BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya dan melimpah serta didukung oleh lautan dan ribuan pulau yang mengelilinginya, berbagai kekayaan sumber daya alam telah menjadi potensi tersendiri bagi Indonesia untuk mengembangkan pariwisata khususnya di bidang alam (Mudrikah et al., 2014:362). Sektor pariwisata merupakan salah satu penghasil devisa terbesar suatu negara serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan, maka dari itu diperlukan upaya penggalian dan pengembangan potensi wisata lebih dalam (Prantawan dan Sunarta, 2015:1).

  Menurut Pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menjelaskan bahwa pariwisata terdiri dari berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan baik oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Selain itu menurut Leiper, pariwisata juga memiliki banyak dampak positif bagi perekonomian, diantaranya pendapatan dari usaha pariwisata seperti pengusaha pariwisata, karyawan hotel dan restoran, karyawan agen perjalanan, penyedia jasa transportasi, pemandu wisata, penyedia souvenir, atraksi wisata dan lainnya.

  Kemudian pendapatan pemerintah yang sumber utamanya yaitu dari pengenaan pajak, seperti pajak hotel maupun restoran yang merupakan bagian dari keuntungan usaha pariwiata dan hotel tersebut. Sumber lain bisa berupa usaha pariwisata yang dimiliki oleh pemerintah itu sendiri dimana wisatawan dikenakan pajak ketika mereka melakukan transaksi yang tergolong kena pajak (Pitana dan Diarta, 2009:186).

  Industri pariwisata mampu memberikan sumbangan terhadap penerima devisa yang sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan nasional, meringankan utang negara, dan memelihara nilai tukar (kurs) mata uang rupiah terhadap mata uang asing. Hal ini dikarenakan besarnya kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan penerimaan devisa, sehingga pariwisata dijadikan salah satu sektor andalan dalam perekonomian nasional bahkan pariwisata mampu bersaing dalam pemberian pendapatan devisa negara (Prasiasa, 2013: 8 dan 10). Selanjutnya dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan bahwa kepariwisataan memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan serta sumber daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jati diri serta kesatuan bangsa, dan mempererat persahabatan antarbangsa.

  Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, provinsi Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sebelumnya merupakan bagian dari provinsi Sumatera Selatan dan kemudian pada tahun 2000 menjadi provinsi sendiri dengan ibukota Pangkalpinang. Provinsi ini terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta beberapa pulau kecil seperti Pulau Lepar, Pulau Pongok, Pulau Selat Nasik dan Pulau Mendanau, total semua pulau yang telah memiliki nama berjumlah 470 namun yang berpenghuni hanya 50 pulau. Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut dengan luas wilayah sekitar 81.725,14 km2. Luas daratan mencapai 16.424,14 km2 atau 20,10 persen dari total wilayah dan luas laut sekitar 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka.

  Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2011 berdasarkan hasil estimasi Sensus Penduduk (SP2010) sebesar 1.261.737 jiwa dengan penduduk suku bangsa aslinya yaitu Suku Melayu. Bangka Belitung terbagi dalam enam kabupaten dan satu kota yaitu Kabupaten Bangka (Sungailiat), Kabupaten Bangka Barat (Mentok), Kabupaten Bangka Selatan (Toboali), Kabupaten Bangka Tengah (Koba), Kabupaten Belitung (Tanjungpandan), Kabupaten Belitung Timur (Manggar), dan Kota Pangkalpinang (Pangkalpinang).

  Persaingan dalam segala jenis industri menyebabkan perusahaan selalu berusaha untuk bertahan, yang dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada konsumen. Dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang diberikan dari pemilik jasa berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamaan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen (Minrohayati et al., 2017:156). Agar terciptanya kepuasan wisatawan, pihak pengelola seharusnya menyediakan berbagai kebutuhan agar dapat memudahkan wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata. Terdapat beberapa unsur pariwisata yang menjadi pengaruh dari pengembangan suatu produk wisata seperti daya tarik wisata, aksesibilitas dan fasilitas (Suryadana dan Octavia, 2015).

  Fasilitas merupakan penyediaan perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada tamu pada saat melaksanakan aktivitas, sehingga kebutuhan yang diperlukan pengunjung dapat terpenuhi selama melakukan aktivitas berwisata (Sulastiyono, 2011:98). Menurut Prasiasa (2013:24) aksesibilitas yaitu kelancaran perpindahan seseorang dari suatu tempat ke tempat lainnya, perpindahan tersebut bisa dalam jarak dekat, menengah, maupun jauh. Daya tarik wisata merupakan segala sesuatu disuatu tempat yang memiliki keunikan, keindahan, kemudahan serta nilai yang berwujud keanekaragaman kekayaan alam ataupun buatan manusia yang menarik serta mempunyai nilai untuk dikunjungi dan dilihat oleh wisatawan (Rai Utama, 2017:143). Kemudian yang terakhir yaitu kepuasan pelanggan, dikemukakan oleh Kotler dan Keller kepuasan pelanggan adalah perasaan puas atau kecewa yang dihasilkan dari membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) dengan ekspektasi pelanggan, ketika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, maka pelanggan tidak akan puas. Hal sebaliknya terjadi, ketika kinerja sesuai dengan ekspektasi maka pelanggan akan merasa puas (Suryadana dan Octavia, 2015: 91).

