TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGEBOMAN IKAN DI LAUT WILAYAH HUKUM POLRES PANGKAJENNE DAN KEPULAUAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ( Studi Kasus Tahun 2014-2015)
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGEBOMAN IKAN DI LAUT WILAYAH HUKUM POLRES PANGKAJENNE DAN KEPULAUAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ( Studi Kasus Tahun 2014-2015) Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Hukum Jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan
Pada Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Alauddin Makassar
OLEH : MUSDALIFAH
NIM : 10300113148
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : MUSDALIFAH NIM : 10300113148 Tempat/Tgl. Lahir : SABANGE, 18 OKTOBER 1993 Jurusan : Hukum Pidana & Ketatanegaraan Fakultas : Syari’ah Dan Hukum UIN Alauddin Makassar Alamat : Jln. Datu Ripanggentungang (Paccinongang) Judul : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengeboman Ikan di Laut Wilayah
Hukum Polres Pangkajenne dan Kepulauan Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Tahun 2014-2015)
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa merupakan duplikat tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dangelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Makassar, 20 Juli 2017 Penulis
MUSDALIFAH NIM: 10300113148
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing penulisan skripsi saudari
10300113148, mahasiswa Jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan pada
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul, “Tinjauan
Yuridis Terhadap Pengeboman Ikan Di Laut Wilayah Hukum Polres
Pangkajene Dan Kepulauan Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Tahun
2014-2015).” Memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat
ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang ujian hasil.Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.
Samata, Mei 2017
Pembimbing I Pembimbing II Dr. H. Kasjim, SH., M. Th. I Dr. Alimuddin, M. Ag
Nip. 19600817 199203 1 001 Nip. 19720302 200501 1 005
Penguji I Penguji II
Subhan Khalik, S. Ag., M. Ag Dra. Nila Sastrawati, M. Si
Nip. 19701018 199703 1 002 Nip. 19710712 199703 2 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga tercurahkan pada Nabi Muhammad saw, yang telah menyampaikan risalah dan syari’at Islam kepada seluruh umat manusia. Atas rahmat Allah swt., penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Tinjauan Yuridis Terhadap Pengeboman Ikan Di Laut
Wilayah Polres Pangkajenne dan Kepulauan Perspektif Hukum Islam”dengan
baik.Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum jurusan Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan Fakultas Syari’ah Dan Hukum Penyelesaian skripsi ini telah penulis kerjakan secara maksimal namun kritik dan saran penulis harapkan sebagai penambah pengetahuan penulis
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari do’a dan bantuan berbagai pihak yang telah memberi pengetahuan dan inspirasi, sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Keluarga besarku, Ayahandaku tersayang Bapak H. Syaripuddin, dan Ibundaku terkasih Ibu Hj. Hapsya yang senantiasa memberikan perhatian yang tulus, dukungan serta do’anya untuk kesuksesan putrinya. Kedua kakak Mardawia, Nurmia, dan kedua adik Marwana dan Raodha tuljanna terima kasih untuk semangat dan dukungannya.
2. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Serta para Pembantu Rektor beserta seluruh staf dan karyawannya.
3. Prof. Darussalam, M.Ag Selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum beserta seluruh stafnya atas segala pelayanan yang diberikan kepada penulis.
4. Dra. Nila Sastrawati, M.Si selaku ketua jurusan dan Dr. Kurniati, M.Hi, selaku sekertaris jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan serta stafnya atas izin, pelayanan, kesempatan dan fasilitas yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Dr. Kazjim, SH,. M. Th. I Selaku Pembimbing I dan Dr. Alimuddin, M. Ag selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, nasehat, dan mengarahkan penulis dalam perampungan penulisan skripsi ini.
6. Dosen- dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum, beserta Staff yang senantiasa mengajar, mendidik, dan membina kami untuk menjadi mahasiswa hukum yang professional.
7. Semua tokoh masyarakat dan para pelaku Informan pengeboman ikan yang senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan informasi yang telah diketahui.
8. Sahabatku dari Pangkep, Hasma H, Lukman Takdir, dan Lilis satriani, teman KKN UIN Alauddin Makassar 53 kecematan benteng peremba, serta sahabat yang melebihi saudara bahkan teman seperjuangan dari maba Eka gusti kardillah, Anriani, Hasmi H, Amriani, Zulfahmi, Mawar Adri Ani, Nurwahyuni, Hastuti, Ismail, Mgp, Riza Azmi, Susi Susanti dan Dini Ariyani yang senantiasa memberikan semangat bagi penulis.
9. Semua teman seperjuangan terutama dari kelompok 5,6 dan kelompok C Jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan dan semua teman-teman
seangkatan 2013 Fakultas Syari’ah Dan Hukum yang senantiasa saling
mengisi, memotivasi, dan memberikan dukungan ditengah kesibukan menjadi mahasiswa tingkat akhir.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi sebagai tugas akhir yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penyelesaian skripsi ini telah penulis kerjakan secara maksimal dan di bimbing oleh dosen yang berkompeten sehingga layak untuk diujikan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum. Namun, penulis tetap mengharapkan masukan dan saran dari pembaca demi pengembangan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Bangsa, dan Negara serta Agama. Dan semoga Allah swt. Selalu memberkati kita semua dalam segala aktifitas kita.
