DAN SUSASTRA DALAM GUNT NGAN
BAHASA DAN SUSASTRA
DALAM GUNT NGAN
NOMOR 174
JANUARI 2000
PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA
Jalan Daksinapati Barat IV
Jakarta 13220, Telepon 4896558. 4706287 , 4706288
DAP-TAR
ISI
B.\HASA
BAHASA INDONESIA-ULASAN
Dewa-Dewa Pusat Bahasa
1
Interkoneksi Pikiran, Bahasa dan Kebudayaan
2
Interkoneksi Pemakaian Bahasa dan Jenis
4
Pelepasan Unsur Klausa dan Masalah Makna Kata ....
Morfofonemik, Prefiks, dan Pelepasan
7
9
Meraosisikan Pendidikan Bahasa
11
Generasi yang "^emberang?
Menyoal l^^^akna *Jari-Jemari•, Reruntuhan*,
14
16
BAHASA MALAYSIA-ULASAN
Pemerintah Malaysia Hapus Bahasa Baku
19
POTILIK BAHASA-ULASAH
Bahasa Indonesia
20
SASTRA
CERPEN INDONESIA-ULASAN
Siul Jadi Pemenang ^ayembara Penulis Cerpen ••...•
21
NOVEL INDONESIA-ULASAN
K
Novel Terakhir Romo ITangun
22
Tiap Bulon Hasilkan Satu Novel
23
Gatnbarkan Dialektika Penguasa dan
25
PUISI-ULASAN
Seniman Lontarkan Keprihatinan Lewat
•
26
^
^
Musikalisasi Puisi Ferlu Ditumbuhkan
27
Fohon Fenggugah Hati
28
Kita Tanam Fohon Persaudaraan
29
Sutardji 'Mutung* dalam Acara Tadarus
Baca Puisi Gus Dur Mus di Universitas
Kolaborasi Puisi dan Nada dalara Musik
30
3I
32
Penyair Kaltim Terbitkan Antologi Puisi
34
Mengawinkan Puisi dan Sketsa
35
Baca Sajak Pekanbaru, Air Mata yang
36
SASTRA INDONESIA-ULASAN
Perempuan Imigran dalam Sstra Australia
38
SASTRA INDONESIA-ULASAN
^
A
Desakralisasi Jakarta
39
Reforraasi Sastra
4^
Mgsih "Berjalan di Sepanjang Jalan"
44
Karya Sastra 60 Penulis untuk •Aceh yang
46
Dari Madura ke Pergaulan Dunia
47
Keresahan Seorang Iwan Simatupang
49
Saya Hanya Minta untuk Beli Susu
Sastra belum Lekat di Masyarakat
53
54
Penyair Kirdjomuljo Meninggal
55
Karya Sastra Sastrawan Koraunitas
56
Mursal Esten dan Penomena Datuk
59
Sastra di Koran Berkembang Pesat
61
Potret Sastra Versi Si Tarau
62
y
SASTRA-PENGAJARAN
Metode Pengajaran Sastra Harus Dirombak
65
)-p>.
BAKk^A IIvDOKEciA-uLA^AN
BaBASA INDPNKSIA
-p^ -, "
Uewa-dewa Fusat Banasa
kan semanglrin, daripada, ken, malah menjadi panutan
dan wajib ditimkan. Inilah pengamatan Mustaqim.
Hal di atas inilah antara lain yang agak menonjol disuaMantan Kepala Pusat Bahasa
rakan akhir-akhir ini oleh sebagian kecil pengamat lainnya
seperti Mustaq&nyangmenyebutadarva peiistiwa "pemirg1999,kegiatan pembinaan bahasa tedihat seakan- giran bahasa" itu. Mereka menuduh Pusat Bahasajelasakan terhenti oleh situasi refbrmasi.
jelas mempersoalkan adanyaragam bahasa yang kehidjpan
Seorangpemertiati bahasa, Mustaqim,(PepuW/fca,28 dan perkembanganr^cfipcng^rkan antara lah bahasa lagam
Lukman Ali
Adayang meriyangka bahwa dalam tahun 1998dan
Oktober19^)berpendapat b^rwa Pusk Bahka(disebut- kreatif(sastra,juihalistik, bidang usaha,ilmiah,i^am
nya P3B)tidak beigerak apa^pa untuk membebaskan di- lokal/daerah),dan raganmagam lainriya.
memang ada
rinya dari keterpenjaraan Orde Bam.Pusat Bahasa h£^ peisoalan peminggirai itu? Dapatkah dibenkan contoh?
bisa tampil sebagai "pengukuh hegemoni ream yang berMustaqim mempertanyakan pula benarkah sudah ada
kuasa". Dikatakan lag! bahwa ahli-ahli atau "dewadewa" kepatuhan publik yang tidak bisa ditawar-tawar? Betuikah
di Pusat Bahasa tetap saja mempunyai k^kinan bahwa tidak ada lagi kemungkinan untuk menggunakan ragam
be^Tasa yangbakdan benar masih berkuasa atas kehidup- kreatif dalam dunia sastra kita? Apa pulakah contbhriya?
an realitas bahasa y^ng lain.
Dengan pemyataaiiriya,muigkinkah ia h^ing|n bersikap
Dikatakan pula bkiasa yang hidup di masyaiakat diang- snob(angkuh dan menganggap oranglain bodoh)saja de
gap "jelek dan kelim" oleh Pusat Bahasa,dan penciptaan- ngan cara muncul menggunakan istil^stilah "berat"?
nya sepeiti dnionopoti oleh pengpasa Takjarang pula bahasa
Sepanjangyangbisa diamati rag^ kreaiifitu kata Musyang dianggap Pusat Bahasa takbetguna,dibuartgoleh Pu tiaqim,hanya hidup di dalam dunia yang dihiaii oleh se^Iitv
sat Bahasa dan yangbei^daribsi)asa asingditendang. tir pembina bahasa seperti dewadewa Pusat Bahasa terMulai di sini tumbuhlah keheranan kita karena mpanya sebut Begitu bahasa sastra menyusup ke dalam pidato
tel^ teijadi salah mengamati mengenai perkembangan pejab^, bahasapejabatitu tdaklah memuncuikan situasi
dan fuhgsi bahasa Indonesia. Teijadilah peitentangan yang ii^raksional.Rupanya Mustaqim memang mau ga-
antara ujaran "bahasa pinggiran" di satu pihakdengan gah-gagahan saja sambil menuding "Kalian hanya alat
"bahasa pidato pejabat" di pihak lain yang teiialu banyak . ream Orde Bam ys^totaliter" yang hanya berpegang pamenggunakan semangkin,daripada,dan ken, kata Mus da "bahasa yang baik dan benar*V;: ' "
Tampaknja Wta dapat rnengetahui bahwa ada dua pen-
taqim selaijutnya.
. diiian dalam memaridang bahasa s^ba^i alat komunikasi.
Tidak pemah direnc^akan untuk menendang imsur baha Yang pertama(menurut Mustaqim)iaiah keiompok apa
Benarkah hal itu demikian? Menurut kite jelas tidak.
sa asingdaii bahasa Indonesia karena kita pun sadar bah
wa pikirarhpiklran yang dibawakan oleh b^asa asing itu
yangdisebutnya "dewadewa* - Pusat Bahasa yang dalam
amatbet^abagi bertumbuhnya ilmu pengetahuanyang Justm dalam beibagai aspekbah^a''dewade^ Ini'*
dipedukan dalam pembangunan di Indonesia.Hanya caua
penerimaannyay^gpentingditjertibkan.^^^^
gj^terkait dertgan^niat nb^y^j^ma^tubuh bahasa
sampa dan nnenpermatkah masy^kat^^
unsu'r iasing itu rhasuk ke dalam bahasa|ndonesia itu
secara sqrampangan. IpiiaHyahg dimateudkari oleh
Mustaqim sebci^ akibatakapxi^/bbiia(pera^an,b^^ bukan i^rarti bahasafj^j^ekdanfeli^^
secara beilebihah;- Pusat Bahasa'sqtahti saya tidak
kejangkit^sikapxehp^^
^ -.v
yang
^
te^^tetr^atkan d^am t^^y^se^'.da)^'^
Oail^Stua^.^iM
Ilmu(^a^ilmu pasti dan alam);tentu tidak bisa dina- dan l^ajti)kite mien^inak^ra^fb^^
sionalisasikan d^an bahasa yang didptakanol^"dewa ragam norforni^yangnorteluTidakse^^
dewa" yang menjadi"der^kehidupan"Pusat B^asa; saya dalam raicaigan keoa diPusatB^iasa niierTiinggirkan
kata Mustaqim.Tak mungkin,kata Mustaqirri selanjuti^ ragam pirrggir^ tadi,sebk}i^ap ragam p(^fi^triya
yang kemudian menuding pula Fakiiltas Sastra menenv. masingniatsingyang harus mendap^terr^ Bahwa ada
patkan lin^istik sebagai sosokyang mempetlakukan ba p^abat,penguasa,bakdpil maiipun tr^iterdan ma^arakat
hasa sekad^alat komtmikasi dan analisis bahasa cende- yangrnenggpnakan Aer),dbnpadb,dan sernartgk^ itu bukan
mngmempakan "pembantaian secara sadis". Mung- maunya PusatBahasa.Yangj^easiaIah PusatBdiasa suHt
kinkah.daririya bi^ diperpleh politik bahasa yang objek- nrienertbakanriya karena pejabat
pengpasa memang
tif? Oldi kar^a itu,b^asa yang informal dan popular ha^ "sufit'diatur," Atau masal^diaiggapsepele.
nya akan dianggap sebagai"bahasa pinggiran".Sedang-
k^ baha^ pidato pejabat yangteilalu bar^rnen^Una^
Begitulah secaras^rtesya^d^kite catatsebagai
Republika, 3 Januari 2000
Intetoneksi Pikiran, Bahasa,
dan Kebudavaan
0!eh
Dr. R. Kunjaha
Rahardi M.Hum.
aoa BBH Kn im waa nss kbs mm mm mm mm mcb
TATATULISBAKU
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsuf Serapan
asing yang kata aslinya mengandung rh menjadi r: r/ie/or/c-retorika, sch di mukavokal menjadi sk: schema-skema,t di miika i jika lafalnya
&menjadi s; ac//of>aksi, ra^/o-rasio, th merijadi,
i\qnnography^rtograi\. ■
>.
