ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA SISTEM PERALATAN LISTRIK DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0

(1)

ABSTRACT

ANALYSIS SAVING OPPORTUNITIES IN ENERGY CONSUMPTION IN THE ELECTRICAL SYSTEM EQUIPMENT LAMPUNG UNIVERSITY FACULTY OF

AGRICULTURE PROGRAM USING VISUAL BASIC 6.0

By

DAVID ROLANDO FEBRIAN

The energy saving effort required to perform a saving. It is necessary for the existence of an audit energy, which is an analysis of the energy consumption of a building. With an energy audit, energy consumption patterns can be seen, the energy dissipation occurs, and look for possible savings that can be archieved. In this thesis, an energy audit done on lighting system, air conditioning systems, and other electrical equipment in the masters of agribusiness building, masters of agronomy buildings, agribusiness buildings, agronomy laboratory buildings, the building of livestock and fisheries, agricultural engineering buildings, agricultural technology and seed laboratory buildings, sciences laboratory and pest plant diseases laboratory, faculty of agriculture mechanization and agricultural hall university of lampung.

The process of energy audit done in stages is preliminary energy audit activities include data collection and compilation of historical buildings of building energy data and not require measurements. Then proceed to the detailed energy audit if known that the Energy Consumption Intensity (IKE) is greater than the value of the IKE standars set by the National Standardization Agency (BSN). Then proceed to identify energy saving opportunities.

The results of the energy audit has been done shows that, not be a waste of energy but the energy consumption is not only wise. It can be seen from the value which is still below the standars that 42,33 kWh/m2 per year based on account data, while the standards set for buildings that 240 kWh/m2 per year. Therefore, a detailed energy audit necessary, only remains to opportunities eficiency and saving electrical for users in each room.

Keyword : Energy Audit, Energy Consumption Intensity (IKE), National Standardization Agency (BSN)


(2)

ABSTRAK

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA SISTEM PERALATAN LISTRIK DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0

Oleh

DAVID ROLANDO FEBRIAN

Usaha penghematan energi semakin diperlukan dalam melakukan suatu penghematan. Untuk itu diperlukan adanya audit energi, yang merupakan suatu analisa terhadap konsumsi energi dari sebuah gedung. Dengan audit energi, dapat diketahui pola konsumsi energi, pemborosan energi yang terjadi, dan mencari kemungkinan penghematan yang dapat dicapai. Dalam tugas akhir ini, audit energi dilakukan terhadap sistem pencahayaan, sistem pengkondisian udara, dan pada peralatan listrik lainnya pada gedung pascasarjana agrobisnis, gedung pascasarjana agronomi, gedung agrobisnis, gedung laboratorium agronomi, gedung peternakan dan perikanan, gedung teknik pertanian, gedung teknologi hasil pertanian, serta laboratorium benih, laboratorium ilmu dan hama penyakit tanaman, laboratorium mekanisasi dan aula pertanian fakultas pertanian universitas lampung.

Proses audit energi dilakukan secara bertahap yaitu audit energi awal yang kegiatannya meliputi pengumpulan data historis gedung dan penyusunan data energi bangunan gedung tersebut dan tidak memerlukan pengukuran. Kemudian dilanjutkan pada audit energi rinci jika diketahui bahwa nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) lebih besar dari nilai IKE standar yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN). Kemudian dilanjutkan pada identifikasi peluang hemat energi.

Hasil audit energi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, tidak terjadi pemborosan energi tetapi ada pemakaian energi yang tidak bijak. Hal ini dapat dilihat dari nilai IKE yang masih dibawah standar yaitu 42,33 kWh/m2 per tahun berdasarkan data rekening, sedangkan standar yang ditetapkan untuk gedung yaitu 240 kWh/m2 per tahun. Oleh karena itu audit energi rinci perlu dilakukan, hanya saja tetap mempertimbangkan peluang-peluang efisiensi dan penghematan listrik bagi pengguna ditiap ruangan.

Kata kunci : Audit Energi, Intensitas Konsumsi Energi (IKE), Badan Standarisasi Nasional (BSN)


(3)

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA SISTEM PERALATAN LISTRIK DI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Oleh

DAVID ROLANDO FEBRIAN SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana teknik

Pada

Jurusam teknik elektro Fakultas teknik universitas lampung

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA SISTEM PERALATAN LISTRIK DI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG MENGGUNAKAN PROGRAMMICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

(Skripsi)

Oleh

DAVID ROLANDO FEBRIAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. TampilanNew Project... 21

2.2. Tampilan dasarMicrosoft Visual Basic6.0 ... 22

2.3. Lingkungan kerjaVisual Basic6.0 ... 23

2.4. Microsoft Accees2007 ... 26

3.1. Gambar gedung Fakultas Pertanian ... 27

3.2. Bagan Alir Proses Audit Energi ... 31

4.1. FormMenu Utama... 101

4.2. FormRuangan... 102

4.3 Formalat listrik... 103


(6)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tingkat penerangan rata-rata, rederansi dan temperature warna

yang direkomendasikan ... 20

2. Daya listrik maksimum untuk penerangan ... 21

3. Kebutuhan Penerangan berdasarkan aktivitas ... 21

4. Peralatan yang digunakan dalam pengoperasian alat pendingin ruangan (AC)... 41

5. Profil penggunaan energy untuk peralatan kantor... 53

6. a. Komposisi luas bangunan gedung Pascasarjana Agrobisnis ... 65

b. Komposisi luas bangunan gedung Pascasarjana Agronomi ... 65

c. Komposisi luas bangunan gedung Agrobisnis ... 65

d. Komposisi luas bangunan gedung Laboratorium Agronomi... 65

e. Komposisi luas bangunan gedung Perikanan dan Peternakan ... 66

f. Komposisi luas bangunan gedung Teknik Pertanian ... 66

g. Komposisi luas bangunan gedung Teknologi Hasil Pertanian ... 66

h. Komposisi luas bangunan gedung Laboratorium Benih... 66

i. Komposisi luas bangunan gedung Laboratorium Ilmu dan Hama Penyakit Tanaman ... 66

j. Komposisi luas bangunan gedung Laboratorium Mekanisasi Bengkel dan Gudang... 67


(7)

xvii

k. Komposisi luas bangunan gedung Aula Pertanian ... 67 7. a. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Pascasarjana Agrobisnis ... 67 b. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Pascasarjana Agronomi ... 67 c. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung Agrobisnis .. 67 d. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Laboratorium Agronomi... 68 e. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Perikanan dan Peternakan... 68 f. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Teknik Pertanian ... 68 g. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Teknologi Hasil Pertanian ... 68 h. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Laboratorium Benih... 68 i. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Laboratorium Ilmu dan Hama Penyakit Tanaman... 69 j. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Laboratorium Mekanisasi Bengkel dan Gudang ... 69 k. Komposisi luas bangunan (Sistem Tata Udara) gedung

Aula Pertanian ... 69 8. Data Konsumsi Energi Listrik tahun 2010 dan 2011... 72 9. Occupancy Rate Fakultas Pertanian Universitas Lampung tahun


(8)

xviii

2010 - 2011 ... 75 10. a. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung

Pascasarjana Agrobisnis ... 80 b. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Pascasarjana Agronomi ... 80 c. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Agrobisnis... 81 d. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Laboratorium Agronomi ... 81 e. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Perikanan dan Peternakan... 81 f. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Teknik Pertanian ... 82 g. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Teknologi Hasil Pertanian ... 82 h. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Laboratorium Benih... 82 i. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Ilmu dan Hama Penyakit Tanaman... 83 j. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Mekanisasi Bengkel dan Gudang ... 83 k. Kondisi Pengukuran Penerangan dibandingkan standar pada gedung Aula Pertanian ... 83


(9)

xix

11. a. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Pascasarjana Agrobisnis ... 85 b. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Pascasarjana Agronomi ... 85 c. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Agrobisnis... 85 d. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Laboratorium Agronomi ... 86 e. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Perikanan dan Peternakan... 86 f. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Teknik Pertanian ... 86 g. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Teknologi Hasil Pertanian ... 86 h. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Laboratorium Benih... 87 i. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman... 87 j. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Mekanisasi Bengkel dan Gudang ... 87 k. Data Pengukuran Kelembaban Udara dan Suhu Ruangan gedung

Aula Pertanian ... 87 12. a. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin


(10)

xx

b. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin

pada panel utama gedung Pascasarjana Agronomi... 90 c. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin

pada panel utama gedung Agrobisnis ... 90 d. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin

pada panel utama gedung Laboratorium Agronomi ... 91 e. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin

pada panel utama gedung Perikanan dan Peternakan ... 91 f. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin

pada panel utama gedung Teknik Pertanian ... 91 g. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin

pada panel utama gedung Teknologi Hasil Pertanian... 92 h. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin

pada panel utama gedung Laboratorium Benih ... 93 i. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin pada panel

utama gedung Laboratorium Ilmu dan Hama Penyakit Tanaman ... 94 j. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin

pada panel utama gedung Mekanisme Bengkel dan Gudang ... 94 k. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Hari Senin


(11)

(12)

(13)

(14)

MOTO

Dan apa saja yang kamu minta dalam Doa dengan penuh

kepercayaan, kamu akan menerimanya.

