Methods of nutritional assessment

  

Lailatul Muniroh, SKM.,M.Kes

Departemen Gizi Kesehatan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

2011

  Methods of nutritional assessment Direct methods: 

  Anthropometry 

  Biochemical (Laboratory) 

  Clinical assessment 

  Dietary assessment Indirect methods: 

  Health and vital statistics 

  Assessment of ecological

   Metode Dietetik adalah penentuan status gizi dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Tujuan dari metode dietetik adalah untuk

   mengetahui status gizi secara dietary pada seseorang yang relatif berbeda umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan sebagainya.

  Levels of Food Consumption Data National levels Household levels

  Individual levels / Groups .

1. Food Balance Sheet (FBS) provide data on national food availability

  to calculate annual per capita food (or energy) availability in a country.

  Food Balance Sheet merupakan data yang menggambarkan :

  a) Produksi makanan per tahun.

  b) Bahan baku makanan yang diekspor maupun diimpor.

  c) Stock bahan makanan yang tersedia.

  d) Distribusi makanan.

  Kelebihan Food Balance Sheet 1.

  Dapat diketahui jumlah konsumsi makanan dan cadangan makanan yang tersedia, serta digambarkan dalam konsumsi perkapita.

  2. Menentukan kebijakan di bidang

  pertanian seperti produksi bahan makanan dan distribusi.

  3. Memperkirakan pola konsumsi masyarakat.

  1. Tidak dapat memberikan informasi tentang

  distribusi dan makanan yang tersedia tersebut untuk berbagai daerah, apalagi gambaran distribusi di tingkat rumah tangga.

  2. Tidak menggambarkan perkiraan konsumsi

  pangan masyarakat berdasarkan status ekonomi, keadaan ekologi, keadaan musim dan sebagainya.

2. Total Diet Study

  

  a method specifcally designed to establish, by chemical analysis, the dietary intake of food contaminants by a person consuming a typical diet; to monitor and evaluate intakes of macro- and micro- nutrients in populations.

  

  TDS based on : market basket studies,

  individual food items, and duplicate portion studies.

  market basket studyfood items that comprise part of the

  average diet of the selected age and sex group of interest are purchased from retail outlets in representative towns of the country, on one or more occasions per year (Gibson, 2005).

  

  Informasi yg didapatkan dari studi ini adalah rata-rata zat gizi pada kelompok yg terpilih berdasarkan umur dan jenis kelamin

  individual food item approach

  Samples of most commonly consumed food items (usually obtained from national food

  consumption surveys) are collected, sometimes more than once a year, from major cities situated in certain geographic regions of the country (Gibson, 2005).

  

  Each of the food samples is then prepared table- ready prior to being analyzed.

  

  Individual food item approach mampu mengidentifkasi sumber makanan dari zat gizi spesifk

  duplicate portion study

a group of randomly selected individuals are

selected and then each individual is asked (1)

to collect a duplicate portion of all foods and

beverages consumed over one or several consecutive 24-hour periods, and (2) to make written record of daily food intakes.

   Intakes of macro- and micro- nutrient intakes, as well as heavy metals, pesticides and contaminants, can then be calculated.

3. Universal Product Codes

   Universal product codes (UPCs) are standard

  multi-digit numbers with a machine readable code that represents product, size, manufacturer and nature of the contents.

  

  With the use of electronic scanning devices UPCs can provide information on food purchases and expenditure at the local, regional and national levels.

  

  This method is more foods repackaged in food stores. applicable in developed countries or where most of the food consumed by the population are packaged foods or fresh

  

Household Level

1. Household Food Record Method

  

Metode yang dilaksanakan dengan menimbang atau

mengukur dengan URT (Ukuran Rumah Tangga)

seluruh makanan yang ada di rumah, termasuk cara

pengolahannya.

   Dianjurkan untuk tempat/daerah, dimana tidak banyak

variasi penggunaan bahan makanan dalam keluarga

dan masyarakatnya sudah bisa membaca dan menulis.