SDR.ANDY S.;^MARIATNA, Surdba/Sflewat e-mail
guasaan bahasa seseorang akan semakiri baiklah
pengasuh nienyoal hubungan antara bdhasa, pikir
an, dan kebudayaan;;Manakah di antaraketiganya
kualitasbeipitdrorang yang bersangkutan dalam pertiitur^keseharian." '
^
bahasa be'rp.engaruh'terhadap pikiran seseorang
ataukah pikiran^erpengaruh terhactap bahasa? Ba
filsafat menteiistik dan kognitivistik yang berpenda
yang mupcul teriebih dahulu? Manakah yahgbenar,
hasa berpengaitih terhadap kebudayaan, ataukah
sebaliknya? Mqhon penjelasanl
Untuk menjawab pertanyaan di atas, perlu penga
suh sampaikan teriebih dahulu bahwa bahasa secara
- Kubu kedua'rriendasarkan pada gagasah^dliran
pat bahwa pikiranlah yang menjadi penentu utema
kualrtas kebahasaan seseorang. Kubu ini ditokohbe
sari Noam Chomsky yang menyatakan bahwa se
jak manusia lahir ia telah dibekali pikiran dari sejum-
lah kompetensr bahasa (language cornpetence).
Dengari perkatean lain, dasar kompetensi bahasa
seseorang itu sifatnya bawaan (/nna/e),bukan kare-
umum dapat kite pahami sebagai sislem lambang
vokal manusia yang "digunakan sebagai alat untuk,
berpikir, alat untUk menyatakan pikiran, dan alat un
tuk memaharnj pikiran seseorang. Dari definisi-itu
dapatlah diijhat hubungan yang sangatjelas antara
bahasa dan pikiran seseorang. Dan,bahasaiki sama
sudah belajar dari bahasa ibunyra, akan sangat me-
Pertanyaan'apakah bahasa berperigaruh terha
dap pikiran ataukah sebaliknya merupakari pertanya
performance)^
.\
v.;'
,
, i,-;
, Menurut hemat pengasuh, pendapat dari kedua
saiahkan para linguis.pan,sampai sekarang inima-
idari k^u.Krta bdak bisa sepenuhnya befpifiak pada
sekali tidak^pat dipisahkan dari pikiran seseorang.'
an klasik yang sudah sejak sangat lama diperma-
sih ada dua..kubu besar yang seakan tidak'pernah
dapatdisatukan.-;.',''^
,Kubu pertama ditokohbesari oleh Edward Sapiri
yang ditopang oleh mantan muridnya, Benjamin Lee
vyhorf. Keduanya berpendapat bahwa- bahasaiah'
yang berpenganjh terha
dap pikiran seseorang.
Dengan tegas kedua linguis Ini rnehyatekart bah-^'
wa kategbri.dan kajdah'
kebahasaan berpenga-
ruh besarteriiadap pikir-!
an seseorang.'^bengafj!
peritetaeh-rlain.menurut'
kedua begawan linguistik itu,,semakin baik pen-:
ria hasil dari sebuah pembelajaran.'Kornpetensi ba
hasa seseorang yang sudah didapatkan sejak lahIr
itii, bahkan mungkin sejak sebelum lahir pun bayf
nentukan perilaku kebahasaan seseorang(language
rkubu ftu tidak perlu dipahami secara sangat ekstrem
memiilkftltik teitiah. Bahasa dan pikiran seseorang'
^1-
-—
rmanusia rnencapai tataran perkembahgan te'rtentu.
'Sebagai contoh,ra'nak-anak kecfl di bawah usia rema-
ja mendapatkan pengaruh bahasa yari'g sangat be-'
sar dari anak-anak yarig lebih dewasa, orang tua,-
^an jugajingkungan sekitamya.;
u,;').
f',;^au kite mencepnati bagaimana seorang.,anak
di^w^tiga ata^'f|ma tahun belajar bal;i^saj,]aa^
■penderung rn6rii'nj.apa pun|yangdibahas^np
o'rang-brang 'di sekitemya. 'Untuk Itulah pada'taraf'
perkembangaii'tereebdt^i^Qahak'manusiia^perlil'
mendapatkan exposure bahasa yang balk agar li
pun.kelak d^at bbrbahasa dengan baik pula. S e-
.hialdn bertaitibah dewasa, ag^nya pengaruh ba-
hasaterhadap pikiran itu cenderung semakin menurun dan lama-kelamaan sepdrtinya berubah pikiranlah yang akan itienentukan kualitas kebahasaan
Lalu, bagaimanakah yang tetjadi antera bahasa
dan kebudayaan? Perlu dicatat terlebih dahuiu bah
wa kebiidayaan adalah hasil'kreativitas dan buah
seseorang.Semakin orang bisa'berpikirdengan balk pemikirah dari masing-masing anggota suatu madan logis, akdn semakin baik dan runtutiah bahasa, syarakat bahasa.Dengan demikian hubungan ante
yang digunakan daiam.keseharian hidupnya.Sebar ra bahasa dan kebudayaan pun tampak demikian
liknya semakin orang tidak bisa berpikir depgan baik
dan runtut,akanaemakin jblekiah kualitd^peih^tl^-
eratr . ■
an;bahasanya.
ward Sapir dan kemiidiari dilanjutkan Benjamm Lee
'
Di'daiam pikiran seseoiang juga tefdapat se-
v
:
teori relativites iinguisfk yang dimuncuikan Ed
,
V^orf menjelaskan bahwa bahasa membentuk piki
macani representasi kompetensi bah^a yang dina- ran'seseorang. Seteiah pikiran orang itii tettehtiik
makan proposisi. Kstika seseorang menerima pe-
s^ dalam bertutur, akan segera terbentiiklah be-
dan tertete dengari baik selanjuthya ia akan mampu
berkreasi dan betinovasi memberituk sebuah ba-
betapa proposisi di daiam pikiranhya tentarig esen- niguhan kebudayaan. : ,
r ": / ; ;
si pei^n yatig diterirnanya itu.Ketika orang membaOleh karena itutah kebudayaan setiap bangsa seca a^ulmendengaf tuturan "Lastri membeii rumah lalu berbedp sepa'njang masa setama bahasanya
mewi^di{ingkungan'eiite Kota Bandung",liiaka pro- juga terus daiam kondisi berbeda. Ketika pengua-
pc^isj y^g akan terbangun da|am pikirari orang itu,
mi^nya;;adalah "membeii nimah mewah"sebagai
saan bahasa seseorang tidak baik, pikiran orang itu
juga tidak y^kan berkualifikasi baik. Kalau kualitas
.proposisrutamahya dan bagiari^ibagian laiii ibbagai pikiran se^rang tidak baik maka ia juga tidak akan
{ixoposisi sekunder serta tersiernyai'
Semalpn baik kompetensi kebahasaan seseorang
akan eerriakin baikiah bangunan proposisi di dalam
pikirannya.• Seorarig
bisa optinria! berpikir dan berkrebSi daiam memben
tuk kebudayaan.Dengan perkataan lain, ketika baha-
^ suatu kelbmpok masyarakat tidak dikiiasai de-
'Hg^t)a!k kebudayaan ketompok masyarakat itu pun
pemb'a^a acara yang itidak akati bisia terlahir dan berkembang dengan
menuteitoh.^aktu dan "l)aik.
tem^ karni ^rsilakani" '^tKebuda^n.akan dapat mdju dan berkembang
^daiam sebuah acara res- ^dengan baik dan optimal manaltela jaririgan pemikirmi,-jelas meniinjukkan an warga niasyarakat tertete secara baik. Dan,'jabahwa baiigunan propo
^dQtelfteteMten.teereka a^dapatteite^ dengan
l^a jtorkuidifi^l baik. Bpgituj^ teajita
sisi daldm pikiten eljiemr jb^ikhanyaapabiia pepguaeaari
bawa acara ttu'fidak baik.
