ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN DANA DESA DI DESA BARU SUNGAI DERAS

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN DANA DESA DI DESA BARU SUNGAI DERAS

  

Badar Kumeira

Email: badarkumeira@gmail.com

STIA NUSA SUNGAI PENUH

  Abstract This study aims to determine the increase of public participation in the Monitoring of Village Funds in the New Village of Deras River Air Hangat Timur District Kerinci District. The approach used in this research is qualitative. The informants in this study as many as 9 people. techniques and data collection tools in this study are interviews, observation, and documentation. Data collection tools in the form of a list of questions, pens, books / papers.

  Individual government analysis unit in Village Fund Supervision in New Village of Deras River Kecamatan Air Hangat Timur Kerinci District. The results showed that community participation in the Monitoring of Village Funds in the New Village of Sungai Deras, Kecamatan Air Hangat Timur, Kerinci Regency has been running optimally. In running the monitoring of village funds has been running well, but there is an increase in public participation associated with financing not just funds from the government but self-help communities.

  Key word : participation, supervision and village faund A.

   PENDAHULUAN

  Pembinaan masyarakat suatu daerah diarahkan untuk menciptakan proses pembentukan masyarakat yang efektif, efisien, tanggap terhadap aspirasi masyarakat yang baik, serta meningkatkan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan seluruh lembaga masyarakat, Ardana dkk (2012:16). Peningkatan kualitas suatu masyarakat merupakan suatu keharusan dalam rangka meningkatkan kualitas aktivitas yang tidak hanya dilakukan secara parsial, tetapi peningkatan kualitas harus dilakukan secara total.

  Menurut Simon (Sumber Daya Manusia, 2003:3) Sosok masyarakat yang mampu memainkan kualitas adalah masyarakat yang mempunyai kompetensi yang di indikasikan dari sikap sumber daya yang tinggi, kinerja yang baik serta sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pekerja publik serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bermasyarakat.

  Dalam hal ini partisipasi masyarakat berperan penting untuk pengawasan pengelolaan dana desa, menurut Daryono (Sudriamunawar 2006 : 47) bahwa partisipasi masyarakat merupakan kesediaan seseorang untuk membantu kegiatan seperti pembangunan di daerah, sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam pelaksanaannya dapat terjadi diantara sesama warga, dapat pula terjadi diantara atasan dengan bawahan atau antara masyarakat sebagai suatu keseluruhan dengan kelompok pemerintah. Partisipasi berarti keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan, menentukan kebutuhan, dan menunjukkan prioritas. Dengan demikian peran serta masyarakat secara operasional dapat berperan dalam pengawasan pengelolaan dana desa, memelihara, dan mengembangkan hasil pembangunan serta berperan dalam menilai hasil pembangunan, hubungannya dengan kebutuhan masyarakat yang sangat mendasar.

  Kurangnya partisipasi masyarakat dalam berbagai bidang kegiatan di desa, hal ini terbukti sulitnya untuk mengumpulkan masyarakat pada saat musyawarah-musyawarah di balai desa atau ditingkat dusun. Kebanyakan masyarakat Desa Baru Sungai Deras bekerja sebagai petani, hal ini dikarenakan letak dari Desa Baru Sungai Deras tersebut hanya bisa untuk pertanian saja, sehingga masyarakat di desa tersebut masih banyak yang berada di garis kemiskinan yaitu masyarakat yang tidak mampu, dan hanya mengandalkan sektor pertanian saja. Agar penyelenggaran pemerintah desa dapat berjalan dengan baik, maka penyelenggaraan pemerintahan desa harus dikembalikan pada masyarakat, dengan memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk berpartisipasi secara optimal dan keleluasaan diberlakukannya hukum adat yang ada padanya.

  Dalam konteks sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia yang membagi daerah Indonesia atas daerah-daerah besar dan daerah kecil, dengan bentuk dan susunan tingkatan pemerintahan terendah adalah desa atau kelurahan. Tujuan pembentukan desa adalah untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemajuan pembangunan. Dalam menciptakan pembangunan hingga di tingkat akar rumput, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk pembentukan desa yakni: Pertama, faktor penduduk, minimal 2500 jiwa atau 500 kepala keluarga, kedua, faktor luas yang terjangkau dalam pelayanan dan pembinaan masyarakat, ketiga, faktor letak yang memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar dusun, keempat, faktor sarana prasarana, tersedianya sarana perhubungan, pemasaran, sosial, produksi, dan sarana pemerintahan desa, kelima, faktor sosial budaya, adanya kerukunan hidup beragama dan kehidupan bermasyarakat dalam hubungan adat istiadat, keenam, faktor kehidupan masyarakat, yaitu tempat untuk keperluan mata pencaharian masyarakat.

  Didalam UU No.6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa UU ini memberikan posisi yang kuat kepada Kepala Desa. UU ini juga memperkenalkan sebuah lembaga baru yang disebut Musyawarah desa yang merupakan sebuah forum permusyawaratan yang diikuti oleh BPD, pemerintah desa dan unsur masyarakat desa untuk memusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, artinya setiap desa harus menghidupkan sebuah forum politik dimana termasuk di dalamnya terdapat persoalan strategis yang harus dimusyawarahkan bersama. Dengan demikian diharapkan masyarakat desa akan berkembang menjadi komunitas yang saling melengkapi.

  Dalam hal nya partisipasi masyarakat juga perlu ada pengawasan pengelolaan dana desa tentu harus membentuk suatu organisasi. Menurut Stoner (1989:10-13) organisasi merupakan suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang berkerja sama untuk mencapai tujuan yang telah. Tujuan organisasi adalah tercapainya suatu tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri. Dengan adanya sekelompok orang yang berkerja sama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil yang lebih dari pada dilakukan oleh satu orang. Dengan demikian tiang dasar dalam pengorganisasian yaitu prinsip.