  Bangka Belitung lebih dikenal sebagai wilayah dengan objek wisata yang menyuguhkan keindahan pantai dan wisata bahari, padahal sebenarnya banyak pilihan wisata yang dapat ditemukan di Bangka Belitung salah satunya wisata agro seperti Bangka Botanical Garden (BBG). Berdasarkan wawancara terhadap pengelola Bangka Botanical Garden (BBG), kawasan ini merupakan salah satu wisata alternatif yang terletak di ibukota Pangkalpinang berlokasi 15 km dari kota Pangkalpinang dan 7 km dari Bandar Udara Depati Amir. Kawasan ini mulai dikelola pada tahun 2003 pada lahan seluas 312 hektar yang terdiri dari 70% rawa kering dan 30% rawa basah, saat ini sudah lebih dari 180 hektar wilayah yang sudah dikelola. Bangka Botanical Garden (BBG) disebut sebagai kawasan pertanian terpadu yang mengolah lahan tidak terpakai menjadi lahan produktif untuk kepentingan perekonomian, lahan ini kemudian di tata sedemikian rupa dan mulai dibuka untuk umum pada tahun 2005. Sebelum menjadi kawasan wisata, tempat ini merupakan lahan bekas tambang timah yang sudah tidak terpakai dan awalnya merupakan bentuk dari Corporate Social Responsibility

  

(CSR) , perusahaan peleburan timah PT. Dona Kembara Jaya yang didirikan oleh

Bapak Ir. Djohan Riduan Hasan.

  Menurut pengelola, Replianto (2018) Bangka Botanical Garden (BBG) mulai dikelola sebagai tempat pembibitan untuk berbagai jenis tanaman hijau seperti aglonema, patah tulang, kantong semar dan nilam, berbagai jenis buah- buahan seperti stoberi, jambu citra, dan jeruk serta berbagai jenis sayur-sayuran.

  Selain itu dari sektor peternakan, Bangka Botanical Garden (BBG) memiliki ternak unggulan yaitu sapi, terdapat berbagai jenis sapi yang dapat ditemukan disini seperti sapi potong, sapi perah dan sapi bali. Kemudian untuk sektor perikanan, terdapat ikan koi, ikan nila dan berbagai macam ikan hias yang terdiri dari ikan impor dan lokal yang semuanya bisa menghasilkan sekitar 70.000 ekor perharinya.

  Bangka Botanical Garden (BBG) memiliki keunikan dan menjadi

  tempat yang menarik untuk dikunjungi, masyarakat sekitar juga senang mengunjungi tempat wisata Bangka Botanical Garden (BBG) ini, mereka dapat melakukan berbagai aktivitas seperti bersantai dan mengelilingi kawasan ini. Wisatawan menjadi aset utama di industri pariwisata, dengan adanya wisatawan maka objek wisata tersebut memperoleh laba atau keuntungan, oleh karena itu pengelola objek wisata harus memberikan layanan terbaik untuk para wisatawan. Berikut ini adalah data pengunjung Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang dalam satu minggu:

  

Tabel I.1 Jumlah Wisatawan Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang pada

  19 Maret 2018 – 25 Maret 2018 No Hari Jumlah Wisatawan

  1 Senin 202

  2 Selasa 222

  3 Rabu 181

  4 Kamis 262

  5 Jumat 213

  6 Sabtu 1721

  7 Minggu 2301 Total 5102 Rata-rata 728.8

  Sumber: Berdasarkan observasi peneliti, 2018

  Berdasarkan Tabel I.1 diatas yang diperoleh dari observasi peneliti di kawasan Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang, dapat diketahui bahwa dalam satu minggu jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bangka Botanical

  

Garden (BBG) Pangkalpinang sebanyak 5102 wisatawan. Kemudian di rata-

  ratakan dengan membagi total dengan jumlah hari selama seminggu, maka di dapatkan hasil sebanyak 728,8 wisatawan dan dibulatkan menjadi 729 wisatawan sebagai populasinya. Dilihat dari data tersebut bahwa jumlah pengunjung Bangka

  

Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang cenderung tidak stabil dimana selama

seminggu mengalami kenaikan dan penurunan.

  Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Bangka

  

Botanical Garden (BBG) . Faktor-faktor seperti fasilitas, aksesibilitas dan daya

  tarik wisata dapat menjadi salah satu tolak ukur dari kepuasan wisatawan dalam berkunjung ke objek wisata tersebut. Berdasarkan wawancara singkat yang dilakukan penulis, wisatawan masih melihat beberapa kekurangan yang terdapat di Bangka Botanical Garden (BBG).

  Tabel I.2 Pra Survey Pertanyaan SS S R TS STS Fasilitas yang disediakan Bangka

  5

  3

  12 - - Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang sudah lengkap Aksesibilitas yang tersedia di Bangka Botanical Garden (BBG) - -

  7

  3

  10 Pangkalpinang sudah baik Daya tarik wisata di Bangka Botanical Garden (BBG)

  2 - 12 -

  6 Pangkalpinang membuat saya tertarik untuk berwisata Sumber: Diolah oleh peneliti, 2018

  Berdasarkan data pra survey yang dilakukan peneliti terhadap 20 responden yaitu orang yang sudah pernah mengunjungi Bangka Botanical Garden

  

(BBG) Pangkalpinang, maka dapat dilihat bahwa 60% responden masih kurang

  puas dengan fasilitas yang disedikan objek wisata Bangka Botanical Garden

  

(BBG) Pangkalpinang. Aksesibilitas yang terdapat di kawasan Bangka Botanical

Garden (BBG) juga dianggap kurang baik karena dari 20 responden, terdapat 50%

  responden yang mengatakan bahwa aksesibilitas di Bangka Botanical Garden responden mengatakan adanya ketertarikan mereka untuk mengunjungi objek wisata Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang. Ketiga hal diatas cukup membuktikan bahwa faktor-faktor seperti fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata dapat mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka

  Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang.

  Dilihat dari masalah fasilitas yang terdapat di Bangka Botanical Garden

  

(BBG) , dari pengamatan dan survey yang dilakukan penulis di kawasan Bangka

Botanical Garden (BBG) sudah cukup baik, dimana telah tersedia wc umum,

  mushola dan pondok-pondok. Bahkan semakin lama tempat wisata ini berdiri, sekarang sudah tersedia tempat makan di dalam kawasan Bangka Botanical

  

Garden (BBG) yang menyediakan makanan dan minuman untuk para wisatawan

  yang berkunjung. Namun jika dilihat lagi, fasilitas-fasilitas diatas masih kurang karena mengingat kawasan ini memiliki lahan yang sangat luas, fasilitas seperti wc umum sangat terbatas dan cenderung sulit ditemui, lokasi mushola pun banyak tidak diketahui oleh wisatawan. Peta lokasi atau petunjuk jalan juga tidak lengkap sehingga wisatawan kebingungan akan menjelajahi kawasan yang mana, selain itu di kawasan ini belum menyediakan tempat parkir yang layak sehingga banyak motor terparkir sembarangan dan terkesan tidak rapi. Pondok-pondok yang berjajar di tepi danau pun terlihat kumuh dan tidak dirawat karena banyak kayu yang sudah lepas, padahal pondok-pondok tersebut disewakan sebesar Rp. 50.000,- per pondoknya, belum lagi tidak tersedianya gazebo untuk wisatawan berteduh.

  Survey dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis mengenai aksesibilitas di kawasan Bangka Botanical Garden (BBG) sudah tertata jelas, disamping jalan pun banyak dihiasi pohon-pohon sehingga di beberapa titik terkesan rindang dan sejuk. Namun jika dilihat kembali, akses jalan di kawasan ini belum cukup baik karena terdapat beberapa jalan yang berlubang, dalam hal ini tentunya sangat mengganggu wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata di

  

Bangka Botanical Garden (BBG) . Ketika hujan aksesibilitas jalan di kawasan ini

  sangat buruk, banyak jalan becek dan lembek sehingga hal ini menyulitkan para wisatawan terutama yang menggunakan motor karena sulit berkendara dengan kondisi jalan tersebut yang harus dilalui dengan sangat hati-hati. Tidak jarang wisatawan pernah mengalami kejadian seperti tergelincir karena tidak mampu menahan keseimbangan saat berkendara di kawasan ini. Sedangkan pada saat musim panas, masalah yang dialami wisatawan dari segi aksesibilias jalan adalah kondisi yang berdebu sehingga membuat wisatawan tidak nyaman, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan roda dua.