Matius 21:22

Selama kita masih memiliki tujuan yang menggairahkan untuk

dicapai, tidak pantas kita patah semangat di tengah jalan, karena

kenyataannya, tidak ada sukses sejati yang tercipta tanpa melewati

kegagalan.

By Andrie Wongso

Dalam membantu orang lain, kita akan membantu diri kita sendiri,

sebab kebaikan apa pun yang kita berikan akan melengkapi lingkaran

hidup dan kembali lagi kepada kita.

By Flora Edwards


(15)

Persembahanku

Karya yang sederhana ini kudedikasikan untuk My Savior Jesus Christ who gives all the best to me sebagai wujud rasa syukurku

kepada-Nya.

Karya kecilku ini kupersembahkan kepada my beloved mom and dad and also my siblings

Tonggo MB Nadapdap,S.T, Debye RS

Nadapdap,S.Kom, and Zytro Nadapdap…I love you all so much

.Hope our togetherness will be last forever

Karya kecilku ini kupersembahkan kepada Abang2ku Sahat Simamora, Roy Sihaloho, Andrius Silaban, Lando Simanjuntak, Lae Surya

Bakarra, Abraham Siagian, K’Desy Lumbangaol thankz for supporting and helping me

and of course our fellowship keep in touch y

Buat teman-teman seangkatan 07 atas kebersamaan, dukungan, serta cerita-cerita manis dan sedih yang pernah kita lewati bersama..

all d moments is too previous to forget

Buat all adek2 Naposobulung HKBP Kedaton, we are the last generation NH so ayo Kuliah dengan semangat Semangat

ya!!!!

Buat rekan-rekan Galunggung city smw, you are my inspiration to fasten my step reach my bachelor.

Dan buat semua orang yang dah bantu baik langsung dan tidak langsung yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.


(16)

RIWAYAT HIDUP

Kemudian dilanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) di SD Sejahtera IV Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2001, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 4 Pahoman Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2004. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 12 Bandar Lampung dan berhasil menamatkannya pada tahun 2007.

Pada Tahun 2007, Penulis terdaftar menjadi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik di Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa, Penulis pernah aktif dalam organisasi Himpunan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (HIMATRO) dan Forum Komunikasi Mahasiswa Kristen Fakultas Teknik (FKMK-FT) serta Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen (UKMK). Penulis melakukan Kerja Praktek di PT.Krakatau Steel dan membahas tentang pengaturan kecepatan motor 3 phasa pada Finishing Mill di pabrik Hot Strip Mill PT.Krakatau Steel.

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 09 Februari 1989. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, putra dari Bapak R. Nadapdap dan R. Panjaitan.

Penulis memulai bangku pendidikan dari Pendidikan Taman kanak-kanak (TK) Sejahtera IV Bandar Lampung diselesaikan tahun 1995.


(17)

SANWACANA

Segala puji syukur bagi Allah karena berkat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Peluang Penghematan Konsumsi Energi Listrik pada Sistem Peralatan Listrik di Fakultas Pertanian Universitas Lampung menggunakan Program Visual Basic 6.0” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T) di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Suharno, M. Sc.,Ph. D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, M.Sc., selaku Ketua Jurusan

3. Bapak Dr. Eng. Herman H Sinaga, S.T, M.T., selaku sekretaris Jurusan

4. Bapak Charles Ronald Harahap S.T, M.T., selaku Pembimbing Utama pertama saya sebelum melanjutkan studi S3 ke Jepang, atas kesediaanya untuk memberikan topik, diskusi, bimbingan, saran dan koreksi yang telah diberikan selama ini.

5. Ibu Nining Purwasih S.T., M.T., selaku Pembimbing Pendamping dan Pembimbing pengganti pada skripsi ini, terima kasih atas ketersediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan koreksi dalam penyelesaian skripsi ini.


(18)

6. Ibu Dr.Eng. Endah Komalasari, S.T., M.T., selaku Pembimbing Utama terbaik saya pada skripsi ini, terima kasih atas ketersediaan ibu untuk memberikan bimbingan, saran dan koreksi dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Dr.Eng. Lukmanul Hakim, S.T., M.Sc., selaku Pembimbing Pendamping pada skripsi ini, terima kasih atas ketersediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan koreksi dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Herri Gusmedi S.T., M.T., selaku Penguji Utama pada skripsi ini, terima kasih saran dan masukan pada seminar proposal dan hasil terdahulu serta salah satu Dosen Favorit saya selama saya berstatus mahasiswa.

9. Dosen-dosen, Staff Administrasi dan Teknisi Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi dan Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik Jurusan Teknik Elektro.

10. Keluargaku, Bapak, Mama, abang Tonggo S.T., adek Debye S.Kom., adek Zyitro, opung-opungku yang ada di medan, bapauda, bapatua, tulang, namboru, tante, amangboru.

11. Yohanes S.T., Monang Panjaitan S.T.,Iyan Sianipar S.T., M’Dina S.T., Belwanto Sagala, S.T., Dedyk S.T., Raditiya Prihandanu S.T.,Shiro S.T.,Rudy S.T., Sujarot S.T.,Eko Rismawan S.T., Ady S.T.,teman-teman Tim Horre,teman-teman Assisten Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

12. NHKBP Kedaton semuanya, si cerewet Verawati Hutajulu S.H.,B’Roy Sihaloho

S.T.,B’Lando Simanjuntak S.E.,B’Sahat Simamora S.Kom.,Lae Letda Intel Sus Surya Bakara,Lae Abraham Siagian S.E.,Jerry Simanullang S.T.,B’Ucok Juntak


(19)

S.T.,Agnesia Pasaribu,Betha Aritonang S.Si, dan Bapatua Riltung Situngkir

S.E.,dan Keluarga,B’Andrius,thanks ya buat semuanya.

13. Teman-teman Galunggung City, Tata,Vitho,Yasir,Yerit,Nove,Tanjung,Welly,Amri, Ridho,Ical,Ajar,Randy, dan yang lainnya Imo so Ganbate.

14. Dan semua teman-teman yang kenal kepada penulis.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari apa yang diinginkan. Walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, namun karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki maka hanya inilah yang dapat penulis berikan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dan kemajuan di masa yang akan datang.