   Digunakan pada saat kita ingin menghitung seberapa

besar jumlah makanan yang dikonsumsi oleh setiap

anggota keluarga setiap harinya. Biasanya dilakukan Langkah-langkah Household Food Record

  1. Responden mencatat dan menimbang/mengukur semua makanan yang dibeli dan diterima oleh keluarga selama penelitian

  2. Mencatat dan menimbang/mengukur semua makanan yang dimakan keluarga termasuk

sisa dan makanan yang dimakan oleh tamu

  

3. Mencatat makanan yang dimakan anggota

keluarga di luar rumah

4. Hitung rata-rata konsumsi keluarga atau

  

Kelebihan dan kelemahan Household Food

Record Method

  Kelebihan Kekurangan

  1. Hasil yang diperoleh

  1. Makanan yang lebih akurat, bila dimakan diluar(jajan) dilakukan dengan tidak tercatat menimbang makanan

  2. Kadang-kadang kalau

  2. Dapat dihitung intake ada tamu/keluarga lain zat gizi keluarga yang datang tidak dicatat

  Cara meminimalisir kekurangan Household Food Record Method :

  • Dengan cara sebelum keluar rumah makan terlebih dahulu di rumah
  • Membuat tabel per individu sehingga mempunyai data yang lebih akurat untuk tiap-tiap anggota keluarga.

2. Household 24-h Recall Method

  

Adalah pengukuran dengan menanyakan semua

makanan yang dibeli/diproduksi setiap keluarga

untuk dikonsumsi 24 jam sebelumnya dalam jangka waktu tertentu selama penelitian (biasanya satu minggu).

   Juga dalam cara pengolahan bahan makanan tersebut saat akan disajikan.

  

Menggunakan berbagai alat bantu ukuran rumah

tangga (sendok, gelas, piring, dll) atau food model. Data kuantitatif akan diperoleh jika

  Kegunaan household 24-h recall method

  untuk mengetahui Angka Kecukupan Gizi dalam suatu keluarga.

  

  untuk menganalisis bahan makanan yang di konsumsi oleh setiap anggota keluarga

  

  untuk mengetahui pola konsumsi suatu keluarga dan setiap anggota keluarga Kelebihan dan Kekurangan Recall Method

  Kelebihan Kekurangan

  1. Mudah dilaksanakan dan tidak membebani responden

  2. Lebih teliti

  3. Tidak harus dilakukan 7 hari tergantung homogenitas data

  4. Biaya relatif murah

  5. Memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi keluarga

  6. Dapat mengetahui status gizi keluarga

  1. Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari

  2. URT untuk setiap kelurga belum tentu sama

  3. Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden Cara meminimalisasi kekurangan Recall Method :

  Untuk meningkatkan mutu recall 24 jam dilakukan selama beberapa kali pada hari yang berbeda (tidak berturut-turut),

3. Food Account Method

  

a householder (usually mother or one responsible for

preparing food at home) makes daily record of all foods

entering the household, either purchased,received as

gifts, or produced for household use during a specified period, usually seven days.

   Responden diminta untuk mencatat semua yang

mereka makan dan minum setiap kali sebelum makan

dalam ukuran rumah tangga (URT) atau menimbang

dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut .

  Kelebihan dan kekurangan

  Kelebihan :

   Relatif murah dan cepat

  

Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar

   Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari

   Hasilnya relatif lebih akurat

  Kekurangan :

   Terlalu membebani responden

  

Tidak cocok untuk responden yang buta huruf.

  Sangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mencatat dan memperkirakan jumlah konsumsi. Cara meminimalisir kekurangan metode Food Account:

Ada yang menemani responden dalam mencatat makanan

yang ia makan. Lebih baik diwadah dalam sebuah kegiatan yang terorganisir dan didukung ahli gizi berpengalaman / tenaga

bantuan lain yang berpengalaman dalam hal Food Record

Lebih baik jangan dilaksanakan di kawasan yang mayoritas penduduknya buta huruf.

