Gambaran tingkat kecemasan pasien pre operasi di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

  Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

  OLEH: Mario Viligius Primus H. Mete

  NRP: 9103011011 Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Katolik

  Widya Mandala Surabaya. Saya akan melakukan penelitian sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandalah Surabaya.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien pre operasi. Oleh karena itu saya mengharapkan kesediaan responden untuk menjadi peserta dalam penelitian ini. Saya berharap responden dapat kooperatif dengan intervensi yang diberikan peneliti. Saya menjamin kerahasiaan identitas dan informasi tentang responden. Hasil dari peneitian ini, hanya akan digunakan untuk perkembangan ilmu keperawatan.

  No. Responden : Tanggal : Nama Responden : Peneliti : Tanda tangan : Tanda tangan :

  Lampiran 2 LEMBAR KUESIONER DATA DEMOGRAFI

  Petunjuk pegisian: 1.

  Semua pertanyaan harus dijawab.

  2. Berilah tanda (ѵ) pada kolom yang disediakan.

  3. Isilah dengan pernyataan singkat pada kolom titik-titik (………..) 4.

  Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

  a. : Laki-laki Jenis Kelamin

  Perempuan b. Umur : ………………………….

  c. : Mnikah Tidak Menikah Status Perkawinan

  Duda Janda

  d. : Tidak sekolah SMP Pendidikan

  SD SMA Perguruan Tinggi e. Apakah anda pernah menjalani operasi sebelumnya : Ya Tidak f. Berapa kali anda menjalani operasi : …………………….

  g.

  Jenis Operasi : h. TTV Sebelum Operasi :

  :  Nadi :  Tekanan Darah  Frekuensi Napas :

  Lampiran 3

Kuesioner Zung-Self Anxiety Rating Scale (ZSAS)

a. Petunjuk pengisian: Berilah tanda centang (ѵ) pada kolom yang telah tersedia.

  Pertanyaan Sangat Kadang- Sering Selalu Jarang kadang Saya merasa lebih gugup dan cemas dari biasanya Saya merasa takut tanpa alasan Saya mudah marah atau merasa panik Saya merasa seperti tak berdaya Saya merasa baik-baik saja dan tidak ada sesuatu yang buruk akan terjadi Tangan dan kaki saya gemetar akhir-akhir ini Saya merasa terganggu dengan sakit kepala, leher dan nyeri punggung Saya merasa lemah dan cepat lelah Saya merasa tenang dan dapat duduk dengan santai Saya merasa jantung saya berdetak sangat cepat Saya terganggu karena pusing Saya pingsan atau merasa seperti mau pingsan Saya dapat bernapas dengan mudah Saya merasa mati rasa dan kesemutan di jari tangan dan jari kaki Saya merasa perut saya terganggu Saya sering kencing Tangan saya kering dan hangat Wajah saya terasa panas dan kemerahan Saya dapat tidur dengan mudah Saya mengalami mimpi buruk

  Lampiran 5 Gambar Saat Penelitian

  

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI

RUMAH SAKIT ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

  Artikel Penelitian OLEH:

  Mario Viligius Primus Hangga Mete Mete NRP: 9103011011 Kusnanto, S.Kp.,M.Kes NIK. 002908680 Maria Manungkalit, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

  NIK. 911.06.0596

  

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

2015

  

ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI,

DI RUMAH SAKIT ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

  

Oleh: Mario Viligius Primus Hangga Mete

  Kecemasan atau ansietas adalah rasa khawatir, takut. Kecemasan akan mempengaruhi peningkatan nadi, tekanan darah dan frekuensi pernapasan. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pre operasi di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya sebanyak 13 pasien menggunakan accidential sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kesioner Zung Self Anxiety Scale (SZAS). Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah responden dengan kecemasan ringan 10 orang (77%), kecemasan sedang 3 responden (23%). Penelitian ini menggambarkan bahwa sebagian besar pasien pre operasi di rumah sakit ini berada dalam kondisi psikologi yang baik, untuk menghadapi operasi.

  

Kata Kunci: Tingkat Kecemasan, Pre Operasi, Denyut Nadi, Tekanan

Darah, Frekuensi Napas.