(Spa! ini pemah kite ba-
has pada waldu lalu),.. -/
ahteila ba^asaV kebudayaan,'d£m ganibar^^
teieha Iteduahya dapte saiirig berpengaruh;**^
Media Indonesia, 3 Januari 2000
U LASAN BAHASA & BUDAYAI
:t]i^
I
TATATULiS BAKU,
|
. Kaidah ejaan yang betiaku bagi unsur serapan •
I asing yang kata aslinya mengandung yjetap v: I
I yj^';^tfleyision-\e\ew\s\', cava//y-kavalen;^x,pada aw/al
|
,
1 - posisi bukan awal kata menjadi.ksViaxMaksi, ex-jB
I ecutfv'e-eksekutifr^irdLmukae danl menjadi ks:; I
! exception^ksepsl, excess-ekses.-xc di muka
|
a,
I or Ai,-dan konsonari menjadi,ksk:>xcore/ye-ek-- B
I skursif, exi7a/la-
zim digunakaii untuk mienunjuk l^ada
bun)d denderung banyak menye^utjeiw kelu^
pn^'soj^gkan
sisi^a,'saudara, siswa; put^ ^muai^lineh!^^^
b^eniskelaniinpriai,se^^can mahasiswij
si^p)^
juk kep^ oraing yang beijeim l^lanmjwm
main/dalam bahasa kitalazimidigiupal^ untukimenwjuk^k^^
yang beijenis kelamih p^se^gl^
iiar-
awan-biarawati,k^aw^-'kkiyaw^i;%mm^
hal tertentii akhim/-wan/juga dapat'digiuiakw^'u^ ^nuiijuk kep^keduajenis kelamin itu^p^tan^>^padak{dabu^
pirsawanr, >vartoWM,;da:i^\y^^
J I
Hal serupa teriiyata(^pat(^^linykw-juga d^ambW^
Imbutian /-or/;dan/-eir7
dignnak^ un^ ippni^^k-j^ni^
menunjukjems kelaihin
sep^ pada'ae^i;,
ardess;headmistress.Dal^hal tertentu iinbuhan /-or/dim /rer/juga
dapat digunal^ un^ jQenuhjuk;;^kepa!^Tkeduh'^
seperti pdLd&)i&t&teMhiir,i^nieii^^^
bahwa.wanita cenderuhg'melateli namahya;deqgah ham^'^
jaan,.dan jabatan suaminya sedahgkan pna^,h
|ida^*a^yang
nielabeU namanya dengah na^pek^s^'^'^^aba^
benamya rnqnunjidc pada kenyatm belumtfei^^amy^^
iiyakpi^;daam.taasyarakat kit&
-;.:-Kenyat^:y^gi^]p^'iiiasyiuai^^
UCt^
.i'lJftWV
w
irwamta
[as-;
p^ui^;hi^g tebuh;Jbuiji^'
Media Indonesia, 10 Januari 2000
ULASAN BAHASA & BUDAYA
Pelesapan Unsur Klausa
dan Masalah Makna Kata
' Sdf. Martinus Martin, lewal e-riail pengasuh menanyakan perlhal rat itu' harus diletalckan di belakang ve'rba yang disebutkan terakhir,
tufuran 'Sanli menuiis surat itu dan membawa ke kantor pos" ataukah yaknl 'membawa' bukan yahg disebutkan pertama, Dengan perkataan
'Santi menuiis dan membawa surat itu ke kantor pos." Tuturan 'Penja- . lain, tuturan kedualah yang lebih berterima secara struktural dibantiat menguntit orang itu dan menjambrel' ataukali'Penjatiat mengunlit dingkan tuturan pertama. Hal yang sama persis terjadi pada contoh tu
dan-menjambret orang itu." Tuturan."Setelah bertele-tele dirapatkan,; turan Saudara yang kedua. Tuturan Penjahat menguntit orang itu dan
pimplnan memutuskan persoalan korupsi karyawan itu" ataukah'Sete^ rfienjarnbret secara'struktural tidak benar karena jetak unsur objek '0lah bertele-tele dirapatkan, persoalan korupsi karyawan itu diputuskan rang itu" seharusnya di belakang verba kedua, yakni'menjambrer bu
kan di belakang verba'pertama. Jadi tuturan bakunya adalah Penjahat
oleh pimplnan." Mohon penjelasan!
Sdr. Nardana,sedrang selgetaris baru, menanyakan perbed^n anta- menguntit dan menjambret orang itu. bukan Penjahat menguntit orang
, "
ra kafa "cara" dan "proses" dalam kalimat Tidak sesuai dengan cara itu dan menjambrel. . ,dan proses yang dikehendaki;" kata "risiko" dan "konsekuensi" dalam 'l^laututuran-tutur^diatasb^sentuhandengap pelesapan objek klausa,
kalimat "Saya belum mengerti konsekuensi menerima atau menotak' tuturan berikuf beilcenaan dengan masalah pelesapan unsur subjek klausa.
pena'waran terse.but" dan 'Saya beiuni mengerti risiko menerima atau Dengan mempertiatikan aturan pelpsapan linsurl^u^seperti yang disam-
menolak penawaran tersebut." Apakah benar penulisan huruf besar pada. paikan tadi,tuturariyang benar secara struktural ada!^ Selelah bertele-tele
kalimat "Kami telah mendampingi Bapak X untuk merighadap Bapak'^ dirapatkan, persoalan kompsi karyawan jtu dipuhiiskah oleh pimplnan, bu
kan tuturan S^la.h t^eie-tele dirapatkan,pimplnan m^utuskan persoalan
Y?" Mohon penjelasan!
Untuk menjawab pertanyaan Sdr. Martinus ^brtin, pertama-tama •. korupsi karyawan ihi. Hal yang sama dapat dilihat pada kiiran Karena saharus dipahami terlebih dahulu bahwa secara struktural unsur pemba- - •figatsering melang^r peraturan,atasan m'eniberhentikan karyawan itu. Tu-
ngun klausa yang lengkap setldaknya adalah subjek, predikat, objek, :turan yang Benar mestinya adalah Karena ^ngat sering melanggar peraturan. karyawan itu diberhentikan oleh atasan(nya). Tuturan "Dia akan men^
nya tidak mullak {nonobligaloiyf..Unsur objek lazlmnya muncul dalam .hajar Andi, karena teiafibanyak mencemarkan namanya' kelihatannya saja
dan keterangan. Kedua unsur pembangun.yang disebut terakhir slfat-'
klausa 'manakala verba predikatnya transitif danftldak rhuncul apabila''jp mm imm mi.mi mi mi mi mi iM mm ma'mm'Mm mi t|
verbanya tidak berciri transitif. Adapiin unsurkeierangan akan muncul |.;
'
TATATULISBAKU .
|
han^ apabila pehiitur ingin memberlkan penekanan khusus pada un-- ;- ■ Kaidah ejaai] yang.beriaku bagi unsur serapan _
:Sur perhbangun'tersebut dalam bertutur. Penafsiran makna tuturah'se-. .|- asing yang kata aslinya mengandung y tetap y '^1
cara s^ktural akan sangat ditenlukan oleh kebetac^n unsur-unsur pern-- .I jika lafalnya y; yen-yen; y menjadi I jlka iafalnya
|
i:
tangunklausateraebutsecarakeseluruhan. ,■ _ ■ )_ , ... V- ,
■_ . dynamo-dina"mo, psychology-psikologi:'z tetap z: .
r'Secara pragmatik atau sosiopragmatik, kaldah'yang berlaku secara I: zodiacTZodlak, 2enitti:zenlt: konsonan Qcinda men- I
;^ruktural seperti yang disebutkan di atas sering tidak sepenuhnya di-'.I' jadi konsonan tunggal:accu-aki,effect-efek, com- |
j ierapkan. Dalam hat ini, pengetehuan yang sama-sama dimilikipenutur . _ *. .mission-komisi; dan khusus untuk kata rrjass akan vidan mitra tuturlah yang akan menentukan kebenaran penafsiran makna -'I: .'berubah menjadi massa karena kata itu membin- •i
sebuah tuturan. Manakala penutur dan mitra tutur memillkl ^rbedaan I gungkan.
latar belakang pengetahuan tentang sesualu hal akan muncullah kesen^:.jangan pemaknaan sebuah tuturan antarkedua pihak itu. Dengan per-' b MM.iM_ ,MI Mf.,MMI MM'MB. MM.'MP; Ml.
