PROGRAM BANTU PERHITUNGAN KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) Menggunakan VISUAL BASIC 6.0

PROGRAM BANTU PERHITUNGAN KONSTRUKSI

  DINDING PENAHAN TANAH ( RETAINING WALL) Menggunakan VISUAL BASIC 6.0 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika OLEH : JAKA PRAMANA NIM ; 995314111 NIRM : 990051123113120111 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006

  i

  

FINAL PROJECT

S

OIL RETAINING WALL CONSTRUCTION CALCULATION

ASSISTANCE PROGRAM USING VISUAL BASIC 6.0

Presented ac Partial Fulfillment of the Requirments

To Obtain the Sarjana Technic Degree

  

In Information Engineering

By :

Jaka Pramana

  

Student Number : 995314111

Information Engineering Study Program

Information Engineering Departement

  

Engineering Faculty

2006

  i

  MOTTO

  • Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya akan masuk

    ke dalam lubang.
  • Persahabatan adalah hal tersulit untuk dijelaskan, maka belajarlah

    untuk mengetahui makna persahabatan.
  • Orang bijaksana akan menyalahkan dirinya sendiri, namun orang

    bodoh lebih suka menyalahkan orang lain.
  • Nilai manusia bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia

  hidup. Bukan apa yang diperoleh, melainkan apa yang telah diberikan.

  • Mengapa harus bersedih karena putus cinta, lebih baik bersedih

    karena dosa yang kita lakukan.

  iv

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahakan kepada : ™ Tuhan Yesus Kristus……..

  ™ Almarhum Bapakku yang telah memberikan segalanya yang terbaik buatku ( Terimakasih Ya Pak ).

  ™ Ibukku yang telah memberikan segalanya yang terbaik buatku.

™ Istriku yang selalu menemani dan memberikan semangat buatku.

™ Kakakku Romo Eko O’carm, Keluarga Gandono, Keluarga Edi,

Alm. Yulius Wuryanto, Harjanto, terimakasih untuk semangat

yang telah diberikan untukku ™ Keluarga Fx. Suaris, terimakasih atas dukungannya.

  v

  

ABSTAKSI

  Retaining Wall merupakan struktur bangunan yang menahan tanah atau memberikan kestabilan tanah atau bahan lain yang memiliki beda ketinggian dan tidak memperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor lebih dari kemiringan alaminya. Supaya dapat menahan tanah yang memiliki kondisi khusus tersebut, kontruksi ini harus mampu memberikan kestabilan terhadap pengaruh gaya- gaya eksternal maupun gaya- gaya internal. Sampai saat ini metode yang sering digunakan untuk menghitung kontruksi tersebut adalah metode coba-coba. Dengan metode cocba-coba ini diperlukan waktu yang lama terutama bagi mereka yang belum berpengalaman. Oleh karena itu, sangatlah perlu untuk dikembangkan suatu program komputer yang dapat membantu proses perhitungan struktur ini, dengan harapan waktu dan tenaga yang diperlukan akan lebih efisien dan tetntu saja menghasilakan tingkat akurasi atau ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan secara manual dengan metode coba-coba.

  Retaining Wall atau Dinding Penahan Tanah ini dibangun dengan menggunakan

  bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan sebagai media penyimpannya menggunakan Access 2000.

  Hasil yang diperoleh adalah sebuah Program Bantu Perhitungan Konstruksi Dinding Penahan Tanah atau Retaining Wall yang dapat menghitung secara cepat sehingga dapat diketahui Aman dan Tidaknya suatu stabilitas yaitu stabilitas Guling, stabilitas Geser, stabilitas Daya Dukung, dan stabilitas Dalam. Dan stabilitas - stabilitas tersebut tidak boleh kurang dari nilai aman yang telah ditentukan. vii

  

ABSTRACT

  Retaining wall is structure of building that both retain and give stability to land or other material prossessing different height. It doesn’t allow land to have greater land slide slant than its natural alant. In order to retain the land that has such specific condition, the construction itself has to be able to give atability against both external and internal force influences. To day a method which is often used to calculate the construction is trial method. By using this method, it will take a long time for those who are inexperienced in it. Therefor, it is very necessary to develop a computer program that can assist calculation prosses on structure, with a hope that it will be efficient for both time and energy, and of course it should give higher accuracy level compared with the manual calculation in the same method.

  Retaining wall is built using language program called Visual Basic 6.0, and Acces 2000 as media of saving. The obtained result is that a Land Retaining Wall Construction calculation

  Assistance Program. It can calculate fast, so that we can know whether stability is safe or not, namely rolling, Shifting, Force, supporting, and inner stabilities are suggested not less than determined safe value. viii

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Bapa di Surga yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam proses menyelesaikan studi dan skripsi dari awal sampai akhir, tidak sedikit bantuan dari berbagai pihak. Ooleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang dalam dan tulus kepada :

  1. Romo Ir.Greg. Heliarko, S.J.,S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma.

  2. Ibu Agnes Maria Polina S.Kom., M. Sc, selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

  3. Ibu Merry, S.T, selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

  4. Para pengarang dan penerbit yang telah menyediakan buku referensi sebagai pendukung.

  5. Bapakku (Alm) dan Ibuku yang telah membiayai sekolahku dan selalu mendoakanku dan mendukungku hingga selesainya skripsi ini. ix

  6. Kakakku Romo Eko O’carm, V.Gandono sekeluarga, C. Miming W sekeluarga, Al. Harjanto, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual.

