Tugas Humas Polrestabes Makassar dalam Membangun Citra Polisi - Repositori UIN Alauddin Makassar

  AKTIVITAS HUMAS POLRESTABES MAKASSAR DALAM MEMBANGUN CITRA POLISI Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.kom) Jurusan Ilmu Komunikasi

  Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar

  Oleh:

   ISMAIL IDRUS NIM : 50700113263 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2017

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ISMAIL IDRUS NIM : 50700113263 Tempat/Tgl. Lahir : Ujung Pandang, 01 Oktober 1995 Jurusan/Prodi : Ilmu Komunikasi Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Alamat : Jl.Tinumbu Lr 165c Judul : Aktivitas Humas Polrestabes Makassar dalam

  Membangun Citra Polisi Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, maka gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum yang ada.

  Samata-Gowa,November 2017 Penulis,

ISMAIL IDRUS

  NIM: 50700113263

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum Wr. wb Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan taufik-Nya yang tiada ternilai sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

meskipun dalam bentuk yang sederhana.

  Skripsi ini diajukan kepada Fakutas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S1

(Strata 1). Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan dan

motivasi dari berbagai pihak, baik secara moral maupun material. Oleh karena itu, dengan

tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof Dr. Musafir Pababari M,Si selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, dan para wakil rektor serta seluruh staff UIN Alauddin Makassar.

  

2. Bapak Dr. H. Abdul Rasyid Masri, M.Pd., M.si., MM. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi serta para wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

  

3. Ramsiah Tasruddin, S.Ag., M.si dan Haidir Fitra Siagian, S.Sos., M.si., Ph.D selaku Ketua

dan Sekertaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

  

4. Dr. H Mahmuddin, M.Ag dan Ramsiah Tasruddin S,Ag., M. Si selaku pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktunya untuk membantu penulisan dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

5. Mudzhira Amrullah, S.Sos, M,Si dan Suryani Musi S.Sos.,M.I.KOM selaku penguji I dan penguji II yang telah banyak mengoreksi untuk membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  

6. Segenap dosen, staf jurusan, tata usaha serta perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, tidak lupa penulis haturkan banyak terima kasih atas ilmu, bimbingan, arahan, motivasi, serta nasehatnya selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi.

  

7. Kapolretabes Makassar Kombes Pol Dr. Endi Sutendi, S.I.K., S.H., M.H. dan Kompol

Burhanuddin selaku Kassubag Humas Polrestabes, Pak Andis Selaku Wartawan Compak Sul-Sel, dan seluruh jajaran-jajaran pihak anggota humas dan kepolisian, serta masyarakat yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini.

  

8. Kedua orang tua penulis Ayahanda Idrus yang selalu memberikan nasehat untuk

senantiasa sabar dalam menjalani hidup serta teristimewa kepada Ibunda tercinta Darna yang tidak pernah berhenti mendidik dan memberikan do’a dan cinta kepada penulis agar senantiasa dapat menjalani hidup dengan baik. Tidak lupa kepada Arianto Idrus kakanda tercinta yang juga selalu memberikan nasehat, dorongan semangat untuk tetap dewasa dalam menyikapi persoalan hidup serta memberikan pelajaran dan menjadi teladan untuk lebih banyak bersyukur dari kekurangan.

  

9. Sahabat-sahabat seperjuagan di Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2013 yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu bersama melewati suka dan duka selama kuliah, menatap masa depan yang cerah. Para senior dan junior di Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan arahan dan semangat kepada penulis. Terima kasih juga kami haturkan kepada keluarga kecil KKN angkatan 55 di Desa Datara Kecamatan Tompobulu

  Kabupaten Gowa. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. kami memohon dan berserah diri semoga melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu.

  Wa ssalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.

  Makassar, 10 Oktober 2017 Penyusun Ismail Idrus

  DAFTAR ISI

  JUDUL PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGESAHAN SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ABSTRAK

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ................................................. 7 C. Rumusan Masalah ............................................................................... 10 D. Kajian Pustaka .................................................................................... 10 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 12 BAB II TINJAUAN TEORETIS .................................................................... 14 A. Tinjauan Kehumasan .......................................................................... 14 B. Tinjauan Tentang Membangun Citra .................................................. 37 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 45 A. Jenis dan Lokasi Penelitian ................................................................. 45 B. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 46 C. Sumber Data ....................................................................................... 46 D. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 47 E. Instrument Penelitian .......................................................................... 49 F. Teknik Pengolahan Analisis Data ....................................................... 49 G. Pengujian Keabsahan Data .................................................................. 52 BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 54 A. Gambaran Umum Humas Polrestabes Makassar ................................. 54

  B. Tindakan Humas Polrestabes Makassar dalam Membangun Citra Polisi .......................................................................................... 62

  C. Hambatan Humas Polrestabes Makassar Humas dalam Membangun Citra Polisi .......................................................................................... 78

  D. Integarsi Keilmuan .............................................................................. 93

  BAB V PENUTUP ......................................................................................... 98 A. Kesimpulan ......................................................................................... 98 B. Implikasi Penelitian ............................................................................. 98 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