AamiinYaaRobbaalA’lamiin.
Makassar, 20 Juli 2017
Penulis Musdalifah
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................................... vii PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... ix ABSTRAK ....................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1-14 A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1 B. Rumusan Masalah.......................................................................
8 C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus........................................
9 D. Kajian Pustaka ............................................................................
10 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................
13 BAB II TINJAUAN TEORETIS ................................................................... 15-38 A. Tinjauan Umum Pengeboman Ikan ............................................
16 B. Pengertian penangakapan Ikan dengan Menggunakan Bahan Kimia dan Cara Perakitan Bom .................................................
20 C. Dasar Hukum dan Makna Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan.
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 39-44 A. Jenis dan Lokasi Penelitian ........................................................
39 B. Pendekatan Penelitian .................................................................
40 C. Sumber Data ...............................................................................
41 D. Metode Pengumpulan Data.........................................................
41 E. Instrument Penelitian ..................................................................
43 F. Teknik Pengolahan dan Analisi Data..........................................
44 BAB IV PENGEBOMAN IKAN DI PANGKEP ........................................... 45-66
B. Dampak Penggunaan Bom Ikan ................................................
51 C. Upaya Menanggulagi Pengeboman Ikan ...................................
56 D. Pengeboman ikan Perspektif Hukum Islam................................
58 BAB V PENUTUP......................................................................................... 67-68 A. Kesimpulan .................................................................................
67 B. Implikasi Penelitian ....................................................................
68 KEPUSTAKAAN ............................................................................................ 69-70 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PEDOMAN TRANSLITERASI DAN SINGKATAN
A. Transliterasi Arab-Latin
Daftar huruf bahasa Arab dan Transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat pada tabel berikut :
1. Konsonan
ت Ta t Te
غ Gain g Ge
Alif Tidak di lambangkan Tidak di lambangkan
ب Ba b Be
Ye
Apostrof Y Ya
ء hamzah ’
ھ Ha h Ha
و Wau w We
ن Nun n En
م Mim m Em
ل Lam l El
ك Kaf k Ka
ق Qaf q Qi
ف Fa f Ef
‘ain ‘ Apostrof terbalik
ث Sa s es (dengan titik di atas)
Za z zet (dengan titik di bawah) ع
HurufArab Nama Huruf Latin Nama ا
Dad d de (dengan titik di bawah) ط
Sad s es (dengan titik di bawah) ض
Syin sy es dan ye ص
Sin s Es ش
Zai z Zet س
Ra r Er ز
ż zet (dengan titik di atas) ر
ذ Zal
د Dal d De
خ Kha kh ka dan ha
ح Ha h ha (dengan titik di bawah)
ج Jim j Je
Ta t te (dengan titik di bawah) ظ x Hamzah (
ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa di beritanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda( ’).
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vocal Bahasa Indonesia, terdiri atas vocal tunggal atau menoftong dan vocal rangkap atau dipotong. Vokal tunggal Bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut :
Tanda Nama Huruf Latin Nama
Fathah a a
َا
Kasrah i i
ِا
Dammah U u
ُا Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :
Tanda Nama Huruf Latin Nama
Fathah dan yaa’ Ai a dani
َٔى
Fathah dan wau Au a dan u
َؤ Contoh:
: kaifa َﻒْﯿَﻛ
: haula َل ْﻮَھ
3. Maddah
Maddah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu : Harakat dan Nama Huruf dan Nama xi i I dan garis di ى Kasrahdanyaa’ atas
Dhammmahdanwaw u u dan garis di ُو atas
Contoh: : maata
تﺎﻣ : ramaa
ﻰَﻣَر : qiila
ﻞْﯿِﻗ ُت ْﻮُﻤَﯾ : yamuutu
4. Taa’ marbuutah
Transliterasi untuk taa’marbuutah ada dua, yaitu taa’marbuutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dhammah , transliterasinya adalah [t]. sedangkan taa’ marbuutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah [h].
Kalau pada kata yang berakhir dengan taa’ marbuutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sedang al- serta bacaan kedua kata tersebut terpisah, maka taa’ marbuutah itu ditransliterasikan dengan ha [h].