  7. Istriku yang selalu dengan setia memberikan dukungan lewat doa dan selalu menemaniku.

  8. Bapak Fx. Suaris yang selalu memberikan semangat.

  9. Teman – temanku Indrug, Vicky ( Pak Ndut), Nurtoto (senter), Nunung (Gogon), Wisnu (Jongos), Wisnu ( Celeng ), Heri (Push), Dimas (Sapi), Arif, Aan, Mitha dan teman – temanku yang tidak bisa penulis sebutkan teriamakasih banyak atas pertemanan selama ini.

  10. Teman Karibku TD, Andri, Tetaq (UAJY), terimakasih atas segala bantuannya sehingga terselesaiknnya skripsi ini.

  11. Teman teman Kost Gerandong dan Kost 99 B dan pak Kost 99 B terimakasih atas tumpangannya selama ini.

  12. Pak Dar terimakasih atas restunya.

  13. Pak Bele, Mas Danang terimakasih atas semua bantuannya selama kuliah.

  Penulis menyadari sepenuhnya akan segala kelemahan dan kekurangan yang ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

  Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan informasi serupa Yogyakarta, Januari 2007

  Penulis Jaka Pramana x

DAFTAR ISI

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang ………………………………………………1

  1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………2

  1.3 Batasan Masalah ………………………………………………2

  1.4 Tujuan ………………………………………………3

  1.5 Metodologi Penelitian ………………………………………………3

  1.5 Sistematika Penulisan ………………………………………………4

  BAB II LANDASAN TEORI

  2.1 Pengertian dan Jenis Retaining Wall ………………………………6

  2.1.2. Tekanan Tanah Lateral ………………………………………7

  2.1.3. Pengaruh Terhadap Beban Merata …………………………..11

  2.1.4. Pengertian Air Tanah ………………………………………..12

  2.1.5. Pengaruh Tanah Dengan Karakteristik Fisik yang Berbeda …12

  2.1.6. Pengaruh Kohesi Terhadap Tekanan Tanah …………………12

  2.1.7. Analisis Stabilitas Konstruksi ……………………………….13

  2.1.8. Stabilitas Terhadap Bahaya Guling …………………………14

  2.1.9. Stabilitas Terahadap Bahaya Geser …………………………15

  2.1.10. Stabilitas Terhadap Daya Dukung Tanah …………………..16

  2.1.11. Stabilitas Terhadap Gaya Internal PadaKontruksi Badan …..16 xiii

  2.2 Contoh Perhitungan Retaining Wall…………………………………...17

  3.2.1.1. Desain Menu Utama ……………………29

  4.2.2 Antar-Muka ……………………………………………….37

  4.2.1 Koneksi Database …………………………………………36

  4.2 Implementasi Program ……………………………………………36

  4.1 Gambaran Sistem Secara Umum …………………………………35

  BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

  3.2.1.3. Desain Tampilan Input Dat………………..31

  3.2.1.2. Desain Pilih Jenis……….... . ……………..30

  3.2.1. Antar Muka ..………………………………………………29

  2.3 Visual Basic ……………………………………………………………21

  3.2 Perancangan Secara Rinci …………………………………………28

  3.1.1. Perangkat ……………………………………………………28

  3.1 Rancangan Secara Umum …………………………………………28

  BAB III PERANCANGAN SISTEM

  2.3.4. Struktur Keputusan ………………………………………….24

  2.3.3. Operator ……………………………………………………..23

  2.3.2. Tipe Data ……………………………………………………22

  2.3.1. Variabel ……………………………………………………..22

  4.2.2.1.1 Form pilih Jenis …………………………………38 xiiii

4.2.2.1.2 Form Input Data ……….……………..39

  BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI

  5.1 Kelemahan dan Kelebihan..…………………………………..…..49

  5.1.1 Kelebihan ……………………………………………..….49

  5.1.2 Kelemahan…………………………………………. ..…49

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

  6.1 Kesimpulan ……………………………………………………….51

  6.2 Saran …………………………………………………………… ..51

  