Harapan penulis semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta menambah ilmu bagi yang membacanya. Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2015 Penulis


(20)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

LEMBAR JUDUL... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SANWACANA ... vi

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xxi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... ... . 1

1.2. Tujuan Penelitian... 3

1.3. Manfaat Penelitian... 3

1.4. Rumusan Masalah.…... 4

1.5.Batasan Masalah……….. 4

1.6. Sistematika Penulisan……….. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Pustaka... 7


(21)

xiv

A. Konservasi Energi... 7

B. Prinsip Dasar Konservasi Energi... 9

C. Prosedur dan Pengertian Audit Energi... . 9

C.1. Jenis Audit Energi... 10

C.2. Pengukuran... ... 19

2.2. MicrosoftVisual Basic 6.0... 20

2.2.1 KeistimewaanVisual Basic 6.0... 20

2.2.2 MenjalankanVisual Basic 6.0... 21

2.2.3 Lingkungan KerjaVisual Basic 6.0... 22

2.2.4 KomponenMicrosoft Visual Basic 6.0... 23

2.2.5 PengertianMicrosoft Access... 25

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0... 27

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian... 28

3.3. Alat Pengukuran...………... 28

3.4. Mekanisme Pelaksanaan Penelitian... 28

3.5. Tata Cara Pengambilan Data... 36

3.5.1 Pengukuran Optimasi Pemakaian Daya Listrik……… 36

3.5.2 Pengukuran Sistem Tata Udara... 37

3.5.3 Pengukuran Peralatan Kantor, Perlengkapan, dan Peralatan Bangunan... 37


(22)

xv

IV. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Audit Energi Awal... 39 A. Pendahuluan... 39 B. Denah Tapak Gedung Dan Jaringan Gedung... 40 C. Sistem Distribusi Energi... 42 D. Data Konsumsi Energi... 44 E. Data Tingkat Hunian (Ocupancy Rate)... 46 F. Menghitung IKE (Intensitas Konsumsi Energi)... 48 4.2 Data Dan Hasil Pengukuran... 77 A. Pengukuran Iluminasi Atau Pencahayaan... 77 B. Pengukuran Kelembaban Udara Dan Temperatur Ruangan... 78 C. Pengukuran Beban Listrik... 89 4.3 Rekomendasi... 99 4.4 Implementasi Sistem pada hasil pengukuran peralatan listrik

dan ruangan ... 100 4.4.1FormMenu Utama... 100

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... ... 106 5.2 Saran... 107

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(23)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsumsi energi listrik di gedung Fakultas Pertanian Unila mengalami peningkatan setiap bulannya, sehingga perlu dilakukan perhitungan konsumsi energi listrik ulang guna mengetahui apakah konsumsi energi listriknya masih hemat dan efisien atau tidak. Untuk maksud inilah perlu dilaksanakan kegiatan audit energi listrik pada gedung Fakultas Pertanian Unila. Audit energi listrik diawali dengan pengumpulan data historis gedung Fakultas Pertanian, kemudian menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik dari setiap gedung yang ada di gedung Fakultas Pertanian. Dengan kata lain, audit energi sebagai langkah awal program konservasi energi juga merupakan kegiatan pengecekan berkala untuk menjamin agar penggunaan sumber energi dilakukan secara efisien dan rasional. Melalui audit energi, informasi aktual seperti tingkat kebocoran atau ketidakefisienan energi dapat ditelusuri berdasarkan penggunaan peralatan dan perlengkapan listrik gedung, laboratorium, dan aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Sistem kelistrikan yang sering mengalami gangguan akan mengakibatkan terganggunya proses Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM).


(24)

2 Identifikasi awal yang dilakukan pada gedung pascasarjana agrobisnis, gedung pascasarjana agronomi, gedung agrobisnis, gedung laboratorium agronomi, gedung peternakan dan perikanan, gedung teknik pertanian, gedung teknologi hasil pertanian, serta laboratorium benih, laboratorium ilmu dan hama penyakit tanaman, laboratorium mekanisasi dan aula pertanian dapat lebih efektif, efisien, dan rasional berdasarkan pola perhitungan konsumsi energi. Maka terbuka pula berbagai peluang untuk menghemat energi mulai dari yang sederhana seperti perbaikan prosedur operasi hingga perbaikan yang memerlukan modifikasi atau pergantian peralatan atau proses. Dengan mengetahui masalah pokok yang dihadapi yaitu bagaimana cara memanfaatkan peralatan dan perlengkapan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga penggunaan energinya lebih efektif, efisien, dan rasional. Sehingga dapat turut serta dalam program Pemerintah melalui Departemen PendidikanNasional yakni “Hemat Energi, Hemat Biaya”.

Dari dasar pemikiran diatas, maka dalam penyusunan skripsi ini mengambil judul

“Analisis Peluang Penghematan Konsumsi Energi pada Sistem Peralatan Listrik di Fakultas Pertanian Universitas Lampung menggunakan Program Microsoft Visual Basic 6.0

dengan harapan dapat diketahui tingkat konsumsi energi di fakultas, peluang dan solusi penghematan yang dapat direkomendasikan kepada fakultas tersebut, serta penggunaandatabase ProgramMicrosoft Visual Basic 6.0 pada hasil perhitungan konsumsi energi peralatan listrik Gedung, Laboratorium, dan Aula Fakultas Pertanian. Pada akhirnya, hasil penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi gedung dan aula Fakultas Pertanian, namun dapat juga menjadi salah satu acuan untuk gedung, laboratorium serta aula fakultas yang lain.


(25)

3 1.2 Tujuan Penelitian

1. Menghitung IKE (Intensitas Konsumsi Energi) sesuai pemakaian berdasarkan data rekening historis fakultas.

2. Menghitung IKE (Intensitas Konsumsi Energi) berdasarkan observasi penggunaan energi secara detail dengan berbagai peralatan yang mengkonsumsi energi listrik dan waktu penggunaannya tanpa mengurangi produktifitas dan kenyamanan penghuninya.

3. Mencari peluang-peluang untuk penghematan energi dan penghematan biaya berdasarkan kondisi aktual dilapangan.

4. Mengetahui database hasil pengukuran menggunakan Program Microsoft Visual Basic 6.0 berdasarkan hasil peluang penghematan energi yang didapat berdasarkan kondisi aktual di lapangan.

1.3 Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui nilai IKE (Intensitas Konsumsi Energi) sesuai pemakaian berdasarkan data rekening historis fakultas.

2. Dapat mengetahui nilai IKE (Intensitas Konsumsi Energi) sesuai observasi penggunaan energi secara detail dengan berbagai peralatan yang mengkonsumsi energi listrik dan waktu penggunaannya, yang bekerja secara baik atau tidak berdasarkan kondisi sebenarnya di lapangan.

3. Mendapatkan peluang serta memberikan masukan kepada Universitas Lampung tentang peluang penghematan energi dan penghematan biaya berdasarkan kondisi sebenarnya dilapangan.


(26)

4 4. Dapat menampilkan database hasil peluang penghematan energi yang didapat berdasarkan kondisi aktual di lapangan dengan ProgramMicrosoft Visual Basic 6.0.

1.4 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini dirumuskan beberapa masalah diantaranya :

1. Bagaimana menentukan IKE (Intensitas Konsumsi Energi) pemakaian berdasarkan data rekening historis fakultas.

2. Bagaimana menentukan IKE (Intensitas Konsumsi Energi) berdasarkan hasil observasi penggunaan energi listrik secara detail dengan berbagai peralatan yang mengkonsumsi energi listrik dan waktu penggunaannya. 3. Bagaimana mencari peluang-peluang untuk penghematan energi dan

penghematan biaya berdasarkan kondisi sebenarnya di lapangan.

4. Bagaimana menggunakan ProgramMicrosoft Visual Basic 6.0berdasarkan hasil observasi peluang penghematan energi.

1.5 Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah yang melingkupi penelitian ini antara lain : 1. Tahapan Audit Energi Awal meliputi :

a. Perhitungan pola konsumsi energi di Gedung dan Aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung dalam jangka waktu tertentu.

b. Pengumpulan data dokumentasi bangunan gedung yang tersedia, observasi, dan pengukuran sesaat.


(27)

5 2. Tahapan Audit Energi Rinci :

a. Perhitungan IKE listrik Gedung dan Aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung berdasarkan pengukuran di panel-panel listrik dalam rentang waktu tertentu.

b. Audit rinci pada sistem peralatan listrik Gedung dan Aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Analisis peluang penghematan konsumsi energi pada peralatan listrik di Gedung dan Aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan hasil perhitungan penghematan energi menggunakan Program Microsoft Visual Basic 6.0.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi dasar teori konservasi energi dan peralatan listrik yang digunakan, dasar teori program Microsoft Visual Basic 6.0 serta pengolahan database menggunakanMicrosoft Access.


(28)

6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi audit energi dengan membuat database menggunakan Program Visual Basic 6.0, waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, mekanisme pelaksanaan penelitian, serta tata cara jalannya penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian audit energi awal, serta pencarian peluang penghematan energi, dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang rangkuman hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya serta saran-saran kedepan terkait hasil penelitian yang telah diperoleh, baik buat objek penelitian yaitu Gedung Fakultas Pertanian dan subjeknya sendiri yaitu para peneliti yang akan berkecimpung dibidang konservasi energi, serta mengerti menjalankan program Microsoft Visual Basic 6.0berdasarkan hasil penelitian.


