PENINGKATAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN) ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 20122013 )

  PENINGKATAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN) ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013 )

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Oleh:

Deddy Setiawan

NIM 091114086

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  PENINGKATAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN) ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013 )

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Oleh:

Deddy Setiawan

NIM 091114086

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada mereka sendiri”

  

(Q.S. Ar Ra’du : 11)

“ Jangan pernah takut akan lelah dan

jangan pernah takut akan kesulitan”

  

(Didi Prayitno)

“Berpikir positif, optimis, diiringi usaha keras dan doa”

  

(Deddy Setiawan)

  

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini ku persembahkan untuk: Allah SWT

Setiap orang yang mencintai dunia pendidikan khususnya bimbingan dan

konseling...

  Keluargaku tercinta: Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Didi Prayitno dan Ibu Suratmi Ketiga adikku Arif Edy Sugiarto, Andy Sulistiono, Erwin Setyo Pamungkas Simbah Tukiyem dan Simbah Siti Sudarmi serta Puteri Rahmawati Cahyani Teman-temanku BK USD angkatan 2009

“Semoga Allah SWT selalu memberikan berkah di setiap jalan yang kita tempuh”

  

Pernyataan Keaslian Karya

  Saya menyatakan den dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang say saya tulis ini tidak memuat karya atau ba u bagian dari karya orang lain, kecuali yang t g telah disebutkan dalam kutipan dan da n daftar pustaka dengan mengikuti tata penulisa nulisan karya ilmiah yang lazim.

  Yogyakarta, 17

  7 Desember 2013 Penulis Deddy Setiawan an

  

Pernyataan Persetujuan Publikasi

  Saya yang bertanda ta tangan di bawah ini mahasiswa Universitas Sa s Sanata Dharma: Nama : Deddy Setiawan Nomor Induk Mahasisw hasiswa : 091114086 Demi pengembangan an ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada pada Perpustakaan Universitas Sanata Dh Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

P PENINGKATAN MOTIVASI SISWA

MENGIK

IKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIK

  

( Penelitian T Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada K a Kelas XF

SMA Nege egeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013 2012/2013 )

  beserta perangkat yan ang diperlukan (bila ada). Dengan demikian sa n saya memberikan kepada Perpustakaan kaan Universitas Sanata Dharma hak untuk untuk menyimpan, mengalihkan dalam be bentuk media lain, mengelolanya dalam be bentuk pangkalan data, mendistribusika busikannya secara terbatas, dan mempublikasikann kannya di internet atau media lain untuk untuk kepentingan akademis tanpa perlu memint inta ijin dari saya maupun memberikan kan royalti kepada saya selama mencantumka umkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan i an ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

  Yogyakarta, 17 , 17 Desember 2013 Yang m menyatakan

  Deddy S ddy Setiawan

  

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA

MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN)

  

( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF

SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013 )

  Deddy Setiawan Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2013

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dan mengetahui seberapa baik peningkatan motivasi siswa tersebut dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui dinamika kelompok yang berbentuk permainan pada siswa kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013.

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 32 orang. Data hasil penelitian diperoleh dari kuesioner motivasi siswa yang didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan klasikal berlangsung, catatan lapangan, wawancara, skala kiraan, dan dokumentasi.

  Hasil pada penelitian ini adalah ada peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui dinamika kelompok yang diaplikasikan dalam permainan dengan rincian sebagai berikut: (1) pra penelitian terdapat 1 siswa (3,12%) yang motivasinya sangat rendah, 5 siswa (15,62%) motivasinya sedang, 20 siswa (62,50%) motivasinya tinggi, dan 6 siswa (18,75%) motivasinya sangat tinggi. (2) Kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 1 siswa (3,12%) yang motivasinya rendah, 2 siswa (6,25%) motivasinya sedang, 16 siswa (50%) motivasinya tinggi, dan 13 siswa (40, 62%) motivasinya sangat tinggi. (3) Pada perbaikan siklus 2 menjadi 9 siswa (28,13%) yang motivasinya tinggi dan 23 siswa (71,87%) motivasinya sangat tinggi. Dari hasil uji t, didapatkan bahwa Ho ditolak sehingga kesimpulannya adalah ada peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan dinamika kelompok (permainan) pada siswa kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013.

