JENIS CACING TANAH YANG BERPOTENSI SEBAGAI KANDIDAT BIOINDIKATOR LOGAM Pb DAN Cr BERDASARKAN KELIMPAHAN, STRUKTUR MORFOMETRI DAN KANDUNGAN SISTEIN (SPECIES OF EARTHWORM WHICH HAS POTENCY AS LEAD AND CHROMIUM BIOINDICATOR CANDIDATE BASED ON ABUNDANCE, MORP
LAPORAN DISERTASI
JENIS CACING TANAH YANG BERPOTENSI SEBAGAI
KANDIDAT BIOINDIKATOR LOGAM Pb DAN Cr
BERDASARKAN KELIMPAHAN, STRUKTUR
MORFOMETRI DAN KANDUNGAN SISTEIN
(SPECIES OF EARTHWORM WHICH HAS POTENCY AS LEAD
AND CHROMIUM BIOINDICATOR CANDIDATE BASED ON
ABUNDANCE, MORPHOMETRIC STRUCTURE,
AND CYSTEINE CONTENT)
OLEH
WIDOWATI BUDIJASTUTI
NIM. 081217027304
PROGRAM STUDI S3 MIPA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
LAPORAN DISERTASI
JENIS CACING TANAH YANG BERPOTENSI SEBAGAI
KANDIDAT BIOINDIKATOR LOGAM Pb DAN Cr
BERDASARKAN KELIMPAHAN, STRUKTUR
MORFOMETRI DAN KANDUNGAN SISTEIN
(SPECIES OF EARTHWORM WHICH HAS POTENCY AS LEAD AND CHROMIUM BIOINDICATOR CANDIDATE BASED ON ABUNDANCE, MORPHOMETRIC STRUCTURE, AND CYSTEINE CONTENT)
OLEH
WIDOWATI BUDIJASTUTI
NIM. 081217027304
PROGRAM STUDI S3 MIPA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
PRAKATA
Rasa syukur yang amat dalam atas rahmat “Allah SWT” maka laporan disertasi ini dengan judul ”Potensi Cacing Tanah Sebagai Bioindikator Logam Pb Dan Cr
Berdasarkan Indeks Keanekaragaman, Kelimpahan, Struktur Morfometri Dan
Kandungan Sistein”, dapat terselesaikan, Tujuan penulisan ini untuk memenuhi
kewajiban saya sebagai mahasiswa S3 MIPA di FST Universitas Airlangga Surabaya dan kewajiban saya sebagai akademika untuk mengembangkan ilmu di bidang keahlian yaitu Struktur Perkembangan (khususnya Invertebrata). Ucapan terimakasih terutama saya tujukan kepada promotor dan kopromotor, Prof. Dr. Ir. Agoes Soegianto, DEA dan Dr.Sucipto Hariyanto,DEA, yang telah bekerja keras dalam membimbing dan memecahkan masalah atas seluruh disertasi ini. Dekan FMIPA Unesa Prof.Dr.Suyono,M.Pd beserta staf, Ketua Jurusan Biologi, Dr.Yuliani,M.Si beserta staf. Dekan FST Unair, Prof. Win Darmanto, M.Si. Ph.D beserta staf, Ketua Program Studi S3 MIPA, Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA beserta staf dan seluruh staf laboratorium Biologi, Kimia, dan IPA terpadu di Unesa.
Tiada gading yang tak retak, laporan disertasi ini hanyalah hasil jerih payah mahasiswa yang masih membutuhkan ilmu, untuk itu saran dan kritik untuk peningkatan mutu sangat diharapkan dalam laporan ini. Semoga ilmu saya dapat digunakan kebermanfaatannya dengan sebaik-baiknya.
Surabaya, 30 Agustus 2016 Penulis
Ucapan Terima Kasih
Rasa syukur setinggi-tingginya saya panjatkan kepada “Allah SWT” yang telah memberikan ridho dan rahmatNya dalam menyelesaikan studi S3 ini. Melalui bapak/ibu/sdr saya mendapat bantuan bimbingan, motivasi, tenaga, pikiran, kritik dan saran ataupun material, hanya ucapan terimakasih yang sangat dalam saya sampaikan kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Ir. Agoes Soegianto, DEA dan Dr.Sucipto Hariyanto,DEA sebagai promotor dan kopromotor, yang selalu dengan terbuka menerima, dan melayani bimbingan dengan sabar dan ikhlas.