ABSTRAK

Nama : Ismail Idrus Nim : 50700113263 Judul Skripsi : Tugas Humas Polrestabes Makassar dalam Membangun Citra Polisi Pembimbing I : Dr. H Mahmuddin, M. Ag Pembimbing II : Ramsiah Tasruddin, S.Ag., M. Si

  Tujuan penelitian ini bertujun untuk mengetahui bagaimana tindakan humas Polrestabes Makassar sehingga ia dapat membentuk citra positif terhadap lembaga instansi tersebut. untuk mengetahui peluang dan tantangan humas Polrestabes Makassar agar dapat membentuk citra positif kepolisian Polrestabes Makassar

  Penelitian tersebut menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatis, peneliti membutuhkan referensi data seperti observasi wawancara terhadap informan, baik refernsi terhadap buku kepustakaan untuk tinjauan teoretis, baik tinjauan observasi langsung ke lapangan agar data yang didapatkan sangat kuat dan akurat.

  Hasil penelitian tersebut menunjukkan (1) Aktivitas Humas Polrestabes Makassar dalam membangun citra polisi baik di dalam intansi ataupun di luar instansi yakni humas berupaya memberikan informasi terkait kegiatan Polrestabes Makassar, mengoptimalkan pelayanan yang buruk terhadap kritikan publik dari segi internal dan eksternal agar terciptanya feedback yang berupa citra. (2) Humas Polrestabes Makassar, berupaya memaksimalkan kinerja kerjanya, pegerakan humas berupaya memberikan yang terbaik oleh masyarakat, informasi, pelayanan, kerjasama dari berbagai media dan instansi lain, dan sosialisasi terhadap masyarakat salah dampak yang baik terhadap bentuk dukungan yang mendasar dalam upaya membangun citra.

  Impilkasi penelitian tersebut humas Polrestabes Makassar, agar lebih cepat merespon hal-hal yang berkaitan dengan polrestabes makassar, dalam memberikan informasi, melayani masyarakat, melindungi masyarakat, dan mengayomi masyarakat, baik di dalam instansi atau diluar instansi. Humas Polrestabes Makassar, agar lebih memaksimalkan kinerja pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan yang buruk cepat di realisasikan oleh pihak kepolisian, dari segi pelayanan di dalam instansi pembenahan fasilitas, kinerja baik di dalam instansi maupun diluar instansi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini komunikasi menjadi pusat kebutuhan keseharian

  masyarakat terhadap dua orang atau lebih yang saling berinteraksi. Adanya interaksi komunikasi, manusia dapat saling mengenal satu sama lain, dikarenakan adanya interaksi terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting, banyak orang yang berprofesi hanya bermodalkan mulut dengan gaya bahasa. Cara berkomunikasi orang-orang dapat menghasilkan uang melalui gaya berkomunikasi, baik di bidang presenter, public speaking, maupun jurnalis.

  Komunikasi adalah salah satu aktivitas fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya diakui oleh

  1 hampir semua agama telah ada sejak adam dan hawa.

  Komunikasi memang menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitous atau serba hadir. Artinya

1 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada, 2005),h.4.

  2

  komunikasi berada di manapun dan kapanpun juga memang komunikasi merupakan

  2 sesuatu yang memang serba ada. Setiap orang berkomunikasi.

  Pentingnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai bentuk perwujudan tiap individu saling berinteraksi baik dalam bentuk kegiatan sosial ataupun percakapan sesama masyarakat di setiap ruang lingkup yang saling berinteraksi.

  Perkembangan Humas sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat adalah landasan bagi masyarakat. Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam strategi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya. Humas mempunyai dua pengertian. Pertama, Humas dalam artian sebagai teknik komunikasi dan kedua, humas sebagai metode komunikasi.

  Humas memerlukan kecakapan komunikasi yang spesifik. Bagaimana cara anda memperoleh kecakapan tersebut, tidak menjadi masalah bisa melalui perguruan tinggi atau surat kabar. Yang jelas anda harus mempunyai kecakapan tersebut.

2 Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003),h.20.

  3

  Prinsip-prinsip komunikasi dalam humas tidak akan berubah. Anda harus selalu

  3 berusaha menarik perhatian masyarakat dan kemudian mempertahankannya.

  Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, dimana masyarakat atau publik sudah semakin kritis terhadap pemberitaan, maka peran humas sangat penting sebagai layanan publik untuk memberikan informasi yang jelas dan sesuai fakta yang ada di perusahaan atau pun instansi, pemerintahan maupun organisasi lainnya, dengan cara yang baik dan benar agar dapat diterima publik.

  Masyarakat erat kaitannya dari dunia jurnalis, wartawan, public speaking, dan humas. Hal inilah yang menjadi kontraks terhadap bidang komunikasi, baik di bidang jurnalis, wartwawan, public speaking atau pun humas, humas merupakan bagian dari yang menciptakan citra di mata publik yang dapat dipercaya terhadap masyarakat ataupun organisasi.

  Humas terdapat suatu usaha untuk membentuk hubungan yang harmonis antara sesuatu badan perusahaan atau instansi dengan publiknya. Usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup perusahaan atau instansi

  4 tersebut.

