DAN SUSASTRA DALAM GUNTINGAN
BA
H~
t\SA
DALAM
NOMOR 02
SUSASTRA
GUNTINGAN
DAN
FEBRUA~
29 10
PERPUSTAKAAN p( IS.n U.\II.\ S.\. IJ 1.1'.\ 1- [[\11.:" r E. DIDIK!\ N N.\SlONAL
Jalan Daksillapati Ihrat I\,
J:lbn:! 13220, Tclcpon 4 8%:'i~S.
r n!l~
-, - I) ~ , '
DAFTARISI
BAHASA
BAHASA ARAB
Pengajaran Bahasa Aab Kurang Optimal
1
BAHASA BUGIS
Akkalarapangeng
3
BAHASA DAERAH-RUU
UU Kebahasaan dan Nasib Bahasa Daerah
5
BAHASA IBU
Bahasa Ibu Mau Ke mana?
Hari Bahasa Ibu dan Kongres Bahasa Jawa
Kapan Nama Allah Mulai Digunakan
7
9
12
BAHASA INDONESIA-DEIKSIS
Susahnya Beli Rumah
14
BAHASA INDONESIA-KAMUS
GuruBangsa.....
15
BAHASA INDONESIA-PENGARUH BAHASA ASING
Formalisasi Bahasa Indonesia
18
BAHASA INDONESIA-RETORIKA
Retorika
20
BAHASA INDONESIA-SAPAAN
Binatang
22
BAHASA INDONESIA,SEJARAH
Bahasa Indonesia Lepas dari Peran Negara
24
BAHASA INDONESIA-SEJARAH DAN KRITIK
Bahasa Indonesia Makin Tersingkir
25
BAHASAINDONESIA-SEMANTIK
Bos Biibalus
26
Manipulasi Makna
27
BAHASA INGGRIS
Belajar Bahasa Asing di Web
29
BAHASA INGGRIS-KAMUS-INDONESIA
Kamus Echols-Shadily
31
BAHASA JAWA
Menimbang Peluang Pars Berbahasa Jawa
Pemkot Surakarta wajibkan Berbahasa Jawa
SK Penggunaan Bahasa Jawa Akan Ditinjau
33
35
36
Toleransi dan Solidaritas Bisa Tumbuh Lewat Bahasa dan Budaya
37
BAHASA LAMPUNG
Admi, Keprihatinan pada Bahasa Lampung
Tidak Ada Peminat Guru Bahasa lampung
38
41
BAHASA RUSIA-KAMUS
Kamus Rusia-Indonesia
42
BAHASA UNIVERSAL
Bahasa Universal Bemama Tertawa
43
Ingin Setiap Anak Kuasai Bahasa Asing
44
BAHASA UNIVERSAL-TEMUILMIAH
Berdebat Seal Bahasa
45
BUTA HURUF
56.980 Warga Kabupaten Bogor Buta Aksara
47
EPIGRAFI
Mengkaji
48
LINGUISTIK
Nuning Meraih Gelar Doktor Linguistik
51
MEMBACA
Membangun Taman Bacaan di Mai
52
Tingkatkan Minat baca Sesuai dengan Fungsinya
54
i
11
SEMANTIK
Mengenal Ibn Wahishiya
55
SOSIOLINGUISTIK
Pemilukada dan Sosiolinguistik
56
SASTRA
CERITA RAKYAT-MINANGb6iBAU
Tukang Cerita
58
HADIAH SASTRA
Hadiah Bagi Gerilyawan Sastra
Peraih Penghargaan Rancage Diumiunkan
KARYAILMIAH
Dekan Sastra Bantah Penjualan ^kripsi
62
65
66
KARYA ILMIAH
Karya-Karya HAMKA
67
KESUSASTRAAN CINA-DRAMA
8 Jam Menjadi 4 Jam
69
KESUSASTRAAN INDONBSiA-DRAMA
Jangan Mudah Menyerah
Membahasakan Kisah Tragis dengan Boneka
70
72
Pentas Hibrida Teater Koma
73
Pentas Teater SMKNI Kasihan sarat Humor Mengritik Pemerintah
