Implementasi Profesionalisme Dosen Pendidikan Agama Islam dalam Proses Pembelajaran di Universitas Andi Djemma Palopo - Repositori UIN Alauddin Makassar

  IMPLEMENTASI PROFESIONALISME DOSEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO

  TESIS Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

  Gelar Magister dalam Bidang Pendidikan dan Keguruan Pada Program Pascasarjana UIN Alauddin

  Makassar Oleh

  RATNA RAHIM NIM. 80100209224

  PROGRAM PASCASARJANA (PPs) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2012

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

  Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tesis ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka tesis dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Palopo , 01 Juni 2012 Penyusun, RATNA RAHIM NIM: 80100209224

  PENGESAHAN TESIS

  Tesis dengan judul ‚Implementasi Profesionalisme Dosen Pendidikan Agama Islam dalam Proses Pembelajaran di Universitas Andi Djemma Palopo

  ‛, yang disusun oleh saudari Ratna Rahim, NIM: 80100209224, telah diujikan dan dipertahankan dalam Sidang Ujian

  Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Senin, 24 September 2012 M, bertepatan dengan tanggal 10 Dzulqaidah 1433 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas Magister dalam bidang Pendidikan Islam pada Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar..

  PROMOTOR: 1.

  Drs. Mohd. Wayong, M.Ed.M., Ph.D. (……………………………………...) 2. Dr. Muhaemin, M.A. (……………………………………...)

  PENGUJI: 1.

  Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A. (………………………………………) 2. DR. Firdaus, M.Ag. (……………………………………...) 3. Drs. Mohd. Wayong, M.Ed.M., Ph.D. (……………………………………...) 3. Dr. Muhaemin, M.A. (……………………………………...)

  Makassar, 27 Agustus 2012 Diketahui oleh:

  Ketua Program Studi Direktur Program Pascasarjana Dirasah Islamiyah, UIN Alauddin Makassar, Dr. Muljono Damopolii, M.Ag. Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A.

  NIP 19641110 199203 1 005 NIP 19540816 198303 1 004

  KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt, atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, sebagai teladan bagi seluruh umat manusia di dunia. Dalam penulisan tesis ini tidak terlepas dari bantuan, saran-saran dan dorongan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis menyampaikan penghargaan yang setulus-tulusnya dan ucapan terima kasih yang tak terhingga, kepada:

  1. Prof. Dr. H.M Qadir Gassing HT, M.S., sebagai Rektor UIN Alauddin di Makassar.

  2. Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A., sebagai Direktur Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Dr. Muljono Damopolii, M.Ag., sebagai Ketua Program Studi Dirasah Islamiyah yang telah membina dan berupaya meningkatkan mutu perguruan tinggi tersebut di mana penulis menuntut ilmu pengetahuan.

  3. Drs. Mohd. Wayong, M.Ed.M., Ph.D., dan Dr. Muhaemin, M.A. masing- masing selaku promotor dan kopromotor yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis.

  4. Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A., dan Dr. Firdaus, M.Ag., selaku penguji yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam kesempurnaanpenyusunan tesis ini.

  5. Seluruh Karyawan, Tata Usaha PPs UIN Makassar yang telah banyak membantu dalam pengurusan dan penyelesaian segala administrasi.

  6. Pimpinan dan karyawan perpustakaan yang telah berkenan memberikan berbagai referensi untuk kegiatan penulis.

  7. Dosen serta segenap karyawan dan karyawati Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar yang telah membekali ilmu dan melayani penulis dalam segala kebutuhan penulis tesis ini.

  8. Prof. Dr. Lauddin Marsuni, SH., MH., sebagai Rektor Unanda, Para Dekan Unanda, Dosen PAI dan karyawan dan karyawati, yang telah banyak membantu penulis dalam hal sumber-sumber data, ketika penulis melaksanakan penelitian dengan menyediakan berbagai data dan informasi yang diperlukan dalam proses penulisan tesis ini.

  9. Teristimewa yang saya cintai kedua orang tua, Hj Rusmi dan H. Rahim yang telah melahirkan, memelihara, memberikan landasan pengetahuan, serta mendo’akan penulis hingga dapat menyelesaikan studi ini.

  10. Suami dan anak-anak dan keluarga penulis yang yang telah mendo’akan dan membantu baik moril maupun material,sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar .

  11. Segenap rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, yang memberikan memotivasi dalam menyelesaikan tesis ini, semoga diberkati oleh Allah swt.

  Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan disebabkan keterbatasan dan pengetahuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan tesis ini. Semoga dapat bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara, Amin. Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

  Palopo, 15 September 2012 Penulis

  DAFTAR ISI JUDUL ................................................................................................,,........ .. i PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ............................................................ ii PERSETUJUAN TESIS........... ..................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv DAFTAR ISI.................................................................................................. vi DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii TRANSLITERASI DAN SINGKATAN ...................................................... ix ABSTRAK....................................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1-20 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………. 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………… 10 C. Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian…...………………….. 10 D. Kajian Pustaka ……………………………………………….. 13 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………...... 17 F. Garis Besar Isi Tesis …………………………………………. 18 BAB II TINJAUAN TEORETIS ….………………………………………. 21-57 A. Pengertian dan Pembelajaran PAI di Perguruan Tinggi...…… 21 B. Kompetensi Guru dan Dosen ………………………………… 32 C. Profesionalisme Dosen PAI ………..………………………… 35 D. Pendidikan AgamaIslamdi PerguruanTinggiUmum…….. 47 E. Kerangka Teoretis...……………..………………………….... 54 BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN.. ………………………………… 60-67 A. Jenis dan Lokasi Penelitian… ……..……………………….... 60 B. Pendekatan Penelitian...……………………………………... 61 C. Sumber data …………………………………………………. 63 D. Instrumen Penelitian………………………..……………….. 64 E. Metode Pengumpulan Data ……………………..…………… 64 F. Metode Analisis Data ……………………..……………….... 66

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 66-96 A. Hasil Penelitian ..……………….………………………….... 66 1. Deskripsi Lokasi Penelitian……………….……………. 66 2. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di UniversitaAndi Djemma Palopo...

  ……….……………. 76 3. Profesionalisme DosenPendidikanAgamaIslam dalam Pembelajaran di Universitas Andi Djemma Palopo .

  …… 84 4. PeningkatanProfesionalisme Dosen Pendidikan Agama

  Islam dalamProsesPembelajaran di Universitas Andi DjemmaPalopo ………….………………………….…… 89 B. Pembahasan ………….…………………………………….. 93

BAB V PENUTUP ………………………………………………………. 99-102 A. Kesimpulan …………………………………………………. 99 B. Implikasi ……………………………………………………. 100 KEPUSTAKAAN….………………..………………………………….…… 103-106 LAMPIRAN- LAMPIRAN….………………..………………………………. 107 Daftar Wawancara Lampiran Foto-Foto Nama-nama dosen PAI Struktur Pengurus Yayasan To Ciung Jumlah Mahasiswa dan Fakultas di UNANDA serta Grafiknya Daftar Responden Keterangan Izin Penelitian Keterangan Wawancara dari UNANDA Permohonan Izin Penelitian Permohonan Izin Penelitian dari Pemerintahan Kota Palopo Sarana dan Prasarana UNANDA Biodata Dosen PAI Daftar Riwayat Hidup

  DAFTAR TABEL Tabel I

  Fungsi Pendidik dan Tugasnya ………………………......................... 44 Tabel II Struktuk Pengurus Universitas Andi Djemma (UNANDA) Palopo Periode 2010 s/d 2

  014…………………………………………………………. 75 Tabel V Materi Perkuliahan dan Proses

  Penyelenggaraan …………………….. 81 PEDOMAN TRANSLITERASI DAN SINGKATAN

1. Konsonan

  Hamzah (

  ن

  ق

  ya y ye

  ى

  hamzah ’ apostrof

  ء

  ha h ha

  هـ

  wau w we

  و

  nun n en

  mim m em

  ء

  م

  lam l el

  ل

  kaf k ka

  ك

  َ ا

  َ ا d}ammah u u

  َ ا kasrah i i

  Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Nama Huruf Latin Nama Tanda

fath}ah a a

  2. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

  ) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

  qaf q qi Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Tanda Nama Huruf Latin Nama

fath}ah dan ya ai a dan i

  َْىَـ

  

fath}ah dan wau au a dan u

Contoh:

  َْوَـ

  : kaifa

  ََفـْيـَك

  : haula

  ََل ْوـَه

  3. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu: Nama Nama

  Harkat dan Huruf dan Huruf Tanda fath}ahdan a> a dan garis di ى ََ...َ| اَ ََ...

alif atau ya atas

i> i dan garis di kasrahdan ya

  ى ــ َِِ

  atas d}ammahdan u> u dan garis di

  و ــُـ

  atas wau Contoh: : ma>ta

  ََتاَـم

  : rama>

  ىـَمَر

  : qi>la

  ََلـْيـِق

  : yamu>tu

  َُت ْوُـمـَي

  4. Ta marbu>t}ah Transliterasi untuk ta marbu>t}ah ada dua, yaitu: ta marbu>t}ah yang hidup atau mendapat harkat fath}ah, kasrah, dan d}ammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta marbu>t}ah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].

  Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbu>t}ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbu>t}ah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

  Contoh: : raud}ah al-at}fa>l

  َُةـَض ْوَر َِلاَفْطلأا

  : al-madi>nah al-fa>d}ilah

  َُةَلــ ِضاَـفـْلَاُةـَنـْيِدـَمـْلَا

  : al-h}ikmah

  َُةــَمـْكـِحْـلَا

  5. Syaddah (Tasydi>d) Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah

tanda tasydi>d( ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan

  َِّ ganda) yang diberi tanda syaddah.

  Contoh: : rabbana>

  ََانـَـّبَر

  : najjai>na>

  ََانــْيَـّجـَن

  : al-h}aqq

  َ قـَحـْـلَا

  : al-h}ajj

  َ جـَحـْـلَا

  : nu‚ima

  ََمـِـّعُن

  َ وُدـَع

  : ‘aduwwun

  Jika huruf ber- tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ( ),

  ى َّىـِــــ maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah (i>). Contoh: : ‘Ali> (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)

  َ ىـِلـَع

  : ‘Arabi> (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby)

  َ ىـِـبَرـَع

  6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf (

alif lam

  لا

  

ma ‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-,

baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang tidak

mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata

yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).

  Contohnya: : al-syamsu (bukan asy-syamsu)

  َُسـْمَـِّّشلَا

  : al-zalzalah(az-zalzalah)

  َُةـَـلَزـْـلَّزلَا

  : al-falsafah

  َُةَفـسْلـَفـْـلَا

  : al-bila>du

  َُدَلاـِــبـْـلَا 7.

  Hamzah Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi hamzah

yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak

dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

  Contohnya: : ta’muru>na

  ََن ْوُرـُمأَـت

  : al- nau’

  َُء ْوَـّنـْـلَا

  :

  َ ء ْيـَش syai’un

  : umirtu

  َُت ْرـِم ُُِأ

  8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat

  

yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim

dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam

tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata

Al- Qur’an(dari al-Qur’a>n), Sunnah, khusus dan umum. Namun, bila kata-kata tersebut

menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus ditransliterasi secara utuh.

  Contoh: Fi> Z{ila>l al- Qur’a>n Al-Sunnah qabl al-tadwi>n

  Al- ‘Iba>ra>t bi ‘umu>m al-lafz} la> bi khus}u>s} al-sabab 9. ) Lafz} al-Jala>lah (

  الله Kata ‚Allah‛yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mud}a>f ilaih (frasa nominal), ditransli-terasi tanpa huruf hamzah. Contoh: di>nulla>h billa>h

  َِللاُنْـيِد َِاللِاِب

  Adapun ta marbu>t}ah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz} al-jala>lah, ditransliterasi dengan huruf [ t]. Contoh: hum fi> rah}matilla>h

  َُهـ َِاللِةَمـْــحَرْيِفْم

  Beberapa singkatan yang dibakukan adalah: swt. = subh}a>nahu> wa ta‘a>la> saw. = s}allalla>hu ‘alaihi wa sallam a.s. = ‘alaihi al-sala>m H = Hijrah M = Masehi SM = Sebelum Masehi l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja) w. = Wafat tahun Q.S. …(…): 4 = Quran, Surah …, ayat 4.

  ABSTRAK Nama Penyusun : Ratna Rahim NIM : 80100209224 Judul Skripsi : Implementasi Profesionalisme Dosen Pendidikan Agama Islam dalam Proses Pembelajaran di Universitas Andi Djemma Palopo

  Profesionalisme dosen PAI di perguruan tinggi merupakan hal yang penting dalam kemajuan kependidikan. Tujuan yang akan dicapai adalah: (1) untuk mengetahui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di universitas Andi Djemma Palopo. Tujuan profesionalisme dosen PAI dalam proses pembelajaran dapat memberi pengaruh positif kepada mahasiswa dalam peningkatan pemahaman dan pengetahuan ajaran Islam, (2) untuk mengoptimalakan profesionalisme dosen PAI terhadap keagamamaan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di UNANDA; (3) untuk meningkatkan Profesionalisme dosen PAI dalam proses pembelajaran di di UNANDA Palopo.

  Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yakni penelitian yang akan menjelaskan secara menyeluruh aspek-aspek yang diteliti dengan menggunakan tiga Pendekatan, pertama pendekatan paedagogis adalah untuk mengetahui kemampuan pendidik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, keduaPendekatan Teologis normatif yang digunakan untuk memahami kerangka teologis sebagai landasan profesionalisme dosen dalam meningkatkan mutu dan SDM pengajaran Pendidikan Agama Islam di Universitas Andi Djemma.Ketiga, Pendekatan Yuridis tentang Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan harus dimiliki sebagai pedoman penyelenggaraan, struktur organisasi dan peningkatan mutu pendidikan.Penelitian ini adalah studi lapangan ( field study), yang menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara/interview dan dokumentasi. Ketiga metode tersebut kemudian di interpretasikan berdasarkan fakta untuk mendapatkan hasil penelitian yang berdasarkan pada realita dilapangan.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran PAI di UNANDA menggunakan metode ceramah dan seminar diskusi dengan bobot Kredit 3 SKS, menggunakan panduan GBPP/SAP yang telah disepakati antara dosen PAI dengan Fakultas. Mata Kuliah PAI merupakan MKDU/MPK (Mata Kuliah Dasar Umum/ Mata Kuliah Pengembangan Keperibadian).Tingkat profesionalisme dosen PAI di UNANDA belum sepenuhnya memenuhi standar Kompetensi Guru dan Dosen di dalamUndang-Undang nomor 14 tahun 2005. Dosen PAI di UNANDA berstatus LB (luar biasa) artinya dosen PAI direkrut dari perguruan tinggi Islam seperti STAIN sedangkan dosen Tetap di UNANDA belum ditetapkan. Proses pembelajaran PAI di Universitas Andi Djemma Palopo diserahkan kepada dosen yang bersangkutan atau yang dipekerjakan. Sedangkan upaya lembaga perguruan Tinggi UNANDA dalam meningkatkan profesionalisme dosennya khususnya dosen PAI belum ada perhatian.

  Implikasi dari perguruan tinggi dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas serta lulusan perguruan tinggi yang berkualitas dibidangnya.Perguruan tinggi Universitas Andi Djemma Palopo merupakan tumpuan dan harapan masyarakat, karena lulusannya diharapkan mampu membawa pencerahan yang mempengaruhi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan hidup masyarakat palopo pada khusunya dan masyarakat Indonesia umumnya. UNANDA untuk meningkatkan kualitas pendidikannya maka yang perlu diperhatikan; pertama, segera membentuk dan menetapkan dosen MKDU/MPK khususnya dosen PAI agar pembinaan mahasiswa lebih terarah; kedua, menyediakan sarana dan prasarana ibadah; ketiga pembentukan administrasi MKDU/MPK sebagaimana perguruan tinggi umum lainnya; keempat, menyediakan dan membentuk pelatihan khusus dosen di UNANDA. Peningkatan profesionlisme dosen PAI merupakan implikasi pada proses pembelajaran di kampus, yang mengutamakan pengaplikasian nilai-nilai keimanan pada sikap dan perilaku mahasiswa di dalam kehidupannya. Pembaharuan dari proses pembelajaran kognitif ke penanaman nilai-nilai ajaran Islam bagi mahasiswa sangat berdampak positif terhadap pengembangan diri mahasiswa dan lembaga UNANDA sebagai perguruan tinggi di Luwu.

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup

  1

  yang memengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan merupakan model efektif dalam membentuk generasi ideal di masa depan.Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara untuk menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif dalam menjawab tantangan zaman yang

  2 selalu berubah.

  Pendidikan merupakansuatu yang komplek, tidak dapatdipisahkan dari kehidupan manusia, karena pendidikan adalah suatu yang penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa maupun negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya

  3 pendidikan di negeri itu.

  Di era globalisai saat ini, tantangan-tantangan yang muncul dapat menjadi masalah besar dan kompleks karena persolalan-persoalan yang muncul tidak hanya muncul secara alamiah dan konvensional, melainkan didukung oleh faktor ilmu 1 Redja Mudyahardjo, PengantarPendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar

  

Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, Edisi 1(Cet. V; Jakarta: Rajawali Pers,

2009), h. 3. 2 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Cet. IV; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 5 3 Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati , Ilmu Pendidikan (Cet. II; Jakarta Rineka Cipta, 2001), h. 98.

  pengetahuan dan teknologi. Tantangan ini akan menjadi rumit karena tidak mengenal ruang, batas waktu, dan lapisan masyarakat melainkan masuk keseluruh sektor kehidupan dan hajat manusia. Artinya, kehidupan umat manusia dimanapun akan menghadapi tantangan yang sama meskipun dalam nuansa yang berbeda. Berkenaan dengan hal ini, pertanyaan yang muncul adalahbagaimana peranan pendidikan PAI dapat melaksanakan fungsinya dalam menghadapi tantangan modernitas yang semakin kompleks?