  Kata kunci: motivasi, bimbingan klasikal, dinamika kelompok, permainan

  

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF GAMES IN GROUP DYNAMIC

TO INCREASE STUDENT MOTIVATION IN CLASSROOM GUIDANCE

(Guidance and Counseling Action Research on Class XF Students of

State Senior High School 1 Depok, Sleman, Yogyakarta,

  

Academic Year 2012/2013)

Deddy Setiawan

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2013

  This research aimed to increase students’ motivation and to know the effect of using games in group dynamics to increase students’ motivation to engage in classroom guidance on students of class XF State Senior High School 1 Depok, Sleman Academic Year 2012/2013.

  This research is action research in guidance and counseling (PTBK) and was conducted into two cycles. Each cycle was conducted in one session of classroom guidance. The subjects of this research were 32 students of class XF State Senior High School 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. The data was gathered through questionnaire on students’ motivation and was completed by data on observation during classroom guidance process, field notes, interview, asessment scale, and documentation.

  Research findings showed that the used group dynamic games were able to increase students’ motivation to engage in classroom guidance process. The percentage of students’ motivation were as followed: 1) In pre research there was one student (3,12%) showed very low motivation, 5 students (15,62%) showed moderate motivation, 20 students (62,50%) showed high motivation, and 6 students (15,62%) showed very high motivation. 2) In the first cycle there was 1 student (3,12%) showed low motivation, 2 students (6,25%) showed moderate motivation, 16 students (50%) showed high motivation, and 13 students (40,62%) showed very high motivation. 3) In the second cycle there were 9 students (28,13%) showed high motivation and 23 students (71,87%) showed very high motivation. The result of t-test revealed that Ho was rejected. It was concluded that the implementation group dynamic games were able to increase motivation of students of class X F State Senior High School 1 Depok, Sleman, Yogyakarta, Academic Year 2012/2013 to engage in classroom guidance session. Keywords: motivation, classroom guidance, group dynamics, games

KATA PENGANTAR

  Puji syukur atas berkah dan rahmat Allah SWT, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  Penulis banyak menerima bantuan, semangat, dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini

  2. A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., P.Si., M.A, selaku sekretaris Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah membantu dan memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini

  3. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dan ketekunan dalam membimbing dan mendampingi penulis pada setiap tahap dan seluruh proses penyusunan skripsi ini

  4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati

  5. Drs. Maskur, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Depok, Sleman yang berkenan menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian

  6. Drs. Joko Wuryono, S.Pd, selaku koordinator Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Depok, Sleman yang bersedia membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian

  7. Seluruh staf Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Depok, Sleman yang berkenan menerima dan memberikan saran bagi penulis dalam melaksanakan penelitian

  8. Seluruh siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman khususnya siswa kelas XF Tahun Ajaran 2012/2013 atas kebersamaan dan kebahagiaannya saat penulis melaksanakan penelitian

  9. Kedua orangtua tersayang, Bapak Didi Prayitno dan Ibu Suratmi yang tiada henti-hentinya memberikan motivasi, doa, kasih sayang dan segalanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

  10. Adik-adikku Arif Edy Sugiarto, Andy Sulistiono, dan Erwin Setyo Pamungkas yang selalu mendukung penulis dengan penuh kasih sayang, kebahagiaan, dan kebersamaan

  11. Simbah Tukiyem, yang selalu memotivasi dan memberikan dukungan dari penulis masih kecil hingga dewasa

  12. Simbah Siti Sudarmi, yang selalu memotivasi dan memberikan doa kepada penulis

  13. Puteri Rahwamati Cahyani yang selalu menemani, memberikan motivasi dan semangat pada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan

  14. Sahabat-sahabatku Vitally R. Fernando, Thomas Kris Susanto, Wiratama Rahman, Franciska Wening Panitis, Galih Herwin Prasetyo, Nupik Wahyu Widagdo, Aldian Putranto Hadi, Uut Triwiyarto, Rino Novidianta, Sadtya Edy Nugroho, Lisbeth Riany dan seluruh mahasiswa BK USD angkatan 2009 yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan kebahagiaan

  15. Teman-teman kos “Amanah” atas kebersamaannya dan kebahagiaannya

  16. Mas A. Priyatmoko, atas kesabaran dalam membantu penulis mengurus administrasi perkuliahan serta penyelesaian skripsi ini

  17. Perpustakaan USD beserta karyawan perpustakaan atas pelayanan pada penulis selama penulis menyelesaikan studi

  18. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Deddy Setiawan

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii HALAMAN MOTTO ............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vii ABSTRAK .............................................................................................. viii

  ABSTRACT.............................................................................................. ix

  KATA PENGANTAR ............................................................................ x DAFTAR ISI........................................................................................... xiii DAFTAR TABEL................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvii DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xviii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................

  1 B. Identifikasi Masalah ..............................................................

  7 C. Batasan Masalah....................................................................

  8 D. Rumusan Penelitian...............................................................

  9 E. Tujuan Penelitian ..................................................................

  9 F. Manfaat Penelitian ................................................................

  9 G. Definisi Operasional..............................................................

  10 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Bimbingan dan Bimbingan Klasikal .....................................

  13

  2. Pengertian Bimbingan Klasikal.......................................

  15 B. Motivasi ................................................................................

  16 1. Pengertian Motivasi ........................................................

  16 2. Teori-Teori tentang Motivasi ..........................................

  19 3. Jenis – Jenis Motivasi .....................................................

  24 4. Fungsi Motivasi...............................................................

  26 5. Motivasi Partisipasi.........................................................

  28 C. Hakikat Dinamika Kelompok ...............................................

  31 1. Pengertian Dinamika Kelompok .....................................

  31 2. Tujuan, Fungsi, Manfaat Dinamika Kelompok ..............

  33 3. Prinsip – Prinsip Penggunaan Dinamika Kelompok.......

  35 4. Permainan........................................................................

  36 5. Efektivitas Dinamika Kelompok.....................................

  38 D. Kerangka Pikir ......................................................................

  40 E. Hipotesis Tindakan................................................................

  41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................

  43 B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................

  44 C. Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................

  44 D. Setting Penelitian...................................................................

  45 E. Prosedur Penelitian................................................................

  47 F. Langkah Penelitian................................................................

  48 G. Teknik Pengumpulan Data....................................................

  51 H. Instrumen Pengumpulan Data ...............................................

  52 I. Teknik Analisis Data.............................................................

  57 J. Kriteria Keberhasilan ............................................................

  65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .....................................................................

  67

  2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I ............................................................................

  75

  3. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II ...........................................................................

  93

  4. Ketercapaian Kriteria Keberhasilan ................................ 101

  5. Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 102

  B. Pembahasan........................................................................... 104

  C. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 108

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 109 B. Saran...................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 111

LAMPIRAN........................................................................................... 114

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Blue Print Penyusunan Kuesioner Motivasi .................................

  54 Tabel 2 Kriteria Panduan Pengamatan .........................................................

  55 Tabel 3.Kriteria Panduan Wawancara Terstruktur Siswa .......................

  56 Tabel 4. Kriteria Skala Kiraan Sikap ......................................................

  56 Tabel 5.

  

Daftar Indeks Korelasi ..................................................................

  61 Tabel 6. Kategorisasi Skor Subjek ..........................................................

  63 Tabel 7. Kategorisasi Skor Item..............................................................

  64 Tabel 8.

  

Kriteria Keberhasilan.........................................................................