  Dalam rangka melaksanakan kewenangan yang dimiliki untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya, dibentuklah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga legislasif dan wadah yang berfungsi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Lembaga ini pada hakikatnya adalah mitra kerja Pemerintah Desa yang memiliki kedudukan yang sejajar dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dapat membuat Rancangan Peraturan Desa yang secara bersama-sama Pemerintah Desa ditetapkan menjadi Peraturan Desa. Dalam hal ini, BPD sebagai lembaga pengawasan memiliki kewajiban untuk melakukan kontrol terhadap implementasi peraturan desa, anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) serta jalannya pemerintahan desa.

  Pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintahan merupakan salah satu alasan terpenting mengapa BPD perlu dibentuk. Pengawasan oleh BPD terhadap pelaksanaan pemerintahan desa yang dipimpin Kepala Desa merupakan tugas BPD. Upaya pengawasan dimaksudkan untuk mengurangi adanya penyelewengan atas kewenangan dan keuangan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Konsistensi BPD dalam melakukan pengawasan terhadap bagaimana suatu program pemerintah, fungsi pemerintahan, peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan bersama BPD dilaksanakan oleh Pemerintah Desa. Sikap Kepala Desa yang tidak otoriter dalam menjalankan kepemimpinannya menjadikan BPD mampu melaksanakan tugas dan kewenangannya untuk mewujudkan adanya pemerintahan yang baik dan berpihak kepada warga. BPD merupakan lembaga desa yang mempunyai kedudukan sejajar dengan Kepala Desa dan menjadi mitra Kepala Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa terealisasi berdasarkan pengamatan BPD sering diikutsertakan dan didengarkan apa yang menjadi aspirasi dan masukannya. Sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa, BPD berfungsi sebagai pengawasan kinerja pemerintahan desa, fungsi ini sangat penting guna memastikan program yang telah disepakati bersama dapat dijalankan dengan baik sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, namun demikian pelaksanaan pengawasan ini sebaiknya dikembangkan dengan prinsip semangat kebersamaan untuk memajukan dan membangun desa sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing- masing. Kesetaraan dan komiteraan perlu lebih dikedepankan dan dikembangkan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan kelompok, golongan apalagi perorangan tertentu. Pengawasan BPD sangat baik bila dibarengi solusi. Kepala desa sebagai penyelenggara pemerintahan di desa pun harus siap dikritisi sepanjang dalam konteks perbaikan.

  Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya BPD harus dapat mewujudkan diri menjadi mitra dari berbagai kelembagaan yang ada di desa, khususnya kepala desa dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan desa. Hal ini penting dapat berpengaruh pada kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelaksanaan berbagai program yang masuk ke desa.

  Berdasarkan pengamatan awal penelitian ditemui beberapa fenomena diantaranya sebagai berikut:

  1. Mengukur hasil pekerjaan, tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya atau menurut anggaran dana yang ada.

  2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila ada perbedaan), yang mana dari penelitian awal ini terdapat begitu banyak perbedaan yang tidak sesuai rencana awal.

  3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan, maka harus adanya pengawasan yang baik dalam pengadaan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Dana Desa di Desa Baru Sungai Deras Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci.

  B. METODOLOGI PENELITIAN

  Peneltian ini merupakan penelitian yang menggunakan Pendekatan Kualitatif. Dimana penekanan latar belakang struktur dan individu secara utuh yang menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Hal ini bertujuan untuk menemukan masalah tertentu secara cermat, serta dengan metode deskriptif yang berusaha memahami masalah berdasarkan fakta tentang kenyataan yang berada dilokasi penelitian. Hal ini sesuai pendapat Arikunto (2000:208) menyatakan bahwa “Penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis dalam langkah penelitian ini tidak perlu

  Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja merumuskan hipotesis”.

  

(Purposive) yaitu memilih orang-orang yang dianggap mengetahui dan mampu menjelaskan gejala

sosial yang berkaitan dengan penelitian ini.

  C. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

  Dalam usaha meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dana desa guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam menjalankan Fungsi Pengawasan Pemerintah Desa di Desa Baru Sungai Deras Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci. Adapun Faktor-faktor partisipasi masyarakat dalam pengawasan dana desa merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan khususnya di Desa Baru Sungai Deras, hal ini mengingat bahwa faktor-faktor pengawasan yang terdapat pada desa Baru Sungai Deras masih perlu di perhatikan terutama didalam system pengawasan Dana Desa. Pemerintah Desa di Desa Baru Sungai Deras selalu berusaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam sistem partisipasi masyarakat khususnya dalam hal pengawasan dana desa sehingga bisa terwujudnya masyarakat Desa Baru Sungai Deras yang sejahtera, tentram, aman dan damai.

  Faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengelolaan dana desa dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat khusunya pada sistem pengawasan dana desa di Desa Baru Sungai Deras yaitu :

  3.1.1. Karakteristik Informan Berdasarkan Umur Tabel 3.1 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur No Nama Jabatan Tingkat Umur Jumlah pendidikan orang

  1 Jayusma kepala desa SMU 49 th

  1

  2 Jon hendriadi Sekdes Strata 1 35 th

  1

  3 Kasmanto Bendahara SLTA 48 th

  1

  4 Rahmudin Ketua BPD SLTA 53 th

  1

  5 Adrizal rio Tokoh msy. SLTA 50 th

  1

  6 Rival S.Pd Karang taruna Strata 1 26 th

  1

  7 Afinur masyarakat SLTA 30 th

  1

  8 Welli S.Ap Masyarakat Strata 1 23 th

  1

  9 Itawati Anggota BPD SMU 30 th

  1 Jumlah

  9 Sumber : Informan dari Desa Baru Sungai Deras 2017 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa karateristik informan berdasarkan jabatan, dari kepala desa sampai masyarakat bahwa tingkat pendidikan dari SMU sampai S 1, umur 26 sampai 50 tahun jumlah informan 9 orang .