. r
I
Mi'lM'M
kataan Iain pemaknaan tuturan secara struktural (diadic meaning ber- baku. S^)^mya,'tuturan itu ^tati karena peie^pah un'sur subjek Idau-
beda secara pragmatik(fr/ad/cmean/,75). Penllaian keberterimaan tutu-' sanyaditakukandengartlidakbenar. , , •
'ran
struktural alan berbeda secara pragmatik. Berdasa'rkan pe-.. ■ Selain terdapat pelesapan unsur sutjjek dan objek klausa seperti di;
mahatiibh berbeda di atas, penllaian keberterimaan tuturan 'Santi.menuiis' ^mpaikan. diatas,'dL.dalam pemalraian bahasa keseha'rlan juga sering
surat iiij"dan membawa. ke fantbr pos" un tuturan "Santi menuiis dan terdapat pelesapan unsur predikat atau verba dalam klau^. Tuturan Ibu
mem.bawa.surat itu ke kantor pos' pun nienjadjberbeda. Secara prag-' membeii.daging, ..sayuran, rempah'-rempah. dari kelapa'Kalau dijabar-
matikibarangkali perbedaan kedua tuturan itu cenderung tidak tJiper-.;
masalahkan karena,keduanya berproposisi sama.K^^^^tuturar^u
'yakni IbOmembeli daging; Ibu mefnbeli sayuran;'lbu menibelirempah-
remDab;daftJ bufnem'belikelapa: toreitakbmiat tuturanlib faeroredite^^
'^^^^^'Id^^rlStu^tuturan
"^nti menulirsurat itu'San'mem- ;'sama, predilrat tersebut c'lTkup digunakan.siiraii.^ja demi e^ 'su;tewakekahlo'rpos" adalah tutiiran.salafi'dan yang benar adalah "Santi; ^ sunan klausa. Deiigan perkataan lain telah terjadi pelesapan predikat
• • - - - i''menulis.dan membayia surat itu ke kantor pos." Kedua tuturan itu ber^ • atauverbapadaconloh.'klausadiatas/';' ''
'kaibn erat dengan n^asalah pelesapan ataii'peiepasan unsur bbjek dalam • IJ ntuk ihenanggap! permasalahan S dr."Nardana tentang perbedaan
•idausa'.-Ketika kiauM-klausa dalamkdnslrtiksi kalimat majemukmemi- makna.kata-'cara^ dan 'proses' dalam kalimat Tidak sesuai dengan
illki.unsuf.pembangun'.^ma, salahisatu'iinsur bisa'dilesaplran demi . cara dan proses yarig dikehendaki dan perbedaan makna kata-'risiko"'
'Dendhemabn susiihani^ahd perlu dipefhatikan adafah unsur obiek.'su-- 'dan^^konstorisi' daiam kalirhal Saya.'belumimehgertI konsekuensi.
(risiko)menerima atau menolak perawaran tersebirt dapat pen^suh jelaskan sebagai berikul. Kata "cara" secara leksikal dapal berarti "jalan yang
harus dilempuh", "jalan unluk meiakukan-sesuatu". Sementara ilu kata
proses" dapat bermakna "rangkaian tindakan alau perbuatan", "runtut-
an perubahan atau perist[wa''..Dengan mencermati batasan-tiatasan le
ksikal ter^but kita dapat.mengldentifikasi unsur pembeda {distinctive
f&tures)Lintir^maslng-masing kata.. Kata "cata' padakallmatyang Saudaracontotikan semlta-mata menunjuk pada 'jalan atau tindakan bagal-
mana sesuafu dikerjakan",sedanpkan kata 'nrnses" l^lhta'"lami*
'dikapilalisSsi kaiena kata kaml'terletak di§ vral'kalimat, hurufiiefbiria
kata "Batrak" dibesarkan karena kata itu digunakan untuk tnenyebuto-'
irangtertent"u.''Penyebutan itu .menjadi jelas.;k3reiia^nama:?X*"dan'*.r
-muncul setelahkate-kata 'Bapai^vS edahgkah iX '-dany harus dikapi^latisasikan.larena keduanya meriuiijuk padanania fliri seseorang.-ifiv]
%■-}
'Oieh'.
rr.Dr'; R ^Kunjana
iR ahardijyi.Hum^
Media Indonesia, 17 J anuari 2000
ULASAN BAHASA & BUDAyI
Morfofonemik, Prefiks,
dan Relepasan Afi
S DR Boestami lewal e-matf pengasuh bertanya masalah
prefiks ber-, ter-, dan per- seperti pada kata belajar, tepercik, dan pekerja. Dapatkah proses penggabungan prefiks
dengan bentuk dasar pada kata-kata tersebut dinamakan
. proses morfofonemik seperti pada penggabungan prefiks
meN- dengan bentuk dasar pada menyanyi, membuka, dan
menari? Adakah rumusan kaidahnya? Apakah hal itu j'uga
terdapat pada sufiks? Manakah bentuk yang benar, teper-
" cik ataukah teipercik; bekarya ataukah berkarya; peringan
ataukah perringan? Mohon penjelasani
S dr C elli menyoai kaiimat-kaiimat: Anila'mengaku per-
kosa dua laki-iaki itu; Indonesia tuntut tarik pasukannya
dari TimorTimur; dan Penjahat kelas kakap itu hukum satu
tahun enam bulan. Bukankah kalimat-kalimat itu bermak-
Oleh
Dr. R. Kunjana
Rahardi M.Hum.
na ganda? Mengapa kalimat-kalimat semacam itu banyak
digunakan di media massa cetak? Benarkah pendapat bahwa kemaknagandaan itu memang disengaja dibuat untuk
menarik perhatian pembaca? Manakah penulisan yang be
nar study tour, studi tour, study tur, ataukah studi tur!
Untuk menjawab pertanyaan S dr Boestami, perlu pengasuh sampaikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud de
ngan proses morfofonemik adalah proses berubahnya
suatu fonem menjadi fonem lain dan perubahan itu dipe-
ngaruhi oleh fonem awal atau fonem yang mendahului-
. nya. Lazimriya, proses morfofonemik terjadi pada afiksasi
. dari kebetuianyapg banyak dibahas dalam buku-buku tata
bahasa Indonesia adalah proses morfofonemik yang ber-
kaitan dengari prefiks meN-. ,
'■■. Kenyataan ipf tidak dengan sendirinya membatasi mor-
.i rjfofonemik hanya tenadipadaVrbfiks meN-. Proses morfo-
i^'fonemik dapat jMga terjadipada prefiks lain seperti, per-,
Aber-: ter-i dl-.-dan sufil« :;i,'-Mk?'^^-c'uaii yahg mehuli
an akademik ini saina sekali tidak menyi.J . '. N
ratkanbahwakauminlelektualkitakurang
. kan secara nasional tidak boleh asal-
asalan.Perlu ada pemahaman komprehen-
Dosen pada PPS UP!'
.
"Bandung. -
•
cerdas.Yang pasti,-pdtensi menulisnya tidak dikembangkan. Cerdas tidak berarti
sif dari semua pihak akan hakikat menu
lis. pembelajaran menulis, serta keterkaitannya deiigan kurikulum secard komprehensif.Perlu didengarkesaksian akademis dan empiris para praktisi dan in-
striiktur menulis, bukaii birokrat yatig
produktif. menulis, tapi menulis berarti • |."sok tahu". tentang menulis. Dari survei
cerdas.
" :- '
,(Alwasilah: 1999)dengan responden 100
Ketertinggalandalamperbukuan sering
Julusan SNTO di Jawa Barat dan sekitardihubungkan dalam lingkaran setan de-: bya,tampak bahwa dalam' pelajaran me
ngan kambing-karabing hitam seperti reo-. nulis,.siswa lebih banyak diajari teoridahnya niinat ba?? Tnryarakat, harga bu-'"^ ieori kebahasaanT^an sedikit sekali berku yang relatif mahal,kurangnya pejjighar- : latih inenulis.^^
■' . ;
\
'gaanpemerintahterhadapkarya tubs dan .
.Berikut adalah beberapa konsep d^'ar
para ilmuwan kita memang tid^ memi-
pemerintah. Pertama,dalam budaya ^a-
; sistem pendidikan kita dari tirigkat SD
sempit dengari mengabtlikan muatan "tu-
lain sebagainya. Mungkin iiu semua be;; untuk mengkritisi kebij^ari,pendidikan
nar. Tapi sangat mungkiri juga,'bahwa • hasional yang mungkin akari diterapuh
I^ki keterampilan menulis. Al^annya, •demis kita, literasi sering kali dipersepsi
sampaiPT telah mengabaikan penumbuhlis".Webster'sNew Collegiate Dictionaari kreativitas menulis.
;' J .v,
v
mendefinisikan litei'asi sebagai being
'
,
Perlu waktu:
;'iiieraie,y&itii able to rejid and vw7V^,,yakni
' Agenda Menteri Pendidikan Nasional 'mampu raembaca d^ menulis. Dengan
i untuk meningkatkan keterampilan raenu;\- defihisi ini, seorahg iotelektual yang be-
lis tampaknya tidak semudah m'ende- -. • lurri mengliasilkah kawa lulls, bukanlah
• ngungkarinya lewat media massa:-Diper^:.;
jiiteieldua!sejatil-.D^gan kata lain, ukur-
lukan vvaktu sedikitnya sepuluh tahun • .'^Jmelektualjtu sebdhamyak-arya'tulis,'
1 untuk-menumbuhkan-generasi ilmuwaii. w.ml^n senioritas ddh.^Mar%iRfidemis,
DALAM GUNT NGAN
NOMOR 174
JANUARI 2000
PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA
Jalan Daksinapati Barat IV
Jakarta 13220, Telepon 4896558. 4706287 , 4706288
DAP-TAR
ISI
B.\HASA
BAHASA INDONESIA-ULASAN
Dewa-Dewa Pusat Bahasa
1
Interkoneksi Pikiran, Bahasa dan Kebudayaan
2
Interkoneksi Pemakaian Bahasa dan Jenis
4
Pelepasan Unsur Klausa dan Masalah Makna Kata ....