2. Prof.Dr.Bambang Irawan, M.Sc, Prof. Win Darmanto, M.Si. Ph.D, dan Dr Fida Rachmadiarti M.Kes, sebagai penguji saya mulai dari proposal hingga ujian tertutup ini,juga kepada Prof Ir Joni Hermana,M Sc.Es.Ph.D dan Dr Bagyo Yanuwiadi selaku penguji pada sidang tertutup, dengan profesional tinggi dan komunikatif juga memberikan sumbangsih pemikiran yang berharga atas penelitian disertasi ini.
3. Dr. Alfiah Hayati.,M.Kes selaku dosen pembimbing akademik sampai mengantarkan saya pada ujian kualifikasi mahasiswa S3 MIPA di FST Universitas Airlangga, dan seluruh staf pengajar S3 MIPA FST Universitas Airlangga yang telah memberikan ilmunya.
4. Prof. Win Darmanto, M.Si. Ph.D, beserta staf selaku Dekan FST Universitas Airlangga. Prof.Dr.Bambang Irawan, M.Sc, selaku Ketua Program Studi S3 MIPA periode 2011-2015 dan dan Dr. Alfinda Novi Kristanti,DEA, selaku Ketua Program Studi S3 MIPA beserta staf 2015-sekarang, yang telah membantu atas kelancaran studi S3 ini.
5. Prof. Dr. Suyono M.Pd, selaku Dekan FMIPA Unesa, Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Sc, dan Dr Wasis Akbar, M.Si selaku wakil Dekan yang telah mengijinkan dan membantu saya dalam penggunaan alat di Laboratorium IPA terpadu FMIPA Unesa.
6. Dr. Raharjo M.Si, selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA Unesa periode 2012- 2016 dan Dr. Yuliani M.Si, selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA Unesa periode 2016-sekarang yang telah banyak membantu dalam memberikan ijin dan memudahkan masalah dalam studi dan pekerjaan saya.
7. Dr. Isnawati M.Si, Dr. Mahanani M.Si, Dr. Nunik M.Si, Trisiswati,S.Si,M.Si, Drs Edi Praktino, Dra. Faizah (Alm), Verra, S.Si, Nurul.,S.Si, dan Mahrus Ismail,M.Si yang telah membantu penelitian ini di laboratorium Biologi Unesa, Laboratorium Kualitas Air Teknik Lingkungan ITS, Laboratorium Kimia Unesa, Laboratorium IPA terpadu Unesa, dan Laboratorium Molekuler Biologi UIN Malang.
8. Suami tercinta Drs. Eko Wijaya, dan ananda Ewing Mahendra Putra, selain ucapan terimakasih atas motivasi dan keikhlasannya dalam mengijinkan studi,
saya meminta maaf atas kekhilafan dan terganggunya tugas dan kewajiban saya sebagai istri dan ibu bagi ananda.
9. Teriring doa untuk kedua orang tua saya alm ibu Nani Mulyani dan alm Bapak Bisono Wirjohoetomo,BcKn, Alm bapak mertua Nur Cholis, yang semasa hidupnya telah tulus ikhlas membimbing dan mendoakan saya. Ibu mertua saya Sujati, kakak dan adik saya, Ir. Pudji Nastiti, M.M, Ir. Murman Budiyanto,M.Si,M.Sc, Dr. Ir. Rahmat Budisantoso, M.Si dan Ir. Luhur Budiyarso, Adik-adik ipar saya, Heri Pujiyuniarto S.E, Windi Setyawati dan Enny Retnawati A.Md, yang senantiasa memberikan doa dan motivasinya.
10. Para senior dan dosen saya tercinta yang masih aktif di jurusan Biologi Unesa, yaitu Prof. Dr.dr Tjandrakirana,M.S, Sp.And., Prof. Dr. Muslimin Ibrahim, M.Pd, Prof. Dr. Endang Susantini M.Pd, Dr. Tjipto Haryanto,M.Si, Dr.Ir.Dyah Hariani,M.Si, Dr.Fida Rachmadiarti,M.Kes, Dra Wisanti M.S, Dra. Winarsih M.Kes. Saudara-saudara saya civitas akademika di jurusan Biologi Unesa, terutama di rumpun Struktur Perkembangan, Biologi Umum, Ekologi, Fisiologi dan Taksonomi, yang setiap saat selalu memberikan motivasi dan kemudahan pekerjaan dan studi saya.