  Mencitrakan suatu perusahaan atau pun instansi, humas yang bergerak di bidang tersebut, sebagaimana humas tersebut bergerak di bidang perusahaan atau pun 3 Bob Weisnsten, Public Relation : Meraih Sukses Lewat Karier Humas (Dahara Prize : Semarang, 1994),h.95. 4 Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relation (PT. Citra Aditya Bakti : Bandung, 2001) h,27.

  4

  instansi harus lebih pandai mencitrakan perusahaan atau pun instansi. Peranan humas sangatlah sulit karena perlu pemikiran yang hebat, cerdas, logis, dan terpercaya, agar terciptanya kepercayaan atau citra yang positif di mata masyarakat.

  Citra merupakan tujuan bagi suatu perusahaan ataupun instansi agar di mata masyarakat tetap baik terhadap perusahaan atau instansi sedangkan humas dapat digunakan untuk membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, investor, pemilih, atau masyarakat umum. Publik dianggap sebagai penghubung antara perusahaan dan media, masyarakat menjadi objek atau sasaran terhadap seorang humas, dimana humas di sini memperkuat kepercayaan masyarakat baik perusahaan lembaga instansi.

  Konsep humas sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak.

  Instansi ataupun perusahaan dimana secara spesifik keduanya merupakan bentuk yang berbeda, keduanya membutuhkan humas dengan satu tujuan yang sama bagaimana membangun citra di mata khalayak. Mengenai instansi Polrestabes Makassar landasan pokok kepolisian kota Makassar atau induk dari instansi kepolisian kota Makassar memiliki pokok-pokok permasalahan baik di luar instansi ataupun di dalam instansi.

  Masalah yang terjadi dalam suatu instansi ataupun perusahaan baik instansi pemerintahan, perusahaan besar maupun kecil, semua membutuhkan pencitraan.

  Pencitraan merupakan pokok utama, seperti perusahaan Bosowa yang mempunyai

  5

  humas baik dari kalangan perusahaan Mayora ataupun instansi-instansi pemerintahaan yang membutuhkan humas, Dishub kota Makassar, ataupun Polrestabes kota Makassar.

  Intsansi Polrestabes Makassar instansi pemerintahan sebagai pusat pengamanan yang sangat kokoh dan aman atau dapat dikatakan induk dari sektor Resor kepolisian Polrestabes kota Makassar, salah satu instansi pemerintahan yang berpusat di Jl. Ahmad Yani yang cukup besar, banyaknya aktivitas keseharian yang terjadi di sana seperti tugas-tugas operasional yang meliputi Kegiatan Intelijen Keamanan, Reserse Kriminal, Samapta Bhayangkara, lalu lintas, Pengamanan obvit/provit dan pembinaan masyarakat, serta sekaligus memantau dan mengawasi pelaksanaannya mulai dari bidang terendah maupun di tingkat tertinggi Polsek.

  Polrestabes Makassar bertekad mewujudkan tampilan polisi yang terampil, cepat, profesional, kuat dan dipercaya masyarakat serta membangun diri menjadi sentra pelayanan masyarakat yang dipercaya dan bersahabat, penegak hukum yang profesional, mandiri, handal, cepat, tangkas dan bertaqwa serta menjadikan wilayah Polrestabes Makassar sebagai gerbang Indonesia Timur yang aman, nyaman dan tertib. Banyaknya masalah yang terjadi pada Polrestabes Makassar, dapat terealisasikan jika kepolisian Polrestabes Makassar bersama-sama berkerja lebih ekstra dalam menghadapi hal kriminal, penangkapan pecandu narkoba ataupun begal, pungli, hal-hal kriminal lainnya yang menjadi pemicu Polrestabes Makassar dalam menyelidiki kasus-kasus itu.

  6

  Polrestabes Makassar merupakan pelindung masyarakat tembok persenjataan bagi masyarakat, yang menjadi panutan suatu pengamanan di dalam kota makassar.

  Banyaknya kasus yang terjadi dalam keseharian kehidupan sehari-hari, baik peristiwa demonstran yang memblokade jalan, kecelakaan yang terjadi di jalan raya, kasus perampokan, dan kasus kriminal lainnya yang dapat memicu satuan tugas Polrestabes dalam menangani tiap kasus permasalahan yang terjadi.

  Informasi merupakan tujuan pokok humas, keresahan yang terjadi pada kota Makassar atau peristiwa-peristiwa yang ada di Makassar merupakan keresahan masyarakat, kasus seperti pungli, begal, atau narkoba adalah penyakit yang besar terhadap masyarakat kota Makassar, pergerakan humas melihat dari tinjauan kasus tersebut, bagaimana mengangkat citra instansi Polrestabes Makassar, tentu perlu mambangun atau menjalin kerja sama terhadap berbagai pihak.