  Sebaiknya pencatatan dilakukan sebanyak 3x setelah responden makan pagi, siang, dan malam, kemudian responden disuruh untuk mencatat makanan yang ia makan dengan memberikan form isian terlebih dahulu (Cara ini hanya boleh dipakai di kawasan yang penduduknya berpendidikan dan tidak buta huruf) Bagi Penduduk buta huruf sebaiknya pencatatan dilakukan di rumah penduduk tersebut oleh petugas. Dan petugas diharap datang tiap interval waktu penduduk tersebut

  Food consumption at household level

  Using either household food record of household 24-h recall, besides total of foods consumed by the entire household, food intake of individual can be estimated using assignment factor. In order to calculate for per person food intake, total household intake is divided amongst the household members using weighting according to sex and age.

  Example of weighting are: ‘1’ for males >14y,

SKALA ROMA

  ‘0.9’ for females >11y and boys 11-14y, ‘0.75’ for children 7-10y, ‘0.40’ for children 4-6y,

  

Individual / Groups level Next session References 

  Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional nd Assessment, 2 ed. Oxford University Press

  

  Fahmida U, Dillon DHS. 2007. Handbook Nutritional Assessment. SEAMEO- TROPMED RCCN, Jakarta

  Thank y Thank y ou ou lailagizi@gmail.com

Dokumen yang terkait

Komunitas Algae Epilitik Sebagai Indikator Biologis Di Sungai Batang Ombilin, Sumatera Barat Community of Epilithic Algae as Biological Indicator In Ombilin River, West Sumatera

0 2 7

Karakterisasi Mikroflora Alami Saluran Pencernaan Sapi Potong Sebagai Kandidat Probiotik Pakan Sapi Potong Characterization of Natural Microflora From Cow Digestic Tract As Candidate For Cattle Feed Probiotics

0 0 7

Pertumbuhan Rumput Kerbau (Paspalum conjugatum Berg.) yang Diinokulasi Beberapa Dosis Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) pada Media yang Mengandung Merkuri (Hg) The Growth of Buffalo Grass (Paspalum conjugatum Berg.) Inoculated with Several Doses of Arbuscul

0 0 6

Aklimatisasi Planlet Kantong Semar (Nepenthes gracilis Korth.) pada berbagai Campuran Media Tanam Tanah Ultisol Acclimatization of Pitcher Plant (Nepenthes gracilis Korth.) Planlet on Variety of Mixed Planting Medium Ultisol Soil

0 0 6

Karakterisasi Struktur Anatomi Kayu Pada Beberapa Genus Dalam Famili Sapindaceae Di Sumatera Barat Anatomical Structure Characterization of Some Wood Genus of Sapindaceae In West Sumatra

0 0 9

Intensitas Serangan Semut pada Tanaman Buah Naga (Hylocereus sp.) di Kota Pariaman, Sumatera Barat The Intensity Attack of Ant on Dragon Fruit (Hylocereus sp.) in Pariaman City, West Sumatera

0 0 6

Diversitas Gastropoda pada Akar Mangrove di Pulau Sirandah, Padang, Sumatera Barat Diversity of Gastropods on Mangrove Roots in Sirandah Island, Padang, West Sumatra

0 0 7

Pengaruh Penggunaan Beberapa Jenis Ekstrak Tanaman Beralkaloid terhadap Produk Teh Kombucha (The Effect of Using Some Types of Extracts Alcaloid Plant on Product of Kombucha Tea)

0 0 8

Pengaruh Naphthalene Asam Asetat (NAA) pada Pertumbuhan Akar Pisang Raja Kinalun Secara In Vitro The Influence of Naphthalene Acetate Acid (NAA) on the In Vitro Root Growth of Banana Raja Kinalun

0 1 5

Taboos and misconceptions about food during pregnancy among rural population of Pondicherry

0 0 5