75
KESUSASTRAAN INDONESIA-FIKSI
Happy Salma Kembali Luncurkan Buku
76
Saya Hanyalah Penulis Kemarin*Sore
Syafii yang Nyasar di Kelas Montir
77
80
111
i
KESUSASTRAAN INDONESIA,SEJARAH
Bangsa yang Pemah Hebat
83
KESUSASTRAAN INDONESIA-SEJARAH DAN KRITIK
Angkutan Umum sebagai Panggung Sastra
Novel Picisan Abdullah Harahap
85
87
Sastra untuk Semua
88
;
Tidak Aada Telaah yang Istimewa
90
KESUSASTRAAN JAWA
Sastra Jawa Diikutkan Program Intemasional
93
KESUSASTRAAN JAWA-DRAMA
Opera Perlawanan Diponegoro
94
KESUSASTRAAN MINANGKABAU-PUISI
Pantxm Minang pada Kaus
96
KOMIK,BACAAN
Bapak Novel Grafis
Indonesia dalam Gambar
98
t
99
Mengukir Prestasi dari Komik
101
Seanadainya Aku Orang Tua Kami Pilih Karya Lokal
Tren Komik Masa Depan
104
106
MANUSKRIP
Naskah Pakualam Tebuka Untuk Pendidikan
108
j
SASTRA DALAM FILM
Bagaimana Membuat Cerita Film?
109
SASTRA KEAGAMAAN
Buya Hamka Ulama,Penulis, dan Politisi
110
SASTRA DALAM FILM
Cut Mini Aktris Terbaik di Brussel
113
Raja Jin
Riri Riza Bakal garap Bumi Manusia-Nya Pram
Susahnya Menulis Skenario Film
114
115
116
IV
:
ARAB
rrWPyk^hOp.im
, kdlah'dapat b^langs.ung ni
uxdibaii-:^- • bdluMaAi^
prang.
jugaiidtf^i)31iisia_
_
masio
ahlui^j
Ha.
y.f-
MPd inerigeii^^
itu pag^-^^a^^fiyInl ' ""/
-^fflji^^PB^cpgajaranBahasa.A^lS^i^'
selgim'^ |ri| ad^v
yatifluitii^ guru^Bghasa A^ab,tingl^ir.r;.:|^
Ber^dar tentang.pengajaran
SP atfurseder^at hi^gga SMA atati se- Baii^a Arab3^bafe
(8/2). palam wor^hop im^
gurti B^dsa'Afab SDM,'SMP/Mtb lainnya tidk:Mdaluj.^b^^PAi^^
d^Bftldy^-dibari evadbasi 1»a^g h^p^iKj^epsiteraebtitdapatdw^
— napadKajd l^
iion-
tas untuk dikuadai olieh para M^iEmya.
ll^^aorlbailii^
'
■'-Am'- .
i5M« S
uniuBiLO
ijjgysal-
nya dpdam
meDgucapka^-;|ui|^^
7tnK jim.^fnviar
it rx \^rv£ z'J J i!aAii4^
^gtt-
Kedaulatan R akyat, 10 pebruari 2010
BAHASA BUGIS
Akkalarapangeng'
Abdul Majid
Guru Besar Universitas
Dalam kehiPendidikan Indonesia
Akkalarapangeng tidak selalu
diucapkan di sembarang tem'"pat dan keadaan,tet&pi hanya
akan kita peroleh jika kita mengikuti pertemuan-pertemuan
terbatas dengan orang-orang
terpandang dalam kehidupan
paikan ke mana-mana tanpa
melihat apakah orang yang
ditemuinya itu pantas tidak
mendengarkannya.
Kedua, mereka yang selalu.
mengkritik itu, mungkin, ter-
lalu egois juga untuk terlalu
masyarakat setempat.
