebut menjadi acuan peneliti dikarenakan lebih efektif jika peneliti dapat merasakan sendiri suasana dan terjun langsung ke lapangan. Sehingga peneliti lebih efektif dalam pengumpulan data dan berbagai hal lainnya. Dalam hal ini peneliti meneliti kontribusi pelaksanaan bimbingan konseling Islam dalam menanggulangi kenakalan peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (deskriptif research) yang dimaksudkan adalah menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar 1 faktualnya. Penelitian deskriptif menggambarkan secara sistematik dan

  Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, hal. 24. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

  akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi,

  3

  maupun mempelajari implikasi. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang menekankan analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antarfenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika

  4

  ilmiah. Dan meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah instrumen kunci. Artinya objek yang alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanupulasi oleh peneliti karena objek yang diteliti yaitu peneliti sendiri atau manusia, kemudian peneliti melakukan

  5 teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi.

  Adapun ciri-ciri dari metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti obyek yang alamiah (natural

  setting ), lebih bersifat deskriptif, lebih menekankan pada proses daripada

  hasil penelitian, melakukan analisis data secara induktif dan lebih menekankan makna sebagai konteks dari suatu keutuhan. Dimana peneliti adalah sebagai instrumen utama. Penelitian kualitatif memberi titik tekan pada makna dan proses kerja daripada hasil penelitian, proses analisa data cendrung bersifat induktif yaitu fokus penelaahan terpaut langsung dengan

  6

  masalah kehidupan manusia dalam kegiatan sehari-hari. Oleh sebab itu maka penelitian kualitatif lebih menitik beratkan kepada fenomena yang ada di lokasi penelitian (latar alamiah) atau persoalan realitas kehidupan manusia. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif

  3 4 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, hal. 6-7.

  Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, hal. 80. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2014, hal. 22. 6 Asmadi Alsa, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian memahami sistem makna yang menjadi prinsip umum dari suatu gejala yang ada dalam kehidupan masyarakat.

  Pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan konstruktivist seperti makna jamak dari pengalaman individual, makna yang secara sosial dan historis, dibangun dengan maksud mengembangkan suatu

  7

  teori atau pola. Untuk itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif agar lebih luas, jelas, dan lugas dalam meneliti dan memahami objek kajian tersebut. Objek kajian dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kontribusi bimbingan konseling Islam dalam menanggulangi kenakalan atau perilaku negatif peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

  Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, kemudian dengan analisis data yang bersifat induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dasar- dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak peneliti dan subjek penelitian. Dengan dasar teoritis penelitian kualitatif lebih bertumpu pada penelitian fenomologis, interaksi simbolik, kebudayaan dan

  8 etnometodologi.

  Selanjutnya, pendekatan kualitatif dapat digunakan untuk memastikan kebenaran data dan memahami interaksi sosial. Sehingga dengan pendekatan inilah diharapkan bahwa metode penelitian kualitatif itu

  7 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014, hal. 28. 8 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja

  9 dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartipasi lama dilapangan.

  Seperti penelitian ini dilakukan peneliti dengan melakukan observasi langsung di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

  Dalam penelitian kualitatif tidak semua lokasi dan orang yang menjadi sampel, yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

  pusposive sampling dan snowball sampling adalah teknik pengambilan

  sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut diaggap paling tahu apa yang di harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek sosial yang diteliti. Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit lama kelamaan

  10 menjadi besar.

  Melalui teknik puspose sampling dan snowball sampling nantinya peneliti mendapatkan sumber dan informasi dari orang yang dianggap tahu dan sumber data lain, dalam hal ini orang yang dianggap tahu untuk mendapatkan informasi adalah: :

1. Kepala Madrasah 2.

  Koordinator BK 3. Waka Kesiswaan 4. Wali Kelas 5. Anggota OSIS 6. Peserta Didik B.

   Lokasi dan Waktu Penelitian

  Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi menurut Spradley dikutip Sugiyono dalam bukunya

  “Memahami Penelitian Kualitatif” mengemukakan bahwa, objek penelitian dinamakan sebagai

  situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu place (tempat lokasi 9 penelitian), actor (pelaku), activity (aktivitas). Sedangkan yang dinamakan 10 Sugiyono, Op. Cit, hal. 22.

  lokasi penelitian (place) adalah tempat dimana interaksi dalam situasi sosial

  11 sedang berlangsung atau letak penelitian yang diobservasi oleh peneliti.