  Bangka Botanical Garden (BBG) merupakan tempat wisata yang

  mengutamakan kehijauan, banyak pohon-pohon yang membuat beberapa titik di kawasan ini menjadi sejuk dan rindang, perkebunan dan peternakan juga menjadi salah satu daya tarik wisata di kawasan ini. Namun daya tarik wisata yang disuguhkan terlihat kurang dikembangkan serta belum terlihat ikon khusus yang menjadi penanda dari keunikan Bangka Botanical Garden (BBG). Kemudian lahan yang sebelumnya asri dan penuh buah-buahan atau sayur-sayuran sekarang belum dimanfaatkan lagi dan terlihat kosong, sedangkan untuk daya tarik jembatan yang biasanya dimanfaatkan untuk spot foto sekarang sudah rusak dan belum diperbaiki lagi. Tentunya akan lebih baik jika terus dikembangkan dan ada penambahan serta peningkatan, hal ini sejalan dengan hasil pra survey dimana sebagian besar wisatawan berharap adanya peningkatan dari segi penambahan objek agar bisa menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan.

  Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis sampaikan diatas,

  “PENGARUH

  maka dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul:

  

FASILITAS, AKSESIBILITAS DAN DAYA TARIK WISATA TERHADAP

KEPUASAN WISATAWAN BERKUNJUNG KE BANGKA BOTANICAL

GARDEN (BBG) PANGKALPINANG”

1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka secara umum dapat dirumuskan masalah. Rumusan masalah tersebut difokuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian yaitu:

  1. Bagaimana gambaran fasilitas, aksesibilitas, daya tarik wisata dan kepuasan wisatawan pada objek wisata Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang?

  2. Apakah fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke

  Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang?

  3. Apakah aksesibilitas berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang?

  4. Apakah daya tarik wisata berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan

  5. Apakah fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical

  Garden (BBG) Pangkalpinang?

  1.3. Batasan Masalah

  Batasan masalah bertujuan untuk memberikan ruang lingkup agar masalah tidak terlalu luas sehingga penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih fokus dan mendalam. Oleh sebab itu penulis membatasi diri hanya berfokus pada pengaruh fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang.

  1.4. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian yaitu:

  1. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran fasilitas, aksesibilitas, daya tarik wisata dan kepuasan wisatawan pada objek wisata Bangka Botanical

  Garden (BBG) Pangkalpinang?

  2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fasilitas terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang?

  3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh aksesibilitas terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang?

  4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang?

  5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang?

1.5. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberi manfaat untuk semua pihak, baik bagi masyarakat, dan yang terpenting bagi pengelola wisata Bangka

  Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang. Adapun manfaat penelitian ini yaitu:

  1. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran khususnya yang berkaitan dengan fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang.

  2. Manfaat Praktis Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan masukan kepada pengelola Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang maupun pihak-pihak pengelola wisata lainnya untuk dapat mengetahui, mengkaji dan mendalami faktor fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata sehingga bermanfaat bagi pihak Bangka Botanical Garden (BBG)

  Pangkalpinang kedepannya agar dapat meningkatkan kepuasan wisatawan yang berkunjung.

  3. Manfaat Kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran untuk pihak pengelola Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang serta menjadi sumber informasi mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang.

1.6. Sistematika Penelitian

  Untuk dapat mempermudah serta memberikan gambaran mengenai isi penelitian ini, adapun sistematika penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah,

  batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai teori-teori serta definisi dari berbagai

  teori yang berkaitan dengan menajemen, pemasaran, menajemen pemasaran, pemasaran pariwisata, pariwisata serta landasan teori yang berkaitan dengan fasilitas, aksesibilitas, daya tarik wisata dan kepuasan pelanggan serta penelitian terdahulu, kerangka pemikiran beserta pengaruhnya dan hipotesis penelitian.

  BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelasakan tentang pendekatan penelitian, tempat dan

  waktu penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan analisis data.

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan gambaran umum objek penelitian, analisis data serta pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Memuat kesimpulan dari pembahasan penelitian serta saran yang berkaitan dengan penelitian.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh kecerdasan emosional dan komunikasi terhadap Kinerja Anggota Satpol PP Kota Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 19

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh strategi pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Di Pauw’s Kopitiam Sungailiat Kabupaten Bangka - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh brand equity dan personal selling terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis Cabang Bangka - Repository Universitas Bangka Belitung

0 1 14

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh daya tarik objek wisata, event-event, dan sarana prasarana terhadap jumlah pengunjung wisata pada Kabupaten Bangka Barat - Repository Universitas Bangka Belitung

0 1 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh tunjangan kinerja terhadap kinerja pegawai, kepuasan kerja dan disiplin kerja pada Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Perancangan pembangkit listrik tenaga biogas kotoran sapi di Bangka Botanical Garden Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Potensi destinasi wisata tongaci (studi pengembangan objek dan daya tarik wisata Tongaci sebagai pusat konservasi dan literasi) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Perlindungan hukum bagi wisatawan terhadap transaksi paket wisata oleh biro perjalanan wisata di Kabupaten Belitung - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 18

Analisis proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian sayuran di Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 7

Pengaruh fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

2 5 20