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….52

  xivi

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Jenis Tipe Data ……………………………………… 23Tabel 2.2 Tabel Operator ……………………………………………... 23

  xvi

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tampilan Form Utama ………………………………… 29Gambar 3.2 Tampilan Form Pilih Jenis …..…………………………. 30Gambar 3.3 Tampilan Form Retaining Wall I ….……………………. 31Gambar 3.4 Tampilan Form Retaining Wall II ………………………. 31Gambar 3.5 Tampilan Form Retaining Wall III ……. ………………. 32Gambar 3.6 Tampilan Form Retaining Wall IV ……… ……………. 32Gambar 3.7 Tampilan Form Retaining Wall V ………………………. 33Gambar 3.8 Tampilan Form Retaining Wall VI ………………………. 33Gambar 4.1 Gambar Sistem Secara Umum ……………….………….. 35

  xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Di zaman sekarang ini pembangunan sarana dan prasarana fisik berkembang hampir disemua tempat dan segala bidang. Dalam pembangunan tersebut, ada beberapa keadaan yang memiliki kondisi khusus sehingga membutuhkan suatu struktur untuk menahan tanah. Untuk itu diperlukan suatu bangunan untuk menahan tanah yang sering disebut retaining wall (dinding penahan tanah). Retaining wall adalah suatu kontruksi yang digunakan untuk memberikan stabilitas tanah atau bahan lain yang kondisinya memiliki beda ketinggian dan tidak memperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor lebih besar dari pada kemiringan alaminya. Mengingat retaining wall semakin banyak dibutuhkan, maka dirasa sangatlah perlu untuk adanya program bantu guna mendapatkan hasil perhitungan struktur retaining wall secara mudah dan cepat. Dengan adanya program bantu untuk menghitung konstruksi ini akanlah menghemat waktu dan tenaga karena segala perhitungannya dilakukan oleh komputer dan ketelitian hasilnya lebih tinggi dari pada perhitungan manual. Maka di skripsi ini akan dicoba untuk membuat program bantu guna menghitung dimensi retaining wall yang aman dan relative ekonomis sehingga dapat menghemat waktu untuk mendapatkan suatu dimensi yang aman dan relative ekonomis dari retaning wall yang diinginkannya, sesuai dengan data tanah letak

  

retaining wall tersebut akan dibangun. Dalam pembuatan program ini digunakan teknik pemrograman dengan menggunakan Visual Basic 6.0, di mana dasar dari teknik pemrograman hampir sama dengan konsep-konsep dalam bahasa BASIC.

  1.2 Rumusan Masalah

  Mengacu pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu : bagaimana membuat perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menghitung suatu kontruksi yaitu retaining wall dengan tepat serta menghemat waktu dan tenaga.

  1.3 Batasan Masalah

  Program yang akan dibuat adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang akan digunakan untuk menghitung suatu kontruksi yaitu retaining wall ( dinding penahan tanah). Dengan menggunakan metode Gravity Wall, karena metode

  

gravity wall tersebut merupakan metode paling sederhana dari jenis dinding

  penahan tanah (retaining wall). Serta aplikasi perangkat lunak ini di buat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Adapun batasan-batasan lain sebagai berikut :

  a. Program ini hanya khusus untuk retaining wall jenis dinding gravitasi.

  b. Jenis lapisan tanah di belakang dinding retaining wall hanya terdiri satu lapis.

  c. Tidak ada kemiringan tanah di atas tanah timbunan.

  d. Beban di atas tanah timbunan berupa beban merata.

  1.4 Tujuan

  Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir adalah sebagai berikut :

  1. Membantu para kontraktor atau pemborong untuk perhitungan kontruksi retaining wall dengan lebih teliti dan efisien.

  2. Menggantikan metode coba-coba (manual) dengan aplikasi perangkat lunak ( terkomputerisasi ).

  1.5 Metodologi Penelitian

  Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian dengan langkah-lngkah sebagai berikut : a. Identifikasi masalah

  Menemukan dan mengidentifikasikan suatu permasalahan yang dapat dijadikan bahan tugas akhir.

  b. Studi Pendahuluan Mencari bahan-bahan atau data-data yang berhubungan dengan permasalahan yang ada, yang akan digunakan sebagai dasar teori maupun dalam perancangan dan pembuatan program.

  c. Analisis dan Perancanagan Sistem Menganalisa dan merancang sistem perhitungan dinding penahan tanah (

  retaining wall ) yang akan digunakan untuk membantu perhitungan kontruksi dinding penahan tanah.

  d. Implementasi Sistem Mengimplementasikan hasil perancangan sistem ke dalam bahasa pemrograman. e. Analisa Menganalisa dari hasil program yang telah dibuat.

  f. Kesimpulan Membuat kesimpulan dari hasil analisis.

1.6 Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

  BAB I PENDAHULAUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

  batasan masalah, tujuan, metode yang diguanakan dalam pembuatan perangkat lunak dan sistematika penulisan tugas akhir.

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang landasan teori, penjelasan teori-teori yang

  mendukung pembuatan perangkat lunak ini dan sumber-sumber lain yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

  BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang perancangan sistem dan juga berisi tentang desain rancangan perangkat lunak. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Bab ini berisi tentang implementasi hasil rancangan sistem ke

  dalam bahasa pemrograman dan juga pengujian dari perangkat lunak yang dibuat .