Contoh : : raudah al- atfal
ُﺔ َﺿ ْو َﺮِﻟﺎَﻔْطَ ْﻻا : al- madinah al- fadilah
ُﺔَﻨْﯾِﺪَﻤﻟاُﺔَﻠ ِﺿﺎَﻔْﻟا : al-hikmah
ُﺔَﻤْﻜِﺤْﻟا
5. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam system tulisan Arab di lambangkan
dengan sebuah tanda tasydid ( َ◌), dalam transliterasi ini dilambangkan xii Contoh :
: rabbanaa ﺎَﻨﱠﺑَر
: najjainaa ﺎَﻨْﯿﱠﺠَﻧ
: al- haqq ﱡﻖَﺤْﻟا
: nu”ima َﻢﱢﻌُﻧ
: ‘aduwwun ﱞوُﺪَﻋ
Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan di dahului oleh huruf kasrah (
ّﻲِﺑ) maka ia ditranslitersikan sebagai huruf maddah menjadi i. Contoh :
ﱞﻲِﻠَﻋ : ‘Ali (bukan ‘Aliyyatau ‘Aly) ﱞﻲِﺑ َﺮَﻋ : ‘Arabi (bukan ‘Arabiyyatau ‘Araby)
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam system tulisan Arab dilambangkan dengan huruf
ma’arifah ). Dalam pedoman transiliterasi ini, kata sandang
لا (aliflam ditransilterasikan seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf
syamsiyah maupun huruf qamariyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi
huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).
Contoh : ُﺲﻤﱠﺸﻟا : al-syamsu (bukan asy-syamsu) ُﺔَﻟ َﺰﻟﱠﺰﻟَا : al-zalzalah (az-zalzalah) ﺔَﻔَﺴﻠَﻔْﻟَا : al-falsafah ُد َﻼِﺒْﻟَا : al-bilaadu
7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (‘) hanya berlaku xiii terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.
Contoh :
ta’muruuna
َن ْوُﺮُﻣْﺎَﺗ :
nau’
ُع ْﻮﱠﻨﻟا : al- : syai’un
ٌء ْﻲَﺷ ُت ْﺮِﻣُا : umirtu
8. Penulisan Kata Bahasa Arab Yang Lazim Digunakan Dalam Bahasa Indonesia
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam Bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan telah menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan Bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata Al- Qur’an ), al-
Qur’an (dariAl- hamdulillah, dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi secara utuh. Contoh
Fizilaal Al- Qur’an Al-Sunnah qabl al-tadwin
9. Lafz al- Jalaalah ( ّٰﷲ)
Kata “Allah” yang di dahului partikel seperti huruf jar dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mudaafilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.
Contoh : ِ ّٰ ﺎُﻨْﯾِد diinullah ِ ّٰﷲﺎِﺑ billaah xiv Adapun taamarbuutah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz al-
jalaalah , ditransliterasi dengan huruf [t].contoh : hum fi rahmatillaah
10. Huruf Kapital
Walau system tulisan Arab tidak mengenal huruf capital (All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf capital berdasarkan pedoman ajaran Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bilanama diri di dahului oleh kata sandang (al-), maka yang di tulis dengan huruf capital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf capital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul refrensi yang di dahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). contoh:
Wa ma Muhammadunillaarasul
Inna awwalabaitinwudi’ alinnasilallazii bi bakkatamubarakan
Syahruramadan al-laziiunzilafih al- Qur’aNazir al-Din al-Tusi Abu Nasr al- Farabi Al-Gazali Al-Munqiz min al-Dalal Jika nama resmi seseorang menggunakan kata ibnu (anak dari) dan
Abu (bapak dari) sebagainama kedua terakhirnya, maka ke dua nama terakhir xv itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contoh:
Abu Al-WafidMummadIbnRusyd, ditulismenjadi: IbnuRusyd, Abu Al- Walid Muhammad (bukan : rusyd, abu al-walid Muhammad ibnu)
Nasr Hamid Abu Zaid, ditulismenjadi: Abu Zaid, Nasr Hamid (bukan: Zaid, Nasr Hamid Abu)
B. Daftar Singkatan
Beberapa singkatan yang di lakukan adalah : swt. = subhanallahuwata’ala saw. = sallallahu ‘alaihiwasallam r.a = radiallahu ‘anhu H = Hijriah M = Masehi
= QS Al-Baqarah/2:4 atau QS Al-Imran/3:4 QS…/…4 HR = Hadis Riwayat
ABSTRAK
NAMA : MUSDALIFAH NIM :10300113148 JUDUL :Tinjauan Yuridis Terhadap Pengeboman Ikan Di Laut Wilayah Hukum Polres Pangkajenne dan Kepulauan Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Tahun 2014-2015)Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana TinjauanYuridis Terhadap Pengeboman Ikan Di Laut Wilayah Hukum Polres Pangkajene dan Kepulauan Persfektif Hukum Islam (Studi Kasus Tahun 2014-2015). Pokok masalah tersebut selanjutnya di rincikan ke dalam beberapa sub masalah atau pertanyataan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana dampak dari kegiatan pengeboman ikan, 2) Bagaimana upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah dalam menanggulangi penggunaan bom ikan,3) Bagaimana pandangan Islam terhadap pengeboman ikan.