  65 Tabel 9. Rancangan Kegiatan Pra Penelitian Tindakan Bimbingan .......

  68 Tabel 10. Data Hasil Skala Kiraan Sikap................................................

  71 Tabel 11. Perkembangan Skala Kiraan Sikap pada Siklus I ...................

  89 Tabel 12. Perkembangan Skala Kiraan Sikap pada Siklus II..................

  98 Tabel 13. Ketercapaian Kriteria Keberhasilan ........................................ 102 Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Hipotesis Tindakan............... 104

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins (1993)..............

  47 Gambar 2. Kurva Hipotesis................................................................... 103

  DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Hasil Perbandingan Skor Item Pra penelitian dan Siklus I....

  87 Grafik 2. Hasil Perbandingan Skor Subjek Pra penelitian dan Siklus I...................................................................................

  88 Grafik 3. Perbandingan Skor Skala Kiraan Sikap Pra Penelitian dan Siklus I ...................................................................................

  90 Grafik 4. Perbandingan Skor Item Pada Siklus II .................................

  97 Grafik 5. Perkembangan Skor Subjek Pada Siklus II ...........................

  98 Grafik 6. Perkembangan Skala Kiraan Sikap Siklus II .........................

  99

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Silabus ............................................................................ 115 Lampiran 2. Satuan Layanan Bimbingan............................................ 117 Lampiran 3. Kisi-Kisi Penelitian......................................................... 139 Lampiran 4. Instrumen Penelitian ....................................................... 142 Lampiran 5. Rekapitulasi Data Penelitian........................................... 151 Lampiran 6. Tabulasi Data Penelitian ................................................. 155 Lampiran 7. Hasil Uji SPSS 15........................................................... 159 Lampiran 8. Presensi Siswa ................................................................ 162 Lampiran 9. Foto-Foto Penelitian ....................................................... 165 Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian ........................................................ 168

BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi paparan secara berurutan mengenai latar belakang masalah,

  identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan adalah proses yang terjadi dalam kehidupan individu agar individu tersebut semakin berkembang dalam setiap tahap kehidupannya.

  Pendidikan dapat pula dipahami sebagai proses perkembangan diri individu yang bertanggung jawab untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

  Pendidikan secara lebih mendalam dapat diartikan sebagai kegiatan yang mampu mengembangkan berbagai aspek kehidupan peserta didik dan mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Pendidikan dapat pula dijadikan sebagai sarana perkembangan diri. Pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan non formal. Pendidikan non formal dapat berupa pendidikan yang berasal dari lingkungan keluarga, sedangkan

  2 Proses pendidikan formal atau sekolah didukung oleh berbagai aspek.

  Aspek pendidikan di sekolah meliputi aspek pengajaran dan bimbingan. Keduanya merupakan 2 komponen yang berbeda secara teoritis namun dalam praktis keduanya saling berkaitan dan mendukung. Aspek pengajaran difungsikan untuk mengetahui perkembangan kognitif peserta didik. Aspek bimbingan berfungsi sebagai sarana untuk mengetahui perkembangan peserta didik secara afeksi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tugas perkembangannya. Aspek pengajaran merupakan kajian guru bidang studi yang mengampu mata pelajaran.

  Aspek bimbingan di sekolah menjadi bidang kajian konselor sekolah yang mengampu bimbingan dan konseling.

  Bimbingan dan konseling memandang peserta didik secara menyeluruh dan utuh. Hal terpenting dalam bimbingan dan konseling adalah sisi afektif peserta didik. Jelasnya bimbingan dan konseling lebih memandang, menyentuh, dan memfasilitasi peserta didik agar mampu berkembang secara utuh melalui sisi emosional atau afektif peserta didik. Bimbingan dan konseling memiliki peran membantu peserta didik agar mampu menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam diri meliputi pribadi, sosial, belajar dan karier. Selain itu bimbingan dan konseling di sekolah juga dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi dalam dirinya secara optimal.

  Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang baik dan tepat sasaran memerlukan strategi yang baik pula. Strategi yang baik dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling tentunya dapat mengikuti atau mentaati komponen

  3 konseling di sekolah meliputi pemberian layanan bimbingan klasikal dan layanan konseling. Layanan bimbingan dan konseling di sekolah memiliki empat komponen yaitu layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual dan dukungan sistem (Santoadi: 2010). Layanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa dengan tujuan mengembangkan potensi atau skill yang dimiliki peserta didik.

  Layanan bimbingan dilaksanakan melalui kegiatan di kelas dan di luar kelas. Layanan bimbingan di kelas biasa disebut bimbingan klasikal. Menurut Winkel dan Hastuti (2004:545) bimbingan klasikal adalah bimbingan kelompok yang dilakukan secara klasikal atau dilaksanakan dengan melibatkan seluruh siswa dalam suatu kelas di sekolah pada umumnya. Bimbingan klasikal dapat dipahami pula sebagai bimbingan secara kelompok yang besar (20-40 orang) dan berada dalam kelas. Bimbingan klasikal secara umum membantu peserta didik tanpa memandang ragam permasalahan peserta didik tetapi lebih memandang berdasarkan kebutuhan peserta didik.

  Bimbingan klasikal merupakan bagian penting program bimbingan dan konseling dalam mengembangkan potensi peserta didik. Bimbingan klasikal mampu mendeteksi gejala awal masalah peserta didik sebelum menjadi lebih parah. Lebih jauh lagi, bimbingan klasikal merupakan bimbingan yang diberikan oleh seorang guru bimbingan dan konseling yang bertujuan mencegah tidak terpenuhinya tugas-tugas perkembangan, mengembangkan, dan menerapkan sikap dan nilai kemanusiaan agar individu mampu meyelesaikan tugas-tugas

  4 perkembangannya. Paparan tersebut memberikan gambaran pentingnya peran bimbingan klasikal bagi perkembangan peserta didik

  Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal agaknya kurang menarik bagi peserta didik. Hal tersebut dapat ditandai dengan aktivitas peserta didik yang cenderung lebih senang dengan mengobrol di kelas, bemain HP atau membuat gaduh. Fakta tersebut sejalan dengan Djamarah dan Zain (2007:97) yang mengatakan bahwa gejala negatif dari bimbingan klasikal yaitu (1) peserta didik merasa bosan, (2) menyebabkan peserta didik menjadi pasif, (3) merasa tidak tertarik, (4) yang visual menjadi rugi, yang mendengarkan merasa jenuh. Kenyataan yang ada di lapangan tersebut, secara umum menunjukkan bahwa layanan bimbingan klasikal belum optimal menjadi pondasi dari layanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan.

  Layanan bimbingan klasikal merupakan bagian layanan dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Hal tersebut menjadi tanggung jawab guru bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling dituntut lebih kreatif dalam merancang program bimbingan klasikal agar peserta didik benar-benar termotivasi dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Selain itu dalam bimbingan klasikal, guru bimbingan dan konseling diharapkan lebih mampu mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan ide yang baru guna mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

  Guru bimbingan dan konseling hendaknya mampu mengembangkan suasana bimbingan yang lebih kondusif selama kegiatan layanan bimbingan

  5 interaktif antara guru bimbingan dan konseling dan peserta didik. Adanya umpan balik tersebut berawal dari adanya motivasi peserta didik untuk mengikuti proses layanan bimbingan klasikal. Selain itu layanan bimbingan klasikal juga didukung dengan pemberian materi yang menarik. Peran guru bimbingan dan konseling sangat penting dalam memastikan bahwa materi yang diberikan dapat membuat peserta didik termotivasi dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.

  Memotivasi peserta didik agar dengan senang hati mengikuti layanan bimbingan klasikal bukan suatu hal yang mudah. Guru bimbingan dan konseling dapat dengan kreatif menggunakan berbagai teknik dalam penyampaian materi bimbingan klasikal. Seperti diskusi, ceramah, dinamika kelompok, atau bermain peran. Namun salah satu teknik penyampaian materi yang dapat diberikan oleh guru bimbingan dan konseling adalah dengan dinamika kelompok.