  

ABSTRACT

DESCRIPTION OF ANXIETY LEVELS OF PREOPERATIVE

PATIENT IN ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA HOSPITAL

By: Mario Viligius Primus Hangga Mete

  

Anxiety is an unexplained feeling of worries and fear. This feeling affect

pulse rate, blood pressure, and respiratory rate, which might interfere the

operating procedure. This descriptive study is to describe the level of

anxiety in preoperative patients. There were 13 patients taken by accidental

sampling in Adi Husada Kapasari Surabaya Hospital. A Zung-Self Anxiety

Scale (ZSAS) questionaire was used. Result showed that 10 patients (77%)

had mild anxiety, and 3 patients (23%) had moderate anxiety. It could be

described that most preoperative cases in this hospital are in a good

psychological condition to face the operation.

  

Keywords: Anxiety Level, Preoperative Patients, Pulse Rate, Blood

Pressure, Respiratory Rate.

  PENDAHULUAN

  Kecemasan atau ansietas adalah rasa khawatir, takut, yang tidak jelas penyebabnya (Gunarsa, 2003). Dalam pengalaman penulis saat melakukan praktik keperawatan di ruang bedah tahun 2014, ada beberapa pasien pre operasi di ruang bedah yang mengatakan bahwa mereka takut dengan proses pembedahan. Salah satu bentuk nyata dari rasa cemas itu adalah pasien sering bertanya berulang-ulang tentang proses pembedahan yang akan dijalani. Hasil survei yang dilakukan oleh Sasube pada tahun 2005 terdapat 50 dari 700 pasien yang batal dioperasi, dikarenakan faktor psikologis yakni kecemasan, di Instalasi Bedah Sentral, BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (Jovina, Mulyadi & Henry, 2013). Kecemasan dapat menimbulkan adanya perubahan secara fisik maupun psikologis yang akhirnya mengaktifkan saraf otonom simpatis, sehingga meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, frekuensi napas, dan secara umum mengurangi tingkat energi pada pasien, dan pada akhirnya dapat merugikan pasien itu sendiri (Rothock, 1999). Menurut Ibrahim (2007), ini semua karena adanya amigdala, yang berperan dalam system otonom simpatis, amigdala akan berespon dengan mengaktifkan hormone epinefrin, norepinefrin dan dopamin. Hormon-hormon ini bertanggung jawab terhadap respon yang dikeluarkan berupa peningkatan denyut jantung, napas yang cepat, peningkatan nadi, penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi, bahkan akan meyebabkan penundaan atau pembatalan proses operasi.

  Pembedahan merupakan cara dokter untuk mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana, (Potter &Perry, 2005). Secara umum, pembedahan diklasifikasikan menjadi pembedahan yang melibatkan rekonstruksi kecil dan bedah mayor merupakan pembedahan yang melibatkan rekonstruksi atau perubahan yang luas pada bagian tubuh, hal ini menimbulkan risiko yang tinggi bagi kesehatan, Potter & Perry (2005).

  Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian yang akan mendeskripsikan tentang tingkat kecemasan pasien pre operasi.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pre operasi di ruang interne dan bedah rumah sakit Adi Husada Kapasari Surabaya, pada bulan Juni - Juli 2015, yaitu sebanyak 13 orang. Teknik sampling yang digunakan ialah accidental

  

sampling dengan menetapkan beberapa kriteria inklusi yaitu, responden

  adalah pasien pre operasi dan berusia > 17 tahun, jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 13 orang. Penelitian ini mengunakan variabel tunggal yaitu tingkat kecemasan. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Zung-Self Anxiety Scale (SZAS). Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 9 Juni hingga 22 Juli 2015 dengan mengunjungi ruang interne dan bedah di rumah sakit Adi Husada Kapasari Surabaya, dengan cara menyebarkan kuesioner pada masing-masing responden.

  HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Hasil:

Gambar 1. Diagram Pie Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Di

  Rumah Sakit Adi Husada Kapasari .

  Tabel 1 Tabel Silang antara Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Kelamin Perempuan Total Jenis Laki-laki Berdasarkan Jenis Kelamin. 10 76,9% 4 80% 6 75% n f n f n f n f Ringan Sedang Berat Panik n f 3 23,1% 1 20% 2 25% Tingkat Kecemasan Total 13 100% 8 100% 5 100%

Tabel 2 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi

Usia Remaja Akhir Dewasa Awal (17-25 thn) (26-35 thn) Berdasarkan Usia n f n f n f n f 1 50% Ringan Sedang Berat Panik n f Tingkat Kecemasan Total 1 50% 1 100% 2 100% 1 100%

  Dewasa Akhir Lansia Awal Lansia Akhir Manula >65 (56-65 thn) (36-45 thn) (46-55 thn) thn 1 100% 3 100% 2 66.6% 3 100% 1 33.4% 1 100% 3 100% 3 100% 3 100%

  Tabel 3 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Berdasarkan Status Perkawinan.