  Penelitian ini dilakasanakan di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak. Lokasinya terletak dekat dari jalan besar pantura setelah perbatasan Demak Kudus. sehingga letak geografisnya yang setrategis dekat dengan warga sekitar, dan akses jalannya mudah dijangkau oleh masyarakat luas. serta di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak, menerima murid laki- laki dan murid perempuan. Selain anak-anak dari warga Desa Karanganyar sendiri juga ada dari tetangga desa seperti desa Ngotingal, Gajah, Karanganyar, Cangkring dan Tugu. Ada juga yang dari luar kota seperti Kota Kudus dikarenakan termasuk daerah perbatasan.

  Waktu penelitian dilakukan, yaitu mulai tanggal 29 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 29 September 2016. Sedangkan waktu Penelitiannya kurun waktu satu bulan atau setiap kali memerlukan data langsung dilapangan (berkala). Sehingga penelitian ini diharapkan akan lebih berkembang dan lebih maksimal dalam melakukan penelitian.

C. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian ini adalah dari mana data dapat diperoleh. Sedangkan menurut Lofland dikutip Lexy J Moleong mengemukakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

  12

  dan lain-lain. Dengan demikian, sumber data penelitian yang bersifat kualitatif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Data Primer

  Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

  

13

  peneliti dari sumber pertamanya. Sumber primer adalah sumber-sumber 11 dasar, yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu. 12 Sugiyono, Memahamai Penelitian Kualitatif, Alfabeta: Bandung, 2005, hal. 68. 13 Lexy J Moleong, Op.Cit, hal. 157.

  Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, hal, 84-

  Maksudnya adalah data langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau pengambilan data langsung dari obyek sebagai sumber informasi yang dicari melalui observasi yang bersifat

  14 langsung.

  Dapat disimpulkan bahwa sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari informan di lapangan yaitu melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi. Berkaitan dengan hal tersebut, wawancara mendalam dan observasi dilakukan kepada kepala sekolah (Drs. A. Qolik), seluruh staff atau guru di sekolah, baik koordinator BK (Rodhi), waka kesiswaan (Muhtarom), wali kelas, guru mata pelajaran, OSIS dan staff administrasi di sekolah serta semua peserta didik. Untuk mendapatkan data secara konkret berkaitan dengan kontribusi BKI atau program layanan bimbingan konseling Islam dalam menanggulangi tindak kenakalan peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

2. Data Sekunder

  Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah

  15 tersedia.

  Dalam hal ini, peneliti juga mengambil data dari studi kepustakaan dengan jalan mempelajari serta memahami terhadap buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian peneliti. Penelitian kepustakaan, maksudnya adalah data yang diperoleh dari buku-buku, file atau data-data perilaku peserta didik, skripsi terdahulu, dan catatan buku penyusunan program layanan guru BK atau Buku Syarat Kecakapan Keagamaan (SKK). Serta sesuai dengan relevansi dengan permasalahan mengenai kontribusi bimbingan konseling Islam dalam menanggulangi perilaku kenakalan peserta 14 didik di MTs Mazroatul Huda Karanganyar Demak. 15 Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, hal. 58.

  Data sekunder juga merupakan data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Hal ini mempunyai arti bahwa data yang diperoleh peneliti berasal dari laporan dan dokumentasi yang terkait seperti profil madrasah, struktur organisasi madrasah, keadaan guru, siswa, sarana prasarana madrasah seperti MTs Mazro’atul Huda dan literatur buku yang terkait.

D. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan

  16 data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda.