Jenis penelitian ini tergolong kualitatif lapangan dengan pendekatan
penelitian yang dipergunakan adalah : pendekatan syar’i dan pendekatan
sosiologis. Adapun sumber data penelitian ini adalah : pegawai negeri sipil, nelayan, mahasiswi, Tokoh Agama. Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara, daftar pertanyaan, dan studi kepustakaan. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui empat tahapan, yaitu : Klasifikasi data, reduksi data, koding data, dan editing data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan melakukan penangkapan ikandi sebagian wilayah kabupaten Pangkep dengan mengunakan bom ikan merupakan kegiatan mata pencarian (sebagian) masyarakat nelayan kabupaten Pangkep dalam memenuhi kebutuhan pokok, karena nelayan kabupaten Pangkep lebih suka menangkap ikan dalam waktu yang singkat, efisien, murah dan mendapatkan ikan hasil tangkapan yang banyak. Masyarakat nelayanini, tidak mengetahui dampak yang akan di timbulkan kedepannya dia Cuma memikirkan dirinya sendiri tanpa sadar atas akibat yang akan di timbulkan.Penggunaan bahan peledak dan racun oleh nelayan atau orang yang tidak bertanggung jawab sangat merugikan bagi biota laut seperti ikan dan terumbuh karang, selain itu dampak yang di timbulkan tidak tanggung-tanggung merusak kehidupan di dalam laut.
Implikasi penelitian Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti menyarankan bahwa : 1.Pemerintah dan aparat penegak hukum agar lebih aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang akibat dari destructiv fishing,
2.Disarankan penjatuhan sanksi terhadap pelaku tindak pidana destructiv fishing bisa memberikan efek jerah bagi pelaku dan masyarakat nelayan secara umum, 3. Dalam hal pengawasan sebaikanya di lakukan upaya-upaya sebagai beriku : a.Perlu dilakukan peningkatan sumber daya manusia, b.Perlu adanya peningkatan sarana dan perasana penunjang oprasional, c. Perlu adanya operasi secara rutin, terpadu, terkoordinasi dan dirahasiakan dengan terlebih dahulu di bentuk tim gabungan instansi-instansi terkait. 3. Dalam Islam eksploitasi secara berlebihan dapat merusak ekosistem alam dan Allah juga melarang ummatnya untuk tidak
berbuat”kerusakan di darat maupun dilaut” Qs. ar -Ruum/30:41 sebaiknya sebagai
ummat yang beriman memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya. Mencari rejeki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai daerah tropis, mempunyai keanekaragaman hayati, baik
di darat maupun di laut, yang tinggi khususnya di wilayah pesisir, tingginya keanekaragaman hayati tidak lepas dari kondisi geofisik dan letak geografis perairan Indonesia. Seperti diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 17.508 buah pulau yang membentang sepanjang khatulistiwa dan 1.760 km dari utara ke selatan. Luas daratan Negara Indonesia mencapai 1,9 km2 dan luas perairan laut tercatat sekitar 7,9 km2. lebih lanjut Negara Indonesia mempunyai panjang garis pantai sekitar 81.791 km, yang merupakan pantai terpanjang kedua di seluruh dunia, setelah Canada. Panjangnya perairan dangkal ini tumbuh subur dan tingginya keanekaragaman jenis organisme penghuninya. Organisme-organisme ini tersebar ke seluruh sub-sistem yang ada di ekosistem perairan pesisir laut tropis, di samping itu ekosistem tersebut diketahui
1 juga mempunyai potensi yang sangat besar untuk menunjang produksi perikanan.
Produktivitas primer di perairan pesisir dapat mencapai lebih dari 10.000 gr C/m2/th. Nilai produktivitas primer ini adalah sangat tinggi atau jauh lebih tinggi di bandingkan dengan produktivitas primer di perairan laut dangkal pada umumnya,yaitu sekitar 100 gr C/m2/th atau di perairan laut dalam yang hanya
2 sekitar 50 gr C/m2/th.
Keanekaragaman bentuk kehidupan yang kini terdapat pada pemanfaatan habitat bahari, organisme-organisme bahari tidak tersebar merata di seluruh 1 lautan, lingkungan bahari dapat dibagi secara garis besar sebagai lingkungan pelagic dan lingkungan dasar atau benthic, dalam lingkungan pelagic, perairan dibagi menjadi bagian neritic, yang ada diatas landasan benua, dan perairan lautan bebas diluar landasan benua. Lingkungan benthic dibedakan juga oleh beberapa zona supralittoral diatas permukaan air pasang tertinggi, intertidal (bantaran pasang) atau littoral yang terletak dipermukaan pasang naik dan surut, lingkungan
3
sublittoral terletak diluar batas air surut.Sumber daya hayati dengan segala keanekaragamannya mempunyai peranan yang besar dalam menjamin kelestarian pradaban suatu bangsa. Kemampuan mengelolah pengeksploitasinya secara berkelanjutan, juga kemahiran dalam mendapatkan alternatif bagi suatu komoditas, kekayaan alam Indonesia meliputi :pertama, sumber daya yang tak terhabiskan (trus menerus ada), misalnya sinar surya, angin, dan arus laut. Kedua, sumber daya alam tak terpulihkan (tidak dapat diperbaharui), misalnya minyak, mineral, dan gas. Ketiga, sumber daya alam terpulihkan (dapat diperbaharui), misalnya air, hutan, dan teknologi, serta sumber daya manusia yang menguasainya. Kesemuanya merupakan unsur pembentukan lingkungan hidup yang melahirkan gejala fenomena alam berupa ekosistem yang unik, tetapi beraneka ragam. Keanekaragaman alam dalam bentuk inilah yang tersedia bagi bangsa Indonesia untuk di manfaatkan secara bijaksana, guna menunjang kehidupan bangsa dan