  3.1.2. Karakteristik Informan berdasarkan pekerjaan Tabel 3.1 Karakteristik Informan berdasarkan pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Persentase %

  1 Pns

  3 33,33 %

  2 Petani

  4 44,44 %

  3 Wiraswasta

  2 22,22 %

  Jumlah

  9 100%

  sumber : dari Desa Baru Sungai Deras 2017

  Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa keadaan Informan di Desa Baru Sungai Deras berdasarkan pekerjaan lebih banyak di dominasi oleh Petani dengan Persentase 44,44 %, sebanyak 4. Sedangkan PNS 3 orang dengan persentase 33,33 %, dan wiraswata sebanyak 2 orang dengan persentase 22,22 %. Dengan jumlah Informan 9 orang.

  3.1.3. Karakteristik Tingkat Pendidikan Tabel 3.2 Karakteristik Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase %

  1 S 1

  3 33.33 %

  2 SMU

  2 22.22 %

  3 SLTA

  4 44.44 %

  Jumlah

  9 100%

  Sumber : Desa Baru Sungai Deras 2017

  Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa keadaan Informan di Desa Baru Sungai Deras berdasarkan tingkat pendidikan di dominasi oleh tingkat SLTA dengan Persentase 44,44 %,dengan jumlah 4 orang. untuk S1 sebanyak 3 orang dengan persentase 33.33 %. dan SMU sebanyak 2 orang dengan persentase 22.22%.Dengan jumlah Informan 9 orang.

  3.1.4. Karakteristik Jenis Kelamin Tabel 3.3 Karakteristik Jenis Kelamin Informan No Jenis Kelamin Jumlah Persentase %

  1 Laki

  7 77,77 %

  • – laki Perempuan

  2 22,22 %

  2 Jumlah

  9 100% Sumber : dari Desa Baru Sungai Deras 2017

  Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa keadaan Informan di Desa Baru Sungai Deras berdasarkan Jenis Kelamin lebih banyak di dominasi oleh Laki – laki dengan Persentase 77,77 %, sebanyak 7 orang. Sedangkan perempuan dengan persentase 22,22 %.

  Dengan jumlah Informan 9 orang.

3.2. Hasil Penelitian

  Pada dasarnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan pengelolaan dana desa di Desa Baru Sungai Deras sudah berjalan dengan baik dan cukup signitifikan karena banyak pembangunan yang sudah terealisasikan, sesuai dengan rencana pembangunan desa yang dicanakan diawal dan setiap pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan merencanakan terlebih dahulu.

  Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengelolaan dana desa di Desa Baru Sungai Deras, sebagaimana halnya yang telah peneliti lakukan wawancara dengan perangkat desa dan beberapa lapisan masyarakat yang menjadi informan penelitian di Desa Baru Sungai deras. Sehingga dapat penulis uraikan dalam hasil penelitian ini yaitu :

3.2.1. Mengukur Hasil Pekerjaan

  Untuk melaksanakan pengukuran hasil suatu pekerjaan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengelolaan dana desa di perlukan adanya dorongan dan semangat sehingga terwujudnya pengawasan kinerja pemerintah Desa Baru Sungai Deras yang baik.

  Dalam menjalankan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengelolaan dana desa sudah sangat Baik di lihat dari sistem pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terhadap pemerintah di Desa Baru Sungai Deras yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan baik dan tepat. Hal ini bisa dilihat berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Jayusma selaku Kades mengatakan bahwa

  “… Menurut pendapat saya hasil pekerjaan yang dilakukan oleh aparat Pemerintah Desa Baru Sungai Deras sudah Baik atau sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya, hal ini dapat dilihat didalam pengolahan alokasi dana desa (ADD) yang baru saja selesai dilaksanakan ” (Senin, 14/Juli/2017, Jam: 17:00 Wib). Kemudian hasil wawancara diatas juga diperjelas oleh jawaban yang sama dari Bapak Jon hendriadi yang juga menyatakan yakni “Menurut pendangan saya yang mana dalam pengukuran hasil pembangunan di desa ini hampir merata sesuai dengan yang di harapkan oleh masyarakat Desa Baru Sungai Deras” (Senin,14/Juli/2017, Jam: 19:45 Wib).

  Kemudian wawancara ini didukung oleh Bapak Afinur selaku masyarakat Desa juga mengatakan: “Menurut saya Pemerintah Desa Baru Sungai Deras telah melakukan pembangunan di Desa ini sudah sangat baik karena hasil kinerja aparat Desa sudah memuask an masyarakat”.(Senin,14/Juli/2017, Jam: 20:00 Wib).

  Selanjutnya sistem pengawasan pengololaan dana desa berjalan dengan baik serta transparan dan tidak ditutupi, didalam hal ini kinerja pemerintah desa bisa kita lihat sudah cukup Baik. Hal ini berdasarkan wawancara peneliti dengan welli S.Ap mengatakan :

  “Dari yang saya lihat Kinerja Pemerintah Desa sudah Baik, sebab ini dibuktikan bahwa Pemerintah Desa sudah menjalankan kinerja mereka dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada, dan semua sistem pengelolaan saya rasa sudah terbuka dan transpan”. (Selasa,15/Juli/2017, Jam: 10:00 Wib).