Morfofonemik, Prefiks, dan Pelepasan
7
9
Meraosisikan Pendidikan Bahasa
11
Generasi yang "^emberang?
Menyoal l^^^akna *Jari-Jemari•, Reruntuhan*,
14
16
BAHASA MALAYSIA-ULASAN
Pemerintah Malaysia Hapus Bahasa Baku
19
POTILIK BAHASA-ULASAH
Bahasa Indonesia
20
SASTRA
CERPEN INDONESIA-ULASAN
Siul Jadi Pemenang ^ayembara Penulis Cerpen ••...•
21
NOVEL INDONESIA-ULASAN
K
Novel Terakhir Romo ITangun
22
Tiap Bulon Hasilkan Satu Novel
23
Gatnbarkan Dialektika Penguasa dan
25
PUISI-ULASAN
Seniman Lontarkan Keprihatinan Lewat
•
26
^
^
Musikalisasi Puisi Ferlu Ditumbuhkan
27
Fohon Fenggugah Hati
28
Kita Tanam Fohon Persaudaraan
29
Sutardji 'Mutung* dalam Acara Tadarus
Baca Puisi Gus Dur Mus di Universitas
Kolaborasi Puisi dan Nada dalara Musik
30
3I
32
Penyair Kaltim Terbitkan Antologi Puisi
34
Mengawinkan Puisi dan Sketsa
35
Baca Sajak Pekanbaru, Air Mata yang
36
SASTRA INDONESIA-ULASAN
Perempuan Imigran dalam Sstra Australia
38
SASTRA INDONESIA-ULASAN
^
A
Desakralisasi Jakarta
39
Reforraasi Sastra
4^
Mgsih "Berjalan di Sepanjang Jalan"
44
Karya Sastra 60 Penulis untuk •Aceh yang
46
Dari Madura ke Pergaulan Dunia
47
Keresahan Seorang Iwan Simatupang
49
Saya Hanya Minta untuk Beli Susu
Sastra belum Lekat di Masyarakat
53
54
Penyair Kirdjomuljo Meninggal
55
Karya Sastra Sastrawan Koraunitas
56
Mursal Esten dan Penomena Datuk
59
Sastra di Koran Berkembang Pesat
61
Potret Sastra Versi Si Tarau
62
y
SASTRA-PENGAJARAN
Metode Pengajaran Sastra Harus Dirombak
65
)-p>.
BAKk^A IIvDOKEciA-uLA^AN
BaBASA INDPNKSIA
-p^ -, "
Uewa-dewa Fusat Banasa
kan semanglrin, daripada, ken, malah menjadi panutan
dan wajib ditimkan. Inilah pengamatan Mustaqim.
Hal di atas inilah antara lain yang agak menonjol disuaMantan Kepala Pusat Bahasa
rakan akhir-akhir ini oleh sebagian kecil pengamat lainnya
seperti Mustaq&nyangmenyebutadarva peiistiwa "pemirg1999,kegiatan pembinaan bahasa tedihat seakan- giran bahasa" itu. Mereka menuduh Pusat Bahasajelasakan terhenti oleh situasi refbrmasi.
jelas mempersoalkan adanyaragam bahasa yang kehidjpan
Seorangpemertiati bahasa, Mustaqim,(PepuW/fca,28 dan perkembanganr^cfipcng^rkan antara lah bahasa lagam
Lukman Ali
Adayang meriyangka bahwa dalam tahun 1998dan
Oktober19^)berpendapat b^rwa Pusk Bahka(disebut- kreatif(sastra,juihalistik, bidang usaha,ilmiah,i^am
nya P3B)tidak beigerak apa^pa untuk membebaskan di- lokal/daerah),dan raganmagam lainriya.
memang ada
rinya dari keterpenjaraan Orde Bam.Pusat Bahasa h£^ peisoalan peminggirai itu? Dapatkah dibenkan contoh?
bisa tampil sebagai "pengukuh hegemoni ream yang berMustaqim mempertanyakan pula benarkah sudah ada
kuasa". Dikatakan lag! bahwa ahli-ahli atau "dewadewa" kepatuhan publik yang tidak bisa ditawar-tawar? Betuikah
di Pusat Bahasa tetap saja mempunyai k^kinan bahwa tidak ada lagi kemungkinan untuk menggunakan ragam
be^Tasa yangbakdan benar masih berkuasa atas kehidup- kreatif dalam dunia sastra kita? Apa pulakah contbhriya?
an realitas bahasa y^ng lain.
Dengan pemyataaiiriya,muigkinkah ia h^ing|n bersikap
Dikatakan pula bkiasa yang hidup di masyaiakat diang- snob(angkuh dan menganggap oranglain bodoh)saja de
gap "jelek dan kelim" oleh Pusat Bahasa,dan penciptaan- ngan cara muncul menggunakan istil^stilah "berat"?
nya sepeiti dnionopoti oleh pengpasa Takjarang pula bahasa
Sepanjangyangbisa diamati rag^ kreaiifitu kata Musyang dianggap Pusat Bahasa takbetguna,dibuartgoleh Pu tiaqim,hanya hidup di dalam dunia yang dihiaii oleh se^Iitv
sat Bahasa dan yangbei^daribsi)asa asingditendang. tir pembina bahasa seperti dewadewa Pusat Bahasa terMulai di sini tumbuhlah keheranan kita karena mpanya sebut Begitu bahasa sastra menyusup ke dalam pidato
tel^ teijadi salah mengamati mengenai perkembangan pejab^, bahasapejabatitu tdaklah memuncuikan situasi
dan fuhgsi bahasa Indonesia. Teijadilah peitentangan yang ii^raksional.Rupanya Mustaqim memang mau ga-
antara ujaran "bahasa pinggiran" di satu pihakdengan gah-gagahan saja sambil menuding "Kalian hanya alat
"bahasa pidato pejabat" di pihak lain yang teiialu banyak . ream Orde Bam ys^totaliter" yang hanya berpegang pamenggunakan semangkin,daripada,dan ken, kata Mus da "bahasa yang baik dan benar*V;: ' "
Tampaknja Wta dapat rnengetahui bahwa ada dua pen-
taqim selaijutnya.
. diiian dalam memaridang bahasa s^ba^i alat komunikasi.
Tidak pemah direnc^akan untuk menendang imsur baha Yang pertama(menurut Mustaqim)iaiah keiompok apa
Benarkah hal itu demikian? Menurut kite jelas tidak.
sa asingdaii bahasa Indonesia karena kita pun sadar bah
wa pikirarhpiklran yang dibawakan oleh b^asa asing itu
yangdisebutnya "dewadewa* - Pusat Bahasa yang dalam
amatbet^abagi bertumbuhnya ilmu pengetahuanyang Justm dalam beibagai aspekbah^a''dewade^ Ini'*
dipedukan dalam pembangunan di Indonesia.Hanya caua
penerimaannyay^gpentingditjertibkan.^^^^
gj^terkait dertgan^niat nb^y^j^ma^tubuh bahasa
sampa dan nnenpermatkah masy^kat^^
unsu'r iasing itu rhasuk ke dalam bahasa|ndonesia itu
secara sqrampangan. IpiiaHyahg dimateudkari oleh
Mustaqim sebci^ akibatakapxi^/bbiia(pera^an,b^^ bukan i^rarti bahasafj^j^ekdanfeli^^
secara beilebihah;- Pusat Bahasa'sqtahti saya tidak
kejangkit^sikapxehp^^
^ -.v
yang
^
te^^tetr^atkan d^am t^^y^se^'.da)^'^
Oail^Stua^.^iM
Ilmu(^a^ilmu pasti dan alam);tentu tidak bisa dina- dan l^ajti)kite mien^inak^ra^fb^^
sionalisasikan d^an bahasa yang didptakanol^"dewa ragam norforni^yangnorteluTidakse^^
dewa" yang menjadi"der^kehidupan"Pusat B^asa; saya dalam raicaigan keoa diPusatB^iasa niierTiinggirkan
kata Mustaqim.Tak mungkin,kata Mustaqirri selanjuti^ ragam pirrggir^ tadi,sebk}i^ap ragam p(^fi^triya
yang kemudian menuding pula Fakiiltas Sastra menenv. masingniatsingyang harus mendap^terr^ Bahwa ada
patkan lin^istik sebagai sosokyang mempetlakukan ba p^abat,penguasa,bakdpil maiipun tr^iterdan ma^arakat
hasa sekad^alat komtmikasi dan analisis bahasa cende- yangrnenggpnakan Aer),dbnpadb,dan sernartgk^ itu bukan
mngmempakan "pembantaian secara sadis". Mung- maunya PusatBahasa.Yangj^easiaIah PusatBdiasa suHt
kinkah.daririya bi^ diperpleh politik bahasa yang objek- nrienertbakanriya karena pejabat
pengpasa memang
tif? Oldi kar^a itu,b^asa yang informal dan popular ha^ "sufit'diatur," Atau masal^diaiggapsepele.
nya akan dianggap sebagai"bahasa pinggiran".Sedang-
k^ baha^ pidato pejabat yangteilalu bar^rnen^Una^
Begitulah secaras^rtesya^d^kite catatsebagai
Republika, 3 Januari 2000
Intetoneksi Pikiran, Bahasa,
dan Kebudavaan
0!eh
Dr. R. Kunjaha
Rahardi M.Hum.
aoa BBH Kn im waa nss kbs mm mm mm mm mcb
TATATULISBAKU
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsuf Serapan
asing yang kata aslinya mengandung rh menjadi r: r/ie/or/c-retorika, sch di mukavokal menjadi sk: schema-skema,t di miika i jika lafalnya
&menjadi s; ac//of>aksi, ra^/o-rasio, th merijadi,
i\qnnography^rtograi\. ■
>.