  Seperti kasus pungli, merupakan kasus yang menjadi keresahan masyarakat, pungli adalah salah satu bentuk kasus kecil namun masyarakat awam atau pun masyarakat professional menganggap adalah perbuatan yang sangat buruk terhadap polisi, terlebih lagi kasus pembegalan yang meresahkan masyarakat, bahwa masyarakat beranggapan bagaimana bentuk kinerja polisi selama ini, dikarenakan pembegalan sudah sangat marak di kota Makassar sehingga polisi perlu menangani kasus ini, demikian pula kasus narkoba merupakan penyakit masyarakat Makassar, dari umur belia hingga dewasa banyak masyarakat yang telah terkena efek candu tersebut, sehingga kasus tersebut dapat ditinjau bahwa Makassar adalah kota yang

  7

  tidak aman, humas pun perlu informasi yang sangat kuat sehingga informasi yang ia kumpulkan dapat di realisasikan semua kasus yang menjadi keresahan masyarakat.

  Citra merupakan tujuan pokok dari tinjauan kasus tersebut, humas perlu menangani, membangun, atau mengayomi masyarakat Makassar, menjadi pelindung masyarakat, baik dalam memberantas semuaa kasus-kasus kriminalisasi seperti contoh kasus pungli, begal, atau narkoba, sehingga masyarakat menilai Instansi Polrestabes Makassar adalah instansi yang kuat dalam segala keterlibatan kasus.

  Penelitian ini yang menyangkut suatu instansi pemerintahan suatu instansi yang cukup besar di Makassar, humas merupakan tujuan pokok permasalahan hal ini sebagaimana, pergerakan atau langkah humas baik dalam mengambil suatu keputusan, bagaimana mendeskripsikan solusi tiap kasus yang terjadi.

B. Fokus Penenlitian Dan Deskripsi Fokus

  1. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah aktivitas humas Polrestabes Makassar berupaya memaksimalkan kinerja kerjanya mengorganisir segala permasalahan yang terjadi baik di dalam intstansi atau pun di luar instansi, memberikan pelayanan yang baik menjalin kerjasama di berbagai media, aparat dan intansi lain untuk mendukung kinerja kerjanya. Humas Polrestabes Makassar memanfaatkan sumber informasi sebagai patokan masalah yang terjadi baik dalam bentuk internal atau pun eksternal, memaksimalkan kinerja kerja humas agar masyarakat puas terhadap pelayanan yang

  8

  diberikan dengan harapan umpan balik citra yang menjadi pusat tujuan humas tersebut.

  2. Deskripsi Fokus

  a. Aktivitas Humas Polrestabes Makassar Humas dalam sebuah perusahaan atau instansi adalah untuk membangun sebuah citra di mata masyarakat, bertujuan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan agar membuat lebih baik lagi, Aktivitas humas Polrestabes Makassar adalah untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat agar masyarakat percaya Polrestabes Makassar mampu menjalankan tugas-tugasnya sebagai salah satu instansi pemerintah, dalam membangun citra humas Polrestabes Makassar perlu bantuan dari berbagai pihak, baik dari dalam instansi ataupun diuar instansi, di dalam instansi seperti perilaku polisi terhadap masyarakat bagaimana melayani masyarakat dengan baik dengan humanis. Sedangkan di luar instansi, tugas mereka terpenuhi dan masyarakat senang dengan hal itu. seperti hal yang mendasar untuk masyarakat, polisi lalu lintas di jalan raya mengatasi kemacetan.

  b. Membangun Citra Polrestabes Makassar Citra yang dimaksud adalah bagaimana humas membangun citra polisi, seperti polisi terjun langsung kemasyarakat sosialisasi, menangkap pelaku narkoba, begal atau tindak kriminal lainnya, tidak hanya di luar instansi humas menjalankan tugasnya. Di dalam atau sesama instansi harus menjalankan tugasnya. instansi Seperti terjadinya miss communication sesama polisi. Atau kasus bentrok yang terjadi pada tanggal 07 agustus 2016 di sini humas bekerja membangun citra, membuat opini

  9

  publik terhadap masyarakat. Dengan begitu citra kepolisian Polrestabes Makassar tidak buruk. Jadi humas bertujuan membangun citra, memperbaiki, membangun, mengayomi masyarakat agar instansi tersebut tidak buruk di mata masyarakat

  c. Tindakan humas Polrestabes Makassar Tindakan adalah suatu sikap yang belum otomatis dalam suatu tindakan, untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata, maka diperlukan faktor pendukung lain. Bertindak dalam segala hal tentunya perlu pergerakan yang baik. Tindakan yang dilakukan oleh pihak humas yakni bagaimana membentuk citra Polrestabes Makassar di mata Masyarakat. Di dalam tindakan humas yang dilakukan ada beberapa bentuk tindakan yang dilakukan, tindakan internal humas seperti meningkatkan kualitas kepolisian, sosialisasi yang baik terhadap masyarakat, dan tindakan yang berbentuk eksternal humas, adanya kerjasama yang di lakukan dengan aparat dan instansi lain, membentuk hubungan kerjasama dengan berbagai media, serta melindungi dan mengayomi masyaakat.

  d. Hambatan humas Polrestabes Makassar Hambatan adalah halangan atau rintangan. Hambatan memiliki arti yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana apabila ada suatu hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut. Berbagai hambatan yang ada pada Polrestabes Makassar tentunya humas di tuntut bekerja lebih ekstra untuk meningkatkan citra instansi pemerintahan tersebut, seperti hambatan yang ada di dalam instansi tersebut, pelayana yang masih lambat atau kurang maksimal, informasi yang masih minim yang di berikan terhadap

  10

  masyarakat terkait instansi tersebut, serta hambatan yang terjadi diluar instansi, banyaknya pungli yang masih dilakukan terhadap polisi kepada masyarakat, yang dapat membentuk citra yang negatif terhadap kepolisian Polrestabes, kasus yang di tangani pun belum di maksimal, sehingga hambatan-hambatan tersebut yakni sebuah bentuk kerja keras humas untuk membentuk citra yang positif terhadap masyarakat.