Akkalarapangeng biasanya
dimunculkan sebagai nasihat
bila ada seseorang yang selalu
lah (1) bu-
mengkritik orang lain. Apalagi,
daya nasional, dan (2) budaya
lokal. Salah satu ciri budaya
adalah bahasa. Dengan demikian, bahasa pun,ada yang di-
memaksakan agar sesuatu hal
menurut cara berpikir dan
maunya mereka sendiri, tanpa
ada pertimbangan, janganjangan orang yang dipersalah-
kritik yang diucapkannya pun,
setelah didalami oleh ahlinya
kan itu lebih tahu masalahnya
terkadang tidak memiliki data
itu membuat seseorang lupa
dupan berbangsa, ki-
ta mengenal ada isti-
anggap sebagai bahasa nasion
al, yaitu bahasa Indonesia, dan
"ada pula yang dianggap bahasa
lokal(misalnya,ada-adanna lb
'Ogi>.
Bahasa lokal itu
pendukung yang faktual dan
■ jelas.
Hanya, 'katanya',
dan
• 'katanya'lagi. Misalnya,"Bapak Itu melakukan perbuatan
yang tidak baik kepada Bapak
dima-
sukkan ke dalam bingkai kearifan lokal (istilah yang dipopuierkan sekarang), karena hanya komunitas masyarakat lo
kal itu saja yang tahu karena
ia merupakan bahasa ibu. Ba
hasa lokal itu terlembagakan
menjadi adat yang bernilai
luhur, karenanya diwariskan
secara turun-temurun kepada
generasi mereka.
Satu di antaranya adalah
akkalarapangeng. Kata itu
biasa saya dengar dalam
bahasa komunitas Bugis dan
status imiumnya kata itu meru
pakan nasihat dari orang terpandang. Bugis adalah-salah
satu etnis suku bangsa yang
besar di tanah air kita, yang
kebanyakannya bcrada di
Sulawesi Selatan.
Sepengetahuan saya, akka
larapangeng artinya mengandaikan diri, menyerupakan diri, meraisalkan diri(misalnya,
'Seandainya saya seperti dia')-
dari mereka. Cara-cara seperti
bahwa dari mana latar bela-
kang adat,sosial, agama,etnis,
serta pendidikan yang memen-
garuhi dan mendorong seseo
rang untuk bersikap seperti itu.
Ketiga,jangan-jangan juga
Anu,sehingga Bapak Anu marah kepada Bapak Itu," kata-
mereka yang sering mengkri
tik itu lupa bahwa adanya.,
nya Bapak X.
sesuatu tindakan atau kebi-
Setelah dicek kebenarannya,
ternyata, Bapak X tidak pernah mengatakan tentang itu.
Balum lagi,'katanya'itu tidak
memberikan jalan keluar yang
terbaik agafpermasalahannya
selesai dengan baik. Kritikannya tidak konstruktif.
Apa yang saya perlu kemukakan di dalam tulisan ini,
untuk mengemukakan istilah
orang Bugis(To Ogi)itu, untuk
kita ketahui bersama adalah
karena, yang pertama,adanya
_ fakta dalam beberapa pemberitaan dan tayangan mengenai
kehidupan berbangsa dan ber; negara kita, di mana ada sekeIdmpok orang yang hanya menyalahkan orang lain dan me-
nyampaikannya melalui caracara yang kurang terhormat.
Misalnya, mengata-katai sese
orang di depan orang banyak,-
bahkan ungkapannya disam-
jakan yang dilakukan orang
yang dilcritik, entah itu karena
ia seorang pejabat publik,
publik figur, ataukah orangorang terpandang dalam ko
munitas masyarakatnyaj di
dalam menentukan tindakan
atau kebijkannya terikat oleh
aturan-aturan yang tidak menyeluruh dan mutakhir karena
sifatnya terlalu ndrmatif.
Sehinggal, yang bersangku-
tan tidak bisa leluasa berino-
vasi, apalagi harus mempertimbangkan aspek dan cakupan
yang lebih luas untuk kepentingan dan kehidupan masya
rakat yang majemuk (pluraliis).