  Hal ini juga ditanggapi oleh Bapak Adrizal Rio selaku Tokoh masyarakat juga mengatakan : “Kinerja Pemerintah Desa sudah cukup baik dan Pemerintah Desa sudah membuktikan hasil kinerjanya dengan baik,(Selasa,15/Juli/2017, Jam : 10:15 Wib).

  Pernyataan ini didukung oleh Bapak Rival S.Pd (Karang taruna) yang menyatakan: “Dari

  Sudut pandangan saya Kinerja Pemerintah Desa cukup Baik, hal ini dapat kita lihat dari sistem pembangunan yang berjalan sesuai dengan apa yang seharusnya dilaksanakan dan secara Transparan.” (Rabu,16/Juli/2017, Jam:13:15 Wib). Dengan kata lain partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan sudah berjalan Baik, karena Pemerintah Desa menjalankannya dengan penuh kesabaran dan semangat untuk membuat masyarakat didesa menjadi sejahtera. Hal ini berdasarkan wawancara peneliti dengan Ibu.Itawati selaku Anggota BPD sebagai berikut :

  “Allhamdulillah sudah memuaskan karena telah membuktikan hasil kinerja kepada Masyarakat Desa Baru Sungai Deras dengan sangat baik dan keterbukaan” (Rabu,16/Juli/2017, Jam: 16:15 Wib).

  Kemudian hasil wawancara diatas diperkuat oleh bapak Kasmanto selaku bendahara desa yang juga mengatakan : “Menurut pendapat saya hasil perkerjaan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa sudah cukup baik dan memuaskan”(Selasa,15/Juli/2017, Jam: 16:30 Wib).

  Pernyataan ini diperkuat oleh bapak Rahmuddin selaku Ketua BPD yang mengatakan : “Menurut saya sudah tidak ada lagi yang harus ragukan karena semuanya sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan”(Selasa,15/Juli/2017, Jam: 16:45 Wib).

  Berdasarkan hasil wawancara peneliti yang telah dilakukan terhadap Informan maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan pengelolaan dana desa sudah cukup Baik.

  Hal ini sesuai dengan pendapat Terry ( dalam winardi 2000:397) yang menyatakan bahwa mengukur hasil pekerjaan, ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta. Standard ukuran ini bisa nyata, mungkin juga tidak nyata, umum ataupun khusus, tetapi selama seseorang masih menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan.

3.2.2. Membandingkan Hasil Pekerjaan Dengan Standard

  Membandingkan Hasil Pekerjaan dengan Standard adalah untuk memastikan perbedaan apabila suatu saat terdapat begitu banyak perbedaan yang terjadi yang tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan sebelumnya.

  Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard merupakan hal yang sangat penting di dalam pengawasan pengelolaan dana desa, dengan adanya partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengelolaan dana desa diharapkan bisa dijadikan acuan sehingga masyarakat juga ikut berperan didalam melakukan pengawasan terhadap pemerintah desa, sehingga masyarakat juga akan ikut serta membantu dalam pengawasan pengelolaan dana desa. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan wawancara peneliti dengan Kasmanto selaku Bendahara Desa yang mengatakan:

  “Cukup memuaskan karena hasil pengamatan sebanding dengan hasil kinerja”. (Rabu,16/Juli/2017, Jam: 17:15 Wib). Kemudian partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengelolaan dana desa dilihat dari sudut pandang masyarakat sudah melakukan pengawasan dengan baik terhadap

  Pemerintah Desa, Hal ini bisa dilihat dari hasil pekerjaan dan apabila ada masyarakat yang mengatakan tidak baik, maka pemerintah desa akan melakukan pengecekan kembali pekerjaan yang telah dilaksanakan dan apa bila terdapat kesalahan maka pemerintah desa akan bertanggung jawab atas hal tersebut.

  Hal ini berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak.Rahmudin S.Pd selaku Ketua BPD mengatakan :

  “Menurut saya Kinerja Pemerintah Desa dalam hal pemerataan pembangunan sudah tidak ada perbedaan sesuai, karena didalam pengawasan tersebut saya selaku Ketua Badan Permusyawaran Desa (BPD) sudah melakukan pengawasan semaksimal mungkin atas pekerjaan dan apabila ada yang komplin saya akan melakukan pengecekan ulang kembali.” (Rabu,15/Juli/2017, Jam: 19:00 Wib). Hal ini didukung oleh Itawati selaku Anggota BPD juga mengatakan :

  Menurut saya

  kinerja Pemerintah Desa sudah sangat baik, karena semuanya sudah sesuai dengan standard yang telah ditetapkan” (Rabu,16/Juli/2017, Jam: 19:15 Wib). Selanjutnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan sudah betul-betul dilakukan dengan aturan dan prosedur yang ada tersebut. Dalam hal ini berdasarkan wawancara peneliti dengan salah satu Staff desa baru sungai deras yaitu Jon Hedriadi selaku Sekdes mengatakan:

  “Baik karena hasilnya sudah memadai atau sesuai dengan standard” (Rabu,15/Juli/2017, Jam: 19:00 Wib).

  Pernyataan ini diperkuat oleh Bapak Adrizal rio selaku tokoh masyarakat pembangunan juga mengatakan : “Menurut pendapat saya tidak ada perbedaan dengan standard yang telah ditetapkan, sehingga kita masyarakat bisa melihat hasil yang nyata dengan standar yang telah ditetapkan

  ” (Rabu,15/Juli/2017, Jam: 22:15 Wib). Pernyataan ini juga ditanggapi oleh Rival S.Pd mengatakan : “Menurut saya sudah sangat baik dan hasilnya sudah memenuhi standard yang tel ah ditetapkan”,(Rabu,16/Juli/2017, Jam: 22:30 Wib).

  Selanjutnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan sudah betul-betul dilakukan dengan aturan dan standard yang ditetapkan, kemudian wawancara peneliti dengan Afinur selaku masyarakat juga mengatakan :

  “Menurut saya sudah sangat memuaskan karena pemerataan pembangunan sudah tidak ada lagi yang harus diperbaiki semua sudah memenuhi standard”.(Rabu, 16/Juli/2017. Jam: 22:45 Wib). Pernyataan ini diperkuat oleh Bapak Jayusman selaku Kades juga mengatakan :

  “Menurut saya kinerja pemerintah Desa sudah cukup baik, hal ini dapat kita lihat dari pembangunan yang sudah diperbaiki sesuai dengan peraturan yang ada”(Rabu, 16/Juli/2017, Jam: 23:00 Wib).

  Dengan kata lain partisipasi masyarakat dalam melakukan pegawasan sudah sangat baik, karena Pemerintahan Desa menjalankannya dengan Penuh semangat untuk membuat masyarakat sejahtera. Hal ini berdasarkan wawancara peneliti dengan Ibuk Itawati, mengatakan; “Dari yang saya lihat kinerja Pemerintahan Desa dalam pembangunan sudah sangat baik dan memuaskan masyarakat Desa Baru Sungai Deras”,(Rabu, 16/Juli/2017, Jam: 23:15 Wib).

  Dengan pernyataan tersebut juga disampaikan oleh salah seorang masyarakat yang peneliti lakukan wawncara yaitu Ibuk welli S.Ap, mengatakan : “ kami masyarakat telah melihat hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah Desa kami saat ini sudah cukup baik dari yang sebelumnya, dan hasil dari pembangunan yang menggunakan dana Desa sangat membantu khususnya kami masyarakat Desa Baru Sungai Deras, jadi kami rasa tidak ada lagi perbandingan yang bersifat buruk dan keluar dari yang telah ditetapkan sebagai standar”. ( Rabu, 16/juli/2017, Jam, 15:20 Wib ).

  Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, dan juga berdasarkan observasi peneliti, maka peneliti menganalisis Indikator Membandingkan Hasil Pekerjaan Dengan Standard sudah tidak ada lagi terdapat perbedaan. Hal ini sesuai dengan berdasarakan pendapat dari Terry ( dalam winardi 200;397) yang menyatakan bahwa membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila ada perbedaan), perbandingan hasil yang nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi ini harus dilaporkan kepada khalayak ramai yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini.

3.2.3. Mengoreksi Penyimpangan Dengan Melalui Tindakan Perbaikan

  Mengoreksi penyimpangan dengan melalui tindakan perbaikan merupakan suatu sikap yang harus dilaksanakan sesuai dengan fungsi dan wewenang dari pemerintah desa tersebut terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas atau wewenang yang diberikan kepadanya. Kedisiplinan sangat penting didalam sebuah organisasi, khususnya didalam peranan atau pengawasan Pemerintahan Desa, didalam melakukan peranan atau pengawasan tersebut yang telah menjadi kewajiban sebagai anggota perangkat desa.

  Dalam hal ini mengoreksi penyimpangan dengan melalui tindakan perbaikan terhadap Pemerintah Desa dalam melakukan suatu pekerjaan sudah sangat sering dilakukan, karena didalam mengoreksi penyimpangan dengan melalui tindakan perbaikan terhadap Pemerintah Desa dalam rangka menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut secara cepat dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Adrizal rio selaku tokoh masyarakat yang mengatakan :

  “Menurut pendapat saya sudah tidak banyak lagi terdapat penyimpangan yang harus diperbaiki karena semuanya hampir sesuai dengan rencana yang ada” (Kamis,16/Juli/2017, Jam: 09:45 Wib). Pernyataan ini diperkuat lagi oleh salah satu Anggota Badan Permusyawaratan Desa

  (BPD) yaitu Bapak Rahmuddin (Ketua BPD) juga menagatakan : “Menurut pendapat saya sudah tidak banyak lagi yang harus diperbaiki, hal ini bisa dilihat dari hasil Pemerintah Desa tersebut dalam menjalankan tugasnya sampai selesai dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya dengan sang at baik”. (Rabu,16/Juli/2017, Jam: 20:30 Wib).

  Kemudian hal serupa juga di sampaikan oleh Informan yang merupakan Anggota Pemusyawaratan Desa ( BPD ) yaitu Ibuk Itawati , mengatakan :

  “ Telah dilihat pada pembangunan untuk pengelolaan Dana Desa, sebagian pembangunan tidak ada kita lihat yang dikatakan penyimpangan pada baik itu pengelolaan ataupun pembangunan yang ada saat ini “. ( Rabu, 16/juli/2017, jam: 21:15 Wib ).

  Setelah diadakan wawancara dengan Ibuk Itawati , peneliti melakukan wawancara dengan salah satu masyarakat Desa Baru Sungai Deras yaitu Welli S.Ap, yang mengatakan : “ Untuk suatu pembangunan yang menggunakan Dana Desa saat ini sudah cukup baik, dan juga sudah tepat sasaran yaitu pembangunan yang berguna untuk masyarakat, untuk penyimpangannya kami rasa tidak ada karena pengawasannya sangat ketat “. ( Kamis, 17/juli/20017,jam: 17:05 Wib ).