4 Negara.
Pemanfaatan sumberdaya alam di wilayah pesisir yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan sumberdaya alam itu sendiri. Ada beberapa aktivitas manusia yang diketahui sangat berpotensi menyebabkan kerusakan di lingkungan wilayah pesisi dan laut. Aktivitas-aktivitas manusia tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu pemukiman, pertanian, perikanan, industri, pariwisata (bahari), pengrusakan, transfortasi laut (termaksud pelabuhan), pertambangan dan energi. Aktivitas-aktivitas ini ada yang bersifat langsung, yaitu langsung merusak ekosistem sumberdaya alam di wilayah pesisir, misalnya penangkapan ikan dengan menggunkan bahan peledak, pengerukan dasar alur pelayaran, pembuangan sauh (jangkar) perahu-perahu di daerah-daerah karang pengambilan karang untuk bahan bangunan dan atau hiasan akuarium (aquarium
trade ), dan tidak langsung, yaitu melalui limbah bahan sisa produksi yang
dibuang di wiayah pesisir. Limbah bahan tersebut dapat mencemari lingkungan
5 sumberdaya alam, khususnya hayati, di wilayah pesisir.
Peningkatan jumlah penduduk dan kualitas hidup manusia yang diikuti dengan perubahan pola komsumsi masyarakat, memungkingkan permintaan terhadap ikan akan semakin meningkat, hal ini setelah diketahuinya bahwa ikan merupakan makanan dengan protein tinggi dan rendah kolestrol. Walaupun secara umum hasil tangkapan tersebut masih berada di bawah kapasitas maksimum lestari, namun ada kecenderungan bahwa tekanan penangkapan ikan hanya terjadi di wilayah-wilayah tertentu saja, sehingga terjadi kondisi lebih tangkap (over
6 fishing ) yang mengakibatkan timbulnya kerusakan alam atau lingkungan.
Timbulnya kerusakan alam atau lingkungan hidup merupakan akibat perbuatan manusia, meskipun manusia diberi tanggung jawab atau amanah oleh Allah sebagai khalifa dibumi ini. Manusia mempunyai daya kreatif dan inisiatif, sedangkan makhluk-makhluk lainya tidak memilikinya. Kebudayaan manusia makin lama makin maju sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan kemajuan tersebut, perkembangan persenjataan dan alat perusak lingkungan ikut maju dan berkembang, kerusakan lingkungan diperparah dengan banyaknya kapal-kapal tengker yang membawa minyak seringkali mengalami kebocoran sehingga air laut (bahkan sampai kesungai) menjadi beracung dan tercemar akibatnya, saling menggangu aktifitas manusia juga menyebabkan tercemarnya atau matinya ikan atau biota laut lainnya, lebih dasyat dari yang diatas pengeboman ikan dan senjata kimia lainya. Akibatnya (keparahan), selain banyak manusia (menewaskan, melukai, trauma, sters, dan tekanan psikologis lainnya), juga terjadi kerusakan lingkungan yang
7 berkepanjangan.
Semua kerusakan sebagaimana dikemukakan merupakan akibat dari keserakahan manusia (mengekploitasikan lingkungan habis-habisan). Oleh karena itu, sejak awal Allah memperingatkan adanya akibat buruk dari ulah manusia tersebut. Dalam surah Ar-ruum (30) ayat 41.
Terjemahnya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Secara yuridis Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, dikenal beberapa jenis delik perikanan, diatur dalam pasal 86 sampai pasal 101. adapun delik perikanan ini terbagi atas, delik pencemaran, pengrusakan sumberdaya ikan serta penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, delik pengelolaan sumberdaya ikan dan delik usaha perikanan tanpa izin. Dalam tulisan ini penulis akan mengkaji delik pencemaran, pengerusakan sumberdaya ikan serta penangkapan ikan dengan menggunakan bahan terlarang.