11. Ucapan terimakasih juga saya tujukan kepada seluruh alumni mahasiswa saya yang telah membantu saya khususnya Iva, Shafira, Nisa dan Bayu. Teman seperjuangan di S3 MIPA Unair, sahabat-sahabat sekolah dan para tetangga yang tidak dapat saya sebut satu persatu yang telah memberikan motivasi.
Akhir kata, saya hanya dapat berdoa semoga Allah membalas kebaikan bapak, ibu dan saudara sekalian sebagai ilmu dan amalan yang tiada terputus. Amin.
Jenis Cacing Tanah kandidat yang berpotensi sebagai Bioindikator
Logam Pb Dan Cr Berdasarkan Kelimpahan, Struktur Morfometri
Dan Kandungan Sistein Abstrak
Penelitian eksplorasi ini bertujuan mengevaluasi cacing tanah sebagai potensi
bioindikator logam berat Pb dan Cr berdasarkan indeks keanekaragaman, kelimpahan, struktur
morfometri dan kandungan sistein pada cacing tanah yang berada di habitat pohon pisang di
Gresik dan Bangkalan, menganalisis data distribusi jenis dan kelimpahan cacing lokal dengan
menghubungkan pengaruhnya terhadap logam berat, faktor kimia non logam berat dan fisika
tanah.Penelitian ini menggunakan metoda eksplorasi dengan sa\\\mpling terpilih, dengan
menggunakan transek berukuran 25cmX25 cm, kedalaman 20 cm. Data diambil pada bulan
Januari-Mei 2014 dan Februari-April 2015. Identifikasi cacing tanah dilakukan dengan
menggunakan kunci Blackmore,2010. Morfometri cacing tanah yang diukur adalah
berat,panjang,diameter tubuh, ukuran lubang kelamin jantan dan betina, jumlah segmen dan
jumlah seta cacing. Analisis logam berat menggunakan Atomic Absorptions Spectrofotometer
(AAS), analisis kandungan sistein dengan Kromatograf gas (GC), analisis fisika (suhu,
kelembapan,jenis,porositas,berat isi tanah, berat jenis tanah) dan analisis kimia tanah (pH,bahan
organik, C,N,P,K) menggunakan metode standart. Sedangkan data yang diperoleh dianalisis
menggunakan PCA untuk mengevaluasi hubungan distribusi kelimpahan dengan parameter dan
menggunakan GSCA untuk menguji hipotesis antara parameter.Hasil penelitian menemukan 5 jenis cacing tanah dari famili Megascolexcidae pada
habitat pohon pisang di Gresik dan Bangkalan adalah Amynthas. robbustus, Metaphire javanica.
M. californica , M. posthuma, dan Pheretima recemosa. Ada pengaruh signifikan potensi
bioindikator ditinjau dari morfometri (kecuali diameter vesikula), indeks keanekaragaman,
keseragaman, dan dominansi. Ada pengaruh signifikan kelimpahan cacing tanah dengan faktor
fisika tanah dan logam berat. Ada pengaruh tidak langsung antara kelimpahan cacing dengan
faktor kimia tanah. Jenis spesies dominan adalah A. robbustus. Ada pengaruh signifikan antara
kelimpahan cacing dominan ini dengan logam berat dan fisika tanah. Faktor kimia tanah
walaupun tidak pengaruh secara langsung, namun hasil analisis pengaruh total menunjukkan
faktor yang paling dominan mempengaruhi kelimpahan A. robbustus.Simpulan dari penelitian ini menunjukkan ada potensi bioindikator dari jenis cacing
tanah terhadap logam berat Pb dan Cr berdasarkan kelimpahan, struktur morfometri dan
kandungan sistein pada cacing tanah yang berada di habitat pohon pisang di Gresik dan
Bangkalan, penyebaran jenis dan kelimpahan cacing yang ditemukan dipengaruhi oleh logam
berat, faktor kimia non logam berat dan fisika tanah. Jenis cacing A. robbustus berpotensi
sebagai bioindikator logam berat Pb dan Cr.