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Pustaka A. Konservasi Energi

Mengingat arti penting sumber daya energi, pemerintah perlu menyusun rencana pengelolaan energi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang berdasarkan kebijakan pengelolaan energi jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut di atas perlu dibentuk Undang-Undang tentang Energi sebagai landasan hukum dan pedoman dalam rangka pengaturan dan pengelolaan di bidang energi. Berdasarkan Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi pada pasal 25 ayat (5) mengenai Konservasi Energi. Kemudian diperkuat kembali dengan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 Tentang Konservasi Energi. Lalu Peraturan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2012 Tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik dengan target penghematan tata cara penghematan, gugus tugas pengawasan dan juga pelaporan. Dan juga Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Energi mengenai klasifikasi pengguna energi dan tata cara pelaksanaan manajemen energi. Hal tersebut semakin mempertegas komitmen pemerintah dalam melakukan proses konservasi energi pada bangunan-bangunan di Indonesia. Sedangkan sumber energi adalah sesuatu yang dapat


(30)

8

menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui proses konversi atau transformasi. Dalam Undang-undang ini sumber daya energi diartikan sebagai sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai energi.[2]

Ketergantungan pada satu sumber energi yaitu minyak bumi dan produk turunannya ini tidak dapat dibiarkan secara terus menerus karena sumber energi pada akhirnya akan habis. Untuk menghadapi masalah-masalah tersebut diatas, disusunlah langkah-langkah kebijaksanaan energi oleh pemerintah, yaitu intensifikasi, diversifikasi, dan konservasi. Konservasi energi merupakan langkah kebijaksanaan yang pelaksanaannya paling mudah dan biayanya paling murah diantara langkah-langkah lainnya, dan dapat dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan energi ini dimaksudkan untuk memanfaatkan sebaik-baiknya sumber energi yang ada, juga dalam rangka mengurangi ketergantungan akan minyak bumi, dengan pengertian bahwa konservasi energi tidak boleh menjadi penghambat kerja operasional maupun pembangunan yang telah direncanakan.[3] Oleh karena itu disamping harus secepatnya mengembangkan sumber-sumber energi dari bahan bakar non fosil seperti biomassa, biogas, dan sebagainya, harus juga berusaha untuk dapat mengoptimalkan penggunaan energi minyak bumi secara lebih cermat, hemat, dan efisien dalam rangka pelaksanaan program konservasi energi.


(31)

9

B. Prinsip Dasar Konservasi Energi

Konservasi energi itu sendiri memiliki prinsip dasar melakukan penghematan energi tanpa mengurangi kenyaman, keamanan, mutu produk, maupun produktivitas kerja. Dengan konservasi energi sehingga dapat diperoleh pengelolaan energi pada gedung yang tidak hanya mengutamakan penghematan energi saja melainkan tingkat kenyaman dan keamanannya juga menjadi perhatian. Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memiliki program kemitraan konservasi energi dengan melakukan kegiatan audit energi untuk bangunan gedung (gedung pemerintah dan komersial) dan indusrti dengan tujuan membantu pengelola bangunan gedung lebih memahami tentang konservasi energi dan dapat menerapkan konservasi energi secara intensif.

C. Prosedur dan Pengertian Audit Energi

Ruang lingkup yang merupakan standar untuk memuat prosedur audit energi pada bangunan gedung. Standar ini diperuntukkan bagi semua pihak yang berperan dalam pelaksanaan audit energi pada bangunan gedung. Bangunan gedung dalam standar ini mencakup antara lain kantor, hotel, toko atau pusat belanja, rumah sakit, apartemen, rumah tinggal, sekolah, bandara, pelabuhan.

Acuan normatif dalam proses ini berdasarkan SNI 05-3052-1992 yang merupakan cara uji unit pengkondisian udara. Kemudian BOCA, lnternational energy conseruation code 2000. Lalu ASHRAE yang merupakan Standard 90.1: energy


(32)

10

efficiency. Dan juga BOMA yang merupakan Standard methode for measuring floor area in office building.

Audit Energi sendiri adalah proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan pengguna sumber energi dalam rangka konservasi energi, sehingga tecipta manajemen energi yang baik untuk sebuah bangunan.

C.1. Jenis Audit Energi

Audit Energi Singkat (walk through audit)

Kegiatan audit energi yang meliputi pengumpulan data historis, data dokumentasi bangunan gedung yang tersedia dan observasi, perhitungan intensitas konsumsi energi (lKE) dan kecenderungannya, potensi penghematan energi dan penyusunan laporan audit.

Audit Energi Awal (preliminary audit)

Kegiatan audit energi yang meliputi pengumpulan data historis, data dokumentasi bangunan gedung yang tersedia, observasi dan pengukuran sesaat, perhitungan IKE dan kecenderungannya, potensi penghematan energi dan penyusunan laporan audit. Berdasarkan dengan SNl 6196:2011.

Persiapan pada Audit energi awal perlu dilakukan bila audit energi singkat merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada seluruh bangunan gedung atau secara langsung tanpa melalui audit energi singkat.


(33)

11

Persiapan audit energi yang dilakukan adalah untuk mendapatkan hasil audit yang sesuai dengan lingkup kegiatan yang ditetapkan mencakup :

a. Penyiapan dokumen terkait termasuk cek list data; b. Penyiapan SDM yang sesuai bidang listrik dan mekanis; c. Penyiapan alat ukur untuk pengukuran sampling;

d. Penetapan jadwal rinci perencanaan.

Pengumpulan data historis

Mencakup dokumentasi bangunan yang sesuai gambar konstruksi terpasang (as built drawing), terdiri atas :

1) Tapak, denah dan potongan bangunan gedung seluruh lantai; 2) Denah instalasi pencahayaan bangunan seluruh lantai;

3) Diagram garis tunggal, lengkap dengan penjelasan penggunaan daya listrik dan besarnya penyambungan daya listrik PLN serta besamya daya listrik cadangan dari set generator,

4) Pembayaran rekening listrik bulanan bangunan gedung selama satu tahun terakhir dan rekening pembelian bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar gas (BBG), dan air;

5) Beban penghunian bangunan selama 1 (satu) tahun terakhir.

Pengukuran singkat

Alat ukur yang digunakan adalah yang portable dan pengukuran dilakukan secara sampling disejumlah titik pengguna energi utama.


(34)

12

Masukan dari observasi visual

Dikumpulkan berdasarkan observasi langsung dan hasil wawancara dengan operator tentang hal-hal yang berkaitan dengan kinerja operasi penggunaan energi pada obyek yang diaudit maupun kebutuhan energi total bangunan gedung.

Perhitungan dan analisis data

Berdasarkan SNI 6196:2011 untuk perhitungan dan analisis data dalam proses audit awal. Perhitungan sederhana untuk profil dan efisiensi penggunaan energi dilakukan dengan menggunakan data yang terkumpul menghasilkan:

a. Intensitas konsumsi energi (kWh/m2 per tahun) dan indeks konsumsi energi;

b.Simple Payback Period; c. Neraca energi sederhana;

d. Persentase peluang penghematan energi;

e. Rekomendasi pilihan dengan urutan prioritas langkah penghematan energi.

Pembahasan hasil sementara audit

Untuk mendapatkan hasil audit yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pemilik gedung maka diskusi dan presentasi harus dilakukan minimal satu kali sebelum laporan akhir.


(35)

13

Laporan audit energi

Berdasarkan pada seluruh kegiatan yang dilaksanakan, maka laporan audit energi awal disusun. Laporan audit energi awal harus memuat:

a. potret penggunaan energi dan rekomendasi spesifik;

b. potensi penghematan energi dan biaya pada obyek yang diteliti; c. apabila diperlukan, rekomendasi ditindak lanjuti ke audit energi rinci.

Audit Energi Rinci (detail audit)

Kegiatan audit energi yang dilakukan bila nilai IKE lebih besar dari nilai target yang ditentukan, meliputi pengumpulan data historis, data dokumentasi bangunan gedung yang tersedia, observasi dan pengukuran lengkap, perhitungan IKE dan kecenderungannya, potensi penghematan energi, analisis teknis dan finansial serta penyusunan laporan audit.