Penggunaan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, alat dan/atau cara, dan/atau bangunan yang dapat merugikan dan/atau membahayakan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya yang tidak saja mematikan ikan secara langsung, tetapi dapat pula membahayakan kesehatan manusia dan merugikan nelayan serta pembudi daya ikan. Apabila terjadi kerusakan sebagai akibat penggunaan bahan dan alat yang dimaksud, pengembalian keadaan semula akan membutuhkan waktu yang lama, bahkan mungkin mengakibatkan
8 kepunahan.
penggunaan alat penangkap ikan yang tidak sesuai dan yang sesuai dengan syarat atau standar yang di tetapkan untuk tipe alat tertentu oleh Negara termasuk juga didalamnya alat penangkapan ikan yang dilarang oleh negara. Pelarangan penggunaan alat penangkapan ikan dan/atau alat bantuh penangkapan ikan diperlukan untuk menghindari adanya penangkapan ikan dengan menggunakan peralatan yang dapat merugikan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya. Hal itu dilakukan mengingat wilayah pengelolaan perikanan Indonesia sangat rentan terhadap penggunaan alat penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan ciri khas alam, serta kenyataan terdapatnya berbagai jenis sumber daya ikan di Indonesia yang sangat bervariasi, menghindari tertangkapnya jenis ikan yang
9
bukan menjadi target penangkapan. Dengan banyaknya penangkapan ikan dengan cara merusak, terumbu karang yang kondisinya menurun akan kehilangan nilai karena menjadi kurang produktif. Suatu terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan hasil perikanan yang baik dalam setahun. Hasil suatu terumbu karang yang rusak akibat destructive fishing menjadi berkurang dalam setahun. Meskipun hanya sebagian yang rusak, terumbu karang tidak dapat pulih ke tingkat produktivitas tinggi. Terumbu karang yang telah dibom hanya memberikan keuntungan kecil sementara bagi pengebom ikan, memberikan kerugian besar yang berjangka panjang bagi masyarakat Indonesia.
Menurut sejarah penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan di mulai pada waktu perang tahun 1957-1959. Ketika itu tentara dari pusat di datangkan ke Sulawesi utara untuk memberi pasukan yang besar di butuhkan ikan dengan jumlah yang banyak untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk, maka seseorang koki (juru masak) tentara mengajak beberapa nelayan menangkap ikan dengan menggunakan granat yang dia miliki dan ternyata berhasil mendapatkan ikan yang banyak dalam waktu yang singkat. Setelah itu, ia mengajarkan cara penggunaanya dan membagikannya kepada nelayan, semenjak saat itu mulailah dikenal oleh nelayan cara menangkap ikan dengan bom.
Tahun 1979, Indonesia sudah aman, warga negara sipil dilarang menyimpan senjata apiatau bom dan sekaligus perintah melarang menangkap ikan dengan bom atau sejenisnya. Tetapi nelayan berupaya merakit bom sendiri dengan cara memotong sisa peluru yang tidak terpakai untuk di ambil mesiunya dijadikan bom ikan yang di masukkan kedalam botol.
Terumbu karang Indonesia adalah suatu dasar bagi struktur ekonomi dan sosial di kawasan ini, namun keadaannya dalam kondisi sangat terancam. Untuk mengelola terumbu karang dibutuhkan implementasi rencana pengelolaan yang menggabungkan koleksi data dasar status terumbu karang, hasil pemantauan yang terus menerus, strategi implementasi, dan pengelolaan yang adaptif. Karena setiap lokasi berbeda, maka strategi yang berskala luas mungkin saja dibutuhkan untuk mengelola sumberdaya secara lebih baik. Pengelolaan yang efektif akan membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas serta dukungan pendanaan. Karena banyak tekanan pada terumbu karang yang berakar dari masalah sosial dan ekonomi, pengelolaan juga harus melihat aspek lain. Upaya yang perlu ditekankan adalah pengentasan kemiskinan, mata pencaharian alternatif, perbaikan pemerintahan, dan peningkatan kepedulian masyarakat akan nilai terumbu karang dan perikanan serta ancaman yang dihadapi keduanya. Bila diinformasikan dengan baik dan didanai secara tepat, pemerintah setempat, LSM, tetua desa, dan segmen-segmen kunci industri wisata, dapat menjadi pemelihara sumberdaya pesisir yang sukses.
Di Sulawesi Selatan, kerusakan terumbu karang akibat bom ikan juga terjadi. Saat ini, sekitar 55% terumbu karang di Sulawesi Selatan telah rusak akibat bom ikan. Cara penangkapan ikan seperti ini telah merusak ekosistem yang ada di bawah permukaan laut, termasuk terumbu karang. Tidak hanya terumbu karangnya yang rusak, melainkan jutaan spesies biota laut yang unik bisa terancam akibat pemboman ikan itu. Bom ikan biasanya terbuat dari potassium nitrate, batu kerikil, dan minyak tanah yang dimasukkan dalam botol-botol mulai botol minuman suplemen, botol bir, dan botol minuman keras. Berat setiap botol kurang lebih setengah hingga dua kilogram. Setiap botol bom ini memiliki spesifikasi berbeda-beda. Botol bom yang terbuat dari minuman suplemen
- – umumnya digunakan mengebom ikan dalam jumlah yang kecil mulai 1 5 kuintal
LautWilayah Hukum Polres Pangkajenne Dan Kepulauan Perspektif
Hukum Islam (Studi Kasus Tahun 2014-2015).B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dikemukakan pokok masalah berikut ini : Bagaimana Tinjauan yuridis terhadap pengeboman ikan dilaut wilayah hukum polres pangkajenne dan kepulauan perspektif hukum Islam ( studi kasus tahum
2014-2015 ) Berdasarkan pokok masalah tersebut dapat dikemukakan sub masalah berikut ini :