BAB V Bab ini berisi tentang analisis permasalahan yang ada dan program yang telah dibuat. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Jenis Retaining Wall

  Retaining Wall adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk memberikan

  stabilitas tanah atau bahan lain yang kondisinya memiliki beda ketinggian dan tidak diperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor (slope) lebih besar dari kemiringan alaminya. Biasanya konstruksi ini digunakan untuk menahan atau menopang peninggian tanah. Retaining wall dibedakan menjadi beberapa jenis menurut cara mencapai stabilitasnya, yakni :

  • Gravity Wall (dinding gravitas)

  Gravity wall merupakan tipe sederhana dari retaining wall. Bahan dari kontruksi ini dapat dibuat dari beton atau pasangan batu.

  Stabilitasnya konstruksi jenis ini bergantung kepada beratnya.

  • Cantilever Wall ( dinding konsol)

  Cantilever Wall merupakan konstruksi penahan yang

  menggunakan aksi konsol untuk menahan massa yang ada dibelakang dinding dari kemiringsn alami yang dianggap. Desain untuk retaining wall jenis ini harus memenuhi dua persyaratan yang menentukan yakni memiliki stabilitas yang cukup untuk melawan gaya eksternal dan mempunyai kekuatan konstruksi yang cukup untuk menahan gaya internal yang ada.

  • Counterford Retaining Wall (dinding pertebalan belakang)

  Counterford Retaining Wall merupakan konstruksi yang serupa

  dengan cantilever wall, tetapi konstruksi ini digunakan di mana konsol adalah panjang dan untuk tekanan yang sangat tinggi di belakang dinding serta mempunyai pertebalan belakang yang mengikat dinding dan basis bersama-sama. Pertebalan belakang berada di belakang dinding dan dipengaruhi gaya tentang.

  • Buttressed Retaining Wall (dinding pertebalan depan)

  Buttressed Retaining Wall merupakan konstruksi yang aman

  dengan counterford retaining wall, tetapi dalam hal ini buttressed ditempatkan di depan dinding.

  • Semi Gravity Wall ( dinding semi gravitas )

  Semi Gravity Wall merupakan dinding yang terletak antara sebuah dinding gravitas sebenarnya dan dinding konsol.

  • Crib Wall (dinding tahan kisi)

  Crib Wall merupakan anggota-anggota yang dibangun dari

  potongan beton pracor, logam atau kayu dan didukung oleh potongan-potongan angkur yan ditanamkan di dalam tanah untuk mencapai stabilitas.

2.1.2 Tekanan Tanah Lateral

  Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah di belakang struktur penahan tanah. Besarnya tekanan lateral sangat dipengaruhi oleh perubahan letak dari dinding penahan dan sifat tanahnya. Tekanan lateral yang terjadi dibedakan menjadi 3 keadaan, yaitu : 1. Tekanan tanah dalam keadaan diam.

  Tekanan tanah diam akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining

  wall apabila retaining wall tersebut sama sekali tidak bergerak di

  dalam tanah. Hal ini dinyatakan dalam persamaan : P = K x

  γ x H …………… (1) Di mana :

  H = Tinggi dinding (m)

  2

  ) γ = Berat volume tanah (t/m K = Koefisien tekanan tanah pada keadaan diam.

  2. Tekanan tanah aktif.

  Tekanan tanah aktif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining

  wall apabila retaining wall tersebut harus menahan longsornya

  tanah. Dengan istilah lain tekanan tanah aktif dapat terjadi bila

  retaining wall bergerak menjauhi tanah. Hal ini dinyatakan dalam

  persamaan : P = K x

  a a

  γ x H ………………..(2) Di mana :

  3

  ) γ = Berat volume tanah (t\m K = Koefisien tekanan tanah aktif.

  a

  H = Tinggi dinding (m) P = Tekanan aktif

  a

  3. Tekanan tanah pasif Tekanan tanah pasif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining

  wall apabila tanah tersebut harus menahan bergeraknya retaining wall, atau dengan kata lain tekanan tanah pasif akan terjadi apabila

  dinding didorong menuju tanah. Hal ini dinyatakan dalam persamaan : P p = K p x

  γ x H ……………………….(3) Di mana : K p = Koefisien tekanan pasif.

  P p = Tekanan pasif (t\m)

  3

  ) γ = Berat volume tanah (t\m

  H = Tinggi dinding (m) Untuk menganalisis besarnya tekanan-tekanan tanah lateral tersebut, ada beberapa teori yang dapat digunakan, antara lain teori Rankine dan teori Coulomb.

  Menurut teori Rankine, analisis tekanan tanah lateral ditinjau pada kondisi keseimbangan plastis, yaitu saat massa tanah pada kondisi tepat akan runtuh.

  Dalam teori ini, tanah dianggap sebagai tanah yang tidak berkohesi yang homogen dan isitropis yang terbentuk pada ruangan semi tak terhingga dengan permukaan horisontal dan dinding vertikal berupa dinding yang licin dan sempurna. Untuk mengevaluasi tekanan tanah aktif dari tahanan tanah pasif, ditinjau dari kondisi kesimbangan batas untuk tegangan pada suatu elemen di tanah dengan kondisi permukaan yang horisontal dan tidak ada tegangan geser pada kedua bidang vertikal maupun horisontalnya.