Keempat, boleh jadi suatu
tindakan atau kebijakan sese
orang yang dikritik itu tidak
sempat diberikan akses yang
lebih luas ke luar wilayah ling-
kungan kerjanya untuk berkomunikasi kepada khalayak
'TImum, karena yang.bersangkutan memang dibatasi oleh
ati^an-atujan ^ tekms yang
m^yebabl^ aksesibi sempit,
t^batas/ataumein^g dibatasi.
bari empat pemaliamah saya tersebut d^ atas yang terbatas itu,ada sesuatu y^g ingin
saya komuii^asikan kapada,
kita semUa.
, dalam
adabrang y^g
dari ke-
kei^
. kiirarigam dab k^
. Ma^^
berpikir pdsitif'd^
bah^a
brangtiersebnkad^a^saudara
sj^a juga yang hariis diperbaiki dengan cara:(1) bia mungkin memang kaliru, sayalah
yang benar,(2) jika memang
ilmu,kepentmgan,dan derajat
ini terkotak-kotak atau pairsial
mepiandgng sesiiatu. Te1;api,
^Midkebagai ba^
sud^ saatnya menggerkl^'^
semua
potensi komponen
bangsa kita, untuk bukan hanya bijaksana,tetapi juga bi^
jaksini,Artihya,dalam banyak
hal koihunikasi yang b'aik dan
sehat itu adalah tidak'perlu
memaksakan kehendak sendi-
ri-sendiii, melainkan yang pal
ling bijak adalah memahami
pihak siapa teman (jangan
mempergunakan'lawan!')berbicara kita saat itu.
Keempat, marilah
kita
membuka komuiiikasi yang
bisa disikses dan terakses oleh
faatkan atau menyampaikan
siapa pun dengan cara-cara
yang penuh kesantunap dan
akhlak mulia. Jangan sampai
itu liiituk memitupi kakuran-
sejenisnya, membuat hidup
kitalah yang benar, mengapa
kita tidak rela untuk meman-
kebenaran yang ada pada kita
gan atau kesalahannya.
Kedua, bila kita jujur pada
diri sendiri, boleh jadi kita
berkata ilmu dia dan saya me
mang berbeda.Perbedaannya
terletak pada dasar, konsep,
teori, danmuiigkin penerapan;
danukmarnbikuram
niragapa Mtkiidak be^n^ar-
sa lintuk m
H~
t\SA
DALAM
NOMOR 02
SUSASTRA
GUNTINGAN
DAN
FEBRUA~
29 10
PERPUSTAKAAN p( IS.n U.\II.\ S.\. IJ 1.1'.\ 1- [[\11.:" r E. DIDIK!\ N N.\SlONAL
Jalan Daksillapati Ihrat I\,
J:lbn:! 13220, Tclcpon 4 8%:'i~S.
r n!l~
-, - I) ~ , '
DAFTARISI
BAHASA
BAHASA ARAB
Pengajaran Bahasa Aab Kurang Optimal
1
BAHASA BUGIS
Akkalarapangeng
3
BAHASA DAERAH-RUU
UU Kebahasaan dan Nasib Bahasa Daerah
5
BAHASA IBU
Bahasa Ibu Mau Ke mana?
Hari Bahasa Ibu dan Kongres Bahasa Jawa
Kapan Nama Allah Mulai Digunakan
7
9
12
BAHASA INDONESIA-DEIKSIS
Susahnya Beli Rumah
14
BAHASA INDONESIA-KAMUS
GuruBangsa.....