Persiapan

Audit energi rinci perlu dilakukan bila audit energi singkat atau audit energi awal merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada seluruh bangunan gedung atau pada obyek khusus/spesifik yang dianggap memiliki potensi penghematan energi besar dan menyajikan tingkat kelaikan cukup menarik. Umumnya nilai IKE yang lebih besar dari nilai benchmark atau target yang ditentukan merupakan alasan untuk merekomendasikan kegiatan audit energi rinci. Persiapan audit energi dilakukan adalah untuk


(36)

14

mendapatkan hasil audit yang sesuai dengan lingkup kegiatan yang ditetapkan.

Persiapan yang dilakukan mencakup:

1. Penyiapan dokumen terkait termasuk daftar periksa data audit;

2. Penyiapan SDM yang sesuai bidang listrik dan mekanis dan juga arsitektur; 3.Penyiapan alat ukur untuk pengukuran detail yang dilakukan secara

periodik;

4. Penetapan jadwal rinci perencanaan.

Pengumpulan data (SNl 696:2011)

Data historis mencakup dokumentasi bangunan yang sesuai gambar konstruksi terpasang, terdiri atas :

1) Tapak, denah dan potongan bangunan gedung seluruh lantai; 2) Denah instalasi pencahayaan.bangunan seluruh lantai;

3) Diagram garis tunggal, lengkap dengan penjelasan penggunaan daya listrik dan besarnya penyambungan daya listrik PLN serta besamya daya listrik cadangan dari set generator;

4) Pembayaran rekening listrik bulanan bangunan gedung selama satu tahun terakhir dan rekening pembelian bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar gas (BBG), dan air;


(37)

15

Pengukuran langsung

Alat ukur terkalibrasi yang digunakan dapat berupa alat ukur (fixed) pada instalasi atau alat ukur portabel. Pengukuran langsung pada peralatan utama mencakup:

1) Paramater operasi; 2) Profil (jam, harian); 3) Kinerja alat.

Masukan dari pengamatan

Dikumpulkan berdasarkan observasi langsung dan hasil wawancara mendalam dengan operator tentang hal-hal yang berkaitan dengan kinerja operasi penggunaan energi obyek yang diteliti maupun kebutuhan energi keseluruhan bangunan gedung.

Perhitungan dan analisis data

Berdasarkan data seperti disebutkan diatas pembuatan profil penggunaan energi, perhitungan neraca energi, analisis data teknis maupun finansial secara mendalam dapat dilakukan. Analisis data energi dapat dilakukan dengan penggunaan program komputer yang telah direncanakan untuk kepentingan itu dan diakui oleh masyarakat profesi.

a. Perhitungan profil dan efisiensi penggunaan energi:

1) Hitung rincian penggunaan energi pada obyek yang diteliti; 2) hitung Intensitas konsumsi energi (kWh/m2per tahun) dan Indeks konsumsi energi;


(38)

16

3) hitung kinerja operasi aktual. b. Analisis Data

1) Gambarkan grafik kecenderungan konsumsi energi atau energi spesifik dengan parameter operasi, jam, harian, mingguan atau bulanan;

2) lihat korelasi antara intensitas energi atau konsumsi energi dengan parameter operasi;

3) tentukan parameter operasi yang dominan terhadap konsumsi energi maupun intensitas energi dari obyek yang diteliti;

4) lihat kemungkinan perbaikan kinerja dan efisiensi penggunaan energi; 5) hitung peluang penghematan energi jika perbaikan kinerja

tersebut dilakukan;

• apabila peluang hemat energi telah diidentifikasi, selanjutnya perlu ditindak lanjuti dengan analisis peluang hemat energi, yaitu dengan cara membandingkan potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana penghematan energi yang direkomendasikan;

• analisis peluang hemat energi dapat juga dilakukan dengan penggunaan program komputer yang telah direncanakan untuk kepentingan itu dan diakui oleh masyarakat profesi;

• Analisis peluang hemat energi dilakukan dengan usaha antara lain: menekan penggunaan energi hingga sekecil mungkin (mengurangi


(39)

17

daya terpasang/terpakai dan jam operasi); memperbaiki kinerja peralatan atau juga menggunakan sumber energi yang murah.

c. Analisis finansial hemat energi

1) hitung biaya yang diperlukan untuk implementasi perbaikan dimaksud;

2) lakukan analisis finansial untuk setiap peluang penghematan energi yang ada;

3) lakukan analisis sensitifitas penghematan energi yang menjanjikan penghematan besar dengan tingkat kelaikan yang cukup menarik; 4) rekomendasikan pilihan dengan urutan prioritas dengan

langkah-langkah penghematan energi.

Pembahasan hasil sementara audit

Untuk mendapatkan hasil audit yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pemilik gedung maka diskusi dan presentasi harus dilakukan minimal satu kali sebelum laporan akhir final.

Laporan audit energi

Berdasarkan pada seluruh kegiatan yang dilaksanakan, maka laporan audit energi rinci disusun. Laporan audit energi rinci harus memuat:

a. potret penggunaan energi;


(40)

18

c. faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja operasi;

d. potensi penghematan energi dan biaya pada obyek yang diteliti; e. kajian teknis dan finansial penghematan energi;

f. rekomendasi spesifik dan saran tindak lanjut.

Laporan audit energi terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: a. ringkasan eksekutif;

b. latar belakang;

c. pelaksanaan audit energi; d. potret penggunaan energi; e. pengelolaan energi; f. analisis:

g. peluang-peluang penghematan energi; h. rekomendasi.

Rekomendasi

Rekomendasi yang dibuat mencakup masalah:

a. pengelolaan energi termasuk program manajemen yang perlu diperbaiki, implementasi audit energy yang lebih baik, dan cara meningkatkan kesadaran penghematan energi;

b. pemanfaatan energi, termasuk langkah-langkah :

1) peningkatan efisiensi penggunaan energi tanpa biaya, misalnya mengubah prosedur;


(41)

19

2) perbaikan dengan investasi kecil; 3) perbaikan dengan investasi besar.

Sumber standarisasi diatas bersumber dari Standar Nasional Indonesia 6196:2011.

C.2. Pengukuran

1. Pelaksanaan konservasi energi pada peralatan

a) Pencatatan macam peralatan kapasitasnya dan beberapa lama kira-kira pemakaian dalam sistem pengamatan.

b) Pengamatan secara rutin konsumsi energi listrik untuk pemakaian seluruh gedung (dengan kWh meter)

c) Pencatatan secara rutin nilai tagihan PLN yang diterima tiap bulan. d) Pencatatan lain sehubungan dengan adanya optimalisasi,

standarisasi peralatan gedung dan kantor serta cara-cara pengelolaannya.

2. Pengukuran hasil konservasi energi

Hasil pelaksanaan konservasi energi listrik untuk peralatan kantor. Perlengkapan dan gedung perlu monitor sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan.

Secara teoritis jumlah energi menurut kWh meter harus sama dengan jumlah energi menurut perhitungan.


(42)

20

2.2 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah perintah-perintah atau intruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Selain disebut bahasa pemograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskanWindows.

2.2.1 KeistimewaanVisual Basic6.0

Beberapa keistimewaan utama dariVisual Basic6.0 ini diantaranya seperti: menggunakan paltform pembuat progaram yang diberi nama Developer studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++. Keistimewaan ini dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya .dengan mudah dan cepat, tanpa harus belajar dari awal lagi. Selain itu keistimewaanVisual Basic6.0 antara lain :

1. Memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih evisien dari sebelumnya.

2. Memeiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah didalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisai tugas-tugas tertentu.

3. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasaVisual Basic.