  Pada kondisi aktif tanah dianggap tanah ditahan dalam arah horizontalnya sehingga sembarang elemen tanah akan sama seperti benda uji dalam alat triaxial yang diuji dengan penerapan tekanan sel yang dikurangi, sedangkan tekanan aksial tetap konstan. Ketika tekanan horizontal dikurangi sampai nilai tertentu, kuat geser tanah akan sepenuhnya berkembang dan tanah akan mengalami keruntuhan. Gaya horizontal menyebabkan yang menyebabkan keruntuhan merupakan tekanan aktif dan nilai banding tekanan horizontal dan vertikal dalam kondisi ini merupakan koefisien tekanan aktif atau K a . Persamaannya adalah :

2 K a = tan (45-f/2) ,

  β = 0 …………………….( 4 ) f = sudut geser tanah dalam timbunan (derajat) Untuk kondisi pasif, dianggap bahwa tanah ditekan dalam arah horizontal, maka sembarang elemen tanah akan sama kondisinya seperti keadaan benda diuji dalam alat triaxial yang dibebani sampai runtuh melalui penambahan tekanan sel sedang tekanan aksial tetap. Nilai banding tegangan horizontal dan vertikal pada kondisi ini merupakan koefisien tekanan pasif atau K p . Persamaannya adalah :

  2 K = tan (45 + p

  Ф/2) ;β = 0 …………….( 6 )

2 P p lb = 0.5 ( x K p ) ………………………( 7 )

  γ x H Keterangan :

  K a : koefisien tekanan aktif K p : Koefisien tekanan pasif P lb : Tekanan horisontal aktif (t/m)

  a P p lb : Tekanan horisontal pasif (t/m) β = 0 : kemiringan tanah di atas H : Tinggi dinding (m) Ф

  : Sudut geser dalam tanah fondasi (derajat ) γ

  : Berat volume tanah (t/m

  2

  ) Setelah diperoleh tekanan tanah maka selanjutnya, cek stabilitas dinding penahan tersebut dari bahaya geser, guling dan daya dukung tanah yang bersangkutan supaya jangan sampai terlampaui.

2.1.3 Pengaruh Terhadap Beban Merata

  P a lb = ( K a x q x H ) + (

  2

  1 K a x γ x H

  2

  ) ...................( 8 ) Di mana :

  Jika di atas muka tanah terdapat beban merata (q), maka tekanan tanah vertikal akan bertambah pada setiap kedalaman (H) dan akan mengakibatkan horizontal bertambah pula. Persamaannya sebagai berikut :

  a

  lb : Tekanan horizontal aktif (t/m) q : Beban merata (t/m

  

2

  ) K

  a

  : Koefisien takanan aktif γ

  : Berat volume tanah (t/m

  2

  ) H : Tinggi dinding (m)

  P

  2.1.4 Pengaruh Air Tanah

  Air tanah akan mengakibatkan tanah di belakang dinding panahan tanah berubah karakteristik fisiknya ( g dan f dari tanah akan berubah ).

  2.1.5 PengaruhTanah Dengan Karakteristik Fisik yang Berbeda

  Jika dijumpai suatu kondisi tanah di belakang dinding penahan tanah terdiri dari bebarapa lapis tanah dengan keadaan karakteristik fisik yang berbeda ( g dan f berbeda ) maka besarnya tekanan tanah di tiap lapis akan berbeda. Maka persamaannya adalah : lb 1

  • P a

  1

  → Pengaruh tanah lapis 1 di belakang dinding setinggi H

  1 P a lb1 = K a1 x

  1 x H

  1 γ

  2

  • P a lb 2

  1 x

  1

  → Sebagai beban terbagi rata dengan q = H γ

  P lb 2 = q x K x H a a2

  2

  • P a lb 3

  2

  → Pengaruh tanah lapis 2 dibelakang dinding setinggi H

  1

  2 P a lb 3 = K a2 x 2 x Ha

  2

γ

  2

  2.1.6 Pengaruh Kohesi Terhadap Tekanan Tanah

  Kohesi akan mengurangi tekanan tanah aktif dan menambah tekanan pasif (menambah stabilitas), dan persamaannya sebagai berikut :

  • Tanpa Kohesi

  1

2 P a ` = H x a

  γ x K

  2 P a ` = tambahan tekanan tanah aktif akibat beban terbagi merata.

  • Dengan Kohesi P a = P a ` - P a `` P `` = tambahan tekanan aktif total akibat timbunan tanah.

  a

  Di mana : P `` = 2 x H x c x K

  a a

  Jadi kohesi akan mengurangi tekanan tanah aktif sebesar : 2 x H x c x K a

2.1.7 Analisis Stabilitas Konstruksi

  Dalam teori retaining wall dikenal dua macam kestabilan konstruksi, yaitu kestabilan terhadap gaya eksternal dan kestabilan terhadap gaya internal. Maka dalam perhitungan stabilitas konstruksi retaining wall ditinjau dari dua macam gaya tersebut.