Kata kunci : potensi bioindikator, morfometri,indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi
xix
Species of Earthworm which Has Potency as Lead and Chromium
Bioindicator Candidate Based on Abundance, Morphometric
Structure, and Cysteine Content Abstract
This exploration study aims to 1) evaluate the potency of lead and chromium
bioindicator based on index of diversity, abundance, morphometric structure, and cysteine
content in the earthworms around banana trees at Gresik and Bangkalan, 2) analyse the data of
species distribution and the abundance by connecting its effect toward heavy metals, non-heavy
metal chemical factor, and physical factor of soil.This research used exploration method with chosen samples, using transect in 25x25 cm
of size and 20 cm of depth. Findings were taken on January until May 2014 and on February
until April 2015. Earthworms were identified using Blackmore key, 2010. The morphometric
structure of earthworms were evaluated from the mass, length of body, diameter of body, size of
male and female organ reproduction, segment number and setae number. Heavy metal
concentration was analysed using AAS method, cysteine content was analysed using Gas
Chromatografi method, meanwhile physical factors (temperature, humidity, variety, porosity,
mass of soil, density of soil) and chemical factors (pH, organic materials such as carbon,
nitrogen, phosphorus, and potassium) were analysed using standard method. Data was analysed
using PCA method to evaluate the relation of abundance distribution with the parameters then
GSCA method was used to test the hypotheses between each parameter.Findings indicated that there were five species of earthworms around banana trees in
Gresik and Bangkalan belonging in Megascolexcidaes which are Amynthas robbustus,
Metaphire javanica , M. californica, M. posthuma, and Pheretima recemosa. Furthermore, there
was significant effect of bioindicator potency according to the morphometric structure (except
vesicula diameter), index of diversity, uniformity, and dominance. There was also significant
effect of earthworms abundance toward the soil physical factor and heavy metal concentration.
Then there was indirect effect between earthworm abundance and soil chemical factor. A.
is the most dominant species showing the significant effect between its abundance robbustuswith the soil physical and chemical factors. Although the soil chemical factors did not show
indirect effect but the total effect analysis result indicated that the most dominant factor
influenced the abundance of A. robbustus.It can be concluded that there is a bioindicator potency of certain earthworms toward
lead and chromium based on the abundance, morphometric structure, and cysteine content in the
earthworms around banana trees at Gresik and Bangkalan. Furthermore, the species distribution
and abundance were influenced by heavy metals, non-heavy metal chemical factor, and physical
factor of soil. A. robbustus has abilities as lead and chromium bioindicator.
Keywords: bioindicator potency; morphometric structure; index of diversity, uniformity, and
dominancexx
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv HALAMAN PRAKATA ................................................................................ xvi HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ................................................... xvii HALAMAN ABSTRACT .............................................................................. xix
BAB I. PENGANTAR
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 5
1.3. TUJUAN PENELITIAN ................................................................... 7
1.4. MANFAAT PENELITIAN ............................................................... 8
1.5. BATASAN PENELITIAN ............................................................... 8
1.6. KEBAHARUAN PENELITIAN ...................................................... 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.BIOEKOLOGI CACING TANAH ..................................................... 10
2.1.1. Biologi Cacing Tanah ............................................................. 10
2.1.2. Sistemika Cacing Tanah .......................................................... 15
2.1.3. Ekologi Cacing Tanah ............................................................. 17
2.1.4. Distribusi Cacing Tanah Di Indonesia dan Negara Lain ......... 21
2.2.CACING TANAH DAN PENCEMARAN TANAH ......................... 22
2.2.1. Hubungan Cacing Tanah Dengan Pencemaran Logam Berat .. 22
2.2.2. Bioindikator dan Biomonitoring Cacing Tanah ....................... 24
2.3.PROFIL ASAM AMINO CACING TANAH .................................... 27