(43)

21

5. Sarana akses data yang lebih cepat dan handal untuk membuat aplikasi databaseyang berkemampuan tinggi.

6. Visual Basic 6.0 memilikki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

2.2.2 MenjalankanVisual Basic6.0

Langkah-langkah untuk menjalankan Visual Basic 6.0 terlebih dahulu harus menginstal program tersebut pada komputer. Cara untuk memulai Microsoft Visual Basic6.0 adalah sebagai berikut:

1. Klikicon Startpada istem operasiMS-windows

2. Pilih programs, dilanjutkan dengan Microsoft Visual Basic 6.0, lalu pilih Visual Basic6.0

3. Akan muncul tampilan seperti gambar 2.1 berikut ini:


(44)

22

4. Maka anda bisa memilih icon VB Enterprise Edition Controls atau Vbprofesional Edition Controls, berikutnya yang muncul adalah tampilan gambar 2.2 sebagai berikut:

Gambar 2.2 Tampilan DasarMicrosoft Visual Basic6.0[8]

5. Maka anda dapat memilih dahulu menu file, lalu open project atau tekan ctrl+o

6. Pada kotak dialogopen project, klik padaexisting

7. Carilahfile project Visual Basic yang terdapat padahard diskanda 8. Klikopenuntuk membukanya.

2.2.3 Lingkungan KerjaVisual Basic6.0

Berikut ini tampilan gambar lingkungan kerja Visual Basic 6.0, sebaiknya terlebih dahulu lingkungan kerja Visual Basic, dikenal memilikimenu bar, menu toolbar, form designer, dan project explorer windows seperti gambar 2.3 berikut ini:


(45)

23

Menu Bar Menu Toolbar Form Designer Project Explorer Windows

Tool Box Form Windows Layout Windows Properties Windows Gambar 2.3 Lingkungan KerjaVisual Basic6.0[8]

2.2.4 KomponenMicrosoft Visual Basic6.0

Visual Basic 6.0 memilki beberapa istilah dan komponen yang dipakai dalam membuat program aplikasi antara lain:

1. Project

Projectadalah sekumpulanmodule. Jadiproject(proyek) adalah program aplikasi itu sendiri. Project disimpan dalam file berakhiran. VBP (pada versi sebelumnya berakhiran .MAK). file ini menyimpan seluruh komponen program, termasuk pilihan proyek, pilihan environment, pilihanfile EXEdan segala sesuatu yang berhubungan dengan proyek.


(46)

24

Pada jendela proyek terdapat tiga icon,yaitu icon view code, icon view object, dan icon toggle folders. Icon view code dipakai untk menampilkan jendela editor kode program. Icon view object dipakai untuk menampilkan bentuk formulir (form) dan icon toggle folders berguna untuk menampilkanfolder(tempat menyimpanfile).

2. Form

Form adalah suatu obyek yang dipakai sebagai tempat bekerja program aplikasi. Form berbentuk jendela dan dapat dibayangkan sebagai kertas atau meja kerja yang dapat dilukisi atau diletakkan kedalam obyek-obyek lain. Dapat menggunakan lebih dari satuform.

3. Toolbox

Toolbox adalah sebuah kotak yang berisi icon-icon untuk memasukan obyek tertentu ke dalam jendelaform.

4. Properties

Properties digunakan untuk menentukan setting suatu obyek. Suatu obyek biasanya mempunyai beberapa properties yang dapat diatur langsung dari jendela properties atau lewat kode program. Setting properties akan menentukan cara kerja dari obyek yang bersangkutan saat program aplikasi dijalankan.


(47)

25

5. Kode program

Kode program adalah serangkaian tulisan perintah yang akan dilaksanakan jika suatu obyek dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan menentukan jalannya suatu obyek.

6. Event

Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu obyek, misalnya klik, seret, tunjuk dan lain-lain. Eventyang diterima obyek akan memacu MS-Visual Basic 6.0 menjalankan kode program yang ada didalamnya.

7. Metoda (method)

Metoda adalah suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah tersedia didalam suatu obyek. Metoda dapat dipanggil dengan menyebut nama obyek diikuti tanda titik dan nama metodanya. 8. Module

Module dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek dan bentuk standar. Module dapat berisi beberapa program atau procedureyang dapat digunakan dalam program aplikasi.

2.2.5 PengertianMicrosoft Access

“Microsoft Access 2007 merupakan salah satu program pengolahan database yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data, antara lain: penyortiran,


(48)

26

pengaturan data, pembuatan tabel dan pembuatan laporan kegiatan sehari-hari dengan pengoperasian yang mudah ”.[9]

Adapun tampilan gambar Layout Microsoft Access 2007 diperlihatkan dalam Gambar 2.4 berikut :


(49)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Database audit energi menggunakan ProgramVisual Basic 6.0

Implementasi sistem merupakan tahap untuk mengimplementasikan sistem. Tahap penggunaan sistem ini dilakukan setelah sistem selesai dievaluasi, kemudian melaksanakan pelatihan terhadap ruangan dan alat yang akan menggunakan sistem database. Yakni dengan memuat berdasarkan data dari masing-masing gedung Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Adapun gedung Fakultas Pertanian berdasarkangoogle mapsdiperlihatkan dalam gambar 3.1 :


(50)

28

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Desember 2011 sampai bulan Mei 2012 dengan mengambil tempat di gedung fakultas Pertanian Universitas Lampung meliputi: gedung pascasarjana agrobisnis, gedung pascasarjana agronomi, gedung agrobisnis, gedung laboratorium agronomi, gedung peternakan dan perikanan, gedung teknik pertanian, gedung teknologi hasil pertanian, serta laboratorium benih, laboratorium ilmu dan hama penyakit tanaman, laboratorium mekanisasi dan aula pertanian, berdasarkan data rekening pembayaran listrik Gardu K 0039 dengan nomor ID pelanggan 170.120.010738.1. Dengan luas gedung laboratorium atau bengkel: ±10.524 m2dan luas gedung fakultas pertanian: ±4.294 m2.

3.3 Alat Pengukuran

Alat yang digunakan untuk menghitung pemakaian energi di gedung fakultas pertanian unila adalah kWh meter, tankampere, voltmeter,luxmeter, hygrometer, kVarh meter, alat ukur faktor daya atau cos phi, dan meteran.

3.4 Mekanisme Pelaksanaan Penelitian

Sebagaimana yang disarankan Departemen Pertambangan dan Energi, audit energi pada bangunan gedung pada intinya terdiri dari dua bagian, yaitu : audit energi awal dan audit energi rinci. Pelaksanaan sebagai berikut :


(51)

29

A. Audit Energi Awal

Kegiatan audit energi awal meliputi : Pengumpulan data energi bangunan dengan data-data historis yang tersedia dan tidak memerlukan pengukuran. Data-data yang diperlukan pada audit energi awal meliputi :

a. Dokumentasi bangunan

1) Denah bangunan seluruh lantai

2) Denah instalasi penerangan bangunan seluruh lantai

3) Diagram garis tunggal listrik, lengkap dengan penjelasan penggunaan daya listriknya dan besarnya sambungan daya dari PLN.

b. Pembayaran rekening listrik bulanan bangunan gedung selama satu tahun terakhir dan rekening pembelian bahan bakar minyak (bbm). c. Tingkat hunian bangunan (occupancy rate).

Menghitung besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) gedung. Berdasarkan data bangunan dan data energi seperti disebutkan diatas dapat dihitung :

1. Rincian luas bangunan dan luas total bangunan (m2). 2. Daya listrik total yang dibutuhkan

3. Daya listrik terpasang per m2 luas lantai untuk keseluruhan bangunan.

4. Intesitas Konsumsi Energi bangunan 5. Biaya pemakaian energi bangunan


(52)

30

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik merupakan istilah yang digunakan untuk mengetahui besarnya pemakaian energi pada suatu sistem (bangunan). Namun energi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah energi listrik. Pada hakekatnya IKE ini adalah hasil bagi antara konsumsi energi total selama periode tertentu (satu tahun) dengan luasan bangunan. Satuan IKE adalah kWH/m2 per tahun. Persamaan IKE dihitung dengan rumus sebagai berikut :

IKE = kWh total (kWh/tahun)

(Occ.Rate x Area Room) + (Area non Room)

Berdasarkan standar yang digunakan adalah SNI 03-6196-2000, target besar IKE listrik untuk Indonesia adalah sebagai berikut :[6]

a. IKE untuk perkantoran (komersil) : 240 kWH/m2per tahun b. IKE untuk pusat belanja : 330 kWH/m2per tahun

c. IKE untuk hotel / apartemen : 300 kWH/m2per tahun d. IKE untuk rumah sakit : 380 kWH/m2per tahun

Dan besarnya target IKE diatas merupakan nilai IKE listrik per satuan luas bangunan gedung yang dikondisikan.