SDR.ANDY S.;^MARIATNA, Surdba/Sflewat e-mail
guasaan bahasa seseorang akan semakiri baiklah
pengasuh nienyoal hubungan antara bdhasa, pikir
an, dan kebudayaan;;Manakah di antaraketiganya
kualitasbeipitdrorang yang bersangkutan dalam pertiitur^keseharian." '
^
bahasa be'rp.engaruh'terhadap pikiran seseorang
ataukah pikiran^erpengaruh terhactap bahasa? Ba
filsafat menteiistik dan kognitivistik yang berpenda
yang mupcul teriebih dahulu? Manakah yahgbenar,
hasa berpengaitih terhadap kebudayaan, ataukah
sebaliknya? Mqhon penjelasanl
Untuk menjawab pertanyaan di atas, perlu penga
suh sampaikan teriebih dahulu bahwa bahasa secara
- Kubu kedua'rriendasarkan pada gagasah^dliran
pat bahwa pikiranlah yang menjadi penentu utema
kualrtas kebahasaan seseorang. Kubu ini ditokohbe
sari Noam Chomsky yang menyatakan bahwa se
jak manusia lahir ia telah dibekali pikiran dari sejum-
lah kompetensr bahasa (language cornpetence).
Dengari perkatean lain, dasar kompetensi bahasa
seseorang itu sifatnya bawaan (/nna/e),bukan kare-
umum dapat kite pahami sebagai sislem lambang
vokal manusia yang "digunakan sebagai alat untuk,
berpikir, alat untUk menyatakan pikiran, dan alat un
tuk memaharnj pikiran seseorang. Dari definisi-itu
dapatlah diijhat hubungan yang sangatjelas antara
bahasa dan pikiran seseorang. Dan,bahasaiki sama
sudah belajar dari bahasa ibunyra, akan sangat me-
Pertanyaan'apakah bahasa berperigaruh terha
dap pikiran ataukah sebaliknya merupakari pertanya
performance)^
.\
v.;'
,
, i,-;
, Menurut hemat pengasuh, pendapat dari kedua
saiahkan para linguis.pan,sampai sekarang inima-
idari k^u.Krta bdak bisa sepenuhnya befpifiak pada
sekali tidak^pat dipisahkan dari pikiran seseorang.'
an klasik yang sudah sejak sangat lama diperma-
sih ada dua..kubu besar yang seakan tidak'pernah
dapatdisatukan.-;.',''^
,Kubu pertama ditokohbesari oleh Edward Sapiri
yang ditopang oleh mantan muridnya, Benjamin Lee
vyhorf. Keduanya berpendapat bahwa- bahasaiah'
yang berpenganjh terha
dap pikiran seseorang.
Dengan tegas kedua linguis Ini rnehyatekart bah-^'
wa kategbri.dan kajdah'
kebahasaan berpenga-
ruh besarteriiadap pikir-!
an seseorang.'^bengafj!
peritetaeh-rlain.menurut'
kedua begawan linguistik itu,,semakin baik pen-:
ria hasil dari sebuah pembelajaran.'Kornpetensi ba
hasa seseorang yang sudah didapatkan sejak lahIr
itii, bahkan mungkin sejak sebelum lahir pun bayf
nentukan perilaku kebahasaan seseorang(language
rkubu ftu tidak perlu dipahami secara sangat ekstrem
memiilkftltik teitiah. Bahasa dan pikiran seseorang'
^1-
-—
rmanusia rnencapai tataran perkembahgan te'rtentu.
'Sebagai contoh,ra'nak-anak kecfl di bawah usia rema-
ja mendapatkan pengaruh bahasa yari'g sangat be-'
sar dari anak-anak yarig lebih dewasa, orang tua,-
^an jugajingkungan sekitamya.;
u,;').
f',;^au kite mencepnati bagaimana seorang.,anak
di^w^tiga ata^'f|ma tahun belajar bal;i^saj,]aa^
■penderung rn6rii'nj.apa pun|yangdibahas^np
o'rang-brang 'di sekitemya. 'Untuk Itulah pada'taraf'
perkembangaii'tereebdt^i^Qahak'manusiia^perlil'
mendapatkan exposure bahasa yang balk agar li
pun.kelak d^at bbrbahasa dengan baik pula. S e-
.hialdn bertaitibah dewasa, ag^nya pengaruh ba-
hasaterhadap pikiran itu cenderung semakin menurun dan lama-kelamaan sepdrtinya berubah pikiranlah yang akan itienentukan kualitas kebahasaan
Lalu, bagaimanakah yang tetjadi antera bahasa
dan kebudayaan? Perlu dicatat terlebih dahuiu bah
wa kebiidayaan adalah hasil'kreativitas dan buah
seseorang.Semakin orang bisa'berpikirdengan balk pemikirah dari masing-masing anggota suatu madan logis, akdn semakin baik dan runtutiah bahasa, syarakat bahasa.Dengan demikian hubungan ante
yang digunakan daiam.keseharian hidupnya.Sebar ra bahasa dan kebudayaan pun tampak demikian
liknya semakin orang tidak bisa berpikir depgan baik
dan runtut,akanaemakin jblekiah kualitd^peih^tl^-
eratr . ■
an;bahasanya.
ward Sapir dan kemiidiari dilanjutkan Benjamm Lee
'
Di'daiam pikiran seseoiang juga tefdapat se-
v
:
teori relativites iinguisfk yang dimuncuikan Ed
,
V^orf menjelaskan bahwa bahasa membentuk piki
macani representasi kompetensi bah^a yang dina- ran'seseorang. Seteiah pikiran orang itii tettehtiik
makan proposisi. Kstika seseorang menerima pe-
s^ dalam bertutur, akan segera terbentiiklah be-
dan tertete dengari baik selanjuthya ia akan mampu
berkreasi dan betinovasi memberituk sebuah ba-
betapa proposisi di daiam pikiranhya tentarig esen- niguhan kebudayaan. : ,
r ": / ; ;
si pei^n yatig diterirnanya itu.Ketika orang membaOleh karena itutah kebudayaan setiap bangsa seca a^ulmendengaf tuturan "Lastri membeii rumah lalu berbedp sepa'njang masa setama bahasanya
mewi^di{ingkungan'eiite Kota Bandung",liiaka pro- juga terus daiam kondisi berbeda. Ketika pengua-
pc^isj y^g akan terbangun da|am pikirari orang itu,
mi^nya;;adalah "membeii nimah mewah"sebagai
saan bahasa seseorang tidak baik, pikiran orang itu
juga tidak y^kan berkualifikasi baik. Kalau kualitas
.proposisrutamahya dan bagiari^ibagian laiii ibbagai pikiran se^rang tidak baik maka ia juga tidak akan
{ixoposisi sekunder serta tersiernyai'
Semalpn baik kompetensi kebahasaan seseorang
akan eerriakin baikiah bangunan proposisi di dalam
pikirannya.• Seorarig
bisa optinria! berpikir dan berkrebSi daiam memben
tuk kebudayaan.Dengan perkataan lain, ketika baha-
^ suatu kelbmpok masyarakat tidak dikiiasai de-
'Hg^t)a!k kebudayaan ketompok masyarakat itu pun
pemb'a^a acara yang itidak akati bisia terlahir dan berkembang dengan
menuteitoh.^aktu dan "l)aik.
tem^ karni ^rsilakani" '^tKebuda^n.akan dapat mdju dan berkembang
^daiam sebuah acara res- ^dengan baik dan optimal manaltela jaririgan pemikirmi,-jelas meniinjukkan an warga niasyarakat tertete secara baik. Dan,'jabahwa baiigunan propo
^dQtelfteteMten.teereka a^dapatteite^ dengan
l^a jtorkuidifi^l baik. Bpgituj^ teajita
sisi daldm pikiten eljiemr jb^ikhanyaapabiia pepguaeaari
bawa acara ttu'fidak baik.