  C. Rumusan Masalah

  Terkait dari latar belakang yang dijelaskan di atas, maka dalam rumusan masalah peneliatian ini disimpulkan oleh peneliti adalah :

  1. Bagaimana tindakan Humas Polrestabes Makassar dalam membangun citra polisi ?

  2. Bagaimana hambatan Humas Polrestabes Makassar dalam membangun citra polisi ?

  D. Kajian Pustaka

  Tinjauan pustaka ialah merupakan suatu tinjauan atas kepustakaan sebagaimana yang berkaitan dengan topik pembahasan penelitian yang dilakukan.

  Tinjauan pustaka digunakan sebagai bentuk acuan atau contoh untuk membantu dan mempermudah dengan jelas penelitian yang akan dilakukan ini. Berikut hubungan dengan peneliti terdahulu

  1. Reza Afriadi penelitian yang terdahulu dengan judul

  “Strategi Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Membangun Citra Positif Polisi

  ”. Fokus pada

  11

  penelitian ini ketetapan Strategi terhadap humas Polda dalam membangun citra kepolisian kota Yogyakarta sebagaimana humas Polda membentuk sebuah strategi yang intensif agar citra instansi pemerintahan tersebut positif terhadap masyarakat

5 Yogyakarta.

  Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan lebih fokus terhadap aktivitas humas, langkah apa yang humas lakukan agar citra positif Polrestabes Makassar tidak begitu buruk di mata masyarakat kota Makassar. Bagaimana tindakan terhadap penyesuaian masalah yang terjadi pada Polrestabes Makassar dan apa tindakan humas polrestabes Makassar dalam menyikapi dan menemukan solusi atau jalan keluar terhadap masalah yang terjadi.

  2. I ndah Cahyani dengan judul ”Strategi Manajemen Humas Polda Banten Pada

  Kasus Cikeusik

  ”. Fokus pada penelitian ini peran humas dalam menciptakan manajemen pada Polda Banten terhadap kasus dugaan korupsi pada kasus Cikeusik, namun fokus pada penelitian pada konteks manajemen terhadap resor kepolisian

  6 humas Polda Banten.

  Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan lebih fokus terhadap aktivitas humas, langkah apa yang humas lakukan agar citra positif polrestabes Makassar tidak begitu buruk di mata masyarakat kota Makassar. Bagaimana tindakan terhadap penyesuaian masalah yang terjadi pada Polrestabes Makassar dan apa tindakan 5 http://digilib.uinsuka.ac.id/4310/1/BAB%20I%2CIV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.

  pdf (Diakses pada tanggal 24 Januari 2017) 6 http://repository.fisipuntirta.ac.id/204/1/SKRIPSI%20KOM%20%20INDAH%20CAHY ANI.pdf (Diakses pada tanggal 24 Januari 2017)

  12

  humas Polrestabes Makassar dalam menyikapi dan menemukan solusi atau jalan keluar terhadap masalah yang terjadi.

  3. Novanda Agung Prihatama dengan judul penelitian

  “Strategi Humas Polda Jateng

Dalam Membangun Hubungan Baik Dengan Media” penelitian ini lebih

  memfokuskan pada saluran media, dimana media sebagai pusat kajian informasi sehingga humas Polda Jateng membentuk hubungan yang baik dengan media dan

  7 membangun hubungan yang baik dengan media.

  Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan lebih fokus terhadap aktivitas humas, langkah apa yang humas lakukan agar citra positif Polrestabes Makassar tidak begitu buruk di mata masyarakat kota Makassar. Bagaimana tindakan terhadap penyesuaian masalah yang terjadi pada polrestabes Makassar dan apa tindakan humas polrestabes Makassar dalam menyikapi dan menemukan solusi atau jalan keluar terhadap masalah yang terjadi.

  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini berbeda dengan peneltian yang telah dikaji sebelumnya. Dikarenakan penelitian ini dengan memfokuskan tugas peranan terhadap lembaga instansi pemerintahan Polrestabes Makassar dan tugas mencitrakan instansi tersebut di mata masyarakat kota Makassar.