  Tingkat Kecemasan Total Ringan Sedang Berat Panik n f n f n f n f n f Status

  Perkawinan Menikah 9 90% 1 10% 10 100% Belum menikah 0%

  2 100% 2 100% Duda 0% Janda

  1 100% 1 100% Total 10 76,9% 3 23,1% 13 100%

  Tabel 4 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

  Tingkat Kecemasan Total Ringan Sedang Berat Panik n f n f n f n f n f Tingkat

  Pendidikan Tidak Sekolah

  0% SD 1 100% 1 100% SMP 4 100% 4 100% SMA 3 50% 3 50% 6 100% Perguruan

  Tinggi 2 100% 2 100% Total

  10 76,9% 3 23,1% 13 100%

Tabel 5 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi

Berdasarkan Riwayat Operasi.

  Tingkat Kecemasan Total Ringan Sedang Berat Panik n f n f n f n f n f Riwayat

  Operasi Pernah 6 85.7% 1 14.3% 7 100% Belum

  Pernah 4 66.6%% 2 33.4% 6 100% Total

  10 76,9% 3 23,1% 13 100%

  • tanda Vital Nadi < 60x/mnt 0% 60-100x /mnt

  3 75% 1 25% 4 100 % >130/90 mmHg

  1

  3 23,1 %

  >20x/mnt 8 80% 2 20% 1 100 % Total 1 76,9 %

  33.4 % 3 100 %

  1

  66.6 %

  2

  20x/mnt

  Frekuens i Napas <16x/mnt 0% 16-

  22.3 % 9 100 %

  2

  77.7 %

  7

  0% 90- 120/60-80 mmHg

  Tabel 6 Tabel Silang Antara Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Berdasarkan Jenis Operasi.

  Tekanan Darah <90/60 mmHg

  33.4 % 6 100 %

  2

  66.6 %

  4

  >100x/mn t

  14.3 % 7 100 %

  1

  85.7 %

  6

  Tingkat Kecemasan Total Ringan Sedang Berat Panik n f n f n f n f n f Tanda

  10 76,9% 3 23,1% 13 100% Tabel 7 Tabel Silang Antara Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Berdasarkan Tanda-tanda Vital.

  Operasi Minor 8 80% 2 20% 10 100% mayor 2 66.6%% 1 33.4% 3 100% Total

  Tingkat Kecemasan Total Ringan Sedang Berat Panik n f n f n f n f n f Jenis

  3 100 %

  Pembahasan:

  

1. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Dengan

Kategori Ringan Di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari

  Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pasien pre operasi di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 10 responden (77%).

  Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nabhani & Widyastuti (2014), pada pasien pre operasi fraktur femur, didapatkan sebagian besar memiliki tingkat kecemasan ringan (90%).

  Tingkat kecemasan ringan ini kemungkinan besar disebabkan oleh jenis operasi yang dijalani oleh pasien pre operasi yang sebagian besar pasien menjalani operasi minor, dengan jumlah 10 orang responden (77%) dari total 13 orang responden pasien pre operasi.

  Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden pasien pre operasi di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari berjenis kelamin lak-laki. Dari total 8 orang responden mayoritas dengan jenis kelamin laki-laki, sebanyak 6 orang responden (75%) mengalami kecemasan ringan. Kemungkinan sebagian besar laki-laki ini mengalami kecemasan ringan, karena laki-laki memiliki mental yang cukup kuat untuk mengahadapi segala sesuatu, pernyataan ini didukung oleh pernyataan Furwanti (2014), bahwa laki-laki cenderung lebih aktif, eksploratif serta laki-laki cenderung lebih rileks..

  Dari total 10 orang responden (77%) yang mengalami kecemasan ringan, sebagian besar, yaitu 4 orang responden berpendidikan SMP. Kemungkinan besar kecemasan yang terjadi pada mereka karena, kurangnya pengetahuan yang cukup atau mereka kurang mengerti mengenai Sundeen (1998) bahwa tingkat pendidikan seseorang atau individu akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan masalah.