  Dalam penelitian ini juga digunakan alat bantu sebagai penunjang penelitian yaitu alat untuk merekam setiap interview (wawancara) oleh peneliti dengan kepala madrasah, para siswa dan guru-guru yang berupa

  handycam dan alat perekam lainnya seperti buku tulis beserta draft

  wawancara ketika mewawancarai kepala madrasah dan sebagian anggota guru serta sebagian peserta didik, serta menggunakan kamera dan handphone seperti melakukan dokumentasi berupa foto bersama kepala madrasah, waka kesiswaan dan wali kelas serta koordinator BK dan memfoto beberapa kegiatan yang sedang berlangsung di sekolah, seperti istighosah, pembacaan

  asmaul husna setiap pagi dan menyelenggarakan layanan orientasi dan

  informasi bagi peserta didik baru, mengadakan bimbingan belajar setiap semester dan mengadakan tes bakat-minat setiap tahunnya.

  Pelaksanaan program tersebut mengenai kontribusi bimbingan konseling Islam dalam menanggulangi kenakalan peserta didik, kontribusi tersebut diterapkanya melalui penerapan program-program layanan 16 bimbingan bersifat keagamaan yang telah direncanakan pihak madrasah. Serta program-program tersebut dilandasi dengan praktek-praktek keagamaan tiap semester yang telah diakumulasikan dalam buku syarat kecakapan keagamaan (SKK). Peserta didik juga diharuskan me mbaca do’a dan sholawat bersama-sama. Semua kegiatan tersebut telah disusun berdasarkan prinsip manajemen layanan BKI yang bertujuan untuk mengembangkan dan membentuk religiusitas atau sikap keberagamaan peserta didik di sekolah dan diluar lingkungan sekolah. Semua kegiatan tersebut juga dilaksanakan dengan adanya evaluasi tiap tahunnya agar pihak sekolah terutama guru BK dapat memahami dan menilai dari hasil pelaksanaaan program yang telah berjalan.

E. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

   Observasi.

  Observasi berarti peneliti melihat dan mendengarkan apa yang yang dilakukan dan dikatakan atau diperbincangkan para responden dalam aktivitas kehidupan sehari-hari baik sebelum, menjelang, ketika dan sesudahnya yang aktivitas terutama yang berkaitan dengan topic penelitian. sebagai pengamatan dan pencatatan sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.

  17 Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

  dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan

  non participant observation atau passive participant (pengamatan secara

  tidak langsung), selanjutnya dari segi instrumensasi yang digunakan maka obsevasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non

  participant (pengamatan secara tidak langsung) dikarenakan kalau dalam

  observasi partisipan peneliti diharuskan terlibat atau mendiami langsung dengan aktifitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi 17 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif (Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan non partisipan peneliti tidak ikut terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independent atau melakukan pengamatan sendiri secara bebas, mengumpulkan data sesuai yang diperlukan. Observasi ini dilakukan untuk melengkapi data wawancara dengan melakukan pengamatan secara langsung terjun ke lapangan tidak ikut terlibat atau bertempat tinggal akan tetapi hanya berkunjung dan melihat kondisi geografis dan proses belajar

  18 mengajar maupun perilaku dari responden ataupun subyek penelitian.

  Pada pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan observasi partisipasi pasif (passive participan tatau non participant) dengan melakukan pengamatan secara tidak langsung atau tidak terlibat didalamnya.

  Sebagaimana yang dapat peneliti amati di MTs Mazro’atul Huda. Untuk itu peneliti dapat mengetahui kondisi permasalahan, langkah-langkah penyelesaian dan bentuk-bentuk kenakalan peserta didik di madrasah.

  Selanjutnya dalam tekhnik pelaksanaan observasi peneliti menggunakan observasi terstruktur. Tekhnik tersebut adalah pelaksanaan observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati, dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan reliabelitasnya. Pedoman wawancara terstruktur, atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman melakukan observasi.

  Misalnya, fokus pengambilan data pada pelaksanaan observasi penelitian ini, mengenai misalnya fokus pengambilan data pada penelitian ini, mengenai penerapan kegiatan manajemen program-program layanan bimbingan konseling di madrasah bersifat keagamaan yang bertujuan pencegahan perilaku kenakalan dan peningkatan akhlak peserta didik. Hal tersebut berupa pelaksanan peraturan atau kegiatan keaagamaan di 18 madrasah melalui program-program layanan, penggorganisasian semua

  Sugiyono, Op.Cit, hal. 204 peserta didik dan pelaksanaan serta dilakukan evaluasi setiap semester oleh koordinator BK.