  Gaya eksternal merupakan gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi

  

retaining wall secara keseluruhan. Maka bila gaya-gaya eksternal yang bekerja

  melampaui kesetabilan retaining wall yang dijinkan maka akan menyebabkan keruntuhan konstruksi secara keseluruhan. Analisis stabilitas gaya-gaya eksternal ini meliputi stabilitas terhadap bahaya guling, geser dan kuat dukung tanah yang terjadi.

2.1.8 Stabilitas Terhadap Bahaya Guling.

  Akibat gaya-gaya yang bekerja, konstruksi akan terguling dan berputar melalui sebuah titik putar bila tidak mampu melawan gaya-gaya yang bekerja.

  Momen guling akibat gaya aktif sebesar M a = P a lb x H. Sedangkan momen perlawanan akibat berat sendiri konstruksi sebesar M p = V x a. Bila kondisi seimbang maka

  ∑M = 0 (momen guling = momen perlawanan ). Pada umumnya diambil angka keamanannya adalah :

  M p

  SF = M a

  ∑

  Di mana : SF

  ≥ 1,5 : Digunakan untuk jenis tanah non cohesif misal tanah pasir SF

  ≥ 2 : Digunakan untuk jenis tanah cohesif misal tanah lempung Bila tekanan tanah pasif dapat diandalkan keberadaannya maka akan memperbesar momen perlawanaan ataupun mengurangi besarnya momen guling.

  Besarnya momen akibat tekanan tanah pasif : M pasif = P p . h p

  Beberapa usaha untuk memperbesar angka keamanan adalah sebagi berikut :

  • Menambahkan momen akibat tekanan tanah pasif pada momen perlawanan.
  • Mengurangi momen guling dengan momen akibat tekanan tanah pasif
  • Memperpendek lengan gaya aktif atau memperpanjang kaki atau tumit dengan tujuan untuk memperbesar momen perlawanan.

2.1.9 Stabilitas Terhadap Bahaya Geser.

  Tekanan tabah aktif (Palb) menimbulkan gaya dorong sehingga dinding akan bergeser. Bila dinding penahan tanah stabil, maka gaya-gaya yang bekerja dalam keadaan seimbang ( ∑F = 0 dan ∑M = 0 ).

  Kemampuan untuk menahan gaya horizontal akibat tekanan tanah aktif tersebut sangat tergantung oleh gaya perlawanan yang terjadi pada bidang kontak antara konstruksi tersebut dengan tanah dasar fondasi. Ada dua kemungkinan gaya perlawanan ini di dasarkan pada jenis tanahnya, yaitu

  • Tanah daar pondasi berupa tanah non kohesif

  Dengan f; Koefisien gesek antara dinding beton dan tanah dasar fondasi, bila alas fondasi relative kasar maka f = tg Ф, di mana Ф merupakan sudut geser dalam tanah. Sebaliknya bila alas fondasi relative halus permukaanya maka diambil nilai f = tg (0.7

  Ф) sehingga dalam hitungan didapat; Vf = G total x f, dan dalam hitungan angka keamanan yang diambil adalah

  • Vf P p

  SF = ≥ 1.5

  Pah

  • Tanah dasar fondasi berupa tanah cohesif

  Momen tahan yang terjadi merupakan lekatan antara tanah dasar fondasi dengan alas fondasi dinding penahan tanah. Besarnya lekatan antara alas fondasi dinding penahan tanah dengan tanah dasar fondasi adalah (0.5 – 0.75)C, di mana C adalah kohesi tanah dan biasanya diambil 2/3 x C. Besarnya gaya lekat adalah luas alas fondasi dinding penahan tanah dikalikan dengan lekatan, maka diperoleh gaya lawan = 2/3.C(b x 1) bila diambil panjang dinding adalah 1 m. jadi akan diperoleh angka kemanan : 2 / 3 xCxb

  SF =

  Pa

  1 b

  2.1.10 Stabilitas Terhadap Daya Dukung Tanah

  Besarnya daya dukung tanah yang dijinkan berbeda-beda tergantung jenis tanah fondasi yang dapat berupa tanah lempung, pasir atau campuran lempung pasir dan jenis tanah keras berupa cadas, batu dan lain-lain. Analisis stabilitas terhadap daya dukung tanah inipun dibedakan terhadap jenis tanah tersebut :

  • Jenis tanah berupa tanah lempung, tanah pasir, atau tanah campuran.
  • Jenis tanah berupa tanah keras. Bila beban bangunan melebihi besarnya daya dukung tanah yang dijinkan maka akan terjadi keruntuhan gaya dukung tanah. Untuk mengatasi peristiwa ini biasanya luas penampang fondasi diperbesar karena semakin luas penampang fondasi, beban yang didukung oleh tanah semakin kecil.