2.3.1. Asam Amino Pada Tubuh Cacing Tanah ................................. 27
2.3.2. Hubungan Jenis Asam Amino Spesifik dan binding logam (Metallothionein) di Cacing Tanah .......................................... 30
2.4 ANALISA MULTIVARATE DAN PRINCIPAL KOMPONEN ANALISIS (PCA) .............................................................................. 32
2.4.1. Analisis Cluster dan Multivariate ............................................ 32
2.4.2. Principal Komponen Analisis (PCA) ....................................... 33
2.4.3. General Structure Komponen Analisis (GSCA)……………….33
BAB III. HIPOTESIS DAN KONSEP ILMIAH
3.1.HIPOTESIS ......................................................................................... 35
3.2.KERANGKA BERPIKIR ................................................................... 35
BAB IV. METODE PENELITIAN
4.1. JENIS PENELITIAN ......................................................................... 39
4.2. TEMPAT PENELITIAN ................................................................... 39
4.3. SASARAN PENELITIAN ................................................................ 40
4.4. PARAMETER PENELITIAN ........................................................... 40
4.5. DESKRIPSI AREA STUDI ............................................................... 41
4.6. ALAT DAN BAHAN ........................................................................ 43
4.6.1. Alat .......................................................................................... 43
4.6.2. Bahan ...................................................................................... 44
4.7. METODE PENELITIAN .................................................................. 44
4.8. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN ................................ 44
4.8.1. Prosedur Pengambilan Sampel Cacing Tanah ........................ 45
4.8.2. Prosedur Pengukuran Sifat Fisik dan Kimia Tanah ................ 46
4.8.3. Mengukur Kadar Logam Berat dalam Tanah Menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometer) ........................... 50
4.8.4. Identifikas Spesies Cacing Tanah ............................................ 50
4.8.5. Kadar Kandungan Sistein ........................................................ 52
4.9. ANALISIS DATA ............................................................................. 54
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. HASIL PENELITIAN ....................................................................... 55
5.1.1. Kandungan logam, faktor fisika dan kimia tanah non
55 logam berat di habitat pohon pisang pada dua lingkungan berbeda Gresik dan Bangkalan ……………......................
5.1.2. Jenis cacing tanah yang ditemukan di Gresik dan 57
Bangkalan…………………………………………….......
5.1.3. Indeks Keanekaragaman, Dominansi dan Keseragaman
61 di Gresik dan Bangkalan………………………………....
5.1.4. Hasil hubungan penyebaran dan kelimpahan cacing tanah
63 dengan logam berat tanah, sifat kimia dan fisika tanah……………………………....................................... Hubungan logam berat dengan penyebaran dan
63 kelimpahan cacing tanah di Gresik………………............ Hubungan logam berat dengan penyebaran dan
65 kelimpahan cacing tanah di Bangkalan…………………. . Hubungan faktor kimia non logam berat non logam berat
67 non logam berat non logam berat non logam berat non logam berat tanah dengan penyebaran dan kelimpahan cacing tanah di Gresik…………………………………… Hubungan faktor kimia non logam berat tanah dengan
71 penyebaran dan kelimpahan cacing tanah di Bangkalan... Hubungan Faktor Fisika tanah dengan penyebaran dan
74 kelimpahan cacing tanah di Gresik……………………… Hubungan Fisika tanah dengan penyebaran dan
77 kelimpahan cacing tanah di Bangkalan…………………..
5.1.5. Morfometri jenis cacing tanah pada habitat pohon pisang
80 di lingkungan yang berbeda Gresik dan Bangkalan…….. Hasil Hubungan morfometri dengan penyebaran jenis
80 dan kelimpahan di Gresik………………………………... Hasil Hubungan morfometri dengan penyebaran jenis
83 dan kelimpahan di Bangkalan……………………………
5.1.6. Potensi bioindikator cacing tanah ditinjau dari
86 morfometri, indeks keanekaragaman, indeks dominansi dan indeks keseragaman kelimpahan dan jenis cacing tanah di Gresik dan Bangkalan…………………………...
5.1.7. Pengaruh potensi biondikator dengan kelimpahan cacing
87 tanah dan hubungan kelimpahan terhadap faktor logam
berat tanah, sifat fisika…………………………………...
5.1.8. Jenis cacing tanah kandidat yang adaptif terhadap
96 lingkungan tercemar di Gresik dan Bangkalan dan perbandingan deposit logam beratnya……………………
5.1.9. Hubungan kelimpahan cacing kandidat yang ditemukan
97 dengan kandungan logam berat dan faktor kimia non logam berat tanah di Gresik dan Bangkalan pada waktu yang berbeda……………………………………………..