  Dinamika kelompok adalah studi mengenai interaksi dan interdepensi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain dengan adanya feedback dinamis atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis antar individu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan tertentu. Dinamika kelompok dianggap dapat membuat suasana kelas terutama dalam bimbingan klasikal dapat berjalan dengan baik dan memiliki daya tarik untuk peserta didik.

  Menurut Nurihsan (2006:24) bimbingan melalui aktivitas kelompok lebih efektif karena selain peran individu lebih aktif, juga memungkinkan terjadinya pertukaran pemikiran, pengalaman, rencana dan penyelesaian masalah.

  Dinamika kelompok menyuguhkan berbagai nilai-nilai afeksi yang dapat

  6 pemecahan masalah (problem solving), sosialisasi, tanggung jawab dan lain sebagainya bisa didapatkan jika prosesnya dilakukan dengan baik dan benar. Dinamika kelompok tidak hanya berbentuk diskusi saja namun bisa bermacam- macam seperti permainan. Permainan mengandung unsur dinamika kelompok yang kental. Permainan mengarah pada kekuatan dinamika kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.

  Permasalahan yang dialami peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dapat berakar pada banyak faktor. Antara lain adalah faktor penggunaan metode bimbingan, media, dan materi bimbingan. Masalah-masalah tersebut dapat ditemukan di sekolah formal, baik negeri maupun swasta termasuk SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta peserta didik terutama di kelas X masih memiliki motivasi yang rendah dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Hal tersebut dapat ditandai dengan banyak siswa yang mengobrol dengan teman lain saat kegiatan bimbingan klasikal, pasif, ribut di kelas, berteriak di kelas hingga adanya siswa yang terlambat masuk kelas tiap kegiatan bimbingan klasikal akan dilaksanakan.

  Data wawancara tersebut kemudian dikembangkan menjadi panduan pengamatan di kelas yang dilakukan oleh peneliti. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta didik masih banyak beraktivitas sendiri di luar bimbingan. Peserta didik kurang memiliki inisiatif untuk bertanya. Lebih jauh lagi, peserta didik terlihat malu untuk sharing mengenai pengalamannya. Peserta

  7 konseling. Masalah ini kemudian bercabang menjadi beberapa permasalahan yaitu: peserta didik kurang aktif dalam kegiatan bimbingan klasikal, gaduh, dan acuh tak acuh saat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

  Berangkat dari kenyataan tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan judul “Peningkatan

  

Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal Melalui

Dinamika Kelompok (Permainan) Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok,

Sleman Tahun Ajaran 2012/2013”. Penelitian ini dilakukan terutama terhadap

  kelas yang berdasarkan observasi dan data angket (pre-test) kurang memiliki motivasi dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya penelitian tindakan yang dilakukan akan membuat kualitas bimbingan yang diberikan guru bimbingan dan konseling dapat meningkat. Sehingga peserta didik memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan data pengamatan serta data wawancara masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:

  1. Peserta didik kurang memiliki keberanian dalam bertanya atau berpendapat, peserta didik hanya menjawab saat ditanya oleh guru saja

  2. Peserta didik gaduh saat bimbingan klasikal

  3. Peserta didik lebih banyak mengerjakan tugas mata pelajaran lain saat

  8

  4. Peserta didik lebih banyak aktif membicarakan hal lain bersama teman sehingga mengabaikan guru BK

  5. Peserta didik tidak memahami sepenuhnya materi dalam layanan bimbingan klasikal

6. Peserta didik cenderung bosan pada materi bimbingan klasikal

C. Batasan Masalah

  Bimbingan dan konseling pada dasarnya sangat luas jika dijabarkan menggunakan berbagai sudut pandang. Begitu pula kegiatan bimbingan klasikal yang menjadi sebuah pondasi dari bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai tugas perkembangan secara optimal. Pada penelitian ini, dibatasi masalah pada kegiatan bimbingan klasikal di kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman.