(53)

31


(54)

32

B. Audit Energi Rinci

Audit energi rinci dilakukan apabila nilai IKE bangunan lebih besar dari target nilai IKE standar. Rekomendasi yang disampaikan oleh Tim Hemat Energi (THE) yang dibentuk oleh pemilik atau pengelola bangunan gedung dilaksanakan sampai diperolehnya nilai IKE sama atau lebih kecil dari target nilai IKE standar untuk bangunan di Indonesia dan selalu diupayakan untuk dipertahankan atau diusahakan lebih rendah di masa mendatang.

Dan kegiatan audit energi rinci ini meliputi : 1. Penelitian dan pengukuran konsumsi energi

a. Penelitian energi

Audit energi rinci perlu dilakukan bila audit energi awal memberikan gambaran nilai IKE listrik lebih dari nilai standar yang ditentukan.

b. Pengukuran energi

Pengukuran yang dilakukan adalah dengan mengukur pemakaian energi tiap unit peralatan yang bekerja di gedung, laboratorium, dan aula fakultas pertanian universitas lampung.

2. Mengenali kemungkinan Peluang Hemat Energi (PHE)

Hasil pengukuran selanjutnya ditindaklanjuti dengan perhitungan besarnya (IKE) dan penyusunan profil penggunaan energi bangunan.


(55)

33

Besarnya IKE hasil perhitungan dibandingkan dengan IKE standar atau target IKE. Apabila hasilnya ternyata sama atau kurang dari target IKE, maka kegiatan audit energi rinci dapat dihentikan atau bila diteruskan dengan harapan dapat diperoleh IKE yang lebih rendah lagi. Namun sebaliknya jika hasilnya lebih besar dari target IKE berarti ada peluang untuk melanjutkan proses audit energi berikutnya guna memperoleh penghematan energi.

3. Analisis Peluang Hemat Energi (PHE)

Apabila peluang hemat energi ini telah dikenali sebelumnya, maka perlu ditindak lanjuti dengan analisis peluang hemat energi, yaitu dengan cara membandingkan potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana penghematan energi yang direkomendasikan.

Analisis peluang hemat energi dilakukan dengan usahausaha :

a. Mengurangi sekecil mungkin pemakaian energi ( mengurangi kW dan jam operasi)

b. Memperbaiki kinerja peralatan

c. Penggunaan sumber energi yang murah. 4. Laporan dan rekomendasi

a. Laporan

Laporan audit energi terdiri dari bagianbagian berikut : 1) Ringkasan


(56)

34

a) Uraian pekerjaan yang dilakukan

b) Langkahlangkah yang direkomendasikan yang telah diteliti dengan baik dari segi teknis maupun ekonomis.

c) Langkah-langkah yang kelihatan menguntungkan tetapi perlu penelitian lebih lanjut.

d) Rancana-rencana implementasi yang direkomendasikan.

2) Latar belakang

Bagian-bagian ini merupakan faktor penting yang terkait dengan audit yang dikerjakan dan direkomendasikan yang akan diterapkan.

3) Pelaksanaan audit energi

Mengindikasikan catatan-catatan penggunaan energi apa saja yang ada dan bagaimana kinerja peralatan energi di bangunan dipantau.

4) Pemanfaatan energi

Mencakup performansi penggunaan energi neraca energi dan biaya energi. b. Rekomendasi

Rekomendasi yang akan diajukan mencakup masalah-masalah sebagai berikut :[3] 1) Manajemen energi

Yaitu didalamnya termasuk :

a) Program manajemen yang telah diperbaiki. b) Implementasi audit energi yang lebih baik.


(57)

35

c) Cara meningkatkan kesadaran penghematan energi.

2) Pemanfaatan energi Yaitu di dalamnya terdapat :

a) Langkah-langkah perbaikan efisiensi penggunaan energi tanpa biaya, misalnya merubah prosedur pengoperasian.

b) Langkah-langkah perbaikan dengan biaya yang rendah. c) Langkah-langkah dengan investasi kecil.

d) Langkah-langkah dengan investasi besar.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan konsep konservasi energi. Konservasi energi adalah peningkatan efisiensi energi yang digunakan atau proses penghematan energi. Dalam proses ini meliputi adanya audit energi yaitu suatu metode untuk menghitung tingkat konsumsi energi suatu gedung atau bangunan, yang mana hasilnya nanti akan dibandingkan dengan standar yang ada untuk kemudian dicari solusi penghematan konsumsi energi jika tingkat konsumsi energi jika tingkat konsumsi energinya melebihi standar baku yang ada.


(58)

36

3.5 Tata Cara Pengambilan Data

3.5.1 Pengukuran Optimasi Pemakaian Daya Listrik

Prosedur umum perhitungan besarnya pemakaian daya listrik untuk sistem penerangan buatan dalam rangka penghematan energi sebagai berikut : a) Menentukan tingkat penerangan rata-rata (lux) sesuai dengan fungsi

ruangan.

b) Menentukan sumber cahaya (jenis lampu) yang paling efisien sesuai dengan penggunaan termasuk renderansi warnanya.

c) Menentukan armatur yang efisien.

d) Menentukan tata letak armatur dan pemilihan jenis, bahan dan warna permukaan ruangan (dinding, lantai, langit-langit).

e) Menghitung jumlah Fluks Luminus (lumen) dan jumlah lampu yang diperlukan.

f) Menentukan jenis penerangan, merata, atau setempat.

g) Menghitung jumlah daya terpasang dan memeriksa apakah daya terpasang per meter persegi tidak melampaui angka maksimum yang telah ditentukan.

h) Merancang sistem pengelompokan penyalaan sesuai dengan lubang cahaya yang dapat dimasuki cahaya alami siang hari.

i) Merancang sistem pengendalian penyalaan yang dapat menyesuaikan atau memanfaatkan pencahayaan alami secara maksimal yang masuk kedalam ruangan.


(59)

37

3.5.2 Pengukuran Sistem Tata Udara

Perhitungan untuk mengevaluasi sistem tata udara keseluruhan meliputi pengukuran kapasitas pendingin pada evaporator, pengukuran seluruh daya listrik yang diperlukan untuk menyelenggarakan kenyamanan dalam gedung tersebut. Dalam beberapa kondisi dapat dilakukan pengukuran tidak langsung. Misalnya apabila sistem tata udara atau peralatannya relatif masih baru diharapkan peralatan masih bekerja sesuai dengan karakteristik yang dijamin pabriknya. Seluruh analisa energi bertumpu pada hasil pengukuran, sehingga semua hasil pengukuran harus dapat diandalkan dan mempunyai kesalahan (error) yang masih dapat diterima. Oleh karena itu penting untuk menjamin bahwa alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan telah dikalibrasi dalam batas waktu sesuai ketentuan yang berlaku.

3.5.3. Pengukuran Peralatan Kantor, Perlengkapan dan Peralatan Bangunan 1. Pelaksanaan konservasi energi pada peralatan

a) Pencatatan macam peralatan seperti TV, Kulkas, Scanner, Komputer, Printer, Peralatan Praktikum dengan kapasitasnya dan berapa lama kira-kira pemakaian dalam sistem pengamatan.

b) Pengamatan secara rutin konsumsi energi listrik untuk pemakaian seluruh gedung (dengan kWh meter).


(60)

38

d) Pencatatan lain sehubungan dengan adanya optimalisasi, standarisasi peralatan gedung dan kantor serta cara-cara pengelolaannya.

2. Pengukuran hasil konservasi energi

Hasil pelaksanaan konservasi energi listrik untuk peralatan kantor. Perlengkapan dan gedung perlu monitor sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan.


(61)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka beberapa kesimpulan hasil audit energi, terkait dengan konsumsi energi, sistem pengkondisian udara pada Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang bisa penulis ambil antara lain :

1. Dari data konsumsi energi Fakultas Pertanian Universitas Lampung dapat dilihat bahwa total kWh selama 1 tahun adalah 289.250 kWh dan ini senilai Rp. 361.500.180,00. Pemakaian energi paling besar dibulan Juni. 2. Berdasarkan audit energi awal sesuai data rekening, nilai Intensitas

Konsumsi Energi (IKE) yang didapat adalah 42,33 kWh/m2per tahun. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai IKE berdasarkan Direktorat Pengembangan Energi adalah sebesar 240 kWh/m2per tahun.