5.1.10. Kandungan deposit logam dan sistein cacing tanah 105 A.robbustus ……………………………………………….
5.1.11. Hubungan kelimpahan cacing kandidat terhadap logam 106 berat Pb dan Cr tanah, sifat fisika tanah, sifat kimia non logam berat tanah, deposit logam berat dan kandungan sistein pada tubuh cacing…………………………………
5.2. PEMBAHASAN ................................................................................ 116
5.2.1. Keberadaan logam berat, faktor fisika dan kimia non 116 logam berat tanah di habitat pohon pisang pada dua lingkungan berbeda Gresik dan Bangkalan ……………...
5.2.2. Keanekaragaman, Dominansi dan Keseragaman cacing 118 tanah pada habitat pohon pisang di lingkungan yang berbeda Gresik dan Bangkalan…………………………...
5.2.3. Morfometri jenis cacing tanah pada habitat pohon pisang 121 di lingkungan yang berbeda Gresik dan Bangkalan……..
5.2.4. Penentuan potensi cacing tanah sebagai bioindikator…… 124
5.2.5. Penentuan kandidat jenis cacing tanah yang berpotensi 128 untuk menjadi bioindikator………………………………
5.2.6. Monitoring dan evaluasi jenis cacing tanah kandidat 129 sebagai bioindikator……………………………………...
5.2.7 Pembahasan Terintegrasi………………………………… 137
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan …………………………………………………………... 142
6.2 Saran ………………………………………………………………… 143
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 145 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman
2.1 Tipe dan bentuk Seta………………………………………………. 10
2.2 Tipe prostomium cacing tanah…………………………………….. 11
2.3 Tipe seca cacing tanah……………………………………………... 11
2.4 Topografi organ dalam cacing tanah………………………………. 12
2.5 Tipe-tipe spermateka/bentuk spermateka………………………….. 14
2.6 Bentuk-bentuk kelenjar prostat……………………………………. 14
4.1 Lokasi penelitian (Digitasi Peta Bumi Indonesia, 2016)…………... 41
4.2 Habitat pohon pisang………………………………………………. 45 4.3 a Plot sampling, b. pengukuran pH,suhu, dan kelembapan…………. 46
4.4 Diameter prostat cacing……………………………………………. 52
5.1 Perbandingan kandungan logam berat Pb, Cr,Fe dan Zn (mg/kg)
55 Gresik dan Bangkalan……………………………………………...
5.2 Perbandingan hasil nilai analisis kimia non logam berat tanah di
56 Gresik dan Bangkalan……………………………………………...
5.3 Perbandingan hasil kandungan sifat fisika tanah di Gresik dan
57 Bangkalan………………………………………………………......
5.4 Perbandingan nilai indeks keanekaragaman, keseragaman, dan
62 dominansi di Gresik dan Bangkalan………………………………..
5.5 Grafik PCA persebaran kelimpahan cacing tanah di Gresik
64 berdasarkan sifat logam berat a) Penyebaran sifat logam berat pada komponen utama, b) Proyeksi titik lokasi pengamatan pada komponent utama..............................................................................
5.6 Penyebaran cacing tanah di daerah Gresik berdasarkan sifat logam
65 berat…………………………………………………………….......
5.7 Grafik PCA Penyebaran cacing tanah di Bangkalan berdasarkan
66 sifat logam berat a). Penyebaran sifat logam berat pada komponen utama, b). Proyeksi titik lokasi pengamatan pada komponen utama……………………………………………………………….
5.8 Penyebaran cacing tanah di Bangkalan berdasarkan sifat logam 67
berat………………………………………………………………...
5.9 Grafik PCA Penyebaran dan kelimpahan Cacing tanah di Gresik
69 Berdasarkan sifat kimia non logam berat tanah a). Penyebaran sifat kimia non logam berat tanah pada komponen utama, b).
Proyeksi titik lokasi pengamatan pada komponen utama……………………………………………………………….
5.10 Penyebaran Cacing tanah di Gresik berdasarkan sifat kimia
70 tanah………………………………………………………………..
5.11 Grafik PCA Penyebaran Cacing tanah di Bangkalan berdasarkan
73 sifat kimia non logam berat tanah a). Penyebaran sifat kimia non logam berat tanah pada komponen utama, b). Proyeksi titik lokasi pengamatan pada komponen utama………………………………..
5.12 Penyebaran Cacing tanah di Bangkalan berdasarkan sifat kimia
74 non logam berat tanah……………………………………………...