  Kemudian juga peneliti mengadakan wawancara dengan seorang Masyarakat Desa Baru Sungai Deras yaitu Bapak Afinur , yang Mengatakan :

  “ Untuk penyimpangan dalam Pengelolaan Dana Desa Baru Sungai Deras tidak ada yang perlu dikawatirkan karena kita dari masyarakat juga ikut mengawasi”. ( kamis, 17/juli/2017, Jam 20:07 Wib ) Setelah peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan salah satu Karang Taruna yaitu Rival S.Pd , mengatakan :

  “ Telah kami lihat juga pembangunan di Desa Baru Sungai Deras saat ini sangat baik dan memuaskan, jadi tak perlu lagi diadakan perbaikan”. ( Kamis, 17/juli/2017, jam 21:03 Wib ) Kemudian wawancara peneliti dilakukan dengan Bapak Jayusman selaku Kades , mengatakan :

  “Semua pekerjaan sudah kita koreksi bersama untuk kesalahannya sudah kita perbaiki dalam upaya pencapaian target yang sudah ditentukan”. (Kamis, 17/juli/2017, jam 22:03 Wib). Hal tersebut juga diperkuat oleh Bapak Sekdes Jon Hendriadi , yang mengatakan : “ Untuk kesalahan dan berbagai macam penyimpangan sudah kita lakukan perbaikan dan semua sudah hampir selesai, semua berkat kerja sama pengawas dan masyarakat dalam mendukung pembangunan dengan menggunakan dana Desa yang tepat sasaran dan efisien”. (Kamis, 17/juli/2017, Jam, 13:30 Wib).

  Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan salah seorang staf desa yaitu Bapak Kasmanto selaku Bendahara , mengatakan :

  “ Dalam hal pembangunan dengan menggunakan dana desa pada desa kami ini, untuk berbagai penyalahgunaan dana Desa saat ini belum kita ketahui, karena pembangunan yang berlangsung saat ini kita bersama ikut mengawasi secara ketat dan sistem terbuka dan transpa ran”. ( Kamis, 17/Juli/2017, Jam, 15.15 Wib ). Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti terhadap informan maka peniliti dapat menyimpulkan bahwa mengoreksi penyimpangan dengan melalui tindakan perbaikan sudah sangat baik dan tidak banyak lagi yang harus diperbaiki. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Terry (dalam Winardi, 2001:397) yang mengatakan pengukuran-pengukuran laporan dalam suatu pengawasan tidak akan berarti tanpa adanya koreksi.

3.2.4. Mengadakan penilaian.

  Mengadakan Penilaian terhadap pekerjaan yang sudah dikerjakan yaitu suatu penilaian yang dilakukan oleh pengawas dengan melihat hasil kerjanya dan laporan tertulisnya . Dengan mengadakan penilaian terhaadap pekerjaan yang sudah dikerjakan merupakan hal yang sangat penting terutama dalam pengawasan pengelolaan dana desa agar masyarakat bisa melihat suatu pekerjaan itu sudah sempurna dan sudah memenuhi standar pekerjaan

  Hal tersebut dapat kita lihat berdasarkan wawancara Peneliti dengan Bapak Adrizal rio sebagai Tokoh Masyarakat yang mengatakan : “Menurut pendapat saya telah diadakannya penilaian dan pengukuran pekerjaan yang sudah dilakukan dan hasil yang kami lihat sudah memenuhi standarnya

  ”. (Rabu,16/Juli/2017, Jam: 14:30 Wib). Dan pernyataan tersebut di perkuat juga oleh Bapak Afinur selaku masyarakat Desa

  Baru Sungai Deras yang menyatakan sebagai berikut : “Menurut pendapat saya dengan demikian telah dilakukan pengukuran sesuai standar oleh pengawas dan juga telah di nilai hasil pekerjan di sini, kami semua sudah mengetah ui bahwa hasil pekeerjaannya sudah cukup baik”. (Rabu,16/Juli/2017, Jam:20:30 Wib).

  Kemudian peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada Bapak Jon Hendriadi selaku Sekdes, Mengatakan :

  “ Penilaian pada pembangunan saat ini kita percayakan sepenuhnya pada pengawas dan juga masyarakat, untuk menilai pembangunan yang kita lakukan dalam upaya pengelolaan dana Desa secara Efisien dan baik”. ( Rabu, 16/juli/2017, Jam:21:03 Wib ) Selanjutnya peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan Bapak Kasmanto selaku Bendahara , mengatakan : “ Untuk menaganalisa penilaian pada pembangunan yang menggunakan dana

  Desa dari Pemerintah, kita bersama melaksanakan sebaik mungkin dan hasilnya saya pribadi melihat sudah cukup baik dan memenuhi standar ”. ( Rabu, 16/juli/2017, jam :

  17.30 Wib ) Hal tersebut diperkuat juga diperkuat oleh Informan dari salah satu warga yaitu welli

  S.Ap, mengatakan : “ Menurut penilaian saya, dalam pengelolaan dana Desa saat ini sudah cukup

  Baik, dengan diadakan pembangunan dengan kita nilai sebagai suatu yang tepat untuk memanfaatkan Dana Desa dari Pemerintah “. ( Kamis, 17/juli/2017, jam. 13:30 Wib ) Dengan demikian dalam suatu penilaian pekerjaan yang sudah di laksanakan saat ini berjalan dengan baik, hal serupa peneliti melakukan wawancara dengan Ibuk Itawati selaku

  Anggota BPD, mengatakan : “ Penilaian yang telah dilakukan pengawas, saya minta agar ada perbaikan jika ditemukan hal yang ganjil atau tidak sesuai standar yang ditetapkan, dan saat ini dalam pengelolaan dana Desa untuk sasarannya sudah tepat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat “. (Kamis,17/juli/2017, Jam, 15:32 Wib ).

  Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada Bapak Rahmuddin selaku Ketua BPD, mengatakan :

  “ Untuk pencapaian suatu pembangunan yang memenuhi standar yang sudah ditetapkan , kita bersama melakukan penilaian dengan petugas pengawas lainnya, untuk diketahui semua sudah cukup baik dan sedikit kita temukan kesalahan dan saat ini sudah diperbaiki”. ( kamis, 17/juli/2017,Jam, 16:15 Wib ).

  Kemudian juga hal tersebut Peneliti melakukan Wawancara dengan Bapak Kades, yaitu Bapak Jayusman, mengatakan : “ Penilaian yang dilakukan oleh pengawas, dalam upaya Pengelolaan Dana

  Desa saat ini kita percayakan sepenuhya kepada mereka, apa bila terjadi hal yang tidak sesuai akan kita perbaiki sesuai saran yang diberikan, namun kita telah melaksanakan pembangunan yang telah disepakati bersama terutama untuk mengelola Dana Desa agar tepat sasaran”. ( Jumat, 18/juli/2017, Jam, 13:30 Wib ). Peneliti selajutnya menemui salah satu ketua Karang Taruna Desa Baru Sungai Deras yaitu, Rival S.Pd mengatakan :

  “ Semua yang dibangun menggunakan Dana Desa kita para pemuda dan pemudi melakukan penilaian untuk pengelolaan dana Desa saat ini masih perlu diawasi secara mendalam agar tidak terjadi penyimpangan, dan supaya pembangunan di Desa agar merata “. ( kamis,17/juli/2017, Jam, 21:25 Wib ) Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan Informan, dan juga berdasarkan obsevasi peneliti, maka menganalisa indikator mengadakan Penilaian pekerjaan yang sudah di laksanakan saat ini sudah cukup baik. Hal ini berdasarkan pendapat Terry (dalam winardi 2001:397) mengadakan penilaian terhadap pekerjaaan yang sudah dikerjakan yaitu suatu penilaian yang dilakukan oleh pengawas dengan melihat hasil kerjanya dan laporan tertulisnya.

3.2.5. Menetapkan Standar

  Control Standar adalah target yang menjadi acuan perbandingan kinerja untuk kemudian hari. Standar yang ditetapkan untuk tujuan pengawasan harus konsisten. Standar bagi hasil pada umumnya terdapat pada rencana keseluruhan maupun rencana

  • – rencana bagian. Agar standar itu diketahui secara benar oleh pekerja, maka standar tersebut harus dikemukakan dengan jelas.

  Hal tersebut dapat kita lihat dengan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Jayusman mengatakan : “Menurut pendapat saya dengan ditetapkan standar dalam pekerjaan yang saat ini sudah kita laksanakan sangat baik dan para pekerja yang berpengalaman dalam hal pembangunan di desa kita sudah melakukan hal yang sangat memenuhi standar”. (kamis ,17/Juli/2017, Jam:19:30 Wib). Hal ini di tanggapi oleh Bapak Afinur selaku masyarakat juga mengatakan :

  “Menurut saya dengan ditetapkan standar dalam pekerja untuk mempermudah pekerja dalam pembangunan”, (Kamis, 17/Juli/2017, Jam: 20.00 Wib). Hal tersebut diperkuat oleh Bapak Kasmanto yang menyatakan :

  “Menurut pendapat saya dengan ditetapkan standar dalam pekerjaan untuk memperlancar suatu pekerjaan yang telah ditetepkan agar terlaksana dengan baik, dan juga standar bagi hasil untuk para pekerja sudah sangat transpara n dan jelas”. (kamis ,16/Juli/2017, Jam:19:30 Wib). Dan juga diperkuat oleh Bapak Jon Hendriadi selaku Sekdes, yang mengatakan : Pengukuran suatu standar pekerjaan saat ini dalam upaya pengeloaan dana Desa yang tepat, kita lakukan dengan terbuka dan jelas hingga mudah dipahami ”. ( kamis, 16/Juli/2017, Jam, 18:05 Wib ).

  Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Ketua BPD yaitu Bapak Rahmuddin, mrngatakan

  :“ Dengan kita tetapkan Standar dalam pembangunan saat ini supaya menjadi pedoman pembangunan ya ng akan datang nantinya “.(Jumat, 17/Juli/2017, Jam,

  15:12 Wib ). Hal tersebut juga diperkuat oleh salah seorang Tokoh Masyarakat yaitu Bapak Adrizal Rio , mengatakan :

  “Untuk keseluruhan rencana sudah kita tetapkan Standarnya dengan jelas, agar tidak ada lagi yang sulit dipahami “. ( Jumat, 17/juli/2017, Jam, 16:15 Wib

  ). Kemudian hal tersebut dikemukakan oleh Ibuk Itawati selaku Anggota BPD, yang mengatakan: “ Bagian – bagian yang sudah ditetapkan Standarnya sudah cukup baik dan mendekati hasil yang maksimal, untuk pekerja tidak ada lagi yang dikawatirkan dengan sistem bagi hasil jug a diterapkan denga transparan“ ( Jumat, 17/Juli/2017, Jam, 20:30 Wib ).

  Peneliti juga mewawancarai ketua Karang Taruna di Desa Baru Sungai Deras, yaitu Rival S.Pd yang mengatakan:v

  “Dalam menetapkan Standar dan pengawasan dalam pembangunan yang menggunakan Dana Desa tetap harus dilakukan dengan konsisten”. ( sabtu, 18/Juli/2017, Jam, 10:30 Wib ).