3. Sedangkan berdasarkan data peralatan dan jam pemakaian sesuai perencanaan didapat nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) yang didapat adalah 75,90 kWh/m2 per tahun. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan energi sudah efisien. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai IKE


(62)

107 dibawah nilai IKE standar yaitu 240 kWh/m2. Hal ini dikarenakan adanya alat-alat yang terpasang tidak dioperasikan secara terus menerus.

4. Dari hasil pengukuran pencahayaan, kondisi udara, dan suhu ruangan dapat dilihat bahwa nilai dari pencahayaan setiap ruangan masih ada yang dibawah nilai standar. Tetapi pada kondisi udara dan suhu ruangannya, nilai secara aktual melebihi nilai standar yang ditetapkan oleh BSN (Badan Standar Nasional). Hal ini menyebabkan terganggunya kenyamanan dan produktivitas karyawan dan mahasiswa saat beraktivitas, selain itu pemborosan energi nya pun dapat terjadi.

5.2 Saran

1. Melakukan pengecekan terhadap peralatan listrik yang sudah tidak layak pakai lagi dan tidak membiarkan peralatan tetap hidup pada saat ruangan tidak digunakan lagi, karena hal ini mengakibatkan pemborosan.

2. Masih banyak gedung-gedung di lingkungan Universitas lampung perlu dilakukan audit, selanjutnya di harapkan institusi dapat menyediakan peralatan utama penunjang audit sepertiPower Quality Analizer 3 Phasa, Clamp on Power tester, Earth Faulth Tester digital, Insullation Tester, Anemometer dan lux meter agar dapat di peroleh hasil audit yang lengkap, teliti dan akurat.

3. Melakukan Pengukuran iluminasi atau pencahayaan dilakukan secara rutin. Serta dilakukan pemantauan terhadap peralatan agar peralatan


(63)

108 yang sudah tidak layak pakai dapat diketahui dan jika peralatan sudah tidak digunakan lagi tidak dibiarkan tetap hidup khusus nya untuk lampu dan AC.

4. Memasang lampu dan AC pada ruangan yang tingkat iluminasi, kelembaban udara, dan suhu ruangan nya masih dibawah maupun diatas standar.

5. Menambah daya trafo pada gardu K 0039 karena daya yang tersedia saat ini sebesar 105 kVA, tidak sanggup untuk memikul beban saat gedung, laboratorium, dan aula Pertanian beroperasi saat bersamaan, sehingga sering terjadi gangguan dan menyebabkan terganggunya KBM (Kegiatan Belajar dan Mengajar).


(64)

DAFTAR PUSTAK

A

[1] Bagian Rumah Tangga UNILA,“Daftar Ruangan Gedung Fakultas Pertanian Kampus Universitas Lampung”,Universitas Lampung, 2001.

[2] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 70. 2009. Tentang Konversi Energi. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

[3] Badan Standarisasi Nasional. 2005. Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung, Konservasi Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan Gedung, Dan Konservasi Energi Sistem Pencahayaan Pada Bangunan Gedung.Jakarta.

[4] Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Buku Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi Dan Pengawasan Di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

[5] Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tegangan Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

[6] SNI Standar Nasional Indonesia, Bagian Proyek Efisiensi Energi DEPDIKNAS, Jakarta, 2001.


(65)

[7] Salvanio. Ricky. 2007. Audit Energi Listrik pada Gedung Kampus Undip Pleburan: Semarang.

[8] Kurniadi, Adi. 2003. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 Jakarta: Elex Media Komputindo.

[9] Madcome. 2004. Seri Panduan Lengkap Microsoft Office Access. Yogyakarta: Andi.

[10] Arismunandar, Wiranto. 1991. Penyegaran Udara. Jakarta: Pradnya Paramita.


(1)

d) Pencatatan lain sehubungan dengan adanya optimalisasi, standarisasi peralatan gedung dan kantor serta cara-cara pengelolaannya.

2. Pengukuran hasil konservasi energi

Hasil pelaksanaan konservasi energi listrik untuk peralatan kantor. Perlengkapan dan gedung perlu monitor sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka beberapa kesimpulan hasil audit energi, terkait dengan konsumsi energi, sistem pengkondisian udara pada Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang bisa penulis ambil antara lain :

1. Dari data konsumsi energi Fakultas Pertanian Universitas Lampung dapat dilihat bahwa total kWh selama 1 tahun adalah 289.250 kWh dan ini senilai Rp. 361.500.180,00. Pemakaian energi paling besar dibulan Juni. 2. Berdasarkan audit energi awal sesuai data rekening, nilai Intensitas

Konsumsi Energi (IKE) yang didapat adalah 42,33 kWh/m2per tahun. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai IKE berdasarkan Direktorat Pengembangan Energi adalah sebesar 240 kWh/m2per tahun.

3. Sedangkan berdasarkan data peralatan dan jam pemakaian sesuai perencanaan didapat nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) yang didapat adalah 75,90 kWh/m2 per tahun. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan energi sudah efisien. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai IKE


(3)

dibawah nilai IKE standar yaitu 240 kWh/m2. Hal ini dikarenakan adanya alat-alat yang terpasang tidak dioperasikan secara terus menerus.

4. Dari hasil pengukuran pencahayaan, kondisi udara, dan suhu ruangan dapat dilihat bahwa nilai dari pencahayaan setiap ruangan masih ada yang dibawah nilai standar. Tetapi pada kondisi udara dan suhu ruangannya, nilai secara aktual melebihi nilai standar yang ditetapkan oleh BSN (Badan Standar Nasional). Hal ini menyebabkan terganggunya kenyamanan dan produktivitas karyawan dan mahasiswa saat beraktivitas, selain itu pemborosan energi nya pun dapat terjadi.

5.2 Saran

1. Melakukan pengecekan terhadap peralatan listrik yang sudah tidak layak pakai lagi dan tidak membiarkan peralatan tetap hidup pada saat ruangan tidak digunakan lagi, karena hal ini mengakibatkan pemborosan.

2. Masih banyak gedung-gedung di lingkungan Universitas lampung perlu dilakukan audit, selanjutnya di harapkan institusi dapat menyediakan peralatan utama penunjang audit sepertiPower Quality Analizer 3 Phasa, Clamp on Power tester, Earth Faulth Tester digital, Insullation Tester, Anemometer dan lux meter agar dapat di peroleh hasil audit yang lengkap, teliti dan akurat.

3. Melakukan Pengukuran iluminasi atau pencahayaan dilakukan secara rutin. Serta dilakukan pemantauan terhadap peralatan agar peralatan


(4)

108 yang sudah tidak layak pakai dapat diketahui dan jika peralatan sudah tidak digunakan lagi tidak dibiarkan tetap hidup khusus nya untuk lampu dan AC.

4. Memasang lampu dan AC pada ruangan yang tingkat iluminasi, kelembaban udara, dan suhu ruangan nya masih dibawah maupun diatas standar.

5. Menambah daya trafo pada gardu K 0039 karena daya yang tersedia saat ini sebesar 105 kVA, tidak sanggup untuk memikul beban saat gedung, laboratorium, dan aula Pertanian beroperasi saat bersamaan, sehingga sering terjadi gangguan dan menyebabkan terganggunya KBM (Kegiatan Belajar dan Mengajar).


(5)

[1] Bagian Rumah Tangga UNILA,“Daftar Ruangan Gedung Fakultas Pertanian Kampus Universitas Lampung”,Universitas Lampung, 2001.

[2] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 70. 2009. Tentang Konversi Energi. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

[3] Badan Standarisasi Nasional. 2005. Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung, Konservasi Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan Gedung, Dan Konservasi Energi Sistem Pencahayaan Pada Bangunan Gedung.Jakarta.

[4] Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Buku Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi Dan Pengawasan Di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

[5] Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tegangan Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

[6] SNI Standar Nasional Indonesia, Bagian Proyek Efisiensi Energi DEPDIKNAS, Jakarta, 2001.


(6)

[7] Salvanio. Ricky. 2007. Audit Energi Listrik pada Gedung Kampus Undip Pleburan: Semarang.

[8] Kurniadi, Adi. 2003. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 Jakarta: Elex Media Komputindo.

[9] Madcome. 2004. Seri Panduan Lengkap Microsoft Office Access. Yogyakarta: Andi.

[10] Arismunandar, Wiranto. 1991. Penyegaran Udara. Jakarta: Pradnya Paramita.