  Dalam penelitian ini hasil yang didapat dari pemeriksaan tanda- tanda vital pada 10 responden (77%) pasien pre operasi dengan tingkat kecemasan ringan adalah, pada pemeriksaan nadi 6 responden (60%) dalam rentang normal, dan 4 responden (40%) mengalami peningkatan denyut nadi. Tekanan darah, sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan ringan 7 responden (70%) mengalami peningkatan tekanan darah lebih dari nilai normal. Frekuensi pernapasan, sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan ringan yaitu 8 responden (80%) mengalami peningkatan frekuensi pernapasan lebih dari normal. Hal-hal tersebut kemungkinan besar terjadi karena responden mengalami kecemasan. Pernyataan peneliti ini sejalan dengan pernyataan Ibrahim (2007) juga mengatakan bahwa kecemasan akan mengaktifkan hormon epinefrin, norepinefrin dan dopamin. Hormon-hormon ini bertanggung jawab terhadap respon yang dikeluarkan berupa peningkatan denyut jantung, napas yang cepat, peningkatan nadi. Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan dkk (2012), tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan terjadinya peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi laparotomi, yang mengatakan bahwa ada hubungan antara stres dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi.

  

2. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Dengan

Kategori Sedang Di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari

  Hasil penelitian, responden dengan tingkat kecemasan sedang adalah 3 responden (23%) dari total 13 responden. Hal ini kemungkinan sedang memiliki latar belakang pendidikan SMA. Seperti yang telah penulis jelaskan sebeumnya bahwa, menurut Stuart & Sundeen (1998), tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan masalah. Jika sesorang sulit menangkap informasi yang diberikan, hal ini akan menimbulkan kebingungan tentang hal-hal yang akan terjadi, khususnya pada saat menjelang operasi, oleh karena itu seseorang akan cenderung merasa cemas dengan apa yang akan terjadi.

  Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden yang memiliki tingkat kecemasan sedang adalah responden laki-laki dengan jumlah 2 responden (66.6%). Kemungkinan besar hal ini dikarenakan jenis operasi yang dijalani oleh responden, kedua reponden yang mengalami kecemasan sedang ini menjalani operasi jenis mayor. Hal ini sejalan dengan pernyataan oleh Baradero,dkk (2008), bahwa bedah mayor adalah pembedahan yang mempunyai resiko cukup tinggi untuk pasien.

  Berdasarkan tanda-tanda vital, 3 orang responden pasien pre operasi yang memiliki tingkat kecemasan sedang, mayoritas mengalami peningkatan denyut nadi lebih dari normal dengan jumlah 2 responden (66.6%). Dari hasil pemeriksaan tekanan darah, responden yang memiliki tingkat kecemasan sedang, mayoritas mengalami peningkatan tekanan darah leih dari normal dengan jumlah 2 responden (66.6%), dan dari 3 orang responden pasien pre operasi yang memiliki tingkat kecemasan sedang, mayoritas mengalami peningkatan frekuensi pernapasan lebih dari normal dengan jumlah 2 responden (66.6%). Tekanan darah dan frekuensi pernapasan yang lebih dari normal ini kemungkinan besar disebabkan karena responden memiliki tingkat kecemasan sedang. hal ini sejalan emosi merangsang stimulasi simpatik, yang meningkatkan frekuensi tekanan darah, curah jantung dan tahanan vaskuler perifer.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengalami kecemasan ringan dengan jumlah 10 responden (77%), sedangkan 3 lainnya (23%) mengalami kecemasan sedang, hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden berada dalam kondisi psikologi yang baik dalam menghadapi operasi. Mayoritas responden yang mengalami kecemasan ringan ini disebabkan karena rumah sakit Adi Husada Kapasari memiliki Standard Operating Procedure (SOP) yang baik. Sebelum responden meenjalani operasi, dokter dan perawat terlebih dahulu akan menjelaskan pada responden, tentang proses pembedahan akan responden jalani, baik itu hal-hal yang dilakukan oleh dokter atau perawat dan responden, sebelum menjalani operasi, selama menjalani operasi atau selama di ruang operasi, dan setelah selesai operasi. Selain itu, faktor yang mempegaruhi banyaknya responden yang mengalami kecemasan ringan disebabkan karena jenis operasi yang dijalani oleh responden. Sebagian besar pasien menjalani operasi minor, dengan jumlah 10 orang responden (77%) dari total 13 orang responden. Hal ini tentunya akan menyebabkan kekhawatiran responden tidak terlalu besar.