  Tantangan berat dihadapi oleh bangsa ini adalah, terutama dalam konteks pendidikan antara lain, pertama, rendahnya tingkat social-capital, intinya adalah trust (sikap amanah), menurut pengamatan sementara para ahli, bangsa Indonesia hampir mencapai titik ‚zero trust society‛ atau masyarakat yang sulit dipercaya, yang berarti sikap amanah sangat lemah. Diantara indikatornya ialah hasil survei The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) tahun 2004 bahwa indeks korupsi di Indonesia adalah mencapai 9,25 atau rangking pertama se Asia, bahkan pada tahun 2005 indeksnya meningkat sampai 9,4. Kedua, Hasil Survei Internasional menunjukan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah jika

  4

  dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Ketiga, para pelajar telah mengenal berbagai sumber-sumber pesan pembelajaran yang sulit terkontrol yang akibatnya dapat memengaruhi budaya, etika dan moral para siswa atau masyarakat.

  Bertolak dari hasil survei tersebut, Azra yang dikutip Muhaimin, berkesimpulan bahwa tinggi/rendahnya tindak kriminal (seperti korupsi) tidak banyak terkait dengan agama, tetapi justru lebih disebabkan karena: (1) lemahnya 4 Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam dari Paradigma Kelembagaan, Manajemen

  

Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran, Edisi I (Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 15-16 . penegakan hukum atau soft state (negara lembek) dalam penegakan hukum, semua bisa diatur dengan sogok menyogok, money politics, dan ‚KUHP‛ (Kasih Uang Habis Perkara); (2) mewabahnya gaya hidup hedonistik; (3) kurang adanya political will dan keteladanan dari pejabat-pejabat publik untuk memberantas korupsi atau penyakit sosial lainnya. Oleh karena itu, tidak adil bila orang secara

  

5

simplistis mengkambinghitamkan agama.

  Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi yang memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa. Perguruan tinggi telah dan akan melahirkan kaum terdidik dan intelektual yang menata kehidupan bangsa menuju arah yang lebih baik. Bangsa maju adalah bangsa yang memiliki sumberdaya manusia berkualitas, sehingga mampu melahirkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

  Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan harus memiliki berbagai pedoman penyelenggaraan, antara lain tentang struktur organisasi (Pasal 52 UU No 19 Tahun 2005). Untuk menjaga mutu penyelenggaraan dan mutu produk, diatur organisasi dan tata cara lembaga penjamin mutu pendidikan (Kepmendiknas No. 087/0/2003. Dengan berbagai aturan pengawal penyelenggaraan pendidikan maka kualitas produk pendidikan akan memiliki standar mutu tertentu dan dapat bersaing dengan lulusan pendidikan lain. Sarjana yang berkualitas, sebagai cerminan bangsa yang cerdas, akan menjadi tenaga yang bisa survei menghadapi

5 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi, Edisi I (Cet. III; Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 19.

  berbagai kesulitan. Pendidikan yang melahirkan lulusan yang berkualitas, harus

  6

  memadukan budaya dan keseluruhan aspek kehidupan Dalam praktek operasional pendidikan dewasa ini masih dijumpai institusi pendidikan yang diragukan legalitasnya karena semakin meningkatnya kecenderungan anggota masyarakat untuk menjadikan institusi pendidikan sebagai lahan yang potensial untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memiliki komitmen terhadap mutu dan pemahaman yang cukup tentang tradisi akademik.

  Perguruan tinggi merupakan organisasi yang unik dan kompleks. Kondisi unik dan kompleks itu terletak pada keaneka ragaman sumber-sumber universitas yang berdampak pada integrasi atau disintegrasi kultur penyelenggara kegiatan akademik. Jika penyelenggara akademik memiliki latar budaya yang sama maka kemungkinan integrasi akan lebih besar. Namun jika penyelenggara kegiatan akademik memiliki latar budaya yang beragam maka kampus akan tercerai berai secara kultural. Oleh karena itu, diperlukan tingkat koordinasi dan adaptabilitas

  7

  yang tinggi di kalangan pimpinan universitas. Sebagai lembaga pendidikan tertinggi peningkatan profesionalitas dosennya senantiasa ditingkatkan dengan berbagai kegiatan akademiknya di perguruan tinggi.