2. Metode interview (wawancara)

  Metode interview merupakan suatu proses tanya jawab lisan atau tulisan antara dua orang atau lebih untuk bertukar informasi atau ide sehingga dapat dikonstruksi makna dalam suatu topik. Peneliti akan menggunakan metode wawancara berstruktur yaitu pertanyaan sudah dirumuskan sebelum berhadapan dengan informan, agar dalam pengolahan data dapat lebih mudah. Selain itu, penulis juga akan menggunakan metode wawancara tak berstruktur berguna untuk memahami karakter asli

  19 sebuah komunitas sosial karena akan lebih terbuka.

  Wawancara atau interview, dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to

  face ) maupun menggunakan telepon. Sedangkan dalam penelitian ini,

  peneliti menggunakan tekhnik wawancara tidak berstruktur untuk memudahkan informan atau narasumber dalam memberikan penjelasan secara jelas, detail dan konkret.

  Wawancara tidak berstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun dengan disertai jawaban, atau secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Melainkan pedoman wawancara tidak berstruktur hanya berupa garis-garis besar pertanyaan dengan memfokuskan pada permasalahan inti yang akan ditanyakan.

  Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka responden atau narasumber dapat memberikan hasil jawaban pertanyaan sesuai dengan apa yang dia ketahui. Oleh karena 19 itu juga peneliti perlu melakukan wawancara juga pada pihak-pihak yang

  20

  mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam obyek. Seperti kepala sekolah, waka kesiswaan, wali kelas dan koordinator BK, OSIS.

  Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak berstruktur, dikarenakan ingin memahami informasi lebih dalam dan lengkap dari penelitian yang bersifat deskriptif, agar narasumber memiliki kebebasan dalam menjawab. Dengan fokus wawancara pada pengambilan data penelitian ini, mengenai bagaimana kontribusi bimbingan konseling Islam melalui program layanan BKI di

  MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak. Serta bagaimana langkah-langkah guru BK dalam menanggulangi tindak kenakalan peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak dan lain sebagainya.

3. Dokumentasi Dokumentasi bisa diartikan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

  Dokumen merupakan salah satu alat yang yang digunkan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau

  21

  menyajikan akunting. Dokumen ini bisa berupa, tulisan, gambar, catatan harian, biografi, peraturan, kebijakan, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari pengguna metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian akan semakain kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik yang ada. Akan tetapi perlu dicermati tidak semua dokumen memiliki kredibelitas yang tinggi.

  Dalam penelitian ini, studi dokumentasi akan peneliti dapatkan melalui, buku-buku, makalah-makalah yang relevan dengan penelitian ini. Studi dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah mengumulkan data 20 melalui pengambilan gambar aktifitas peserta didik di sekolah dalam 21 Sugiyono, Op.Cit, hal. 194-198.

  

Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian, Bandung: Mandar Maju, kaitan kenakalan peserta didik, data permasalahan peserta didik, profil umum tempat dan lokasi, sarana-prasarana, keadaan guru dan siswa serta pencatatan data-data tertulis atau data keadministrasian. Serta data-data dari analisis hasil observasi dan hasil wawancara oleh beberapa responden terkait dengan kontribusi bimbingan konseling Islam melalui jenis layanan dan metode dalam menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

F. Uji Keabsahan Data

  Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ada beberapa macam, diantaranya :

  1. Uji Credibility (validitas Internal) Uji ini dilakukan untuk mendapatkan data yang dipercaya. Biasanya dalam uji ini dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya: a.

  Perpanjangan Pengamatan Perpanjangan pengamatan, peneliti sering ke lapangan untuk melakukan pengamatan, wawancara dengan sumber-sumber informasi yang pernah diambil datanya. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh akan dapat lebih dipercaya. Dengan semakin ke lapangan dan seringnya wawancara antara peneliti dan narasumber akan terjalin keakraban antara peneliti dan sumber data yang diteliti,

  22 sehingga data yang diperoleh akan lebih dapat dipercaya.

  Seperti melakukan obsevasi kembali ke lokasi penelitian berkaitan untuk melihat perkembangan dari kontribusi penerapan dan pelaksanaan bimbingan konseling Islam pada peserta didik sudah menunjukan dampak yang signifikan atau belum terhadap perubahan sikap atau perilaku negatif peserta didik di sekolah.