5.13 Grafik PCA Persebaran Cacing tanah di Gresik berdasarkan sifat
76 fisika tanaha). Penyebaran sifat fisika tanah pada komponen utama, b). proyeksi titik lokasi pengamatan pada komponen utama……………………………………………………………….
5.14 Penyebaran Cacing tanah di daerah Gresik berdasarkan sifat fisika
77 tanah……………………………………………………………….
5.15 Grafik PCA Persebaran Cacing tanah di Bangkalan berdasarkan
79 sifat fisika tanah, a). Penyebaran sifat fisika tanah pada komponen utama, b). proyeksi titik lokasi pengamatan pada komponen utama……………………………………………………………….
5.16 Penyebaran cacing tanah di daerah Bangkalan berdasarkan sifat
80 fisika tanah…………………………………………………………
5.17 Grafik PCA persebaran cacing tanah di Gresik berdasarkan
82 morfometri a). Penyebaran morfometri pada komponen utama, b). proyeksi titik lokasi pengamatan pada komponen utama……………………………………………………………….
5.18 Penyebaran Cacing tanah di daerah Gresik berdasarkan
83 morfometri………………………………………………………….
5.19 Grafik PCA Persebaran Cacing tanah di Bangkalan berdasarkan
85 morfometri a). Penyebaran morfometri cacing tanah pada komponent utama, b). Proyeksi titik lokasi pengamatan pada komponen utama…………………………………………………...
5.20 Penyebaran cacing di daerah Bangkalan berdasarkan
86 morfometri………………………………………………………….
5.21 Hasil Model Hipotesis Penelitian………………………………….. 90
5.22 Penyebaran kelimpahan A.robbustus berdasarkan logam berat Pb
98 dan Cr di Gresik dan b. Penyebaran kelimpahan A.robbustus berdasarkan logam berat Pb dan Cr di Bangkalan…………………
5.23 Penyebaran dan kelimpahan A. robbustus berdasarkan sifat kimia
99 tanah dengan lokasi di Gresik pada pengambilan sampling ke 1…..
5.24 Penyebaran dan kelimpahan A. robbustus berdasarkan sifat kimia
99 tanah dengan lokasi di Bangkalan pada pengambilan sampling ke 1.........................................................................................................
5.25 Penyebaran dan kelimpahan cacing tanah A.robbustus berdasarkan 100 sifat logam berat tanah (Pb dan Cr) pada pengambilang sampling ke dua di Gresik………………………………………………….....
5.26 Penyebaran dan kelimpahan cacing tanah A.robbustus berdasarkan 100 sifat logam berat tanah (Pb dan Cr) pada sampling ke dua di Bangkalan…………………………………………………………..
5.27 Penyebaran dan kelimpahan cacing tanah A. robbustus 101 berdasarkan sifat kimia non logam berat tanah sampling ke dua di Gresik………………………………………………………………
5.28 Penyebaran dan kelimpahan cacing tanah A. robbustus 102 berdasarkan sifat kimia non logam berat tanah sampling ke dua di Bangkalan…………………………………………………………..
5.29 Penyebaran dan kelimpahan cacing tanah A. robbustus 103 berdasarkan sifat logam berat tanah (Pb dan Cr) pada pengambilang sampling ke tiga di Gresik………………………….
5.30 Penyebaran dan kelimpahan cacing tanah A. robbustus 103 berdasarkan sifat logam berat tanah (Pb dan Cr) pada pengambilang sampling ke tiga di Bangkalan………………….......
5.31 Penyebaran dan kelimpahan cacing tanah A. robbustus 104 berdasarkan sifat sifat kimia non logam berat tanah pada pengambilang sampling ke tiga di Gresik………………………….
5.32 Penyebaran dan kelimpahan cacing tanah A. robbustus 105 berdasarkan sifat sifat kimia non logam berat tanah pada pengambilang sampling ke tiga di Bangkalan……………………...
5.33 Histogram semi-log data logam tanah, deposit, dan kadar sistein. 106 (skala log)…………………………………………………………..
5.34 Hasil Model Hipotesis Penelitian………………………………….. 109
DAFTAR TABEL Tabel Halaman
2.1 Konsentrasi asam amino (protein kasar g/100g) pada cacing tanah
28 (penelitian Dedeke et al., 2010) dibandingkan dengan cacing tanah dari penelitian lainnya……………………………………………………….