15
BAHASA INDONESIA-PENGARUH BAHASA ASING
Formalisasi Bahasa Indonesia
18
BAHASA INDONESIA-RETORIKA
Retorika
20
BAHASA INDONESIA-SAPAAN
Binatang
22
BAHASA INDONESIA,SEJARAH
Bahasa Indonesia Lepas dari Peran Negara
24
BAHASA INDONESIA-SEJARAH DAN KRITIK
Bahasa Indonesia Makin Tersingkir
25
BAHASAINDONESIA-SEMANTIK
Bos Biibalus
26
Manipulasi Makna
27
BAHASA INGGRIS
Belajar Bahasa Asing di Web
29
BAHASA INGGRIS-KAMUS-INDONESIA
Kamus Echols-Shadily
31
BAHASA JAWA
Menimbang Peluang Pars Berbahasa Jawa
Pemkot Surakarta wajibkan Berbahasa Jawa
SK Penggunaan Bahasa Jawa Akan Ditinjau
33
35
36
Toleransi dan Solidaritas Bisa Tumbuh Lewat Bahasa dan Budaya
37
BAHASA LAMPUNG
Admi, Keprihatinan pada Bahasa Lampung
Tidak Ada Peminat Guru Bahasa lampung
38
41
BAHASA RUSIA-KAMUS
Kamus Rusia-Indonesia
42
BAHASA UNIVERSAL
Bahasa Universal Bemama Tertawa
43
Ingin Setiap Anak Kuasai Bahasa Asing
44
BAHASA UNIVERSAL-TEMUILMIAH
Berdebat Seal Bahasa
45
BUTA HURUF
56.980 Warga Kabupaten Bogor Buta Aksara
47
EPIGRAFI
Mengkaji
48
LINGUISTIK
Nuning Meraih Gelar Doktor Linguistik
51
MEMBACA
Membangun Taman Bacaan di Mai
52
Tingkatkan Minat baca Sesuai dengan Fungsinya
54
i
11
SEMANTIK
Mengenal Ibn Wahishiya
55
SOSIOLINGUISTIK
Pemilukada dan Sosiolinguistik
56
SASTRA
CERITA RAKYAT-MINANGb6iBAU
Tukang Cerita
58
HADIAH SASTRA
Hadiah Bagi Gerilyawan Sastra
Peraih Penghargaan Rancage Diumiunkan
KARYAILMIAH
Dekan Sastra Bantah Penjualan ^kripsi
62
65
66
KARYA ILMIAH
Karya-Karya HAMKA
67
KESUSASTRAAN CINA-DRAMA
8 Jam Menjadi 4 Jam
69
KESUSASTRAAN INDONBSiA-DRAMA
Jangan Mudah Menyerah
Membahasakan Kisah Tragis dengan Boneka
70
72
Pentas Hibrida Teater Koma
73
Pentas Teater SMKNI Kasihan sarat Humor Mengritik Pemerintah
75
KESUSASTRAAN INDONESIA-FIKSI
Happy Salma Kembali Luncurkan Buku
76
Saya Hanyalah Penulis Kemarin*Sore
Syafii yang Nyasar di Kelas Montir
77
80
111
i
KESUSASTRAAN INDONESIA,SEJARAH
Bangsa yang Pemah Hebat
83
KESUSASTRAAN INDONESIA-SEJARAH DAN KRITIK
Angkutan Umum sebagai Panggung Sastra
Novel Picisan Abdullah Harahap
85
87
Sastra untuk Semua
88
;
Tidak Aada Telaah yang Istimewa
90
KESUSASTRAAN JAWA
Sastra Jawa Diikutkan Program Intemasional
93
KESUSASTRAAN JAWA-DRAMA
Opera Perlawanan Diponegoro
94
KESUSASTRAAN MINANGKABAU-PUISI
Pantxm Minang pada Kaus
96
KOMIK,BACAAN
Bapak Novel Grafis
Indonesia dalam Gambar
98
t
99
Mengukir Prestasi dari Komik
101
Seanadainya Aku Orang Tua Kami Pilih Karya Lokal
Tren Komik Masa Depan
104
106
MANUSKRIP
Naskah Pakualam Tebuka Untuk Pendidikan
108
j
SASTRA DALAM FILM
Bagaimana Membuat Cerita Film?
109
SASTRA KEAGAMAAN
Buya Hamka Ulama,Penulis, dan Politisi
110
SASTRA DALAM FILM
Cut Mini Aktris Terbaik di Brussel
113
Raja Jin
Riri Riza Bakal garap Bumi Manusia-Nya Pram
Susahnya Menulis Skenario Film
114
115
116
IV
:
ARAB
rrWPyk^hOp.im
, kdlah'dapat b^langs.ung ni
uxdibaii-:^- • bdluMaAi^
prang.
jugaiidtf^i)31iisia_
_
masio
ahlui^j
Ha.