  Perguruan tinggi di Indonesia menghadapi berbagai permasalahan dalam membangun organisasinya. Permasalahan pertama adalah upaya membangun mutu pendidikan. Pembangunan mutu pendidikan memerlukan organisasi yang efektif. 6 H.A.R. Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional (Penerbit Rineka Cipta, 2000), h. 19.

  

Lihat juga, Harsono, Model-Model Pengelolaan Perguruan Tinggi Perspektif Sosiopolitik , op cit ., h.

  2. 7 Harsono, Model-Model Pengelolaan Perguruan Tinggi Perspektif Sosiopolitik (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 4.

  Kedua, peminat beberapa perguruan tinggi negeri yang semakin meningkat sementara perguruan tinggi swasta mengalami penurunan. Pada satu sisi dibutuhkan tenaga pengajar dan karyawan yang semakin banyak, pada sisi lain

  8

  perlu dikurangi tenaga pengajar dan karyawan. Kedua permasalahan tersebut, menjadi tugas dan kewajiban bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu dan kualitas lembaga perguruan tinggi kearah yang baik.

  UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pada Bab II Pasal 5 menjelaskan Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat

  9 berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

  Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan harus melakukan berbagai inovasi agar mampu keluar dari ketidak jelasan mengenai masa depannya. Hal ini penting untuk kemajuan kualitas pendidikan agar dengan cepat dapat mencari solusi yang jelas. Semua harus segera dilakukan dan tidak hanya berkulat pada tataran teori, melainkan sudah dapat di arahkan kepada hal yang bersifat

  10 praktis dan disesuaikan dengan konteksnya.

  Peran perguruan tinggi menghasilkan sumber daya manusia berkualitas ternyata dirasakan se makin ‘mengendor’ di dalam kehidupan masyarakat. Peran yang ditampilkan perguruan tinggi semakin hari pada kondisi ‘stagnan’ yang tidak membawa perubahan cepat dalam kehidupan masyarakat, fenomena ini tidak 8 9 Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam. , h. 3. 10 UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pada Bab II Pasal 5.

  

Miftahu A’la, Quantum Teacing (Cet. I; Jogyakarta: Diva Press, 2010), h. 13. hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga dirasakan oleh kalangan akademis. Kalangan akademis bertanggung jawab langsung di perguruan tinggi untuk mengatasi, namun perubahan yang dilakukan kadangkala bersifat parsial dan tidak menyeluruh dan membawa dampak signifikan bagi peningkatan mutu akademik perguruan tinggi.

  Dalam upaya konstruktif kearah pencapaian kualitas lembaga pendidikan yang ada di perguruan tinggi, maka perlu adanya perumusan sistem pendidikan agama Islam (PAI) yang tepat yang dapat menjadi landasan operasional dalampelaksanaan proses pembelajaran PAI di bangku kuliah, sebagai pembentukan generasi umat yang berkualitas, beriman dan mempunyai tanggung jawab moril terhadap perkembangan Indonesia yang akan dating.

  Masalah dosen senantiasa mendapat perhatian, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat pada umumnya dan oleh ahli pendidikan khususnya. Pemerintah memandang bahwa dosen merupakan media yang sangat penting artinya dalam rangkan pembinaan dan pengembangan bangsa. Guru dan dosen mengembang tugas-tugas sosial kultural yang berfungsi mempersiapkan generasimuda, sesuai dengan cita-cita bangsa. Demikian pula masalah guru dan dosen di negeri ini, dapat dikatakan mendapat titik sentral dalam dunia

  11 pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal.

  Globalisasi telah membawa Paradigma baru dalam lingkungan pendidikan nasional. Pemberdayaan sumber daya manusia menjadi isu strategi pembangunan, sumber daya manusia dianggap sebagai kekuatan utama dalam menjaga 11 Oemar Hamalik , Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi (Cet. V; Jakarta: Bumu Aksara, 2008), h.19. kelangsungan pembangunan nasional. Pada konteks tersebut ditekankan pada bagaimana membangun sistem pendidikan yang tangguh agar mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap memasuki era globalisasi.

  Mengacu pada uraian di atas, ditemukan akan pentingnya media pembelajaran yang tepat, sebagai implementasi profesionalitas dosen dalam upaya memotivasi peserta didik dalam proses belajar mengajar di Universitas Andi Djemma (UNANDA). Disamping itu, sebagai aspek yang memengaruhi dan menentukan pencapaian tujuan pembelajaran PAI adalah metodologis pengajaran.Untuk mempertinggi pengetahuan para pendidik calon dosen, juga meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap pentingnnya seorang profesionalisme dosen, dalam rangka mempersiapkan mahasiswa yang berwawasan luas, menfungsikan akal pikirannya serta tidak ketinggalan zaman terhadap media pembelajaran yang modern.