2.2 Perbedaan hubungan jenis spesies dengan hasil analisis profil asam
29 amino…………………………………………………………………….
2.3 Komposisi Jenis asam amino dari sejumlah besar Cd binding Protein
31 yang terisolasi dengan ion Q-Sepharose………………………………
4.1 Rata-rata kadar Cd dan Pb tanah di beberapa lokasi…………………..
39 4.2 Posisi lokasi pada peta……………………………………………............
43 5.1 Jenis dan jumlah cacing tanah di lahan pisang Gresik ……………….
57
5.2 Jenis dan jumlah cacing tanah pada masing-masing lokasi di
58 Gresik……………………………………………………………………
5.3 Jenis dan jumlah cacing tanah tercemar di lahan pisang
58 Bangkalan…………………………………………………………………
5.4 Jenis dan jumlah cacing tanah pada masing-masing lokasi di
59 Bangkalan…………………………………………………………………
5.5 Deskripsi ciri-ciri lima jenis cacing tanah yang ditemukan di Gresik dan
60 Bangkalan……………………………………………................................
5.6 Indeks keanekaragaman, indeks keberagaman dan indeks dominasi
61 cacing tanah di Gresik…………………………………………….............
5.7 Indeks keanekaragaman, indeks keberagaman dan indeks dominasi
61 cacing tanah di Bangkalan………………………………………………..
5.8 Measurement model variabel potensi bioindikator………………............. 87
5.9 Measurement model variabel faktor kimia tanah Gresik dan
88 Bangkalan…………………………………………………………………
5.10 Measurement model variabel logam berat tanah Gresik dan
88 Bangkalan…………………………………………………………………
5.11 Measurement model variabel faktor fisika Gresik dan Bangkalan.............
89
5.12 Model struktural hasil GSCA: pengaruh langsung……………….............
90
5.13 Model struktural hasil GSCA pengaruh tidak langsung………………….
92
5.14 Model struktural hasil GSCA pengaruh total…………………………….. 94
5.15 Korelasi antar parameter model………………………………………….. 95
5.16 Deposit logam berat empat jenis cacing tanah di Gresik dan
Bangkalan…………………………………………………………………97
5.17 Hasil rerata kandungan sistein (%)………………………………………. 105
5.18 Measurement Model Variabel Faktor Kimia Tanah……………………... 107
5.19 Measurement model variabel logam berat……………………………….. 107
5.20 Measurement Model Variabel Faktor Fisika…………………………….. 108
5.21 Measurement model variabel deposit logam berat……………………….. 108
5.22 Model Struktural Hasil GSCA Pengaruh Langsung…………………….. 109
5.23 Model Struktural Hasil GSCA Pengaruh Tidak Langsung………............. 111
5.24 Model Struktural Hasil GSCA Pengaruh Total………………………… 113
5.25 Korelasi Antar Parameter Model…………………………………........... 115
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman
VII Data rata-rata hasil logam berat, faktor fisika dan kimia tanah (tahap I)
XI Biodata Mahasiswa
XCIII
X Rata-rata kelimpahan, deposit cacing tahap II dan kandungan sistein tahap III
IX Data hasil pengamatan tahap II (2015) LXXXVI
XLII
VIII Data pendukung Hasil PCA Dan GSCA
XXXII
XXX
I Digitasi peta
A. robbustus
VI Peta dominasi
XXVII
V Data indeks keanekaragaman
XXV
XI IV Data uji pendahuluan
IV III Ciri umum dan peta distribusi jenis-jenis cacing tanah di Gresik dan Bangkalan
I II Foto lokasi, diskripsi lokasi dan prosedur penelitian
XCV
Aas, H.T., Brunborg, G., Jaworska, A., Salbu, B., & Oughton D.H.. 2011. Effects of different gamma exposure regimes on reproduction in the earthworm Eisenia
fetida (Oligochaeta). Science of the Total Environment, 412-413:138–147.
Aghababaei, F., & Raiesi, R.,2015. Mycorrhizal fungi and earthworms reduce antioxidant enzyme activities in maize and sunflower plants grown in Cd-polluted soils Soil Biology & Biochemistry 86: 87e97
Aleaga, M.M., & Ebadi, E.G. 2011. Study of Heavy Metals Bioaccumulation in the Process of Vermicomposting, African Journal of Biotechnology. 10 (36):6997- 7001.