y.f-
MPd inerigeii^^
itu pag^-^^a^^fiyInl ' ""/
-^fflji^^PB^cpgajaranBahasa.A^lS^i^'
selgim'^ |ri| ad^v
yatifluitii^ guru^Bghasa A^ab,tingl^ir.r;.:|^
Ber^dar tentang.pengajaran
SP atfurseder^at hi^gga SMA atati se- Baii^a Arab3^bafe
(8/2). palam wor^hop im^
gurti B^dsa'Afab SDM,'SMP/Mtb lainnya tidk:Mdaluj.^b^^PAi^^
d^Bftldy^-dibari evadbasi 1»a^g h^p^iKj^epsiteraebtitdapatdw^
— napadKajd l^
iion-
tas untuk dikuadai olieh para M^iEmya.
ll^^aorlbailii^
'
■'-Am'- .
i5M« S
uniuBiLO
ijjgysal-
nya dpdam
meDgucapka^-;|ui|^^
7tnK jim.^fnviar
it rx \^rv£ z'J J i!aAii4^
^gtt-
Kedaulatan R akyat, 10 pebruari 2010
BAHASA BUGIS
Akkalarapangeng'
Abdul Majid
Guru Besar Universitas
Dalam kehiPendidikan Indonesia
Akkalarapangeng tidak selalu
diucapkan di sembarang tem'"pat dan keadaan,tet&pi hanya
akan kita peroleh jika kita mengikuti pertemuan-pertemuan
terbatas dengan orang-orang
terpandang dalam kehidupan
paikan ke mana-mana tanpa
melihat apakah orang yang
ditemuinya itu pantas tidak
mendengarkannya.
Kedua, mereka yang selalu.
mengkritik itu, mungkin, ter-
lalu egois juga untuk terlalu
masyarakat setempat.
Akkalarapangeng biasanya
dimunculkan sebagai nasihat
bila ada seseorang yang selalu
lah (1) bu-
mengkritik orang lain. Apalagi,
daya nasional, dan (2) budaya
lokal. Salah satu ciri budaya
adalah bahasa. Dengan demikian, bahasa pun,ada yang di-
memaksakan agar sesuatu hal
menurut cara berpikir dan
maunya mereka sendiri, tanpa
ada pertimbangan, janganjangan orang yang dipersalah-
kritik yang diucapkannya pun,
setelah didalami oleh ahlinya
kan itu lebih tahu masalahnya
terkadang tidak memiliki data
itu membuat seseorang lupa
dupan berbangsa, ki-
ta mengenal ada isti-
anggap sebagai bahasa nasion
al, yaitu bahasa Indonesia, dan
"ada pula yang dianggap bahasa
lokal(misalnya,ada-adanna lb
'Ogi>.
Bahasa lokal itu
pendukung yang faktual dan
■ jelas.
Hanya, 'katanya',
dan
• 'katanya'lagi. Misalnya,"Bapak Itu melakukan perbuatan
yang tidak baik kepada Bapak
dima-
sukkan ke dalam bingkai kearifan lokal (istilah yang dipopuierkan sekarang), karena hanya komunitas masyarakat lo
kal itu saja yang tahu karena
ia merupakan bahasa ibu. Ba
hasa lokal itu terlembagakan
menjadi adat yang bernilai
luhur, karenanya diwariskan
secara turun-temurun kepada
generasi mereka.
Satu di antaranya adalah
akkalarapangeng. Kata itu
biasa saya dengar dalam
bahasa komunitas Bugis dan
status imiumnya kata itu meru
pakan nasihat dari orang terpandang. Bugis adalah-salah
satu etnis suku bangsa yang
besar di tanah air kita, yang
kebanyakannya bcrada di
Sulawesi Selatan.
Sepengetahuan saya, akka
larapangeng artinya mengandaikan diri, menyerupakan diri, meraisalkan diri(misalnya,
'Seandainya saya seperti dia')-
dari mereka. Cara-cara seperti
bahwa dari mana latar bela-
kang adat,sosial, agama,etnis,
serta pendidikan yang memen-
garuhi dan mendorong seseo
rang untuk bersikap seperti itu.