(Spa! ini pemah kite ba-
has pada waldu lalu),.. -/
ahteila ba^asaV kebudayaan,'d£m ganibar^^
teieha Iteduahya dapte saiirig berpengaruh;**^
Media Indonesia, 3 Januari 2000
U LASAN BAHASA & BUDAYAI
:t]i^
I
TATATULiS BAKU,
|
. Kaidah ejaan yang betiaku bagi unsur serapan •
I asing yang kata aslinya mengandung yjetap v: I
I yj^';^tfleyision-\e\ew\s\', cava//y-kavalen;^x,pada aw/al
|
,
1 - posisi bukan awal kata menjadi.ksViaxMaksi, ex-jB
I ecutfv'e-eksekutifr^irdLmukae danl menjadi ks:; I
! exception^ksepsl, excess-ekses.-xc di muka
|
a,
I or Ai,-dan konsonari menjadi,ksk:>xcore/ye-ek-- B
I skursif, exi7a/la-
zim digunakaii untuk mienunjuk l^ada
bun)d denderung banyak menye^utjeiw kelu^
pn^'soj^gkan
sisi^a,'saudara, siswa; put^ ^muai^lineh!^^^
b^eniskelaniinpriai,se^^can mahasiswij
si^p)^
juk kep^ oraing yang beijeim l^lanmjwm
main/dalam bahasa kitalazimidigiupal^ untukimenwjuk^k^^
yang beijenis kelamih p^se^gl^
iiar-
awan-biarawati,k^aw^-'kkiyaw^i;%mm^
hal tertentii akhim/-wan/juga dapat'digiuiakw^'u^ ^nuiijuk kep^keduajenis kelamin itu^p^tan^>^padak{dabu^
pirsawanr, >vartoWM,;da:i^\y^^
J I
Hal serupa teriiyata(^pat(^^linykw-juga d^ambW^
Imbutian /-or/;dan/-eir7
dignnak^ un^ ippni^^k-j^ni^
menunjukjems kelaihin
sep^ pada'ae^i;,
ardess;headmistress.Dal^hal tertentu iinbuhan /-or/dim /rer/juga
dapat digunal^ un^ jQenuhjuk;;^kepa!^Tkeduh'^
seperti pdLd&)i&t&teMhiir,i^nieii^^^
bahwa.wanita cenderuhg'melateli namahya;deqgah ham^'^
jaan,.dan jabatan suaminya sedahgkan pna^,h
|ida^*a^yang
nielabeU namanya dengah na^pek^s^'^'^^aba^
benamya rnqnunjidc pada kenyatm belumtfei^^amy^^
iiyakpi^;daam.taasyarakat kit&
-;.:-Kenyat^:y^gi^]p^'iiiasyiuai^^
UCt^
.i'lJftWV
w
irwamta
[as-;
p^ui^;hi^g tebuh;Jbuiji^'
Media Indonesia, 10 Januari 2000
ULASAN BAHASA & BUDAYA
Pelesapan Unsur Klausa
dan Masalah Makna Kata
' Sdf. Martinus Martin, lewal e-riail pengasuh menanyakan perlhal rat itu' harus diletalckan di belakang ve'rba yang disebutkan terakhir,
tufuran 'Sanli menuiis surat itu dan membawa ke kantor pos" ataukah yaknl 'membawa' bukan yahg disebutkan pertama, Dengan perkataan
'Santi menuiis dan membawa surat itu ke kantor pos." Tuturan 'Penja- . lain, tuturan kedualah yang lebih berterima secara struktural dibantiat menguntit orang itu dan menjambrel' ataukali'Penjatiat mengunlit dingkan tuturan pertama. Hal yang sama persis terjadi pada contoh tu
dan-menjambret orang itu." Tuturan."Setelah bertele-tele dirapatkan,; turan Saudara yang kedua. Tuturan Penjahat menguntit orang itu dan
pimplnan memutuskan persoalan korupsi karyawan itu" ataukah'Sete^ rfienjarnbret secara'struktural tidak benar karena jetak unsur objek '0lah bertele-tele dirapatkan, persoalan korupsi karyawan itu diputuskan rang itu" seharusnya di belakang verba kedua, yakni'menjambrer bu
kan di belakang verba'pertama. Jadi tuturan bakunya adalah Penjahat
oleh pimplnan." Mohon penjelasan!
Sdr. Nardana,sedrang selgetaris baru, menanyakan perbed^n anta- menguntit dan menjambret orang itu. bukan Penjahat menguntit orang
, "
ra kafa "cara" dan "proses" dalam kalimat Tidak sesuai dengan cara itu dan menjambrel. . ,dan proses yang dikehendaki;" kata "risiko" dan "konsekuensi" dalam 'l^laututuran-tutur^diatasb^sentuhandengap pelesapan objek klausa,
kalimat "Saya belum mengerti konsekuensi menerima atau menotak' tuturan berikuf beilcenaan dengan masalah pelesapan unsur subjek klausa.
pena'waran terse.but" dan 'Saya beiuni mengerti risiko menerima atau Dengan mempertiatikan aturan pelpsapan linsurl^u^seperti yang disam-
menolak penawaran tersebut." Apakah benar penulisan huruf besar pada. paikan tadi,tuturariyang benar secara struktural ada!^ Selelah bertele-tele
kalimat "Kami telah mendampingi Bapak X untuk merighadap Bapak'^ dirapatkan, persoalan kompsi karyawan jtu dipuhiiskah oleh pimplnan, bu
kan tuturan S^la.h t^eie-tele dirapatkan,pimplnan m^utuskan persoalan
Y?" Mohon penjelasan!
Untuk menjawab pertanyaan Sdr. Martinus ^brtin, pertama-tama •. korupsi karyawan ihi. Hal yang sama dapat dilihat pada kiiran Karena saharus dipahami terlebih dahulu bahwa secara struktural unsur pemba- - •figatsering melang^r peraturan,atasan m'eniberhentikan karyawan itu. Tu-
ngun klausa yang lengkap setldaknya adalah subjek, predikat, objek, :turan yang Benar mestinya adalah Karena ^ngat sering melanggar peraturan. karyawan itu diberhentikan oleh atasan(nya). Tuturan "Dia akan men^
nya tidak mullak {nonobligaloiyf..Unsur objek lazlmnya muncul dalam .hajar Andi, karena teiafibanyak mencemarkan namanya' kelihatannya saja
dan keterangan. Kedua unsur pembangun.yang disebut terakhir slfat-'
klausa 'manakala verba predikatnya transitif danftldak rhuncul apabila''jp mm imm mi.mi mi mi mi mi iM mm ma'mm'Mm mi t|
verbanya tidak berciri transitif. Adapiin unsurkeierangan akan muncul |.;
'
TATATULISBAKU .
|
han^ apabila pehiitur ingin memberlkan penekanan khusus pada un-- ;- ■ Kaidah ejaai] yang.beriaku bagi unsur serapan _
:Sur perhbangun'tersebut dalam bertutur. Penafsiran makna tuturah'se-. .|- asing yang kata aslinya mengandung y tetap y '^1
cara s^ktural akan sangat ditenlukan oleh kebetac^n unsur-unsur pern-- .I jika lafalnya y; yen-yen; y menjadi I jlka iafalnya
|
i:
tangunklausateraebutsecarakeseluruhan. ,■ _ ■ )_ , ... V- ,
■_ . dynamo-dina"mo, psychology-psikologi:'z tetap z: .
r'Secara pragmatik atau sosiopragmatik, kaldah'yang berlaku secara I: zodiacTZodlak, 2enitti:zenlt: konsonan Qcinda men- I
;^ruktural seperti yang disebutkan di atas sering tidak sepenuhnya di-'.I' jadi konsonan tunggal:accu-aki,effect-efek, com- |
j ierapkan. Dalam hat ini, pengetehuan yang sama-sama dimilikipenutur . _ *. .mission-komisi; dan khusus untuk kata rrjass akan vidan mitra tuturlah yang akan menentukan kebenaran penafsiran makna -'I: .'berubah menjadi massa karena kata itu membin- •i
sebuah tuturan. Manakala penutur dan mitra tutur memillkl ^rbedaan I gungkan.
latar belakang pengetahuan tentang sesualu hal akan muncullah kesen^:.jangan pemaknaan sebuah tuturan antarkedua pihak itu. Dengan per-' b MM.iM_ ,MI Mf.,MMI MM'MB. MM.'MP; Ml.