1. Bagaimana dampak dari kegiatan pengeboman ikan ?
2. Bagaimana Upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah dalam menanggulangi penggunaan bom ikan?
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi fokus
Adapun judul penelitian ini adalah Tinjauan yuridis terhadap pengeboman ikan di laut wilayah hukum polres pangkajenne dan kepulauan Perspektif hukum Islam (studi kasus tahun 2014-2015). Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul yang dimaksud, maka dijelaskan beberapa variabel berikut ini :
Tinjauan Yuridis berasal dari 2 kata yaitu kata “Tinjauan” dan “Yuridis” yang
- dimana Tinjauan yang kata dasarnya adalah Tinjau yang di berikan akhiran “
AN”yang be rarti :“hasil meninjau; pandangan; pendapat ( sesudah menyelidiki,
10 mempelajari, dsb)”
Kata arti Yuridis berasal dari kata Yuridisch yang di berarti :“Yuridisch atau
Yuridis berarti menurut hukum; secara hukum; dari segi hukum” Yuridis juga
dapat diartikan sebagai Judicatuur; Rechtspraak atau pengadilan. Semua putusan pengadilan harus memuat alasan-alasan dan dasar-dasar putusan itu, juga harus memuat pula pasal-pasal tertentu dari peraturan-peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tidak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.
Jadi Tinjauan Yuridis adalah suatu tinjauan terhadap suatu penerapan hukum pada suatu Tindak Pidana yang terjadi. Tinjauan Yuridis sama halnya dengan Hukum Pidana Materil yang dimana membahas mengenai tindak pidana apa yang terjadi, siapa pelakunya, terpenuhi atau tidanknya unsur-unsur tindak pidana.
Pengeboman ikan ialah Merupakan kegiatan mall praktek dalam penangkapan ikan atau pemanfaatan sumberdaya perikanan yang secara yuridis menjadi pelanggaran hukum.
Hukum Islam adalah peraturan-peraturan dan ketentuan yang berkenaan
11 dengan kehidupan berdasarkan kitab Qur’an : Hukum syarak.
tersebut, dan sesuaikah pertanggung jawaban dan sanksi yang diberikan terhadap terdakwa pelaku tindak pidana.
D. Kajian Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan literature meliputi :
1. KONSERVASI EKOSISTEM SUMBERDAYA HAYATI DI WILAYAH PESISIR DAN LAUT TROPIS, karya Supriharyono
Dengan pokok pikiran sebagai berikut :
a. Ekologi penting sumberdaya hayati laut pesisir
b. Aktivitas perusak sumberdaya pesisir dan laut
c. Peran serta masyarakat Buku ini membahas tentang prinsip-perinsip dasar tentang konservasi sunberdaya laut di wilayah tropis, termaksud beberapa contoh kawasan konservasi laut yang ada di Indonesia, buku ini merupakan cetak ke II, mengingat perkembangan permasalahan lingkungan dan upaya pengelolaan atau kebijakan pengelolaan yang telah dilakukan oleh pemerintah,
Buat penulis buku ini ada manfaatnya, terutama bagi pencinta lingkungan laut, dan para mahasiswa yang mengambil matakuliah terkait dengan topic ini, khususya mahasiswa fakultas perikanan dan ilmu kelautan,MIPA, ilmu lingkungan, mahasiswa pasca sarjana program studi menejemen sumberdaya pantai, menejemen ilmu lingkungan, menejemen kesehatan lingkungan dan lain sebagainya.
2. HUKUM LINGKUNGAN DAN EKOLOGI PEMBANGUNAN, karya SIAHAAN
Dengan pokok pikiran :
a. Kondisi-kondisi sosioekonomis dan kualitas lingkungan
b. Prinsip-prinsip hukum pengolahan lingkungan
c. Hak kewajiban, dan kekuasaan pengolahan lingkungan hidup Prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan mengalami perubahan penting berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
(UUPLH 1997). Seperti diketahui, UUPLH 1997 yang merupakan perubahan dari UUPLH 1982, banyak mengakomodasi prinsip-prinsip yang dihasilkan ole heart
summit tahun 1992 ,yang lazim pila disebut dengan KTT Rio, prinsip-prinsip
KTT Rio dan UU No. 23 tahun 1997 serta beberapa peratran pelaksannya , merupakan muatan yang mewarnai revisi buku ini.