  1. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

  a. Tujuan Penelitian 7

  http://eprints.undip.ac.id/29123/1/SUMMARY_PENELITIAN_Novanda_Agung.pdf (Diakses pada tanggal 24 Januari 2017)

  13

  1.) Untuk mengetahui bagaimana tindakan humas Polrestabes Makassar sehingga ia dapat membentuk citra positif terhadap lembaga instansi tersebut

  2.) Untuk mengetahui hambatan humas Polrestabes Makassar agar dapat membentuk citra positif di Polrestabes Makassar b. Kegunaan Penelitian

  a.) Kegunaan Akademis 1.) Menjadi bahan kajian untuk penelti lain atau peneliti berikutnya di hari kemudian sebagai bahan referensi untuk ditambahkan dan di teliti kembali agar lebih detail. 2.) Memberikan dampak positif terhadap penelitian ini dan memberikan ilmu atau refernsi terhadap pembaca atau khususnya mahasiswa ilmu komunikasi, mahasiswa lain atau masyarakat kota Makassar

  b.) Kegunaan Praktis 1.) Penelitain ini dapat menjadi pertimbangan referensi dan argumen terhadap pihak terkait dalam membangun citra suatu perusahaan atau pun instansi, agar membentuk dampak yang positif di mata masyarakat.

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Tinjauan Kehumasan Hubungan masyarakat (Humas) mempunyai ruang lingkup (scope)

  kegiatan yang menyangkut banyak manusia (publik, masyarakat, khalayak), baik di dalam (public intern) dan diluar (public ekstern). Humas sebagai komunikator mempunyai fungsi ganda yaitu keluar memberikan informasi kepada khalayak dan ke dalam menyerap reaksi dari khalayak. Organisasi atau instansi atau lembaga

  1 mempunyai tujuan dan berkehendak untuk mencapai tujuan itu.

  Humas adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar, antara semua organisasi dengan khalayaknya dalam rangka

  2

  mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian Humas merupakan bagian dari tugas penerangan, baik pemerintah maupun swasta karena penerangan merupakan bagian dari komunikasi harus berkembang antara pemerintah dan rakyat, antara rakyat, kelompok masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya. Setiap lembaga atau instansi ingin mencapai tujuan yang telah digariskan sebelumnya, melaksanakan upaya-upaya dan langkah-langkah tertentu. Tentu saja keberhasilan ini tidak dapat dicapai berdasarkan kemampuan yang ada. 1 H.A.W. Widjaja, komunikasi dan hubungan masyarakat,(Jakarta : Bumi aksara,2010), h.2. 2 Frank Jefkins, Public Relation edisi-5(Jakarta : Erlangga, 2004) h.10.

  15

  Karena selain dari pada itu masih diperlukan pengertian, peran serta (partisipasi) publiknya (intern, ekstern).

  Humas dapat meningkatkan citra instansi, tetapi tidak dapat menyelesaikan persoalan, jika kinerja dan pelayanan terhadap publik tidak maksimal, tidak dapat diandalkan. Tidak ada manfaat mengeluarkan seluruh tenaga untuk bekerja menyelesaikan suatu persoalan, jika anda tidak dapat memeberikan yang terbaik

  3 tehadap publik.

  Menurut Onong Uchjana Efendy, humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan

  4 pemenuhan kepentingan bersama.

  Humas sangat berperan dalam suatu hal pencitraan, perusaahan atau instansi yang ia kendalikan humas dituntut bekerja keras untuk membangun citra intstansi atau perusahaan tersebut. Seorang humas pun harus betul mengenal suatu permasalahn terlebih dahulu dimana ia kerucutkan dalam suatu solusi atau jalan keluar, dikarenakan masalah yang terlebih dahulu harus diketahui seorang humas sebab itulah modal yang sangat besar untuk menjadi humas.

  Dalam Buku Rosady Ruslan, Howard Stepenshon mengatakan definisi profesi humas yaitu sebagai, “the practice of skilled art or service based on training, a body of knowledge, adberence to agree on standard of ethics. 3

  “artinya,

  Claire Austin, Public Relations yang Sukses Dalam Sepekan, (Semarang : Pelita Group, 1999),h.25. 4 Rachmat Kriyantoro, Public Relation Writing, (Jakarta : Prenada Media Group),h.4.

  16

  kegiatan humas merupakan profesi secara praktisi memiliki seni keterampilan, atau pelayanan tertentu yang berlandaskan pada latihan, kemampuan dan pengetahuan

  

5

serta diakui sesuai dengan standar etiknya.

  Sebagaimana telah dikemukakan, ada sejumlah definisi mengenai humas.

  

Webster’s New World Dictionary mendefinisikannya sebagai‟ hubungan dengan

  masyarakat luas, seperti melalui publisitas, Khususnya fungsi-fungsi koperasi, organisasi, dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publick dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri.

  Definisi berikutnya, “Humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan

  6 itikad baik.

  Perlu diketahui bahwa menjadi seorang humas tidak serta merta bergerak langsung kelapangan, dimana pada tugas seorang harus terlebih dahulu mengtahui permasalahan apa yang terjadi terhadap instansi atau perusahaan tersebut.

  Pesan yang disampaikan harus akurat, yaitu dalam konteks penyampaian seorang humas lewat komunikasinya harus lebih gampang ditanggap, sehingga khalayak dapat memahami pesan komunikasi yang disampaikan seorang humas. 5 Rosady Ruslan, Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi ( Jakarta : PT RajaGrafindo, 2002. ),h.67. 6 H. Frazier Moore, Humas:Membangun Citra Dengan Komunikas, (Bandung : PT, Remaja Rosdakarya, 2004) h.6.