. r
I
Mi'lM'M
kataan Iain pemaknaan tuturan secara struktural (diadic meaning ber- baku. S^)^mya,'tuturan itu ^tati karena peie^pah un'sur subjek Idau-
beda secara pragmatik(fr/ad/cmean/,75). Penllaian keberterimaan tutu-' sanyaditakukandengartlidakbenar. , , •
'ran
struktural alan berbeda secara pragmatik. Berdasa'rkan pe-.. ■ Selain terdapat pelesapan unsur sutjjek dan objek klausa seperti di;
mahatiibh berbeda di atas, penllaian keberterimaan tuturan 'Santi.menuiis' ^mpaikan. diatas,'dL.dalam pemalraian bahasa keseha'rlan juga sering
surat iiij"dan membawa. ke fantbr pos" un tuturan "Santi menuiis dan terdapat pelesapan unsur predikat atau verba dalam klau^. Tuturan Ibu
mem.bawa.surat itu ke kantor pos' pun nienjadjberbeda. Secara prag-' membeii.daging, ..sayuran, rempah'-rempah. dari kelapa'Kalau dijabar-
matikibarangkali perbedaan kedua tuturan itu cenderung tidak tJiper-.;
masalahkan karena,keduanya berproposisi sama.K^^^^tuturar^u
'yakni IbOmembeli daging; Ibu mefnbeli sayuran;'lbu menibelirempah-
remDab;daftJ bufnem'belikelapa: toreitakbmiat tuturanlib faeroredite^^
'^^^^^'Id^^rlStu^tuturan
"^nti menulirsurat itu'San'mem- ;'sama, predilrat tersebut c'lTkup digunakan.siiraii.^ja demi e^ 'su;tewakekahlo'rpos" adalah tutiiran.salafi'dan yang benar adalah "Santi; ^ sunan klausa. Deiigan perkataan lain telah terjadi pelesapan predikat
• • - - - i''menulis.dan membayia surat itu ke kantor pos." Kedua tuturan itu ber^ • atauverbapadaconloh.'klausadiatas/';' ''
'kaibn erat dengan n^asalah pelesapan ataii'peiepasan unsur bbjek dalam • IJ ntuk ihenanggap! permasalahan S dr."Nardana tentang perbedaan
•idausa'.-Ketika kiauM-klausa dalamkdnslrtiksi kalimat majemukmemi- makna.kata-'cara^ dan 'proses' dalam kalimat Tidak sesuai dengan
illki.unsuf.pembangun'.^ma, salahisatu'iinsur bisa'dilesaplran demi . cara dan proses yarig dikehendaki dan perbedaan makna kata-'risiko"'
'Dendhemabn susiihani^ahd perlu dipefhatikan adafah unsur obiek.'su-- 'dan^^konstorisi' daiam kalirhal Saya.'belumimehgertI konsekuensi.
(risiko)menerima atau menolak perawaran tersebirt dapat pen^suh jelaskan sebagai berikul. Kata "cara" secara leksikal dapal berarti "jalan yang
harus dilempuh", "jalan unluk meiakukan-sesuatu". Sementara ilu kata
proses" dapat bermakna "rangkaian tindakan alau perbuatan", "runtut-
an perubahan atau perist[wa''..Dengan mencermati batasan-tiatasan le
ksikal ter^but kita dapat.mengldentifikasi unsur pembeda {distinctive
f&tures)Lintir^maslng-masing kata.. Kata "cata' padakallmatyang Saudaracontotikan semlta-mata menunjuk pada 'jalan atau tindakan bagal-
mana sesuafu dikerjakan",sedanpkan kata 'nrnses" l^lhta'"lami*
'dikapilalisSsi kaiena kata kaml'terletak di§ vral'kalimat, hurufiiefbiria
kata "Batrak" dibesarkan karena kata itu digunakan untuk tnenyebuto-'
irangtertent"u.''Penyebutan itu .menjadi jelas.;k3reiia^nama:?X*"dan'*.r
-muncul setelahkate-kata 'Bapai^vS edahgkah iX '-dany harus dikapi^latisasikan.larena keduanya meriuiijuk padanania fliri seseorang.-ifiv]
%■-}
'Oieh'.
rr.Dr'; R ^Kunjana
iR ahardijyi.Hum^
Media Indonesia, 17 J anuari 2000
ULASAN BAHASA & BUDAyI
Morfofonemik, Prefiks,
dan Relepasan Afi
S DR Boestami lewal e-matf pengasuh bertanya masalah
prefiks ber-, ter-, dan per- seperti pada kata belajar, tepercik, dan pekerja. Dapatkah proses penggabungan prefiks
dengan bentuk dasar pada kata-kata tersebut dinamakan
. proses morfofonemik seperti pada penggabungan prefiks
meN- dengan bentuk dasar pada menyanyi, membuka, dan
menari? Adakah rumusan kaidahnya? Apakah hal itu j'uga
terdapat pada sufiks? Manakah bentuk yang benar, teper-
" cik ataukah teipercik; bekarya ataukah berkarya; peringan
ataukah perringan? Mohon penjelasani
S dr C elli menyoai kaiimat-kaiimat: Anila'mengaku per-
kosa dua laki-iaki itu; Indonesia tuntut tarik pasukannya
dari TimorTimur; dan Penjahat kelas kakap itu hukum satu
tahun enam bulan. Bukankah kalimat-kalimat itu bermak-
Oleh
Dr. R. Kunjana
Rahardi M.Hum.
na ganda? Mengapa kalimat-kalimat semacam itu banyak
digunakan di media massa cetak? Benarkah pendapat bahwa kemaknagandaan itu memang disengaja dibuat untuk
menarik perhatian pembaca? Manakah penulisan yang be
nar study tour, studi tour, study tur, ataukah studi tur!
Untuk menjawab pertanyaan S dr Boestami, perlu pengasuh sampaikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud de
ngan proses morfofonemik adalah proses berubahnya
suatu fonem menjadi fonem lain dan perubahan itu dipe-
ngaruhi oleh fonem awal atau fonem yang mendahului-
. nya. Lazimriya, proses morfofonemik terjadi pada afiksasi
. dari kebetuianyapg banyak dibahas dalam buku-buku tata
bahasa Indonesia adalah proses morfofonemik yang ber-
kaitan dengari prefiks meN-. ,
'■■. Kenyataan ipf tidak dengan sendirinya membatasi mor-
.i rjfofonemik hanya tenadipadaVrbfiks meN-. Proses morfo-
i^'fonemik dapat jMga terjadipada prefiks lain seperti, per-,
Aber-: ter-i dl-.-dan sufil« :;i,'-Mk?'^^-c'uaii yahg mehuli
an akademik ini saina sekali tidak menyi.J . '. N
ratkanbahwakauminlelektualkitakurang
. kan secara nasional tidak boleh asal-
asalan.Perlu ada pemahaman komprehen-
Dosen pada PPS UP!'
.
"Bandung. -
•
cerdas.Yang pasti,-pdtensi menulisnya tidak dikembangkan. Cerdas tidak berarti
sif dari semua pihak akan hakikat menu
lis. pembelajaran menulis, serta keterkaitannya deiigan kurikulum secard komprehensif.Perlu didengarkesaksian akademis dan empiris para praktisi dan in-
striiktur menulis, bukaii birokrat yatig
produktif. menulis, tapi menulis berarti • |."sok tahu". tentang menulis. Dari survei
cerdas.
" :- '
,(Alwasilah: 1999)dengan responden 100
Ketertinggalandalamperbukuan sering
Julusan SNTO di Jawa Barat dan sekitardihubungkan dalam lingkaran setan de-: bya,tampak bahwa dalam' pelajaran me
ngan kambing-karabing hitam seperti reo-. nulis,.siswa lebih banyak diajari teoridahnya niinat ba?? Tnryarakat, harga bu-'"^ ieori kebahasaanT^an sedikit sekali berku yang relatif mahal,kurangnya pejjighar- : latih inenulis.^^
■' . ;
\
'gaanpemerintahterhadapkarya tubs dan .
.Berikut adalah beberapa konsep d^'ar
para ilmuwan kita memang tid^ memi-
pemerintah. Pertama,dalam budaya ^a-
; sistem pendidikan kita dari tirigkat SD
sempit dengari mengabtlikan muatan "tu-
lain sebagainya. Mungkin iiu semua be;; untuk mengkritisi kebij^ari,pendidikan
nar. Tapi sangat mungkiri juga,'bahwa • hasional yang mungkin akari diterapuh
I^ki keterampilan menulis. Al^annya, •demis kita, literasi sering kali dipersepsi
sampaiPT telah mengabaikan penumbuhlis".Webster'sNew Collegiate Dictionaari kreativitas menulis.
;' J .v,
v
mendefinisikan litei'asi sebagai being
'
,
Perlu waktu:
;'iiieraie,y&itii able to rejid and vw7V^,,yakni
' Agenda Menteri Pendidikan Nasional 'mampu raembaca d^ menulis. Dengan
i untuk meningkatkan keterampilan raenu;\- defihisi ini, seorahg iotelektual yang be-
lis tampaknya tidak semudah m'ende- -. • lurri mengliasilkah kawa lulls, bukanlah
• ngungkarinya lewat media massa:-Diper^:.;
jiiteieldua!sejatil-.D^gan kata lain, ukur-
lukan vvaktu sedikitnya sepuluh tahun • .'^Jmelektualjtu sebdhamyak-arya'tulis,'
1 untuk-menumbuhkan-generasi ilmuwaii. w.ml^n senioritas ddh.^Mar%iRfidemis,