  2.1.11 Stabilitas Terhadap Gaya Internal Pada Konstruksi Badan

  Dalam perencanaan suatu konstruksi bangunan, bahan yang digunakan sangat menentukan kualitas konstruksi bangunan tersebut. Gaya-gaya internal merupakan gaya-gay yang bekerja pada konstruksi retaining wall per segmen, dalam arti pengaruh gaya-gaya tersebut tidak bekerja pada seluruh retaining wall secara utuh, tetapi bekerja pada tiap segmen dari konstruksi retaining wall tesebut. Gaya-gya ini sangat berbahaya, karena bila besarnya melebihi mutu bahan pada suatu segmen konstruksi dapat menyebabkan konstruksi retaining wall pecah atau retak pada segmen tersebut.

2.2 Contoh Perhitungan Retaining Wall Model VI

  Data-data Retaining Wall Data Dimensi

  Lebar Dimensi A = 0 m Lebar Dimensi B = 0.7 m Lebar Dimensi C = 1.4 m Lebar Dimensi D = 0 m Lebar Dimensi E = 0 m Lebar pondasi (L) = 2.1 m Tinggi Badan/Stem (T1) = 3 m Tinggi pondasi/Footing (T2) = 0.5 m Tinggi Retaining Wall (H) = 3.5 m

  Data Tanah

  Sudut Geser dalam Timbunan ( ) = 33 derajat

  

1

  Ф

  3 Berat Jenis Tanah Timbunan ( 1 ) = 1.7 t/m

  γ

  2 Kohesi Tanah Timbunan (c1) = 0 t/m

  Sudut Geser Tanah Dalam Pondasi (

  2 ) = 30 derajat

  Ф

  3 Berat Jenis Tanah Pondasi ( 2 ) = 1.65 t/m

  γ

  2 Kohesi Tanah Pondasi (c2) = 0 t/m

  Data Umum

  2 Beban merata (q) = 0.59 t/m

  3 Berat Jenis Bahan = 1.89 t/m (pasangan batu kali) Menghitung K A dan K P

  2

  2 K a = tan (45 - 1 /2) = tan (45-33/2) = 0.294

  Ф

  2

  2 K p = tan (45 + 2 /2) = tan (45+30/2) = 33.383

  Ф

  Menghitung gaya dan beban yang bekerja

  • Akibat Gaya berat

  G1 = C x T

  1 x pas = 7.938 ton per pias 1m

  γ G2 = L x T x = 1.985 ton per pias 1m

  2 pas

  γ G3 = D/2 x T

  1 x pas = 0 ton per pias 1m

  γ G4 = D/2 x T

  1 x 1 = 0 ton per pias 1m

  γ G5 = B/2 x T

  1 x pas = 1.985 ton per pias 1m

  γ G6 = E x T

  1 x 1 = o ton per pias 1m

  γ

  • Tekanan Tanah Aktif dan Pasif Pa1 = H x

  1 x K a x H/2 = 3.066 ton per pias 1m

  γ Pa2 = q x K x H = 0.608 ton per pias 1m

  a

  P p = T

  2 x 2 x K p x T 2 /2 = 0.719 ton per pias 1m

  γ Pah = Pa1 +Pa2 = 3.674 ton per pias 1m

  Menghitung Besar Moment Terhadap Pelat Ujung

  Ma1 = Pa1 x H/3 = 3.577 tm per pias 1m Ma2 = Pa2 x H/2 = 1.064 tm per pias 1m Mp = P p x T

  2 /3 = 0.120 tm per pias 1m Mg1 = G1 x (A+B+(C/2)) = 11.113 tm per pias 1m Mg2 = G2 x (L/2) = 2.084 tm per pias 1m Mg3 = G3 x (A+B+C+(D/3)) = 0 tm per pias 1m Mg4 = G4 x (A+B+C+(2D/3)) = 0 tm per pias 1m Mg5 = G5 x (A+(2B/3)) =0.926 tm per pias Mg6 = G6 x (A+B+C+D+(E/2)) = 0 tm per pias

  Manganalisis Stabilitas Guling

  M guling = Ma1 +…+Ma2 = 4.641 tm per pias 1m M tahan = Mg1 +… +Mg6 + Mp = 14.243 tm per pias 1m 14 . 243

  M tahan

  S.F. thd guling = = = 3.069 > 1.5

  M guling 4 . 641

  SF >1.5 → AMAN

  Menganalisa Stabilitas Geser

  Vf = Gtotal x tan (

  2 ) = 11.907 x tan (35º) = 7.728 tm per pias 1m

  Ф

  Vf P p

  7 . 728 . 719 S.F. thd geser = = = 2.299 > 1.5

  Pah

  3 . 674 SF >1.5

  → AMAN

  Menghitung Eksentrisitas MM L tahan guling

  2 .