Oleh sebab itu, bagi para pembaca sangat menganjurkan agar buku ini dapat dibaca dan dijadikan referensi dan digunakan seluas mungkin dikalangan para peminat dan pencinta ilmu dan hukum lingkungan khususnya yang mendalami bidang hukum lingkungan dan penerapanya dalam kenyataan, yang dipadukan dengan hasil penelitian lapangan, hingga sunggu memberikan tinjauan dan jangkauan yang cukup mantap dalam pelaksana prinsip-prinsip hukum lingkungan sebagaimana termuat dalam UU No. 4 Tahun 1982.
3. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN, Karya Wisnu Arya Wardana Dengan pokok pikiran :
a. Pencemaran air
b. Dampak pencemaran lingkungan
c. Usaha penanggulangan dampak pencemaran lingkungan Buku ini merupakan penunjang mata kuliah Teknik Analisis radioaktivitas lingkungan yang penulis berikan kepada para mahasiswa jurusan teknik nuklir kerja dan kesehatan lingkungan yang diberikan kepada para mahasiswa.Buku
Dampak pencemaran lingkungan ini ditulis dalam bahasa yang sederhana
sehingga muda dimengerti bagi para pembaca.4. ILMU LINGKUNGAN Edisi 2, karya Nyoman Wijayana Dengan pokok pikiran sebagai berikut :
a. Ekosistem laut dan pantai
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
c. Pendidikan dan pembinaan lingkungan Buku ini memberikan gambaran dan pembahasaan serta solusi atas kondisi lingkungan saat ini, kerusakan yang terjadi di mana-mana, di darat, air, dan udara. kesadaran manusia masih sangat di perlu ditingkatkan dan masih perlu diberikan pemahaman tentang lingkungan, hanya satu bumi. Pemberian bekal kepada mahasiswa khususnya dan generasi muda pada umumnya, terhadap kesadaran, berperilakuan dan bersikap yang positif terhadap lingkungan sangat penting dilakukan dan cocok sekali buat referensi skripsi saya.
5. KUMPULAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HUKUM LAUT INDONESIA, karya Hadi Setia Tunggal
a. Undang-undang Republik Indonesia nomor 31 Tahun 2004 tentang perairan perikanan b. Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia nomor 31
Tahun 2004 tentang perikanan
c. Undang-undang Republik Indonesia nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan
Buku ini memuat kumpulan peraturan perundang-undangan hukum laut pelabuhan, dan yang berhubungan dengan kelautan, semoga buku yang memuat kumpulan peraturan perundang-undangan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Buku ini sangat bermanfaat sekali untuk di baca, dan menambah pengetahuan kita tentang segalah hal yang berkaitan tentang kelutan, dalam buku ini menjelaskan perubahan-perubahan undang-undang yang telah di amandemenkan, bagi para pembaca buku ini menjadi bahan acuan skripsi saya yang berjudul tinjauan yuridis terhadap pengeboman ikan di laut wilayah hukum polres Pangkajenne dan kepulauan.
E. Tujuan dan Kegunaan penelitian
1. Tujuan penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang dipaparkan di atas, yaitu : a. Untuk mengetahui dari dampak pengeboman ikan di wilayah hukum polres
Pangkejenne dan Kepulauan yang terjadi pada tahun 2014-2015
b. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah dalam menanggulangi penggunaan bom ikan ? c. Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap pengeboman ikan ?
2. Kegunaan penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: a. Agar mampu menambah pemahaman bagi peneliti maupun pembaca terhadap dampak yang akan di timbulkan dari penggunaan bom ikan b. Agar dapat menjadi bahan pengetahuan oleh masyarakat maupun pemerintah dalam menanggulangi penggunaan bom ikan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Umum Tentang Pengeboman Ikan
1. Pengertian Pengeboman Ikan dan Sejarah Bom Ikan
a. Pengeboman ikan Pengeboman ikan (Destructive fishing) merupakan kegiatan mall praktek dalam penangkapan ikan atau pemanfaatan sumberdaya perikanan yang secara yuridis menjadi pelanggaran hukum.
b. Sejarah singkat pengeboman ikan Menurut sejarah penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan di mulai pada tahun 1957-1959. Ketika itu tentara dari pusat di datangkan ke
Sulawesi utara untuk memberi pasukan yang besar di butuhkan ikan dengan jumlah yang banyak untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk, maka seseorang koki (juru masak) tentara mengajak beberapa nelayan menangkap ikan dengan menggunakan granat yang dia miliki dan ternyata berhasil mendapatkan ikan yang banyak dalam waktu yang singkat. Setelah itu, ia mengajarkan cara penggunaanya dan membagikannya kepada nelayan, semenjak saat itu mulailah dikenal oleh nelayan cara menangkap ikan dengan bom.