  Peran dosen belum tergambar secara empiris dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya sebagai dosen profesional di bidangnya. Sehingga dipandang perlu diadakannya penelitian.Berdasarkan pada UU No 14 Tahun 2005 tersebut, di pandang perlu diadakan penelitian di Universitas Andi Djemma (UNANDA) Palopo, untuk mengetahui proses pembelajaran PAI dan tingkat profesionalisme dosen dalam proses belajar mengajar.

  Melihat realita perkembangan UNANDA sebagai perguruan tinggi di Palopo dalam perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat signifikan, ini didasari oleh peserta didik yang semakin banyak serta adanya perubahan status perguruan tinggi swasta ke persiapan perguruan tinggi Negeri (PTN). Maka keberadaan Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata kuliah MKDU/MPK di UNANDA perlu adanya pengembangan dosen yang profesional dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, karena melihat situasi dan kondisi mahasiswa yang majemuk artinya penganut kepercayaan mahasiswa berbeda-beda. Peran dosen PAI yang profesional diharapkan dapat meningkatkan nilai keimanan dan keagamaan mahasiswa.

  UNANDA sebagai perguruan tinggi di Palopo masih memerlukan dosen PAI yang benar-benar berasal dari lulusan agamakarena menurut informasi dari Ketua Prodi bahwa dosen PAI di fakultas Ekonomi tidak aktif sehingga yang mengambil alih dalam proses belajar mengajar adalah dosen ekonomi. Sebagai perguruan tinggi yang telah mengalami kemajuan, status dosen PAI di UNANDA perlu diperjelas status dan kedudukannya seperti di perguruan pada umumnya.

  Secara umum dosen memenuhi dua kategori yaitu memiliki capabilty dan loyality, yakni dosen harus memiliki kemampuan dalam bidang ilmu yang diajarkannya, memiliki kemampuan yang teoritik tentang mengajar yang baik, dari mulai perencanaan, implementasi sampai evaluasi, dan memiliki loyalitas sebagai dosen, yakni loyal terhadap tugas-tugas dosen di perguruan tinggi.

  Dewasa ini teknologi pendidikan sudah demikian majunya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. Ini sangat berpengaruh terhadap program dalam pembelajaran di lembaga pendidikan. Oleh karena itu, para administrator berusaha secara maksimal agar program pendidikan di lembaga pendidikan dilengkapi secara cermat dengan alat, media dan teknologi yang memadai. Disamping berusaha untuk mempertinggi pengetahuan dan mutu SDM para pendidik, juga meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap pentingnnya profesionalisme dosen dalam proses pembelajaran PAI di Universitas Andi Djemma di Palopo.

  Profesionalisme sebagai paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang profesional ialah orang

  12

  yang memiliki profesi. Teknologi pendidikan sudah demikian majunya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan kemajuan zaman, hal ini sangat berpengaruh terhadap program pendidikan dosen khususnya dalam peningkatan mutu dan sumber daya dosen menjadi profesional. Media/alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang disengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan yang tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian pendidikan yang diinginkan.

  Dosen profesional berpengaruh positif terhadap diri, mahasiswa, masyarakat, dan lembaga. Profesionalisme dosen haruslah memenuhi tiga criteria yakni a) mempunyai intelektual dan wawasan yang luas, karena yang dihadapi bukan lagi anak-anak tetapi manusia dewasa yang lebih banyak bertanya dan mencari sesuatu yang baru. b) memiliki emosional yang strabil, disiplin, serta tidak ada jarak antara dosen dan mahasiswanya). c) memiliki integritas yang tinggi, yaitu semangat pengabdian yang tinggi.

  Untuk membangun dosen yang profesional bukanlah hal yang mudah dilaksanakan, profesi ini merupakan tanggungjawab yang sangat besar dan memerlukan keseriusan dalam meningkatkan kemampuan diri atau skill serta

12 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Cet. IX; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 107.

  senantiasa menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi sebagai prioritas utama sebagai dosen di perguruan tinggi.

  Implementasi profesionalisme dosen PAI merupakan mampu melakukan perubahan yang positif terhadap diri, mahasiswa, masyarakat dan lembaga demi kemajuan bangsa dan negara. Dan yang lebih penting adalah mampu neningkatkan nilai-nilai keimanan ketaqwaan kepada Allah Swt., demi kebahagiaan di dunia dan akhirat.