  17

  Seperti yang dituliskan fungsi humas di atas punya pengaruh yang kuat serta mencapai sasaran khalayak.

1. Tugas dan Fungsi Humas

  Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah praktik

mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat.

  

Humas dapat mencakup sebuah organisasi atau individu yang mendapatkan

eksposur ke khalayak mereka menggunakan topik kepentingan publik dan berita

yang tidak memerlukan pembayaran langsung. Tujuan dari hubungan masyarakat

oleh perusahaan sering untuk membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan

pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu

tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik. Kegiatan umum

termasuk berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri, bekerja

sama dengan pers dan komunikasi karyawan, profesi sebagai seorang humas

bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih

simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat

masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Petugas hubungan masyarakat

menggunakan berbagai media untuk membangun dan mempertahankan hubungan

yang baik antara organisasi.

  1. Tugas Utama Humas

  a.) Melakukan perencanaan strategi tentang publisikasi dan kampanye

  b.) Menulis dan memproduksi presentasi dan siaran pers

  18

  c.) Menjawab dan menjelaskan pertanyaan dari masyarakat, pers, dan organisasi terkait d.) Mengorganisir acara promosi seperti konferensi pers, opendays, pameran, wisata dan kunjungan e.) Berbicara secara terbuka diwawancara, konferensi pers dan presentasi

  Semua kemampuan yang dimiliki oleh humas, dituangkan ke dalam tugas ata fungsinya. International Public Relation Associaton IPRA dengan berbagai kemampuan tersebut, diharapkan humas dapat memposisikan dirinya sebagai konseling, seorang analisis realitas, ahli riset pendapat dan sikap. Humas juga piawai dalam membina komunikasi dua arah, mencegah konflik, meningkatkan rasa percaya dan tanggung jawab, memperbaiki dan mempertahankan hubungan, memasyarakatkan produk atau jasa dan menciptakan jati diri institusi. Segudang pekerjaan sebagai tanggung jawab harus dilakukan secara baik agar dapat menghasilkan hasil yang efisien dan efektif. Untuk mencapai hal tersebut seorang

  7 public relations semestinya dapat memahami cara kerja atau proses kerjanya.

  Landasan bagi humas yang efektif adalah kebijaksanaan dan kegiatan yang terpercaya demi kepentingan publik. Tetapi kebijaksanaan dan tindakan yang baik itu sendiri tidak cukup untuk memperoleh goodwill. Hanya melalui suatu pemahaman mengenai kebutuhan, nilai, dan aspirasi publiklah manajemen dapat merumuskan suatu kebijaksanaan yang terpercaya hanya melalui informasi kepada

7 Dasrun Hidayat, Media Public Relations, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014),h.17.

  19

  publik mengenai informasi kepada publik mengenai kebijaksanaan dan kegiatan

  8 organisasilah manajemen dapat berharap memperoleh pengertian dan goodwill.

  Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi berbagai bidang dan segi, di bawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling utama, yaitu:

  1. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian.

  2. Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya.

  3. Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum sebagaimana mestinya.

  4. Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yang menguntungkan organisasi/lembaga.

  5. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum.

  Sedangkan secara garis besar tugas dan fungsi humas adalah :

  a. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya

  b. Melayani kepentingan publik dengan baik

  9 c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.

  8 H. Frazier Moore, Humas:Membangun Citra Dengan Komunikasi, (Bandung : PT, Remaja Rosdakarya, 2004) h.85. 9 Rachmat Kriyantoro, Public Relation Writing (Jakarta : Prenada Media Group, 2008) h,18.

  20

  Humas adalah fungsi manajemen yang unik yang membantu membangun jalur komunikasi, memunculkan pemahaman, kerja sama antara organisasi dan publiknya; melibatkan manajemen permasalahan dan isu; membantu manajemen untuk terus menginformasikan dan tanggap terhadap opini publik; mendefinisikan akan menekankan tanggung jawab manjamen untuk perubahan secara efektif, melayani sebagai sistem peringatan dini untuk membantu mencegah kecenderungan negatif dan menggunakan penelitian yang sehat dan etika komunikasi sebagai alat

  10 utamanya.

  Menurut Dimock dan Koening, pada umumnya tugas dan kewajiban dari pihak humas lembaga pemerintahan, yaitu sebagai berikut :

  1. Berupaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat (public services), kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh pihak pemerintah dalam melaksanakan program kerja pembangunan tersebut.

  2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya untuk melaksanakan program permbangunan di berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, hukum dan politik serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban nasional.

10 Keith Butterick, Pengantar Public Relation : Teori dan Praktik. (Jakarta:Rajawali Pers, 2013) h.7.

  21

  3. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan serta pengabdian dari aparatur pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing secara konsisten serta

  11 profesional.

  Humas berperan penting dalam menjaga eksistensi perusahaan atau lembaga instansi, menjadikan sebuah organisasi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan semakin harmonis, baik perusahaan atau lembaga instansi 2.