  22 Mukhamad Saekan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Kudus: Nora Media Enterprise, b.

  Meningkatkan Ketekunan.

  Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu juga, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data

  23

  yang telah ditemukan itu salah atu tidak. Proses ini dilakukan dengan cara peneliti mengecek data tentang cara penerapan dan pelaksanaan serta dampak dari diterapkannya metode khusus yang dilandasi dengan ajaran Islam melalui layanan BKI pada peserta didik, kemudian mengenai masalah atau kendala pihak sekolah dalam menyelenggarakan program bimbingan konseling Islam dalam menanggulangi kenakalan peserta didik oleh pihak madrasah di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

  c.

  Triangulasi.

  Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi sumber, dilakukan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada

  24 narasumber yang sama dengan teknik atau cara yang berbeda.

  Misal penguji ingin kredibilitas data dari kepala sekolah, maka peneliti akan menguji dengan berbagai teknik. Setelah wawancara kemudian bisa menggunakan studi dokumentasi. Sumber pada penelitian ini ditujukan pada kepala madrasah yaitu Drs. A Qoliq dan Bapak Muhtarom selaku waka kesiswaan beserta semua guru serta sebagian peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

  Sedangkan Triangulasi teknik, dilakukan untuk menguji 23 kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada 24 Sugiyono, Op.Cit, hal. 370.

  25

  sumber yang sama dengan teknik atau cara yang berbeda. Semisal menggunakan tekhnik wawancara, observasi dan dokumentasi.

  Trianggulasi waktu dilakukan untuk menguji kredibilitas data yang telah dikumpulkan dengan berbagai yakni yang berbeda dan waktu yang berbeda pula. Waktu penelitian ini dilakukan secara berkala dan telah disepakati oleh pihak Madrasah Mazro’atul Huda atau kurun waktu sebulan.

  d.

  Mengadakan Member Check.

  Adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti pada pemberi data. Tujuan member check ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid. Juga sebaliknya, jika ternyata sumber data yang lain ternyata ada yang tidak sepakat maka data tersebut dianggap tidak valid dan perlu ada penggalian data

  26

  lagi. Cara ini dilakukan dengan mengecek atau meninjau kembali data-data pokok seperti kontribusi bimbingan konseling Islam, bentuk penerapan layanan, metode dan tekhnik pelaksanaanya oleh pihak madrasah terutama koordinator BK serta penanggulangan perilaku ken akalan para peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

  2. Uji Transferability Uji ini diterapkan pada penelitian kualitatif supaya orang memahami hasil penelitian secara tepat dan dapat digunakan pada konteks dan situasi lain, sehingga peneliti membuat laporan dengan memberikan uraian atau gambaran dari penjelasan teori dengan realitas

  25 26 Sugiyono, Op.Cit, hal. 127. objek penelitian yang rinci, jelas, sistematis atau terstruktur, dan dapat

  27 dipercaya.

  Pengujian ini berfungsi sebagai penjelasan serta pemerinci dari hasil penelitian yang terkait dengan penyelenggaraan kontribusi atau perandari penerapan program serta evaluasi program layanan BKI dalam menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

G. Teknik Analisis Data

  Analisis data adalah proses penyederhanaan suatu data dalam bentuk yang mudah untuk dibaca dan dipresentasikan. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah

  28

  dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan pendapat Miles dan Hubermen, Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenih. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data

  29 reduction , data display, dan conclusion drawing/verification.

  27 Sugiyono, Op.Cit, hal. 376-377.

  28 Noeng Mahadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996, hal.

  142 29

  Gambar. 2 Analisis Data

  Data Data

  Collection Display

  Data Reductio

  Conclusio n Keterangan: a.

  Data Reduction (Reduksi Data) Mereduksi data berarti merangkum data, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang data yang tidak perlu. Setelah mendapat data hasil wawancara, peneliti mereduksi hal-hal yang terkait dengan data kontribusi bimbingan konseling Islam, seperti memilih teori yang dianalisis pada bentuk peran koordinator BK dalam penyelenggaraan program kegiatan, jenis-jenis layanan dan bentuk bimbingan dan pelaksanaan serta metode atau langkah-langkah bimbingan dalam pengentasan masalah peserta didik dengan ditujukan pada sikap atau perilaku sehari-hari peserta didik meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi atau penyebab perilaku kenakalan, bentuk-bentuk atau apek-aspek dari perilaku kenakalan peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karanganya Demak.

  b.