  SARAN

1. Bagi Institusi dan Tenaga Kesehatan

  Diharapkan kepada Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya selaku institusi terkait dan tenaga kesehatan di di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya untuk mempertahankan Standard Operating Procedure

  (SOP) yang telah dilakukan pada pasien pre operasi. Serta mengembangkan pelayanan dalam penanganan pasien pre operasi

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

  Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan jumlah responden yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang lebih bervariasi. Hasil penelitian ini sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya, untuk mengembangkan penelitian tentang tingkat kecemasan pasien pre operasi.

DAFTAR PUSTAKA

  Apriadji, W.H. (2007). Good mood, good food. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Asmadi. (2008). Tekhnik Prosedur Keperawatan: konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien . Jakarta: Salemba Medika. Baradero M, Dayrit M.W & Siswadi Y. (2008). Keperawatan perioeratif: prinsip dan praktik . Jakarta: EGC. Brooker C. (2008). Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC. Brunner L.S & Suddarth D.S (2002). Buku ajar keperawatan medikal

  bedah . Jakarta : ECG

  Burnside J.W, McGlinn T.J (1995). Diagnosis Fisik. Jakarta :ECG Carpenito L.J. (2009). Diagnosis keperawatan : Aplikasi pada praktik klnis. Jakarta: EGC. Erawan W, Opod H, Pali C. (2013). Perbedaan tingkat kecemasan antara

pasien laki-laki dan perempuan pada Pre Operasi Laparatomi di RSUP.

  . Diunduh tanggal 31 Oktober 2014 dari

  Prof.Dr.R.D. Kandou Manado

  

  Grundemann B.J & Fernsebner B. (2005). Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Vol. 1 prinsip . Jakarta : EGC. Gunawan L. (2001). Hipertensi tekanan darah tinggi. Yogyakarta : Kanisius. Furuwati E. (2014). Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Di Instalasi

  

Gawat Darurat (IGD) RSUD Panembahan Senopati Bantu l. Diunduh

  tanggal 23 Juli 2015 dari thesis.umy.ac.id/datapublik/t34152.pdf Gunarsa S.D. (2003). Psikologi perawatan. Jakarta: Gunung Mulia.

  Hidayat, A.A.A. (2010). Metode penelitian kesehatan: paradigma kuantitatif . Surabaya: Kelapa Pariwara. Hidayat, A.A.A. (2011). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data . Jakarta: Salemba Medika. Ibrahim H.A.S. (2007). Panik Neurosis Gangguan Cemas. Jakarta: Dua AS- AS Ikhsan M, Asdar F. & Suryani S. (2012). Faktor-Faktor Yang

  

Berhubungan Dengan Terjadinya Peningkatan Tekanan Darah Pada

Pasien Pre Operasi Laparotomi Di Rumah Sakit Umum Islam Faisal

Makassar . Diunduh dari: library.stikesnh.ac.id/files/disk1/1/e-

  library%20stikes%20nani%20hasanuddin--muhammadik-16-1-16.muha- h.pdf Jovina S, Mulyadi R, Palandeng H. (2013) . Eektivitas konseling dan musik

  

religi kristen terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruangan

Irina A BLU RSUP Prof. DR. R.D Kandou Manado . Diunduh tanggal 31

  Oktober 2013 dari Lam R.W, Michalak E.E, Swinson R.P. (2005). Part of the assessment scales in psychiatry series . United Kingdom : Taylor & Francis Group. Muttaqin A. & Sari K. (2009). Asuhan Keperawatan Perioperatif: Konsep, Proses dan Aplikasi . Jakarta: Salemba Medika.

  Nabhani & Widyastuti Y. (2014). GambaranTingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur Femur Di RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta. Diunduh dari http://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/view/56 Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika.

  Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

  Keperawatan ed 2 . Jakarta: Salemba Medika

  Potter P.A & Perry A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep Proses, dan Praktik, edisi. 4 . Jakarta : EGC. Potter P.A. & Perry A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep Proses, dan Praktik . Jakarta : EGC. Rothrock & Jane C. (1999). Perencanaan asuhan keperawatan perioperatif. Jakarta : ECG. Stuart, G.W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. Rasmun. (2004). Stress, koping dan adaptasi. Jakarta: Sagung Seto.

  Biodata Penulis

  Nama : Mario Viligius Primus Hangga Mete NRP : 9103011011 Alamat Rumah : Jl. Bratang Binangun VB No. 5 Surabaya,

  JawaTimur Telepon/HP : 082338522766 Alamat E-mail Th. Lulus Skripsi : 2015