  B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang penulis uraiakan di atas, maka pokok masalah penulisan tesis ini adalah bagaimanaImplementasi Profesionalisme Dosen PAI dalam Proses Pembelajaran di Universitas Andi Djemma Palopo . Adapun yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana proses pembelajaran PAI di Universitas Andi Djemma Palopo? 2.

  Bagaimana profesionalisme dosen PAI dalam proses pembelajaran di Universitas Andi Djemma Palopo? 3. Bagaimana peningkatan profesionalisme dosen PAI dalam proses pembelajaran di Universitas Andi Djemma Palopo?

  C.

   Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian 1.

  Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka fokus penelitian yang diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a.

  Proses pembelajaran PAI di universitas Andi Djemma Palopo.

  b.

  Kebijakan politik universitas Andi Djemma menjadi Perguruan Tinggi Negeri. c.

  Implementasi profesionalisme dosen PAI di universitas Andi Djemma Palopo.

  d.

  Kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran PAI di universitas Andi Djemma Palopo.

  2. Ruang lingkup penelitian tesis ini yang didasari pada rumusan masalah tentang Implementasi profesionalisme dosen pendidikan Agama Islam (PAI),yakni: a.

  Implementasi profesionalisme dosen Pendidikan Agama Islam Implementasi profesionalisme dosen pendidikan Agama Islam (PAI)dalam penelitian tesis ini merupakantingkat peningkatan mutu, kemampuan, kecerdasan, dan keahlian dosen dalam proses belajar mengajar kepada mahasiswa. Hal ini sebagai pengaruh dosen menerima, menafsirkan dan mengkaji pendidikan Agama Islam berdasarkan pada kurikulum pendidikan Agama Islam di tingkat perguruan tinggi.

  Profesionalisme sebagai paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang profesional ialah orang yang memiliki profesi.

13 Teknologi pendidikan sudah demikian majunya sejalan

  dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan kemajuan zaman, hal ini sangat berpengaruh terhadap program pendidikan dosen khususnya dalam peningkatan mutu dan sumber daya dosen menjadi profesional. Media/alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang disengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan

13 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Cet. IX; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 107.

  pendidikan yang tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian pendidikan yang diinginkan.

  Dosen PAI yang profesional ialah orang yang menguasai ilmu pengetahuan (agama Islam) sekaligus mampu melakukan transfer ilmu pengetahuan, mampu menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang kecerdasan dan daya kreasinya untuk kemaslahatan diri dan masyarakat dan mampu menjadi konsultan bagi peserta didik; memiliki kepekaan informasi, intelektual dan moral-spiritual, serta mampu mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik.

  b.

  Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Proses Pembelajaransebagai kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif ini mewarnai interaksi antara peserta didik dan dosen. Interaksi yang bernilai

  Edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.Jadi pembelajaran yang di maksud dalam judul ini adalahpelaksanaan pendidikan Pendidikan Agama Islamdi Universitas Andi Djemma (UNANDA) di Palopo.

  Universitas Andi Djemma adalah lembaga perguruan tinggi yang ada di Palopo Sulawesi Selatan. Universitas Andi Djemma sedang dalam proses peralihan status yakni dari lembaga perguruan tinggi swasta ke perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Dalam perubahan status tersebut, merupakan kebangaan tersendiri bagi masyarakat di kota Palopo karena sebagai Universitas negeri pertama di kota tersebut, yang di harapkan dapat memberi pengaruh bagi peningkatan kualitas daerah tersebut.

  Berdasarkan judul tesis‚Implementasi Profesionalisme Dosen PAI dalam Proses Pembelajaran di Universitas Andi Djemma Palopo ‛ maka ada tiga komponen utama dalam penelitian ini yakni;

  1) Proses pembelajaran perguruan tinggi merupakan faktor yang sangat menentukan karena kegiatan dalam belajar mengajar baik berupa bahan pengajaran yang diberikan, metode yang digunakan oleh para pengajar serta pembinaan, maka untuk mendapatkan hasil yang maksimal dosen senantiasa meningkatkan mutu dan melakukan inovasi dan pembaharuan di dalam proses pembelajarannya.

  2) Pendidikan PAI di Perguruan tinggi memiliki karakteristik tersendiri yang memberikan gambaran tersendiri dalam memahami pendidikan agama

  Islam, kedudukan dan satatus PAI di UNANDA adalah MKDU/MPK yakni berupa mata kuliah dasar. Mata kuliah ini hanya berupa bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik dengan memberikan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran-ajaran agama Islam secara global. 3)