  Begitu pula dalam kegiatan kelompok, mengingat luasnya pengertian kelompok maka yang menjadi fokus masalah pada penelitian ini adalah dinamika yang terjadi dalam kelompok kecil dalam permainan. Dinamika kelompok adalah sebuah proses interaksi yang terjadi diantara 2 orang atau lebih yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah bersama. Jenis kegiatan dinamika kelompok dalam penelitian ini adalah permainan. Bentuk permainan dipilih peneliti karena melihat permainan mampu menjadi sarana untuk mendapatkan berbagai macam nilai. Permainan mampu memfasilitasi adanya dinamika kelompok yang lebih koheren, sinergis, dan padu guna mengembangkan kepribadian peserta didik.

  9 D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Apakah motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dapat ditingkatkan melalui dinamika kelompok (permainan) pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013?

2. Seberapa baik peningkatan motivasi siswa pada kelas XF SMA Negeri 1

  Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penerapan dinamika kelompok (permainan)?

E. Tujuan Penelitian

  :

  Tujuan penelitian ini adalah untuk

  1. Meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui dinamika kelompok (permainan) pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

  2. Mengetahui seberapa baik peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui dinamika kelompok (permainan) pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

  10 F. Manfaat Penelitian Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat:

  1. Teoritis Mampu memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan bidang pendidikan khususnya pada Bimbingan dan Konseling (BK). Menggali upaya-upaya meningkatkan kualitas terutama layanan bimbingan klasikal dengan adanya penerapan dinamika kelompok yang semakin inovatif.

  2. Praktis

  a. Bagi peserta didik Memiliki motivasi dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal sehingga mampu mengeksplorasi seluruh potensi-potensi dalam diri peserta didik yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi peserta didik.

  b. Bagi guru BK Menambah wawasan dan gambaran mengenai berbagai teknik penyampaian materi yang digunakan saat ini dalam memberikan layanan bimbingan klasikal khususnya dinamika kelompok (permainan). Selain itu, guru diharapkan mampu untuk semakin kreatif menyusun sendiri teknik penyampaian materi bimbingan yang mampu membuat peserta didik memiliki motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal yang tinggi dan akhirnya adalah adanya peningkatan mutu pendidikan.

  11

c. Bagi peneliti lain Dapat memberikan inspirasi dan referensi untuk penelitian sejenis.

G. Definisi Operasional

  Menurut Suryabrata (dalam Purwanto, 2007:93) definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi). Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi operasional mengarah pada sifat konkrit yang dapat diamati. Definisi operasional pada penelitian ini adalah:

  1. Motivasi dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal Motivasi dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal merupakan dorongan yang dipicu oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam dan luar diri peserta didik kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman yang mendasari tingkah laku siswa dan ditunjukkan dengan sikap aktif, terlibat, bertanya, mendengarkan, memperhatikan, mencatat, memecahkan masalah, senang, menjawab pertanyaan, mengikuti perintah, tekun, semangat dan tertarik dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.

  2. Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan kegiatan interaksi 2 orang atau lebih yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama dan sifatnya saling bergantung positif guna memecahkan

  12 masalah yang dihadapi dan mencapai tujuan secara efektif dan efisien di kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman.

  3. Permainan Permainan adalah aktivitas yang dilakukan sekelompok kecil siswa kelas

  XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman yang melibatkan proses belajar, mematuhi peraturan, disiplin diri dan adopsi peran-peran pemimpin yang berguna untuk mengembangkan komunikasi, penyaluran energi emosional yang terpendam, memecahkan masalah, merangsang kreativitas siswa dan dalam rangka mencari kesenangan serta kepuasan yang ditandai dengan adanya “menang-kalah”

  4. Siswa Siswa yaitu semua peserta didik yang terdaftar pada kelas XF SMA Negeri Depok, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN Bab ini berisi paparan mengenai kajian teori relevan yang mendasari

  bangunan konseptual penelitian tindakan ini yang meliputi: bimbingan klasikal, motivasi, hakikat dinamika kelompok, kerangka pikir, dan hipotesis tindakan.

A. Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan

  Mortensen dan Schmuller (1976) (dalam Nurihsan, 2006:7) menyatakan:

  Guidance may be defined as that part of the total educational program that helps provide the personal opportunities and specialized staff services by which each individual can develop to the fullest of his abilities and capacities in term of the democratic idea.

  Bimbingan dapat pula didefinisikan sebagai bagian dari program pendidikan secara keseluruhan yang membantu individu meraih kesempatan dan pelayanan dari konselor dimana setiap individu diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan kompetensinya secara terkonsep.

  Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut memahami dirinya sendiri (Sukardi dan Kusmawati, 2008). Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial (Natawijaya, 1987:31). Lebih lanjut lagi Prayitno (2004:99) mengatakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu,

  14 mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

  Surya (1988:12) menyatakan bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Prayitno dan Amti (2004) menjelaskan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku.

  Berdasarkan pengertian di atas bimbingan dapat diartikan sebagai suatu arahan atau pemberian bantuan yang bersifat sistematis yang diberikan oleh ahli kepada individu demi terpenuhinya tugas perkembangan individu. Melalui bimbingan diharapkan individu mampu mengembangkan pribadinya dan mandiri secara psikologis hingga akhirnya aktualisasi diri individu.

  Individu mampu berprestasi baik secara akademik maupun matang dari sisi psikologis namun tetap memperhatikan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

  15

2. Pengertian Bimbingan Klasikal

  Menurut Winkel (1997: 519) bimbingan klasikal merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalamannya di sekolah bagi dirinya sendiri. Bimbingan klasikal dilaksanakan dengan mengadakan sejumlah kegiatan bimbingan dengan topik-topik bimbingan yang relevan dan sejalan dengan kebutuhan siswa. Pada dasarnya bimbingan klasikal merupakan bentuk dan sarana pelayanan bimbingan yang diberikan konselor di dalam kelas dengan menyajikan materi yang telah disiapkan sebelumnya untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri (Winkel dan Hastuti, 2004). Bimbingan klasikal merupakan layanan bimbingan kelompok yang diberikan dalam suasana kelompok kelas di sekolah.

  Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal diberikan oleh konselor kepada kelompok dalam kelas-kelas tertentu di sekolah. Sehingga dalam perkembangannya bimbingan kelompok semacam ini sering disebut bimbingan klasikal. Bimbingan klasikal diberikan secara kontinyu dan sistematis sebagai bagian dari program bimbingan dan konseling. Peserta didik diharapkan mampu menyerap, mengevaluasi, dan merefleksikan nilai-nilai dalam bimbingan klasikal serta menyusun rencana dalam setiap langkap hidupnya dan dan mengambil keputusan dengan tepat.

  16 B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

  Motivasi berasal dari bahasa Latin, yaitu motivum. Kata motivum menunjuk pada alasan tertentu mengapa sesuatu itu bergerak. Dalam bahasa Inggris, kata motivasi disebut motivation yang berasal dari kata motivum (Wuryani, 2008: 329). Secara etimologi, motivasi berasal dari kata “motif”.

  Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

  Suryabrata (2006:70) menyatakan bahwa motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Sependapat dengan hal itu, Handoko (1992;9) mengatakan pula bahwa motif adalah dorongan/ alasan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu/ melakukan tindakan/ bersikap tertentu. Petri (1981:3) menyatakan bahwa “motivation is the concept we use

  when we described the forces acting on or within an organism to initiate and direct behavior . Motivasi adalah sebuah konsep untuk menggambarkan

  kekuatan tindakan sadar dan atau spontan suatu organisme.