  Kemudian pernyataan tersebut diperkuat oleh salah seorang Informan yaitu Welli S.Ap, yang mengatakan :

  “ Kita telah melihat sebagian pembangunan yang menggunakan Dana Desa saat ini hampir merata dan memenuhi Standar yang telah ditetapkan guna dalam mengelola Dana Desa yang efisien dan tepat sasaran, dan pekerja yang melibatkan warga disini sangat membantu dan wargapun konsisten dalam tercapainya target dan tujuan yang telah disepakati bersama “. ( Sabtu, 18/Juli/2017, Jam. 15:30 Wib ).

  Berdasarkan wawancara diatas dapat juga kita ketahui bahwa dalam pengukuran standar suatu pekerjaan terutama dalam pengawasan dana Desa di Desa Baru Sungai Deras sudah sangat Baik dan memenuhi Standar dan juga sudah Transparan. Hal ini juga terdapat dalam teori Terry ( dalam winardi 2001: 397) yang menyatakan menetapkan standar adalah target suatu acuan perbandingan untuk kinerja dikemudian hari.

D. KESIMPULAN

   Berdasarkan hasil penelitian tentang pengawasan dana desa di Desa Baru Sungai

  Deras sudah berjalan dengan baik pada bab diatas, sebagaimana halnya yang telah peneliti lakukan wawancara dengan perangkat desa dan beberapa lapisan masyarakat yang menjadi informan penelitian di Desa Baru Sungai deras, maka dapat disimpulkan bahwa : 1.

   Mengukur Hasil Pekerjaan

  Setelah kita ketahui dengan hasil yang sangat baik dan tepat dalam pengawasan dana Desa khususnya di desa Baru Sungai Deras dengan sistem pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) semua sudah berjalan sangat baik, dengan kita lakukan penelitian dan wawancara dengan para Informan.

  2. Membandingkan Hasil Pekerjaan Dengan Standard

  Semua hasil pekerjaan sudah memenuhi standar dengan secara pengawasan yang di lakukan secara baik sudah dipastikan tidak banyak lagi perbedaan hasil yang tidak di inginkan sebelumnya. Dalam hal ini masyarakat juga ikut berperan aktif dalam pengawasan dana desa.

  3 .Mengoreksi Penyimpangan Dengan Melalui Tindakan Perbaikan

  Dengan mengoreksi adanya penyimpangan dalam pengelolaan dana desa khususnya di Desa Baru Sungai Deras sudah kita ketahui tidak ada yang mesti di perbaiki di karenakan semua rencana sudah berjalan sangat baik dan sesuai dengan diharapkan sebelumnya.

  4. Mengadakan Penilaian dan Pengukuran

  Dengan hal ini kita ketahui bahwa tim pengawasan dana desa khususnya Desa Baru Sungai Deras dengan diadakan waawancara oleh peneliti untuk penilaian pemabngunannya yang tepat dan baik sudah memenuhi ukuran yang sudah di rencanakan sebelumnya. Dan juga dengan hasil laporan dari pengawas semua yang di laksanakan sudah cukup baik, dan semua pekerjaan dalam pengawasan dana desa melibatkan Staf desa, Karang Taruna dan juga Masyarakat setempat.

  5. Menetapkan Standar

  Dalam menetapkan standar sama kita ketahui semua harus dilakukan dengan baik dan efisien , dan juga para pekerja memahami standar pekerjaannya yang akan dilakukan dan juga sistem bagi hasil untuk para pekerja sudah sangat jelas dan tidak diragukan lagi. Dengan demikian berarti penelitian telah mendukung secara teoritis pernyataan yang dikemukakan. Selanjutnya sistem pengawasan pengololaan dana desa berjalan dengan baik serta transparan dan tidak ditutupi, didalam hal ini kinerja pemerintah desa bisa kita lihat sudah cukup Baik.

DAFTAR PUSTAKA

  Amstrong, Michael. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia, Terjemahan PT. Alex Kompotindi, Jakarta. Ardana I Komang Ni Wayan Mujiati, I Wayan Mudiartha Utama 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama Graha Ilmu Yogyakarta. Atmosudirdjo, Prajudi, 2003, Teori Administrasi, STIALAN, Jakarta. Conner, J. And Ulrich, D. 1995. Human Resource Roles : Creating Value, Not Rhetoric.

  Human Resource Planning, 19 (3) : 38-49.

  Conyers, Diana, Perencanaan Sosial Di Dunia Ketiga, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 1991.

  George R. Terry 2006. Pengertian pengawasan yang baik. Kuantan Sugigi

  Hasibuan Melayu, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara Jakarta. Hatifah SJ Sumarto, 2003, Inovasi, Partisipasi dan Good governance, Jakarta : Yayasan Obor. Pedoman Penyusunan SKRIPSI STIA-NUSANTARA SAKTI SUNGAI PENUH TAHUN 2013.

  Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN Pfiffner, John M, and Presthus. 1960. Public Administration, New York: The Ronald Press.

  Co.

  

Situmorang dan Juhir, 2002. Arti dari sebuah pengawasan yang relapan. CV. Raja Karya,

Bandung Siagian, 2008. Proses

  • – proses pengawasan dalam system administrasi dalam manajemen . Elangga Jakarta.

  

Tulus dalam Suharyanto dan Hadna, 2005, Dasar-Dasar Administrasi, Mandar Maju,

Bandung.

Ulbert Silalahi, 2005, Studi Tentang Ilmu Administrasi, Konsep, Teori dan Dimensi Bandung,

Sinar Baru Algensindo. Undang-Undang No. 6 Tahun 2004, Tentang Penyelenggaraan Pemerintah Desa.