  Data Display (Penyajian Data) Setelah data dirangkum, maka langkah selanjutnya yakni mengorganisasikan data agar tersususun dalam pola hubungan, sehinggga akan semakin mudah dipahami. Keseluruhan data yang telah didapatkan dari beberapa metode pengumpulan data, langkah selanjutnya peneliti akan menguraikan dan menyajikan data tentang kontribusi atau peran bimbingan konseling Islam melalui program-program layanan BKI, pelaksanaan, bentuk penerapan pada penanggulangan perilaku kenakalan para peserta didik agar sesuai dengan aturan sekolah atau tidak melanggar norma-norma yang berlaku serta pembiasaan tingkah laku yang baik dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai kegiatan atau program layanan keagamaan yang diselenggarakan di sekolah sebagai penanggulangan perilaku kenakalan dengan diterapkannya metode layanan bimbingan konseling Islam.

  c.

  Conclusion Drawing (verifikasi) Langkah ketiga dalam analisis data ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat, yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukan pada tahap awal didukung denan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukan merupakan

  30

  kesimpulan yang kredibel. Data atau bukti-bukti tesebut berupa hasil wawancara oleh kepala madrasah, waka kesiswaan serta beberapa guru dan sebagian peserta didik di MTs Mazro’atul Huda.

  Dalam penelitian ini digunakan metode analisis non statistik dengan menggunakan pendekatan induksi analitik yang dimodifikasi yaitu suatu pendekatan analisis data yang bertolak dari problem-problem pertanyaan maupun issue specific yang dijadikan fokus penelitian. Selanjutnya analisis dalam penelitian ini berupa analisis dalam bentuk atau peran penyelenggaraaan bimbingan konseling Islam, melalui penyusunan, pelaksanaan dan penerapan metode dari jenis-jenis layanan bimbingan yang bersifat keagamaan. Bertujuan untuk menanggulangi perilaku kenakalan dan pengembangan akhlak baik para peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Karangaanyar Demak. Jadi analisis dan penjelasan mengenai kontribusi BKI dapat dilihat dari seberapa besar dampak 30 perubahan perilaku peserta didik melalui peran kegiatan penyelenggaraan layanan dan penerapan langkah-langkah dari pihak sekolah atau koor dinator BK di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar Demak.

Dokumen yang terkait

STUDI ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM INDIVIDUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI MTS NEGERI 2 KUDUS TAHUN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 44

IMPLEMENTASI STRATEGI EXPERIENTIAL LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS MAZRO’ATUL HUDA KARANGANYAR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 2 7

IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN RELIGIUSITAS PESERTA DIDIK DI MA MAZRO’ATUL HUDA WONORENGGO KARANGANYAR DEMAK TAHUN AJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 9

IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN RELIGIUSITAS PESERTA DIDIK DI MA MAZRO’ATUL HUDA WONORENGGO KARANGANYAR DEMAK TAHUN AJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 44

IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN RELIGIUSITAS PESERTA DIDIK DI MA MAZRO’ATUL HUDA WONORENGGO KARANGANYAR DEMAK TAHUN AJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 1 15

IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN RELIGIUSITAS PESERTA DIDIK DI MA MAZRO’ATUL HUDA WONORENGGO KARANGANYAR DEMAK TAHUN AJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 48

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII DI MTS MAZRO’ATUL HUDA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan pendekatan - PENGARUH BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII DI MTS MAZRO’ATUL HUDA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 14

KONTRIBUSI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTS MAZRO’ATUL HUDA KARANGANYAR DEMAK TAHUN AJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 9

A. Kontribusi Bimbingan Konseling Islam 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling a) Bimbingan - KONTRIBUSI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTS MAZRO’ATUL HUDA KARANGANYAR DEMAK TAHUN AJARAN 2016/2017

0 0 36