Ketiga,jangan-jangan juga
Anu,sehingga Bapak Anu marah kepada Bapak Itu," kata-
mereka yang sering mengkri
tik itu lupa bahwa adanya.,
nya Bapak X.
sesuatu tindakan atau kebi-
Setelah dicek kebenarannya,
ternyata, Bapak X tidak pernah mengatakan tentang itu.
Balum lagi,'katanya'itu tidak
memberikan jalan keluar yang
terbaik agafpermasalahannya
selesai dengan baik. Kritikannya tidak konstruktif.
Apa yang saya perlu kemukakan di dalam tulisan ini,
untuk mengemukakan istilah
orang Bugis(To Ogi)itu, untuk
kita ketahui bersama adalah
karena, yang pertama,adanya
_ fakta dalam beberapa pemberitaan dan tayangan mengenai
kehidupan berbangsa dan ber; negara kita, di mana ada sekeIdmpok orang yang hanya menyalahkan orang lain dan me-
nyampaikannya melalui caracara yang kurang terhormat.
Misalnya, mengata-katai sese
orang di depan orang banyak,-
bahkan ungkapannya disam-
jakan yang dilakukan orang
yang dilcritik, entah itu karena
ia seorang pejabat publik,
publik figur, ataukah orangorang terpandang dalam ko
munitas masyarakatnyaj di
dalam menentukan tindakan
atau kebijkannya terikat oleh
aturan-aturan yang tidak menyeluruh dan mutakhir karena
sifatnya terlalu ndrmatif.
Sehinggal, yang bersangku-
tan tidak bisa leluasa berino-
vasi, apalagi harus mempertimbangkan aspek dan cakupan
yang lebih luas untuk kepentingan dan kehidupan masya
rakat yang majemuk (pluraliis).
Keempat, boleh jadi suatu
tindakan atau kebijakan sese
orang yang dikritik itu tidak
sempat diberikan akses yang
lebih luas ke luar wilayah ling-
kungan kerjanya untuk berkomunikasi kepada khalayak
'TImum, karena yang.bersangkutan memang dibatasi oleh
ati^an-atujan ^ tekms yang
m^yebabl^ aksesibi sempit,
t^batas/ataumein^g dibatasi.
bari empat pemaliamah saya tersebut d^ atas yang terbatas itu,ada sesuatu y^g ingin
saya komuii^asikan kapada,
kita semUa.
, dalam
adabrang y^g
dari ke-
kei^
. kiirarigam dab k^
. Ma^^
berpikir pdsitif'd^
bah^a
brangtiersebnkad^a^saudara
sj^a juga yang hariis diperbaiki dengan cara:(1) bia mungkin memang kaliru, sayalah
yang benar,(2) jika memang
ilmu,kepentmgan,dan derajat
ini terkotak-kotak atau pairsial
mepiandgng sesiiatu. Te1;api,
^Midkebagai ba^
sud^ saatnya menggerkl^'^
semua
potensi komponen
bangsa kita, untuk bukan hanya bijaksana,tetapi juga bi^
jaksini,Artihya,dalam banyak
hal koihunikasi yang b'aik dan
sehat itu adalah tidak'perlu
memaksakan kehendak sendi-
ri-sendiii, melainkan yang pal
ling bijak adalah memahami
pihak siapa teman (jangan
mempergunakan'lawan!')berbicara kita saat itu.
Keempat, marilah
kita
membuka komuiiikasi yang
bisa disikses dan terakses oleh
faatkan atau menyampaikan
siapa pun dengan cara-cara
yang penuh kesantunap dan
akhlak mulia. Jangan sampai
itu liiituk memitupi kakuran-
sejenisnya, membuat hidup
kitalah yang benar, mengapa
kita tidak rela untuk meman-
kebenaran yang ada pada kita
gan atau kesalahannya.
Kedua, bila kita jujur pada
diri sendiri, boleh jadi kita
berkata ilmu dia dan saya me
mang berbeda.Perbedaannya
terletak pada dasar, konsep,
teori, danmuiigkin penerapan;
danukmarnbikuram
niragapa Mtkiidak be^n^ar-
sa lintuk m