   Tujuan Humas

  Mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pihak lain yakni publik (umum, masyarakat). Tujuan humas adalah untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan pubik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik.

  Humas memiliki tugas nyata yang harus dilakukan. PR harus memberikan kontribusi langsung terhadapa suksesnya suatu bisnis. Jika tugas yang harus dilakukan adalah untuk menjaga serta mengelola reputasi dan hubungan relasi. Maka efek yang ditimbulkan haruslah dapat dirasakan secara nyata, dan bukan hanya menimbulkan „rasa nyaman‟ yang semu. Menghabiskan dana untuk menciptakan suatu dialog dengan publik utama dan untuk membangun reputasi

11 Rosady Ruslan, Etika Kehumasan Konsepsi & Aplikasi ( Jakarta : PT RajaGrafindo, 2002. ) h.94.

  22

  harus menghasilkan manfaat yang nyata (tangiblebenefit) bagi perusahaan. Publik

  12 akan dipengaruhi untuk mendukung perusahaan.

  Peranan humas sangatlah penting, dikarenakan baik tidak suatu instansi ataupun perusahaan tergantung dari seorang humas dikarenakan humaslah sebagai penggerak keharmonisan dalam suatu lembaga atau organisasi tersebut.

  Untuk mengkaji tujuan humas, berikut akan dikutip beberapa pendapat para ahli antara lain: a. Charles S.staiberg Menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan bersangkutan.

  b. Frank Jefkins Meningkatkan favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis sama sekali unfavorable image/citra yang buruk terhadap organisasi tersebut.

  c. Dimock Marshall Cs 1.)Berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan goodwill suatu organisasi atau badan.

  2.)Berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyrakat yang bernada negatif, bilamana diserang, dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi atau badan kita tidak salah (hal ini bisa terjadi akibat kesalahpahaman).

12 Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen : Kampanye Public Relation, Edisi ke-2 (Jakarta : Erlangga, 2004) h.2.

  23

  Dengan demikian tindakan ini adalah salah satu aspek penjagaan atau pertahanan.

  d. Tujuan Humas secara universal Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat dirumuskan tentang tujuan humas secara umum/universal yang pada prinsipnya tujuan humas adalah :

  Untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan kondisi-kondisi publik yang bersangkutan, dan memperbaikinya citra itu menurun/rusak. Dengan demikian ada empat hal yang prinsip pada tujuan humas yakni :

  1. Menciptakan citra yang baik

  2. Memelihara citra yang baik

  3. Meningkatkan citra yang baik 4. Memperbaiki citra jika organisasi kita menurun/rusak.

3. Strategi Humas

  Strategi pokok humas diarahkan untuk meningkatkan mekanisme komunikasi dua arah antara lembaga dengan sasaran humas agar hasil-hasil yang dicapai oleh lembaga dapat dikenal oleh sasaran humas, sehingga sasaran humas akan ikut berpatisipasi aktif dalam mewujudkan tujuan lembaga khususnya dan tujuan pembangunan nasional.

  a. Penyusunan rencana program humas Humas bertanggung jawab atas fungsi komunikasi timbal balik antara perusahaan dengan publik-publik internal dan eksternalnya. Komunikasi itu

  24

  dimaksudkan untuk menghasilkan sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan, dan diharapkan akan memunculkan reputasi dan citra perusahaan yang positif di mata

  13 para khalayak-khalayak komunikasi.

  Untuk mencapai hal itu diperlukan manajemen. Maka dari itu humas tidak bisa terlepas dari fungsi-fungsi. Di antara para ahli ada yang membagi fungsi manajemen itu menjadi : 1.

   POAC : Planning, Organising, Actuating, Controlling.

  2. POSDC : Planning, Organising, Staffing, Directing, Controling.

  3. PDCA : Plan, Do, Check, Action.

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis terhadap Kekuatan Pembuktian Visum Et Repertum dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Perkosaan di Wilayah Hukum Polrestabes Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 99

Tinjauan Hukum Islam terhadap Penerapan Diversi (Studi Kasus di Polrestabes Makassar) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 101

Perubahan Eksistensi Polisi dalam Menangani Kejahatan dari Polwiltabes ke Polrestabes Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 103

Rancang Bangun Sistem Administrasi Pelaporan Masyarakat pada Kantor Polisi Sektor Bontoala Kota Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 78

Strategi Public Relations PT. Telkom Indonesia, TBK di Makassar dalam Menjaga Citra Perusahaan - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 98

Strategi Public Relations Distro Chambers dalam Mempertahankan Citra sebagai Referensi Fashion Remaja di Kota Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 101

Pola Komunikasi Public Relations PT. Vale Indonesia Tbk. dalam Membangun Citra Perusahaan Melalui Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 105

Aktivitas Humas Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (Studi Kasus Pengelolaan Citra Pascabentrokan Antarmahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan Fakultas Sains dan Teknologi) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 100

Pola Komunikasi Polisi Resor Kabupaten Jeneponto dalam Pembinaan Masyarakat dan Penyuluhan Hukum - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 105

Strategi Humas dalam meningkatkan Citra Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar di Pelabuhan Kesyahbandaran Makassar (Analisis Deskriptif Kualitatif) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 100