  1 14 . 243 − 4 . 641

  • eks = =

  2 Gtotal

  2 11 . 907 = 0.244 m < L/6 (= 0.35 m)

  → AMAN

  • Besar daya dukung tanah

  Ph1 = γ

  γ

  2 x T

2 x (Nq-1)]+[½ x

  γ

  2 x L xN

  γ] = [0 x 37.162]+[1.65 x 0.5 x (22.456-1)]+[½1.65 x2.1 x 20.116] = 52.552 t/m2 Qijin = Qu/5 = 52.552/5 = 10.510 t/m2

  Qmax = [Gtotal/L] x [1 + (6 x eks/L) = 9.616 ≤ Qijin →Aman

  Qmin = [Gtotal/L] x [1 - (6 x eks/L) = 1.724 > 0 → Aman

  Menganalisa Gaya Internal pada Konstruksi Badan Dinding

  1 x T 1 x (T 1 /2) x K a = 2.2525 ton per pias1m

  = 20.116 Qu = [c

  Ph2 = q x T

  1

  x K

  a

  = 0.521 ton per pias 1m Mh1 = Ph1 x (T

  1 /3) = 2.2525 tm per pias 1m

  Mh2 = Ph1 x (T

  1 /2) = 0.7817 tm per pias 1m

  2 x Nc]+[

  x Nq

  Menganalisa Daya Dukung

  = 577 .

  Nq =

  ( ) [ ]

  ) 2 / 45 ( 2 cos

  2 2 2 / 360 tan 2 75 . 2 Φ +

  Φ Φ − π e

  = 22.456 Nc =

  Φ −

  Tan Nq 1

  . 1 456

  Φ +

  22 −

  = 37.162 N

  γ =

  ( )

  ) 4 sin( ( 4 .

  1 tan

  1

  2 2 2 Φ +

  Mh = Mh1 + Mh2 = 3.0343 tm per pias 1m Gdlm = G1 + G3 + G4 + G5 = 9.923 ton per pias 1m Mgh1 = G1 x (B + (C/2) = 11.1132 tm per pias 1m Mgh3 = G3 x (B +C+ (D/3)) = 0 tm per pias 1m Mgh4 = G4 x (B +C +(2D/3)) = 0 tm per pias 1m

  Mgh5 = G5 x (2B/3) = 0.9261 tm per pias 1m

  • Mv = Mgh1 +Mgh3 +Mgh4 + Mgh5

  = 12.0393 tm per pias 1 m Lh = B + C + D = 2.1 m

  Lh MvMh 2 .

  1 12 . 0393 − 3 . 034 eksdlm = - - =

  2 Gdlm

  2 9 . 923 = 0.14246 m < Lh/6 (= 0.35 m)

  → AMAN Qijin = Qu/5 = 52.552/5 = 10.51 t/m2

  = [Gdl/Lh] x [1 +(6 eksdlm/Lh)]

  • Qmaxdlm = 6.648

  ≤ Qijin → AMAN = [Gdlm/Lh] x [1-(6 x eksdlm/Lh)]

  • Qmindlm = 2.801

  ≥ 0 → AMAN Data tersebut merupakan contoh perhitungan dengan menggunakan data fiktif ataupun hanya sekedar asumsi (hanya contoh). Bila dalam keadaan sebenarnya, data-data tersebut di atas harus berdasarkan tes tanah dari laboratorium mekanika tanah atau berdasarkan sumber yang benar-benar dapat dipercaya kebenarannya.

2.3 Visual Basic

  Visual basic merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis windows yang memiliki fasilitas Object Oriented Programming (OOP) yang menyediakan objek-objek yang sangat kuat, powerfull, dan mudah digunakan dalam mendesain suatu aplikasi program.

  2.3.1 Variabel

  Variabel adalah lokasi penyimpanan sementara untuk data dalam program yang dibuat. Variabel dapat mengandung kata-kata, angka, tanggal, atau properti. Variabel bisa menyimpan informasi yang dimasukkan oleh pemakai pada saat program dijalankan, hasil dari perhitungan tertentu, atau data yang ingin ditampilkan pada form yang dibuat. Untuk mendeklarasikan variabel digunakan statemen Dim disertai dengan nama varibelnya.

  Berikut ini tata cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel:

  • Jika mendeklarasikan sebuah variabel dalam bagian declarations pada sebuah form, modul standart atau modul kelas membuat variabel tersebut dapat digunakan pada semua prosedur dalam modul.
  • Jika mendeklarasikan sebuah variabel dengan menggunakan keyword

    Public, maka variabel ini akan dapat digunakan dalam lingkup aplikasi.

  • Jika anda mendeklarasikan sebuah variabel lokal dengan keyword static, maka variabel tersebut dapat menjaga nilainya, prosedur tempat mendeklarasikannya sudah berakhir (Halvorson, M., 2000).

  2.3.2 Tipe data

  Tipe data pada variabel mendefinisikan nilai apa yang dimasukkan dalam memori. Semua variabel telah memiliki tipe data yang mendefinisikan berbagai data yang bisa dimasukkan. Jika sudah mengetahui tipe data yang akan dimasukkan ke dalam variabel, maka variabel dapat dideklarasikan sendiri dan visual basic akan menghandle data tersebut. Sebagai contoh, sebuah variabel untuk memasukkan sebuah nama, akan lebih baik jika dideklarasikan dengan menggunakan dengan tipe data string, karena nama merupakan gabungan dari karakter. Tabel di bawah ini menampilkan jenis tipe data dasar pada visual basic.